Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

1. Anita Dyahsuwardi (173210044) 8. Moch Nur Huda (173210059)


2. Dita Putri Cahyani (173210049) 9. Putro Setyo Bekti (173210065)
3. Fawaidatul Khusnul (173210050) 10. Shofiyullah Arroqi (173210070)
4. Ika Ayu T.W (173210053) 11. Syerly Nurkumalasari(173210073)
5. Intin Ningtyastutik (173210055) 12. Tri Susanti (173210054)
6. Kuni Khairah U. (173210056) 13.Yunita Nuraini (173210080)
7. Yusinta O (173210109) 14. Zeisva Aprilianingrum (173210081)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Keperawatan Komunitas yang berjudul “KONSEP PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA “.Dalam penyusunan makalah ini penulis
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.

Jombang, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pembangunan Kesehatan Di Indonesia........................................3


2.2 Konsep Millenium Development Goals…………………………………10

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………14
3.2 Saran…………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…….16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang
meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan
tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktup dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan
visi pembangunan nasional di atas maka melalui pembangunan kesehatan yang
ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD
1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasarkan
kehidupan bangsa maka diselenggarakan program pembangunan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah:
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
kesehatan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Agar mampu menjawab tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
termasuk konsistensi kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang mutakhir. Gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan di
rumuskan sebagai Indonesia Sehat 2010 yakni berupa masyarakat, bangsa, dan
negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Salah satu kunci keberhasilan
pembangunan kesehatan adalah mengaktualisasikan paradigma sehat sebagai
gerakan nasional.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas yang menjadi fokus dari penulisan makalah ini adalah:
1) Pembangunan kesehatan Di Indonesia
2) Indonesia sehat 2014
3) Millenium Development Goals

1
1.3.Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendetail lagiu
mengenai mata kuliah ilmu Kesehatan masyarakat khususnya untu pembahasan
pembangunan kesehatan di Indonesia, Indonesia sehat 2014, dan MDGs.
1.4.Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pembangunan kesehatan di Indonesia
2) Untuk mengetahui konsep Indonesia sehat 2014
3) Untuk mengetahui konsep MDGs

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pembangunan Kesehatan Di Indonesia dan Indonesia Sehat 2014


1. Tujuan Pembangunan Kesehatan Di Indonesia
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal
diseluruh wilayah Republik Indonesia.
2. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model
pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait
dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya
yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan.
3. Misi Dan Visi Indonesia Sehat 2015
a. VISI : Indonesia Sehat 2015
b. MISI
1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
4. Ciri – Ciri Masyarakat Yang Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mmengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat

3
e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit

5. Indikator Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Masyarakat


Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah :
a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat,
meliputi:
1) Indikator komprehensif- angka kematian kasar menurun
a) rasio angka mortalitas proporsial rendah
b) umur harapan hidup meningkat
2) indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun
a) angka kematian karena penyakit menular menurun
b. Indikator pelayanan kesehatan
1) rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
2) distribusi tenaga kesehatan merata
3) informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit,
fasilitas kesehatan lain, dsb.
4) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan diantaranya
rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.
6. Faktor – Factor Penyebab Terjadinya Masalah Di Indonesia
a. Faktor lingkungan
1) kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan
(masalah-masalah kesehatan).
2) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam
bidang kesehatan.
b. Factor perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia
1) masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu
merugikan dan membahayakan kesehatan mereka.
2) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.
c. Factor social ekonomi
1) tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih
rendah.
2) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya
sadar sehat belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
3) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih
rendah dan memprihatinkan.
d. Factor pelayanan kesehatan

4
1) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada
sebagian propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan
kesehatan maksimal dan belum merata.
2) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada
upaya kuratif.
3) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan
kesehatan.

7. Strategi Dan Program Pembangunan Kesehatan Di Indonesia


Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia
Sehat tahun 2010 adalah sebagai berikut.
a. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan
diselenggarakan harus memiliki wawasan kesehatan. Artinya program
pembangunan nasional harus memberikan konstribusi yang positif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terdapat dua hal, di antaranya:
1) Pembentukan lingkungan sehat;
2) Pembentukan perilaku sehat;
Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu
dilaksanakan kegiatan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan.
Sehingga semua pihak terkait memahami dan mampu melaksanakan
pembangunan berwawwasan Internasional.
b. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan
diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Perkembangan penduduk.
2) Pertumbuhan ekonomi.
3) Kebjaksanaan di bidang kesehatan antara lain: upaya peningkatan kelas
rumah sakit dan deregulasi bidang rumah sakit upaya peninhkatan mutu
unit-unit pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan kesehatan, serta
pengembangan sector swasta (nasional dan asing).
Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
didasarkan atas pertimbangan kombinasi dari tiga prinsip, yaitu:
memerhatikan rasio tenaga dengan penduduk; permintaan dan
kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta determinan yang ada.
Namun, untuk negara Indonesia yang sangat beragam situasi dan
kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk
merupakan factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan tentang kesehatan disamping determinan yang disebutkan
di atas. Ciri daerah yang sangat bervariasi merupakan satu
permasalahan tersendiri dalam melakukan perencanaan tenaga

5
kesehatan sehingga kemungkinan tidak dapat diperoleh satu formula
yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.

8. Program Kesehatan Unggulan Di Indonesia


Ditetapkan 10 program kesehatn, sebagai berikut :
a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hokum
kesehatan
b. Program perbaikan gizi
c. Program pencegahan penyakit menular
d. Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan mental
e. Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat
f. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana
g. Program keselamatan dan kesehatan kerja
h. Program anti tembakau, alcohol, dan madat
i. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan
j. Program pencegahan kecelakaan lalu lintas

9. Agenda Millenium Deffelopment Goals (Mdgs)


Adapun kelima agenda tersebut adalah:
a. Agenda ke – 1 memberantas kemiskinan dan kelaparan.
b. Agenda ke – 4 menurunkan angka kematian anak.
c. Agenda ke – 5 meningkatkan kesehatan ibu
d. Agenda ke – 6 memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya.
e. Agenda ke – 7 melestarikan lingkungan hidup

10. Indikator Keberhasilan Pembangunan Kesehatan Kia


Indikator Input : Dapat dilihat dari kebijaksanaan manajemen ( Man,
Money, Material, Method, dsb ).Struktur organisasi serta kondisi keadaan
masyarakat pada saat ini :
a. Komitmen politik mengenai kesehatan bagi semua.
b. Alokasi sumber daya, pembiayaan Kesehatan 5 % dari total pembayaan
nasional dan pembiayaan pembangunan daerah.
c. Penyebaran Pendapatan
d. Angka melek huruf orang dewasa.
e. Ketersediaan sarana kesehatan, Penyebaran dan penggunaannya.
f. Tingkat pertumbuhan penduduk
g. Penduduk yang ikut JPKM
h. Kerangka Organisasi dan proses manajerial.

6
Indikator Proses : Adanya kemajuan dalam proses manajemen baik
dalam perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pelaporan dan
pembiayaan, misalnya :
a. Keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua.
b. Tingkat desentralisasi pengambilan keputusan, pengembangan dan
penetapan suatu proses manajerial bagi pembangunan kesehatan nasional
atau pembangunan daerah.
c. Wanita hamil yang memeriksakan kehamilan
d. Penduduk yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras.
Indikator Output : Misalnya :
Cakupan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar.
b. Cakupan pelayanan rujukan.
Status kesehatan ;
a. Status gizi dan perkembangan Psikososial anak
b. Angka kematian bayi, angka kematian anak, umur harapan hidup waktu
lahir dan angka kematian ibu.

Pengertian Paradigma Sehat


1. Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik
2. Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersifat lintas sektor
3. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan,
4. Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan

Perubahan Paradigma
1. Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat
2. Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat
3. Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif

Latar Belakang
1. Kesehatan hak azasi manusia, menentukan kualitas hidup SDM
2. Kesehatan karunia Tuhan, perlu disyukuri
3. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, yang utama lingkungan dan
perilaku

7
4. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 3 menyebutkan bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal.

Visi Kesehatan
Untuk mewujudkan paradigma sehat tersebut ditetapkan visi, yaitu gambaran,
prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan
datang, yaitu: Indonesia Sehat 2010

Pengertian Indonesia Sehat 2010-2014


1. Indonesia Sehat 2010 adalah gambaran masyarakat Indonesia di masa
depan yang penduduknya hidup dalam:
2. Lingkungan sehat,
3. Perilaku sehat,
4. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata,
5. Memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tinggi nya.

Pengertian Lingkungan Sehat


1. Lingkungan Sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya
keadaan sehat yaitu lingkungan yang:
2. Bebas polusi,
3. Tersedia air bersih,
4. Sanitasi lingkungan memadai,
5. Perumahan dan pemukiman sehat
6. Perencanaan kawasan berwawasan kesehatan,
7. Kehidupan masyarakat saling tolong-menolong.

Pengertian Perilaku Sehat


1. Perilaku Sehat adalah perilaku proaktif untuk;
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan,
3. Mencegah resiko terjadinya penyakit,
4. Melindungi diri dari ancaman penyakit,
5. Berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat

Misi Pembangunan Kesehatan


1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan:
2. Berbagai sektor pembangunan harus memasukkan pertimbangan
kesehatan dalam semua kebijakan pembangunan-nya: Program
pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi

8
yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak
diselenggarakan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta: Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah,
tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai
5. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
6. Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat .
7. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
8. Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warganya: Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat promotif-preventif yang didukung oleh
upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu upaya penyehatan lingkungan juga
harus diprioritaskan.

Strategi Pembangunan Kesehatan


1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan atau akan
diselenggarakan harus berwawasan kesehatan, setidak-tidaknya harus
memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan lingkungan dan
perilaku sehat. Sedangkan pembangunan kesehatan harus dapat
mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, terutama melalui
upaya promotif-preventif yang didukung oleh upaya kuratif-rehabilitatif.
2. Profesionalisme
Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan
pelbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-
nilai moral dan etika. Untuk itu akan ditetapkan standar kompetensi bagi
tenaga kesehatan, pelatihan berdasar kompetensi, akreditasi dan legislasi
serta kegiatan peningkatan kuatitas lainnya
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat perlu
digalang peranserta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk dalam
pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan penataan sistem pembiayaan

9
kesehatan yang mempunyai peranan yang besar pula untuk mempercepat
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
4. Desentralisasi
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Untuk itu wewenang yang lebih besar didelegasikan kepada
daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan. rumah tangga sendiri,
termasuk di bidang kesehatan.

Program Unggulan Indonesia Sehat 2010


1. Kebijakan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Hukum Kesehatan,
2. Perbaikan Gizi.
3. Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi.
4. Peningkatan Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Mental.
5. Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat.
6. Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8. Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
9. Pengawasan obat, Bahan Berbahaya, Makanan dan Minuman.
10. Pencegahan Kecelakaan dan Keselamatan Lalu Lintas.

2.2. Konsep Millenium Development Goals


A. Pendahuluan
MDGs merupakan singkatan dari Millenium Development
Goals. MDGs dicetuskan pada bulan september tahun 2000 oleh para
pemimpin dunia di New York. Pertemuan para pemimpin dunia tersebut
dinamai dengan “Deklarasi Millennium”. Deklarasi Millennium ini
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan. Dalam
rangka mewujudkan tujuan itu, maka dirumuskan delapan
tujuan Pembangunan Millennium yang disebut Millennium Delevepment
Goals.
MDGs mempunyai delapan tujuan dan antara tujuan saling
keterkaitan. Selain itu, setiap tujuan terkandung beberapa target-target
yang spesifik dan terukur. Setiap target mempunyai beberapa indikator
yang dapat mengukur seberapa besar keberhasilan dari beberapa tujuan
tersebut. Dari delapan tujuan dari MDGs, target yang telah ditentukan
harus tercapai/terpenuhi pada tahun 2015 dengan patokan data tahun 1990.
Salah satu tujuan dari MDGs adalah pendidikan dasar untuk semua.
Dengan pendidikan diharapkan pembangunan sumber daya manusia dapat

10
terealisasi. Buruknya kualitas pendidikan menunjukkan buruknya kualitas
suatu negara begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, masalah
pendidikan mendapatperhatiankhususdarisemuapihak

B. Millennium Development Goals


1. Gambaran Umum MDGs
Millennium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan
yang dianggap masalah pokok dalam pembangunan sumber daya
manusia. Delapan tujuan tersebut adalah:
a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim
Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrim merupakan salah
satu dari tujuan MDGs. Hal ini disebabkan karena dua kondisi tersebut
dapat menghambat kemajuan sumber daya manusia. Kita tidak bisa
menampik bahwa kita hidup butuh uang. Ketika kita mempunyai uang
yang cukup maka kita dapat memanfaatkan uang tersebut untuk
membeli kebutuhan pokok. Jika kebutuhan pokok tersebut dipenuhi
maka kita dapat hidup dengan nyaman.
Tujuan pertama MDGs (Stalker, 2008) memiliki beberapa target
1) Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015 diantaranya,
berdasarkan angka kemiskinan tahun 1990 yaitu 15,8% maka
pencapaian target pada tahun 2015 angka kemiskinan menunjukan
7,5%.
2) Menyediakan seutuhnya pekerjaan yang produktif dan layak,
terutama untuk perempuan dan kaum muda.
Indikator pencapaian target tersebut yaitu:
a) Pertumbuhan PDB per proposisi jumlah pekerjaan/produktivitas
pekerja.
b) Rasio pekerja terhadap populasi.
c) Proposisi pekerja yang hidup dan kurang dari $ 1 per hari.
d) Proposisi pekerja yang memiliki rekening pribadi dan anggota
keluarga bekerja terhadap jumlah pekerja total.
3) Menurunnya proposisi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan
2015.

b. Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk semua


Kualitas sumber daya manusia akan meningkat/membaik jika mereka
mengenyam pendidikan, paling tidak mengenyam pendidikan dasar
yaitu pendidikan wajib 9 tahun. Target dari tujuan

11
kedua MDGs (Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa pada tahun
2015 semua anak di manapun, baik laki-laki maupun perempuan, akan
bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh. Indikator
keberhasilan ditentukan berdasarkan tingkat partisipasi di sekolah
dasar, kelulusan, dan angka melek huruf.
c. Mendorong Kesetaran Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Masalah kesetaraan gender dan pemberdayaanperempuan sedang
digalangkan. Posisi perempuan menjadi pusat perhatian. Pemberdayaan
perempuan di segala lini kehidupan sangat diharapkan. Kita ketahui
bahwa perempuan adalah tiangnya negara. Karena ditangan perempuan,
generasi bangsa ini dilahirkan dan dididik. Target yang ditentukan oleh
tujuan ketiga MDGs (Stalker, 2008) yaitu menghilangkan ketimpangan
gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebik baik pada tahun
2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015.
Indikator keberhasilan ditentukan berdasarkan:
1) Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan
dasar, lanjutan, dan tinggi.
2) Rasio melek huruf anak perempuan terhadap anak laki-laki usia
15-24 tahun.
3) Sumbngan anak perempuan dalam berupah dalam sektor non
pertanian.
4) Proporsi perempuan di dalam perlemen.
d. Menurunkan angka kematian anak
Angka kematian anak masih cukup tinggi. Hal ini
disebabkan faktor ekonomi dan faktor pendidikan. Tujuan keempat
dari MGDs ini melalui target (Stalker, 2008), diantaranya menentukan
angka kematian bahkan sebesar dua pertiganya antra tahun 1990 dan
2005. Indikator keberhasilan target tersebut adalah:
1) Angka kematian anak dibawah lima tahu
2) Proporsi anak usia satu tahun yang mendapatkan imunisasi
campak.
e. Meningkatkan kesehatan ibu
Perjuangan ibu yang paling besar saat melahirkan. Nyawa seorang ibu
bisa jadi taruhanya. Untuk itu kesehatan ibu perlu diperhatikan. Target
dari tujuan kelima MDGs (Stalker, 2008) adalah:
1) Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara
tahun 1990 dan 2005. Indikator target ini berdasarkan proporsi
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan reproduksi.
2) Menyiapkan dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk
semua pada tahun 2015. Indikator target ini tingkat penggunaan

12
alat kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun dan tingkat
perawatan anternal.
f. Memerangi HIV dan AIDS, malaria, serta penyakit lainnya
Target dari tujuan keenam MDGs (Stalker, 2008) adalah:
1) Menghentikan dan mulai membalikkan tren
penyebaran HIV dan AIDS pada tahun 2015.
2) Tersedianya akses universal untuk perawatan
terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan pada tahun 2010.
3) Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderunagn penyebaran
malaria dan penyakit-penyakit lainya pada tahun 2015.
g. Memastikan kelestarian lingkungan
Lingkungan dapat mengakibatkan bencana bagi manusia ketika
tidak dilestarikan. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya
manusia perlu adanya pelestarian lingkungan secara
berkesinambungan. Target dari tujuan ketujuh MDGs (Stalker,
2008) adalah:
1) Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam
kebijaksanaan dan program negara serta mengakhiri kerusakan
sumber daya alam.
2) Proporsi lahan berupa tutupan hutan.
3) Rasio kawasan lindung untuk mempertahankan keragaman hayati.
4) Mengurangi laju hilangnya beragam hayati dan mencapai
pengurangan yang signifikan pada tahun 2010.
5) Menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses
yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
pada tahun 2015.
6) Pada tahun 2010 telah mencapai perubahan signifikan dalam
kehidupan (setidaknya) 100 juta penghuni kawasan kumuh.
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Tujuan akhir ini terkait dengan kerjasama Internasional yaitu
menelaah beberapa asumsi, diantaranya perdagangan, bantuan, utang
Internasional dan lain-lain. Target dan indikator tujuan akhir ini
bertujuan untuk negara-negara maju. Hal ini dikarenakan negara-negara
maju agar membantu negara-negara termiskin dalam mencapai tujuan-
tujuan MDGS lainnya. Salah satu target yang menjadi bagian tujuan
ke-8 MDGs adalah lebih jauh mengembangkan sistem perdagangan dan
keuangan yang terbuka, berbasis peraturan, mudah diperkirakan, dan
tidak diskriminatif.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik
Indonesia. Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat
tahun 2010 adalah sebagai berikut.
1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan diselenggarakan harus
memiliki wawasan kesehatan. Artinya program pembangunan nasional harus
memberikan konstribusi yang positif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya
terdapat dua hal, di antaranya:
a. Pembentukan lingkungan sehat
b. Pembentukan perilaku sehat;
Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu
dilaksanakan kegiatan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan.
Sehingga semua pihak terkait memahami dan mampu melaksanakan
pembangunan berwawwasan Internasional.
2. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan penduduk.
b. Pertumbuhan ekonomi.
c. Kebjaksanaan di bidang kesehatan antara lain: upaya peningkatan kelas
rumah sakit dan deregulasi bidang rumah sakit upaya peninhkatan mutu unit-unit
pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan kesehatan, serta pengembangan
sector swasta (nasional dan asing).
Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan
atas pertimbangan kombinasi dari tiga prinsip, yaitu: memerhatikan rasio tenaga
dengan penduduk; permintaan dan kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta
determinan yang ada. Namun, untuk negara Indonesia yang sangat beragam
situasi dan kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk
merupakan factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
tentang kesehatan disamping determinan yang disebutkan di atas. Ciri daerah
yang sangat bervariasi merupakan satu permasalahan tersendiri dalam melakukan

14
perencanaan tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tidak dapat diperoleh satu
formula yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapata menambah wawasan para pembaca dan isi dari makalah
ini dapat denagn mudah dipahami oleh para pembaca sehingga par pembaca dapat
mengetahui informasi yang disampaikan dari penulisan makalah ini. Makalah ini juga
dpat dijadikan referensi awal untuk para mahasiswa yang mencari materi mengenai
Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Indonesia Sehat 2014, dan MDGs.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hudha, AM. 2010. Mewujudkan MDGs Pendidikan untuk Kemajuan


Pendidikan Masa Datang.: http://ejournal.umm.ac.id. (diakses pada 02 Juni
2013)
Iqbal Mubarak, Wahid and Chayatin, Nurul. 2008. Ilmu Kesehatan
Masyarakat: Teori dan Apikasi. Gresik : Salema Medika
Nurullah, Ahmad. 2012. Tantangan 2012 menuju MDGs. [On line]. http: ///J:
Pendidikan MDGs.htm. (diakses pada 02 juni 2013)
Setiawan, Benni. 2008. Agenda PendidikanNasional. Jogjakarya: Ar-ruz Media
Group.

16

Anda mungkin juga menyukai