Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN

IMUNISASI MR (MEASLES RUBELLA) PADA ANAK USIA 1


TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAMPANG
KABUPATEN BANTAENG

FACTORS RELATING TO THE IMMUNIZATION OF MR


(MEASLES RUBELLA) AT CHILDREN 1 YEARS IN
PUSKESMAS DAMPANG WORKING AREA
KABUPATEN BANTAENG

1Hasnawati, 2Aszrul AB, 3Andi Suswani M

1S1 Keperawatan Stikes Panrita Husada Bulukumba


2Stikes Panrita Husada Bulukumba

Alamat Koresponden :

Hasnawati
Passangarrang, Kelurahan Tanah Loe
Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng
Hp. 085299387128
Email : hasnawatiazis81@gmail.com
ABSTRAK

Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu
kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan. Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas Dampang pada tahun
2019 periode januari s/d maret data imunisasi campak pada anak usia 1 tahun sebanyak 216 anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi MR (measles rubella)
pada anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Dampang tahun 2019.Pada penelitian ini digunakan
rancangan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil
menggunakan tehnik sampling consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 42 orang responden pada penelitian ini terdapat mayoritas responden yang memiliki
pengetahuan pada kategori cukup yaitu sebanyak 19 orang (45.2), mayoritas responden yang memiliki sikap
positif yaitu sebanyak 22 orang (52.4%) dan mayoritas responden mendapat dukungan keluarga dalam
pemberian imunisasi MR yaitu sebanyak 22 orang (52.4%). Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan
dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi MR pada anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Dampang tahun 2019. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu literature dan menjadi tambahan
informasi yang berguna bagi para pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan

Kata kunci : Imunisasi, Measles, Rubella

ABSTRACT

Immunization is an effort to prevent infectious diseases which is one of the priority activities of the Ministry of
Health. Based on data obtained from the Dampang Health Center in 2019 January to March the measles
immunization data for children aged 1 year were 216 children. This study aims to determine the factors
associated with giving MR immunization (measles rubella) to children aged 1 year in the Dampang Public
Health Center in 2019. In this study an analytic observational research design was used using a cross sectional
approach. Samples were taken using consecutive sampling technique with a total sample of 42 people. The
results showed that of 42 respondents in this study there were a majority of respondents who had sufficient
knowledge in the category of 19 people (45.2), the majority of respondents who had a positive attitude of 22
people (52.4%) and the majority of respondents received family support in providing MR immunization as many
as 22 people (52.4%). There is a relationship between knowledge, attitudes and family support with the provision
of MR immunization to children aged 1 year in the Dampang Health Center in 2019. The results of this study can
be used as one of the literature and provide additional useful information for readers to improve the quality of
nursing education.

Keywords: Immunization, Measles, Rubella


.
PENDAHULUAN Berdasarkan data yang didapat dari
Imunisasi merupakan salah satu Puskesmas Dampang Kecamatan
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit Gantarangkeke Pada Tahun 2018 cakupan
menular yang merupakan salah satu imunisasi MR pada anak usia 9 bulan s/d
kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan 15 tahun dengan sasaran sebanyak 1892,
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen dengan cakupan sebanyak 1294 dengan
pemerintah untuk mencapai Sustainable persentase (68,01%), sehingga hasil
Development Goals (SDGs) khususnya tersebut dibawah target pencapaian
untuk menurunkan angka kematian pada minimal 95%. sedangkan pada bulan
anak (Permenkes 2017). Januari s/d Maret tahun 2019 data
Sesuai data laporan WHO per Juni imunisasi Campak pada anak usia 1 tahun
2018, tercatat bahwa adanya penurunan sebanyak 216 anak (75%).
jumlah kasus penyakit measles dari tahun Sampai saat ini masalah imunisasi
2011, 23510 kasus, menjadi lebih dari masih tetap ada, banyak ibu yang tidak
setengah pada tahun 2014, yaitu 9498 datang ke posyandu memberikan imunisasi
kasus, bahkan turun hingga 6209 kasus pada anaknya, hal ini disebabkan oleh
pada tahun 2015. Namun angka ini tidak berbagai faktor seperti pekerjaan ibu. Ibu
menurun lagi dan bahkan meningkat 1000 yang bekerja dipagi hari tidak dapat
kasus pada tahun 2016, dan melonjak melakukan kunjungan ke posyandu karena
kembali pada tahun 2017 dengan angka mereka sibuk bekerja dan kurang memiliki
11389 kasus (Kantohe et al., 2019). waktu sehingga perhatian terhadap
Berdasarkan data Proporsi kesehatan anakpun berkurang.
imunisasi dasar lengkap pada anak umur Pengetahuan tentang imunisasi
12-23 bulan menurut Riskesdas pada tahun yang berhubungan dengan tingkat
(2018) Insiden kasus rubella di Indonesia pengetahuan seperti masalah pengertian
juga tidak kalah banyak. Anak pada dan pemahaman karena masih banyak ibu
kelompok umur 5-9 tahun yang paling yang beranggapan salah tentang imunisasi
tinggi angka insidennya dengan 30.9 per yang berkembang dalam masyarakat. dan
satu juta anak diperkirakan akan tidak sedikit orang tua khawatir terhadap
mendapatkan rubella, diikuti dengan efek samping dari beberapa vaksin. Selain
kelompok umur 10-14 tahun dengan angka itu, dukungan keluarga sangatlah penting
25.6 dan 12.8 untuk kelompok umur 1-4 untuk ibu agar mempengaruhi pengetahuan
tahun. seorang ibu dan agar ibu termotivasi untuk
membawa bayinya imunisasi, agar
bertambahnya kepercayaan ibu dengan Tehnik sampling yang digunakan
pemberian imunisasi dasar pada bayi, pada penelitian ini adalah consecutive
sehingga dapat mempengaruhi status sampling adalah suatu metode pemilihan
imunisasinya. sampel yang dilakukan dengan memilih
Tujuan pada penelitian ini adalah semua individu yang ditemui dan
untuk mengetahui faktor-faktor yang memenuhi kriteria pemilihan, sampai
mempengaruhi kelengkapan imunisasi MR jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi
(Measles, Rubella) pada anak usia 1 tahun (Dharma, 2013). Jumlah sampel dalam
di Wilayah Kerja Puskesmas Dampang penelitian ini sebanyak 42 orang.
Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Instrumen Pengumpulan Data
Bantaeng tahun 2019. Instrument pengumpulan data pada
METODE PENELITIAN penelitian ini menggunakan kuesioner
Desain Penelitian dimana pada variabel pengetahuan
Desain penelitian yang digunakan menggunakan lembar kuesioner dengan
dalam penelitian ini adalah desain pendekatan skala Gutman yang terdiri dari
observasional analitik menggunakan 15 pertanyaan tentang pengetahuan ibu
pendekatan cross sectional yang terhadap imunisasi MR, pada variabel
merupakan rancangan penelitian dengan sikap ibu pendekatan skala likert yang
melakukan pengukuran atau pengamatan terdiri dari 14 pernyataan tentang sikap ibu
pada saat bersamaan atau sesekali waktu terhadap imunisasi MR, pada variabel
dengan mempertimbangkan faktor resiko dukungan keluarga juga menggunakan
(Suyanto, 2011). pendekatan skala likert yang terdiri dari 11
Populasi, Sampel Dan Tehnik Sampling pernyataan tentang dukungan keluarga
Menurut Sugiono (2012) populasi sedangkan pada variabel kelengkapan
adalah wilayah generalisasi yang teridiri imunisasi pada anak menggunakan lembar
atas objek/subjek yang mempunyai observasi dengan metode wawancara
kualitas atau karakteristik tertentu dengan memperlihatkan catatan Kartu
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Menuju Sehat (KMS).
yang kemudian ditarik kesimpulan. Kuesioner yang digunakan dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini telah di uji validitas dan
seluruh anak yang ada di Wilayah Kerja reliabilitasnya pada populasi yang
Puskesmas Dampang Kecamatan memiliki karakteristik yang sama dengan
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng populasi yang akan diteliti.
berjumlah 216 anak.
Analisis Data bekerja yaitu sebanyak 28 orang (66.7%)
Data dianalisis secara 1. Analisis sedangkan berdasarkan pendidikan
Univariat bertujuan untuk menjelaskan ditemukan mayoritas responden dengan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap kategori pendidikan rendah yaitu sebanyak
variabel penelitian. 2. Analisis Bivariat 32 orang (76.2%).
dilakukan terhadap dua variabel yang Analisis Univariat
diduga berhubungan atau berkorelasi 1. Tingkat pengetahuan Ibu

dengan uji yang digunakan adalah uji chi Tabel 2


Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Ibu
square dan uji Kolmogorov-smirnov untuk di Wilayah Kerja Puskesmas Dampang
Kecamatan Gantarangkeke
mencari hubungan variabel independen Kabupaten Bantaeng
Tingkat Frekuensi Persentase
dan variabel dependen. Taraf kepercayaan Pengetahuan Ibu (f) (%)
Baik 9 21.4
yang digunakan adalah 95% dengan batas Cukup 19 45.2
Kurang 14 33.3
kemaknaan nilai p < nilai α = 0,05.
Jumlah 42 100
HASIL Sumber : Data Primer 2019

Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 2 diatas


Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 42 orang
Distribusi frekuensi karakteristik responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Dampang responden pada penelitian ini terdapat
Kecamatan Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng mayoritas responden yang pengetahuannya

Karakteristik Persentase berada pada kategori cukup yaitu sebanyak


Frekuensi (f)
Responden (%)
Usia 19 orang (45.2%), responden dengan
Remaja 19 45.2
Dewasa Awal 19 45.2 pengetahuan pada kategori kurang
Dewasa Akhir 4 9.5
Pekerjaan sebanyak 14 orang (33.3%) sedangkan
Bekerja 14 33.3
Tidak Bekerja 28 66.7 responden dengan pengetahuan pada
Pendidikan
Tinggi 10 23.8
kategori baik yaitu sebanyak 9 orang
Rendah 32 76.2
(21.4%).
Jumlah 42 100
Sumber : Data Primer 2019 2. Sikap ibu
Berdasarkan tabel 1 diatas
Tabel 3
menunjukkan bahwa dari 42 orang Distribusi frekuensi sikap ibu di Wilayah
Kerja Puskesmas Dampang Kecamatan
responden berdasarkan karakteristik usia Gantarangkeke Kab. Bantaeng

ditemukan mayoritas responden dengan Sikap Ibu Frekuensi (f) Persentase (%)
Positif 22 52.4
kategori usia remaja dan dewasa awal yaitu Negatif 20 47.6
Total 42 100
masing-masing sebanyak 19 orang Sumber : Data Primer 2019

(45.2%), berdasarkan pekerjaan ditemukan


Berdasarkan tabel 3 diatas
mayoritas respoden pada kategori tidak
menunjukkan bahwa dari 42 orang
responden pada penelitian ini terdapat imunisasi MR yaitu sebanyak 25 orang
mayoritas responden yang memiliki sikap (59.5%) sedangkan responden yang
positif yaitu sebanyak 22 orang (52.4%), diberikan imunisasi MR yaitu sebanyak 17
sedangkan responden dengan sikap negatif orang (40.5%).
yaitu sebanyak 20 orang (47.6%). Analisis Bivariat
3. Dukungan keluarga 1. Hubungan pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi MR
Tabel 4
Distribusi frekuensi dukungan keluarga di Wilayah Tabel 6
Kerja Puskesmas Dampang Kecamatan Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian
Gantarangkeke Kab. Bantaeng imunisasi MR pada anak usia 1 tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Dampang
Kec. Gantarangkeke
Dukungan Frekuensi Persentase Kab. Bantaeng
Keluarga (f) (%)
Mendukung Pengetahuan Imunisasi MR
22 52.4
Tidak ibu Nilai p
20 47.6 Diberikan Tidak Total
Mendukung
diberikan
Total 42 100
f % f % n %
Sumber : Data Primer 2019 Baik 7 16.7 2 4.5 9 21.4
Cukup 9 21.5 10 23.8 19 45.2 0.027
Berdasarkan tabel 4 diatas Kurang 1 2.4 13 31,1 14 33.3
Total 17 40.6 25 59.4 42 100
menunjukkan bahwa dari 42 orang * Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

responden pada penelitian ini terdapat Berdasarkan table 6 diatas


mayoritas responden yang mendapat menunjukkan bahwa dari 9 orang (21.4%)
dukungan keluarga dalam pemberian responden yang memiliki pengetahuan
imunisasi MR yaitu sebanyak 22 orang baik ditemukan 7 orang (16.5%) yang
(52.4%) sedangkan responden yang tidak diberikan imunisasi dan 2 orang (4.5%)
mendapatkan dukungan keluarga yaitu yang tidak diberikan, dari 19 orang
sebanyak 20 orang (47.6%). (45.2%) responden yang memiliki
4. Pemberian imunisasi MR pengetahuan cukup terdapat 9 orang
Tabel 5
Distribusi frekuensi pemberian imunisasi MR (21.5%) orang yang diberikan imunisasi
pada anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Dampang Kec. Gantarangkeke MR dan 10 orang (23.8%) yang tidak
Kab. Bantaeng
diberikan sedangkan dari 14 orang (33.3%)
Pemberian Frekuensi Persentase
imunisasi MR (f) (%) responden yang memiliki pengetahuan
Diberikan 17 40.5
Tidak diberikan 25 59.5 kurang terdapat 1 orang (2.4%) yang
Total 42 100
Sumber : Data Primer 2019 diberikan imunisasi MR dan 13 orang
Berdasarkan tabel 5 diatas (31.1%) yang tidak diberikan imunisasi
menunjukkan bahwa dari 42 orang MR.
responden pada penelitian ini terdapat Hasil analisis dengan menggunakan
mayoritas responden yang tidak diberikan uji statistic Kolmogorov-smirnov diperoleh
nilai p =0,027 < nilai α=0,05). Maka dapat antara sikap ibu dengan pemberian
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan imunisasi MR (Measles Rubella) pada
Ha diterima yang berarti terdapat hubungan anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja
antara pengetahuan ibu dengan pemberian Puskesmas Dampang Kecamatan
imunisasi MR (Measles Rubella) pada Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng.
anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja 3. Hubungan dukungan keluarga dengan
pemberian imunisasi MR
Puskesmas Dampang Kecamatan
Tabel 8
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi
MR pada anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja
2. Hubungan sikap dengan pemberian imunisasi Puskesmas Dampang Kecamatan
MR Gantarangkeke Kab. Bantaeng

Tabel 7 Imunisasi MR
Hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi Dukungan Diberikan Tidak Total Nilai p
MR pada anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja keluarga diberikan
Puskesmas Dampang Kec. Gantarangkeke f % f % n %
Kabupaten Bantaeng Mendukung 15 35.7 7 16.6 22 52.4 0.000
Tidak 2 4.8 18 42.9 20 47.6
Imunisasi MR mendukung
Sikap Diberika Tidak Total Nilai Total 17 40.5 25 59.5 42 100
ibu n diberikan p * Uji Statistik Chi-Square

f % f % n % Berdasarkan tabel 8 diatas


Positif 14 33.3 8 19 22 52.4 0.001
Negatif 3 7.2 17 40.5 20 47.6 menunjukkan bahwa dari 22 orang (52.4%)
Total 17 40.5 25 59.5 42 100
* Uji Statistik Chi-Square responden yang mendapatkan dukungan
keluarga dalam pemberian imunisasi MR
Berdasarkan tabel 7 diatas
terdapat 15 orang (35.7%) yang diberikan
menunjukkan bahwa dari 22 orang (52.4%)
imunisasi MR dan 7 orang (16.6%) yang
responden yang memiliki sikap positif
tidak diberikan sedangkan dari 20 orang
terdapat 14 orang (33.3%) yang diberikan
(47.6%) responden yang tidak
imunisasi MR dan 8 orang (19%) yang
mendapatkan dukungan dari keluarga
tidak diberikan sedangkan dari 20 orang
dalam pemberian imunisasi MR terdapat 2
(47.6%) responden yang memiliki sikap
orang (4.8%) yang diberikan imunisasi MR
negatif terdapat 3 orang (7.2%) yang
dan 18 orang (42.9%) yang tidak diberikan
diberikan imunisasi MR dan 17 orang
imunisasi MR.
(40.5%) yang tidak diberikan imunisasi
Hasil analisis dengan menggunakan uji
MR.
statistic chi-square diperoleh nilai p =0,000 <
Hasil analisis dengan menggunakan
nilai α=0,05). Maka dapat diambil kesimpulan
uji statistic chi-square diperoleh nilai p
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
=0,001 < nilai α=0,05). Maka dapat
terdapat hubungan antara dukungan keluarga
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan dengan pemberian imunisasi MR (Measles
Ha diterima yang berarti terdapat hubungan Rubella) pada anak usia 1 tahun di Wilayah
Kerja Puskesmas Dampang Kecamatan lengkap utamanya imunisasi MR (Hidayah
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. et.al., 2018).
Pembahasan Hasil penelitian ini didukung oleh
1. Hubungan pengetahuan ibu dengan hasil penelitian sebelumnya yang
pemberian imunisasi MR dilakukan oleh Prabandari et al., (2018)
Hasil analisis dengan menggunakan yang menemukan hubungan antara
uji statistic Kolmogorov-smirnov diperoleh pengetahuan dengan pemanfaatan
nilai p =0,027 < nilai α=0,05). Maka dapat penerimaan imunisasi MR dimana
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan responden yang tidak menerima imunisasi
Ha diterima yang berarti terdapat hubungan MR banyak ditemukan pada responden
antara pengetahuan ibu dengan pemberian dengan pengetahuan kurang yaitu
imunisasi MR (Measles Rubella) pada sebanyak 39,1% dengan nilai p=0,006 <
anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja nilai α=0,05.
Puskesmas Dampang Kecamatan Menurut asumsi peneliti, bahwa ibu
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. yang memiliki pengetahuan baik tentang
Pengetahuan ibu memegang imunisasi MR memiliki keinginan yang
peranan penting dalam pemberian lebih tinggi untuk diberikan imunisasi MR
kelengkapan imunisasi dasar, karena kepada anaknya karena mereka tahu bahwa
mendorong kemauan dan kemampuan imunisasi MR sangat bermanfaat terhadap
masyarakat, sehingga akan diperolah suatu kesehatan anaknya dibandingkan dengan
manfaat terhadap keberhasilan imunisasi responden yang memiliki pengetahuan
secara lengkap. Semakin baik pengetahuan cukup dan kurang, karena pemahaman
seorang ibu maka semakin tinggi mereka masih sedikit tentang imunisasi
keinginan untuk memberikan imunisasi MR sehingga tidak ada keinginan dari
secara lengkap kepada anaknya mereka agar anaknya diberikan imunisasi
dibandingkan dengan ibu yang MR apalagi jika responden hanya
pengetahuannya kurang baik. Hal ini mendapatkan informasi dari media
disebabkan karena responden yang internet, televisi maupun dari orang lain
berpengetahuan baik sudah tahu yang belum dapat dipercaya kebenarannya.
pentingnya manfaat dari imunisasi dasar 2. Hubungan sikap ibu dengan pemberian
lengkap sedangkan responden yang imunisasi MR
pengetahuannya kurang baik tidak tahu Hasil analisis dengan menggunakan
pentingnya manfaat imunisasi sehinnga uji statistic chi-square diperoleh nilai p
kurang percaya terhadap imunisasi dasar =0,001 < nilai α=0,05). Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan respon yang dimilikinya dalam pemberian
Ha diterima yang berarti terdapat hubungan imunisasi MR dan begitupun juga dengan
antara sikap ibu dengan pemberian sebaliknya.
imunisasi MR (Measles Rubella) pada 3. Hubungan dukungan keluarga dengan
anak usia 1 tahun di Wilayah Kerja pemberian imunisasi MR
Puskesmas Dampang Kecamatan Hasil analisis dengan menggunakan
Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. uji statistic chi-square diperoleh nilai p
Seorang ibu yang memiliki sikap =0,000 < nilai α=0,05). Maka dapat
positif terhadap imunisasi anaknya perlu diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan
mendapat dukungan dari suami berupa Ha diterima yang berarti terdapat hubungan
konfirmasi atau izin dan fasilitas yang antara dukungan keluarga dengan
mempermudah jangkauan imunisasi serta pemberian imunisasi MR (Measles
motivasi untuk rutin imunisasi sesuai Rubella) pada anak usia 1 tahun di
jadwal (Suzanne, 2011). Selain dari suami Wilayah Kerja Puskesmas Dampang
ibu juga membutuhkan dukungan keluarga Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten
dari orangtua/mertua yang juga memiliki Bantaeng.
sikap positif terhadap imunisasi (Pratiwi, Dukungan keluarga adalah sikap,
2012). tindakan penerimaan keluarga terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan anggota keluarganya, berupa dukungan
hasil penelitian yang dilakukan oleh informasional, dukungan penilaian,
Hidayah et al., (2018) yang menemukan dukungan instrumental dan dukungan
hubungan antara sikap ibu dengan status emosional. Keseluruhan elemen tersebut
imunisasi dasar lengkap pada bayi dimana terwujud dalam bentuk hubungan
hasil analisis bivariat dengan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan
menggunakan uji chi-square diperoleh dan penerimaan terhadap anggota
nilai p=0,011 < nilai α=0,05. Sikap ibu keluarga, sehingga anggota keluarga
berperan penting dalam upaya melakukan merasa ada yang memperhatikan
imunisasi dasar lengkap pada bayi. (Friedman, 2010).
Menurut asumsi peneliti, sikap Hasil penelitian ini didukung oleh
responden terhadap pemberian imunisasi hasil penelitian sebelumnya yang
MR terjadi karena adanya dorongan dilakukan oleh Prabandari et al., (2018)
motivasi dari ibu agar anaknya diberikan bahwa responden yang tidak menerima
imunisasi MR. Semakin positif sikap imunisasi MR banyak ditemukan pada
seseorang maka akan semakin baik pula responden yang tidak mendapatkan
dukungan dari keluarga yaitu sebanyak MR (Measles, Rubella) pada anak usia 1
52,2% dimana dari hasil uji chi square tahun.
diperoleh nilai p=0,464 < nilai α=0,05 DAFTAR PUSTAKA
yang berarti tidak ada hubungan antara
Hidayah Nurul, Sihotang Hetty, Lestari
dukungan keluarga dengan pemanfaatan Wanda. 2018. Faktor yang
berhubungan dengan pemberian
penerimaan imunisasi MR.
imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Menurut asumsi peneliti, dukungan Jurnal Endurance
Kantohe, T.V., Rampengan, N.H., Mantik,
keluarga sangat penting dalam pemberian
M.F., 2019. faktor-faktor yang
imunisasi, karena dengan dukungan mempengaruhi minat imunisasi
measles rubella (MR) di
keluarga ibu bisa mendapatkan motivasi
Kecamatan Malalayang, Manado.
serta dapat mengambil keputusan untuk J. Med. DAN Rehabil. 1.
Nursalam, 2011. Metodologi Penelitian
mengikutsertakan anaknya dalam
Ilmu Keerawatan Pendekatan
pemberian imunisasi MR, sehingga Praktis. Salemba Medika: Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi kesehatan.
semakin tinggi dukungan keluarga maka
Jakarta : Rineka Cipta.
semakin tinggi pula keinginan ibu dalam Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
penelitian kesehatan, Rineka Cipta:
mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan
Jakarta.
pemberian imunisasi MR begitupun Prabandari, G.M., Syamsulhuda, B.,
Kusumawati, A., 2018. Beberapa
dengan sebaliknya.
Faktor Yang Berhubungan Dengan
KESIMPULAN DAN SARAN Penerimaan Ibu Terhadap
Imunisasi Measles Rubella Pada
Berdasarkan hasil penelitian ini
Anak SD Di Desa Gumpang,
maka dapat disimpulkan bahwa ada Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo. J. Kesehat. Masy.E-J.
hubungan antara factor pengetahuan ibu,
Pratiwi, L.N. 2012. Faktor-faktor yang
sikap ibu dan dukungan keluarga dengan berhubungan dengan pemberian
imunisasi dasar balita umur 12-23
pemberian imunisasi MR pada anak usia 1
bulan di Indonesia. Fakultas
tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kesehatan Masyarakat: Universitas
Indonesia.
Dampang Kabupaten Bantaeng tahun
Saryono & Anggraeni, MP. 2013.
2019. Hasil penelitian ini diharapkan dapat Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif Dalam Bidang
digunakan sebagai bahan referensi, dalam
Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.
asuhan keperawatan tentang faktor-faktor Sugiyono. 2012. Metode penelitian
kuantitaif, kualitatif dan R&D.
yang mempengaruhi pemberian imunisasi
Alfabeta: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai