Oleh :
SULHADANA
(G2J119010)
Makalah Biodiversitas
METODE SURVEI SATWA LIAR
Metode point count merupakan metode perhitungan data yang dilakukan dari
lokasi dan rentang waktu yang telah ditentukan dengan pasti (Arby dkk., 2013).
Umumnya metode ini dilakukan selama 10 menit di tiap titik pengamatan dan dapat
dilakukan setiap waktu tanpa memperhatikan musim kawin. Metode point count
dilakukan dengan cara menentukan titik tengah terlebih dahulu dengan
menggunakan alat ukur dan kemudian menentukan jarak kembali hingga
membuat wilayah pengamatannya menjadi berbentuk lingkaran. Pada penggunaan
metode point count, pengamat berdiam di tiap titik pengamatan selama 5 menit
untuk mengamati dan mencatat burung yang teramati atau terdengar.
Makalah Biodiversitas
2. Prosedur Kerja
Makalah Biodiversitas
Dimana:
H = indeks keanekaragaman
ni = jumlah individu
n = jumlah total individu
Dengan kriteria:
H’ < 1 = menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang rendah
1 < H’ < 3 = menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang sedang
H’ > 3 = menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi
Indeks kemerataan dapat dihitung dengan rumus yang diadopsi dari Hill (1973):
dimana:
E = indeks kemerataan
H’ = nilai indeks keanekaragaman Shannon
Si = nilai indeks keanekaragaman Simpson
Nilai indeks kemerataan berkisar antara 0-1. Apabila nilai E < 0,20 dapat
dikatakan kondisi penyebaran jenis tidak stabil, sedangkan apabila nilai E 0,21 <
E < 1 dapat dikatakan kondisi penyebaran jenis stabil (Krebs, 1986).
Dimana:
R = indeks kekayaan jenis
S = jumlah total jenis dalam suatu habitat
n = jumlah total individu dalam suatu habitat
Makalah Biodiversitas
dengan kriteria:
R < 2,5 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang rendah
2,5> R > 4 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang sedang
R>4 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi
Perhitungan frekuensi keterdapatan (Fi) menggunakan persamaan yang
diadopsi dari Misra (1968) yaitu:
Makalah Biodiversitas
3. Analisis Data
Indeks keanekaragaman jenis burung dihitung menurut rumus Shannon–
Wiener (1949) dalam Krebs, (1989) yaitu :
Dimana :
H = Indeks Keanekaragaman Shanno-Wiener
Pi = Proporsi Jenis ke-i
ni = Jumlah Individu jenis ke-i
N = Jumlah individu seluruh jenis
Indeks kemerataan dihitung menurut rumus Pielou (1966). Indeks ini
menggambarkan perataan penyebaran individu dari species organisme yang
menyusun komunitas yaitu :
Dimana :
E = Indeks kemerataan (Eveness)
H’ = Indeks keanekaragaman Shanno-Wiener
S = Jumlah jenis
Indeks kesamaan jenis dihitung menurut rumus dari Sorensen (1948) dalam
Krebs, (1978).
Makalah Biodiversitas
Dimana :
IS = Indeks kesamaan
A = Jumlah total seluruh jenis yang terdapat pada komunitas A
B = Jumlah total seluruh jenis yang terdapat pada komunitas B
C = Jumlah individu terkecil dari jenis yang terdapat pada kedua komunitas
Sedangkan, penentuan indeks Disimilaritas (ID) dihitung dengan rumus :
ID =100 - IS
Deskripsi aktivitas burung seperti : mencari makan, bertengger, dan
bermain.
C. Metode MacKinnon
Jumlah satwaliar pada habitatnya merupakan salah satu bentuk
keanekaragaman sumberdaya alam hayati (biodiversity) karena itu perlu dilakukan
usaha perlindungan. Sebelum melakukan usaha perlindungan perlu diketahui jumlah
dan sebaran di habitatnya. Penentuan jumlah satwaliar tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai metoda sampling yang memudahkan kita untuk melakukan
perhitunan populasinya. Walaupun belum dapat diketahui jumlahnya secara pasti,
namun metode MacKinnon merupakan cara untuk mendata populasi mendekati
jumlah sebenarnya di habitat hidup satwaliar.
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada pengamatan adalah kamera,
teropong binokuler, field guide, tally sheet, alat tulis.
2. Prosedur Kerja
Pengambilan data dengan menggunakan metode MacKinnon (metode
daftar jenis burung) yaitu dengan cara mendaftar suatu jenis burung dengan
menggunakan daftar jenis (Mackinnon et al 2010). Pengamatan dilakukan
dengan cara berjalan dengan kecepatan konstan disepanjang jalur penelitian.
Setiap jenis burung yang ditemukan diidentifikasi jenisnya. Burung-burung hasil
pengamatan dan telah diidentifikasi dimasukkan kedalam suatu daftar yang
mencatat jenis-jenis burung yang teramati, setiap jenis hanya dicatat satu kali
untuk setiap daftar, setiap daftar terdiri dari maksimal 10 jenis. Jika telah
mencapai 10 jenis dan menemukan jenis ke 11 maka jenis ke 11
dimasukan kedalam daftar selajutnya.
Makalah Biodiversitas
Pencatatan dihentikan bila tidak ada lagi pertambahan jenis, hasil
yang didapat sudah menggambarkan jumlah jenis burung dikawasan tersebut
(MacKinnon et al 2010). Metode Mackinnon ini dapat menghasilkan data
jenis burung dalam suatu kawasan, sehingga data hasil dari penelitian dapat
digunakan sebagai dasar manajemen/ pengelolaan suatu kawasan.
3. Analisis Data
Makalah Biodiversitas
perlahan-lahan. Dalam pengamatan, setiap kali ada perjumpaan dengan burung maka
dicatat spesies burung tersebut, jumlah individu, jarak antara garis tengah transek
dan posisi satwa tersebut (y), perilaku atau aktivitas burung, kondisi cuaca,dan
habitat. Metode garis transek pengamatan burung dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Jalur wisata bird watching diperoleh dari jalur yang digunakan dalam
pengambilan data burung (line transek). Metode yang digunakan yaitu merekam
jejak jalur yang dilalui menggunakan GPS yang selanjutnya diolah untuk
menampilkan data digital yang tersimpan di GPS dalam bentuk peta jalur bird
watching. Lokasi yang dipilih untuk dijadikan sebagai jalur wisata bird watching
yaitu lokasi yang memiliki keanekaragaman jenis burung yang tinggi, adanya jenis
burung yang memiliki potensi untuk dikembangkan, ekosistem yang menjadi
habitat burung dengan kelimpahan dan keanekaragaman jenis tinggi, tingkat
pertemuan dengan burung, dan kenyamanan jalur.
3. Analisis Data
Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan aktivitas burung, habitat
dan prilaku burung yang dijumpai. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan
untuk memperoleh data kerapatan, indeks keanekaragaman jenis, indeks
kekayaan, indeks kemerataan, dan kemelimpahan relatif jenis burung.
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengolahan data, antara lain:
Lebar Jalur rata-rata
Makalah Biodiversitas
Keterangan :
I = Jumlah individu ke n
Y = Jarak individu ke n
Z =Jumlah total individu
Kerapatan
Kerapatan = Jumlah individu tiap jenis
Luas sampel transek
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ni = Jumlah individu setiap jenis
n = Jumlah individu seluruh jenis
Untuk menentukan keanekaragaman jenis burung, maka digunakan
klasifikasi nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener pada tabel dibawah
ini.
Makalah Biodiversitas
Nilai Indeks Kategori
>3 Keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu
tiap jenis tinggi dan kestabilan komunitas tinggi.
1-3 Keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu
tiap jenis sedang dan kestabilan
komunitas sedang.
<1 Keanekaragaman rendah, penyebaran jumlah individu
tiap jenis rendah dan kestabilan komunitas rendah.
R = S/√n
Keterangan :
R = Indeks kekayaan
S = Jumlah jenis yang ditemukan
N = Jumlah total individu
Untuk menentukan kekayaan jenis burung, maka digunakan
klasifikasi yang sama dengan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener.
Keterangan:
Makalah Biodiversitas
E. Metode Encaunter rates (tingkat pertemuan)
Metode encounter rates (tingkat pertemuan) dengan menjelajahi dan
menghitung setiap burung yang dijumpai dilokasi pengamatan.
Penelitian dilakukan pada pagi hari dari pukul 06.00-09.00 dan sore hari
pukul 15.30-17.30 selama 3 kali pengulangan pada bulan Juni 2004. Pengamatan
dilakukan oleh 5 kelompok pengamat yang masing-masing menjelajah
daerah yang berbeda disesuaikan dengan kondisi lokasi pengamatan.
Makalah Biodiversitas
Kategori kelimpahan (jumlah individu Nilai Skala urutan
per 100 jam pengamatan) kelimpahan
<0,1 1 Jarang
0,1-2,0 2 Tidak umum
2,1-10,0 3 Sering
10,1-40,0 4 Umum
40,0 + 5 Melimpah
Makalah Biodiversitas
DAFTAR PUSTAKA
Asrianny, Saputra, H., dan Achmad, A., 2018, Identifikasi Keanekaragaman Dan
Sebaran Jenis Burung Untuk Pengembangan Ekowisata Bird Watching Di
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Jurnal Perennial, 2018 Vol. 14
No. 1: 17-23
Collin, Bibby., 2000, Teknik –Teknik Survei Burung, Birdlife International Indonesia.
Jamili, Analudin, dan Amnawati, W.O., 2014, Keanekaragaman Jenis Burung Pada
Hutan Mangrove Di Kawasan Sungai Lanowulu Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai (Tnraw) Sulawesi Tenggara, Biowallacea Vol. 1 (2) : Hal.71-81
MacKinnon J., K. Phillips, dan B.V. Balen. 1998. Panduan Lapangan Burung-
burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Jakarta: Puslitbang
Biologi- LIPI.
Makalah Biodiversitas