DISUSUN OLEH :
JOMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Keperawatan Komunitas yang berjudul “KONSEP PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA “.Dalam penyusunan makalah ini penulis
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………14
3.2 Saran…………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…….16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang
meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan
tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktup dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan
visi pembangunan nasional di atas maka melalui pembangunan kesehatan yang
ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD
1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasarkan
kehidupan bangsa maka diselenggarakan program pembangunan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah:
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
kesehatan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Agar mampu menjawab tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
termasuk konsistensi kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang mutakhir. Gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan di
rumuskan sebagai Indonesia Sehat 2010 yakni berupa masyarakat, bangsa, dan
negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Salah satu kunci keberhasilan
pembangunan kesehatan adalah mengaktualisasikan paradigma sehat sebagai
gerakan nasional.
1
1.3.Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendetail lagiu
mengenai mata kuliah ilmu Kesehatan masyarakat khususnya untu pembahasan
pembangunan kesehatan di Indonesia, Indonesia sehat 2014, dan MDGs.
1.4.Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pembangunan kesehatan di Indonesia
2) Untuk mengetahui konsep Indonesia sehat 2014
3) Untuk mengetahui konsep MDGs
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit
4
1) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada
sebagian propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan
kesehatan maksimal dan belum merata.
2) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada
upaya kuratif.
3) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan
kesehatan.
5
kesehatan sehingga kemungkinan tidak dapat diperoleh satu formula
yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.
6
Indikator Proses : Adanya kemajuan dalam proses manajemen baik
dalam perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pelaporan dan
pembiayaan, misalnya :
a. Keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua.
b. Tingkat desentralisasi pengambilan keputusan, pengembangan dan
penetapan suatu proses manajerial bagi pembangunan kesehatan nasional
atau pembangunan daerah.
c. Wanita hamil yang memeriksakan kehamilan
d. Penduduk yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras.
Indikator Output : Misalnya :
Cakupan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar.
b. Cakupan pelayanan rujukan.
Status kesehatan ;
a. Status gizi dan perkembangan Psikososial anak
b. Angka kematian bayi, angka kematian anak, umur harapan hidup waktu
lahir dan angka kematian ibu.
Perubahan Paradigma
1. Paradigma sakit: upaya membuat orang sakit menjadi sehat
2. Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat
3. Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif
Latar Belakang
1. Kesehatan hak azasi manusia, menentukan kualitas hidup SDM
2. Kesehatan karunia Tuhan, perlu disyukuri
3. Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, yang utama lingkungan dan
perilaku
7
4. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 3 menyebutkan bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal.
Visi Kesehatan
Untuk mewujudkan paradigma sehat tersebut ditetapkan visi, yaitu gambaran,
prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan
datang, yaitu: Indonesia Sehat 2010
8
yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak
diselenggarakan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
4. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta: Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah,
tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai
5. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
6. Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat .
7. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
8. Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warganya: Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat promotif-preventif yang didukung oleh
upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu upaya penyehatan lingkungan juga
harus diprioritaskan.
9
kesehatan yang mempunyai peranan yang besar pula untuk mempercepat
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
4. Desentralisasi
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-
masing daerah. Untuk itu wewenang yang lebih besar didelegasikan kepada
daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan. rumah tangga sendiri,
termasuk di bidang kesehatan.
10
terealisasi. Buruknya kualitas pendidikan menunjukkan buruknya kualitas
suatu negara begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, masalah
pendidikan mendapatperhatiankhususdarisemuapihak
11
kedua MDGs (Stalker, 2008) adalah memastikan bahwa pada tahun
2015 semua anak di manapun, baik laki-laki maupun perempuan, akan
bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara utuh. Indikator
keberhasilan ditentukan berdasarkan tingkat partisipasi di sekolah
dasar, kelulusan, dan angka melek huruf.
c. Mendorong Kesetaran Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Masalah kesetaraan gender dan pemberdayaanperempuan sedang
digalangkan. Posisi perempuan menjadi pusat perhatian. Pemberdayaan
perempuan di segala lini kehidupan sangat diharapkan. Kita ketahui
bahwa perempuan adalah tiangnya negara. Karena ditangan perempuan,
generasi bangsa ini dilahirkan dan dididik. Target yang ditentukan oleh
tujuan ketiga MDGs (Stalker, 2008) yaitu menghilangkan ketimpangan
gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebik baik pada tahun
2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015.
Indikator keberhasilan ditentukan berdasarkan:
1) Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan
dasar, lanjutan, dan tinggi.
2) Rasio melek huruf anak perempuan terhadap anak laki-laki usia
15-24 tahun.
3) Sumbngan anak perempuan dalam berupah dalam sektor non
pertanian.
4) Proporsi perempuan di dalam perlemen.
d. Menurunkan angka kematian anak
Angka kematian anak masih cukup tinggi. Hal ini
disebabkan faktor ekonomi dan faktor pendidikan. Tujuan keempat
dari MGDs ini melalui target (Stalker, 2008), diantaranya menentukan
angka kematian bahkan sebesar dua pertiganya antra tahun 1990 dan
2005. Indikator keberhasilan target tersebut adalah:
1) Angka kematian anak dibawah lima tahu
2) Proporsi anak usia satu tahun yang mendapatkan imunisasi
campak.
e. Meningkatkan kesehatan ibu
Perjuangan ibu yang paling besar saat melahirkan. Nyawa seorang ibu
bisa jadi taruhanya. Untuk itu kesehatan ibu perlu diperhatikan. Target
dari tujuan kelima MDGs (Stalker, 2008) adalah:
1) Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara
tahun 1990 dan 2005. Indikator target ini berdasarkan proporsi
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan reproduksi.
2) Menyiapkan dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk
semua pada tahun 2015. Indikator target ini tingkat penggunaan
12
alat kontrasepsi oleh wanita usia 15-49 tahun dan tingkat
perawatan anternal.
f. Memerangi HIV dan AIDS, malaria, serta penyakit lainnya
Target dari tujuan keenam MDGs (Stalker, 2008) adalah:
1) Menghentikan dan mulai membalikkan tren
penyebaran HIV dan AIDS pada tahun 2015.
2) Tersedianya akses universal untuk perawatan
terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan pada tahun 2010.
3) Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderunagn penyebaran
malaria dan penyakit-penyakit lainya pada tahun 2015.
g. Memastikan kelestarian lingkungan
Lingkungan dapat mengakibatkan bencana bagi manusia ketika
tidak dilestarikan. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya
manusia perlu adanya pelestarian lingkungan secara
berkesinambungan. Target dari tujuan ketujuh MDGs (Stalker,
2008) adalah:
1) Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam
kebijaksanaan dan program negara serta mengakhiri kerusakan
sumber daya alam.
2) Proporsi lahan berupa tutupan hutan.
3) Rasio kawasan lindung untuk mempertahankan keragaman hayati.
4) Mengurangi laju hilangnya beragam hayati dan mencapai
pengurangan yang signifikan pada tahun 2010.
5) Menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses
yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
pada tahun 2015.
6) Pada tahun 2010 telah mencapai perubahan signifikan dalam
kehidupan (setidaknya) 100 juta penghuni kawasan kumuh.
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Tujuan akhir ini terkait dengan kerjasama Internasional yaitu
menelaah beberapa asumsi, diantaranya perdagangan, bantuan, utang
Internasional dan lain-lain. Target dan indikator tujuan akhir ini
bertujuan untuk negara-negara maju. Hal ini dikarenakan negara-negara
maju agar membantu negara-negara termiskin dalam mencapai tujuan-
tujuan MDGS lainnya. Salah satu target yang menjadi bagian tujuan
ke-8 MDGs adalah lebih jauh mengembangkan sistem perdagangan dan
keuangan yang terbuka, berbasis peraturan, mudah diperkirakan, dan
tidak diskriminatif.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik
Indonesia. Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat
tahun 2010 adalah sebagai berikut.
1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembengunan nasional yang sedang akan diselenggarakan harus
memiliki wawasan kesehatan. Artinya program pembangunan nasional harus
memberikan konstribusi yang positif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya
terdapat dua hal, di antaranya:
a. Pembentukan lingkungan sehat
b. Pembentukan perilaku sehat;
Untuk terselenggarakannya pembangunan berwawasan kesehatan perlu
dilaksanakan kegiatan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan.
Sehingga semua pihak terkait memahami dan mampu melaksanakan
pembangunan berwawwasan Internasional.
2. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga kesehatan diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan penduduk.
b. Pertumbuhan ekonomi.
c. Kebjaksanaan di bidang kesehatan antara lain: upaya peningkatan kelas
rumah sakit dan deregulasi bidang rumah sakit upaya peninhkatan mutu unit-unit
pelayanan kesehatan, swadaya unit pelayanan kesehatan, serta pengembangan
sector swasta (nasional dan asing).
Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan
atas pertimbangan kombinasi dari tiga prinsip, yaitu: memerhatikan rasio tenaga
dengan penduduk; permintaan dan kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta
determinan yang ada. Namun, untuk negara Indonesia yang sangat beragam
situasi dan kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk
merupakan factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
tentang kesehatan disamping determinan yang disebutkan di atas. Ciri daerah
yang sangat bervariasi merupakan satu permasalahan tersendiri dalam melakukan
14
perencanaan tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tidak dapat diperoleh satu
formula yang dapat digunakan untuk semua wilayah Indonesia.
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapata menambah wawasan para pembaca dan isi dari makalah
ini dapat denagn mudah dipahami oleh para pembaca sehingga par pembaca dapat
mengetahui informasi yang disampaikan dari penulisan makalah ini. Makalah ini juga
dpat dijadikan referensi awal untuk para mahasiswa yang mencari materi mengenai
Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Indonesia Sehat 2014, dan MDGs.
15
DAFTAR PUSTAKA
16