Anda di halaman 1dari 39

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam setiap perusahaan bisnis, transaksi dan peristiwa ekonomi berlangsung

setiap hari baik transaksi penjualan, pembelian, pengeluaran biaya, penerimaan dan

pengeluaran kas, penjualan dan akuisisi aset. Peristiwa-peristiwa ini, timbul dari

keputusan dan tindakan manajemen, dan berdampak pada efisiensi operasional dan

posisi perusahaan. Sebagian besar transaksi dan peristiwa ini memiliki nilai uang

atau dapat diukur dan dinyatakan dalam nilai uang. Karena transaksi dan peristiwa

ini memengaruhi operasi dan posisi perusahaan, maka perlu diukur, dicatat,

dianalisis dan dilaporkan kepada manajemen, sehingga manajemen dapat

mengevaluasi pengaruh transaksi tersebut pada perusahaan.

Dibandingkan dengan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, akuntansi

manajemen muncul belakangan. Akuntansi manajemen menghubungkan

manajemen dengan akuntansi. Semua informasi tersebut yang berguna untuk

manajemen adalah subyek akuntansi manajemen. Setiap informasi yang diperlukan

untuk pengambilan keputusan adalah perhatian dari akuntansi manajemen.

Akuntansi manajemen, seperti akuntansi keuangan, menyediakan informasi untuk

pengguna internal, meskipun data dasar berasal dari sistem akuntansi yang sama

yaitu, sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya. Akuntansi manajemen

mengumpulkan dan menyediakan informasi akuntansi, akuntansi biaya, ekonomi

dan statistik kepada pihak-pihak di berbagai tingkatan manajerial untuk membantu

mereka dalam dungsi manajerial dan evaluasi kinerja. Informasi yang dihasilkan
2

akuntansi manajemen dianggap dapat bermanfaat jika : (1) dapat mengurangi

ketidakpastian pemakainya, dan (2) diadaptasikan serta (3) memenuhi kapasitas

para pemakainya.

Menurut Hadibroto (2000 : 51) mengemukakan bahwa Akuntansi

Manajemen “sebagai proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan

interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk

merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan

pemakaian yang tepat dan pertanggung jawaban yang baik terhadap sumber daya

perusahaan”.

Akuntansi manajemen merupakan pengembangan dan penerapan berbagai

teknik pencatatan (recording), analisis, interpretasi dan presentasi, membuat

perhitungan keuangan, perhitungan biaya, dan data lain yang aktif dan efektif dalam

menjalankan fungsi kinerja manajerial, yaitu perencanaan, pengambilan keputusan,

dan pengendalian. Akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu manajemen

dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang

dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan ditransformasikan

secara lebih efektif serta efisien.

Menurut Davis (2007 : 56) mengemukakan bahwa “pengambilan keputusan

adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif jawaban atau

pemecahan suatu masalah yang didalamnya dipertimbangkan keuntungan-

keuntungan serta resiko-resiko yang terkandung dalam setiap alternatif masalah

tersebut”.
3

Pengambilan keputusan dari pimpinan organisasi berpengaruh terhadap

pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan karena keputusan yang diambil

seorang pimpinan yang dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata dan dirumuskan

dalam suatu peraturan, perintah, instruksi, kebijaksanaan, dan dalam bentuk lain

yang dikendaki pimpinan. Kesalahan pengambilan keputusan oelh pimpinan seperti

penyusunan pedoman pelaksanaan tugas bawahan dapat mengakibatkan kesalahan

dalam pelaksanaan tugas pegawai (bawahan) yang pada akhirnya dapat

menghambat pencapaian tujuan organisasi.

PT. INDOSIAK PERMAI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

manufaktur Springbed dengan skala nasional mencakup wilayah Riau dan Riau

Kepulauan yang bernaungan di bawah merk American Pillo, dari segi struktur

organisasi menggambarkan pendelegasian wewenang dan tugas serta tanggung

jawab secara keseluruhan yang ada dengan baik. Dimana standard pembukuan dan

prosedur akuntansinya masih belum dapat diterapkan sepenuhnya dan sering

mengalami benturan pada sistem pelaporan perusahaan. Hali ini menunjukkan

bahwa akuntansi manajemen telah diterapkan dengan baik, namun dalam hal ini

peneliti ingin mengkaji lebih dalam apakah penerapan akuntansi manajemen

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang efektif dan efisien sehingga

perlu dilakukan suatu penelitian.

PT. INDOSIAK PERMAI ini masih sering terjadi pengambilan keputusan

yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan seperti perbaikan iklim

investasi dimana perbaikan iklim investasi di daerah belum tercapai secara


4

maksimal, hal ini disebabkan karena manajemen akuntansi perusahaan belum

maksimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis melakukan

penelitian dengan menetapkan judul “PENGARUH AKUNTANSI

MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI PT.

INDOSIAK PERMAI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN

KAMPAR”.

1.2. Batasan Masalah

Permasalahan yang timbul pada perusahaan merupakan suatu keadaan

dimana kita harus menyikapinya dengan positif, seperti mencari kekurangan dan

memperbaiki kekeliruan tersebut. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah

apakah akuntansi manajemen diterapkan dapat berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan?

Dalam penulisan proposal ini penulis memberi batasan masalah yaitu sistem

akuntansi manajemen perlu diterapkan dengan baik untuk dapat meningkatkan

pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah akuntansi

manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di PT. INDOSIAK

PERMAI Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar?


5

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan di

PT. INDOSIAK PERMAI Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis

maupun praktis :

1. Manfaat Teoritis

Dapat digunakan sebagai sumber ilmiah bagi penelitian yang berkaitan

dengan rencana penelitian akuntansi manajemen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai cerminan bagi perusahaan

untuk dapat menerapkan manajemen akuntansi dengan tepat.

b. Bagi Pimpinan, dapat digunakan sebagai perimbangan dalam

pengambilan keputusan melalui penerapan manajemen akuntansi yang

efektif.

c. Bagi Akademis dan para peneliti, dapat menambah pengetahuan atau

ingin membahas permasalahan yang sama.


6

BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi Manajemen

2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen

Definisi Akuntansi menurut asal kata akuntansi, yaitu berasal dari

Accountancy / Accounting / Constituency yang diserap ke dalam bahasa Indonesia

Akuntansi yang berarti sebuah aktivitas atau proses dalam mengidentifikasi,

mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan

dengan keuangan atau transaksi agar mudah dimengerti dalam mengambil

keputusan yang tepat.

Akuntansi adalah sistem informasi yang sangat penting dan bukan proses

yang ditetapkan secara kaku karena prosesnya berkembang dari kebutuhan praktis

dunia bisnis. Akuntansi adalah suatu fungsi dari jasa bukan suatu sasaran akhir

dalam akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan alat yang

digunakan oleh manajemen, dan studi tentang akuntansi tidak lebih adalah studi

dari tahapan manajemen.

Menurut Wikipedia pengertian Akuntansi manajemen atau Akuntansi

Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan

penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu

organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat

keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam

pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.


7

Berdasarkan buku Akuntansi Manajemen 1 (Supriyono, 1987) akuntansi

manajemen adalah

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan

utamanya menyajikan laporan-laporan satuan usaha atau organisasi tertentu

untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses

manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,

pengorganisasian, dan pengarahan serta pengendalian.

Sedangkan berdasarkan menurut para ahli (D. Hartanto, Op.Cit., halaman 3)

dalam bukunya akuntansi manajemen adalah “suatu sistem informasi yang berguna

bagi pihak manajemen dalam membuat keputusan-keputusan untuk memimpin dan

mengendalikan perusahaannya”.

Berdasarkan pengertian akuntansi manajemen diatas menunjukkan bahwa

keputusan dan sistem informasi merupakan kebutuhan dan tugas utama yang harus

dilakukan oleh setiap level manajemen, dimanapun ia bertugas. Sistem informasi

yang tepat guna dan tepat waktu akan dapat menghasilkan keputusan-keputusan

yang diharapkan, hal ini sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Ronald

M.Copeland dan Paul E.Dascher (1978) dalam buku Akuntansi Manajemen

halaman 4 “Accounting Manajerial adalah bagian dari akuntansi yang berhubungan

dengan identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi akuntansi kepadea

manajemen internal yang bertujuan untuk membantu proses perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan”.

Menurut G.R. Terry (2010:16) mengemukakan bahwa :


8

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian

untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber daya lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi

manajemen adalah untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama fungsi

perencanaan, penilaian dan pengawasan.

2.1.2 Fungsi Akuntansi Manajemen

Sesudah mengemukakan pengertian akuntansi manajemen berikut ini

dikemukakan peranan dari akuntansi manajemen. Menurut Mulyadi (2001)

mengemukakan bahwa peranan akuntansi manajemen adalah :

1. Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi

Terbagi menjadi tiga tingkat perkembangan :

a. Pencatat skor (score keeping)

b. Penarik perhatian manajemen (attention directing)

c. Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)

2. Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi

Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer

memaksimumkan laba.
9

Sementara Menurut Anderson (2000:4) mengemukakan bahwa “Peranan

akuntansi manajemen ialah sebagai alat manajemen untuk merumuskan

kebijaksanaan usaha, perencanaan dan pengawasan operasi dan pengukuran efisien

dan efektivitas”.

Mengingat ruang lingkup yang diperlukan untuk membahas masing-masing

bidang terlalu luas, ada beberapa aspek yang dibahas, yaitu dari bidang yang praktis

dan menarik adalah :

a. Akuntansi biaya

b. Pelaporan intern

c. Sistem pengendalian intern

 Akuntansi biaya

Saat sekarang ini, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi

manajemen yang bertujuan untuk menghitung biaya produksi sebagai alat

pengawasan dan untuk pengambilan keputusan. Dalam buku Akuntansi Biaya edisi

2 (Riwayadi, halaman 24) “akuntansi biaya didefinisikan sebagai suatu proses

pengidentifikasian, pendefinisian, pengukuran, pelaporan, dan analisis berbagai

unsur biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses

menghasilkan dan memasarkan produk”.

Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi. Oleh karena itu, akuntansi

biaya juga merupakan suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output.

Berdasarkan definisi tersebut, input akuntansi biaya adalah data biaya yang dapat
10

diklasifikasikan sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung. Output akuntansi

biayanya adalah harga pokok atau biaya suatu objek biaya.

Menurut Mulyadi (2002:218) mengemukakan bahwa Akuntansi

Manajemen sebagai bagian dari akuntansi biaya bertujuan untuk :

1. Perhitungan biaya mencakup proses pencatatan dan pengelompokkan biaya,

kemudian membebankannya kepada departemen, pekerjaan, produk dan jasa-

jasa. Biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan dapat digolongkan menurut

tujuan yang ingin dicapai seperti, penggolongan menurut fungsi, penggolongan

menurut sifat-sifat biaya, penggolongan menurut hubungan dengan proses

manajemen.

2. Alat Perencanaan

Manajemen seharusnya telah merencanakan kegiatan yang hendak dijalankan

seperti barang dan jasa yang dihasilkan., kemudian dilakukan penafsiran tentang

biaya berikut komponen-komponen biaya yang akan datang.

Sebagai suatu rencana anggaran mencakup proyeksi keuangan yang dipadukan

dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal-hal yang

relevan lainnya. Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama

manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai,

maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang

hati-hati. Budget tidak selalu benar dan tidak selalu sama dengan

realisasinya.agar dapat efektif perencanaan yang dilakukan manajemen harus

diikuti dengan pengendalian.


11

3. Alat Pengawasan

Pengawasan adalah usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan dan perencanaan.

Pengawasan dalam arti sempit adalah pengawasan biaya melalui formulir seperti

surat permintaan, penerimaan barang, surat permohonan pinjaman faktur,

kwitansi dan sebagainya, sedangkan pengawasan arti luas adalah pengawasan

melalui biaya, biaya standard, dan analisa penyimpangan.

Peranan anggaran menjadi sangat penting bagi perusahaan karena sebagai alat

pengawasan terhadap realisasi dari perencanaan perusahaan di waktu yang akan

datang. Dengan adanya peranan anggaran, perusahaan mempunyai tolak ukur

mengevaluasi kegiatan nantinya. Dengan membandingkan antara yang telah

dibuat dengan realisasinya, maka perusahaan dapat menilai apakah tujuan

tercapai atau tidak.

Menurut Nafarin (2000 : 9) mengemukakan bahwa :

Anggaran merupakan alat pengawasan (controling). Pengawasan

berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan

cara memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan

melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila

terdapat penyimpangan yang merugikan)

4. Alat Pengambilan Keputusan

Apabila pengambilan keputusan dihubungkan dengan biaya, maka berbagai

pilihan yang sering dijumpai sebagai berikut :


12

a. Memberikan pelayanan atau jasa kepada pihak yang memerlukan

(konsumen)

b. Mengadakan pinjaman dari perusahaan lain atau menghasilkan dana sendiri

c. Membayar upah perhari atau upah borongan.

Dengan demikian anggaran adalah suatu alat utama yang berhubungan

dengan akuntansi manajemen dan digunakan untuk menciptakan pengawasan dan

melatih diri manager di dalam perencanaan.

Menurut Munandar (2011) mengemukakan bahwa “Anggaran adalah suatu

rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi semua aktivitas perusahaan

yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka

waktu tertentu”.

Menurut Hecker (2001:221) mengemukakan bahwa anggaran yang minimal

harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang terdiri dari :

a. Anggaran tetap

Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun hanya untuk satu tahapan

aktifitas saja (umpamanya volume penjualan)

b. Anggaran variabel

Anggaran variabel merupakan suatu anggaran yang disusun berdasarkan atas

interval (beberapa kapasitas tertentu), dimana berbagai tingkat kapasitas

tersebut mungkin digunakan dalam perusahaan.


13

Dari anggaran-anggaran inilah yang kemudian ditingkatkan menjadi suatu

kerangka dasar untuk mengembangkan anggaran yang lengkap dan terpadu bagi

semua tahapan dalam dunia usaha.

 Pelaporan Intern

Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang

dipergunakan untuk mengambil keputusan ekonomi oleh pihak yang

berkepentingan. Sedangkan hasil akhir dari akuntansi yang berfungsi memberikan

informasi dituangkan dalam bentuk laporan. Karena hal inilah pola laporan-laporan

sangat penting untuk dipahami dengan baik agar informasi yang telah diberikan

berguna bagi pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Laporan intern yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilakn

informasi yang lebih baik, dengan menjelaskan fakta agar dimengerti. Fakta harus

dikomunikasikan kepada mereka yang berada pada dalam suatu kedudukan, supaya

bertindak juga maknanya haruslah dapat direalisasikan oleh semua team

manajemen, maksudnya laporan harus disajikan sebagai alat untuk menggerakkan

manajemen yang jelas untuk menjadi landasan bagi tindakan si pelaksana.

Mengenai bentuk-bentuk laporan itu sendiri adalah berbeda satu sama

lainnya, oleh karena itu perlu diperici lebih lanjut hingga jenis bagi manajemen atas

seluruh tahap kehiatan perusahaan. Adapun suatu pembagian struktur laporan buat

manajemen yang lengkap dan baik.

Menurut Hadibroto (2000 : 58) mengemukakan bahwa ada 3 laporan yaitu

1) Laporan Operasi
14

Laporan ini berisikan informasi mengenai analisa kompetisi dan tindakannya,

analisa teknik operasi, analisa arus dana dan analisa keuangan. Jenis laporan ini

dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. Laporan perencanaan, yang berhubungan dengan program yang disetujui

bagi operasi atau keadaan yang akan datang.

2. Laporan pengawasan, yaitu ditujukan untuk membantu manajemen dalam

pengawasan operasi perusahaan dengan menunjukkan pada bidang-bidang

yang memerlukan tindakan perbaikan.

3. Laporan informasi, yang mencakup masalah lebih luas dan ditujukan untuk

menyajikan dan menginterpretasikan fakta-fakta bagi manajemen yang akan

digunakan dalam menetapkan perencanaan dan kebijakan.

2) Laporan Keuangan

Pertama perlu dibedakan penggunaan istilah laporan-laporan dan istilah daftar,

perbedaan ini timbul karena istilah daftar yang dipakai untuk setiap tabulasi,

angka dan catatan kaki yang diperlukan, sedangkan istilah laporan dipakai untuk

suatu pengertian yang komprehensif termasuk daftar dan komentar penjelasan

atas kegiatan-kegiatan perusahaan.

3) Laporan Pimpinan

Laporan pimpinan merupakan laporan yang dibuat dalam tiap kwartal untuk

menyimpulkan hal-hal yang dimuat dalam laporan keuangan dan laporan operasi

dengan tekanan pada strategi dan tindakan dikemudian hari dalam mengelola

perusahaan. Yang dimaksud pimpinan disini mencakup beberapa tingkatan

antara lain :
15

a. Manajemen tingkat atas yang termasuk presiden direktur dan staf kepala,

dan para pelaksana utama lainnnya.

b. Manajemen tingkat menengah yang termasuk manager-manager, kepala-

kepala departemen dan para pelaksana lainnya.

c. Manajemen tingkat bawah yang termasuk kepala-kepala lapangan, mandor,

dan para supervisor bawahan lainnya.

 Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern biasanya mutlak diperlukan seiring dengan tumbuh

dan berkembangnya transaksi bisnis perusahaan. Untuk menjalankan pengendalian

intern secara baik tentu saja harus diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk

mengeluarkan beberapa tambahan biaya. Sistem pengendalian intrn akan dijumpai

dalam perusahaan, di mana kategori ukuran bisnisnya adalah menengah ke atas.

Dikutip dari buku Pengendalian Akuntansi dan Manajemen, pengendalian

intern adalah “seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau

kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin

tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa

semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen

telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan

perusahaan”.

Menurut Baridwan (2001 : 13) mengemukakan bahwa pengendalian intern

sebagai berikut :
16

Pengawasan intern (Internal Control) dapat mempunyai arti sempit dan arti

yang luas. Dalam arti yang sempit, pengawasan intern merupakan

pengecekan (cross footing) maupun penjumlahan menurun (fotting). Dalam

arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan

tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan

pengawasan.

Sedangkan menurut Ardiyos (2012 : 11) mengemukakan bahwa

pengendalian intern yaitu :

 Pengendalian internal merupakan sebuah sstem yang disusun, sehingga

antara bagian yang satu akan mengawasi bagian yang lainnya.

 Pengedalian internal merupakan suatu pengujian kebenaran yang dilakukan

dengan mencocokkan angka-angka & transaksi yang dilakukan oleh petugas

yang berbeda.

Dari beberapa definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pengawasan intern

merupakan suatu sistem serta prosedur yang ditetapkan oelh manajemen

perusahaan, sistem ini bertujuan untuk menjaga harta kekayaan perusahaan untuk

menghindari penyelewengan dan mengecek ketelitian data akuntansi agar

kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat ditaati.

Pemeriksaan intern adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam

suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang

dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota


17

organisasi agar dapat melaksanakan tanggungjawabnya secara efektif. Untuk itu,

pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-

saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif

dengan biaya yang wajar.

2.1.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Finansial

Ilmu akuntansi dalam dunia bisnis memiliki peran yang bisa dibilang

sangat penting terlebih dalam menyajikan informasi keuangan yang digunakan

dalam pedalam pengambilan sebuah keputusan. Semakin banyaknya kepentingan

dan keputusan yang harus diambil dari penggunaan informasi akuntansi dalam

sebuah organisasi perusahaan mengakibatkan semakin berkembangannya ilmu

akuntansi.

Akhir-akhir ini profesi akuntan telah menjurus kepada bidang yang lebih

luas, sehingga akuntansi bukan hanya berperan untuk mencatat transaksi yang

sudah terjadi tapi dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan. Laporan studi

yang dikhususkan untuk maksud ini dinamakan akuntansi manajemen.

Berikut adalah perbedaan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi

manajemen menurut Mulyadi (2010:6):


18

Aspek
Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Perbedaan

Pemakai Para manajer puncak dan Para manajer dari berbagai jenjang
Utama pihak luar perusahaan organisasi

Lingkup Perusahaan secara


Bagian perusahaan
informasi keseluruhan

Fokus Berorientasi pada masa Beroritentasi pada masa yang akan


informasi lalu datang

Kurang fleksibel.
Biasanya mencakup Fleksibel, bervariasi dari harian,
Rentang
jangka waktu kuartalan, mingguan, bulanan, bahkan dapat
waktu
tengah tahunan, dan mencakup periode sepuluh tahun.
tahunan

Tidak ada batasan, kecuali manfaat


yang dapat diperoleh oleh
Kriteria Dibatasi oleh prinsip
manajemen dari informasi
bagi akuntansi berterima
dibandingkan dengan pengorbanan
informasi umum
untuk memperoleh informasi
tersebut

Disiplin
Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi sosial
sumber

Laporan berupa ringkasan


Laporan bersifat rinci mengenai
Isi laporan mengenai perusahaan
bagian perusahaan
sebagai keseluruhan

Ketepatan informasi
Sifat Unsur taksiran dalam informasi
merupakan hal yang
informasi adalah besar
penting

Sedangkan menurut Samryn (2012:5) adalah sebagai berikut:


19

Aspek
Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Perbedaan

Laporan kepada pihak Laporan kepada pihak dalam


Pemakai luar organisasi seperti organisasi untuk perencanaan,
laporan pemilik, pemerintah, pengarahan dan motivasi,
kreditor, dan investor pengendalian, dan evaluasi kerja

Penekanan pada ikhtisar Penekanan pada keputusan-


Orientasi
konsekuensi keuangan keputusan yang memengaruhi
keputusan
dari kegiatan masa lalu masa yang akan datang

Objektivitas dan Penekanan pada keputusan-


Fleksibilitas
verifiabilitas data menjadi keputusan yang memengaruhi
data
penekanan masa yang akan datang

Akurasi Memerlukan ketepatan Lebih memerlukan ketepatan


perhitungan perhitungan data waktu informasi

Hanya menyiapkan Menyiapkan laporan segmentasi


Segmentasi
ikhtisar data untuk departemen, produk, pelanggan,
informasi
keseluruhan organisasi pegawai, dan lain-lain

Harus mengikuti prinsip- Tidak harus mengikuti prinsip-


Standar
prinsip akuntansi yang prinsip akuntansi yang berlaku
akuntansi
berlaku umum umum

Rentang waktu kurang Rentang waktu fleksibel,


Rentang
fleksibel, biasanya bervariasi, dari jam hingga 15-25
waktu
setahun atau triwulan tahun

Memusatkan perhatian
pada pengukuran dan Memusatkan perhatian pada
Efek pengomunikasian pengukuran dan pelaporan untuk
perilaku fenomena ekonomi, memengaruhi perilaku manajer
dampak perilaku sehari-hari
sekunder

Bidang ilmu lebih Bidang ilmu kurang terfokus.


Bidang berfokus, sedikit Lebih banyak menggunakan ilmu
ilmu menggunakan disiplin pengetahuan tentang keputusan
yang lain ekonomi dan perilaku

Wajib untuk pelaporan


Sifat wajib Tidak wajib
eksternal
20

Berdasarkan fakta ini dapat diambil kesimpulan :

1. Interpretasi Laporan

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah daftar keuangan, umumnya

memerlukan penyesuaian-penyesuaian untuk penggunaan pihak manajemen,

karena daftar keuangan itu disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu yang

berlaku dan harus disesuaikan secara komprehensif dengan menggunakan

istilah-istilah tertentu.

2. Penggolongan data

Data yang terdapat pada daftar keuangan berupa data secara keseluruhan

berdasarkan fakta objektif dengan hanya mempertahankan faktor-faktor yang

bersifat kauntitatif selalu diabaikan. Dengan kata lain akuntansi finansial kurang

memperhatikan tentang faktor-faktor non finansial yang sebenarnya relevan bagi

persoalan yang sedang dihadapi, sehingga akuntansi finansial dapat dipandang

merupakan teknik pembukuan belaka, oelh karena itu cenderung menyerupai

seni dari ilmiahnya.

3. Jenis Data

Akuntansi finansial kebanyakan didasarkan pada data historis yang tidak relevan

atau hanya memberikan gambaran tentang hal-hal yang terjadi. Jenis data itu

tidak menarik dan berguna bagi pihak lain dalam mempertimbangkan tindakan-

tindakan pilihan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.

Sehubungan dengan itu manajemen harus melihat ke depan untuk mengadakan

penilaian terhadap potensi yang ada, maka akuntansi finansial dianggap tidak

dapat membantu manajemen menyusun perencanaan.


21

2.1.4. Prinsip-Prinsip Akuntansi Umum

Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam melaksanakan

proses akuntansi. Pemakaian prinsip akuntansi memunculkan penilaian secara

obyektif terhadap produk akuntansi sehingga tidak menyebabkan

terjadinya perbedaan atau permasalahan. Selain itu, laporan keuangan sebagai

produk akuntansi haruslah bisa dibaca dan dipahami oleh semua pihak. Karena itu

perlu adanya penyeragaman pada prosedur akuntansi. Dan terciptalah prinsip

akuntansi yang dikenal dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

Menurut Hendrikson (2000 : 129) mengemukakan bahwa ada beberapa

prinsip dasar penting yang harus diketahui dan dievaluasi antara lain :

1. Accounting entility

Penafsiran dari asumsi ini mengandung arti bahwa neraca disusun berdasarkan

anggapan bahwa perusahaan di suatu pihak memiliki hak atas aktiva dan

kewajiban pada pihak luar juga para pemilik perusahaan itu sendiri. Jadi

akuntansi dibuat untuk mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan

dari suatu unit ekonomi tertentu.

2. Going concern

Asumsi ini menganggap unit-unit bacaan usaha diorganisir untuk melaksanakan

kegiatan operasi untuk masa yang cukup lama dan berlangsung terus menerus.

Sejalan dengan pandangan ini maka aktiva harus dianggap akan dapat dipakai

pada waktu yang akan datang sesuai dengan tujuan pembeliannya.

3. Cost concept
22

Tolak ukur yang dijadikan ukuran pada saat pertukaran itu bukan harga

perolehan nilai, karena nilai dapat berubah sedangkan harga perolehan tidak.

Dengan kata lain konsep ini menyatakan bahwa harga seluruh perolehan bukan

merupakan nilai melainkan seluruh harga pertukaran transaksi-transaksi yang

dikelompokkan kembali.

4. Timelines

Hasil usaha perusahaan hanya dapat diketahui secara tepat pada waktu

perusahaan itu dibubarkan, karena pada waktu perusahaan itu baru diketahui

dengan pasti selisih pendapatan dan biaya perusahaannya dengan

membandingkan antara aktiva perusahaan.

5. Objektivity

Prinsip ini menghendaki supaya akuntansi sebagai sumber informasi didasarkan

pada data yang objektif, karena akuntansi harus memberikan informasi kepada

berbagai pihak yang berkepentingan kadang-kadang berbenturan antara yang

satu denganyang lain. Pengertian objektivitas ini sendiri mempunyai tafsiran

yang tidak sama.

6. Comparability

Prinsip ini menghendaki supaya informasi keuangan yang disajikan akuntansi

hendaklah dapat dibandingkan dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini

penting mengingat penyajian laporan keuangan yang dibandingkan dalam

laporan tahunan atau laporan keuangan lainnya akan menambah kegunaan

daripada laporan keuangan itu dan lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat
23

dan perkembangan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan dari

waktu ke waktu.

7. Full disclosure

Data keuangan yang paling relevan dalam satuan-satuan kwantitatif, harus

ditingkatkan dan disajikan dalam daftar keuangan hingga batas yang mungkin

dan layak dalam daftar tambahan. Disini harus berperan prinsip pengungkapan

yang cukup. Bertujuan untuk memberikan informasi yang penting dan relevan

kepada yang berkepentingan sebagai dasar engambilan keputusan dengan cara

yang sebaik mungkin.

8. Conservatisme

Prinsip ini menghendaki supaya ditentukan pendekatan yang berhati-hati untuk

menentukan suatu jumlah tersebut dapat diketahui secara pati di dalam

menyajikan laporan keuangan.

2.2 Pengambilan Keputusan

2.2.1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis

terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pendekatan semua ini memerlukan

informasi, baik yang asalnya dari tubuh organisasi atau bagian atau seksi, dan

seterusnya, maupun sumber dari luar organisasi bersangkutan.


24

Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang

manajer memerlukan informasi – informasi yang relevan untuk meminimalisir

resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat.

Oleh karena itu seorang pengolah informasi atau akuntan harus dapat menyajikan

informasi – informasi yang relevan dan berkualitas. Informasi yang disajikan dalam

akuntansi manajemen ini merupakan informasi utama yang dimiliki perusahaan.

Informasi ini sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena

manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informasi itu sendiri

merupakan “mesin yang berisi suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu

yang lain yang menambah ilmu pengetahuan.” sehingga membuat manajemen terus

berjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi

tidaberdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi (perusahaan)

diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat

manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut. Dengan

adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil

keputusan dengan lebih terarah dan efektif.

Penyusunan informasi secara teratur dan sistematik mengikuti struktur

organisasi dan digunakan utnuk mendukung proses pengambilan keputusan

manajemen, merupakan inti dari Management Information System (MIS).

Menurut Nurhaidah (2003 : 67) mengemukakan bahwa keputusan adalah

“suatu pengakhiran atau pemutusan daripada suatu proses pemikiran tentang suatu

masalah problema, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna
25

mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif

yang tertentu”.

Pengambilan keputusan harus bertanggung jawab memikul resiko yang

timbul akibat keputusan yang dipilihnya dari berbagai alternative keputusan yang

tersedia.

Jadi mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternatif

yang dianggap saling menguntungkan dari beberapa alternatif yang dihadapi. Data

sangat dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang akan membantu pengambilan

keputusan.

Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan

informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva penuh, pendapatan penuhm dan

biaya penuh masa yang akan datang. Informasi aktiva penuh memberikan ukuran

berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam proyek atau kegiatan tertentu,

sedangkan pendapatan dan biaya penuh masa yang akan datang memberikan ukuran

tingkat kemampuan menghasilkan laba dari investasi dalam proyek atau kegiatan

yang direncanakan tersebut.

Dalam pengambilan keputusa investasi, biaya kesempatan (apportunity

cost) memegang peranan sangat penting. Biaya kesempatan merupakan pendapatan

atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif

tertentu. Dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama

harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru. Harga

jual mesin lama merupakan biaya kesempatan dan harus dikurangkan dari investasi

dalam penggantian mesin tersebut.


26

Dalam prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted

accounting principles) biaya bunga modal sendiri (imputed interest on capital)

tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi

biaya bunga modal sendiri justru harus dipertimbangkan.

2.2.2. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi organisasi atau perusahaan yang merupakan langkah-

langkah diambil untuk mencapai tujuan organisasi dengan secepat mungkin dengan

biaya yang efisien. Dalam pengambilan keputusan pun tidak boleh tergesa-gesa,

karena segala keputusan manajerial yang diambil akan diikuti akibatnya baik

maupun buruk akibat dari keputusan tersebut.

Dalam lingkungan perusahaan, perlu sistematika dalam mengambil keputusan.

Sistematika ini perlu supaya pengambilan keputusan dalam korporasi jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Hariadi (2002 : 559) mengemukakan lima langkah pengambilan keputusan

itu adalah :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah dan mengeluarkan

alternatif yang kira-kira tidak layak untuk dilaksanakan.

3. Mengidentifikasi semua biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan alternatif-

alternatif yang dipertimbangkan untuk dipilih dan dikeluarkan biaya-biaya yang

dianggap tidak relevan.


27

4. Mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif.

5. Membuat keputusan atas dasar faktor kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Malayu (2002 : 56) mengemukaka bahwa “pengambilan keputusan

adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif

untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang”.

Menurut Widjajanto (2001 : 216) berpendapat bahwa keputusan manajemen

bisa diklasifikasikan yaitu :

a. Keputusan menurut aktivitas manajerial

b. Keputusan menurut struktur persoalan

c. Keputusan menurut sumber daya perusahaan

d. Keputusan menurut sifat persoalan

e. Keputusan menurut fungsi operasional

Sedangkan proses pengambilan keputusan Widjajanto (2001 : 216)

adalah :

a. Mendefinisikan persoalan

b. Menentukan berbagai alternatif tindaan yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan persoalan

c. Mengevaluasi masing-masing alternatif

d. Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan

e. Memantau hasil keputusan


28

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang memiliki relevansi dengan

penelitian yang sedang penulis lakukan. Adapun penelitian yang relevan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil


Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
Hermawan Peranan Akuntansi Variabel independen : Hasil penelitian
(2009) Manajemen dalam Akuntansi Manajemen menunjukkan
Pengambilan Variabel dependen : bahwa akuntansi
Keputusan Pengambilan Keputusan manajemen
Manajerial Manajerial sangat berperan
dalam membantu
manajemen
untuk
pengambilan
keputusan.
Yuliani Penerapan Variabel independen : Hasil penelitian
(2014) Akuntansi Akuntansi Manajemen menunjukkan
Manajemen Variabel dependen : penerapan
Terhadap Peningkatan manajemen
Peningkatan Produktivitas berpengaruh
Produktivitas pada terhadap
PT. MUTIFA peningkatan
produktivitas
pada PT.
MUTIFA.

2.4 Kerangka Konseptual

Menurut Erlina (2011 : 33) berpendapat bahwa “kerangka konseptual adalah

suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan dengan faktor-faktor yang

penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.


29

Kerangka konseptual penelitian ini adalah :

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Akuntansi Manajemen H1 Pengambilan Keputusan

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka dapat dijelaskan bahwa

variabel penelitian ini terdiri dari variabel X tentang akuntansi manajemen yang

berkaitan dengan perhitungan biaya, alat perencanaan, alat pengawasan dan alat

pengambilan keputusan. Sedangkan variabel Y adalah tentang pengambilan

keputusan yang indikatornya tentang perencanaan yang baik, kualitas dari

keputusan yang diambil oleh pimpinan, mudah dipahami dan pedoman pelaksanaan

tugas yang jelas.

2.5 Hipotesis Penelitian

Tujuan dari akuntansi manajemen adalah menyediakan atau membuat

laporan dan satuan unit usaha atau bagian dari unit usaha tersebut untuk

kepentingan pihak intern perusahaan dalam rangka mekanisme proses manajemen

terutama dalam hal pengambilan keputusan investasi.

Apabila perusahaan menerapkan akuntansi manajemen dengan tepat dan

efektif maka akan berpengsruh terhadap pengambilan keputusan atau terdapatnya


30

pengambilan keputusan yang efektif dipengaruhi oleh akuntansi manajemen yang

baik pula, oleh karena itu antara pengambilan keputusan yang efektif berhubungan

dengan penerapan akuntansi manajemen yang baik.

Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan.
31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Menurut

Sudjono (2002:42) mengemukakan bahwa “penelitian yang analisa datanya

mendeskripsikan data-data yang diperoleh di lapangan dengan menguraikan secara

terperinnci sedangkan dalam menganalisa data yaitu menggunakan analisa statistik

mean median.

3.2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Indosiak Permai di Kecamatan Siak

Hulu, Kabupaten Kampar.

3.3. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel didasarkan dari satu atau lebih sumber atau

referensi dengan disertai alasan yang mendasari penggunaan definisi tersebut,

kemudian juga disertai cara pengukuran variabel yang digunakan menurut kaidah

atau skala ukuran yang lazim diterima secara akademis. Uraian definisi operasional

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.3.1. Variabel Independen

a. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan

utamanya menyajikan laporan-laporan satuan usaha atau organisasi tertentu untuk

kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang


32

meliputi : perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian, dan pengarahan

serta pengendalian.

Variabel akuntansi manajemen di ukur dengan menggunakan skala ordinal antara 1

sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan

rendahnya tingkat akuntansi manajemen dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya

tingkat akuntansi manajemen.

3.3.2. Variabel Dependen

a. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis

terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

PT Indosiak Permai kabupaten Kampar adalah bersifat rutin, karena keputusan jenis

ini sifatnya sederhana dan analisis sederhana pula. Proses yang dilakukan dalam

pengambilan keputusan, disesuaikan dengan perusahaan yang ada dan semua itu

berpusat pada manajerial.

Pengukuran variabel pengambilan keputusan diukur dengan menggunakan skala

ordinal antara 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden

menunjukkan rendahnya tingkat pengambilan keputusan dan skor tinggi (5)

menunjukkan tingginya tingkat pengambilan keputusan.


33

Tabel Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

No. Variabel Definisi Operasional Indikator Skala


pengukuran
1 Variabel Akuntansi manajemen adalah a. Perhitungan
Bebas (X) salah satu bidang akuntansi Biaya
Akuntansi
Manajemen yang tujuan utamanya b. Alat
menyajikan laporan-laporan Perencanaan
satuan usaha atau organisasi c. Alat
Ordinal
tertentu untuk kepentingan Pengawasan
pihak internal dalam rangka
d. Alat
melaksanakan proses Pengambilan
manajemen yang meliputi : Keputusan
perencanaan, pembuatan
keputusan, pengorganisasian,
dan pengarahan serta
pengendalian.

2 Variabel Pengambilan keputusan a. Menurut


Terikat (Y) merupakan suatu pendekatan aktivitas
Pengambil
yang sistematis terhadap suatu manajerial
an
Keputusan masalah yang dihadapi. b. Menurut
Pengambilan keputusan yang struktur Ordinal
dilakukan oleh PT Indosiak persoalan
Permai kabupaten Kampar c. Menurut
adalah bersifat rutin, karena sumber daya
keputusan jenis ini sifatnya perusahaan
sederhana dan analisis
d. Menurut tugas
sederhana pula. Proses yang operasional
dilakukan dalam pengambilan
keputusan, disesuaikan dengan
perusahaan yang ada dan
semua itu berpusat pada
manajerial.
34

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Menurut Arikunto (2010, hal. 173) memyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan yang ada di PT Indosiak Permai Kabupaten Kampar yang berjumlah 35

orang.

3.4.2. Sampel

Menurut Arikunto (2010, hal. 174) Saempel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Adapun sampel yang diambil adalah seluruh populasi yaitu

35 orang.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

dengan data primer yaitu berupa Kuesioner. Menurut Sudjono (2002:46)

mengemukakan bahwa “data primer adalah merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli.

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada para karyawan di

objek penelitian yaitu PT. Indosiak Permai Pekanbaru.

Skala pengukuran yangn digunakan adalah skala ordinal, yaitu dengan

menyusun pertanyaan atau pertanyaan masing-masing item diberi range skor. Skala

ordinal digunakan untuk mengukur sikap pendapat, persepsi seseorang atau

kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala ordinal maka variabel yang akan
35

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala ordinal menggunakan lima tingkat

jawaban sebagai berikut :

Tabel Instrumen skala ordinal

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Selanjutnya, setiap butiran pertanyaan dilakukan uji validitas dan reliabilitas :

3.5.1. Uji Validitas.

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

1.Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2.Jika rhitung < rtabel pertanyaan dinyatakan tidak valid.


36

3.5.2. Uji Realibilitas.

Uji Reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang

sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan

ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai dari Croanbach’s Alpha. Apabila

koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0,60, maka instrumen yang digunakan

dikatakan reliabel.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data

mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.

Mengelompokkan atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari

keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk menjadikan data

mudah dikelola.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak

bisa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus di penuhi,

yaitu :

3.6.2.1. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui
37

apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Metode yang

dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada

model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya.

Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan melihhat grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai

residual (SRESID).

Dasar analisis adalah :

a. Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0 dan data tidak boleh

membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali.

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.


38

3.6.3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis statistik

regresi linier sederhana, Persamaan yang digunakan adalah :

Y= a + b1X1 + e

Keterangan :

Y = Akuntansi manajemen

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi berganda

X1 = Pengambilan keputusan

e = error atau variabel gangguan

3.6.4. Uji Hipotesis

3.6.4.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi

variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika nilai thitung < ttabel dan sig > 0,05 maka artinya variabel bebas secara

parsial tidak memengaruhi variabel terikat secara signifikan.

b. Jika nilai thitung > ttabel dan sig < 0,05, maka artinya variabel bebas secara

parsial memengaruhi variabel terikat secara signifikan.


39

3.6.4.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan

semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 <R2 < 1.

Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai