net/publication/233885621
CITATIONS READS
2 4,512
4 authors, including:
Muljadi Muljadi
Indonesian Institute of Sciences
46 PUBLICATIONS 20 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
The synthesization of Fe 3 O 4 magnetic nanoparticles based on natural iron sand by co-precipitation method for the used of the adsorption of Cu and Pb ions View
project
All content following this page was uploaded by Candra Kurniawan on 29 May 2014.
Priyo Sardjono 1), Candra Kurniawan 1)*, Perdamean Sebayang 1), dan Muljadi 1)
permanen berbasis logam tanah jarang tersebut, dengan dimensi untuk komponen sensor alat meter air
sehingga nilai keekonomiannya dapat terpenuhi. di PT Multi Instrumentasi. Hasil analisa sifat magnet
ditunjukkan pada Tabel 1.
Magnet untuk generator listrik (LAPAN dan
LAGG)
Untuk generator listrik energi bayu/angin
diperlukan magnet permanen berbasis logam tanah
jarang. LAPAN dan LAGG – BPPT yang
mengembangkan pembangkit listrik energi bayu
tersebut mengimpor magnet permanen sepenuhnya
untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Diharapkan
konsorsium magnet dapat memenuhi komponen
tersebut, sehingga dapat memperoleh nilai ekonomi
yang memadahi serta untuk mendukung penggunaan
sumber daya lokal.
Survey bahan baku magnet lokal
Bahan baku merupakan permasalahan yang
penting selain sistem produksinya. Teknologi yang
handal dengan bahan baku yang mahal akan
memperkecil daya saing produk untuk berkompetisi di
pasar global.
Pengadaan bahan baku idealnya diambil dari
Sumber Daya Alam (SDA) lokal. Beberapa terobosan
untuk melakukan pengadaan bahan baku telah
dilakukan dalam beberapa tema penelitian magnet
dalam 2-3 dekade ini. Dalam hal ini, pembuatan Gambar 8. Hasil ujicoba pembuatan magnet permanen basis
ferrite di PT Sintertech
magnet berbasis ferrite membutuhkan bahan baku
Ba/SrCO3 dan Fe2O3, sedangkan magnet berbasis Nd- Tabel 1. Hasil analisa magnet yang dibuat di PT Sintertech
Fe-B membutuhkan bakan baku serbuk logam Nd, Fe, Karakteristik Sample Sample
dan Boron. Bahan baku yang utama dan terbesar untuk Magnet 1 2
pembuatan magnet adalah Fe2O3, SDA ini cukup
banyak dan potensial dalam bentuk pasir besi, mineral Br (kG) 1,79 1,75
hematite, dan limbah industri baja. HcJ (kOe) 1,128 1,092
Namun demikian, belum ada industri lokal yang
mampu mengolah SDA tersebut untuk menjadi bahan BHmax (MGOe) 0,42 0,32
baku industri yang sesuai dengan spesifikasi bahan Density (gcm-3) 4,82 4,85
baku magnet permanen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, beberapa kelompok kerja dan peneliti akan Data pada Tabel 1 merupakan hasil analisis sifat
memulai bekerja untuk mengembangan pengolahan magnet menggunakan permagraph C di P2ET – LIPI
bahan baku (SDA) lokal tersebut. Oleh karena itu, Bandung, yang merupakan sistem pengukuran
pada kegiatan ini sementara digunakan bahan baku menggunakan loop tertutup, sehingga nilai respon
magnet yang tersedia di pasar. Semua ini telah material yang diperoleh merupakan respon total
dianalisis pada level bisnis sehingga dapat dimana seluruh momen material dipaksa satu arah.
memungkinkan untuk diperolehnya profit ketika Kondisi Nilai Br akan berbeda ketika diukur oleh
komersialisasinya. Gauss Meter (loop terbuka). Sebagai tambahan
referensi, nilai karakteristik Intrinsik bahan magnet
Uji coba produksi massal industri komersil seperti diperlihatkan pada Tabel 3 [5].
Ujicoba produksi massal industri dilakukan Kualitas produk magnet yang dihasilkan
menggunakan alat produksi yang telah tersedia di PT maksimum bernilai 450-500 Gauss seperti ditunjukkan
Sintertech dengan sedikit modifikasi untuk pada Tabel 2, sedangkan nilai minimal spesifikasi
menghasilkan magnet permanen dengan spesifikasi untuk alat meter air adalah 600 Gauss. Hal ini
alat meter air. Kapasitas produksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa dengan peningkatan optimasi
mencapai 500-1000 pcs/hari. Magnet permanen yang proses, diyakini dapat mencapai kuat magnet yang
dihasilkan merupakan magnet berjenis ferit dengan diminta. Terlebih lagi, apabila teknologi anisotropic
sistem proses isotropic pressing. Hal ini menunjukkan pressing telah diaplikasikan, maka nilai kuat magnet
bahwa sistem produksi untuk magnet jenis isotropik minimum tersebut akan dapat tercapai.
tidak memiliki masalah yang berarti.
Gambar 8 merupakan contoh magnet permanen
yang telah dibuat. Magnet permanen tersebut didesain
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012
Tabel 2. Hasil uji kuat magnet hasil kegiatan konsorsium kualitas fisis dan magnetnya. Oleh karena itu, seperti
dan impor yang ditunjukkan pada Gambar 9 dilakukan treatment
Medan Magnet (Gauss) pelapisan Ni pada seluruh permukaan magnet untuk
No Tipe Magnet mencegah terjadinya korosi.
1 2 3 4
Karakterisasi magnet bonded Pr-Fe-B
1 Sintered 1280 oC 430 460 467 473 menggunakan Permagraph C ditunjukkan pada
(PT Sintertech) Gambar 10. Berdasarkan kurva hiteresis tersebut
2 667 388 647 427 ditunjukkan nilai remanensi magnet (Br) sebesar 6,25
S600G (impor)
kG, dengan koersivitas 5,99 kOe, dan energi produk
3 S950G (impor) 952 890 650 752 (BHmax) sebesar 6,62 MGOe. Pengukuran medan
magnet permukaan menggunakan Gaussmeter
Tabel 3. Referensi karakteristik magnet komersial dengan menunjukkan nilai kuat medan magnet sebesar 1,2 kG.
jenis yang serupa [5] Dengan demikian, proses pembuatan magnet bonded
Trade Material Br Br HcJ HcJ Pr-Fe-B secara isotropik telah berhasil memenuhi
Mark typ. min. Typ. Min. target remanensi > 6 kG dan kuat medan magnet
kG kG kA/m kA/m permukaan > 1 kG. Pencapaian ini lebih besar dari
YXC penelitian sebelumnya dengan remanensi magnet
BaFe12O19 2,25 2,20 215 199
-1 sebesar 5,29 kG [6].
YXC Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan
BaFe12O19 2,30 2,25 255 239
-1R pengembangan magnet berbasis logam tanah jarang
Yuxiang Magnetic Material Ind. Co.,Ltd. All Rights Reserved, http://www.e- lainnya Nd-Fe-B dalam bentuk sintered magnet.
magnet.cn/productsh1.html
Proses sintered yang dilakukan pada suhu tinggi untuk
Perhitungan keekonomian untuk produksi magnet densifikasi sampel tanpa menggunakan binder akan
untuk sensor meningkatkan sifat magnet dengan target nilai
remanensi (Br) sebesar > 7,5 kG.
Berdasarkan survei langsung di lapangan dapat
dibuat perhitungan kasar untuk mengetahui nilai
produksi magnet permanen untuk komponen sensor
(meter air):
a. Bahan baku : ± $5/kg
b. Biaya produksi $17.5/kg
c. Hasil produksi 500 pcs/kg
d. Harga jual rata-rata $0.075/pcs, total : $37.5
e. Selisih : $15/kg
Apabila jumlah penjualan dapat ditingkatkan,
difersifikasi produk padat dilakukan, maka biaya
produksi dan bahan baku akan turun dan harga jual
dapat lebih optimal.
Pengembangan magnet permanen berbasis Nd/Pr-
Fe-B Gambar 10. Kurva Hysteresis magnet Pr-Fe-B dengan Br =
Pembuatan magnet permanen berbasis logam 6,25 kG dan Hc = 5,99 kOe.
tanah jarang (Nd/Pr-Fe-B) dilakukan dengan serbuk 4. KESIMPULAN
ready-mix dengan jenis MQP-16-7 yang memiliki fasa
utama Pr2Fe14B. Hasil pembuatan magnet bonded Pr- Berdasarkan survei industri yang dilakukan,
Fe-B ditunjukkan pada Gambar 9. diketahui bahwa kebutuhan magnet di Indonesia
cukup besar. Kebutuhan yang terbesar yang diketahui
sampai saat ini adalah kebutuhan untuk otomotif,
Sedangkan kebutuhan untuk sensor relatif kecil.
Namun demikian, teknologi yang dimiliki dan
kesiapan yang ada menunjukkan kemungkinan untuk
pemenuhannya magnet untuk sensor. Tahap
pengembangan selanjutnya diharapkan dapat untuk
memenuhi spesifikasi magnet untuk otomotif. Hasil
ujicoba produksi massal industri yang dilakukan di PT
Sintertech dengan kapasitas produksi yang dihasilkan
mencapai 500-1000 pcs/hari telah menghasilkan
Gambar 9. Sampel magnet bonded Pr-Fe-B dengan magnet permanen berbasis ferit dengan remanensi
pelapisan Nikel.
magnet sebesar 1,79 dan kuat medan magnet
Magnet permanen bonded Pr-Fe-B tersebut permukaan 450-500 Gauss. Nilai ini telah mencapai >
rentan terhadap oksidasi yang dapat menurunkan 80 % dari spesifikasi yang dibutuhkan. Karakterisasi
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012