pasal 15
1) Rumah sakit harus memenuhi persyaratan kefarmasian yang
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
BMHP yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau
STANDAR PKPO
Pengorganisasian
Penyimpanan 21 STANDAR
80 ELEMEN PENILAIAN
Peresepan dan Penyalinan
Pemberian
Pemantauan
PKPO.1 PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di
Rumah Sakit harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan di organisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.
•Membuat perencanaan
Instalasi Farmasi
NO EP PKPO 2 TELUSUR
TKRS 7.1
Direktur Rumah Sakit menelusuri dan mengunakan data dan
informasi tentang rantai distribusi obat, dan perbekalan farmasi
yang aman untuk melindungi pasien dan staf dari produk yang
berasal dari pasar gelap, palsu, terkontaminasi atau cacat.
NO E P P K P O 2 .1 EP Lain
2 Ada bukti bahwa manajemen rantai Bukti tentang manajemen rantai pengadaan
pengadaan (supply chain management)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan
3 Ada bukti pengadaan obat berdasar atas Bukti tentang pengadaan berdasarkan kontrak
kontrak
KELENGKAPAN DOKUMEN PENGADAAN
OBAT DAN ALKES
Ø Akte pendirian perusahaan dan pengesahan dari
Kementerian Hukum dan HAM
Ø Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP)
Ø NPWP
Ø Izin Pedagang Besar Farmasi (PBF), Penyalur Alkes (PAK)
Ø Perjanjian Kerja Sama antara Distributor dengan prinsipal
dan RS
Ø Nama dan Surat Izin Kerja Apoteker Penanggungjawab PBF
Ø Alamat dan denah kantor PBF
Ø Surat garansi jaminan keaslian produk yang didistribusikan
(dari prinsipal)
NO EP TKRS 7.1 TELUSUR
Pengadaan
• Tidak mengikuti prosedur pengadaan sesuai peraturan perundang –
undangan
• Tidak ada pembatasan penggunaan obat di luar formularium
• Obat kosong
• Tidak ada prosedur baku untuk mengatasi kekosongan obat
Identifikasi resiko dalam SCM sesuai PKPO
Penyimpanan
• Ruang penyimpanan tidak sesuai standar
• Lemari / lemari es penyimpanan tidak memenuhi persyaratan
• Penyimpanan obat high alert, LASAtanpa penandaan
• Lokasi penyimpanan elektrolit pekat tidak dibatasi.
• Penyimpanan B3 tidak tersendiri dan tanpa MSDS
• Obat emergency tidak disegel
• Obat emergency tidak lengkap
• Obat emergency tidak dilakukan pemantauan secara berkala
• Obat kadaluarsa masih disimpan dan tidak dipisah
• Lemari narkotik dan psikotropika tidak dikunci
• Penyimpanan di ruang perawatan terbuka
Identifikasi resiko dalam PKPO
Pendistribusian
• Pengantar obat petugas yang tidak berwenang
• Peralatan transport obat tidak memadai
• Pencatatan stok tidak up to date
• Saat mengambil dan menyerahkan obat tidak dilakukan
pemeriksaan
Penyiapan
• Tempat penyiapan tidak sesuai standar
• Tidak dilakukan pengkajian resep
• Pelabelan tidak jelas / tidak lengkap
• Petugas tidak kompeten
NO EP TKRS 7.1 TELUSUR
3 RS telah melakukan evaluasi tentang 1. Bukti pernyataan fakta integritas dari pemasok
integritas setiap pemasok di rantai 2. Bukti hasil evaluasi terhadap integritas setiap
distribusi pemasok di rantai distribusi
2 Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis Bukti pelaksanaan pemberitahuan kepada staf
serta saran substitusinya medis dan saran substitusinya
3 Ada bukti bahwa staf memahami dan mematuhi Bukti catatan setiap kejadian stok kosong
regulasi tersebut
PKPO 3 PENYIMPANAN
Rumah sakit menetapkan tata laksana pengaturan penyimpanan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yang baik, benar, serta
aman.
Tujuan Penyimpanan
1. Menjamin stabilitas dan mutu obat
2. Menjamin keamanan dari kehilangan/pencurian
3. Menjamin keselamatan pasien
4. Memudahkan pencarian barang
PKPO.3
NO STANDAR & EP PKPO STANDAR & EP LAIN
7 PKPO. 3 EP. 1 SKP. 3 E P. 1
Ada regulasi tentang Ada regulasi Ada regulasi tentang penyedian,penyimpanan,penataa,penyiapan dan
tentang pengaturan penyimpanan penggunaan obat yg perlu di waspadai
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang baik,
SKP 3. E P. 4
benar, dan aman
Tempat penyimpanan,pelabelan, penyimpanan obat yg perlu
diwaspadai termasuk obat "look-alike/sound-alike" semua diatur
ditempat aman.
SKP. 3. 1 E P. 1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses
mencegah kekurang hati-hatian dalam mengelola elektrolit konsentrat
SKP. 3. 1 E P. 2
Elektrolit konsentrat hanya tersedia di unit kerja/instalasi farmasi/depo
farmasi
MFK. 5 E P. 1
RS memiliki regulasi yg mengatur B3 dan limbahnya sesuai kategori
WHO dan peraturan perUU an.
ARK. 6 E P. 1
Ada regulasi untuk proses transportasi pasien sesuai dg
kebutuhannya, meliputi asesmen kebutuhan transportasi, obat, BMHP,
serta alkes * peralatan medis sesuai kebutuhan pasien
PKPO.3.1
NO STANDAR & EP PKPO STANDAR & EP LAIN
10 PKPO.3.1. EP.1 MFK. 5 EP.1
RS memiliki regulasi yg mengatur B3 dan
Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan limbahnya sesuai kategori WHO dan
berbahaya, serta obat narkotika dan peraturan per-UUan.
psikotropika yang baik, benar, dan aman sesuai
per-Uuan
11 PKPO.3.1 EP.2
Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya yang baik,
MFK.11.1 E P.3
benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) Staf dpt menjelaskan dan/atau
memperagakan tindakan,
kewaspadaan, prosedur & partisipasi
dlm penyimpanan, penanganan dan
pembuangan gas medis, & limbah
B3.(W,S)
PENYIMPANAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR
FARMASI (PMK NO. 3 TH 2015)
1. Kualifikasi petugas
2. Dilakukan di area yang bersih dan aman
3. Petugas terlatih
4. Akses terhadap informasi klinis pasien
5. Telaah resep
6. Dukungan software
7. Sistem distribusi yang tepat dan seragam
PERAN APOTEKER DALAM SCM, SEDIAAN FARMASI, ALKES, DAN BMHP DI RS
•Seleksi obat / Alkes
KFT / PFT •Masukan tentang penggunaan obat: indikasi,
dosis, cara, waktu, lama pemberian, interaksi
Peresepan /
Asessment
instruksi Penyiapan Pemberian Pemantauan
Pasien
pengobatan
Peran
Apoteker
• Seleksi • PTO
• Telaah • Pengadaa • Telaah
• Penelusura • MESO
resep n obat
n riwayat • EPO
• Rekonsilia • Penyimpan • Informasi
pengguna an • Laporan
si obat obat
an obat • Dispensing Medicatio
• Konseling
distribusi n Error
TERIMA KASIH