Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran.Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. RUMUSAN MASALAH 2

1.3. TUJUAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1. PERAN GURU DALAM PAKEM 3

2.1.1 Prinsip Utama Desain Pembelajaran 3

2.1.2. Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Perhatian 4

2.1.3 Prinsip Partisipasi Aktif Siswa 5

2.1.4. Prinsip Umpan Balik 5

2.1.5. Prinsip Pengulangan 6

2.2. PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PAKEM 10

2.3. PERAN ORANG TUA DALAM PAKEM 12

BAB III PENUTUP 13

3.1. KESIMPULAN 13

3.2. SARAN 13
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

PAKEM adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
mengerjakan kegiatan belajar yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan
pemahaman dengan penekanan pada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran
lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan efektif.

Dari pengertian di atas, jelas bahwa pembelajaran model PAKEM meskipun yang diharapkan pertama
dan utama keaktifan dan kekreatifan peserta didik, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif
dan kreatif pula. Agar pembelajaran model PAKEM ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
sudah tentu guru harus merancang pembelajarannya dengan baik, melaksanakannya dengan baik,
dan akhirnya menilai hasil pembelajaran dengan baik pula. Di samping keaktifan guru, kreativitas
guru juga sangat menentukan apakah scenario pembelajarannya dapat berjalan atau tidak.

PAKEM juga memerlukan partisipasi semua pihak agar bisa berjalan sesuai aturan yang sudah di
tetapkan. Dalam konteks ini, peran komite sekolah dan orang tua siswa sangat di butuhkan. Kedua
elemen ini tidak bisa di pisahkan dalam proses pembelajaran, karena ketiga elemen ini selalu
berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi. Komite sekolah memang organisasi yang
dibentuk untuk menghubungkan kepentingan sekolah dengan masyarakat dan sebaliknya. Begitu
juga bagi orang tua siswa mereka yang sangat berkepentingan, karena anaknya bisa mendapatkan
ilmu yang mendalam dan keterampilan yang memadai sebagai bekal masa depan.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran guru dalam PAKEM ?

Bagaimana peran komite sekolah dalam PAKEM ?

Bagaimana peren orang tua dalam PAKEM ?

TUJUAN

Agar mengetahui peran guru dalam PAKEM

Agar mengetahui peran komite sekolah dalam PAKEM


Agar mengetahui peran orang tua dalam PAKEM

BAB II PEMBAHASAN

2.1. PERAN GURU DALAM PAKEM

Dalam pembelajaran PAKEM guru yang paling menetukan dan sebagai eksekutor konsep. Oleh
karena itu pembelajaran ini melibatkan dua unsur utama yaitu guru dan siswa , dengan guru
pengendali utama. Sesuai denga teori kognitif dan teori pemrosesan informasi dapat dikembangkan
dalam lima prinsip , yaitu: Prinsip kesiapan dan motivasi, Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian,
Prinsip partisipasi aktif siswa, Prinsip umpan balik, dan Prinsip pengulangan.

2.1.1 Prinsip Utama Desain Pembelajaran

Prinsip Kesiapan dan Motivasi

Prinsip ini mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran siswa yang memiliki kesiapan, kesiapan
mental, fisik, dan motivasi tinggi, hasil belajar akan lebih baik.

Kesiapan mental diartikan sebagai kesiapan kemampuan awal, yaitu pengetahuan yang telah dimiliki
siswa, yang dapat dijadikan pijakan untuk dapat mempelajari materi yang baru. Sehingga dalam
menyusun desain pesan, guru harus lebih dulu mengetahui kesiapan siswa melalui tes penjajakan/tes
prasyarat belajar. Apabila diketahui pengetahuan awal siswa belum mencukupi, maka dapat diadakan
pembekalan atau matrikulasi.

Sedangkan untuk kesiapan fisik berarti saat siswa melakukan kegiatan belajar, ia tidak mengalami
kekurangan/halangan,, sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.
Contohnya saat belajar musik, siswa tidak boleh terganggu pendengarannya.

Motivasi merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan/tidak melakukan


sesuatu. Dorongan itu dapat dari dalam maupun luar. Apabila semakin tinggi motivasi untuk belajar,
semakin tinggi juga proses dan hasil belajarnya. Oleh sebab itu dalam kegiatan pembelajaran,

2
hendaknya guru selalu berupaya untuk mendorong motivasi siswa dengan menunjukkan pentingnya
memperlajari pesan pembelajaran yang sedang dipelajari.

2.1.2. Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Perhatian

Prinsip ini mengatakan bahwa apabila dalam proses belajar perhatian siswa terpusat pada
pesan yang dipelajari, maka proses dan hasil belajar akan semakin baik. Perhatian memegang
peranan penting dalam kegiatan belajar. Semakin baik perhatian siswa, proses dan hasil belajar akan
lebih baik pula dan berikut ni cara-cara yang dapat diterapkan untuk mengarahkan perhatian siswa.

Mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman/kehidupan siswa;

Menggunakan alat pemusat perhatian, seperti peta konsep, gambar, bagan, dan media-media
pembelajaran visual lainnya;

Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari dengan topik-topik yang sudah
dipelajari

Menggunakan musik penyeling

Menciptakan suasana yang menyenangkan/riang

Teknik penyajian yang bervariasi

Mengurangi bahan atau materi yang tidak relevan.

2.1.3 Prinsip Partisipasi Aktif Siswa

Prinsip ini meliputi aktivitas, kegiatan atau proses mental, fisik, maupun emosional. Sebagai
contohnya; aktivitas mental adalah mengidentifikasi, membandingkan, menganalisis, dan sebagainya.
Sedangkan yang termasuk aktivitas fisik adalah melakukan gerak badan, seperti kaki, tangan untuk
melakukan keterampilan tertentu. Dan yang termasuk aktivitas emosional adalah semangat, sikap
positif terhadap belajar, motivasi, keriangan, dan lain sebagainya. Berikut ini cara-cara yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan siswa.

Memberikan pertanyaan-pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung;

Mengerjakan latihan pada setiap akhir suatu bahasan;

Membuat percobaan dan memikirkan atas hipotesis yang diajukan;

Membentuk kelompok belajar;

Menerapkan kontekstual, kooperatif, dan kolaboratif.

3
2.1.4. Prinsip Umpan Balik

Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada siswa mengenai keberhasilan atau kekurangan-
kekurangannya dalam belajar. Upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam memberikan umpan balik
ini diantaranya dengan memberikan soal/pertanyaan kepada siswa, kemudian memberitahukan
apakah jawabannya sudah benar. Selain itu Guru juga dapat memberikan tugas, kemudian
memberitahukan apakah tugas yang dikerjakan sudah benar. Kembalikan pekerjaan siswa yang telah
dikoreksi, dinilai atau diberi komentar atau catatan oleh guru.

2.1.5. Prinsip Pengulangan

Proses penguasaan materi pembelajaran/keterampilan tertentu memang memerlukan


pengulangan. Hal yang terjadi apabila tidak adanya pengulangan akan mengakibatkan
informasi/pesan pembelajaran tidak bertahan lama dalam ingatan, dan informasi itu mudah
dilupakan. Upaya mengulangi dapat dilakukan dengan cara dan media yang sama, sebagai contoh
dengan memutar berupa video yang diputar berulang-ulang atau membaca buku 2 sampai 3 kali.
Pengulangan dapat juga dengan cara dan media yang berbeda, misalnya setelah mendengar metode
ceramah, siswa diminta untuk membaca buku dengan topik yang sama. Atau dapat juga dengan
menggunakan epitome, advance organizer, rangkuman, atau kesimpulan sebagai media
pengulangan.

Guru yang ideal adalah guru yang mempunyai tiga ciri yaitu kreatif dalam memanfaatkan
potensinya, kreatif mengelola waktu luangnya, dan berani membuat lompatan hidup dengan
berwirausaha.

Jadi di masa sekarang ini nampaknya sangat memerlukan guru yang potensial untuk
menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efisien dan menyenangkan. Selain itu juga harus memiliki
nilai tambah, yakni guru harus memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak didik untuk berfikir
dinamis, visioner, dan produktif.

Peran Guru

Peran yang Harus Dimainkan Guru

Ada banyak peran yang harus dimainkan guru dalam proses pembelajaran. Peran- peran
tersebut adalah sebagai berikut.

Caregiver ( Pembimbing)

Predikat sebagai pembimbing bukanlah hal yang mudah. Predikat ini erat sekali kaitannya dengan
praktik keseharian. Seseorang tidak mungkin disebut sebagai pembimbing jika dalam realisasinya
tidak mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai pembimbing. Untuk dapat disebut sebagai
pembimbing, guru harus mampu memperlakukan siswanya dengan respek dan sayang (atau juga
cinta).

4
Model (Contoh)

Gerak gerik guru sebenarnya selalu diperhatikan oleh setiap siswa. Tindakan, perilaku, dan bahkan
gaya guru mengajar pun akan sulit dihilangkan dalam ingatan setiap siswa. Pada intinya, guru akan
dicontoh siswanya, baik kebiasaan buruk maupun kebiasaan bagus. Kedisiplinan, kejujuran, keadilan,
kebersihan, kesopanan, ketulusan, ketekunan, dan kehati-hatian akan selalu direkam oleh siswa-
siswinya dan dalam batas-batas tertentu akan diikuti oleh siswa-siswinya.

Mentor (Penasihat)

Adanya hubungan batin atau emosional antara siswa dan gurunya, menyebabkan guru harus
berperan sebagai penasihat. Pada dasarnya, guru tidak sekedar menyampaikan pelajaran di kelas,
tanpa memperdulikan apakah siswanya paham atau tidak, seolah-olah tidak mempunyai tanggung
jawab untuk menjadikan siswa pandai dalam materi pelajaran(ilmu) dan dalam menjaga nilai-nilai
moralitas bangsa. Lebih dari itu, guru harus sanggup menjadi penasihat pribadi masing-masing siswa.
Erat sekali kaitannya dengan peran pembimbing, guru harus sanggup memberi nasihat ketika siswa
membutuhkan.

Sifat-sifat yang Harus Dimiliki Guru

Disamping peran guru sebagai pembimbing, contoh, dan penasihat yang dijelaskan diatas, ada
beberapa sifat yang harus dimiliki oleh guru, jika ingin pendidikan kita sukses. Sifat-sifat guru
tersebut antara lain:

Memahami perannya sendiri

Tulus

Bangga dan puas jika melihat anak didik sukses

Sabar dan tekun (telaten)

Paham dan menguasai apa yang diajarkan

Selalu belajar

Ada panggilan untuk mendidik

Kerja keras, dan sebagainya

Menurut Marhaban, S.Pd, pembelajaran PAKEM akan sangat membantu guru dalam
pembelajaran yang dijalaninya. Karena, dalam pembelajaran ini, peserta didik lebih aktif dari
gurunya. Guru hanya memberikan pengarahan dan tuntunan saja, selebihnya siswa yang bekerja
menyelesaikannya. PAKEM harus selalu tersedia media pembelajaran. Walaupun hanya dengan alat
peraga sederhana, harus tetap terjadi interaksi timbal balik antar guru dan siswa.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan guru

5
Hal-hal yang perlu dilakukan guru paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif
yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik, dalam proses pembelajaran
terhadap siswa. Kedua belas aspek tersebut adalah sebagai berikut:

Memahami potensi siswa yang tersembunyi

Siswa diberiakan kesempatan untuk belajar bertanggung jawab

Menghargai siswa yang potensinya rendah dan lamban

Mendorong siswa untuk terus maju

Mengakui pekerjaan siswa dalam satu bidang

Menggunakan kemampuan fantasi dalam pembelajaran

Memuji perbedaan potensi, karakter, bakat, minatt dan gaya belajar siswa

Mendorong dan menghargai keterlibatan individu dalam belajar mandiri

Menyatakan kepada siswa bahwa guru adalah mitra, fasilitaor, dan motivator bagi mereka.

Menciptakan suasana belajar yang kondusif

Mendorong terjadinya pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, inkuiri, dan diskaveri

Mendorong terjadinya umpan balik melalui tes/ ujian

Ciri Guru yang Menerapkan Pakem

Guru yang konsisten menerapkan PAKEM mempunyai enam ciri sebagai berikut:

Punya keterampilan interpersonal dan keterampilan profesional.

Semua siswa pada dasarnya menyukai guru, menyukai kelasnya, dan menyukai sekolahnya. Hal ini
hanya akan terjadi jika guru tahu menghargai siswa dan bisa mengerti apa yang penting untuk siswa.
Siswa bisa mengatakan hal ini karena mereka diperlakukan dengan kebaikan dan rasa hormat.

Memberikan siswa pekerjaan dan mempercayakan mereka dalam melakukannya.

Jadi lah guru yang memiliki rasa percaya pada murid-muridnya, menghormati keahlian serta hal yang
menjadi minat mereka, dan membiarkan mereka melakukan tugas mereka tanpa gangguan. Guru
yang baik akan ada disamping siswa untuk membantu ketika mereka membutuhkannya, namun
tetap, siswa memiliki ruang dan kesempatan untuk mencoba hal baru, atau juga bisa gagal tanpa
harus merasa patah semangat . Hal-hal inilah yang akan membuat siswa sukses dan berhasil.

Terbuka dan kolaboratif, tetapi akan tetap melakukan intervensi bila diperlukan.

6
Guru menghargai opini dan ide-ide yang diungkapkan oleh siswanya. Diskusi dan perbedaan
pendapat yang terjadi dihargai dan malah digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, jangan
lupa tetap melakukan kontrol pada situasi kelas.

Mudah ditemui dan diajak bicara.

Guru yang baik berbicara kepada siswa, di kantin, lorong, dalam perjalanan, antara kelas, dan di
semua kesempatan di luar jam belajar.

Punya perspektif ke depan

Guru yang baik menyadari bahwa fokus utama sebuah sekolah siswa. Hal-hal yang bersifat akademis
memang penting, tetapi bukan hal yang paling penting. UAS dan UNAS juga penting, tetapi bukan hal
yang paling penting.

Guru yang baik juga seorang manusia yang baik

Sebuah kata untuk menggambarkan bagaimana seorang guru bersikap adalah “pantas.” Guru yang
baik tidak mudah kehilangan kesabaran, merendahkan siswa atau orang lain dengan tidak hormat.
Punya rasa humor yang tidak pernah habis. Dia jarang menerima pujian dan penghargaan, tapi jika
orang lain memuji maka ia akan mengatakan bahwa sekolah tempatnya mengajar lah yang bisa
membentuk ia menjadi seperti yang dipuji orang lain.

2.2. PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PAKEM

Peran komite sekolah sangat di butuhkan dalam PAKEM karena komite sekolah adalah
sebagai jembatan penghubung antara kepentingan sekolah dan masyarakat.

Komite sekolah berkedudukan sebagai mitra untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Dalam konteks ini, komite sekolah dapat membantu penyelenggaraan proses pembelajaran,
sarana dan prasarana sekolah, dan mengkoordinasikan peran serta masyarakat. Komite sekolah
sebagai advisory agency memberikan pertimbangan bagaimana seharusnya pembelajaran di
kelas dilakukan oleh guru. Artinya, komite sekolah juga dapat memberikan masukan kepada
guru bagaimana proses pembelajaran PAKEM dapat dilaksanakan di sekolah. Di samping itu,
untuk keberhasilan PAKEM di kelas tentu saja membutuhkan alat dan sumber belajar yang memadai.

Berikut bebrapa langkah yang harus dilakukan oleh komite sekolah dalam rangka menyukseskan
PAKEM.

Menggalang dana

Yang pertama yang dilakukan komite sekolah adalah menggalang dana masyarakat dalam rangka
pembiayaan penyelenggaraan PAKEM. Dana sangat di butuhkan untuk mengadakan pelatihan guru
secara intensif dan reguler, membeli sarana prasarana yang di butuhkan, dan mengembangkan
kegiatan pembelajaran, misalnya untuk moving class, studi banding, laboratorium, dan sebagainya.

Menerapkan manajemen terbuka, partisipatif, dan akuntabel.

7
Komite sekolah mendorong agar sekolah menerapkan manajemen terbuka, partisipatif, dan
akuntabel, karena hal inilah yang akan menjadi penilaian masyarakat. Jika manajemen yang di
terapkan stransparan, partisipatif, dan akuntabel, maka animo masyarakat untuk memberikan
konstribusi kepada sekolah bisa terus meningkat dari waktu ke waktu.

Mengawasi jalannya PAKEM

Tidaknya hanya memberikan sumbangan finansial, komite sekolah juga harus aktif memonitoring
jalannya PAKEM secara kritis, proaktif, dan analitis. Komite sekolah juga memberikan kritik, masukan,
dan bimbingan terkait dengan PAKEM, yang bertujuan agar pihak sekolah bisa lebih sungguh-
sungguh dalam menjalankan PAKEM sesuai dengan ketentuan yang ada.

2.3. PERAN ORANG TUA DALAM PAKEM

Orang tua atau wali siswa mempunyai peran penting dalam PAKEM. Orang tua mempunyai peran
besar dalam membangkitkan semangat belajar anak, karana anak lebih banyak menghabiskan waktu
di rumah daripada di sekolah. Pembentukan watak, kepribadian, moral dan keilmuan di bentuk dari
rumah. Untuk itu, orang tua harus dapat menjadi mitra belajar anak di rumah. Menurut Sunardi
(2010), orang tua yang ingin anaknya sukses, ia harus mau belajar, dalam arti meluangkan waktunya
untuk menemani anaknya belajar.

Di dalam perencanaan pembelajran, orang tua dapat berfungsi sebagai pemberi masukan,
pemantau, dan juga nara sumber dalam pembelajaran disamping itu, orang tua pun dapat
membantu melengkapi alat-alat pembelajaran yang mendukung pembelajaran yang tidak dapat di
penuhi oleh sekolah dan orang tua menyedikan sumber belajar bagi anak, mulai dari buku, kamus,
koran, komputer dan alat-alat yang lain. Namun orang tua juga harus terus memantau pembelajaran
anak agar tidak terjadi penyimpangan dalam menggunakan alat sumber belajar seperti komputer.

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

8
Peran guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam PAKEM. dalam
menyukseskan PAKEM peran guru adalah yang paling menetukan dan sebagai eksekutor konsep, oleh
karena itu pembelajaran ini melibatkan dua unsur utama yaitu guru dan siswa, dengan guru
pengendali utama. Sesuai denga teori kognitif dan teori pemrosesan informasi dapat dikembangkan
dalam lima prinsip , yaitu: Prinsip kesiapan dan motivasi, Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian,
Prinsip partisipasi aktif siswa, Prinsip umpan balik, dan Prinsip pengulangan.

Peran komite sekolah sangat di butuhkan dalam PAKEM karena komite sekolah
adalah sebagai jembatan penghubung antara kepentingan sekolah dan masyarakat. Komite sekolah
berkedudukan sebagai mitra untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam konteks
ini, komite sekolah dapat membantu penyelenggaraan proses pembelajaran, sarana dan
prasarana sekolah, dan mengkoordinasikan peran serta masyarakat.

Peran orang tua juga sangat di butuhkan dalam menyukseskan PAKEM karena orang
tua mempunyai peran besar dalam membangkitkan semangat belajar anak. Di samping itu, orang tua
menyedikan sumber belajar bagi anak, mulai dari buku, kamus, koran, komputer dan alat-alat yang
lain

3.2. SARAN

Bagi guru Pada dasarnya guru sudah banayak yang mengetahui tentang konsep
PAKEM, tetapi dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan kemauan dan
motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan PAKEM didalam proses pembelajaran. Dan juga
peran komite, dan orang tua dalam PAKEM sangat perlu mendukung dalam pembelajaran Karena
metode pembelajaran PAKEM ini akan menyelamatkan peserta didik dari pembelajaran yang
membosankan dan mampu membuat semangat peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai