Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN

TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

Pemanfaatan Dana Desa


untuk meningkatkan kualitas
lembaga PAUD di Desa
Oleh: Bito Wikantosa
Direktur Pelayanan Sosial Dasar
Direktorat Jenderal PPMD

Yogyakarta, 19 Juni 2019


KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PAUD
FILOSOFI DANA DESA
Meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan
pembangunan dan kemandirian Desa melalui
 peningkatan pelayanan publik di Desa,
 memajukan perekonomian Desa,
 mengatasi kesenjangan pembangunan antar
kota dan Desa serta
 memperkuat masyarakat desa sebagai
subjek dari pembangunan.

DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN


ADALAH WUJUD REKOGNISI NEGARA KEPADA
DESA
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

a. Peningkatan Pelayanan
Dasar;
b. Pembangunan dan
Meningkatkan
Pemeliharaan
KUALITAS HIDUP
Infrastruktur dan
Manusia
Lingkungan
c. Pengembangan Ekonomi
DANA Pertanian Berskala Meningkatkan
DESA Produktif; KESEJAHTERAAN
d. Pengembangan dan Masyarakat Desa
Pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna
PENANGGULANGAN
e. Peningkatan Kualitas KEMISKINAN
Ketertiban dan
Ketenteraman Masyarakat
Desa
Menu Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk
PAUD
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
Daftar Kegiatan Pembangunan
2) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
b) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan
dan kebudayaan antara lain:
1. taman bacaan masyarakat;
2. bangunan Pendidikan Anak Usia Dini;
3. buku dan peralatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini lainnya;
4. wahana permainan anak di Pendidikan Anak Usia Dini;
5. taman belajar keagamaan;
6. bangunan perpustakaan Desa;
7. buku/bahan bacaan;
8. balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
9. sanggar seni;
10. film dokumenter;
11. peralatan kesenian; dan
12. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
Menu Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk
PAUD
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

1) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


b) pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain:
1. bantuan insentif guru PAUD;
2. bantuan insentif guru taman belajar keagamaan;
3. penyelenggaraan pelatihan kerja;
4. penyelengaraan kursus seni budaya;
5. bantuan pemberdayaan bidang olahraga;
6. pelatihan pembuatan film dokumenter; dan
7. kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
FASILITASI PENINGKATAN
PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PAUD
Pendayagunaan Dana Desa secara Terpadu-
Partisipatif melalui Konvergensi Pencegahan
Stunting di Desa
DANA DESA ADALAH DANA REKOGNISI NEGARA KEPADA DESA,
AGAR DESA BERDAYA MENJALANKAN KEWENANGANNYA

PASAL 72 UU DESA
 PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI :
1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET DESA, SWADAYA,
PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN
2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN YANG DITERIMA
KABUPATEN/KOTA
5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD KAB/KOTA.
6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA
7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH

Penjelasan Dana Desa :


Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari
dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
KEWENANGAN DESA

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul

Self Governing Community


b. kewenangan lokal berskala Desa
Desa berwewenang mengatur dan mengurus

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah,


Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota; dan
Local Self Government
•.
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Desa tidak berwewenang mengatur tetapi
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan hanya berwewenang mengurus
9
perundang-undangan.
PENGGUNAAN DANA DESA WAJIB BERDASARKAN KEWENANGAN
DESA
PENETAPAN KEWENANGAN DESA
PP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA PASAL 73

1) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan identifikasi dan inventarisasi


kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa
dengan melibatkan Desa.
2) Bupati/walikota menetapkan peraturan bupati/walikota tentang daftar kewenangan
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Pemerintah Desa menetapkan peraturan Desa tentang kewenangan berdasarkan
hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan situasi, kondisi,
dan kebutuhan lokal.
PEMBANGUNAN DESA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Renstra OPD Pendidikan tentang peningkatan kualitas lembaga PAUD di Desa diintegrasikan dengan “Arah Kebijakan
Perencanaan Pembangunan Desa”

RENSTRA OPD KAB/


KOTA
ARAH KEBIJAKAN
PERENCANAAN
KONDISI OBYEKTIF DESA PEMBANGUNAN DESA
1. PENINGKATAN KUALITAS
ASET/POTENSI ASET HIDUP MANUSIA
VISI-MISI
2. PENINGKATAN
MASALAH KADES KESEJAHTERAAN
SATU DATA – SATU PETA MASYARAKAT
3. PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

MENGGAGAS MASA DEPAN DESA

KEBUTUHAN

KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN DESA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Peningkatan kualitas lembaga PAUD di Desa menjadi bagian dari kesepakatan masyarakat Desa untuk
masuk dalam RPJMDesa, RKP Desa dan APBDesa

RENSTRA SKPD

INTEGRASI
VISI MISI KADES Arah Kebijakan
TERPILIH
Perencanaan
Pembangunan Desa
Mufakat secara
Damai
RPJMDESA CITA-CITA
DESA
ASPIRASI MASYARAKAT
RKP DESA & APBDESA PER
DESA TAHUN

 Sumberdaya Manusia di Desa


 Sumberdaya Alam di Desa
 Keuangan dan Aset Desa (termasuk Dana Desa)
 Masalah-Masalah Fundamental di Desa
 Peluang dan Potensi Pertumbuhan Ekonomi

PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA YANG INOVATIF


PEMBANGUNAN DESA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Fasilitasi peningkatan kualitas lembaga PAUD di Desa dalam Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa
BAGAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING DI DESA 2019-2020
PEMBANGUNAN DESA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Fasilitasi peningkatan kualitas Musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati peningkatan
kualitas lembaga PAUD di Desa
1. Membelajarkan/melatih masyarakat Desa untuk secara sukarela terlibat dalam urusan Desa;
2. Mendampingi masyarakat Desa aktif berpartisipasi sebagai anggota kelompok dan/atau
sebagai anggota masyarakat Desa.
3. Membelajarkan/melatih masyarakat Desa untuk mampu mengetahui secara benar dan tepat
tentang masalah utama yang ada di Desa, kepentingan dan kebutuhan masyarakat Desa, serta
beragam sumberdaya yang berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan Desa.
4. Memperkuat penyebaran informasi pembangunan Desa agar masyarakat Desa memiliki
kecukupan informasi sebagai modal awal keikutsertaan dalam musyawarah Desa untuk
membahas dan menyepakati hal-hal strategis di Desa.
5. Memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah Desa secara demokratis agar masyarakat Desa
berdaya menyampaikan aspirasinya sekaligus merumuskan kemufakatan tentang kegiatan
pembangunan Desa
PEMBANGUNAN DESA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Fasilitasi peningkatan kualitas Musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati peningkatan
kualitas lembaga PAUD di Desa

6. Memperkuat perbincangan publik di Desa


 Masyarakat Desa difasilitasi untuk memperbincangkan kepentingan dirinya dan/atau
kelompoknya yang akan diperjuangkan menjadi kegiatan pembangunan Desa. Beragam
informasi pembangunan Desa yang dimiliki oleh masyarakat Desa menjadi bahan utama yang
diperbincangkan di antara anggota masyarakat Desa.
 Agar proses perbincangan antar warga Desa bersifat transparan dan berlangsung secara damai,
pendamping masyarakat Desa memfasilitasi tumbuhnya ruang-ruang publik di Desa.
 Yang dimaksud dengan ruang publik di Desa adalah arena-arena komunikasi politis antar
warga Desa. Prosedur komunikasi tidak dalam bentuk lembaga-lembaga formal, bukan pula
organisasi kemasyarakatan melainkan kondisi kebebasan komunikatif. Ruang publik terdapat
di mana saja para warganegara bertemu untuk mendiskusikan tema-tema yang relevan
berkaitan dengan beragam urusan penyelenggaraan Desa. Karenanya, sifat ruang publik di
Desa adalah majemuk dan pluralistis.
 Masyarakat Desa bebas menyelenggarakan perbincangan-perbincangan praktis yang pokok
bahasannya tentang hal-hal yang bersifat publik, misalnya: pembangunan Desa, aset Desa,
kerjasama Desa. Perbincangan antar warga Desa di ruang-ruang publik ini merupakan pra
kondisi musyawarah Desa.
 Arena perbincangan publik ini merupakan sistem saraf Desa sebagai kesatuan masyarakat
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA

Antar Kabupate
Pendampingan
Desa
Masyarakat Desa Desa n
• Human Development • Camat • Organisasi Perangkat
Worker (HDW)/Kader • Unit Pelaksana Teknis Daerah (OPD); PMD,
Pembangunan Dinas (UPTD); Pendidikan, Kesehatan,
Manusia (KPM) Pendidikan, Sosial, Pertanian, PU,
• Kader Pemberdayaan Puskesmas, KUA, BKKBN, PPA, Dukcapil,
Masyarakat Desa Penyuluh Pertanian, PL Agama
(KPMD) KB • Tenaga Ahli dan
• Kepala Desa • Penggerak Swadaya Konsultan Program
Masyarakat (PSM) Sektoral
• Perangkat Desa
• Pendamping Desa • Pihak Ketiga;
• BPD Perguruan Tinggi,
• Pendamping Lokal • Pendamping Program Swasta, Media, dan
Desa (PLD) Sektoral; Pamsimas, lain-lain
Sanimas, PKH, KRPL,
dll
Teknik Fasilitasi
Pen
gor
ga nis Pel
as ian
atih
an
Ana
l is is S
osi
a l

P
Stu erbin
ntin can Ket
g d gan
i R u Ma Inf erbuk
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA

ang sal
Per Pub ah Pemormas aan
m lik ban i
usy gun
a wa an
ra tan De
sa

Ka Ket
aul
der
is a ada
si nan
Ker
ja B
ers
am
a
PENGENDALIAN
PENANGGUNG
NO TINGKAT JENIS LAPORAN PENERIMA
JAWAB
Hasil pemantauan dan scorecard KPM Kepala Desa
1 Desa  Laporan Penggunaan Dana Desa dan
Kepala Desa Camat
Scorecard
Camat Dinas PMD
- Rekapitulasi Penggunaan Dana Desa
Kasi Kesra
2 Kecamatan - Rekapitulasi hasil pemantauan dan Bappeda
Asisten TA Kab/
scorecard TA Kabupaten
Pendamping Desa
- Analisa capaian konvergensi Dinas PMD Provinsi
- Rekapitulasi penggunaan dana desa Dinas PMD
3 Kabupaten Bappeda
- Rekapitulasi hasil pemantauan dan TA Kabupaten
scorecard TA Provinsi

- Analisa capaian konvergensi Kemendes


- Rekapitulasi penggunaan dana desa Dinas PMD Provinsi
4 Provinsi Bappenas
- Rekapitulasi hasil pemantauan dan TA Provinsi
scorecard TA Pusat

- Analisa capaian konvergensi Bappenas


- Rekapitulasi penggunaan dana desa Kemendesa PDTT
5 Pusat Kemenkeu
- Rekapitulasi hasil pemantauan dan TA Pusat
scorecard  
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
REFOKUSING: PENCEGAHAN STUNTING DI DESA

PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING YANG


DIKELOLA OPD KAB/KOTA
(APBD – PPBJ PEMDA)
PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING
YANG DITUGASKAN KEPADA DESA
(PTO - BANTUAN KEUANGAN –APBDESA – PPBJ DI DESA)

URUSAN PENCEGAHAN STUNTING SEBAGAI BAGIAN DARI


KEWENANGAN DESA
(APBDESA/BK – PPBJ DI DESA)

BKAD MENYUSUN RENCANA KERJASAMA DESA : KETERPADUAN APBDESA

APBDESA - 1 APBDESA - 2 APBDESA - 3 APBDESA - 4 APBDESA - 5


PROGRAM/KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING YANG MASUK DALAM DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK
ASAL-USUL DAN KEWENANGAN BERSKALA LOKAL DESA WAJIB DISWAKELOLA DESA DENGAN MENDAYAGUNAKAN
SUMBERDAYA DESA
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
Jl. TMP Kalibata No. 17, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai