Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

1. RGB
RGB adalah singkatan dari Red - Green - Blue adalah model warna pencahayaan
(additive color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun
"output devices" seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue,
Green) tergantung pada teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada
scanner atau digital camera, CRT atau LCD pada display monitor.

Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka


terciptalah warna putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa
kerennya ‘warna pencahayaan’. Warna RGB merupakan prinsip warna yang
digunakan oleh media elektronik seperti televisi, monitor komputer, dan juga
scanner. Oleh karena itu, warna yang ditampilkan RGB selalu terang dan
menyenangkan, karena memang di setting untuk display monitor, bukan untuk
cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi bukan berarti RGB bebas
masalah karena tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan
kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya. Jadi apabila
komputer yang kita pakai mempunyai graphic card yang bagus serta monitor LCD,
maka tampilan warna RGBnya akan jauh lebih bagus dibanding monitor tabung
dengan graphic card yang biasa-biasa saja. Adapun prinsip kerja dari RGB LED
yaitu

2. Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya. Adapun prinsip kerja dari potensiometer yaitu Prinsip Kerja (Cara Kerja)
Potensiometer
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur
(track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada
di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan
pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen
Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal
(logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).

Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi


2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik
(Logarithmic Potentiometer).

3. Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler
umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan
unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi
di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan
peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat
ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB
Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus
dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan
menggunakan teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip
tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-
system programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile
memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM,
menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
4. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar komponen di
breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel jumper umumnya
memiliki connector atau pin di masing-masing ujungnya. Connector untuk menusuk
disebut male connector, dan connector untuk ditusuk disebut female connector.

Anda mungkin juga menyukai