Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/233885621

Aplikasi Magnet Permanen di Indonesia: Data Pasar dan Pengembangan


Material Magnet

Conference Paper · November 2012

CITATIONS READS

2 4,512

4 authors, including:

Candra Kurniawan Perdamean Sebayang


Indonesian Institute of Sciences Indonesian Institute of Sciences
61 PUBLICATIONS   57 CITATIONS    32 PUBLICATIONS   45 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Muljadi Muljadi
Indonesian Institute of Sciences
46 PUBLICATIONS   20 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The synthesization of Fe 3 O 4 magnetic nanoparticles based on natural iron sand by co-precipitation method for the used of the adsorption of Cu and Pb ions View
project

Magnetic Material View project

All content following this page was uploaded by Candra Kurniawan on 29 May 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

Aplikasi Magnet Permanen di Indonesia: Data Pasar dan Pengembangan


Material Magnet

Priyo Sardjono 1), Candra Kurniawan 1)*, Perdamean Sebayang 1), dan Muljadi 1)

1) Pusat Penelitian Fisika LIPI


Kawasan PUSPIPTEK, Gd. 440, Tangerang Selatan – INDONESIA
Telp. 021 7560570 Fax. 021 7560554 Email: candra.fisika.lipi@gmail.com

Abstract – Magnet permanen adalah salah satu 1. PENDAHULUAN


material dengan aplikasi yang luas pada berbagai
Magnet permanen adalah salah satu material
macam industri di Indonesia dan merupakan material
dengan aplikasi yang luas pada berbagai macam
yang sangat strategis. Penguasaan teknologi produksi
industri di Indonesia dan merupakan material yang
magnet permanen diharapkan dapat memberikan nilai
sangat strategis. Efisiensi energi seperti pada sistem
tambah yang signifikan, dengan mempertimbangkan
generator listrik, sistem penggerak listrik/motor listrik,
belum adanya produsen magnet permanen lokal untuk
otomatisasi industri dan lainnya sangat ditentukan
kebutuhan magnet dalam negeri. Pemenuhan
oleh sifat dan kualitas material magnet tersebut [1].
kebutuhan komponen magnet permanen sampai saat
Bahkan pada aplikasi sistem otomatisasi elektronik,
ini masih sangat bergantung dari produk impor
otomatisasi industri dan sejenisnya memerlukan
seperti dari Jepang dan China. Untuk mengatasi
sejumlah magnet yang tidak sedikit dan spesifikasi
keadaan tersebut, maka konsorsium magnet sebagai
sifat magnet yang berbeda untuk setiap komponennya.
sarana akselerasi riset nasional mengenai magnet
Kebutuhan magnet permanen dunia terus meningkat
permanen memiliki fokus penelitian pada proses
seperti ditunjukkan pada Gambar 1 [2,3].
produksi bahan magnet sampai tingkat industrialisasi
Sampai saat ini produk magnet khususnya
beserta analisis teknoekonomi di Indonesia. Tulisan
magnet permanen yang ada di Indonesia 100% masih
ini membahas beberapa fokus industri strategis yang
berbasis impor [4]. Penguasaan teknologi produksi
menjadi target pasar produk magnet permanen
magnet permanen diharapkan dapat memberikan nilai
produksi lokal yang sedang dikembangkan oleh
tambah yang signifikan, dengan mempertimbangkan
konsorsium magnet. Hasil pengembangan bahan
belum adanya produsen magnet permanen lokal untuk
magnet telah dilakukan dalam tahap uji coba industri
kebutuhan magnet permanen dalam negeri.
dan juga dikaji analisis kelayakan pasarnya.
Pemenuhan kebutuhan komponen magnet permanen
Berdasarkan data pasar magnet dan tingkat
sampai saat ini masih sangat bergantung dari produk
penerimaan produk, maka fokus pembuatan magnet
impor seperti dari Jepang dan China.
dari konsorsium magnet difokuskan pada magnet
untuk sensor aliran air (meter air), dan magnet
kualitas tinggi untuk motor listrik. Hasil analisis
pasar menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan magnet
untuk meteran air cukup tinggi, secara komulatif
sampai 1 juta pcs/tahun. Disamping itu,
pengembangan magnet permanen kualitas tinggi
untuk motor listrik difokuskan untuk mendukung
pengembangan mobil listrik Nasional. Hasil
penelitian hingga saat ini telah diperoleh magnet
permanen berbasis ferrit hasil uji coba industri di PT
Sintertech dengan kapasitas produksi 1000 pcs/hari,
dihasilkan kualitas magnet dengan remanensi 1,79 kG
dan medan magnet permukaan sebesar 470 Gauss. Gambar 1. Proyeksi konsumsi magnet dunia
Sedangkan pada magnet kualitas tinggi untuk motor Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka
listrik, dihasilkan dari magnet permanen berbasis konsorsium magnet sebagai sarana akselerasi riset
logam tanah jarang Pr-Fe-B dalam bentuk bonded nasional mengenai magnet permanen memiliki fokus
magnet dengan kualitas remanensi magnet 6,25 kG, penelitian pada proses produksi bahan magnet sampai
dan medan magnet permukaan mencapai 1,2 kG. tingkat industrialisasi. Salah satu kegiatan yang
Target pada magnet kualitas tinggi berbasis Nd/Pr- dilakukan adalah survei pasar untuk magnet
Fe-B dalam bentuk bonded magnet telah berhasil permanen. Adanya survei pasar magnet permanen
dilampaui dengan remanensi > 6 kG. menjadi penting karena belum adanya data akurat
mengenai kebutuhan magnet permanen di Indonesia,
Kata Kunci: magnet permanen, konsorsium magnet, sehingga pasar magnet yang begitu besar harus segera
kapasitas produksi, remanensi magnet. dikenali. Salah satunya adalah melalui pendekatan
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

pasar dan survei kebutuhan masing-masing industri


tersebut.
Tulisan ini membahas beberapa fokus industri
strategis yang menjadi target pasar produk magnet
permanen produksi lokal yang sedang dikembangkan
oleh konsorsium magnet. Selain itu juga dibahas hasil
uji coba industri dan pengembangan dari prototipe
produk material magnet permanen yang telah Gambar 3. Lini produksi magnet permanen
dilakukan dan potensi aplikasi pasarnya.
Pengembangan magnet kualitas tinggi berbasis
logam tanah jarang (Nd/Pr-Fe-B)
2. METODOLOGI
Selain dilakukan uji coba industri magnet
Survey Industri
permanen berbasis Ba/Sr-Heksaferit, dilakukan juga
Untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai pengembangan magnet permanen kualitas tinggi
penggunaan magnet permanen di Indonesia, telah berbasis logam tanah jarang (Nd/Pr-Fe-B). Dalam
dilakukan survey ke beberapa industri terkait. tahap ini, magnet permanen Nd/Pr-Fe-B dibuat tipe
Diantaranya adalah PT. Multi Instrumentasi yang bonded dengan dicampur dengan polimer sebagai
memproduksi alat ukur aliran air (meter air), PT. binder dalam komposisi tertentu. Proses pembuatan
Pindad yang memproduksi motor listrik untuk magnet permanen berbasis Nd/Pr-Fe-B diperlihatkan
pengembangan mobil listrik nasional, PT. ASMO dan melalui diagram alir pada Gambar 4.
PT MITSUBA yang memproduksi komponen-
komponen otomotif, LAPAN dan LAGG-BPPT yang
memproduksi Pembangkit Listrik Tenaga Angin, PT.
Epson yang memproduksi printer, dll.
Ujicoba industri produksi magnet permanen
Untuk mendapatkan hasil uji coba mengenai
kelayakan produksi dan pembiayaan sistem
produksinya, dilakukan ujicoba produksi masal tahap
awal untuk pencapaian kapasitas suplai industri. Uji
coba industri magnet permanen jenis Ba/Sr-Heksaferit
dilakukan di PT Sintertech, Jababeka. Pada
pengembangan kapasitas produksi awal ini dilakukan
pembuatan magnet permanen yang diaplikasi untuk
komponen alat meter air dari PT Multi Instrumentasi
Bandung. Untuk mendapatkan ukuran magnet
permanen yang dibutuhkan, maka dibuat desain Gambar 4. Diagram alir pembuatan magnet permanen
ukuran magnet permanen seperti yang ditunjukkan berbasis Nd/Pr-Fe-B
pada Gambar 2.
Karakterisasi magnet permanen yang dibuat
adalah pengukuran sifat magnet menggunakan
Permagraph C Dr. Streinroever GmbH untuk
mendapatkan nilai remanensi magnetik, koersivitas,
dan energi produk (BH-max)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Magnet untuk meteran air (PT Multi
Instrumentasi)
Sistem meteran air yang digunakan disetiap
rumah tangga di Indonesia menggunakan magnet
permanen berbasis ferit untuk sistem sensor
elektronikanya. Gambar 5 adalah contoh produk alat
meter air dari PT Multi Instrumentasi dan magnet
Gambar 2. Desain magnet permanen untuk alat meter air. sebagai komponen sensornya.
Alat Meter air model kincir menggunakan sensor
Proses produksi magnet permanen di PT magnet untuk mengukur debit air yang mengalir pada
Sintertech diperlihatkan dalam bentuk diagram alir sistim meteran air. Magnet permanen impor untuk
seperti pada Gambar 3.
meter air diperlihatkan pada gambar 6.
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

dan terus meningkat, mengingat PT EPSON Indonesia


terus meningkatkan kapasitas produksi printernya.

Gambar 5. Meteran air PT Multi Instrumentasi, Bandung.

Gambar 6. Magnet impor untuk meter air


Magnet sensor untuk alat meter air memiliki
diameter luar sekitar 8 mm dan tebal sekitar 4 mm.
Magnet tersebut memiliki 2 pole berdampingan. Kuat
magnetnya antara 600 sampai 950 Gauss.
Kebutuhan magnet untuk meteran air PT Multi
Instrumentasi, Bandung mencapai 24.000 buah per
bulan. Saat ini komponen magnet tersebut diperoleh
secara impor dengan harga yang cukup tinggi untuk
per buahnya. Jika dihitung secara komulatif pada
beberapa produsen alat meter air lainnya (5
Perusahaan), jumlah kebutuhan komponen magnet
Gambar 7. Surat dukungan untuk penggunaan magnet
mencapai 1 juta buah / tahun.
konsorsium magnet untuk alat meter air.
Selain PT Multi Instrumentasi, Bandung,
diperkirakan ada sekitar 5-6 perusahaan yang bergerak Magnet untuk otomotif (PT ASMO & PT
dalam pembuatan alat meter air. Masing-masing MITSUBA)
produsen tersebut sampai saat ini masih menggunakan Otomotif Indonesia maju dengan sangat pesat
magnet permanen impor. Salah satu perusahaan yang dengan proyeksi konsumsi yang terus meningkat
menggunakan sensor meteran air yang terdapat di
sampai tahun 2025. Toyota sebagai produsen utama
Jababeka menggunakan sensor meteran air sebanyak
otomotif di Indonesia bahkan akan melakukan
200.000 buah/bulan. Fitur yang digunakannya
investasi mecapai 26 trilyun selama 5 tahun kedepan.
memiliki pole magnet 4 buah dengan maksimum
Kebutuhan magnet untuk otomotif saat ini dipenuhi
perbedaan pole utara dan selatannya sebesar 150
dari produk magnet dari Jepang.
Gauss saja. Namun memiliki beberapa spesifikasi Peluang pasar untuk komponen otomotif seperti
deviasi pole magnet tidak lebih dari 8 Gauss. pada motor listrik untuk power window dan wiper. PT
Dari beberapa studi mengenai sensor untuk ASMO membutuhkan magnet permanen dengan
metaran air saja, kebutuhan magnet lokal sangatlah jumlah sekitar 20-25 ton/bulan. Disamping itu,
tinggi. Dimungkinkan kebutuhan untuk peratalan sebagai competitor, PT MITSUBA membutuhkan
lainnya seperti untuk pembuatan motor listrik, mainan magnet permanen sekitar 25-30 ton/bulan. Dengan
anak-anak, dan alat-alat lainnya memerlukan magnet
asumsi harga per kilogram adalah US$10, maka nilai
dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
ekonomi mencapai US$500,000 per bulan. Jika target
Kesediaan dari PT Multi Instrumentasi untuk penjualan magnet bisa dipenuhi secara lokal, maka
menggunakan produk magnet permanen hasil dari
menjadi peluang untuk tumbuhnya industri magnet
konsorsium magnet dimulai dengan pembuatan surat
nasional.
dukungan bersama seperti ditunjukkan pada Gambar
7. Magnet untuk Mobil Nasional (PT PINDAD)
Magnet untuk printer (PT EPSON)
Program mobil nasional (MobNas) saat ini
Disamping permintaan untuk magnet jenis ferit, menjadi ikon pengembangan sistem inovasi Indonesia.
terdapat juga beberapa permintaan magnet berbasis PT PINDAD dalam hal ini bertugas untuk membuat
logam tanah jarang (Nd/Pr-Fe-B). Salah satu motor listrik sebagai komponen utama penggerak.
permintaan yang disurvei adalah permintaan magnet Untuk kebutuhan tersebut, PT PINDAD mengimpor
dari PT EPSON. Untuk memenuhi kebutuhan stepper magnet permanen berbasis logam tanah jarang secara
motornya PT EPSON memerlukan magnet jenis Nd keseluruhan dari China. Untuk pengembangan
dengan spesifikasi kuat magnet 6,5 kG. Kebutuhan selanjutnya PT PINDAD mengharapkan agar
untuk printer sendiri mencapai 600.000 pcs setahun, konsorsium magnet dapat mensuplai magnet
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

permanen berbasis logam tanah jarang tersebut, dengan dimensi untuk komponen sensor alat meter air
sehingga nilai keekonomiannya dapat terpenuhi. di PT Multi Instrumentasi. Hasil analisa sifat magnet
ditunjukkan pada Tabel 1.
Magnet untuk generator listrik (LAPAN dan
LAGG)
Untuk generator listrik energi bayu/angin
diperlukan magnet permanen berbasis logam tanah
jarang. LAPAN dan LAGG – BPPT yang
mengembangkan pembangkit listrik energi bayu
tersebut mengimpor magnet permanen sepenuhnya
untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Diharapkan
konsorsium magnet dapat memenuhi komponen
tersebut, sehingga dapat memperoleh nilai ekonomi
yang memadahi serta untuk mendukung penggunaan
sumber daya lokal.
Survey bahan baku magnet lokal
Bahan baku merupakan permasalahan yang
penting selain sistem produksinya. Teknologi yang
handal dengan bahan baku yang mahal akan
memperkecil daya saing produk untuk berkompetisi di
pasar global.
Pengadaan bahan baku idealnya diambil dari
Sumber Daya Alam (SDA) lokal. Beberapa terobosan
untuk melakukan pengadaan bahan baku telah
dilakukan dalam beberapa tema penelitian magnet
dalam 2-3 dekade ini. Dalam hal ini, pembuatan Gambar 8. Hasil ujicoba pembuatan magnet permanen basis
ferrite di PT Sintertech
magnet berbasis ferrite membutuhkan bahan baku
Ba/SrCO3 dan Fe2O3, sedangkan magnet berbasis Nd- Tabel 1. Hasil analisa magnet yang dibuat di PT Sintertech
Fe-B membutuhkan bakan baku serbuk logam Nd, Fe, Karakteristik Sample Sample
dan Boron. Bahan baku yang utama dan terbesar untuk Magnet 1 2
pembuatan magnet adalah Fe2O3, SDA ini cukup
banyak dan potensial dalam bentuk pasir besi, mineral Br (kG) 1,79 1,75
hematite, dan limbah industri baja. HcJ (kOe) 1,128 1,092
Namun demikian, belum ada industri lokal yang
mampu mengolah SDA tersebut untuk menjadi bahan BHmax (MGOe) 0,42 0,32
baku industri yang sesuai dengan spesifikasi bahan Density (gcm-3) 4,82 4,85
baku magnet permanen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, beberapa kelompok kerja dan peneliti akan Data pada Tabel 1 merupakan hasil analisis sifat
memulai bekerja untuk mengembangan pengolahan magnet menggunakan permagraph C di P2ET – LIPI
bahan baku (SDA) lokal tersebut. Oleh karena itu, Bandung, yang merupakan sistem pengukuran
pada kegiatan ini sementara digunakan bahan baku menggunakan loop tertutup, sehingga nilai respon
magnet yang tersedia di pasar. Semua ini telah material yang diperoleh merupakan respon total
dianalisis pada level bisnis sehingga dapat dimana seluruh momen material dipaksa satu arah.
memungkinkan untuk diperolehnya profit ketika Kondisi Nilai Br akan berbeda ketika diukur oleh
komersialisasinya. Gauss Meter (loop terbuka). Sebagai tambahan
referensi, nilai karakteristik Intrinsik bahan magnet
Uji coba produksi massal industri komersil seperti diperlihatkan pada Tabel 3 [5].
Ujicoba produksi massal industri dilakukan Kualitas produk magnet yang dihasilkan
menggunakan alat produksi yang telah tersedia di PT maksimum bernilai 450-500 Gauss seperti ditunjukkan
Sintertech dengan sedikit modifikasi untuk pada Tabel 2, sedangkan nilai minimal spesifikasi
menghasilkan magnet permanen dengan spesifikasi untuk alat meter air adalah 600 Gauss. Hal ini
alat meter air. Kapasitas produksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa dengan peningkatan optimasi
mencapai 500-1000 pcs/hari. Magnet permanen yang proses, diyakini dapat mencapai kuat magnet yang
dihasilkan merupakan magnet berjenis ferit dengan diminta. Terlebih lagi, apabila teknologi anisotropic
sistem proses isotropic pressing. Hal ini menunjukkan pressing telah diaplikasikan, maka nilai kuat magnet
bahwa sistem produksi untuk magnet jenis isotropik minimum tersebut akan dapat tercapai.
tidak memiliki masalah yang berarti.
Gambar 8 merupakan contoh magnet permanen
yang telah dibuat. Magnet permanen tersebut didesain
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

Tabel 2. Hasil uji kuat magnet hasil kegiatan konsorsium kualitas fisis dan magnetnya. Oleh karena itu, seperti
dan impor yang ditunjukkan pada Gambar 9 dilakukan treatment
Medan Magnet (Gauss) pelapisan Ni pada seluruh permukaan magnet untuk
No Tipe Magnet mencegah terjadinya korosi.
1 2 3 4
Karakterisasi magnet bonded Pr-Fe-B
1 Sintered 1280 oC 430 460 467 473 menggunakan Permagraph C ditunjukkan pada
(PT Sintertech) Gambar 10. Berdasarkan kurva hiteresis tersebut
2 667 388 647 427 ditunjukkan nilai remanensi magnet (Br) sebesar 6,25
S600G (impor)
kG, dengan koersivitas 5,99 kOe, dan energi produk
3 S950G (impor) 952 890 650 752 (BHmax) sebesar 6,62 MGOe. Pengukuran medan
magnet permukaan menggunakan Gaussmeter
Tabel 3. Referensi karakteristik magnet komersial dengan menunjukkan nilai kuat medan magnet sebesar 1,2 kG.
jenis yang serupa [5] Dengan demikian, proses pembuatan magnet bonded
Trade Material Br Br HcJ HcJ Pr-Fe-B secara isotropik telah berhasil memenuhi
Mark typ. min. Typ. Min. target remanensi > 6 kG dan kuat medan magnet
kG kG kA/m kA/m permukaan > 1 kG. Pencapaian ini lebih besar dari
YXC penelitian sebelumnya dengan remanensi magnet
BaFe12O19 2,25 2,20 215 199
-1 sebesar 5,29 kG [6].
YXC Untuk tahap selanjutnya akan dilakukan
BaFe12O19 2,30 2,25 255 239
-1R pengembangan magnet berbasis logam tanah jarang
Yuxiang Magnetic Material Ind. Co.,Ltd. All Rights Reserved, http://www.e- lainnya Nd-Fe-B dalam bentuk sintered magnet.
magnet.cn/productsh1.html
Proses sintered yang dilakukan pada suhu tinggi untuk
Perhitungan keekonomian untuk produksi magnet densifikasi sampel tanpa menggunakan binder akan
untuk sensor meningkatkan sifat magnet dengan target nilai
remanensi (Br) sebesar > 7,5 kG.
Berdasarkan survei langsung di lapangan dapat
dibuat perhitungan kasar untuk mengetahui nilai
produksi magnet permanen untuk komponen sensor
(meter air):
a. Bahan baku : ± $5/kg
b. Biaya produksi $17.5/kg
c. Hasil produksi 500 pcs/kg
d. Harga jual rata-rata $0.075/pcs, total : $37.5
e. Selisih : $15/kg
Apabila jumlah penjualan dapat ditingkatkan,
difersifikasi produk padat dilakukan, maka biaya
produksi dan bahan baku akan turun dan harga jual
dapat lebih optimal.
Pengembangan magnet permanen berbasis Nd/Pr-
Fe-B Gambar 10. Kurva Hysteresis magnet Pr-Fe-B dengan Br =
Pembuatan magnet permanen berbasis logam 6,25 kG dan Hc = 5,99 kOe.
tanah jarang (Nd/Pr-Fe-B) dilakukan dengan serbuk 4. KESIMPULAN
ready-mix dengan jenis MQP-16-7 yang memiliki fasa
utama Pr2Fe14B. Hasil pembuatan magnet bonded Pr- Berdasarkan survei industri yang dilakukan,
Fe-B ditunjukkan pada Gambar 9. diketahui bahwa kebutuhan magnet di Indonesia
cukup besar. Kebutuhan yang terbesar yang diketahui
sampai saat ini adalah kebutuhan untuk otomotif,
Sedangkan kebutuhan untuk sensor relatif kecil.
Namun demikian, teknologi yang dimiliki dan
kesiapan yang ada menunjukkan kemungkinan untuk
pemenuhannya magnet untuk sensor. Tahap
pengembangan selanjutnya diharapkan dapat untuk
memenuhi spesifikasi magnet untuk otomotif. Hasil
ujicoba produksi massal industri yang dilakukan di PT
Sintertech dengan kapasitas produksi yang dihasilkan
mencapai 500-1000 pcs/hari telah menghasilkan
Gambar 9. Sampel magnet bonded Pr-Fe-B dengan magnet permanen berbasis ferit dengan remanensi
pelapisan Nikel.
magnet sebesar 1,79 dan kuat medan magnet
Magnet permanen bonded Pr-Fe-B tersebut permukaan 450-500 Gauss. Nilai ini telah mencapai >
rentan terhadap oksidasi yang dapat menurunkan 80 % dari spesifikasi yang dibutuhkan. Karakterisasi
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Teknik, 28 – 29 November 2012

magnet berbasis logam tanah jarang (bonded Pr-Fe-B)


menunjukkan nilai remanensi magnet (Br) sebesar
6,25 kG, dengan nilai kuat medan magnet permukaan
sebesar 1,2 kG. Dengan demikian, proses pembuatan
magnet bonded Pr-Fe-B secara isotropik telah berhasil
memenuhi target remanensi > 6 kG dan kuat medan
magnet permukaan > 1 kG.
DAFTAR REFERENSI
[1] Mohammad S. Widyan, Rolf E. Hanitsch, “High-
power density radial-flux permanent-magnet
sinusoidal three-phase three-slot four-pole
electrical generator”, Electrical Power and Energy
Systems 43, 2012, pp. 1221–1227.
[2]“Magnetic Industry: Current Trends”,
(http://www.themagnetguide.com/magnetic-
industry.html#current-trends - diakses Juni 2012).
[3] Benecki, Walter T., “Producer’s and Buyer’s
Perspective: The Permanent Magnet Outlook”,
Proceeding of Magnetics 2008 Conference, 2008.
[4] Purwanto, Setyo,”Membangun Industri Komponen
Bahan Magnet Berbasis Sumber Daya Alam
Lokal Melalui Sentuhan Nanoteknologi”,Jurnal
Riset Industri, Vol 2, No. 2, 2008, 107 – 113.
[5]“Dry Pressing Strontium Ferrite Magnetic
Materials”,(http://www.magnets.com.cn/Magnetic-
powder/dry-pressing-strontium-ferrite-magnetic-
materials.html - diakses November 2012).
[6] Kurniawan, Candra, Hayati M. A. Sholiha, dan P.
Sebayang, “Pelapisan Ni Pada Magnet Bonded
Nd-Fe-B dengan Metode Elektroplating”,
Prosiding Seminar Nasional Fisika LIPI 2012,
2012, in-press.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai