Anda di halaman 1dari 40

KEPALA DESA .................KEC ….

KABUPATEN BREBES

PERATURAN DESA .....................


NOMOR .......TAHUN .................
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
TAHUN 2020 - 2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA .....................

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79


Undang- undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya
dengan mengacu pada perencanaan pembangunan
Kabupaten;
b. bahwa perencanaan pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada huruf a, terdiri dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa yang keduanya ditetapkan
dengan Peraturan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa..................... Kecamatan .....................
Kabupaten Banyumas Tahun 2018 – 2023;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


PembentukanDaerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi JawaTengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
4221);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Pengesahan International Covenant On Economic,
Social And Cultural Rights (Kovenan Internasional
Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4557);
7. Undang -Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 528, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubahdengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun ,.................;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
14. Peraturan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas
Nomor 6 Tahun 2016 tentang tentang Badan Usaha
Milik Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas
Tahun 2016 Nomor 6 Seri E, TambahanLembaran
Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6);
15. Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2016
tentang tentang Kerja Sama Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Banyumas Tahun 2016Nomor 7 Seri E,
TambahanLembaran Daerah Kabupaten Banyumas
Nomor 7);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bebes Nomor ..........
Tahun ....... tentang tentang ............................
(Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun .......
Nomor ..., TambahanLembaran Daerah Kabupaten
Banyumas Nomor ......);
17.
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .....................
dan
KEPALA DESA .....................

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKAMENENGAH DESA ..................... TAHUN 2018 - 2023

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :


1. Desa adalah desa .....................
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa .....................
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
5. Daerah adalah Kabupaten Banyumas
6. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas
7. Bupati adalah Bupati Banyumas
8. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
10. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
11. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli
atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan
hak lainnya yang sah.
12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
13. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
14. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumberdaya melalui
penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
15. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
16. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dan selanjutnya disingkat
Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara
partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa dan kelurahan (pihak
berkepentingan untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan terkena
dampak hasil musyawarah).
17. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten di Kecamatan yang selanjutnya disingkat Musrenbang RKPD Kabupaten
di Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholders Tingkat Kecamatan untuk
mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari Desa serta menyepakati kegiatan
lintas Desa di wilayah Kecamatan tersebut, sebagai dasar penyusunan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten.
18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJM
Desa) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun yang memuat visi dan misi Kepala Desa, rencana penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan,
pemberdayaan masyarakat dan arah kebijakan pembangunan Desa;
19. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat
rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
20. Kondisi Obyektif Desa adalah kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di Desa,
baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya
lainnya, serta dengan mempertimbangkan, antara lain, keadilan gender, pelindungan
terhadap anak, pemberdayaan keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga
disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi
tepat guna dan sumber daya lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan
lokal.
21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah
rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa, yang dibahas dan disepakati
bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
22. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan
dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
23. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
24. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa yang meliputi data
dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan,
prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang
dihadapi di desa.
25. Visi Kepala Desa adalah suatu gambaran tantangan masa depan yang berisikan cita-
cita yang ingin diwujudkan oleh Kepala Desa pada saat pencalonan berdasarkan
keadaan obyektif Desa.
26. Misi Kepala Desa adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
Kepala Desa agar Visi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik atau merupakan
penjabaran dari Visi sehingga Visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJM Desa

Pasal 2

Sistematika RencanaPembangunan Jangka Menengah Desa ................... adalah


sebagai berikut :
a. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
b. BAB II : PROFIL DESA
A. Legenda dan Sejarah Desa
B. Kondisi Umum Desa
C. SOTK Desa
c. BAB III : PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa
A. Pembentukan tim penyusun RPJM Desa;
B. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota;
C. Pengkajian keadaan Desa;
D. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;
E. Penyusunan rancangan RPJM Desa;
F. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan Desa; dan
G. Penetapan RPJM Desa.
d. BAB IV :RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
A. Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
e. BAB V : VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH KEBIJAKAN
KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. Visi
B. Misi
C. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
D. Arah Kebijakan Keuangan Desa
E. Program dan Kegiatan Indikatif
f. BAB VI : PENUTUP
g. LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk ke Desa
2. Daftar sumber daya alam
3. Daftar sumber daya manusia
4. Daftar sumber daya pembangunan
5. Daftar sumber daya sosial budaya
6. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan Desa dari dusun dan/ atau kelompok
masyarakat
7. Daftar gagasan Dusun/ Kelompok
8. Bagan Sketsa Desa
9. Bagan Kalender Musim
10. Bagan diagram kelembagaan
11. Berita acara hasil pengkajian keadaan Desa, notulen dan daftar hadir
12. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa (Contoh Outline)
13. Undangan, berita acara penyusunan RPJM Desa melalui musyawarah Desa,
notulen dan daftar hadir
14. Undangan, berita acara tentang hasil penyusunan rancangan RPJM Desa, notulen
dan daftar hadir
15. Undangan, berita acara Penyusunan RPJM Desa melalui Musrenbang Desa,
notulen dan daftar hadir
16. Foto Kegiatan/Foto Desa (Sosialisasi, Musdus, Lokakarya, Musyawarah Desa,
Musrenbangdes).

Pasal 3

Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan landasan dan pedoman bagi
pemerintah desa untuk penyusunan Naskah RPJM Desa dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 4

RPJM Desa Tahun 2018 – 2023 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam Pelaksanaan pembangunan Desa.

Pasal 5

Berdasarkan Peraturan Desa ini disusun Rencana Kerja Pemerintah Desa yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa dan merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
Pasal 6
RKP Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 merupakan landasan dan pedoman bagi
pemerintah desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta dalam
pelaksanaan pembangunan desa.

Pasal 7

Rencana kegiatan pada RPJM Desa dapat diadakan perubahan apabila:


a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi,
dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
dan/atau Pemerintah Daerah.

Pasal 8

(1) Hal –hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini


dengan penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di Desa .....................


Pada Tanggal ...... Maret 2018
KEPALADESA .....................

.........................
Diundangkandi Desa .....................
Pada tanggal ..... Maret 2018
SEKRETARISDESA .....................

........................

LEMBARAN DESA ..................... NOMOR ....


NASKAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
RPJMDesa TAHUN 2018 - 2023

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang / Pendahuluan
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
d. Kesesuian Dengan Dokumen Perencanaan Daerah
e. Sistematika
BAB II PROFIL DESA
a. Sejarah Desa
b. Gambaran Umum Desa
c. SOTK Desa
d. Masalah / isu strategis yang dihadapi Desa
BAB III: PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa
a pembentukan tim penyusun RPJM Desa;
b penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan
kabupaten/kota;
c pengkajian keadaan Desa;
d penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;
e penyusunan rancangan RPJM Desa;
f penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan Desa; dan
g penetapan RPJM Desa.

BAB IV :VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH KEBIJAKAN


KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
a. Visi
b. Misi
c. Arah Kebijakan Pembangunan
d. Arah Kebijakan Keuangan Desa
e. Program dan Kegiatan Indikatif
BABV : INDIKATOR KINERJA
BABVI : PENUTUP
LAMPIRAN- LAMPIRAN:
1. Matrik Program Kegiatan
2. Proses Penyusunan Program
3. Pengkajian Keadaan Desa (Sketsa Desa, Kalender Musim, Diagram
Kelembagaan)
4. Berita acara musyawarah (Musdus, Lokakarya, Musrenbangdes)
5. Undangan dan Daftar Hadir
Musyawarah(Musdus,Lokakarya,Musrenbangdes)
6. Notulen Musyawarah (Musdus, Lokakarya, Musrenbangdes)
7. Peta Desa
8. Foto Kegiatan/Foto Desa (Musdus, Lokakarya, Musrenbangdes)
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah


keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa
desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam
sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Desa/Kota, maka sebuah desa
wajib mempunyai perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan berdasarkan partisipasi dan transparansi
serta demokrasi yang berkembang di desa yang dituangkan dalam Rencana
Pembangunan JPJMDess ) 6 ( enam ) tahun ataupun Rencana Kerja
Pemerintah Desa ( RKPDesa ) untuk 1 tahun.
RPJMDesa ini merupakan rencana strategis Desa .....................
untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang menyesuaikan perencanaan
pembangunan di tingkat Desa, karena perencanaan pembangunan desa dan
perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan sistem.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;


2. Undang-UndangNomor26tahun2004tentangSistemPerencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-UndangNomor33Tahun2004tentang PerimbanganKeuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan
International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights
(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya);
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan;
9. Peran serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas No. Tahun 2013 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banyumas Tahun 2013 - 2018
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas No. Tahun ….. Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2018 -

C. TUJUAN DAN MANFAAT.


Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa(RPJM Desa) Desa ..................... ini mempunyai tujuan dan manfaat
sebagaiberikut :
1. Tujuan RPJM Desa :

a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa


dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5
tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan
maupun Desa.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa .....................
c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa .....................

2. Manfaat RPJM Desa :

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.


b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa yang merupakan
acuan Pembangunan Desa selama 6 (enam) tahun.
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan
dengan program pembangunan dari Pemerintah.
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

D. HUBUNGAN RPJM DESA DAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA:

1. RPJM Desa ..................... Kecamatan .....................Tahun 2015


mengacu dan menjadi bagianyang tidak terpisahkan bagi pencapaian
pembangunan jangka panjang Daerah Kabupaten Banyumas yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun
..................
2. RPJM Desa ..................... Kecamatan ..................... Tahun
2015mengacu dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi
pencapaian pembangunan jangka menengah Daerah Kabupaten
Banyumas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Banyumas Tahun ...........

E. SISTEMATIKAN RPJM DESA


RPJM Desa ..................... Kecamatan ..................... Tahun......disusun dengan
sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang / Pendahuluan, Landasan Hukum, Tujuan,


Hubungan Dokumen Perencanaan Lain dan Sistematika

BAB II : GAMBARAN UMUM DESA

Berisi Sejarah Desa, Kondisi Umum Desa, SOTK Desa, Masalah / isu
strategis yang dihadapi Desa

BAB III: PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa

Berisi kajiaan Desa Partisipatif, Musyawarah Desa, Musrenbang RPJMDes

BAB IV: VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH


KEBIJAKAN KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATIF

Berisi visi misi Desa, Arah Kebijakan Pembangunan, Arah Kebijakan


Keuangan Desa, Program dan Kegiatan Indikati

BAB V : INDIKATOR KINERJA

BAB VI : PENUTUP
LAMPIRAN –LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA

a. LEGENDA DESA
Contohhhh...........>>>>“””Pada awalnya Desa .....................
merupakan hutan belantara, pada tahun kurang lebih 1770 m, datanglah
seorang bernama Ranadipa, tetapi melihat kondisi wilayah yang tidak
mungkin untuk ditempati ( wingit jawa ) maka baru 1 ( satu ) hari orang
tersebut pergi tidak tahun kemana. Beberapa hari Kemudian dia kembali
lagi dengan membawa seorang teman bernama Patradipa. Sejak saat itulah
kedua orang tersebut mulai membuka / babat wilayah dengan kesepakatan
sebagai berikut : kiyai Ranadipa keaarah Utara dan Patradipa kearah
timur.
Selama Kyai Ranadipa membuka wilayah sebelah utara tidak
menyangka bahwa diwilayah tersebut sudah ditempati lebih dulu oleh
seorang yang bernama Kyai Gareng, setelah mereka bertemu kemudian
membuka wilayah tersebut secara bersma – sama, tetapi pesan dari kyai
gareng, dikemudian hari namanya tidak mau dikultuskan ( diabadikan ).
Hari berganti hari, tahun berganti tahun waktu terus berjalan dan
satu persatu pertambahan penduduk berkembang, pada tahun 1810 mulai
terbentuk pemerintahan yang diketuai oleh seorang Congkog bernama
Patrana yang membahwahi + Kepala Keluarga dan pada saat itu masih ikut
pemerintahan Demang Candi, Kabupaten Karanganyar sampai dengan
tahun 1830.
Pada tahun 1830 sesuai dengan perkembangan penduduk maka pada
tahun tersebut mulai ada Pemerintahan Kepala Desa yang di Kepalai oleh
seorang bernama Tirtadiwangsa dan pada saat itulah baru dinamakan Desa
....................., yang masih ikut Kecamatan Karanggayam, dengan jumlah
penduduk + 25 Kepala Keluarga, Kepala Desa Tirtadiwangsa berkuasa
sampai tahun 1855.
Pada tahun 1855 sampai tahun 1891 di Kepalai oleh seorang Kepala
Desa bernama Mertasentika dengan perkembangan penduduk kurang lebih
10 Kepala Keluarga diteruskan oleh Pemerintahan Kepala Desa
Wiryasentana pada tahun 1891 sampai dengan 1906, dengan jumlah 47
Kepala Keluarga ( 185 Jiwa ).
Mulai dari tahun 1906 sampai dengan tahun 1941, dengan
perkembangan penduduk kurang lebih 67 Kepala Keluarga ( 251 Jiwa )
Pemerintahan dipegang oleh seorang Kepala Desa bernama Cakrasentana.
Pada tahun 1936 ( 5 tahun sebelum pemerintahan Cakrasentana berakhir )
Desa ..................... masuk wilayah Kecamatan ...................... Singkat cerita,
Desa ..................... sampai sekarang sudah di Kepalai oleh 9 Kepala
Desa.”””
Adapun lebih jelasnya lihat keterangan dibawah ini :

NO Nama Kepala Tahun Jumlah Keterangan


Desa KK
b. LEGENDA DESA
Tahun
Kejad Peristiwa Baik Peristiwa Buruk
ian
1860 Pertama Kepala Desa di
.....................
( Tirta Diwangsa)
1870 Kepala Desa yang Ke II
.....................
(Glondong Mertasentana)
1910 Kepala Desa .....................
Ke III D (Wiryasentana)
1915 Kepala Desa .....................
Ke IV(Cakrasentana)
1930 Berdirinya masjid di
.....................
1947 KepalaDesaKe V (Atmorejo)
1950 BerdirinyaBalaiDesa..........
...........
1955 Terjadi Bencana alam di
Jero Tengah
1960 Berdirinya SD
.....................
1975 Pemilihan Kepala Desa Ke
VI ( Mulyono)
1977 Mendapat Proyek padat
karya pembuatan jalan
dari pingit sampai
sembir
1988 Lomba Pertanian/ Dampak
Lomba UPSA
1989 Pemilihan Kepala Desa Ke
VII (Seja Kuswoyo)
1991 Pembangunan Balai Desa
Permanen
1993 Lomba Desa dan Lomba
PKK
1994 Lomba PKK
tingkatKarsidenan
1995 1. Pembuatan jalan
Lingkar.....................sembir –
Igir Tipis
2. Jalan tembusCondong
3. Jalan tembusDonosari
4. PembeliantanahkasDesa
dan pasar
5. Proyek Air Bersih dari
Condong – .....................
6. Pembangunan Polindes
(PAPBL_ MPR)
1996 1. Listrik masuk Desa
.....................
2. Pembelian Tanah SD 2
lokal
3. Pembangunan gedung
PKK
4. Jalan tembus jero tengah
– Nusa
5. Pembangunan Jembatan
sembir
6. Pembangunan makam
Mbah Duda
7. Lomba Tingkat Nasional
Kelompok Tani
1998 Pemilihan Kepala Desa Ke
VIII
( Bolot Sukendar )
2001 Relokasi Perumahan Longsor Pingit meninggal 9
orang
2004 Betonisasi jalan, wilayah
Patok
2006 Pembangunan Jembatan
TMMD
2007 1. Pemilihan Kepala Desa ke Talud SD .....................
IX( Kuswarini) longsor
2. Pembangunan kembali
talud SD .....................
2008 Pembangunan Betonisasi Longsor di jalan protokol di
seluruh jalan lingkar wilayah Nusa
tembus Condong dan Longsor dirumah – rumah
Donosari warga
2009 Pembangunan SPA
wilayahPingit, Nusa dan
depanBalaiDesa
2009 Pembangunan Talud
Tebing jalan protokol
diwilayah Nusa / PNPM
dan P2KP
2009 Bantuan Pembangunan
Rumah 5 KK
2009 Pembelian tanah Kas Desa
2010 - Pembangunan SPA di
wilayah
Caplang
- Pembangunan SPA Rt.01
Rw.IV, Rt.02 Rw.IV dan
Rt.03 Rw.IV, Rt.01 Rw.II,
Rt.03 Rw.III
2012 - Pembuatan jalan tembus
dari
..................... ke
Kajoran ( + 1 km )
- Pembuatan jalan tembus
dari
.....................
keDonosari
- Pemilihan BPD
2013 1. Pemasangan bronjong
pengendali air sungai
Rabat beton dari jero
tengah – lemah gugur (
PPIP )
2. Sumur bor
3. Pemilihan Kepala Desa (
Kuswarini )
4. Pembangunan gedung
PAUD ( PNPM )
5. Rehab gedung PKK
2014 Rabat 1. Talud longsor diwilayah
betondiwilayahRw.Idan Nusa Rt.01 Re.II
II 2. Talud longsor diwilayah
Rt.02 Rw.Ii ( bawah Gua
Dawa )
2015 1. Pemugaran Perumahan 88
KK ( BSPS )
2. Pemugaran rumah 5 unit
(Dana Desa )
3. Pembangunan Talud
diwilayah Rt.01 Rw.II
4. Pembangunan Talud
diwilayah Rt.01 RW.III
5. Pembangunan gedung
Lebah madu ( MP3KI )
6. Pembangunan talud
diwililayah Rt.01 RW. (
Banprop )

2. KONDISI UMUM DESA


a. Geografis
Secara Geografis dan secara administrasi Desa ..................... merupakan
salah satu dari 449 Desa di Kabupaten BANYUMAS dan memiliki luas
192,13. Secara topografis terletak pada ketinggian 725 meter diatas
permukaan air laut.
Desa ..................... yang terletak pada bagian Utara Kabupaten berbatasan
langsung dengan sebelah barat Desa Giripurno, dan sebelah timur
berbatasan dengan desa Donosari, Sebelah utara Desa Condong Campur
serta sebelah selatan Desa Sidoagung.
Lahan di desa ..................... sebagian besar merupakan Tanah Kering 100 %
dan tanah sawah sebesar 0 %

PERUNTUKAN LAHAN
LU LU
N A A
O TANAH SAWAH S TANAH KERING S

1 Irigasi Teknis 1. Bangunan 10,53


2 Irigasi setengah Teknis 2. Tegalan / kebun 123
3 Irigasi sederhana No 3. Penggembalaan
PU
4 Tadah hujan 4. Tambak
5. Kolam
6. Tidak diusahakan
7. Tanaman Kayu
8. Hutan negara 40
9. Tanah lain 18,6
Sumber data : data profil desa

b. DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Desa ..................... berdasarkan Profil Desa Tahun 2015
sebesar 1.546 yang terdiri dari 758 laki – laki dan 788 perempuan.
Sedangkan pertumbuhan penduduk dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015 adalah sebagai berikut :

PERTUMBUHAN PENDUDUK
NO JENIS KELAMIN 2013 2014 2015 %
1 Laki – laki 751 753 758
2 Perempuan 791 789 788
3 Jumlah 1.542 1.542 1.546
Sumber data Profil Desa Th 2015
Sebagian besar penduduk Desa ..................... bekerja pada sektor pertanian
disusul sektor industri secara detail mata pencaharian penduduk Desa
..................... adalah sebagai berikut :

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK


Mata 2016 2017 2018
No Pencahar
L P L P L P
ian
1 Pertanian
2 Perdagangan
3 Industri
4 Jasa
5 PNS
Sumber data Profil Desa Tahun ...

Kemudian kalau kita lihat Trend pertumbuhan pencari kerja dari tahun ketahun
semakain meningkat walaupun peningkatanya tidak begitu signifikan
Tabel 4
PERTUMBUHAN ANGKATANKERJA

2015 2016 2017


No Klasifikasi
L P L P L P
1 Usia Kerja
Angkatan
2
Kerja
Mencari
3
Kerja
Sumber data Profil Desa Tahun .....

c. PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN

NO TAMAT LAKI-LAKI PEREMPUAN


PENDIDIKA
N
1 Tidak tamat
SD
2 Tamat SD
3 Tamat SLTP
4 Tamat SLTA
5 Tamat
Akademi /
PT
Dari tabel tersebut bahwa tingka pendidikan yang dominan di Desa ...... hanya
lulusan ,,,,,,,
Tabel 6
INDIKATOR AKSES PENDIDIKAN
SD SLTP SLTA
NO URAIAN
L P L P L P
1 APK
Angka
Putus
2
Sekolah

Angka
3 Melanjut
kan
Sumber data Profil Desa Tahun 2017

d. KESEHATAN
Beberapa indikator penting bidang kesehatan Desa .....................

Tabel 7
INDIKATOR KESEHATAN
NO URAIAN 2013 2014 2015

1 % Penolong Balita Tenaga Kesehatan 12 10 14

2 Angka Kematian Bayi ( IMR ) 0 1 0


3 Angka Kematian Ibu Melahirkan ( MMR 0 0 0
)
4 Cakupan Imunisasi 12 10 15

5 Balita Gisi Buruk 0 0 0


Sumber Data Profil Desa Thn 2015

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penolong balita oleh tenaga
Tabel 8
KONDISI INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN

N KONDISI JUMLAH
O
URAIAN BAIK RUSAK PANJANG JALAN
1 Jalan Desa   6,8

2 Aspal

3 Makadam

4 Tanah

5 Jalan Antar Desa  2 km

6 Aspal

7 Makadam

8 Tanah

Tabel 9
KONDISI INFRASTRUKTUR IRIGASI

KONDISI
JUML
NO URAIAN BAIK RUSAK AH

1 Saluran Primer

2 Saluran Skunder

3 Saluran Tersier

Sumber Data Profil Desa Thn 2015

Tabel 10
KONDISI INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
20
N 1 201
O URAIAN 3 2014 5

1
1. Rumah Tidak Sehat 17 5 10

9
2. Rumah Tidak LayakHuni 105 5 90

Sumber Data Profil Desa Thn 2015


g. KEMISKINAN
Menurut sumber Data dari BPS tahun 2015 jumlah KK Miskin di Desa
.....................adalah mencapai 8,67 % yang tersebar di 5 RW
RW. yang
II
tingkat prosentase kemiskinanya paling rendah yaitu deng
Rw an
prosentase 0,84 % sedangkan prosentase kemiskinan tertinggi berada di
RW .IV dengan prosentase 2,45 %.

Tabel 11
SEBARAN
KEMISKINAN
PROSENTASE
KARAKTERISTIK WILAYAH
NO RW KEMISKINAN

1 I 0,97
2 II 0,84
3 III 2,78
4 IV 2,45

V 1,42
5
Sumber: Data BPS Tahun 2015

H. EKONOMI
h.1. Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu indikator eokomi untuk mengukur hasil hasil pembangunan
adalah Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ). Dari data PDRB dapat
dilihat pertumbuhan ekonomi suatu desa dan kontribusi sektor dalam
kegiatan pembangunan.Pertumbuhanekonomi Desa.....................cukup
Fluktuatifdengan mengalami kenaikan pada tahun.......... ke
Tahun………….. %

Tabel 12

PERTUMBUHAN EKONOMI
PDRB ( JUTA RP) LAJU
TAHU PERTUMBUH
NO N HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN AN
%
3 5
1. 2. . 4. .

1 2013

2 2014

3 2015

Thn
Sumber Data Profil Desa 2015
.2. POTENSI EKONOMI
Tabel 13
POTENSI HASIL PERTANIAN

PRODUKSI / TAHUN
NO KOMODITAS
2013 2014 2015
1. 2. 3. 4. 5.
I Tanaman Pangan
1 Padi

2 Jagung 2,5 ton 2,7

3 Ubi Kayu 3 ton 3,2 3

4 Ubi Jalar

II Buah Buahan

1 Jeruk

2 Mangga

3 Pepaya.

III Perkebunan

13.500
1 Kelapa 12.000 butir butir 15.000butir

2 Karet

Sumber Data Profil Desa Thn.2015

Tabel 14
POTENSI PETERNAKAN DAN PERIKANAN
PRODUKSI /
TAHUN
NO KOMODITAS
2013 2014 2015

I Peternakan

1. Sapi 83 Ekor 70 Ekor 65 Ekor

2 Kerbau 0 Ekor 0 Ekor Ekor

3 Kambing 198 Ekor 205 Ekor 240 Ekor

4 Ayam 621 Ekor 625 Ekor 662 Ekor

II Perikanan
......Ton/ ..Ton/th
1 Keramba thn n ......Ton/thn
......Ton/ ..Ton/th
2 Tambak thn n ......Ton/thn

......Ton/ ..Ton/th
3 Empang thn n ......Ton/thn

Thn
Sumber Data Profil Desa .2015

3. LEMBAGA KEMASYARAKTAN DANSOTKDESA


a. LEMBAGAKEMASYARAKATAN DESA

Tabel 15
PETENSI KELEMBAGAAN

N
o Nama Lembaga Jumlah Pengurus
L P
1 LKMD 1 6 2
2 PKK 1
3 Karang Taruna 1 4 3
4 RW 5 13 2
5 RT 12 30 6
6 Gapoktan 1 4 1
Sumber Data Profil Desa Thn 2015
B. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

-------
BP KEPALA DESA
D
BP
D SEKDE
S

KAURP KAUR KAUR KAUR KAUR


EM PE KES KE UM
MB RA U UM
PEMB . PEMB UMU
PEMB PEMB. PEMB.
KA KAUR KAUR KAUR M
KAUR
UR

KADU KADUS
S
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapat masalah
sebagai berikut :

NO MASALAH PENYEBAB

1 BIDANG PENYELENGGARAAN

2 BIDANG PELAKSANAAN

3 BIDANG PEMBINAAN
MASYARAKAT

4 BIDANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa

Rangkaian proses penyusunan RPJM Desa, Desa ..................... Kecamatan


.....................adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa

Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa terdiri dari:


a. kepala Desa selaku pembina;
b. sekretaris Desa selaku ketua;
c. ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan
b. anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan
masyarakat,kader pemberdayaan masyarakatDesa, dan unsur masyarakat
lainnya.

Jumlah tim penyusun RPJM Desa paling sedikit 7 (tujuh)orang dan paling
banyak 11 (sebelas) orang denganmengikutsertakan perempuan.
Timpenyusunditetapkandengan Keputusan Kepala Desa.
Tim penyusun RPJM Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. penyelarasan arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota;
b. pengkajian keadaan Desa;
c. penyusunan rancangan RPJM Desa;
d. penyempurnaan rancangan RPJM Desa.

2. Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota

Penyelarasan arah kebijakan dilakukan


untukmengintegrasikanprogramdankegiatanpembangunan
Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa.
Penyelarasan arah kebijakan dilakukan dengan mengikuti sosialisasi
dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan
kabupaten/kota.
Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-
kurangnya meliputi:
a. rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
b. rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
c. rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d. rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
e. rencana pembangunan kawasan perdesaan.

Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara :


a. mendata dan memilah rencana program dan kegiatan pembangunan
Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa.
b. Rencana program dan kegiatan hasil poin a, dikelompokkan
menjadibidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan
Desa,pembinaan kemasyarakatan Desa,dan pemberdayaan masyarakat Desa.
c. Hasil pendataan dan pemilahan dimaksud poin b, dituangkan dalam
format data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan
masuk ke Desa.
d. Data rencana program dan kegiatan dimaksud, menjadi lampiran hasil
pengkajian keadaan Desa.
3. Pengkajian Keadaan Desa

Pengkajian keadaan Desa dilakukan dalam rangka mempertimbangkan


kondisi
objektif Desa. Pengkajian keadaan Desa meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. penyelarasan data Desa;
b. penggalian gagasan masyarakat; dan
c. penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa.
Laporan hasil pengkajian keadaan desa menjadi bahan masukan dalam
musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan
Desa.
a. PenyelarasandataDesa d lakukan melalui kegiatan:
1. pengambilan data dari dokumen data Desa;
2. pembandingan data Desa dengan kondisi Desa terkini.
 Data Desa meliputi sumber daya
alam,sumberdayamanusia,sumberdayapembangunan,dansumber daya
sosial budaya yang ada di Desa.
 Hasil penyelarasan data Desa dituangkan dalam format data Desa.
 Format data Desa menjadi lampiran laporan hasil pengkajian keadaan
Desa.
 Hasil penyelarasan data Desa, menjadi bahan masukan dalam
musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan
pembangunan Desa.

b. Penggaliangagasanmasyarakat
 Bertujuan menemukenalipotensidanpeluang pendayagunaan sumber daya
Desa, dan masalah yang dihadapi Desa.
 Hasil penggalian gagasan, menjadi dasar bagi masyarakat dalam
merumuskan usulan rencana kegiatan.
 Usulan rencana kegiatan meliputi penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
 Penggaliangagasan dilakukan secarapartisipatifdengan
melibatkanseluruh unsur masyarakat Desa sebagai sumber data dan
informasi
 Pelibatan masyarakat Desa dapat dilakukan melalui musyawarah dusun
dan/atau musyawarah khusus unsur masyarakat.

 Unsur masyarakat antara lain:


a.tokoh adat;
b.tokoh agama;
c.tokoh masyarakat;
d.tokoh pendidikan;
e.kelompok tani;
f.kelompok nelayan;
g.kelompok perajin;
h.kelompok perempuan;
i.kelompok pemerhati dan pelindungan anak;
j.kelompok masyarakat miskin;dan
k.kelompok-kelompok masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyarakat Desa.
 Tim penyusun RPJM Desa melakukan pendampingan terhadap
musyawarah dusun dan/atau musyawarah khusus unsur masyarakat.
 Penggaliangagasan dilakukan dengan cara diskusi kelompok secara
terarah.
 Diskusikelompokmenggunakan sketsa Desa, kalender musim dan bagan
kelembagaan Desa sebagai alat kerja untuk menggali gagasan masyarakat.
 Timpenyusun RPJM Desadapat menambahkan alatkerjadalam rangka
meningkatkan kualitas hasil penggalian gagasan.
 Dalamhalterjadihambatandankesulitandalampenerapanalatkerja,timpenyus
un RPJM Desadapat menggunakan alat kerja lainnya yang sesuai
dengan kondisi dan kemampuan masyarakat Desa.

c. Penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan desa

 Tim penyusun RPJM Desa melaporkan kepada kepala Desa hasil


pengkajian keadaan Desa.
 Kepala Desa menyampaikan laporan kepada Badan Permusyawaratan
Desa setelah menerima laporan dari Tim Penyusun RPJMDesa
dalamrangka penyusunan rencana pembangunan Desa melalui
musyawarah Desa.
 LaporanhasilpengkajiankeadaanDesadituangkandalamberita acara
 Berita acara yang dimaksud dilampiri dokumen:
a. data Desa yang sudah diselaraskan;
b. datarencanaprogrampembangunankabupaten/kotayangakanmasuk ke
Desa;
c. data rencana program pembangunan kawasan perdesaan; dan
d. rekapitulasiusulanrencanakegiatanpembangunanDesadaridusun
dan/atau kelompok masyarakat.

4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui musyawarah Desa

a. Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa


berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan desa.
b. Musyawarah Desa, dilaksanakan terhitung sejak diterimanya laporan dari
kepala Desa.
c. Musyawarah Desa, membahas dan menyepakati sebagai berikut:
 laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
 rumusanarahkebijakanpembangunanDesayangdijabarkandarivisi dan misi
kepala Desa; dan
 rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunanDesa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
 Pembahasan rencana prioritas kegiatan, dilakukan dengan diskusi
kelompok secara terarah yang dibagi berdasarkan bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pembangunan Desa,pembinaan kemasyarakatan
Desa,dan pemberdayaan masyarakat Desa.
 Diskusi kelompok secara terarah, membahas sebagai berikut:
a. laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
b. prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun;
c. sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa; dan
d. rencanapelaksanakegiatanDesayangakandilaksanakanoleh perangkat
Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa,
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
 HasilkesepakatandalammusyawarahDesadituangkan dalam berita acara
dan menjadi pedoman bagi pemerintah Desa dalam menyusun RPJM
Desa.

5. Penyusunan Rancangan RPJM Desa

a. Tim penyusun RPJM Desa menyusun rancangan RPJM Desa berdasarkan


berita acara hasil musyawarah desa.
b. Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud, dituangkan dalam format
rancangan RPJM Desa.
c. Tim penyusun RPJM Desa membuat berita acara tentang hasil
penyusunan rancangan RPJM Desa yang dilampiri dokumen rancangan
RPJM Desa.
d. Berita acara dimaksud, disampaikan oleh tim penyusun RPJM Desa kepada
kepala Desa.
e. Kepala Desa memeriksa dokumen rancangan RPJM Desa yang telah
disusun oleh Tim Penyusun RPJM
f. Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan berdasarkan arahan
kepala Desa dalam hal kepala Desa belum menyetujui rancangan RPJM
Desa dimaksud.
g. Jika rancangan RPJM Desa disetujui oleh kepala Desa, dilaksanakan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa.

6. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah


Perencanaan

a. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan


Desa yang diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJM
Desa.
b. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh Pemerintah
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.
c. Unsur masyarakat terdiri atas:
1) tokoh adat;
2) tokoh agama;
3) tokoh masyarakat;
4) tokoh pendidikan
5) perwakilan kelompok tani;
6) perwakilan kelompok nelayan;
7) perwakilan kelompok perajin;
8) perwakilan kelompok perempuan;
9) perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak;
10) perwakilan kelompok masyarakat miskin.
11) unsur masyarakat masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyarakat.
d. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud
membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa.
e. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa
dituangkan dalam berita acara.
7. Penetapan RPJM Desa

a. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan


perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa berdasarkan hasil kesepakatan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa
b. Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa
tentang RPJM Desa.
c. KepalaDesamenyusunrancanganperaturanDesatentangRPJMDesa
d. Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa dimaksud dibahas dan
disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa tentang RPJM Desa.
BAB IV
VISI , MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN,
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA, PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. VISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.
Visi Desa ..................... adalah :

“Bersama Kita Bisamewujudkanmasyarakatdesa yang


bersatu,bermartabat, berbudaya, sejahteralahirdanbatin

B. MISI
Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat
sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi
desa tersebut. Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke
dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan.
Misi Desa .....................adalah :
1. Menjalinhubunganharmonisan antarwargadesa
2. Menyelenggarakanpembinaan mental /
rohanibagiwargasecaraberkelanjutandanmenata , membinakegaitankeagamaan
3. Melestarikanbudayadesa
4. Meningkatkanpelayananmasyarakat yang lebihbaik
5. MenataAparaturPemerintahanDesa.....................danmeningkatkanprovesionali
smePemerintahdesadanlembagadesasehinggadapatmelaksanakantugassesuaide
ngantupoksinya
6. Meningkatkanpartisipasimasyarakatdankegotongroyongandalamsetiapkegiatan
7. Meningkatkanpembangunandesa
8. Meningkatkanperansertapemudadanremajadibidangpembangunan, olahraga,
senidankemasyarakatan
9. Meningkatkansaranadanprasranaumumsesuaidenganaspirasimasyarakat yang
dituangkandalamdokumenrencana Pembangunan JangkaMenengahDesa (
RPJM Desa )

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA

Kebijakan pembangunan merupakan pedoman dalam melaksanakan program


dankegiatan pembangunan Desa ..................... Kecamatan ..................... Desa
.....................selamaperiode Tahun 2015 - 2019
Misi pertama : Menjalinhubunganharmonisantarwargadesa
Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini
antara lain ;
1. Melaksanakandanmengembangkanbudayagotongroyong
2. Mangadakanpertemuanwargaditingkat RT dan RW
3. Mengembangkanpersamaan Gender

Misi kedua : Menyelenggarakanpembinaan mental / rohanibagiwargasecara


berkelanjutan
Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misiini antara
lain ;
1. Mengembangkan pelayanan pendidikan keagamaan;
2. Meningkatkan pembinaankeagamaandengancarapengajiandanperingatanhari -
haribesar
3. Penyediaansaranadanprasranapendidikankeagamaan

Misi ketiga : Melestarikan Budaya desa


Arah dan kebijakan pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini
antara lain :
1. Menjunjung tinggi nilai kebudayaan dengan cara memperingati hari-hari yang
dianggap sakral
Misikeempat :MeningkatkanPelayananmasyarakatyang lebihbaik
ArahdanKebijakan Pembangunan yang
akandilaksanakanuntukmencapaimisiiniantaralain :

1. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan publik di Desa.


2. Memberikanpelayanan yang
baikkepadamasyarakatdalamhaladministrasikependudukandanlainnya

Misikelima
:MenataAparaturPemerintahanDesadanmeningkatkanprovesionalismePemerintahD
esadanLembagasehinggadapatmelaksanakantugasdengantupoksinyamasing –
masing
Arahkebijakanpembangunan yang akandilakukanuntukmencapaimisiiniantaralain :

1. MeningkatkanpemenuhanhakdasarAparaturPemerintahdesadanlembagadesadeng
ancarapeningkatanSiltap
2. Meningkatkankualitas SDM
dengancarapelatihanaparaturpemdesdanlembagadesa

Misikeenam
;Peningkatanpartisipasimasyarakatdankegotongroyongandalamsetiapkegiatan
Arahkebijakanpembangunan yang
akandilakukanuntukmencapaimisiiniyaitudengancara :
1. Meningkatkankegitan-
kegiatanmasyarakatdengancarakerjabaktidansalingmembantuantarwarga
2. Membinadanmenumbuhkansikapkegotongroyonganmasyarakat

Misiketujuh :Meningkatkan Pembangunan Desa


Arahkebijakanpembangunan yang
akandilakukanuntukmencapaimisiiniyaitudengancara :
1. Mengembangkan pelayanan pendidikan anak usia dini;
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana
dasarpermukiman
4. Pembangunan saranadanprasarnapertanian, kesehatan, perhubungan,
pendidikan, kesehatan, danprasaranapemerintah
5. Pemeliharaan dan Rehabilitasi Infrastruktur Dasar;

Misikedelapan :Meningkatkanperansertapemudadanremajadibidangpembangunan,
olahraga, senidankemasyarakatan
Arahkebijakanpembangunan yang
akandilakukanuntukmencapaimisiyaitudengancara:
1. Peningkatansaranadanprasaranaolahraga
2. Mengikutsertakanperansertapemudadanremajadalamsetiapkegiatankemasyaraka
tan
Misikesembilan
:Meningkatkansaranadanprasranaumumsesuaidenganaspirasimasyarakatyang
dituangkandalamdokumenRencana Pembangunan JangkaMenengahDesa ( RPJM
Desa )
Arahkebijakanpembangunan yang
akandilakukanuntukmencapaimisiiniyaitudengancara :
1. Mengadakanmusyawarahmasyarakat yang menampungusulan – usulandana
aspirasidarimasyarakatdalamrangkapenyusunanrencanapembangunandesa yang
digalimelaluimusdus – musdus, lokdesdanmusrenbangdes

D.ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Dalam era otonomi daerah, setiap Desa dituntut untuk melakukan kegiatan
pembangunan secara mandiri dalam untuk mengurangi ketergantungan dalam
pembiayaan pembangunan kepada pemerintah Daerah dan Pusat. Dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan, Desa membutuhkan sumber dana
pembangunan, oleh karena itu setiap Desa ditunut harus mampu berusaha
mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan Desanya masing-masing.

PREDIKSI PENDAPATAN DESA


Desa .....................Kecamatan.....................KabupatenBANYUMASTahun 2015 -
2019

PENDAPATAN 2016 20 201 2019


1 8
7
Pendapatan Asli 40,27
Desa 0,0
00

Hasil Usaha Desa


HasilAset
Swadaya,
PartisipasidanGotongroyong
Lain – lain
Pendapatanaslidesadesa
Dana Desa 80,47
5,8
98

BagiandarihasilpajakdanretribusiK
abupaten 12,
845
,06
3
Alokasi Dana Desa
224
,67
8,8
18

BantuanKeuangan 40.00
0.0
00
Pendapatan lain – lain
HibahdanSumbanganpihak ke-3

Arah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa


Kebijakan Keuangan Desa tahun 2016 – 2019 yang merupakan potensi Desa dan sebagai
penerimaan Desa .....................sesuai urusannya diarahkan melalui upaya
peningkatan pendapatan Desa dari sektor Pendapatan Asli Desa dan dana
perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk
meningkatkan pendapatan Desa adalah :
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional PemungutanPendapatan
Desa;
2. Meningkatkan Pendapatan Desa dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Desa;
4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa dalam upaya peningkatkan
kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Desa;
5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan Desa;
6. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan Desa.

b. Arah Kebijakan Belanja Desa


Arah kebijakan belanja Desa ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran
dalam belanja program/kegiatan. Kebijakan belanja Desa
diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional efisien dan
efektif, antara lain melalui:
1. Esensi utama penggunaan dana APB Desa adalah untuk
meningkatkanperekonomiandan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu
akan terus dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada
masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja Desa tepat waktu
dengan mendorong proses penetapan Perdes APB Desa secara tepat waktu pula.
2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja Desa melalui pola penganggaran yang
berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai system
pelaporan yang makin akuntabel.
3. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu dalam
penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan
belanja langsung sesuai dengan visi dan misi Desa.

Alokasi Anggaran Desa Indikatif

Berdasarkan kemampuan keuangan desa, Visi, Misi , Arah Kebijakan


Pembangunan Desa serta prioritas kegiatan makan maka kebijkana olokasi
indikatif belanja desa adalah sebagai berikut :

PREDIKSI ALOKASI INDIKATIF BELANJA DESA


Desa ..................... Kecamatan..................... Kabupaten BANYUMAS
Tahun 2015 - 2019

TAHUN
URAIANBELANJA 20 20 20 20 20
1 1 1 1 1
5 6 7 8 9
1. BelanjaBidangPenyelenggaraanPemerint
ahanDesa
2. BelanjaBidangPelaksanaan
Pembangunan
3. BelanjaBidangPembinaanKemasyarakat
anDesa
4. BelanjaBidangPemberdayaanMasyaraka
t
55
c. Kebijakan Pembiayaan Desa

Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan APB


Desa dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi ketika pendapatan
lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan surplus terjadi ketika
pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Untuk menutup defisit diperlukan
pembiayaan Desa. Pembiayaan defisit anggaran antara lain bersumber dari pinjaman
Desa, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, dana cadangan dan penjualan aset.

Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran

yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh
tempo. Setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan
diarahkan untuk penyertaan modal kepada BUMDes yang berorientasi keuntungan
dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu
penyertaan modal/pinjaman pihak ketiga juga diprioritaskan bagi Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah di Desa yang diharapkan dapat menghasilkan bagi hasil
laba yang dapat meningkatkan pendapatan Desa sekaligus kinerja lembaga usaha
yang mendapat tambahan modal dalam melayani masyarakat dan anggotanya.

PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF RPJMDesa TAHUN 2015 - 2019


SEBAGAI BERIKUT :

KODE BIDANG VOLUME LOKASI


1. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
1.1 ………………………
1.1.1 ………………………
1.1.2 ………………………

2. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
2.1 ……………………….
2.1.1 ………………………
2.1.2
56

3. PEMBINAAN MASYARAKAT
3.1 ………………………
3.1.1 ………………………
3.1.2 ………………………

4 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4.1 ………………………
4.1.1 ………………………
4.1.2 ………………………

BAB V
INDIKATOR KINERJA

Indikator Kinerja yang ingin dicapai pada tahun ............ meliputi hal-hal sebagai
berikut
Matrik Indikator Kinerja
RPJM DESA .....................KECAMATAN .....................

Indikator Target Kinerja Pada Tahun


Kiner CAPAIAN 201.. 201.. 201.. 201.. 201.. 201..
ja

CAPAIAN TARGET KINERJA PADA TAHUN


INDIKATOR KINERJA
………..
KEPENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan
1
Pendudukan,
Rasio bayi berakte
2 kelahiran,
akt
Kepemilikan a
10
0
3 kelahiran per 0
penduduk
PENDIDIKAN

I Tingkat pendidikan
1. Laki Laki
2. Perempuan
Angka putus sekolah
II.
dasar
1. Laki Laki

2 Perempuan
III Angka Melanjutkan
1 Laki Laki
2 Perempuan

IV APK Pendidikan Dasar


1 Laki Laki

2 Perempuan

3 KESEHATAN

1 Kematian Bayi

2 Kematian Balita

3 Kematian Ibu
4 Melahirkan
5 Cakupan imunisasi

7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


Kesehatan
EKONOMI

Laju pertumbuhan
1 Ekonomi

2 PDRB

KEMISKINAN

1% Penduduk Miskin

TENAGA KERJA

1 Tingkat Pengangguran

INFRASTRUKTUR DASAR
Proporsi panjang

1 jaringan jalan dalam


kondisi baik

2 Rasio Jaringan Irigasi


% Drainase dalam
3
kondisi baik
PERMUKIMAN

1 % Rumah Sehat

2 % Rumah Tidak Layak


Huni
3 % Rumah yang memiliki
jamban keluarga

4 % Rumah tangga pengguna


listrik
58

LINKUNGAN

1 Cakupan pemenuhan air


bersih
2 Tempat pembuangan
sampah(TPS) persatuan
penduduk
3 % Lahan Kritis

GENDER

1 Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah desa

2 Partisipasi perempuan
dilembaga Kemasyarakatan
Desa
4 Rasio KDRT
KEAMANAN DAN KETERTIBAN

1 Jumlah kasus
Perkelahian
2 Jumlah Kasus
Pencurian
3 Jumlah kasus
Perjudian
4 Jumlah Kasus Pemakaian
miras dan Narkoba
BAB VI
PENUTUP

Demikian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ................ ini dibuat untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di Desa ............ Kecamatan ........................ Tahun
...........sd. ..................... yang selanjutnya setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa yang
merupakan hasil musrebang desa penyusunan RKP Desa.

KEPALA DESA ..................

....................

Anda mungkin juga menyukai