Anda di halaman 1dari 9

JARINGAN DASAR

Jaringan Dasar Pada Hewan Dan Tumbuhan


Organ tubuh hewan dan manusia tersusun komplek, yangmana tersusun oleh 4
jaringan dasar. Adapun jaringan dasar tersebut adalah:
1. Jaringan epitel
2. Jaringan Penyambung atau jaringan pengikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan saraf
Hierarki yang dimiliki Struktur hewan
Struktur dan fungsi dikorelasikan pada setiap tingkat dalam hierarki struktural tubuh
hewan
A. Tingkat Sel:
sel otot
B. Tingkat Jaringan:
Jaringan otot
C. Tingkat Organ:
Jantung

D. Tingkat Sistem Organ:


Sistem peredaran/sirkulasi

E. Tingkat Organisme
Banyak sistem organ yang
berfungsi bersama

(Campbell at al., 2003)


I. JARINGAN EPITEL
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga
tubuh.
Ciri-ciri :
 1. Bentuk sel bervariasi tergantung fungsi dan letaknya
 2. Bertumpu pada lamina basalis yaitu suatu struktur ekstraseluler yang
bersifat mengikat jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.
 3. Dilengkapi oleh :
- Mikrovili merupakan tonjolan untuk memperluas permukaan
- Stereosilia merupakan silia yang tidak dapat bergerak
- Flagela merupakan struktur yang dapat bergerak
 Fungsi secara keseluruhan sebagai epitel penutup dan epitel kelenjar.
Penggolongan jaringan epitel berdasarkan bentuk dan lapisan sel yang
menyusunnya adalah sebagai berikut.
1. Epitel pipih selapis.
Misalnya ditemukan pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler atau
endotel, selaput pembungkus jantung, paru-paru dan alveolus.

Gambar . Epitel selapis pipih pada endotel (histovet1.blogspot.com)


2. Epitel selapis kubus.

1
Gambar . Epitel Selapis kubus (Campbell at al., 2003)
Berfungsi untuk melindungi bagian bawahnya dan mengeluarkan zat yang
tidak diperlukan dalam tubuh.
Misalnya ditemukan pada ovarium, kelenjar gondok atau kelenjar thyroid,
permukaan lensa mata
3. Epitel Selapis Silindris /kolumnar

Gambar 3. Epitel Selapis Kolumnar (Campbell at al., 2003)


Misalnya ditemukan pada dinding usus, kantung empedu atau vesica felea.
Jaringan ini berfungsi:
a. Proteksi
b. Absorbsi dan sekresi
Pada permukaan selnya yang berbatasan dengan lumen membentuk tonjolan
atau mikrovili yang menyebabkan absorbsi lebih optimal.
4. Epitel kubus berlapis banyak

Gambar. Epitel kubus berlapis banyak


(https:// id.wikipedia.org)

Tersusun dua atau lebih lapisan sel, lapisan paling dalam berbentuk kuboid
dan semakin ke permukaan memipih. Berfungsi sebagai proteksi pergesekan
dan sekresi serta ekskresi. Misal ditemukan pada kelenjar minyak, kelenjar
keringat folikel pada ovarium.
5. Epitel semu berlapis banyak.
Lapisan luar tersusun oleh epitel silindris berlapis banyak sedangkan lapisan
dalam selnya berbentuk kubus atau bentuk tidak teratur. Misal trakhea

Gambar. Epitel semu berlapis banyak (Campbell at al., 2003)


6. Epitel transisional atau epitel peralihan
Merupakan epitel yang berlapis banyak. Misalnya pada kandung kemih atau
vesica urinaria, ureter, uretra .

2
Gambar. Epitel transisional pada vesika urinaria
(http://ilmuveteriner.com)

EPITEL KELENJAR

Terdapat 2 jenis kelenjar :


1. Kelenjar endokrin
Senyawa yang dihasilkannya tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung ke
pembuluh darah. misalnya hormon
1. Kelenjar eksokrin
Senyawa yang dihasilkannya dialirkan melalui saluran , misal kelenjar keringat,
kelenjar sebasea, kelenjar ludah.
Berdasarkan hasil sekresi yang dikeluarkan terdapat 3 jenis sel.
1. Sel merokrin, granula disekresikan meninggal sel tanpa menghilangkan bahan
penyusun sel. Misal pancreas.
2. Sel holokrin, Hasil sekresi dikeluarkan bersama dengan seluruh sel tersebut.
Misal kelenjar sebasea
3. Sel apokrin, hasil sekresinya dikeluarkan bersama-sama dengan bagian apical
kelenjar. Misal kelenjar mammae

Gambar II.7. Macam-macam kelenjar eksokrin (Paparo at al., 1990)

Kelenjar eksokrin simplek


a. Tubular , Contoh : Kriptus Lieberkuhn
b.Tubular berkelok , Contoh : kelenjar keringat
c. Tubular bercabang ,Contoh : Kelenjar. fundus pada lambung
d. Asinar, Contoh : Kelenjar uretra
e. Asinar bercabang , Contoh : kelenjar sebasea atau minyak
II. JARINGAN PENGIKAT
Jaringan ini berasal dari sel mesenkim pada lapisan mesoderm. Dan jaringan ini
berfungsi:
III. Mengikat sel-sel yang menyusun jaringan
IV. Mengikat jaringan satu dengan jaringan yang lain dalam organ.
Jaringan ini terdiri dari
I. Matriks.
Matriks jaringan pengikat tersusun serat-serat dan bahan dasar. Adapun serat
yang menyusunnya dibedakan dalam 3 jenis yaitu.
3
a. Serat elastis, daya elastisitasnya tinggi pada pembuluh darah
b. Serat kolagen, daya elastisitasnya rendah misal pada tendo
c. Serat retikuler, daya elastisitasnya rendah misal pada serat otot
Bahan dasar penyusun matriks adalah larutan setengah cair yang homogen.
Larutan tersebut terdiri atas mukopolisakarida, fosfat dan asam hialuronat.
Sifat dari matriks:
1. Lentur, jika asam hialuronatnya tinggi
2. Kaku, jika mukopolisakaridanya tinggi

Gambar: Jenis Serat pada Jaringan Ikat


(https://www.google.com/ ilmuveteriner.com)

II. SEL-SEL JARINGAN PENGIKAT


Pada jaringan pengikat terdapat bermacam-macam sel antara lain.
a. Sel fibroblast, Merupakan jenis sel dari jaringan ikat yang berbentuk serat.
Berfungsi mensekresi protein.
b. Sel makrofag, sel dari jaringan ikat yang bentuknya selalu berubah-ubah
biasanya terdapat dekat dengan pembuluh darah, Berfungsi sebagai
pinositosis dan fagositosis.
c. Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak.Jaringan ikat yang mempunyai
banyak lemak dinamakan jaringan adipose.

Gambar: Jenis sel pada jaringan ikat


(http://www.ebiologi.net/2017/08/)

Macam-macam jaringan pengikat


1. Jaringan lemak Misal terdapat di bawah kulit, sekitar ginjal, sum-sum tulang
panjang. Sel lemak berasal dari sel mesenkim yang dinamakan lipoblast
kemudian membentuk sel lemak. Sel lemak pada pria 15-20% dari berat tubuh
sedangkan pada wanita 20-25% dari berat tubuh.
Fungsi: sebagai penyimpan energi, cadangan makanan, proteksi terhadap
hilangnya panas.
2. Jaringan pengikat longgar
Jaringan ini terdiri atas matriks yang banyak mengandung mineral, serat atau
serabut antara lain elastis , kolagen dan retikuler dan terdiri dari banyak sel antara
lain sel fibroblast yang berfungsi mensintesi serabut dan zat intraseluler, sel
makrofag berfungsi sebagai fagosit

4
3. Jaringan pengikat padat
Jaringan ini disebut juga jaringan serabut padat atau jaringan serabut putih karena
banyak mengandung serabut kolagen yang diantaranya terdapat sel fibroblast.
Misal: selaput pembungkus otot (facies), tendon, ligament
Tendon : jaringan yang menghubungkan antara otot dan tulang
Ligament : jaringan menghubungkan tulang dengan tulang tulang
Berfungsi : memberi sokongan dan proteksi
4. Jaringan penyokong
Dibedakan tulang rawan (kartilago) dan tulang, yang tersusun dari 3 unsur yaitu:
sel, serat dan substansi dasar. Dimana serat dan substansi dasar membentuk
substansi interseluler (matriks)

Gambar. Macam – macam jaringan ikat


(http://www.ebiologi.net)

I. Tulang rawan
Substansi dasarnya terdiri proteoglikan yang banyak mengandung kondroitin
sulfat. Sel kartilago disebut: kondrosit, berfungsi mensintesis dan memperta-
hankan matriks. Matriks mengandung serat kolagen, elastis, fibrosa. Banyaknya
serabut kolagen menyebabkan makin kuat tulang rawan. Tulang rawan tidak
memiliki kapiler darah, mendapat makanan dari jaringan ikat sekitarnya. Pada
anak, tulang rawan mendapat nutrisi berasal dari jaringan pengikat embrional,
sedangkan pada dewasa berasal selaput fibrosa tipis yang dinamakan pericardium.
Dibedakan menjadi 3 macam tulang rawan :
1. Tulang rawan hialin
Pada matriknya mengandung banyak serabut elastis di banding serabut kolagen
Tulang ini merupakan rangka sementara pada embrio, sedangkan pada dewasa
ditemukan pada saluran pernapasan, ujung tulang rusuk (costae) yang berdekatan
dengan sternum. Berfungsi : mempertahankan pertumbuhan tulang rawan
2. Tulang rawan elastis
Tulang ini ditemukan misal : dalam daun telinga, saluran telinga luar tuba
eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan
rongga mulut, epiglotis dan laring Berfungsi : memberikan fleksibilitas dan
sebagai penyokong
3. Tulang rawan Fibrosa (fibrokartilago)
Matrik dari fibrokartilago mengandung serabut kolagen kasar atau serabut fibrosa.
Misal ditemukan pada hubungan antara tulang vertebrae atau discus
intervertebralis.
Fungsi dari fibrokartilago adalah memberi sokongan dan sebagai proteksi

II. Tulang
- Fungsi:
1. Penyokong tubuh 2. . Penyimpan kalsium 3. Hematopoisis
4. Melindungi organ vital di tengkorak dan rongga dada
- merupakan bagian tubuh yang keras

5
- matriks mengandung CaCl2, Ca3PO4,MgCL2, BaCl2, BaSO4,
- Osteosit dibentuk dari esteoblas, matriks osteoblas mengandung Ca3 PO4
- Osteoklas : untuk menyerap bagian tulang yang mati
- Osifikasi : peristiwa pembentukan tulang
Secara makroskopik dibedakan 2 jenis jaringan tulang :
1. Tulang kompak : tidak berongga
2. Tulang spongiosa dinamakan juga tulang bunga karang: ada rongga
Struktur dari tulang sejati bila dilihat secara mikroskopik dari dalam keluar terdiri
dari :
1. Sum-sum tulang 3. Lamela dengan lacuna 5. Peritonium
2. Lapisan dalam osteoblas 4. Lapisan luar osteoblas
Sum-sum tulang dibedakan menjadi 2 jenis
1. Sum-sum tulang merah pembentuk sel darah merah
2. Sum-sum tulang kuning, terutama terdiri atas sel lemak.
Macam-macam tulang menurut bentuk
1. Tulang pipa atau tulang panjang. Misal femur , humerus, radius, ulna
2. Tulang pendek
3. Tulang karpalia, tarsal, falang
4. Tulang pipih. Misal rusuk, tulang tengkorak.
Darah, Terdiri atas :. Sel-sel darah, keping-keping darah (trombosit) dan cairan darah
(plasma darah)
Sel-sel darah dibedakan menjadi
1. Eritrosit atau sel darah merah : bentuk bikonkav, tidak berinti, terdapat Hb
untuk mengikat O2 disebut oksihemoglobin. Pada manusia eritrosit hidup
dalam peredaran + 120 hari
2. Leukosit atau sel darah putih berdasarkan ada tidaknya granula dibedakan
menjadi leukosit granulosit terdiri basofil, eosinofil dan neurofil dan leukosit
agranukosit terdiri dari limfosit dan monosit
Dewasa normal 4000-11000/mm3
Waktu lahir 1500-2500/mm3
Trombosit
 Tidak berinti, bentuk cakram Ø 2-5 μm
 Berasal dari megakariosit dalam sum-sum tulang
 Jumlah 150.000-300.000/mm3
 Mengandung enzim trombokinase atau tromboplastin yang berperan dalam
pembekuan darah
Plasma darah
Tersusun 7% protein, 0,9 % senyawa anorganik,senyawa organic antara lain asam
amino, vitamin, hormone. Protein antara lain albumin, globulin, fibrinogen.
Fibrinogen membentuk fibrin dalam proses pembekuan darah.
Jaringan limfe
Limfe : merupakan cairan yang mengalir dalam saluran pembuluh limfe. Cairan limfe
terbentuk dari air, glukosa, lemak dan garam.Berfungsi : mengangkat cairan jaringan
protein lemak, dan zat-zat lain ke system peredaran

Gambar : Eritrosit (Campbell at al., 2003)


III.JARINGAN OTOT
1. Otot polos
Tanda karakteristik
 Involunter
6
 Bentuk elipsoid.
 Inti satu ditengah
 Dalam sarcoplasma terdapat serat - serat myofibril tersusun serat halus
miofilamen homogeny

Gambar : Otot Polos (Campbell at al., 2003)

2. Otot rangka
Tanda karakteristik
 Volunter
 Inti banyak diperifer
 Sarkoplasma mengandung myofibril Ø 1-2 μm yang berserabut halus
miofilamen. Miofilamen terdapat protein otot : aktin, myosin, troponin,
tropomiosin
 Myofibril tidak homogen sehingga terdapat garis isotrop dan anisotrop
 Memiliki persediaan energi dalam butuh ATP dan fosfokeratin
 Energi dalam bentuk cadangan beberapa glikogen

Gambar : Otot Rangka (Campbell at al., 2003)


3. Otot jantung
 Struktur seperti otot rangka
 lnvolunter
 Terdapat garis transversal = discus inter calaris
 Berfungsi untuk mempersatukan otot jantung sehingga mampu bekerja terus

Gambar : Otot Jantung (Campbell at al., 2003)

III.JARINGAN SARAF
 Sel saraf disebut neuron yang tersusun 3 komponen dendrit, axon dan badan
sel

7
 Axon diselubungi selaput disebut neurilema di dalamnya ada selubung mielin
terdapat fosfolipid kemudian terdapat sel Schwann berfungsi membentuk
selubung mielin yang baru.
 Diantara axon tidak berselubung dinamakan nodus ranvier

Dendrit

Nukleus

Sel
tubuh
Akson
Gambar : Jaringan syaraf (Campbell at al., 2003)

Neuron dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk berdasarkan juluran sitoplasmanya


yaitu:
1. Neuron unipolar , neuron pada satu juluran sitoplasma terdiri dari akson dan
dendrit
2. Neuron bipolar, neuron dengan dua juluran sitoplasma terdiri dari satu akson
dan satu dendrit
3. Nuron multipolar, neuron dengan banyak dendrit dan satu akson

(http://www.themedbio.com/HEWAN/©2019)

PUSTAKA

Campbell, A.N., Jane, B.R. and Lawrence, G.M, 2003. Biology. Consepts and
Connection. Fourth edition. Pearson Education. Inc. Publishing as Benyamin
Cammings.

Drews, L. 1996. Atlas Berwarna dan Teks Embriologi. Alih Bahasa Hendra Laksman,
Indrati Secilia. Penerbit Hipokrates.

Paparo, A.A,. C. R.Leeson dan T.S.Leeson. 1990. Buku Ajar: Histologi. Edisi V.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

http://ilmuveteriner.com/wp-content/uploads/2016/12/Epitel-transisional2.png

http://www.ebiologi.net/2017/08/

http://www.ebiologi.net/2017/08/jaringan-ikat-fungsi-ciri-klasifikasi.html

https:// id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Illu_epithelium.jp
8
9

Anda mungkin juga menyukai