NON PLASTIS
Gatot Sutrisno
METAL DAN ALLOY
Logam Campur
Logam campur untuk kedokteran gigi
didefinisikan sebagai logam yang
mengandung dua atau beberapa
unsur.
Terdapat dua sistem untuk
mengetahui komposisi unsur-unsur
yang terkandung dalam logam campur
tersebut, yaitu :
Persentase berat (%wt)
Persentase atom (%at) Craig, 5th ed.
Cast Metal Alloy
Terminologi (Studervant’s, 5th .ed, 222)
Digunakan utk membentuk restorasi secara
keseluruhan atau didesain sebagai substructure
dan veneer dgn porcelain utk mdptkn restorasi
sewarna gigi.
Klasifikasi (Studervannt’s, 5th ed, 222)
Mekanisme ketahanan korosi
Elemen utama pada komposisi yang
mempengaruhi ketahanan korosi
Klasifikasi Logam Campur
Logam campur dapat diklasifikasikan
menurut Phillips :
Penggunaannya
Unsur utamanya
Klasifikasi menurut Craig, 5th ed.
1. Noble alloy
2. Base metal alloy
3. Ceramic metal restoration
…Studervant’s, 5th ed, 222
Phillips
Struktur Kimia dan Atom Metal
Struktur atom
Sifat fisik metal
Struktur ruang logam KG
Diagram fase :
komponen A dan B.
Solid Solution Alloys
(Sistem Tembaga Emas)
1. Cobalt-chromium-nickel
2. Nickel-chromium-iron
3. Pure Titanium
4. Titanium-aluminium-vanadium
5. Stainless steel
6. Nickel titanium
7. Titanium-molybdenum (beta-titanium)
Logam Tuang
Cobalt-Chromium & Nickel-Chromium
….Co-Cr & Ni-Cr
Berilium
Penambahan 1-2% (Be) pada logam
campur dgn bahan dasar nikel akan
menurunkan fusion range 1000C.
Penelitian terakhir→ Be akan
mempengaruhi ductility.
Silikon dan mangan
Bila ditambahkan dpt menambah fluidity
dan castability dari logam campur.
Nitrogen
Tdk bisa dikontrol kecuali jika casting pd
atmosfer yg terkontrol (vacuum) yg
memperngaruhi kualitas keseluruhan
logam tuang.
Berbagai macam modifikasi dilakukan
utk mendapatkan logam campur yg
kuat dan ductile.
Struktur Mikro
Co-Cr alloy : inhomogeneous
Tdd matriks austenitik pd solid solution Co-Cr
dlm struktur dendritik.
Regio dendritik adl daerah yg kaya Co dimana
regio interdendritik mrpk quaternary mixture ;
Cobalt-rich γ-phase
Chromium –rich M23C6-phase
M7C3 carbide phase
Chromium-molybdenum-richσ-phase
Struktur mikro
Elemen yg tampak pd cast base-metal
alloy Co, Cr, Mo carbide-forming-
element.
Komposisi cast base metal alloy &
kondisi manipulasi mbtk berbagai
macam tipe carbide.
Struktur Mikro
Tabel 16-1
A. Carbide berada di
sepanjang grain
boundary. Struktur ini
ddpt saat metal di cetak
segera stlh mencair.
Nilai elongasi yg rendah
pd permukaan yg baik &
bersih.
Struktur Mikro
Tabel 16-1
A. Carbide berbentuk
spherical &
discontinuos. Struktur
ini tampak bila alloy
dipanaskan pd 100°C.
Nilai elongasinya baik
pd casting, permukaan
tdk begitu baik krn rx
saat investment.
Struktur Mikro
Tabel 16-1
A. Dark eutecoid area yg
tampak spt lamelar.
Very low elongation
value. Casting baik &
bersih perm.
B. Struktur mikro dr
beryllium pd Ni-Cr alloy
Struktur mikro
A. Struktur mikro dr
Ni-Cr alloy
Tarnish
Terjadi perubahan tampilan
permukaan logam akibat proses
elektrokimia secara alami, terutama
karena sulfida, carbonaceous organik
biofilm.
Ag dan Cu afinitas tinggi terhadap
sulfur
Korosi
Lepasnya unsur logam dari paduan
logam akibat proses elektrokimia
Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi Oksidasi: M Mn+ + n.e
Reaksi Reduksi: 2H+ + 2 e H2
O2 + 4H+ + 4e
2H2O
O2 + 2H2O + 4e 4
OH
Korosi pada restorasi/alat
rehabilitasi
1. Galvanic corrosion
2. Crevice corrosion
3. Pitting corrosion
4. Intergranular corrosion
5. Stress corrosion
Galvanic corrosion
(two metals corrosion)
Stainless steel
Kondisi sensitisasi presipitat Cr23C6 di
batas butir
Kurang Cr di batas butir
• Ni-Cr alloys
Presipitat MoC dibatas butir
Kurang Mo di batas butir
Stress corrosion
Ada efek sinergi:
korosif
stress pada logam
akan memperkuat
terjadinya korosi
scc bila berada dalam
stress logam lingkungan korosif
Stress-corrosion-
cracking
Korosi pada metal
denture
Titanium Alloys
Titanium digunakan utk :
1. Implant
2. Surface coating
3. Crown
4. Gigi tiruan sebagian & penuh
5. Orthodontic wire
Kesulitan logam tuang Ti utk KG :
1. Tingginya titik lebur (1700°C)
2. Tingginya daya reaktivitas
3. Low casting efficiency
4. Inadequate expansion of investment
5. Casting porosity
6. Sulit pd finishing metal
7. Butuh peralatan yg mahal
Wrought Stainless Steel Alloys
Steel / baja campuran besi (Fe) dgn
carbon (C).
Stainless steel campuran besi + karbon &
kromium, nikel, mangaan, dll ( logam yg tdk
mudah teroksidasi).
Kegunaan
endodontic instrument
Orthodontic appliance
Temporary space maintainer
Prefabricated crown
Komposisi
Klasifikasi stainless steel:
1. Ferritic
2. Martensitic
3. Austenitic
Ferritic Stainless Steel
Chromium steel
Komposisi kromium 15-25%
Elemen yg terkandung didlmnya:
Karbon
Silikon
molybdenum
Martensitic Steel
Kandungan chromiumnya rendah
12-18%
Baja ini dpt dikeraskan beberapa
derajat dgn panas
Ketahanan thd tarnish moderate
Utk orthodontic appliance
Austenitic Steel
Logam campuran yg paling banyak dlm KG.
Dikenal dgn 18-8 Stainles steel
kandungan 18% kromium & 8% nikel.
Kandungan karbon : 0.08% - 0.20%
Komponen minor lainnya : titanium,
mangaan, silikon, molibdenum, niobium, &
tantalum
Kandungan Besi : ~ 72%
Fungsi & Ketahanan Kimiawi
Ketahanan thd korosi krn adanya
kromium.
Besi (Fe) harus ditambahkan kromium
krn Fe2O3 (rust) tdk dpt melekat
dgn metal
Chromium tahan korosi krn dpt mbtk
permukaan oksida disebut
passivatin
Elemen minor mencegah pembentukan
carbide diantara karbon pd logam
stabilizing element.
Pd steel Stabilized stainless steel
titanium, niobium, tantalum.
Ketahanan dr bhn kimia bisa didpt bila
perm. Bersih, halus, & dipoles.
Bentuk yg irregular akan memicu aksi
elektrokimia pd permukaan alloy.
Heat treatment diatas 650°C
rekristalisasi, perubahan komposisi,
pembentukan chromium-carbide
akan mengurangi sifat ekanis &
ketahanan thd korosi.
Wrought Nickel-Titanium Alloy