Oleh :
NIM : P07520119230
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan Berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tepat waktunya
yang berjudul ”Modul Manajemen Patient Safety Di Tingkat Rumah Sakit Provinsi ,
Rumah sakit Kabupaten dan Puskesmas” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Manajement Patient Safety.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi penulisan, bahasan ataupun penyusunannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khusunya dari guru
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
dimasa yang akan datang.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................3
C. Sistematika penulisan.........................................................................3
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis
obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit
yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis
(medical errors). Menurut Institute of Medicine (1999), medical error
didefinisikan sebagai: The failure of a planned action to be completed as intended
(i.e., error of execusion) or the use of a wrong plan to achieve an aim (i.e., error of
planning). Artinya kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan
tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang
diharapkan (yaitu., kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk
mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi
dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event
(Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Near Miss atau Nyaris Cedera (NC) merupakan suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius
tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan overdosis
lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum
obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunaka
cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil
pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur
pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan
merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap preventive seperti
tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak
adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi,
kegagalan alat atau system yang lain.
2
berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
B. Tujuan Penulisan
Kami membuat makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah-
langkah pasien safety di Rs Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas
C. Sistematika Penulisan
Terdiri dari 3 bab. Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang
tinjauan teoritis. Bab III berisi tentang penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
4
iv. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
v. Kendalikan cairan elektrolit pekat
vi. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
vii. Hindari salah kateter dan salah sambung slang
viii. Gunakan alat injeksi sekali pakai
ix. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial
5
12. Kesehatan gigi
Tujuan Umum :
Tujuan :
Untuk jangka panjang program KB bertujuan menurunkan angka
kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga akan berkembang
Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
Tujuan :
Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi
berbagai risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya
penyebaran suatu penyakit menular
Tujuan :
6
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status
gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (Ibu
hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat
penyuluhan maupun pemulihan
Tujuan :
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko
timbulnya penyakit di masyarakat
5. Pengobatan
Tujuan :
Memberi pengobatan dan perawatan di Puskesmas (khusus untuk
Puskesmas perawatan)
Tujuan :
Meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan, melalui upaya
promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilaku
nya menjadi perilaku sehat
2. Laboratorium
Tujuan :
Memeriksa sediaan ( spicement) darah, sputum, feses, urine untuk
membantu menegakkan diagnosa penyakit. Kegiatan laboratorium merupakan
kegiatan penunjang program lain seperti program pengobatan, KIA,KB dan
P2M.
Tujuan :
a. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh ( comprehensive
helath care) kepada pasien atau keluarganya dirumah pasien dengan
mengikutsertakan keluarga dan kelompok masyarakat disekitarnya.
b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatan nya
sendiri dan cara cara penanggulangan nya di sesuai kan dengan batas- batas
kemampuan mereka.
Tujuan :
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya
pemeliharaan gigi
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penatalaksanaan patient safety dalam rumah sakit, puskesmas, pusat,
kabupaten, dan provinsi, dilakukan secara optimal hal ini dapat diketahui dari
masih adanya indicator pelaksana patient safety yang dilakukan
Hambatan yang dirasakan dalam pelaksanaan patient safety adalah kurangnya
pengetahuan terhadap pentingnya patient safety serta kuantitas baik sumber daya
manusia maupun sarana dan prasarananya.
B. Saran
Harapan agar dalam penatalaksaannya dapat lebih baik adalah diadakanya
fungsi sosialisasi mengenai pentingnya patient safety berdasarkan langkah langkah
yang telah tertera, sehigga kualitas mutu pelayanan dapat meningkatkat