Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIK MANAGEMEN KEPERAWATAN SEBAGAI TIM

KESEHATAN

RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

Disusun oleh :

1. Nufush Chalida Ziaulkhaq (P1337420517057)


2. Ardian Rizal Zulmi (P1337420517058)
3. Irvan Khakim N.H. (P1337420517059)
4. Fadilah Tami Larasati (P1337420517060)
5. Pradita Dyah Ayu W.S (P1337420517061)
6. Annisa Aulia Rahmah (P1337420517062)
7. Ema Mukti Taqiya (P1337420517063)
8. Adellia Elfariyani N (P1337420517064)
9. Sindi Febriani (P1337420517065)
10. Hanif Amarullah M. (P1337420517066)
11. Indah Nur Afifah (P1337420517067)
12. Robby Setiawan (P1337420517068)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2019
1. Cara menyusun rencana harian individu
a. Berdasarkan apa cara menyusun rencana harian individu di RSUD
Tidar ?
b. Apakah cara tersebut bejalan sesuai rencana ?
c. Apa saja yang menjadi kendala selama ini mengenai cara tersebut ?
2. Cara menghitung tingkat ketergantungan klien
a. Teori atau sistem apa yang digunakan dalam menghitung tingkat
ketergantungan?
Teori Douglas 1984
Pasien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam
tiga kelompok berdasarkan tingkat ketergantungan klien
1. Perawatan total, yaitu klien memerlukan 5-7 jam perawatan langsung
per 24 jam.
2. Perawatan parsial, yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan
langsung 24 jam.
3. Perawatan mandiri, yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan
langsung 24 jam.
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori diatas adalah
sebagai berikut :
1. Kategori I : perawatan mandiiri/self care
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan
secara umum baik, tidak adareaksi emosional, pasien memerlukan
orientasi wakktu, tempat dan pergantian sift, tindakan pengobatan
biasanya ringan dan sederhana
2. Kategori II : perawatan sedang/ partial/ intermediate care
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi
waktu makan, memberi dorongan agar mau makan, eleminasi dan
kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk kamar mandi.
Penampilan pasien sakit sedang. Tindakan perawatan pada pasien ini
monitor tanda-tanda vital, periksa urin reduksi, fungsi fisiologis, status
emosional, kelancaran draignase atau infus. Pasien memerlukan
bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 5-10 menit per
shift. Tindakan dan pengobatan 20-30 menit pershift atau 30-60
pershift dengan mengobservasi efek samping obat atau reaksi alergi.
3. Kategori III : perawatan total/ intensif care
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilakukan sendiri, semua
dibantu oleh perawat, penampilan sakit berat. Pasien memerlukan
observasi terus menerus.
Pertunjuk penetapan jumlah berdasar derajad ketergantungan :
1. Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaliknya
dilakukan oleh perawat yang sama selama satu bulan.
2. Setaiap pasien dinilia berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal
tiga kriteria)
3. Kelompok pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi
tanda itally (I) pada kolom yang tersedia sehingga dalam satu waktu
hari dapat diketahui berapa jumlah pasien yang ada dalam klasifikai
minimal, partial, dan total.

b. Bagaimana perawat di RSUD Tidar menilai suatu kemandirian klien ?

Skala Deskripsi dan jenis Kehandalan, Waktu dan komentar


skala kesahihan, pelaksanaan
dan
sensivitas

Indeks Skala ordinal dengan Sangat Kurang dari Skala ADL


barthel score 0 (total handal dan 10 menit, yang sudah
dependent)-100 (total sangat sangat sesuai diterima
independent : 10 shahih, dan untuk secara luas,
items : makan, mandi, cukup screening, kehandalan
berhias, berpakaian, sensitive. penilaian dan ke
kontrol kandung formal, shahihan
kencing dan kontrol pemantauan sangat baik.
anus, toileting, tranfer dan
kursi atau tempat tidur, pemeliharaan
mobiltas dan naik terapi
tangga.

3. Prosedur timbang terima


a. Siapa saja yang terlibat dalam proses timbang terima ?
Kepala Ruang (KaRu)
Kepala TIM : menyampaikan timbang terima
Perawat primer
Perawat anggota
b. Bagaimana prosedur timbang terima?
1. Persiapan
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan di
ruang perawat.
b. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
c. Perawat anggota atu perawat primer menyampaikan timbang
terima kepada perawat primer (yang menerima pendelegasian)
berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
- Aspek umum
- Jumlah pasien
- Identitas pasien dan diagnosa medis
- Data objekti dan data subjektif
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
- Intervensi kolaboratif dan dependent
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, dan program lainnya)
2. Pelaksanaan : Nurse Station
a. Kedua kelompok dinas sudah siap atau shift jaga
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
c. Kepala ruang membuka acara timbang terima
d. Penyampaian yang jelas, singkat, padat, oleh perawat jaga.
e. Perawat jaga shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi tanya
jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan
f. Kepala ruang menyampaikan salam dan perawat primer
menanyakan kebutuhan paien.
g. Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah atu beum
dilakanakan
h. Hal-hal yang sifatnya khusu dan memerlukan perincianyang
matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah
terimakan kepada petugas berikutnya
3. Post hand over
a. Diskusi
b. Laporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada
format timbang terima yang ditandatangani oleh perawat primer
yang jaga pada saat itu, dan perawat primer yang jaga berikutnya
yang diketahui oleh kepala ruang
c. Ditutup oleh karu

c. Apa saja yang disampaikan saat timbang terima?


Ka TIM menyampaikan materi tentang laporan pasien dan informasi
kesehatan pasien kepada perawat shift selanjutnya. Informasi yang
disampaikan saat timbang terima meliputi rencana tindakan yang sudah
dilakukan ataupun rencana yang akan dilakukan, pembiayaan dan obat.
Hal tersebut ditulis dalam buku pre converance ataupun papan tulis yang
tersedia di ruang perawat.
d. Apakah memerlukan alat atau media pada saat timbang terima?
Dalam menyampaikan informasi perawt menggunakan media rekma medis
pasien, dan menggunkan papan tulis yag tersedia di bagsal sebagai alat
penyampaian informasi.
e. Apakah ada perbedaan timbang terima disetiap bangsal di RSUD Tidar ?
Pada dasarnya untuk penyampaian isi mengena kondisi klien sama, yang
membedakan adalah alat dan media dalam menyampaikan kondisi klien.
4. Prosedur pre conference
a. Siapa saja yang terlibat dalam prosedur pre conference?
Di RSUD Tidar tidak dilakukan pre converence, post converence secara
terpisah namun dilakukan secara bersamaan dengan timbang terima atau
hand over.
5. Prosedur middle conference
a. Siapa saja yang terlibat dalam prosedur pre conference?
Di RSUD Tidar tidak dilakukan pre converence, post converence secara
terpisah namun dilakukan secara bersamaan dengan timbang terima atau
hand over.

6. Prosedur post conference


a. Siapa saja yang terlibat dalam prosedur pre conference?
Di RSUD Tidar tidak dilakukan pre converence, post converence secara
terpisah namun dilakukan secara bersamaan dengan timbang terima atau
hand over.

7. Cara melakukan kolaborasi


a. Media apa saja yang digunakan untuk melakukan kolaborasi dengan
tenaga medis lain ?
Di RSUD Tidar biasanya untuk kolaborasi menggunakan media elektronik
seperti hp. Setiap bangsal memiliki satu ponsel khusus untuk keperluan
kolaborasi. Dan juga menggunakan lembar CPPT untuk menulis
perkembangan dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
b. Apakah ada kendala dalam melakukan kolaborasi dengan tenaga medis
lain ?
Ada, saat salah satu tenaga medis lambat dalam memberi respon atau
balasan di bangsal tersebut.
c. Jika terjadi kondisi darurat dan dokter sedang dalam keadaan cuti
sedangkan pasien memerlukan tindakan kolaborasi? Bagaimana tindakan
perawat ?
Memanggil dokter jaga kemudian dilaporkan pada dokter yang
bertanggung jawab pada pasien tersebut.
8. Cara melakukan negosiasi
a. Langkah apa saja yang ditempuh dalam negosiasi di RS ?
1) Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Karena
pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang didapat
maka semakin besar kemungkinan untuk menawarkan negosiasi
2) Dimana manager harus memulai. Karena tugas manager adalah
melakukan kompromi, maka mereka harus memilih tujuan utama.
Tujuan tersebut sebagai masukan tingkat bawah
3) Memilih alternatif terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan
efektivitas penggunaan waktu, anggaran dan pegawai yang terlibat
perlu juga diperhatika oleh manager
4) Mempunyai agenda yang disembunyikan. Agenda tersebut adalah
agenda negosiasi alternatif yang akan ditawarkan jika negosiasi tidak
dapat di sepakati
b. Menggunakan tipe apa dalam kolaborasi ? (kompetitif / kooperatif) ?
Negosiasi yang dilakukan di RSUD Tidar Kota magelang dengan
menggunakan metode negosiasi kompetitif dimana hanya salah satu
pihak yang meakkan perbaikan hubungan (hanya salah satu yang
menang).
c. Strategi apa saja yang perlu ditempuh untuk menciptakan kondisi
persuasif dan komunikatif terbuka selama negosiasi
1) Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian
2) Dengarkan dengan seksama, perhatikan respon nonverbal yang
nampak
3) Berfikir ositif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif
yang disampaikan
4) Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan
bicara anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan
persetujuan
5) Selalu diskusikan konflik yang terjadi. Hindari masalah-masalah
pribadi pada negosiasi
6) Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi
7) Jujur
8) Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang
terbaik
9) Jangan langsung menyetujui solusi yang disarankan, tetapi berpikir,
dan minta lah waktu untuk menjawabnya
10) Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsug, istirahatlah sebentar.
11) Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang dialami
12) Bersabarlah
d. Apa saja yang perlu dihindari dalam negosiasi
1) Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, menyepelekan
2) Trik yang tidak baik, seperti manupulasi
3) Distorsi
4) Tergesa- gesa dalam proses negosiasi
5) Tidak berurutan
6) Membuat hanya satu piliha
7) Memaksakan kehendak
8) Berusaha menekankan hanya pada satu pendapat

Anda mungkin juga menyukai