Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DASAR TEORI
Medan magnet dalam solenoid jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan medan
magnet pada kawat lurus. Jika arah arus sesuai dengan arah putaran jarum jam, berarti ujung
solenoid yang dituju menjadi kutub utara. Jika arah arus berlawanan arah dengan putaran
jarum jam berarti ujung solenoida yang dituju menjadi kutub selatan.
Cara menimbulkan medan magnet dengan mengaliri arus listrik disebut
elektromagnetik. Cara memperkuat electromagnet yaitu sebagai berikut :
1. Memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan.
2. Memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan.
Sebuah kumparan solenoida dapat disisipi dengan sebuah inti. Inti dengan
permeabilitas yang tinggi dapat meningkatkan induksi magnet, misalnya sebuah inti dengan
perneabilitas relatif μ = 1000, dapat meningkatkan induksi magnet pada solenoida hingga
1000 kali besar.
Solenoida yang dialiri arus listrik akan menyerupai sebuah magnet batang. Prinsip
inilah yang digunakan pada sebuah relay dan konstaktor magnetis dimana sebuah logam akan
ditarik ketika arus mengalir pada sebuah solenoida. Aksi ini dimanfaatkan untuk
menyambung dan memutuskan sebuah saklar.
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan
secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya.
Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak hingga dan dibangun dengan kabel
yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah seragam dan
paralel terhadap sumbu solenoid.
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah:
di mana:
adalah kuat medan magnet,
adalah permeabilitas ruang kosong,
adalah kuat arus yang mengalir,
dan adalah jumlah lilitan.
Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam solenoid,
batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan relai.
timur
Utara selatan
barat
Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari selatan ke utara
ternyata : kutub U kompas menyimpang ke barat sedangkan kutub S kompas menyimpang ke
timur. Percobaan ini membuktikan bahwa arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat
menimbulkan medan magnet disekitarnya.
Pertanyaan :
a. Jika kawat ada di atas kompas, dan arusnya dari utara ke selatan kemanakah kutub
U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
b. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari selatan ke utara, kemanakah
kutub U dan kutub S menyimpang?
Jawab :
c. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari utara ke selatan, kemanakah
kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
Arah garis medan magnet yang dihasilkan dapat ditentukan dengan aturan genggaman
tangan kanan Ampere, yakni :
arah ibu jari = arah arus listrik I
arah lipatan 4 jari lainnya = arah medan magnet B
BP
P
Medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus :
Dengan menggunakan hukum Biot-Savart dapat diturunkan medan magnet di sekitar kawat
lurus panjang berarus adalah ....
o I
B
2a
Dimana,
o = 4 x10-1 Wb.A-1m-1 ( permeabilitas magnetik untuk ruang vakum )
I : kuat arus listrik (A)
a : jarak titik ke kawat berarus (m)
B : induksi magnetik (tesla) atau (Wb m-2)
= 3,14
Menurut gambar di atas, arah induksi magnet di titik P menuju ke pemabaca atau :
Sedangkan arah induksi magnet di titik Q menjauhi pembaca atau :
sifat magnet dapat menarik logam (seperti baja ataupun besi) atau benda sesama
magnet.
sifat magnet memiliki dua kutub yang sudah saya jelaskan di atas. Yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-pecah sampai
kecil, magnet tetap memiliki dua kutub.
kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub yang
tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik. Contohnya adalah jika ujung kutub utara
magnet A didekatkan dengan kutub utara magnet B maka kedua magnet tersebut akan
tolak-menolak. Akan tetapi jika kutub utara magnet A di dekatkan kutub utara magnet
B maka akan tarik-menarik. Hal ini seperti cowok suka sama cewek. Artinya normal
bukan?
magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri
yang disebut dengan medan magnet. Misalnya jika kamu meletakkan sebuah jarum
pentul pada dekat magnet, maka jarum pentul tersebut akan ketarik oleh magnet dan
menempel.
societyofrobots.com
Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya
kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis
gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang
sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah
mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan
yang lain merupakan kutub selatan
Yang dimaksud dengan Solenoida adalah gabungan banyak kawat melingkar (loop
arus melingkar). Garis medan di dalam kumparan hampir paralel, terdistribusi uniform dan
berdekatan. Medan di luar solenoida nonuniform & lemah. Jika lilitan rapat & panjang
solenoida tertentu, garis medan seperti terlihat pada gambar. Garis medan "divergen" /
menyebar dari 1 ujung & mengumpul pada ujung yang lain. Ujung-ujungnya berlaku seperti
kutub utara & selatan. Semakin panjang solenoida, semakin uniform medan di dalamnya.
Solenoida ideal jika kawat rapat & panjangnya >> radiusnya. Sebuah kawat dibentuk seperti
spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi
seperti magnet batang.
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan
arah medan magnet pada Solenoida.
[8]
Bayangkan kita mempunyai sebuah kawat lurus, kemudian kawat tersebut dibuat kumparan
yang memiliki panjang tertentu, kumparan ini disebut solenoida. Ketika kumparan dilalui
arus maka medan magnet timbul dalam kumparan yang arahnya hampir sama dengan arah
medan magnet pada magnet batang. Kekuatan medan magnet dalam solenoida dapat
diperkuat melalui penambahan logam besi kedalam solenioda. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kuat induksi magnetik solenoida meliputi arus listrik, panjang solenoida,
jumlah lilitan dan bahan yang disisipkan kedalam bagian dalam solenoida.
Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida dipusatnya dapat dihitung dengan hukum
Ampere.Persamaan jadinya untuk pusat dan ujung solenoida adalah sebagai berikut.
N menyatakan jumlah lilitan, L menunjukkan panjang solenoida (m), i arus listrik (A), dan
miu nol menunjukkan permeabilitas magnetik.
Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat kecil
dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi magnet listrik.
Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan
oleh semua lilitan yang membentuk solenoida tersebut.
Gambar 5. Medan magnet pada solenoida.
Pada Gambar 5. memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida. Kedua
ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet,
tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut adalah di
ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara magnet.
Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam solenoida
(kumparan panjang) berlaku:
B = µ0.I.n ............................................................ (18)
Persamaan (5.18) digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah solenoida.
Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan:
B = (µ0 .I.n) / 2............................................................ (19)
Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang (n), dan arus
(I ). Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B seragam.Hal ini
hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang baik untuk
titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung.
"Kumparan adalah sejumlah gulungan kawat berarus yang dibuat dengan melilitkan kawat
tersebut pada sepotong bahan yang terbentuk (former), contohnya adalah kumparan datar dan
solenoida.