Anda di halaman 1dari 4

Laporan Kegiatan Membaca Buku

Judul Buku : Borobudur

Pengarang : http://www.indonesia.travel/

Penerbit :-

Kota Terbit :-

Kegiatan Prabaca

Perbandingan Antara Teks Sejarah Borobudur dengan Novel Rumah Kaca

Teks Sejarah Borobudur Novel Rumah Kaca


Teks sejarah Borobudur merupakan teks Meskipun Rumah Kaca dikatagorikan
yang berdasarkan fakta sesungguhnya. novel sejarah, bukan berarti semua yang
Pada penulisan teks ini, penulis terjadi di dalamnya merupakan fakta atau
menyajikan dengan hati-hati dengan sepenuhnya fiksi. Perihal nama-nama
menggunakan bahasa yang baku dan tokoh bisa jadi fiksi ada juga yang nyata.
dituntut untuk menyajikan fakta Akan tetapiuntuk rangkaian cerita yang
sebagaimana adanya. Penulis menjadi kekuatan sebuah novel,
mengetengahkan deskripsi Candi kemungkinan besar merupakan kisah
Borobudur mulai dari luasnya, jumlah tidak nyata atau fiksi. Termasuk dialog-
patung Buddha jumlah stupa dan stupa dialog yang terjadi di dalamnya.
induk. Untuk menghasilkan tulisan
tersebut, penulis harus menguasai secara
detail sejarah Borobudur, di mana letak
Borobudur, dan siapa saja yang terlibat
dengan pembangunan candi tersebut.
FAKTUAL  Imajinatif
 Karena memaparkan cerita yang - Karena sifatnya fiksi atau
telah terjadi dimasa lalu dengan tidaknyata
bukti yang nyata  Rangkaian peristiwa hierarkis
 Rangkaian peristiwa bersifat
gradual
 Ada kepastian pada akhir cerita
 Kaidah kebahasaan Novel
KAIDAH KEBAHASAAN - Kata kerja, kata benda,
 Kalimat tindakan, konjungsi konjungsi kausalitas,
kausalitas, kalimat masa lampau, keterangan waktu dan tempat
keterangan waktu dan tempat.

Kesimpulan : Teks sejarah sangat ketat dan harus bisa dibuktikan oleh ilmu yang
berkaitan, sementara novel sejarah tidak dituntut untuk selalu berdasarkan fakta.
Tabel analisis struktur dalam teks sejarah Borobudur

Kutipan Struktur Keterangan


Candi Borobudur merupakan Berisi peninggalan agama
peninggalan agama Buddha Buddha yang diceritakan pada
yang terbesar di dunia. masa Raja Samaratungga
Bangunan ini dibangun pada
masa Raja Samaratungga dari Orientasi
Wangsa Syailendra sekitar
tahun 824 M.
Monumen Buddha memiliki Pada bagian ini diceritakan
luas 123x123m2 dengan 504 karakteristik dari candi
patung Buddha, 72stupa Borobudur dan bagaimana
terawang dan 1 stupa induk. proses pembuatan candi
Candi Borobudur beraksitektur Urutan Peristiwa Borobudur.
Gupta yang menggambarkan
kekentalan gaya arsitektur dari
India.
UNESCO mengakui dan juga
memuji kemegahan dari Candi
Borobudur sebagai salah satu
monumen Buddha terbesar di
Indonesia dan dunia.
Dalam menyelesaikan
pembangunan Candi Borobudr
membutuhkan waktu sekitar 75
tahun. Dibawah komando
arsitek Gunadarma dengan
60.000m 3 batuan vulknik yang
diambil Sungai Elo dan Progo
yang letaknya sekitar 2km
sebelah timur candi.
Pada saat pembagunan candi ini,
system metric beum dikenal dan
satuan panjang yang digunakan
untuk membuat candi adalah
tala yang dihitung dengan cara
merentangkan ibu jari dan jari
tengah atau pengukur panjang
rambut dari dahi sanpai dasar
dagu
Berdasarkan prasasti Reorientasi Berisi tentang komentar dari
Karangtengah dan kahulunan, sejarawan J.G.de Casparis yang
sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri candi
memperkirakan pendiri Candi Borobudur.
Borobudur adalah Raja
Mataram Kuno dari dinasti
Syailendra bernama
Samaratungga, ia membangun
candi ini sekitar tahun 824 M.
Candi ini baru dapat
diselesaikan pada masa Ratu
Pramudawardhani yaitu
putrinya.

Nilai – nilai yang ada dalam teks sejarah Borobudur

Nomor Nilai – nilai yang Jawaban


terkandung dalam sejarah
1. Nilai Agama Candi Borobudur menjadi tempat berziarah
agama Buddha
2. Nilai Sosial UNESCO mengakui keindahan dan
kemegahan Candi Borobudur sebagai salah
satu candi terbesar di dunia
3. Nilai Budaya Sebagai tempat wisata yang mengandung
nilai sejarah.
4. Nilai Moral Kita harus menjaga salah satu keajaiban
dunia.
1. Sinopsis Borobudur

Candi Borobudur merupakan peninggalan agama Buddha yang terbesar di


dunia. Bangunan ini dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra
sekitar tahun 824 M. Monumen Buddha memiliki luas 123x123m2 dengan 504 patung
Buddha, 72stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur beraksitektur Gupta
yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India.

UNESCO mengakui dan juga memuji kemegahan dari Candi Borobudur


sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di Indonesia dan dunia.Dalam
menyelesaikan pembangunan Candi Borobudr membutuhkan waktu sekitar 75 tahun.
Dibawah komando arsitek Gunadarma dengan 60.000m 3 batuan vulknik yang
diambil Sungai Elo dan Progo yang letaknya sekitar 2km sebelah timur candi.

Pada saat pembagunan candi ini, system metric beum dikenal dan satuan
panjang yang digunakan untuk membuat candi adalah tala yang dihitung dengan cara
merentangkan ibu jari dan jari tengah atau pengukur panjang rambut dari dahi sanpai
dasar dagu.

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis


memperkirakan pendiri Candi Borobudur adalah Raja Mataram Kuno dari dinasti
Syailendra bernama Samaratungga, ia membangun candi ini sekitar tahun 824 M.
Candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu Pramudawardhani yaitu putrinya.

Sir Thomas Stanford Raffles menemukan Borobudur pada tahun 1814 dalam
kondisi rusak dan memerintahkan supaya situs tersebut dibersihkan dan dipelajari
secara menyeluruh .Keberadaan Borobudur sebenernya telah diketahui penduduk
lokal di abad ke-18 yang sebelumnya tertimbun material Gunung Merapi.

Tahun 1970-an, Pemerintah Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk


mengembalikan keagungan Borobudur. Perbaikan yang dilakukan memakan waktu
delapan tahun sampai dengan selesai dan saat ini Borobudur adalah salah satu
keajaiban dan harta Indonesia dan dunia yang berharga.

Monumen ini adalah tempat suci dan tempat berziarah kaum Buddha. Tingkat
10 candi melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama Buddha. Ketika memulai
perjalanan kita akan melewati dasar candi untuk menuju keatas, kita akan melewati
tiga tingkatan dari kosmologi Buddhis dan hakikatnya merupakan “tiruan” dari alam
semesta yang menurut ajaran Buddha terdiri atas tiga bagian besar yaitu (1)
Kamadhatu atau dunia keinginan, (2) Rupadhatu atau dunia berbentuk, dan (3)
Arupadhatu atau dunia tak berbentuk.

Anda mungkin juga menyukai