Anda di halaman 1dari 18

ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:


RSMH PALEMBANG 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN EKG adalah pemeriksaan fisiologis yang non invasive yang digunakan
untuk mengetahui keadaan jantung melalui pengukuran aktivitas
jantung
TUJUAN 1. Mengetahui frekuensi dan irama jantung
2. Mengetahui posisi jantung di dalam rongga dada
3. Mengetahui hipertropi atrium dan ventrikel
4. Mengetahui tanda-tanda iskemik
5. Mengetahui gangguan elektrolit
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Medis di Departemen Anak
RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
PROSEDUR Persiapan alat:
1. Mesin EKG
2. Jelly

Pelaksanaan:
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter dan perawat.
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
5. Pasien berbaring tenang di tempat tidur
6. Dilakukan pemasangan LEAD pada kedua tangan dan kedua
kaki, kulit dikeringkan dan diolesi jelly
7. Dilakukan pemasangan elektrode pada dada, kulit dikeringkan
lalu diolesi jelly.
8. Mesin EKG dihidupkan (sebaiknya alat di tera dulu) dan buat
rekaman di semua LEAD ekstremitas dan prekordial.
9. Matikan mesin EKG.
10. Lepaskan LEAD pada kedua tangan dan kaki serta elektroda
pada dada.
11. Bersihkan jelly yang telah dioleskan tadi.
12. Prosedur selesai.
13. Lakukan kebersihan tangan.
14. Dokumentasi tindakan dan hasil.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
2. Instalasi Rawat Darurat RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
EKOKARDIOGRAFI (ECHO)
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG
1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR
12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Ekokardiografi adalah pemeriksaan yang non invasive dengan
menggunakan ultrasound untuk mengetahui struktur kardiovaskular.
TUJUAN Melakukan pemeriksaan 5 pandangan (subcostal, parasternal long axis,
parasternal short axis, apical dan suprasternal) untuk mengetahui:
1. Posisi vena cava dan aorta
2. Hubungan antara keempat ruang jantung (atrium kiri dan
ventrikel kiri, atrium kanan dan ventrikel kanan) dan tempat
keluarnya dua pembuluh darah besar di jantung (aorta dan arteri
pulmonalis)
3. Ukuran keempat ruang jantung
4. Keadaan keempat katup jantung (trikuspid, mitral, aorta dan
pulmonal)
5. Ada tidaknya defek pada atrium dan ventrikel serta ada tidaknya
duktus arteriosus yang terbuka
6. Muara keempat vena pulmonalis
7. Fungsi sistolik ventrikel kiri
8. Posisi dan keadaan arkus aorta
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Medis di Departemen Anak
RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR Persiapan alat:
1. Mesin ekokardiografi.
2. Jelly

Pelaksanaan:
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan).
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter.
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
5. Pasien berbaring tenang di tempat tidur.
6. Mesin ekokardiografi dihidupkan.
7. Dilakukan pengisiian identitas pasien pada data pasien di alat.
8. Oleskan jelly pada transducer dan dada pasien secukupnya.
9. Dilakukan pemeriksaan lima pandangan.
10. Gambar yang diperlukan dicetak.
11. Bersihkan transducer dan dada pasien dengan kertas tissue
kering.
12. Mesin ekokardiografi dimatikan.
15. Prosedur selesai.
16. Lakukan kebersihan tangan.
13. Dokumentasi tindakan dan hasil.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
2. Instalasi Rawat Darurat RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
PERICARDIAL TAPPING
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan yang ada di
cavum pericardium
TUJUAN Mengeluarkan cairan yang terdapat di cavum pericardium
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Medis di Departemen Anak
RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR Persiapan alat:
1. Spuit 2 cc 1 buah, 20 cc 2 buah, jarum LP G 18 1 buah, botol
steril 2 buah (10 cc)
2. Duk streril 2 buah, bak streril 2 buah
3. Sarung tangan steril
4. Objek glass, plester, nampan tidak steril
5. Mesin ekokardiografi
6. Alat resusitasi kardiopulmoner
7. Obat anestesi lokal : lidokain

Pelaksanaan:
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan).
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter.
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
5. Monitor EKG dan tensimeter.
6. Penderita posisi terlentang dengan posisi kepala dan dada sedikit
ditinggikan.
7. Kulit di daerah subxiphoid disterilkan, ditutup dengan duk steril,
kemudian dilakukan anestesi lokal pada daerah subxiphoid.
8. Jarum LP no 18 yang telah terpasang pada spuit 20 cc
ditusukkan pada subxiphoid antara prosesus xiphoid dengan
cart. costa ke VII dengan perlahan ke arah pertengahan clavikula
kiri, posisi jarum membentuk sudut 20 derajat, piston ditarik
dibuat tekanan negatif, tusukan diteruskan kearah posterior dan
menembus perikardium, tekanan negatif dipertahankan saat
jarum menembus perikardium, dan cairan akan terisap ke dalam
spuit.
a. Bila cairan pus, lakukan aspirasi sebanyak mungkin.
Terhadap cairan dilakukan pembuatan preparat apus dengan
pengecatan gram, kultur dan test resistensi.
b. Bila cairan serosa, lakukan aspirasi sebanyak 5-10 cc.
Lakukan test Rivalta. Bila Rivalta (+) dilakukan
penghitungan jumlah sel, hitung jenis, pengecatan Ziehl
Nielsen dan kultur BTA.
c. Bila darah, dicek hemoglobin dan hematokrit dari darah
yang diaspirasi untuk dibandingkan dengan hemoglobin dan
hematokrit darah tepi.
9. Setelah selesai, jarum dicabut dengan spuit tetap terpasang dan
luka ditutup dengan kassa steril dan penderita dibawa ke ruang
perawatan.
10. Prosedur selesai.
11. Lakukan kebersihan tangan.
12. Dokumentasi tindakan dan hasil.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif Anak RSMH
2. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
3. Instalasi Rawat Darurat RSMH
4. Instalasi Rawat Jalan RSMH
5. Instalasi Farmasi RSMH
PHLEBOTOMI
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/2

Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan darah dari sirkulasi
melalui venipuncture dan menggantikannya dengan cairan
isoosmolaritas pada PJB sianotik dengan hematokrit >65% atau >60%
dengan manifestasi klinis: fatique, sakit kepala, hemoptisis dan
shortness of breath.
TUJUAN Menurunkan viskositas darah akibat polisitemia pada PJB sianotik
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Medis di Departemen Anak
RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Torniqute
2. Spuit 5–10 cc
3. Sarung tangan
4. Alkohol swab 70%
5. Plester.
6. NaCl 0,9 %.
7. Abbocath G 22
8. Infus set makro.
9. Sarung tangan steril.
10. Tempat pembuangan jarum.

Pelaksanaan
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter.
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
5. Pasang torniquet 10 cm di atas tempat venipuncture.
6. Bersihkan kulit di tempat venipuncture (fossa cubbiti) dengan
alkhol swab 70%.
7. Lakukan palpasi pada vena mediana cubiti.
8. Tusuklah bagian vena dengan Abbocath G22 dengan posisi
jarum mengarah ke atas dan aspirasi darah dengan menggunakan
spuit 10 cc.
9. Total volume darah yang dikeluarkan 10 cc/kgBB dengan
kecepatan pengeluaran darah 1-2 cc/kgBB diselingi cairan NaCl
0,9% atau plasmanate.
10. Setelah darah yang dikeluarkan cukup, hubungkan abbocath
dengan infus set yang telah terpasang cairan NaCl 0,9% dan
fiksasi dengan kassa steril.
11. Infus dipertahankan 1-2 hari dengan tetesan maintenance.
12. Jarum dibuang ke tempat pembuangan jarum.
13. Pasien dibawa ke ruang perawatan dan dilakukan pemantauan
vital sign dan timbulnya aritmia.
13. Prosedur selesai.
14. Lakukan kebersihan tangan.
15. Dokumentasi tindakan dan hasil.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
2. Instalasi Rawat Darurat RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
4. Instalasi Farmasi RSMH
5. Instalasi Laboratorium
PENUTUPAN VSD TRANSKATETER
DENGAN DEVICE VSD OCCLUDER
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/3
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Tindakan penutupan VSD Transkateter dengan VSD Occluder
TUJUAN Menutup VSD
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Medis di Departemen Anak RSUP Dr.Mohammad Hoesin
Palembang
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Sheet 5F untuk kanulasi arteri femoralis
2. Sheet 6F untuk kanulasi vena femoralis
3. Terumo exchange soft wire curve 0.032 inchi panjang 260 cm
4. Terumo guide wire lurus ujung lurus 0.035 inchi 150 cm
5. Catheter pigtail 5F
6. Catheter cut pigtail 5 F/ Catheter JR 4 F 1buah
7. Catheter MPA2 6F
8. Mikrovena snare 15/10 mm
9. long sheath Mullin / delivery sheath ( sesuai dengan ukuran
device)
10. Device VSD Occluder
11. Spuit 1 cc @ 8
12. Spuit 10 cc @ 3
13. Spuit 3 cc @ 1 (luer lip)
14. NaCl 0,9% 2 kolf
15. Abbocath 22 (biru) / 20 (pink) surflo pendek 2 buah
16. Bisturi ujung lancip @ 1
17. Mesin Ekokardiografi TTE/TEE
18. Angiografi
19. Monitor hemodnamik
20. Betadine
21. Lidokain
22. Alkohol 70%
23. Heparin

PELAKSANAAN:
24. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
25. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter.
26. Identifikasi pasien.
27. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
28. Lakukan pemeriksaan TTE/TEE untuk menilai ulang VSD dan
adanya kelainan lain. Ukur diameter VSD, aortic rim, ada
tidaknya AR, prolaps RCC, MR ataupun TR.
29. Buat kanulasi pembuluh darah, di arteri femoralis dan di vena
femoralis. Kemudian pasang sheath masing-masing di arteri
dan di vena.
30. Lakukan pemeriksaan hemodinamik, ukur tekanan di seluruh
ruang jantung dan pembuluh darah untuk menilai flow ratio dan
kemungkinan adanya hipertensi pulmonal.
31. Buat LV gram dengan sudut LAO 60o dan cranial 20o atau LAO
40° dan cranial 20°.
32. Kateter pigtail yang dipotong ujungnya 4F/5F atau kateter JR
4F masukkan melalui arteri femoralis dengan bantuan wire
dorong masuk ke LV, cross VSD dengan guidance LV gram
sehingga wire masuk ke RV. Kemudian putar kateter counter
clockwise sehingga wire dapat di dorong dengan mudah masuk
ke PA lalu ke LPA atau RPA. Atau masuk ke vena cava
superior (SVC). Kalau bisa kateter juga didorong ke PA.
33. Masukkan kateter MP sampai PA, RPA atau LPA atau SVC
sesuai wire yang menyeberang VSD tersebut.
34. Masukkan microvena snare lewat kateter MP dorong sampai di
PA, LPA atau RPA. atau SVC
35. Snare ujung dari wire Terumo yang ada di LPA atau RPA atau
SVC, tarik sampai wire keluar dari sheath
36. Sheath vena femoal dilepas dan masukkan long sheath Mullin /
delivery sheet lewat ujung Terumo wire sebagai guidance
sampai ujung dilator sheat mencapai pigtai yang dipotong
(kissing). Wire yang ada dibagian distal long sheath diklem,
demikian juga wire pada distal pigtal, supaya kissing yang
terjadi antara ujung dilator dan ujung pigtail yang dipotong
tetap rapat. Hal ini dimaksud supaya saat sheath didorong ke
aorta tidak merusak katup
37. Dorong delivery sheath dan tarik pigtail sampai ujung
dilatornya mencapai aorta desenden
38. Kedua klem dilepas, tarik keluar dilator delivery sheath dan
tarik keluar Terumo wire dari sebelah aorta /arteri femoralis
39. Masukkan kateter yang berisi device VSD Occluder ke dalam
long sheath Mullin sampai ujungnya keluar sedikit (5 mm) dan
posisikan ujung long sheath bersama katater device ada pada
ujung aorta asenden
40. Dorong keluar device VSD occluder sampai tanda kedua (garis
hitam kedua pada cable)
41. Tarik delivery sheet sampai ke LV melalui aorta, bisa dipandu
dengan angiogram
42. Tempatkan device pada VSD, lakukan angiogram, bila posisi
sudah baik dan ujung coil sudah tenang tidak bergoyang-goyang
bagian RV bisa dilepas dengan menarik sheath dan mendorong
coil sampai tanda terakhir.
43. Ulang angiogram.
44. Lakukan TTE atau TEE untuk melihat katup mitral, katup
trikuspid, katup aorta, posisi device dan adanya residual VSD
45. Bila posisi sudah bagus dan tidak ada residual shunt, coil bisa
dilepas dengan membuka kunci merah pada pangkal cable dan
kunci ditarik ke belakang.
46. Lakukan angiogram ulang
47. Prosedur selesai dan pasien dibawa ke ruang perawatan.
48. Lakukan kebersihan tangan.
49. Dokumentasi tindakan dan hasil.
50. Beri aspirin 3-5 mg/kg/hari selama 6 bulan
51. Profilaksis sekunder endokarditis juga diberikan sampai 6 bulan
pasca prosedur.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
2. Instalasi Perawatan Intensif Anak RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
4. Instalasi Farmasi RSMH
5. Instalasi Cath Lab RSMH
6. Departemen Anestesi RSMH
PENUTUPAN ASD TRANSKATETER
DENGAN DEVICE ASD OCCLUDER
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/3
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Tindakan penutupan ASD Transkateter dengan Device ASD Occluder
TUJUAN Menutup ASD
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Medis di Departemen Anak RSUP Dr.Mohammad Hoesin
Palembang
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Sheet 5F untuk kanulasi arteri femoralis 1 buah
2. Sheet 5/6F untuk kanulasi vena femoralis buah
3. Catheter pigtail 5F 1 buah
4. Catheter MPA2 6F 1 buah
5. Catheter NIH 5 F 1 buah (diagnostik/angiografi)
6. Terumo guide wire lurus ujung lurus 0.035 inchi 150 cm
7. Amplatzert extra stiff wire/ teflon 1 buah
8. Ballon sizing ukuran 24/34 1 buah
9. long sheath Mullin / delivery sheath ( sesuai dengan ukuran
device)
10. Device ASD Occluder
11. Spuit 1 cc @ 8
12. Spuit 10 cc @ 3
13. Spuit 3 cc @ 1 (luer lip)
14. NaCl 0,9% 2 kolf
15. Abbocath 22 (biru) / 20 (pink) surflo pendek 2 buah
16. Bisturi ujung lancip @ 1
17. Mesin Ekokardiografi TTE/TEE
18. Angiografi
19. Monitor hemodnamik
20. Betadine
21. Lidokain
22. Alkohol 70%
23. Heparin
Pelaksanaan:
24. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
25. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter.
26. Identifikasi pasien.
27. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
28. Lakukan TTE untuk ukuran ASD, panjang rim posterior,
inferior, superior dan inferior, melihat muara vena pulmonalis
dan sinus venosus.
29. Dibuat kanulasi vena femoralis kiri dengan menggunakan
sheath 5/6 F.
30. Dibuat kanulasi arteri femoralis dengan menggunakan sheath
5F untuk memonitor tekanan darah.
31. Diberikan heparin 50 unit/kgBB.
32. Masukkan kateter NIH lewat vena femoralis kiri dan ujungnya
diletakkan di arteri femoralis kanan. Buat angiografi follow
through di arteri pulmonalis kanan dengan posisi four chamber
(lateral kiri 40o dan kranial 40o untuk melihat ASD. Kateter
NIH ditinggalkan di arteri pulmonalis kanan sampai prosedur
selesai.
33. Pada vena femoralis kanan masukkan kaetetr MPA2 dengan
terumo guide wire, kateter dimasukkan ke atrium kiri melalui
ASD dan dorong ke vena pulmonalis kiri atas dengan bantuan
terumo guide wire.
34. Setelah kateter berada di vena pulmonalis kiri atas, terumo
guide wire dikeluarkan dan diganti dengan amplatzer extra stiff
guide wire,
35. Kateter MPA2 dikeluarkan, amplatzer extra stiff dipertahankan
agar tetap berada di vena pulmonalis kiri atas,
36. Masukkan ballon sizing menyusuri guide wire tersebut.
37. Balon dikembangkan dengan kontras yang diencerkan 1:5,
dibuat rekaman film dan pinggang balon diukur.
38. Ukuran device yang dipakai adalah ukuran pinggang balon
ditambah 2 mm.
39. Balon dikeluarkan bersama dengan sheathnya, akan tetapi guide
wire tetap dipertahankan di vena pulmonalis kiri atas,
40. Mullin sheath dimasukkan dengan bantuan guide wire sampai
ujungnya berada di vena pulmonalis kiri atas.
41. Setelah ujung mullin sheath berada di vena pulmonalis kiri atas,
guide wire dan dilator ditarik keluar.
42. Device yang sudah dipasang di ujung kabel delivery,
dicompress ke dalam delivery sheath , lalu dimasukkan ke
dalam Mullin sheath.
43. Kabel didorong, kemudian bagian distal alat penutup ASD
dibuka lebih dulu di atrium kiri.
44. Seluruh sistem ditarik sampai device menyentuh septum atrium.
45. Dengan bantuan TTE, bagian proksimal device dibuka di atrium
kanan dengan jalan menarik Mullin Sheath.
46. Dengan TTE dinilai posisi device.
47. Setelah posisi baik, device dilepaskan dari kabel dengan
memutar alat pemutar kabel berlawan arah jarum jam.
48. Lakukan angiografi pada arteri pulmonalis kanan dengan posisi
4 chamber.
49. Prosedur selesai, pasien dibawa ke ruang perawatan.
50. Lakukan kebersihan tangan.
51. Dokumentasi tindakan dan hasil.
52. Beri aspirin 3-5 mg/kg/hari selama 6 bulan
53. Profilaksis sekunder endokarditis juga diberikan sampai 6 bulan
pasca prosedur.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH


2. Instalasi Perawatan Intensif Anak RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
4. Instalasi Farmasi RSMH
5. Instalasi Cath Lab RSMH
6. Departemen Anestesi RSMH
PENUTUPAN PDA TRANSKATETER
DENGAN DEVICE PDA OCCLUDER
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Tindakan penutupan PDA Transkateter dengan device PDA Occluder
TUJUAN Menutup PDA
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Medis di Departemen Anak RSUP Dr.Mohammad Hoesin
Palembang
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Sheet 4/5F untuk kanulasi arteri femoralis 1 buah
2. Sheet 5/6F untuk kanulasi vena femoralis buah
3. Catheter pigtail 4/5F 1 buah
4. Catheter MPA2 5/6F 1 buah
5. Terumo guide wire lurus ujung lurus 0.035 inchi 150 cm
6. Amplatzert extra stiff wire/ teflon 1 buah
7. Long sheath Mullin / delivery sheet ( sesuai dengan ukuran
device)
8. Device ASD Occluder
9. Spuit 1 cc @ 8
10. Spuit 10 cc @ 3
11. Spuit 3 cc @ 1 (luer lip)
12. NaCl 0,9% 2 kolf
13. Abbocath 22 (biru) / 20 (pink) surflo pendek 2 buah
14. Bisturi ujung lancip @ 1 buah
15. Mesin Ekokardiografi TTE
16. Angiografi
17. Monitor hemodnamik
18. Betadine
19. Lidokain
20. Alkohol 70%
PELAKSANAAN:
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter dan perawat.
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed consent.
5. Lakukan TTE untuk menilai ulang PDA.
6. Dibuat kanulasi vena femoralis dan arteri femoralis.
7. Beri heparin 100 unit/kgBB.
8. Masukkan kateter MPA2 ke dalam sheath di vena femoralis dan
letakkan ujung kateter di arteri pulmonalis.
9. Masukkan kateter pigtail dari arteri femoralis dan buat aortogram
pada posisi AP dan lateral. Ujung pigtail diletakkan di ampula
PDA.
10. Ukuran diameter bagian PDA yang terkecil. Ukur device yang
dipakai, yaitu ukuran diameter PDA terkecil ditambah 2 mm.
11. Masukkan terumo guide wire ke dalam kateter MPA2 dari arteri
pulmonalis ke aorta desenden.
12. Keluarkan terumo guide wire, lalu ganti dengan teflon exchange
guide wire.
13. Kateter MPA2 beserta sheath dikeluarkan dan teflon exchange
guide wire ditinggalkan.
14. Dengan bantuan teflon exchange guide wire, Mullin sheath
dimasukkan dari vena femoralis, dorong sampai ujungnya berada
aorta desenden,
15. Guide wire dan dilator dikeluarkan,
16. Kabel dimasukkan ke dalam sheath ukuran 7F, kemudian device
dipasang di ujung kabel, kemudian ditarik masuk ke dalam sheath
7F dengan jalan menarik kabel.
17. Sheath ukuran 7F dimasukkan ke dalam Mullin sheath.
18. Kabel didorong, kemudian bagian distal ADO dibuka di aorta
desenden,
19. Mullin dan kabel ditarik bersama-sama sehingga bagian distal
device berada di dalam ampula PDA.
20. Bagian device proksimal dibuka dengan jalan menarik Mullin
sheath.
21. Ulang aortografi.
22. Jika posisi device baik, device dilepas dari kabel dengan memutar
alat pemutar kabel berlawanan arah jarum jam.
23. Prosedur selesai, pasien dibawa ke ruang perawatan.
24. Lakukan kebersihan tangan.
25. Dokumentasi tindakan dan hasil.
26. Profilaksis sekunder endokarditis juga diberikan sampai 6 bulan
pasca prosedur.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
2. Instalasi Perawatan Intensif Anak RSMH
3. Instalasi Rawat Jalan RSMH
4. Instalasi Farmasi RSMH
5. Instalasi Cath Lab RSMH
6. Departemen Anestesi RSMH
KATETERISASI JANTUNG
No Dokumentasi: No Revisi: Halaman:
RSMH PALEMBANG 1 1/2
Ditetapkan
Direktur Medik & Keperawatan
STANDAR RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
Tanggal Terbit:
PROSEDUR 12 November 2014
OPERASIONAL
DR.Dr. H.M.Alsen Arlan, SpB-KBD, Mars
NIP 196206041989031005
PENGERTIAN Pemeriksaan jantung invasiv dengan memasukkan kateter khusus yang
menembus kulit dan jaringan lunak ke dalam pembuluh darah tepi yang
besar (arteri dan vena femoralis) untuk dapat mencapai jantung dan
pembuluh darah besar.
TUJUAN Diagnostik pada VSD, ASD, PDA, TOF dan koartasio aorta.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Nomor : tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Medis di Departemen Anak RSUP Dr.Mohammad Hoesin
Palembang
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Sheet 4/5F untuk kanulasi arteri femoralis 1 buah
2. Sheet 5/6F untuk kanulasi vena femoralis buah
3. Catheter pigtail 4/5F 1 buah
4. Catheter NIH 5/6F 1 buah
5. Terumo guide wire lurus ujung lurus 0.035 inchi 150 cm
6. Spuit 1 cc @ 8
7. Spuit 10 cc @ 3
8. Spuit 3 cc @ 1 (luer lip)
9. NaCl 0,9% 2 kolf
10. Abbocath 22 (biru) / 20 (pink) surflo pendek 2 buah
11. Bisturi ujung lancip @ 1 buah
12. Angiografi
13. Monitor hemodnamik
14. Betadine
15. Lidokain
16. Alkohol 70%
Pelaksanaan:
1. Lakukan kebersihan tangan (sesuai SPO kebersihan tangan)
2. Ucapkan salam dan sebutkan nama dokter
3. Identifikasi pasien.
4. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan informed
consent.
5. Lakukan TTE untuk menilai ulang.
6. Buat kanulasi pembuluh darah, di arteri femoralis dan di vena
femoralis. Kemudian pasang sheath masing-masing di arteri dan
di vena.
7. Kateterisasi jantung kanan dengan cara kateter NIH dimasukkan
ke vena femoralis lewat sheath yang ada di vena femoralis,
kateter didorong masuk ke vena cava inferior, kemudian masuk
ke atrium kanan. Kateter kemudian didorong ke vena cava
superior, lalu didorong ke vena inominata. Kemudian kateter
ditarik kembali ke atrium kanan dan didorong masuk ke
ventrikel kanan dengan membuat lengkungan di ujung kateter
dengan menyangkutkan ujung kateter di atap atrium dan diputar
searah jarum jam, dorong kateter dengan hati hati ke arteri
pulmonalis.
8. Kateterisasi jantung kanan dengan menggunakan kateter pigtail,
dimasukkan ke dalam sheath di arteri femoralis, lalu didorong ke
aorta desenden, asenden. Dengan menggunakan terumo guide
wire, kateter dimasukkan ke ventrikel kiri.
9. Lakukan pemeriksaan hemodinamik, ukur tekanan di seluruh
ruang jantung dan pembuluh darah untuk menilai flow ratio dan
kemungkinan adanya hipertensi pulmonal.
10. Buat LV gram dan RV gram.
11. Prosedur selesai.
12. Lakukan kebersihan tangan.
13. Dokumentasi tindakan dan hasil.
UNIT TERKAIT 7. Instalasi Rawat Inap Bagian Anak RSMH
8. Instalasi Perawatan Intensif Anak RSMH
9. Instalasi Rawat Jalan RSMH
10. Instalasi Farmasi RSMH
11. Instalasi Cath Lab RSMH
12. Departemen Anestesi RSMH

Anda mungkin juga menyukai