I. Kompetensi utama
Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab baik
secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga, atau pendamping pasien, serta
masyarakat, teman sejawat, dan profesi kesehatan lain yang terkait.
Tujuan umum
Setelah mengikuti sesi pelatihan ini mahasiswa harus mampu melakukan komunikasi
interpersonal dengan pasien anak untuk menjalin hubungan dokter- pasien sehingga
terbentuk perilaku positif anak terhadap perawatan gigi.
TOPIK 1 :
Komunikasi Interpersonal, Modifikasi tingkah laku pada pasien anak, Pemeriksaan
vitalitas Pulpa pada gigi sulung
Skenario 1 (bagian 1)
Seorang anak usia 7 tahun diantar ibunya datang ke RSGM Unpad dengan keluhan
gigi atas belakang berlubang dan ada rasa nyeri spontan yang berlangsung selama 5 menit
sejak 1 minggu yang lalu. Anak menunjukkan perilaku cemas saat akan masuk ke ruang
pemeriksaan dan merupakan pengalaman pertamanya ke dokter gigi.
Komunikasi Interpersonal
Skenario I (bagian 2)
Dokter gigi yang bertugas melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan kelainan
gigi yang dikeluhkan oleh pasien. Dari hasil yang dilakukan dokter gigi didapatkan data
sebagai berikut :
Kondisi umum : sehat
Pemeriksaan Ekstra Oral : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Intra oral : karies dentin di oklusal gigi posterior (sesuai gigi yang dibawa
mahasiswa), test bur (+).
Modifikasi Perilaku
Terdapat dua metode modifikasi perilaku pada pasien anak dalam perawatan gigi, yaitu :
secara non farmakologis dan farmakologis. Pendekatan pasien anak yang diperkenankan
sebagai kompetensi dokter gigi adalah pendekatan non farmakologis. Definisi pendekatan
pasien secara non farmakologis adalah seorang dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi
pada anak secara efektif dan efisien dan tujuannya untuk membentuk perilaku positif anak
terhadap perawatan gigi. Metode pendekatan modifikasi perilaku sangat terkait dengan
komunikasi dan pendidikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi adalah :
1. Karakteristik anak : dokter gigi harus dapat menentukan tingkat perkembangan
psikologis anak, perilaku anak terhadap perawatan gigi, sifat atau karakter anak
(temperamen anak). Anak dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu anak pra sekolah
dan sekolah, hal tersebut untuk membedakan anak yang sudah dapat diajak untuk
berkomunikasi atau tidak.
2. Lingkungan klinik : suasananya harus dibuat menyenangkan untuk anak.
3. Peran orang tua : kehadiran orang tua dapat menjadi faktor anak untuk berperilaku
positif atau negative terhadap perawatan gigi.
Berbagai metoda yang dapat digunakan adalah :
1. Tell Show Do (TSD) : digunakan untuk pasien anak yang belum mempunyai
pengalaman perawatan gigi yang akan dilakukan. Tell adalah menjelaskan prosedur
pada anak sesuai dengan tingkat kognitif anak, Show adalah mendemostrasikan
prosedur perawatan yang akan dilakukan pada anak. Do adalah melakukan prosedur
pada anak.
2. Modeling : metode ini dikembangkan berdasarkan bahwa setiap individu akan belajar
mengenai lingkungan sekitarnya berdasarkan pengamatan terhadap perilaku yang
diperlihatkan oleh individu lain. Adanya anak lain dapat dijadikan model supaya anak
membentuk perilaku positif terhadap perawatan gigi.
3. Distraksi : mengalihkan perhatian anak terhadap prosedur atau tindakan yang akan
dilakukan, seperti dokter gigi berbicara saat melakukan suatu tindakan.
Melakukan instruksi pasca penambalan : meminta pasien untuk tidak makan, minum dan
kumur selama 1 jam dan kontrol 1 minggu kemudian untuk dilakukan follow up.
(a) (b)
(c)
(d)
Melakukan instruksi pasca prosedur : meminta pasien untuk tidak makan, minum dan kumur
selama 1 jam dan kontrol 1 minggu kemudian.
REFERENSI
1. Anusavice, J.K ; Shen, C ; Rawls, H.R (2013) : Phillips’ Science of Dental Materials, 12
ed, Singapore, Elsevier.
2. Cameron, A. C., & Widmer, R. P. (2003). A handbook of pediatric dentistry. Edinburgh: Mosby.
2. Hatrick, C.D ; Eakle, W.S ; Bird, W.F (2011) : Dental Materials Clinical Applications
for Dental Assistans and Dental Hygienist, Philadelphia, Saunders.
3. Roberson, T.M ; Heymann, H.O ; Swift, E.J (2008) : Sturdevan’s Art and Science of
Operative Dentistry, 5th Ed, India, Mosby.
4. Powers, J.M and Sakaguchi, R.L (2006) : Restorative Dental materials, USA, Mosby.
5. McCabe, J.F and Walls, A.W.G (2008) : Applied Dental Materials 9th ed. Oxford
Blackwell Pub.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------