Anda di halaman 1dari 8

EKSTRAKSI SAMPEL

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu batang
pengaduk, bejana maserasi, corong pisah, kertas saring, mantel
pemanas/water bath, perkolator, seperangkat alat refluks, seperangkat
alat soxhlet dan seperangkat alat destilasi.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu etanol
96%, sampel simplisia buah mengkudu (Morinda citrifolia L).

B. Prosedur Kerja (Anonim, 2019)

A. Maserasi
Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan serbuk simplisia
dengan derajat halus tertentu sebagai 10 bagian ke dalam bejana
maserasi (toples), kemudian ditambahkan 75 bagian cairan penyari,
ditutup dan dibiarkan selama 3 hari pada temperatur kamar terlindung
dari cahaya, sambil berulang-ulang. Setelah 3 hari, disaring ke dalam
bejana penampung, diaduk kemudian disaring lagi sehingga diperoleh
sari yang maksimal. Sari yang diperoleh dipekatkan dengan rotavapor.
B. Perkolasi
Simplisia atau bahan yang diekstraksi secara perkolasi diserbuk
dengan derajat halus yang sesuai dan ditimbang kemudian dimaserasi
selama 3 jam, kemudian massa dipindahkan ke dalam perkolator dan
cairan penyari ditambahkan hingga selapis di atas permukaan bahan,
didiamkan selama 24 jam. Setelah itu kran percolator dibuka dan cairan
penyari dibiarkan mengalir dengan kecepatan 1 ml permenit. Cairan
penyari ditambahkan secara kontinyu hingga penyarian sempurna.

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Perkolat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan rotavapor


kemudia dilakukan pengujian selanjutnya.
C. Soxhletasi
Simplisia atau bahan yang akan diekstraksi terlebih dahulu
diserbukkan dan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam klonsong
yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa (tinggi sample dalam
klonsong tidak boleh lebih tinggi dan pipa siphon). Selanjutnya labu alas
bulat diisi dengan cairan penyari yang sesuai, kemudian ditempatkan di
atas water bath atau heating mantel dan diklem dengan kuat,kemudian
klonsong yang telah dilapisi sample dipasang pada labu alas bulat yang
dikuatkan dengan klem, dan cairan penyari ditambahkan untuk
membahasi sample yang ada dalam klonsong (diusahakan tidak terjadi
sirkulasi). Mantel disambungkan ke sumber arus listrik kemudian distel
pada suhu yang sesuai. Biarkan cairan penyari tersirkulasi sampai
ekstraksi berlansung sempurna.Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan
dipekatkan pada alat rotavapor.
D. Refluks
Bahan yang akan diekstrasi direndam dengan cairan penyari
dalam labu alas buat yang dilengkapi dengan alat pendingin tegak
(kondensor lurus), kemudian ditempatkan diatas water bath atau heating
mantel dan diklem dengan kuat Mantel disambungkan ke sumber arus
listrik kemudian distel pada suhu yang sesuai sampai mendidih. Cairan
penyari akan menguap uap tersebut akan dikondensasi oleh pendingin
balik sehingga mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan.
Proses ekstrasi berlansung secara berkesinambungan. Lakukan 3 kali
dan setiap kali esktraksi selama 4 jam.

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Hasil ekstraksi sampel buah mengkudu (Morinda citrifolia L)


Ekstraksi Jumlah pelarut yang Jumlah ekstrak pelarut

digunakan (mL) yang diperoleh (mL)

Maserasi 2000 mL 1750 mL

Perkolasi 500 mL 210 mL

B. Pembahasan

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun


cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Tujuan ekstraksi yaitu penyarian komponen kimia atau zat-zat aktif dari
bagian tanaman obat.
Hasil dari ekstraksi disebut dengan ekstrak. Ekstrak adalah sediaan
kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah
ditentukan. Sebagian besar ekstrak dibuat dengan mengekstraksi bahan
baku obat secara perkolasi. Seluruh perkolat biasanya dipekatkan secara
destilasi dengan menggunakan tekanan.
Pada pembuatan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan
menggunakan metode maserasi digunakan simplisia buah sebanyak 750
gram dan digunakan cairan penyari etanol 96% sebanyak 2000 mL.

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Kemudian dimaserasi selama lebih dari tiga hari diperoleh juga ekstrak cair
sebanyak 1750 mL. Setelah itu dilakukan penguapan menggunakan
rotavapor.
Etanol juga menyebabkan enzim-enzim tidak bekerja termasuk

peragian dan menghalangi pertumbuhan jamur dan kebanyakan bakteri.

Sehingga disamping sebagai cairan penyari juga berguna sebagai

pengawet. Campuran air-etanol (hidroalkoholic menstrum) lebih baik dari

pada air sendiri. Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara

pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan kerugian cara

maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna.

Pada perkolasi, diisi sampel buah sampai 7/8 bagian perkolator

kemudian ditambahkan etanol 96% sebanyak 500 mL. Hasil perkolasi

diperoleh sebanyak 210 mL. Keuntungan dari perkolasi yaitu tidak terjadi

kejenuhan dan pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan

penyari sehingga zat seperti terdorong untuk keluar dari sel). Sedangkan

kerugian dari perkolasi yaitu cairan penyari lebih banyak resiko cemaran

mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Ekstrak cair yang diperoleh dari hasil maserasi sebanyak 1750
mL. Sedangkan dari hasil perkolasi sebanyak 210 mL.
B. SARAN

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Sebaiknya dalam praktikum semua anggota kelompok ikut bekerja


dan lebih berpartispasi, serta asisten diharapkan selalu mendampingi.

LAMPIRAN 1 : SKEMA KERJA


1. Maserasi
Ditimbang sampel buah mengkudu sebanyak 750 gram

Ditambahkan 1000 mL etanol 96%

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Ditutup dan dibiarkan selama 3 hari di temperatur kamar dan dilindungi


dari cahaya (diaduk sekali sehari)

Setelah 3 hari kemudian disaring kedalam bejana penampung dan


ampas diperas

Dilakukan remaserasi dengan 1000 mL etanol 96%

2. Refluks
Direndam serbuk + cairan penyari dalam labu alas bulat (kondensor
lurus)

Ditempatkan diatas waterbath

Disambungkan kearah arus listrik, lalu disetel pada suhu yang sesuai
sampai mendidih

Uap dikondensasikan

Dilakukan 3x setiap kali ekstraksi selama 4 jam

3. Perkolasi
Serbuk di timbang

Maserasi selama 3 jam

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Dipindahkan kedalam percolator

+cairan penyari hingga selapis diatas permukaan bahan

Didiamkan selama 24 jam

Kran perkulator dibuka dan dibiarkan cairan penyari mengalir dengan


kecepatan 1 mL per menit

+ cairan penyari secara kontinu sampai penyarian sempurna

Perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan rotavapor

4. Soxhletasi
sampel ditimbang

klonsong yang dilapisi kertas saring

labu alas bulat + pelarut

ditempatkan diatas waterbath

+pelarut dalam klonsong

Disetel pada suhu yang sesuai


Dibiarkan terekstraksi

Ekstrak dipekatkan dalam rotavapor

LAMPIRAN 2 :GAMBAR

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263
EKSTRAKSI SAMPEL

Perkolasi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2019,Penuntun Praktikum Fitokimia I, Universitas Muslim
Indonesia: Makassar

CHANTYA AMALIA PUTRI INDAH PURNAMA SARI,S.Farm


15020170263

Anda mungkin juga menyukai