Anda di halaman 1dari 17

1

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini saya susun sebagai tugas
dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “ Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia”.

Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dra. Harcici, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini.

Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------ i

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------ ii

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------ 1

A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------------------ 2
C. Tujuan Penulisan -------------------------------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------------------------- 3

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warganegara -------------------------------------------- 3


B. Warga Negara ------------------------------------------------------------------------------------ 5
C. Hak dan Kewajiban Warganegara ----------------------------------------------------------- 6
D. Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warganegara ----------------------------------- 9

BAB III PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------------- 13

A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------- 13
B. Saran------------------------------------------------------------------------------------------------ 13

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------------- 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatupenduduk yang
menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengankedudukannya sebagai orang
merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula Negara. karena warga negara
mengandung arti peserta, anggota, atau warga darisuatu negara, yakni peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai
persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan
tanggung jawabmasing-masing. UU No. 62 Tahun 1958 : menyatakan bahwa negara republik
Indonesia adalah orang - orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-
perjanjian dan atau peraturan - peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 agustus1945 sudah
menjadi warga negara republik Indonesia.Jadi dapat disimpulkan sebagai sebuah komunitas yang
membentuk negara itusendiri yang berdasarkan perundang - undangan atau perjanjian-perjanjian
dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik.Ketika kita berbicara
tentang Warga Negara, maka tidak lepas dari Bangsa dan Negara. Pengertian Bangsa: Kumpulan
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa & wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa
(nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan, semua
istilah tersebut dalamkajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan,
sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat
mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa Indonesia,kita juga
menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing “nation” yang
bersinonim dengan L[kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisadirancang untuk
mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat
ini.”

Negara adalah suatuwilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik


politik,militer,ekonomi,sosial maupun budayanya di atur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatuwilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan
yang berlaku bagi semua individu diwilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Adapun
setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur olehpemerintah. Dalam
makalah inilah akan dibahas tentang “ HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”,dimana
salah satu hak yang paling mendasar sebagai Warga Negara yaitu Hak untukhidup sejahtera, aman
dan damai. Adapun kewajiban Warga Negara salah satunya adalah Setiap warga negara memiliki

1
kewajiban untuk berperan serta dalam membela,mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari
serangan musuh

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Hak, Kewajiban, dan Warga Negara?


2. Apa itu warga negara?
3. Apa saja Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia?
4. Bagaimana kasus tentang Hak dan Kewajiban warganegara?
5. Apa saja asas asas kewarganegaraan?

C.TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari di bahasnya pembahasan
atas rumusan masalah dalam makalah.

Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut :

1. Memahami pengertian akan hak dan kewajiban warga negara.


2. Memahami siapa – siapa saja yang memiliki hak menjadi warga negara Indonesia.
3. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi Hak dan Kewajiban sebagai warga Indonesia.
4. Mengetahui berbagai masalah tentang Hak dan Kewajiban warganegara di Indonesia

2
BAB II

ISI

1.PENGERTIAN HAK , KEWAJIBAN DAN WARGANEGARA

A. PENGERTIAN HAK

1).Menurut Dr. Notonegoro

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

2).Menurut Menurut Soerjono Soekanto

Hak dibedakan menjadi 2 :

a).Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak menagih atau
melunasi prestasi.

b).Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :

(a) Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada warga hak
asasi;

(b) Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan;

(c) Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;

(d) Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

3). Menurut Salmond,

Di dalam hak terdapat 4 pengertian :

Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban

a).Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;

b).Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang kewajiban antara hak dan kewajiban
berkorelatif;

c).Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak lain agar melakukan perbuatan
(comission) atau tidak melakukan (omission) suatu perbuatan;

3
d).Hak dapat memiliki objek yang timbul dari comission dan omission;

e).Hak memiliki titel, ialah suatu peristiwa yang menjadi dasar sehingga hak itu melekat pada
pemiliknya.

B. PENGERTIAN KEWAJIBAN

1). Menurut Prof. Dr. Notonegoro

Kewajiban berasal dari kata wajib. Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain
manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban
adalah sesuatu yang harus dilakukan.

2).Menurut Curzon

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :

a).Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan
nisbi melibatkan hak di lain pihak;

b).Kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik ialah wajib
mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak
perdata;

c).Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak


melakukan sesuatu;

d).Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara atau secara
umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang
hukum tertentu, perjanjian;

e).Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal kewajiban untuk
tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari
perbuatan melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

C.PENGERTIAN WARGA NEGARA

Pengertian Warga Negara menurut KBBI(2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga dari negara itu.

4
A.S Hikam (2000)mendefenisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota dari sebuah
komunitas yang membentuk itu sendiri.

Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalahsebagai angota Negara dan mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.Jadi warga
Negaraadalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari
suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. PENGERTIAN WARGA NEGARA

Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga darinegara itu.Sementara itu, AS
Hikam dalam Ghazalli (2004) mendefinisikan warga negarayang merupakan terjemahan dari
citizenship adalah anggota dari sebuah komunitasyang membentuk negara itu sendiri.Dalam
konteks Indonesia, istilah warga negara seperti yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 26
dimaksudkan: “Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-
undang sebagai warga negara”.

Selanjutnya dalam pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam UU Nomor 12/2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturanyang menyatakan
bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yangberdasarkan perundang-
undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturanyang berlaku sejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RepublikIndonesia.Warga negara memiliki peran dan
tanggung jawab yang sangat penting bagikemajuan dan bahkan kemunduran sebuah bangsa. Oleh
karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh
Undang-undangyang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa saja
yangmenjadi warga negaranya, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orangberhak
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meningggalkan nya serta
berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat(1) UUD 1945. pernyataan ini
mengandung makna bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan
menjadi:

1. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan dengan undang-undang sebagai warganegara.

5
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementarasesuai dengan
visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat
suatu negara yang dituju) yang diberikannegara melalui kantor imigrasi.

Dalam penjelasannya dinyatakan bahwa orang-orang bangsa lain, misalnya orang peranakan
Belanda, peranakan Cina, peranakan Arab, dan lain-lain yang bertempat tinggal di Indonesia,
mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia
dapat menjadi warga negara.Dari sudut hubungan antara negara dan warga negara, Koerniatmanto
S.mendefinisikan warga negara dengan konsep anggota negara. Sebagai anggotanegara, warga
negara mempunyai kedudukan khusus terhadap negara mempunyai hubungan hak dan kewajiban
yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

C.HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A.Hak warganegara

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan
cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban .

Contoh Hak Warga Negara Indonesia :

1).Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

2).Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

3).Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.

4).Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai.

5).Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

6).Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI
dari serangan musuh.

7).Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

6
 Hak Warganegara dalam UUD 1945
 Pasal 27

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

 Pasal 28 A

(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.

 Pasal 28 B

(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

 Pasal 28 C

(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar nya, Hak untuk
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan
budaya

(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif.

 Pasal 28 D

(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang
sama di depan hukum.

(2) Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja

(3) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4) Hak atas status kewarganegaraan.

 Pasal 28 E

(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pekerjaannya, kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak untuk kembali.

(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nuraninya.

7
(3) Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

 Pasal 28 F

(1) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.

 Pasal 28 G

(1) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda, Hak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi manusia.

(2) Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia.

 Pasal 28 H

(1) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat, Hak untuk memperoleh pelayanankesehatan .

(2) Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaandan keadilan

(3) Hak atas jaminan sosial

(4) Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.

 Pasal 28 I

(1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif)

(2) Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut

 Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
 Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945 :
 Pasal 27

(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

8
 Pasal 28 J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan

 Pasal 31
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

4.KASUS HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

 Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari
negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong
terciptanya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak
warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan
diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh.
Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika
melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan
hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak – hak tersebut dengan uang, jabatan dan
kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu
kapan mereka diperhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah
yang lebih memihak kepada mereka.

Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih mengutamakan hak – hak dari pada
kewajiban – kewajiban asasi warga negara. Ada kecenderungan menuntut hak – hak yang
berlebihan sehingga merugikan orang lain.penuntutan hak – hak yang berlebih – lebihan atau tanpa
batas akan merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak –
hak warga negara perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.

 Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara

Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :

Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum
Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang
dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan
Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang

9
dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.
Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai
oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini
merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.

 Kasus Pelanggaran Hak yang terjadi di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM dan Hak Warga
Negara khususnya yang terjadi di Negara kita.

a.Hukuman Mati

Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh masyarakat dan negara di
dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati
dan yang kontra hukuman mati masih bersilang sengketa. Masing-masing datang dengan rasional
dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal sepertimewakili kebenaran
itusendiri.

Seharusnya kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami serangkaian perubahan. Dalam
konteks hukuman mati kita sesungguhnya bicara tentang hak-hak asasi manusia yang dalam UUD
1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28A dengan eksplisit mengatakan: “Setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Jadi, ‘hak
untuk hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang paling mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk
hidup ini adalah puncak hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain.

b.Perlindungan Hukum

Sudahkah kita mendapatkan Perlindungan Hukum dengan baik?. Kita sebagai warga negara
berhak mendapatkan Perlindungan Hukum tetapi kenyataannya masih banyak dari kita yang belum
mendapatkan perlindungan hukum dengan baik.

Contoh Kasus belakangan yang marak terjadi yaitu BEGAL!!!

Dimana pemerintah (dalam hal ini di wakilkan oleh APARAT KEAMANAN) lebih banyak
bertindak setelah adanya kejadian bukan sebelumnya kejadian.

c.Tragedi Trisakti

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat
demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah

10
Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas
tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan
dada.Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara khususnya.

d.Pergusuran Rumah

Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang kota selalu menjadi
alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota
itu.Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak
Warga Negara.

Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh dari sekian banyaknya kasus
pelanggaran Hak di Indonesia contohnya seperti Buruh Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok serta
masih banyak lagi.

B. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia

Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa hal
yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi
kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara
dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan
kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD
1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.

Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat sebelah
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan hak
dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan mulus.
Masih sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam pelaksanan kewajiban negara
terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh pelanggaran
pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara.

Contoh Pengingkaran Kewajiban di Indonesia

Pengingkaran kewajiban warga Negara banyak sekali bentuknya,mulai dari yang sederhana sampai
yang berat , diantaranya adalah :

a.Membuang sampah sembarangan

b.Melanggar aturan lalu lintas , misalnya tidak memakai helm , tidak mempunyai SIM, tidak
mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa STNK dan sebagainya.

11
c.Merusak fasilitas Negara , misalnya mencorat – coret bangunan milik umum , merusak jaringan
telephon,dan sebagainya.

d.Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, misalnya mangkir dari
kegiatan Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas

Kewajiban kita sebagai warga negara yaitu Membayar pajak (Pajak bumi&bangunan, pajak
kenderaan, pajak bea&cukai, dll ), menaati UU, menaati perpu, hukum lalu lintas, mengikuti wajib
militer bila negara dalam keadaan darurat, dll. Salah satu yg paling umum disekitar kita aja, lalu-
lintas di jalanan. Jika anda menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya (jelas sudah bayar pajak
kendaraan), tapi sudahkah mentaati peraturan dan sopan-santun berlalu-lintas?. Kenyataannya
masih banyak di antara kita yang belum menaati peraturan tersebut.

Semua akan terealisasi jika kita sebagai warga negara memiliki kesadaran masing-masing,
dengan di dukung oleh infrastruktur jalan agar warganegara bisa mengerti tujuan membayar pajak
pada dasarnya dari kita oleh kita dan untuk kita.

12
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPILAN

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk di dapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan , sedangkan kewajiban merupakan
suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut .
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang .

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan
kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .

B.SARAN

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga pelaksanaan hal
tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan
timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .

13
DAFTAR PUSTAKA

 http://bestcampdeade.blogspot.com/2011/02/tugas-makalah-hak-dan-kewajiban-
warga.htmL
 http://makalahibd1.blogspot.com/2012/03/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.htmL
 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/makalah-hak-dan-kewajiban/
 http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

14

Anda mungkin juga menyukai