FILSAFAT
Disusun Oleh :
A.SAUR PARLINDUNGAN GURNING ( 1173311001 )
PGSD Ekstensi A 2017
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-
Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report tentang Buku
Kepemimpinan.
Critical Book Report telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical Book Report ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan Critical Book Report ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya mohon maaf apabila ada
kesalahan atau kekurangan.
Akhir kata saya berharap semoga Critical Book Report tentang Buku Kepemimpinan ini
diterima dengan sebaik- baiknya.
MEDAN,SEPTEMBER 2017
Halaman
Halaman Judul
A. Pendidikan .................................................................................... 7
B. Behavioristik ........................................................................... 11
C. Kontruktivistik ........................................................................ 12
Kesimpulan ....................................................................................... 14
Saran ................................................................................................. 14
PENDAHULUAN
Saya memilih buku ini karena menurut saya buku ini pantas untuk di kritisi dan pantas
untuk dipelajari, dan sesuai dengan materi yang akan di pelajari. Dalam Undang-Undang No.
20 tahun 2003 tentang pendidikan, pasal 1 ayat 1 mengatakan “Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ”.
Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat.
Jadi bagi saya pendidikan sangatlah penting untuk kehidupan masyarakat dan saya
bersyukur bisa mengkritik buku Kepemimpinan ini.
1.3. MANFAAT
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang disampaikan oleh dosen.
2. Agar menambah wawasan/pengetahuan mahasiswa/i.
3. Memberi referensi kepada mahasiswa/i agar mudah membantu kuliah.
BAB II
ISI BUKU
2.1 PENDAHULUAN
Lapangan pendidikan merupakan objek yang sangat luas. Ruang lingkupnya mencakup
seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Pembahasan tersebut pada
umumnya berkisar sekitar dasar dan tujuan pendidikan, proses pendidikan, materi pendidikan,
dan kebijakan-kebijakan ideal maupun kebijakan-kebijakan operasional pendidikan. Hal ini
terjadi karena pendekatan yang dipergunakan setiap penulis berbeda-beda.
Jadi, pendekatan yang perlu kita lakukan adalah pendekatan yang menyeluruh
(pendekatan holistik), pendekatan multidisiplin yang terpadu. Pendekatan filosofi, pendekatan
sains, pendekatan religi, dan mungkin pendekatan seni, kita pergunakan secara terpadu tidak
berdiri masing-masing secara terpisah. Antara pendektan satu dengan pendekatan yang lainnya
harus memiliki hubungan komplementer,saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Menurut Brubacher (1959), terdapat tiga prinsip filsafat yang berkaitan dengan
pendidikan, yaitu;
Persoalan etika atau teori nilai;
Persoalan epistemologi atau teori pengetahuan;
Persoalan metafisika atau teori hakikat realitas.
2.2 FILSAFAT
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “shopia”.
Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia artinya kearifan atau kebijaksanaan
terhadap kearifan atau kebijakan.
Pada bagian lain Harold Titus mengemukakan makna filsafat yaitu;
Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta;
Filsafat adalah suatu metode berfikir reflektif, dan penelitian penalaran;
Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah;
Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berfikir.
B. MODEL-MODEL FILSAFAT
1. Filsafat Spekulatif
Filsafat spekulatif adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada. Filsafat
spekulatif tergolong filsafat tradisional. Dalam hal ini sebagai suatu bangunan pengetahuan
(body of knowledge). Filsafat yunani kuno, seperti filsafat Socrates, Plato, Aris toteles, dan
filsafat yang lainnya, dapat dijadikan paradigma bagi seluruh filsafat spekulatif.
2. Filsafat Preskriptif
Bagi ahli psikologi eksperimental, keanekaragaman perbuatan manusia secara moral
bukan baik dan buka juga jahat, melainkan merupakan suatu bentuk sederhana dari tingkah laku
yang dipelajari secara empiris. Bagi penduduk dan ahli filsafat preskriptif, menilai suatu perilaku
ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat.
3. Filsafat Analitik
a. Analitik linguistik
Pendekatan analitik linguistik akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan spekulatif dan
preskriptif. Misalnya menguji rasionalitas yang berkaitan dengan ide-ide atau gagasan-gagasan
pendidikan, dan menguji bagaimana konsistensinya dengan gagasan lain.
b. Analitik Possitivistik
Menurut Kunto Wibisono (1997) Possitivisme merupakan suatu model dalam
pengembangan ilmu pengetahuan (knowledge) yang di dalam langkah kerjanya menempuh jalan
melalui observasi, eksperimentasi, dan komparasi sebagaimana diterapkan dalam ilmu kealaman,
dan model ini dikembangkan dalam pengembangan ilmu-ilmu social.
C. MISI FILSAFAT
Titus (1959) mengemukakan bahwa terdapat tiga tugas utama filsafat, yaitu;
Mendapatkan pandangan yang menyeluruh;
Menemukan makna dan nilai-nilai dari segala sesuatu;
Menganalisis dan memadukan kritik terhadap konsep-konsep.
D. LAPANGAN FILSAFAT
Seperti telah dikemukakan terdahulu, bahwa filsafat adalah berfikir radikal, sistematis,
dan universal tentang segala sesuatu. Jadi, yang menjadi objek pemikiran filsafat adalah segala
sesuatu yang ada.
1. Metafisika
Secara etimologi, metafisika berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari dua kata,
“meta” dan “fisika”. Meta berarti sesudah,di belakang,atau melampaui, dan fisika berarti alam
nyata.
Metafisika dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Ontology
Metafisika khusus
2. Epistemologi
a. Jenis-jenis pengetahuan
Pengetahuan wahyu (revealed knowledge)
Pengetahuan intuitif (intuitive knowledge)
Pengetahuan rasional (rational knowledge)
Pengetahuan empiris (empirical knowledge)
Pengetahuan otoritas (authoritative knowledge)
b. Teori pengetahuan
I. Teori korespondensi (correspondence theory)
Menurut teori korespondensi, kebenaran merupakan persuaian antara fakta dan situasi
nyata. Kebenaran merupakan persesuaian antara pertanyaan dalam pikiran dengan situasi
lingkungannya.
2. Proses Pendidikan
Metode yang sebaiknya digunakan dalam pendidikan adalah metode disiplin, bukan
dengan kekuasaan. Disiplin merupakan kemauan dan minat yang keluar dari dalam diri
anak itu sendiri.
Keuggulan dari buku ini adalah mampu memberikan informasi tentang nilai, sumber nilai dan
bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada prinsipnya tidak
dapat dipisahkan dari nilai.
Kelemahan :
Kelemahan dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para
pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.
Buku Perbandingan:
Keunggulan :
Keunggulan buku ini adalah Materinya dipilih hanya mengenain pokok-pokok yang menyangkut
kasus yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Sehingga mahasiswa dengan mudah melihat nilai
praktis dan meteri filsafat pendidikan. Namun tidak mengurangi karekteristik filsafat yang
memamng menuntut kegiatan berpikir yang sungguh-sungguh.
Kelemahan :
Kelemahan buku ini adalah isi dari pembahasan buku ini sulit untuk dimengerti oleh
mahasiswa/i.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Buku ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan filosofis dan
bukan hanya teori pendidikan yang dibahas tetapi juga dengan praktik pendidikan sebagai upaya
untuk membangun sumber daya manusia dan memberi wawasan yang sangat luas, karena
pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya.
Pendidikan membutuhkan pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan melihat
pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensip. Kajian filosofis tentang pendidikan akan
membantu memberikan informasi tentang hakikat manusia, yang secara horisontal berhubungan
dengan sesama manusia dan jagat raya. Kajian filosofis juga memberikan informasi yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sumber pengetahuan karena hal ini sangat membantu
dalam menentukan tujuan akhir pendidikan.
Saran :
Semoga dengan penulisan critical book report ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
modal dalam mempelajafi filsafat pendidikan. Jadikanlah filsafat pendidikan sebagai penentuan
terhadap penentuan hidup dan pegangan dalam memecahkan masalah politik, pendidikan,
ekonomi, sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saat berubah dan
berkembang dalam konteks akselerasi dan medernisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati.1991. Ilmu pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Anshary, Endang Saefudin. 1979. Ilmu, filsafat, dan Agama. Surabaya : Bina Ilmu
Dewey, jhon. 1964. Democracy and education. New York : The mc millan company.
Noor syam, Mohammad. 1984. Filsafat pendidikan dan dasar filsafat pancasila : Usaha Nasional.
Parkay W. forest, dan standford, Baverly Hardcestle. (1998), becoming A teacher (fourth
edition), Boston : Allyn Bacon.
Uyoh sadulloh 1983. Pengantar filsafat. Bandung : fakultas ilmu pendidikan IKIP Bandung.
Waini Rasyidin. 1992. Dasar filosofis pendidikan. (modul 3). Jakarta : proyek pembinaan tenaga
kependidikan, pendidikan tinggi departemen pendidikan dan kebudayaan.
iv