Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama dan ujung tombak


pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan di tingkat kecamatan. Visi puskesmas
mewujudkan kecamatan sehat dan misi mendukung tercapainya pembangunan
kesehatan nasional dapat dilihat keberhasilannya lewat 4 indikator, yaitu lingkungan
sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan bermutu serta derajat kesehatan
penduduk kecamatan (Trihono, 2005). Oleh karena itu puskesmas harus
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
yang ditunjang oleh pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) yang bermutu
sesuai dengan UU No 36 tahun 2009 pasal 54 ayat 1 (Anonimb , 2009).
Menurut PP No 51 tahun 2009 pasal 1 ayat 4, pelayanan kefarmasian adalah
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien, berkaitan dengan
sediaan farmasi untuk mencapai hasil yang pasti dalam meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Oleh karena itu dalam PP NO 51 tahun 2009 pasal 21 ayat 4 dan
pasal 31 ayat 1, disebutkan bahwa tenaga kefarmasian di setiap fasilitas kesehatan
termasuk puskesmas harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian dalam
menjalankan praktek kefarmasian untuk melakukan kendali mutu dan biaya
(Anonima , 2009).
Penerapan standar ini untuk melindungi pasien, menjaga mutu dan
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian (Anonimb , 2004). 2 Mutu pelayanan
kefarmasian adalah pelayanan kefarmasian yang menunjukkan tingkat
kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata masyarakat (Anonima , 2004). Pasien/masyarakat
menilai pelayanan yang bermutu sebagai layanan yang dapat memenuhi harapan
dan kebutuhan yang dirasakannya. Mutu pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan kepuasan pasien dapat mempengaruhi derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat, karena pasien yang merasa puas akan mematuhi
pengobatan dan mau datang berobat kembali (Pohan, 2006).
1
Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III terbagi menjadi 2
angkatan, masing-masing angkatan beranggotakan 40 orang. Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD)
Kabupaten Lampung Selatan merupakan bentuk nyata internalisasi nilai-nilai
moral untuk menyiapkan PNS yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
di tempat kerja, sehingga tercipta suatu lingkungan yang kondusif dan berdaya
saing tinggi.
Pelaksanaan Diklat Prajabatan ini bertujuan agar setiap peserta prajabatan
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) sebagai
Apoteker di UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kecamatan
Penengahan Kabupaten Lampung Selatan.
UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan memiliki visi Mewujudkan
Masyarakat Penengahan Sehat yang Mandiri dan Terjamin. Sedangkan aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS belum terintegrasi di UPT Puskesmas Rawat Inap
Penengahan, dan penulis menemukan beberapa isu-isu antara lain:

1. Belum terlaksananya kegiatan pelayanan informasi obat (PIO) secara


optimal.
2. Antrian pasien yang menumpuk untuk pelayanan penebusan resep obat
dari poli atau rawat jalan.
3. Belum terlaksananya kegiatan konseling obat.

Penulis tertarik mengangkat satu isu yaitu belum terlaksananya kegiatan


pelayanan informasi obat (PIO) secara optimal. Oleh karena itu, penulis membuat
karya tulis yang berjudul “Aktualisasi Nilai-Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi Di UPT Puskesmas Rawat Inap
Penengahan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan”. Melalui
kegiatan aktualisasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan pendidik
berkarakter yang dilandasi nilai-nilai dasar ANEKA dan mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sehingga dapat menyiapkan peserta didik
yang cerdas baik spiritual, emosional, dan intelektual.

2
B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan kegiatan aktualisasi ini adalah untuk penerapan kegiatan


pemberian informasi obat (PIO) di Puskesmas rawat inap penengahan
kecamatan penengahan dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Manfaat yang hendak diperoleh dari dilaksanakannya kegiatan


aktualisasi di unit kerja adalah sebagai berikut.

1. Terpenuhinya salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS


Golongan III serta mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
menjalankan tugas dan jabatannya.
2. Terlaksananya agenda kerja di Instalasi Farmasi Puskesmas Rawat
Inap Penengahan.
3. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran pasien terkait pentingnya
informasi obat.

C. Ruang Lingkup
Penulis ditugaskan di UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan
kecamatan penengahan sebagai Apoteker Ahli Pertama. Dalam kegiatan
habituasi penulis berpedoman pada 3 sumber, yaitu SKP, tugas dari
atasan, serta inisiatif sendiri dengan persetujuan dari atasan dalam
melaksanakan tugas .

Anda mungkin juga menyukai