Anda di halaman 1dari 15

JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm.

114 - 128

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


TROMBOSIS SINUS LATERALIS

Winda Safitri, Titiek H. Ahadiah

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN
Otitis media supuratif baik komplikasi intrakranial hingga 0,04-
yang akut maupun kronis 0,15%.4
mempunyai potensi untuk menjadi Trombosis sinus lateralis
serius karena komplikasinya yang (TSL) adalah trombosis yang
dapat mengancam kesehatan dan mengenai sinus venosus lateralis.
dapat menyebabkan kematian. Trombosis sinus lateralis atau
Biasanya komplikasi didapatkan trombosis sinus sigmoid merupakan
pada pasien otitis media supuratif salah satu komplikasi intrakranial
kronis (OMSK) tipe bahaya, tetapi yang ekstradural dari otitis media.
OMSK tipe aman pun dapat Komplikasi ini biasanya terjadi
menyebabkan suatu komplikasi bila bersamaan dengan komplikasi
terinfeksi kuman yang virulen.1 intrakranial lainnya. Pada era
Komplikasi penyakit telinga sebelum berkembangnya antibiotik,
tengah dan mastoiditis akut maupun banyak TSL yang terjadi akibat otitis
kronik dapat mengakibatkan media supuratif akut (OMSA), tetapi
beberapa perubahan langsung dalam sekarang TSL lebih banyak
telinga tengah dan mastoid, atau didapatkan pada penderita dengan
infeksi sekunder pada struktur di OMSK.1-3,5
sekitarnya. Ada beberapa jalur Invasi infeksi ke sinus
perluasan infeksi, seperti proses sigmoid ketika melewati tulang
perluasan penyakit melalui destruksi mastoid akan menyebabkan
tulang akibat erosi oleh kolesteatoma terjadinya TSL. Fragmen-fragmen
atau akibat jaringan granulasi kronis. kecil akibat trombus yang pecah
Infeksi akut menyebabkan menyebabkan semburan emboli yang
komplikasi dini melalui mekanisme infeksius. Selain itu juga dapat
tromboflebitis atau perluasan melalui disebabkan oleh perluasan infeksi
jalur anatomi yang ada.2-3 melalui v.emisaria mastoid dan
Pada era sebelum sebaliknya TSL juga dapat meluas ke
ditemukannya antibiotik, angka v.emisaria mastoid.1-2
kejadian komplikasi intrakranial Trombosis sinus lateralis
karena penyakit telinga tengah pertama kali digambarkan pada
sekitar 2,3-6,4% kasus. tahun 1826 oleh Hooper dan tiga
Berkembangnya antibiotik dan dekade kemudian, patologi mengenai
semakin majunya teknik operasi TSL pertama kali dideskripsikan
yang lebih baik menurunkan oleh Lebert. Pada tahun 1888, Lane
merupakan orang pertama kali yang

114
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

berhasil melakukan tindakan bedah 2. INSIDEN


pada TSL.5 Trombosis sinus lateralis
Pada tinjauan pustaka ini merupakan komplikasi intrakranial
akan dibahas mengenai trombosis tersering akibat otitis media setelah
sinus lateralis beserta diagnosis dan meningitis dan abses otak, sedangkan
penatalaksanaannya. pada era pre antibiotik penyakit ini
meduduki urutan kedua setelah
1. ANATOMI SINUS meningitis sebagai komplikasi fatal
LATERALIS tersering pada otitis media dan
Sinus lateralis atau sigmoid banyak terjadi akibat komplikasi
dibentuk oleh gabungan sinus OMSA. Pada era antibiotik insiden
petrosus superior dan transversus. TSL sekitar 6% dari seluruh
Sinus transversus kanan merupakan komplikasi intrakranial akibat
kelanjutan dari sinus sagitalis, penyakit otitis media dan berkaitan
sedangkan sinus transversus kiri erat dengan kelompok usia dewasa
merupakan kelanjutan sinus dengan riwayat OMSK.5,8
transversus straight. (gambar 1).5-6 Trombosis sinus lateralis
septik pertama kali digambarkan
pada pertengahan abad ke-19 dan
dapat mengakibatkan kematian
sekitar 100%. Adanya intervensi
bedah mampu mengurangi angka
mortalitas menjadi 30%. 5,7 Insiden
TSL menurun tajam sejak
berkembangnya antibiotik, meskipun
demikian angka mortalitas tetap
tinggi yaitu sekitar 10-36%.9

Gambar 1. Anatomi sinus lateralis 6 3. ETIOLOGI


Pada awalnya, penyakit ini
Sinus transversus yang umumnya dikaitkan dengan OMSA
dimulai dari protuberans oksipital pada anak-anak tetapi sekarang ini
keluar dari tentorium sebagai sinus lebih sering terlihat pada penderita
sigmoid. Sinus sigmoid bergabung dewasa dengan OMSK.9-10 Pada
dengan sinus petrosus superior dan masa pre antibiotik, organisme
inferior sebelum meninggalkan penyebab infeksi yang paling sering
kranium, dan melalui foramen adalah Streptococcus β-hemolyticus.
jugularis keluar sebagai v.jugularis Organisme ini diketahui
interna. Sinus lateralis merupakan menyebabkan destruksi hebat sel
bagian dari kompleks sigmoid- darah merah sehingga dapat
transversal yang berada di bawah sel- menyebabkan anemia.10
sel udara mastoid dan merupakan Laporan terakhir
area yang paling rentan mengalami menunjukkan adanya perubahan
trombosis atau tromboflebitis akibat bakteriologi pada penyakit ini. Sekali
penyakit mastoid.7 waktu didominasi oleh Streptococcus
β-hemolyticus dan Pneumococcus,

115
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

sekarang ini hasil kultur terhadap terjadinya TSL saat


menggambarkan adanya mengalami otitis media.11-12
pertumbuhan flora campuran dari
OMSK dan patogen yang multipel 4. PATOFISIOLOGI
termasuk Proteus Sp, Staphylococcus Komplikasi otitis media
aureus, Bacteroides Sp, dan terjadi apabila sawar pertahanan
Escherichia coli, serta Streptococcus telinga tengah yang normal dilewati,
aerob dan anaerob. Hal ini sehingga memungkinkan infeksi
menunjukkan bahwa insiden TSL menjalar ke struktur sekitarnya.
lebih tinggi pada infeksi telinga yang Mekanisme komplikasi ke
kronis, meskipun pada satu intrakranial pada OMSK dapat
penelitian dikatakan bahwa infeksi melalui beberapa jalur, paling sering
telinga akut merupakan penyebab melalui jalur langsung karena adanya
yang lebih umum.7 destruksi dinding sinus, tegmen
Beberapa faktor yang antrum atau tegmen timpani yang
mempengaruhi penyebaran infeksi disebabkan adanya kolesteatoma
antara lain faktor penderita yaitu (gambar 2).3 Berikutnya penyebaran
keadaan umum dan status imunologi secara hematogen yaitu melalui
yang berperan penting dalam pembuluh darah kecil pada dinding
penyebaran infeksi, dan faktor mastoid yang mengadakan
bakteri seperti virulensi organisme anastomose dengan pembuluh-
penyebab serta adekuat tidaknya pembuluh darah dura dari sinus
pengobatan yang diberikan.3 sigmoid.4,7
Berdekatannya telinga tengah
dan sel-sel udara mastoid terhadap
sinus venosus dural merupakan
faktor predisposisi terjadinya
trombosis dan tromboflebitis
sekunder akibat infeksi dan inflamasi
telinga tengah dan mastoid.
Trombosis sinus lateralis biasanya
terjadi akibat komplikasi OMSK
yang disebabkan oleh diseminasi
langsung infeksi melalui erosi tulang
sekitarnya. Penyakit ini juga dapat
terjadi sebagai komplikasi OMSA Gambar 2. Beberapa komplikasi
akibat diseminasi tromboflebitis intrakranial otitis media 3
melalui v.emisaria mastoid pada
tulang yang intak.3,5 Secara umum, proses
Faktor protrombotik seperti terjadinya trombosis sinus lateralis
peningkatan kadar apolipoprotein A, atau sigmoid dimulai oleh adanya
antibodi terhadap β2 glikoprotein OMSA atau OMSK yang progresif
dan kardiolipin serta mutasi faktor V dan melibatkan sinus sigmoid secara
Leiden atau mutasi gen protrombotik langsung.8 Penyebaran infeksi telinga
dapat meningkatkan risiko penderita ke sinus lateralis dapat melalui erosi
tulang akibat kolesteatoma atau

116
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

melalui proses tromboflebitis. terbentuk akibat perluasan abses


Trombosis sinus lateralis terjadi perisinus yang terjadi setelah adanya
ketika infeksi menyebabkan erosi tulang mastoid oleh
tromboflebitis vena-vena kecil di kolesteatoma, jaringan granulasi atau
sekitar dinding luar dura dari sinus keduanya (gambar 3).3 Abses
sigmoid. Biasanya didapatkan erosi perisinus mendesak dinding luar dura
tulang yang melapisi sinus sigmoid dari sinus dan menimbulkan
dan adanya timbunan jaringan
granulasi atau infeksi yang meluas ke
sinus sigmoid melalui dehisensi
tulang yang melapisi sinus, tetapi
pada beberapa kasus tidak ditemukan
adanya erosi tulang sekitar sinus
sigmoid, hal ini menunjukkan bahwa
penyebaran penyakit ini dapat
melalui v.emisaria mastoid.5,8
Meskipun demikian, TSL juga dapat
disebabkan oleh osteotromboflebitis
selama OMSA dan mastoiditis nekrosis. Nekrosis meluas ke tunika
akut.10 intima dan menarik fibrin, serta
Berdasarkan data durante agregasi trombosit dan akhirnya
operasi didapatkan adanya destruksi membentuk suatu trombus mural.
3,7,10
dinding posterior meatus akustikus
eksternus (MAE) dan terbukanya
dinding sinus sigmoid atau tegmen Gambar 3. Tromboflebitis sinus
timpani sebesar 87,50% penderita. lateralis3
Hal ini menunjukkan kemungkinan
terjadinya komplikasi melalui Adanya kerusakan tunika
penyebaran secara langsung lebih intima, hiperkoagulasi dan
tinggi dibanding secara hematogen. penurunan aliran darah merupakan
Beberapa kepustakaan melaporkan faktor-faktor yang berperan terhadap
bahwa terjadinya komplikasi terbentuknya trombus. Kerusakan
intrakranial kebanyakan didahului tunika intima merupakan faktor
dengan adanya destruksi dinding predominan terjadinya trombosis
kavum mastoid akibat proses sinus septik oleh karena proses
patologis yang kemudian meluas dan inflamasi mengawali terbentuknya
menyebar ke struktur sekitarnya.4 fibrin dan agregasi platelet. Trombus
Abses perisinus terjadi akibat mural yang infeksius dapat
perluasan abses ekstradural ke membesar dan menyumbat aliran
posterior sekitar sinus sigmoid. darah yang melalui sinus (gambar
Trombosis sinus lateralis biasanya 4).5,10,13

117
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

Trombus mural yang


terbentuk dalam lumen sinus dapat
menyebar ke atas maupun ke bawah
dan menyebabkan infeksi. Perluasan
trombus ke atas dapat mempengaruhi
sinus lainnya yaitu sinus transversal,
sinus torkular Herophili dan sinus
sagitalis superior. Invasi ke sinus
petrosus superior dan inferior dapat
menyebabkan infeksi meluas ke
sinus kavernosus. Trombus juga
dapat meluas melalui bulbus
Gambar 4. Patofisiologi trombosis jugularis masuk ke v.jugularis
sinus lateralis13 interna di leher bahkan dapat
mencapai v.subklavia atau melalui
Trombus yang mengandung v.emisaria mastoid menuju jaringan
bakteri dapat mempercepat proses subkutis. Perluasan tromboflebitis
terjadinya penyakit. Pengobatan vena ini masuk ke otak sangat
yang kurang efektif mengakibatkan berkaitan erat dengan komplikasi
terbentuknya trombus mural yang terbentuknya abses otak. 3,10
kemudian menjadi nekrotik dan
membentuk abses intramural. 5. DIAGNOSIS
Trombus dapat menyebar progresif 5.1 Anamnesis
dan kadang menyumbat lumen Penggunaan terapi antibiotik
pembuluh darah. Trombus dapat yang berlebihan telah mengubah
mengalami organisasi dan sebagian gambaran klinis penyakit ini.
Umumnya pasien datang dengan
hancur, dapat juga melunak oleh
keluhan nyeri kepala yang hebat,
karena proses supurasi. Selama
demam, otalgia, otore, mual muntah
stadium ini, ada pelepasan organisme
dan nyeri di leher. Nyeri kepala
infeksi dan materi infeksi yang dapat
biasanya unilateral dan sering
menjadi emboli dan masuk ke sistem
didahului dengan nyeri telinga atau
sirkulasi sehingga menyebabkan
otore pada sisi ipsilateral.7
bakterimia, septikemia dan emboli
Demam yang tidak dapat
septik (gambar 5).3,5,7
diterangkan penyebabnya merupakan
tanda awal adanya infeksi pembuluh
darah. Pada mulanya suhu tubuh naik
turun tetapi setelah penyakit
berkembang menjadi berat, maka
didapatkan kurva suhu yang naik
turun dengan sangat curam disertai
menggigil, yang menandakan adanya
sepsis. Gambaran kurva tersebut
khas pada trombosis sinus lateralis
yaitu berupa tiang pancang atau
picket fence fever dikarenakan
Gambar 5. Tahapan pada
trombosis sinus lateralis3

118
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

lepasnya Streptococcus β- kelainan okular berupa papiledema


hemolyticus secara periodik dari berkisar antara 20-50%. Akan tetapi,
trombus sinus septik.5,8-9 Beberapa dalam penelitian oleh Samuel dkk
artikel terbaru menunjukkan bahwa tahun 1986, dilaporkan tidak
pola demam ini sering tidak terlihat, ditemukan adanya papiledema, hal
sebagian dikarenakan pasien yang ini menandakan bahwa perubahan
datang sudah mendapat terapi okular merupakan tanda klinis yang
antibiotik. Tanda kedua yang sering tidak dapat dipercaya. Terlibatnya
menetap berupa nyeri di sekitar sinus torkular dan sinus sagitalis
mastoid dan sepanjang superior dapat menimbulkan
m.sternokleidomastoideus.3,5,9-10 hidrosefalus otitik. Penderita juga
tampak kurus dan anemia yang
5.2 Pemeriksaan Fisik progresif.3,5,9
Pada pemeriksaan fisik Adanya perluasan trombosis
didapatkan membran timpani yang masuk ke bulbus jugularis dan
perforasi, cairan yang purulen, v.jugularis interna dapat
edema kulit MAE dan adanya menimbulkan nyeri leher sepanjang
perubahan jaringan lunak yang m.sternokleidomastoideus,
melapisi mastoid. Tanda Griesinger khususnya pada saat memutar
yang positif berupa eritema, edema kepala. Vena jugularis interna juga
dan perlunakan bagian posterior dapat diraba seperti tali yang
prosesus mastoid dikarenakan tegang.5,9
trombosis septik pada v.emisaria Gejala klasik TSL termasuk
mastoid, merupakan tanda demam, menggigil dengan atau tanpa
patognomonis suatu TSL. Saraf gambaran pola puncak demam, nyeri
kranialis antara lain N.IX, X, dan XI telinga, nyeri kepala, tegang leher
dapat mengalami parese akibat dan kelemahan umum, serta adanya
adanya bekuan darah (clot) yang tanda peningkatan tekanan
menekan bulbus jugularis. Umumnya intrakranial termasuk papiledema
sedikit para klinisi menemukan dapat terjadi bila terdapat penurunan
kelumpuhan N.VI akibat kompresi aliran keluar v.serebral dikarenakan
saraf oleh pelebaran sinus petrosus sinus mengalami oklusi total. 10,14
inferior dalam ruang tertutup dari Kondisi diperberat bila
kanalis Dorello (sindroma disertai tanda hipertensi intrakranial
8,10
Gradenigo). sekunder yang tiba-tiba mengurangi
Perluasan ke sinus aliran vena dari kepala. Tanda
kavernosus dapat terjadi melalui menonjol terpenting berupa nyeri
sinus petrosus superior yang kepala yang hebat secara tiba-tiba,
menyebabkan kemosis, ptosis dan dan cenderung terjadi ketika sistem
proptosis mata serta oftalmoplegia.3,7 drainase vena tersumbat. Edema
Tersumbatnya lumen sinus, sehingga serebral terjadi akibat peningkatan
masuk ke sirkulasi vena kortikal tekanan intrakranial sekunder yang
menimbulkan keluhan nyeri kepala, melibatkan sinus sagitalis superior
papiledema dan peningkatan tekanan atau sinus kavernosus, dan
intrakranial. Teichgraeber dkk pada menyebabkan angka kematian yang
tahun 1982 melaporkan adanya sangat tinggi.10

119
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

Pada kenyataannya, tidak ada granula araknoid. Pemeriksaan kimia


tanda patognomonis tunggal untuk CSS dan hitung sel biasanya tidak
suatu TSL, sehingga tingkat begitu bermakna.3,7
kecurigaan yang tinggi sangat Tes Queckenstedt atau
diperlukan dalam mendiagnosis Tobey-Ayer yang positif, merupakan
penyakit ini.3 tanda patognomonis pada kelainan
ini. Pemeriksaan ini
5.3 Pemeriksaan Tambahan direkomendasikan bilamana
5.3.1 Laboratorium dilakukan pungsi lumbal untuk suatu
Pemeriksaan laboratorium kemungkinan infeksi intrakranial.
yang diindikasikan antara lain kultur Tes ini mengukur tekanan CSS dan
dan uji sensitivitas cairan purulen, mengamati perubahannya pada saat
hitung leukosit dan hitung jenis serta penekanan satu atau kedua
kultur darah. Era antibiotik v.jugularis interna di leher. Pada
tampaknya tidak hanya merubah orang normal, kompresi pada
gambaran klinis dari TSL, tetapi juga masing-masing v.jugularis interna
gambaran bakteriologisnya.1-2,5 akan diikuti oleh peningkatan
Perubahan bakteriologis ini tekanan CSS sekitar 50-100 mmHg
diduga karena penyakit lebih sering diatas normal. Sebaliknya, ketika
terjadi akibat infeksi telinga kronis tekanan pada v.jugularis interna
dibanding akut. Streptococcus β- berkurang maka terjadi penurunan
hemolyticus bukan organisme tekanan CSS pada besaran yang
dominan lagi, infeksi kronis biasanya sama.3,12
mengawali terjadinya TSL, sehingga Tes ini dilakukan dengan
kultur darah khas menunjukkan flora menusukkan jarum spinal ke dalam
campuran termasuk Bacteriodes, ruang subaraknoid, kemudian
Staphylococcus, Enterobacteriaceae, manometer diamati dan tekanan awal
Proteus, Pseudomonas dan jenis CSS diukur. Perubahan tekanan yang
lainnya. Kultur darah biasanya dihasilkan akibat kompresi digital
positif selama fase demam, akan pada satu v.jugularis interna
tetapi seringnya penggunaan kemudian vena satunya lalu
antibiotik selama fase prodromal dari keduanya pada saat yang sama
infeksi telinga membuat kultur darah dicatat. Apabila tekanan CSS gagal
sering menunjukkan hasil negatif.5 meningkat setelah kompresi
Pemeriksaan darah rutin v.jugularis interna pada sisi yang
biasanya menunjukkan peningkatan sama dengan telinga yang sakit dan
jumlah sel darah putih dengan gagal turun ketika vena dilepas,
gambaran shift to the left dan maka tes ini dikatakan positif.12
peningkatan jumlah sedimen Pada penderita dengan TSL,
eritrosit. Pungsi lumbal seharusnya tekanan pada vena yang tersumbat
dilakukan kecuali bila ada menyebabkan salah satu yaitu tidak
cenderungan terjadi herniasi uncus. terjadi peningkatan tekanan CSS atau
Umumnya peningkatan tekanan sedikit meningkat sebesar 10-20
cairan serebrospinal (CSS) mmHg. Kompresi v.jugularis interna
kemungkinan karena adanya yang normal akan menghasilkan
gangguan reabsorbsi CSS melalui peningkatan tekanan yang cepat

120
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

antara 2-3 kali kadar normal. Evaluasi neuroradiografi


Walaupun demikian, tes ini tidak menggunakan CT scan dengan
mutlak dan tes ini juga cenderung kontras atau MRI akan menunjukkan
terjadi negatif palsu dikarenakan pengurangan aliran darah berupa
adanya aliran kolateralis sinus aliran yang kosong pada sisi yang
venosus. Positif palsu juga dapat tersumbat. CT scan dan MRI juga
terjadi bila suatu sinus lateralis atau dapat digunakan untuk menilai
sigmoid berukuran lebih kecil adanya komplikasi intrakranial
daripada yang lainnya (biasanya lainnya yang umumnya didapatkan
sebelah kiri) atau bahkan tidak ada bersamaan dengan TSL.3,7-8
sehingga memberi kesan yang salah CT scan merupakan
terhadap suatu TSL (gambar 6).3,12 pemeriksaan penting untuk
menunjukkan patologi di mastoid
dan ruang kranial serta
menyingkirkan adanya komplikasi
intrakranial lainnya. CT scan dengan
kontras menunjukkan adanya
gambaran filling defect pada sinus
trombosis dan ring enhancement atau
yang disebut delta sign yang tampak
sekitar trombosis sinus lateralis
(a) (gambar 7).3,5,10 Tanda ini juga dapat
menyingkirkan komplikasi lainnya
yang dapat terjadi bersamaan seperti
abses otak dan empiema subdural.
Akan tetapi tanda ini tidak selalu
terdeteksi dan tidak semua trombus
dapat ditunjukkan dengan
pemeriksaan CT scan.3,5,7

(b)
Gambar 6. Tes Tobey-Ayer (a)
positif (b) negatif 3

5.3.2 Pemeriksaan Radiologi


Pemeriksaan radiologi
dipertimbangkan untuk membantu
menegakkan diagnosis TSL,
sedangkan diagnosis pasti dibuat saat
durante operasi. Teknik dan Gambar 7. Delta sign3
pengalaman radiologi yang baik,
memungkinkan klinisi melihat CT scan merupakan
dengan seksama adanya TSL pemeriksaan yang minimal invasif
sebelum dilakukan tindakan operasi.5 pada sinus dural dan berguna dalam
skrining komplikasi otogenik lainnya

121
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

yang konkomitan. Peningkatan


densitas sinus pada CT scan tanpa
kontras menduga adanya trombus
yang masih baru, sedangkan
penambahan kontras menunjukkan
adanya filling defect dan highlight
dinding sinus dan dura yang
meradang (gambar 8).3,5,7,14

Gambar 9. Gambaran MRI 14

Pemeriksaan vaskular
termasuk arteriografi dan veno
jugulogram sangat bermanfaat dan
spesifik, akan tetapi mempunyai
risiko terlepasnya trombus, meskipun
penggunaannya pada beberapa
Gambar 8. Gambaran CT scan pada penelitian tidak dilaporkan adanya
TSL 14 komplikasi. Angiografi merupakan
pemeriksaan pasti suatu TSL.
MRI lebih sensitif dibanding Pemeriksaan ini membantu
CT scan dalam mendeteksi adanya menunjukkan adanya suatu obstruksi
suatu TSL. MRI juga dapat (gambar 10). Arteriografi dilakukan
menggambarkan aliran darah dan dengan menyuntikkan bahan kontras
adanya obstruksi sinus. Pemeriksaan radio opak ke dalam a.karotis yang
MRI dengan gadolinium merupakan dapat menunjukkan aliran vena
pilihan dalam mendiagnosis TSL, selama fase vena. Pemeriksaan
trombus tampak seperti jaringan venografi digital dapat digunakan
lunak, tanda ini dihubungkan dengan dengan aman dan akurat.3,9,14
gambaran terang pembuluh darah
pada dinding dural. Enhancement
dinding sinus lebih sensitif
dievaluasi dengan MRI, dan juga
dapat menunjukkan adanya
pembentukan abses dalam sinus serta
menyingkirkan suatu empiema
subdural, serebritis atau abses
serebelum (gambar 9).3,10,14

Gambar 10. MR angiografi pada


TSL 14

122
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

CT venogram atau magnetic


resonance venogram (MRV) dapat
digunakan untuk diagnosis definitif
sekaligus menilai progresifitas suatu
TSL maupun adanya rekanalisasi
dengan berjalannya waktu. MRI dan
MRV merupakan modalitas yang
mempunyai nilai akurasi tinggi
dalam mendiagnosis trombosis vena.
Defek ditentukan oleh ada tidaknya
flow-induced signal loss. MRI dan
MRV juga dapat digunakan berturut-
turut untuk menilai progresifitas
trombus maupun resolusi
penyakit.1,7-8 Gambar 11. Algoritma
penatalaksanaan TSL 12
6. PENATALAKSANAAN
Secara umum, pengobatan 6.1 Terapi medikamentosa
terhadap komplikasi penyakit telinga Pada saat adanya kecurigaan
harus mencakup dua hal yaitu tidak terjadi suatu TSL maka terapi
hanya penanganan terhadap antibiotik intravena harus segera
komplikasinya yang harus diberikan untuk mengurangi
diperhatikan tetapi juga usaha untuk penyebaran penyakit secara
penyembuhan infeksi primernya.1 hematogen, sampai didapatkan hasil
Penatalaksanaan TSL secara kultur dan uji sensitivitas. Terapi
umum berupa kombinasi antara empiris harus mencakup kuman
pemberian antibiotik intravena Staphylococcus, Streptococcus aerob
berspektrum luas yang tepat dan dan anaerob dan organisme anaerob
tindakan bedah untuk membuang saluran napas atas lainnya.
sumber infeksi.8,10 Pada kasus-kasus Pemberian obat yang dapat
tertentu saja, pemberian terapi menembus sawar darah otak
tunggal berupa antibiotik intravena direkomendasikan untuk diberikan.7
kemungkinan berhasil (gambar Penggunaan antikoagulan
5,12
11). masih kontroversi. Peran
antikoagulan pada kasus TSL
otogenik masih belum jelas. Banyak
penulis setuju bahwa terapi
antikoagulan tidak mempunyai
tempat dalam manajemen TSL.3,14
Namun demikian, antikoagulan
masih digunakan oleh beberapa
klinisi untuk membantu mencegah
meluasnya trombus ke beberapa
sinus di bawahnya dan mengurangi
risiko terjadinya trombosis sinus

123
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

kavernosus. Namun obat ini sekarang dalam mengambil keputusan


jarang digunakan karena banyak dilakukannya tindakan bedah atau
kasus dapat diatasi dengan tidak adalah diagnosis dan kondisi
pemberian antibiotik dan tindakan pasien serta respon penderita
bedah yang cenderung mencegah terhadap pemberian antibiotik.1
penyebaran trombus.5,7,10 Semua penderita dengan TSL
Risiko penggunaan memerlukan tindakan bedah berupa
antikoagulan antara lain berupa mastoidektomi yang adekuat untuk
lepasnya emboli septik dari trombus mengatasi penyakit mastoid yang
yang hancur, perdarahan yang tidak mendasarinya.10 Intervensi bedah
terkontrol, dan adanya interaksi obat. pada pembuluh darah yang
Antikoagulan dapat menahan mengalami trombosis sampai saat ini
penyebaran trombosis tetapi obat ini masih kontroversi. Beberapa penulis
juga dapat meningkatkan risiko merekomendasikan dilakukan
venous infarction sehingga trombektomi, ligasi atau reseksi
penggunaannya tidak bertahan lama sinus sigmoid. Pendapat lainnya
dalam penatalaksanaan penyakit mengatakan bahwa penanganan
ini.5,7 konservatif pada sinus cukup
Pemberian antikoagulan efektif.8
sistemik tidak diperlukan kecuali jika Di samping itu, kontroversi
trombus tampak menutupi sinus juga masih ada dalam menentukan
sagitalis atau adanya tanda-tanda waktu dilakukannya operasi mastoid
peningkatan tekanan intrakranial dan penanganan trombus terinfeksi
yang menetap meskipun dengan serta dinding sinus. Ketika abses
pemberian terapi medikamentosa otak juga terjadi maka drainase abses
lainnya.5,13 Penulis lain mengatakan harus didahulukan, dan bila kondisi
bahwa antikoagulan dapat digunakan pasien memungkinkan maka
bila terdapat pembentukan trombus sebaiknya operasi bedah saraf pada
yang luas dan mengenai sinus abses otak diikuti dengan
petrosus dan sinus kavernosus atau mastoidektomi.10
berpotensi berdampak pada sistem Trombosis sinus lateralis
kardiovaskuler.1,8 Namun demikian, diatasi dengan jalan membuka sinus
apabila terapi antikoagulan tersebut setelah memaparkan sinus
diperlukan, maka jenis obat yang dari sudut sinodural sampai ke
diberikan, lamanya pemberian, bulbus jugularis. Seluruh jaringan
besarnya dosis serta karakteristik nekrotik dan trombus harus
penderita harus benar-benar dikeluarkan kemudian sinus tersebut
dipertimbangkan.12 ditampon.1 Perdarahan dari sinus
lateralis paling baik dikontrol dengan
6.2 Terapi bedah melakukan kompresi ekstraluminal
Terapi bedah idealnya menggunakan surgical atau oxycel
dilakukan pada stadium dini dari packing.7,15
komplikasi. Dalam prakteknya hal Apabila sudah terbentuk
tersebut merupakan masalah untuk trombus maka harus dilakukan
menentukan saat yang optimal. drainase sinus dan mengeluarkan
Beberapa hal yang ikut menentukan trombus, sebelumnya dilakukan dulu

124
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

ligasi v.jugularis interna untuk ada di dalam sinus. Bila ditemukan


mencegah terlepasnya trombus ke darah saat aspirasi maka terapi bedah
paru dan bagian tubuh lainnya. lebih lanjut tidak diperlukan,
Bekuan darah yang telah mengalami sebaliknya tidak adanya darah pada
fibrosis padat tidak perlu diangkat, aspirasi menandakan adanya suatu
sebab hal ini dapat mencegah trombosis, dan penemuan pus atau
perluasan infeksi.1-2 tampaknya jaringan nekrotik
Mastoidektomi kortikal pada memerlukan tindakan bedah dengan
penyakit telinga yang membuka sinus untuk drainase.7,10
nonkolesteatoma, memungkinkan Beberapa ahli bedah
drainase awal infeksi sekaligus merekomendasikan untuk
memastikan diagnosis TSL. Penyakit memperluas lapangan operasi dengan
perisinus dapat ditemukan meskipun insisi dan evakuasi trombus ke
lapisan sinus tampak normal. Banyak proksimal dan distal sampai
7,10
kasus dikarenakan infeksi telinga ditemukan adanya darah. Penulis
tengah tipe atikoantral. Kolesteatoma lain merekomendasikan suatu
merupakan sumber infeksi yang pendekatan dengan memperluas
menetap dan tidak berespon terhadap operasi ke proksimal dan ke distal
antibiotik, sehingga membuang hanya sejauh ditemukannya trombus
secara dini sumber penyebab infeksi septik dengan tujuan untuk
akan mengurangi kemungkinan membuang sebanyak mungkin fokus
perluasan lebih jauh ke intrakranial, infeksi.10
memperpendek lamanya sakit dan Laporan terakhir
memungkinkan diberikannya terapi menunjukkan bahwa bila sekitar
definitif.5 jaringan granulasi dan inflamasi
Mastoidektomi dinding dibuang melalui mastoidektomi,
runtuh menunjukkan hasil yang baik maka sinus akan mengalami
dalam mengobati infeksi telinga rekanalisasi tanpa evakuasi trombus.
dengan kolesteatoma yang disertai Jun dkk berpendapat bahwa trombus
TSL.5 Mastoidektomi dilakukan yang terorganisasi merupakan
dengan membuka lebar sinus langkah awal untuk terjadinya
sigmoid, tulang diangkat dengan resolusi spontan yang akhirnya
menggunakan elevator dura sampai menginduksi rekanalisasi sinus.5
dura yang normal terlihat di sekitar Setelah trombosis dievakuasi
area yang dicurigai terjadi trombosis. pasien harus mendapat terapi
Granulasi dural diangkat secara hati- antibiotik selama 2-3 minggu.
hati sampai dinding sinus terlihat. Pemeriksaan ulang dengan MRI dan
Eksudat purulen ekstradural, jaringan MRV perlu dilakukan untuk
granulasi atau kolesteatoma sering menyingkirkan terjadinya komplikasi
terlihat dan harus dibuang dengan intrakranial sekunder seperti abses
cara diseksi tumpul.7,15 otak atau perluasan trombus ke sinus
Sinus sebaiknya dipungsi sagitalis superior.5
dengan jarum ukuran kecil,
dilakukan aspirasi melalui dinding 6.3 Ligasi v.jugularis interna
sinus untuk menentukan apakah Ligasi v.jugularis interna
trombosis atau eksudat purulen yang bertujuan untuk isolasi penyebab

125
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

infeksi dan mencegah terjadinya akibat otitis media setelah meningitis


emboli, dengan demikian dan abses otak serta mempunyai
meningkatkan angka kesembuhan angka mortalitas sekitar 100%.
TSL. Namun demikian, tindakan ini Komplikasi ini biasanya terjadi
tidak menghilangkan kemungkinan bersamaan dengan komplikasi
komplikasi sepsis karena adanya intrakranial lainnya. Penyakit ini
vena kolateralis yang merupakan terjadi akibat erosi tulang yang
faktor risiko terjadinya sepsis menutupi sinus lateralis. Selain itu
intrakranial retrograde dan juga dapat disebabkan oleh perluasan
menambah risiko tindakan bedah infeksi melalui v.emisaria mastoid
diseksi servikal. Ligasi v.jugularis dan sebaliknya TSL juga dapat
interna dengan pendekatan servikal meluas ke v.emisaria mastoid.
masih kontroversi dan tidak rutin Diagnosis TSL dapat
dilakukan. Tindakan ini hanya ditegakkan dari anamnesis dan
dilakukan pada beberapa kasus pemeriksaan fisik yang teliti disertai
dengan septikemia yang persisten beberapa pemeriksaan tambahan
dan emboli yang tidak respon dengan terutama pemeriksaan radiologi
pemberian antibiotik dan terapi berupa CT scan dan MRI yang
bedah atau adanya penyebaran berperan penting dalam
emboli ekstrapulmonal.3,5,10,12 penatalaksanaan penyakit ini. Namun
pada kenyataannya, tidak ada tanda
7. Prognosis patognomonis tunggal untuk suatu
Pada kasus yang tidak TSL. Berkurangnya angka kejadian
diobati, penyakit ini memiliki angka dan adanya perubahan gambaran
mortalitas sekitar 100%. Adanya klinis dikarenakan pemberian
intervensi bedah mampu mengurangi antibiotik sebelumnya dapat
angka mortalitas dari 100% menjadi membuat diagnosis dini suatu TSL
30%. Pada tahun 1932 – 1940 ketika lebih sulit, sehingga dalam
mulai ditemukannya antibiotik, maka mendiagnosis diperlukan tingkat
kombinasi pemberian antibiotik kecurigaan yang tinggi dan
dengan tindakan bedah mampu pemahaman yang baik mengenai
mengurangi angka mortalitas hingga gambaran klinis suatu TSL.
10%.5 Penatalaksanaan trombosis
sinus lateralis umumnya merupakan
RINGKASAN kombinasi antara terapi
Trombosis sinus lateralis medikamentosa berupa pemberian
(TSL) merupakan salah satu antibiotik intravena berspektrum luas
komplikasi intrakranial yang dan tindakan bedah untuk membuang
ekstradural dari otitis media. sumber infeksi agar memberikan
Trombosis sinus lateralis merupakan hasil pengobatan yang optimal.
komplikasi intrakranial tersering

126
Diagnosis dan Penatalaksanaan … (Winda S, Titiek HA)

DAFTAR PUSTAKA
1. Helmi, Djaafar ZA, Restuti Accessed September 20,
RD. Komplikasi otitis media 2011
supuratif. Dalam: Soepardi 7. Harris JP, Kim DW, Darrow
EA, Iskandar N, Bashirudin J, DH. Complication of chronic
Restuti RD, ed. Buku ajar otitis media. In: Nadol JB,
ilmu kesehatan telinga hidung McKenna MJ, eds. Surgery
tenggorok kepala leher. Edisi of the ear and temporal bone.
keenam. Jakarta : Balai 2nd ed. Philadelphia:
penerbit FKUI; 2010. Hal.64- Lippincott Williams &
5 Wilkins; 2005. P.223-5
2. Paparella MM, Adams GL, 8. Friedland DR, Pensak ML,
Levine SC. Penyakit telinga Kueton JF. Cranial and
tengah dan mastoid. Dalam : intracranial complication of
Adams GL, Boies LR, acute and chronic otitis
Highler PA, ed. BOIES Buku media. In: Snow JB, Wackym
Ajar Penyakit THT. Edisi 6. PA, eds. Ballenger’s
Jakarta: EGC; 1997 (Alih otorhinolaryngology head
th
bahasa: Wijaya C). Hal.114 and neck surgery. 17 ed.
3. Balasubramanian T. Hamilton: BC Decker Inc;
Complications of otitis 2009. P. 235
media, 2007. Available from: 9. Goycoolea MV, Jung TTK.
http://www.drtbalu.co.in/com Complications of suppurative
pli_om.html. Accessed otitis media. In: Paparella
September 20, 2011 MM, Shumrick DA,
4. Widodo A, Harmadji S. Gluckmann JL, Meyerhoff
Komplikasi intrakranial otitis WL, eds. Otolaryngology. 3rd
media supuratif kronis ed. Vol II. Philadelphia: WB
maligna di Departemen THT- Saunders Company; 1991.
KL RSUD Dr. Soetomo P.1387-8
Surabaya Januari 2007 – 10. Harker LA. Cranial and
Desember 2008. Jurnal THT- intracranial complications of
KL 2009; 2: 1-5 acute and chronic otitis
5. Viswanatha B, Naseeruddin media. In: Snow JB,
K. Lateral sinus thrombosis Ballenger JJ, eds.
in otology, 2010. Available Otorhinolaryngology head
from: and neck surgery. 16th ed.
http://emedicine.medscape.co Hamilton: BC Decker Inc,
m/article/1048625.html. 2003; 313-4
Accessed August 6, 2011 11. Neely JG, Arts HA.
6. Simons B, Nijeholt GL, Intratemporal and intracranial
Smithuis R. Cerebral venous complications of otitis media.
thrombosis, 2010. Available In: Bailey BJ, Johnson JT,
from: Newlands SD, eds. Head and
http://www.radiologyassitant. neck surgery otolaryngology.
nl/en/4befacb3e4691. 4th ed. Vol II. Philadelphia:

127
JURNAL THTKL Vol.5, No.2, Mei - Agustus 2012, hlm. 114 - 128

Lippincott Williams & 14. Penido NO, Toledo RN,


Wilkins; 2006. P.2047 Silveira PAL, Munhoz MSL,
12. Bianchini C, Aimoni C, Testa JRG, Cruz OLM.
Ceruti S, Grasso DL, Martini Sigmoid sinus thrombosis
A. Lateral sinus thrombosis associated to chronic otitis
as a complication of acute media, 2007. Available from:
mastoiditis, 2008. Available http://www.scielo.br/scielo.p
from: hp?script=sci_arttext&pid=s0
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ 034-
pmc/articles/PMC2640062/?t 729920070002005&tlng=en
ool=pubmed. Accessed &ing=en&nrm=iso. Accessed
November 15, 2011 September 20, 2011
13. Levine SC, Souza CD. 15. Cass SP. Intracranial
Intracranial complications of complication of otitis media.
otitis media. In: Glasscock In: Myers EN, ed. Operative
ME, Gulya AJ, eds. Surgery otolaryngology head and
of the ear. 5th ed. Hamilton: neck surgery. Vol II.
BC Decker Inc, 2003; 453-6 Philadelphia: WB Saunders
Company; 1997. P.1346-50

128

Anda mungkin juga menyukai