Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

APOTEK AMANAH FARMA

APA:
Farida Yanuarti Dwi K, S. Farm., Apt
SIPA: 19850102/SIPA_33.72/2014/2049
STRA: 19850102/STRA-UMS/2008/222247

APOTEK AMANAH FARMA


2019
SOP
Pengadaan Perbekalan Farmasi

Tujuan:
Untuk menjamin agar perbekalan farmasi yang meliputi obat dan alat
kesehatan yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan klinis sehingga dapat
mencegah kekosongan barang.
Penanggung Jawab:
1. Apoteker penanggung jawab memastikan SOP dilaksanakan.
2. Apoteker beserta asisten melaksanakan SOP tanpa penyimpangan.
Prosedur:
1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan diadakan harus memiliki izin
edar atau nomor registrasi.
2. Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaanya sudah
sampai jumlah yang cukup untuk kebutuhan satu bulan (stok optimum).
3. Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi maupun alat kesehatan
harus mempertimbangkan dalam penggunaan obat, harga, dan ketersediaan
anggaran.
4. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi.
5. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2, lembar asli
diberikan kepada distributor sedangkan salinannya disimpan sebagai arsip.
Pengadaan didasarkan atas data perencanaan yang telah dibuat.
6. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP
khusus.
7. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
8. Surat pesanan ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek.

SOP
Pelayanan Resep

Tujuan:
Untuk tercapainya pelayanan kefarmasian yang baik dan bermutu sehingga
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Penanggung jawab:
1. Apoteker penanggung jawab memastikan SOP dilaksanakan.
2. Apoteker beserta asisten melaksanakan SOP tanpa penyimpangan.
Prosedur:
1. Apoteker/Asisten apoteker menerima resep dari pasien.
2. Saat melayani resep, berikan perhatianmu pada pasien, jangan mencoba
melayani 2 resep sekaligus dalam satu waktu.
3. Lakukan skrining resep meliputi kelengkapan data pasien maupun dokter
penulis resep, administrasi, pharmaceutical, dan klinik.
4. Konfirmasikan ke dokter jika terdapat ketidakjelasan atau masalah dalam
penulisan resep untuk menghindari kesalahan pemberian sediaan.
5. Mintalah persetujuan kepada pasien bila ada penggantian obat (merk lain).
6. Menghitung nominal harga dan mintalah persetujuan pasien.
7. Menyiapkan obat sesuai dengan resep.
8. Memperhatikan nama obat, dosis, bentuk sediaan, expired, dan cara
pemakaiaanya.
9. Obat yang disiapkan, dicatat di kartu stok obat.
10. Memasukan obat pada wadah yang sesuai dan memberikan etiket sesuai
dengan penandaan di resep lengkap dengan indikasinya.
11. Meneliti kembali resep sebelum diserahkan kepada pasien.
12. Pada saat memberikan obat kepada pasien, apoteker/asisten apoteker wajib
memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi yang meliputi dosis,
frekuensi pemakaian dalam sehari, waktu penggunaan obat, cara
menggunakan obat dan efek samping obat yang mungkin ditimbulkan setelah
penggunaan obat dan jika perlu pengatasan pertama terhadap efek samping
yang ditimbulkan.

SOP

Pemusnahan Resep

Tujuan:
Untuk penghapusan dan atau pemusnahan perbekalan farmasi yang sudah
kadaluarsa atau rusak.
Penanggung jawab:
1. Apoteker penanggung jawab memastikan SOP dilaksanakan.
2. Apoteker beserta asisten melaksanakan SOP tanpa penyimpangan.
Prosedur:
1. Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku yaitu
setiap arsip resep yang telah berumur 3 tahun atau lebih sebelum dilakukan
pemusnahan dibuat surat pemberitahuan kepada kepala kantor dinas kesehatan
setempat bahwa akan dilakukan pemusnahan arsip resep serta tembusan untuk
arsip apotek.
2. Dibentuk panitia pemusnahan arsip resep.
3. Pemusnahan dilakukan dengan cara membakar arsip resep.
4. Dibuat berita acara pemusnahan rangkap 4 dengan data:
a. Periode tahun transaksi resep
b. Jumlah dus
c. Tempat dan lokasi pemusnahan
5. Dibuat laporan atas pelaksanaan pemusnahan kepada kepala kantor dinas
kesehatan setempat dan tembusan apotek.

Anda mungkin juga menyukai