Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya penulis dapat menyeselaikan
makalah ini tepat waktu. Makalah ini disusun untuk dapat melengkapi nilai mata kuliah MANAJEMEN
KELAS membahas tentang “PELAKSANAAN PENGELOLAAN MANAJEMAN KELAS DI SD NEGERI 2
PALANGKA RAYA”.

Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

Ibu Dr. Teti Berliani, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen kelas.

Bpk. Dr. Reddy Siram, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen kelas.

Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan banyak kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini.

Semoga isi dari makalah ini dapat menambah wawasan serta menjadi bahan untuk intropeksi diri
bagi pembaca.

Palangka Raya, 18 APRIL 2018

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru sebagian besar terjadi dalam kelas dimana
membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang
optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya
dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Guru memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran seperti mentransfer ilmu pengetahuan kepada sisiwa,
sebagai fasilitator serta membentuk karakter siswa-siswanya. Agar proses pembelajaran berlangsung
efektif dan efesien maka diperlukan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalah seperangkat
kegiatan guru untuk merancang, menangani dan menilai situasi dan kondisi kelas agar tercipta kelas
yang menyenangkan dan kondusif untuk belajar sehingga sisiwa merasa senang dalam belajar, aktif,
kreatif, produktif dan nyaman.

RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan manajemen pengelolaan kelas ?

Seperti apakah pengelolaan kelas rendah (kelas III) di SD Negeri 2 Palangka Raya ?

Bagaimana pengorganisasian siswa di kelas ?

Bagaimana penataan ruangan atau kelas di SD Negeri 2 Palangka Raya ?

Bagaimana penataan perabot kelas dan media pembelajaran ?

Bagaimana pendekatan pengelolaan kelas yang digunakan berikut alasannya ?

Bagaimana pembinaan disiplin kelas yang dilakukan ?

Apa saja masalah kelas dan bagaimana penanggulangannya ?

TUJUAN PENULISAN

Untuk menegtahui apa yang dimaksud dengan manajemen pengelolaan kelas.

Untuk menegtahui seperti apa pengelolaan kelas rendah (kelas III) di SD Negeri 2 Palangka Raya.

Untuk menegtahui cara pengorganisasian siswa di kelas.

Untuk menegtahui penataan ruangan atau kelas di SD Negeri 2 Palangka Raya.

Untuk menegtahui penataan perabot kelas dan media pembelajaran.


Untuk menegtahui pendekatan pengelolaan kelas yang digunakan berikut alasannya.

Untuk menegtahui pembinaan disiplin kelas yang dilakukan.

Untuk menegtahui masalah kelas dan bagaimana penanggulangannya.


BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN MANAJEMEN PENGELOLAAN KELAS

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri asal
katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan
adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang asinya dari bahasa inggris, yaitu “management”,
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam
pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Sedangkan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang
mendapat pengajaran dari guru. Jadi, pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja
dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas
merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.

Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali
kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu
dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas
yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.

PENGELOLAAN KELAS RENDAH (KELAS III) DI SDN-2 PALANGKA RAYA

Siswa kelas III SD Negeri 2 palangkaraya terdiri dari kelas A dan kelas B. Kelas A berjumlah 25 siswa,
terdiri dari 12 siswa laki –laki dan 13 siswa perempuan. Sedangkan kelas B berjumlah 25 sisiwa,
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 sisiwa perempuan.

PENGORGANISASIAN SISWA DI KELAS

Siswa meupakan salah satu unsu yang haus ada dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru harus
mengkordinasikan atau mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran .
pengkondisisan atau pengorganisasian sisiwa haruslah memperhatikan situasi, kondisi dan
karakteristik siswa. Pada kelas rendah atau kelas III SD Negeri 2 Palangka Ray, siswa dibagi dalam
beberapa kelompok belajar agar mereka dapat menyerap pembelajaran yang diberikan oleh guru
karena pada dasarnya mereka menyukai pembelajaran yang memberikan unsur bermainnya.
Sehingga disini guru harus memiliki tingkat kreatif yang tinggi dalam memberikan pembelajaran agar
sisiwa tidak merasa terbebani dengan pembelajaran yang susuah sekalipun.
PENATAAN RUANGAN atau KELAS

Ruang belajar atau kelas merupakan tempat sisiwa dan guru melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi ruang kelas, ruang laboratorium dan ruangan auditorium.
Menurut aturan Depdikanas (Dirjen dikdasmen, 1996) ruangan kelas harus memenuhi syarat dan
memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan, cukup cahaya yang masuk dan
ada sirkulasi udara, daun jendela tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya pembelajaran
yang menyenangkan. Pada SD Negeri 2 Palangka Raya, setiap ruangan kelas telah memenuhi aturan
yang telah ditetapkan oleh Depdiknas (Dirjen dikdasmen, 1996).

Penataan ruangan atau kelas di SD Negeri 2 Palangka Raya ini memiliki 12 kelas yang mana terdiri
dari 6 kelas rendah yakni I A, I B, II A, II B, III A, III B dan terdiri 6 kelas tinggi yakni IV A, IV B, V A, V B,
VI A, VI B. Masing-masing kelas ini berada di bawah seperti halnya sekolah dasar lainnya hal ini
dimaksudkan untuk menjaga keselamatan siswa kerena pada umur 7 atau 8 tahun masih senang-
senangnya berlari-lari. Ruangan kelas ini digunakan secara bersamaan dari pagi hingga siang hari.
Penataan ruang kelas III sudah cukup bagus dan memperhatikan aspek-aspek yang diperhatikan,
seperti ukuran ruang kelas yang luas di sertai dengan ventilasi yang memadai.

PENATAAN PERABOT KELAS DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Penataan perabot kelas dan media pembelajaran sudah memenuhi standar. Hal tersebut terlihat
pada SD Negeri 2 Palangka Raya di kelas III. Ruangan kelas berisi prabot dan media yang berfungsi
untuk menunjang pembelajaran. Perabot kelas dan media tersebut antara lain :

Meja kursi sebanyak 13 buah di tata 4 berbanjar ke belakang dan 4 ke samping.

Kursi kelas sebanyak 26 buah ditata menyesuaikan meja.

Meja guru beserta kursinya sebanyak 1 buah ditata di pojok kanan depan meja siswa.

Papan tulis (whiteboard) ditata di depan meja siswa dibelakang samping kiri meja guru.

Alat tulis (penghapus dan spidol masing-masing sebanyak 1 buah) ditata di dekat papan tulis
(whiteboard).

Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara Burung Garuda yang ditempatkan di
dinding atas.

Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi siswa yang di tempel di dinding
belakang.

Tanaman air digantungkan di samping kiri dan kanan ruangan kelas.

PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS YANG DIGUNAKAN BERIKUT ALASANNYA


Pendekatan yang dipakai pada kelas rendah yakni pendekatan otoriter, dimana guru yang berperan
dalam menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunkan strategi pengendalian
perilaku sisiwa. Hal ini dilakukan oleh guru kelas III SD Negeri Palangka Raya karena dianggap lebih
efektif untuk mengatasi masalah-masalah yang tejadi di kelas. Strategi-strategi yang digunakan dalam
pendekatan ini juga disesuaikan dengan karakteristik sisiwa pada kelas rendah dan membantu sisiwa
menemukan jati dirinya. Dalam pelaksanaannya, guru tidak memaksakan kepatuhan dan tidak
merendahkan sisiwanya, serta tidak bertindak kasar kepada siswa. Guru kelas dengan segla
otoritasnya bertindak untuk kepentingan siswa itu sendiri.

PEMBINAAN DISIPLIN KELAS

Disiplin tidak selamanya bekaitan dengan kekerasan. Itulah yang diterapkan di kelas III SD Negeri 2
Palangka Raya. Usia anak pada kelas ini masih tergolong labil. Siswa akan cenderung takut apabila
selalu disalahkan ketika mereka membuat kesalahan. Guru harus pandai-pandai mengkondisikan
kelas dan memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan keaktifannya di kelas. Ketika siswa
membuat kegaduhan, guru kelas III langsung mengarahkan dengan cara-cara yang halus dan tentu
saja memebrikan teguran. Disiplin ini juga muncul ketika akan dimulainya kegiatan belajar mengajar.
Sisiwa tertib masuk kedalam kelas dan serentak memberi salam dipimpin oleh ketua kelasnya.

MASALAH KELAS DAN PENANGGULANGANNYA

Pada waktu pembelajaran masalah yang sering terjadi yaitu maslah intern sisiwa. Misalnya siswa
yang usil mengganggu teman sebangku atau teman yang lainnya, siswa berlarian ketika pembelajaran
masih berlangsung, siswa yang kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan sisiwa yang
mengobrol dengan teman lainnya. Hal tersebut sering kali terjadi sewaktu pembelajaran. Guru harus
dapat mengubah semua kondisi di atas dengan berbagai cara yang mendukung. Sama halnya yang
dilakukan oleh guru SD Negeri 2 Palangka Raya dimana guru sering kali mengarahkan agar sisiwa
untuk diam dan memperhatikan penjelasan guru, memberikan teguran kepada siswa yang membuat
kegaduhan, terkadang guru juga memindahkan tempat duduk siswa ke depan atau menghampiri
siswa yang membuat kegaduhan tersebut. Semua hal di atas dilakukan oleh guru dengan tujuan
tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pengelolaan kelas yang terdapat di SD Negeri 2 Palangka Raya sudah terlihat baik. Sekolah ini
memperhatikan hal-hal yang memang penting dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif,
seperti pengelolaan perabot kelas, tempat duduk siswa, sarana dan prasarana atau media kelas.
Pengelolaan lainnya pun sudah nampak baik, seperti pengelolaan kurikulum dan pembelajarannya,
pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan tenaga kerja dan lainnya.
Semua pengelolaan ini dilakukan cukup baik meskipun terdapat kekurangan di dalamnya. Namun,
pihak sekolah beserta komite sekolah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan yang positif guna
memajukan SD Negeri 2 Palangka Raya.

SARAN

Pengelolaan kelas yang baik akan menunjukkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini
diperlukan disetiap sekolah mana pun, termasuk di SD Negeri 2 Palangka Raya, setiap tindakan
pengelolaan dimaksudkan agar mendukung tercapainya tujuan. Begitu pula dalam proses
pembelajaran, pengelolaan sekolah maupun pengelolaan kelas dimaksudkan agar tercapainya tujuan
pembelajaran secara efektif dan efesien.

Anda mungkin juga menyukai