Anda di halaman 1dari 6

1.

Kelas A
Fungsi Kelas A adalah Jaringan yang berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya
terdapat sekitar 16 juta host.
Formatnya :
-Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

 Bit pertama : 0
 Panjang Network ID : 8 bit
 Panjang Host ID : 24 bit
 Byte pertama : 0 – 127
 Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
 Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
 Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A

2. Kelas B
Fungsi Kelas B adalah jaringan dengan ukuran sedang-besar.

 Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 2 bit pertama : 10
 Panjang Network ID : 16 bit
 Panjang Host ID : 16 bit
 Byte pertama : 128 – 191
 Jumlah : 16.384 kelas B
 Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
 Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B

3. Kelas C
Fungsi kelas C adalah untuk jaringan berukuran kecil.

 Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
 3 bit pertama : 110
 Panjang Network ID : 24 bit
 Panjang Host ID : 8 bit
 Byte pertama : 192 – 223
 Jumlah : 2.097.152 kelas C
 Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
 Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C

4. Kelas D
Fungsi kelas D digunakan untuk keperluan multicasting dan tidak mengenal adanya Net-ID dan
Host-ID

 4 Bit Pertama : 1110


 Byte Inisial : 224 – 247
5. Kelas E
Fungsi kelas D adalah ini digunakan untuk keperluan Eksperimental

 4 Bit Pertama : 1111


 Byte Inisial : 248 – 255

Macam-Macam Jenis IP address

 Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan di
internet, sebagai contoh pada saat kita pertama kali mengakses URL http://www.google.co.id,
maka secara otomatis computer kita akan melakukan koneksi menuju alamat 72.14.203.147.
angka tersebut dapat kita lihat pada baris status di browser kita (Internet Explorer/Mozilla
Firefox) yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor 72.14.203.147 adalah IP address yang
digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address.
 Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi yang tidak terhubung
langsung dengan internet atau berada pada sebuah area local. Dengan menggunakan Private
Address ini, computer tidak dapat terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi
dengan computer lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama (intranet). Private IP ini
biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya dimulai dengan
192.168.0.1 sampai seterusnya sebanyak computer yang ada.
 IP Dynamic adalah ip yg diberikan dari server dhcp (isp) biasanya akan berubah setiap kamu
terputus, lalu connect-ulang (restart komputer, dll) tidak perlu configurasi tambahan, cukup set
config koneksi kamu dari ip sampai dns ke mode-otomatis.
 IP Static adlah ip yg dialokasikan dan diberikan secara langsung dari pihak isp. kamu perlu
memasukkan ip yg dialokasikan dari isp kamu tadi ke config koneksi kamu. sehingga waktu
kamu terputus dan connect-ulang (restart komputer, ip amu tidak akan berubah) ip dynamic
biasanya digunakan oleh kebanyakan user rumahan dan soho (small office, home office) ip
statik biasanya digunakan oleh kebanyakan user professional, server, dan enterprise.
 IEEE 802
Semacam kamus dari IEEE untuk beberapa protokol LAN.
 IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan
fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel.
IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di
antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN).IEEE 802.3 juga merupakan sebuah
teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1.
 IEEE 802.11A adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan
pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth
5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data
secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi
terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini
selesai diratifikasi pada tahun 1999.
 IEEE 802.11B merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli,
yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap
menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya,
kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada
protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah
DSSS.
Chanel Frekuensi Nominal Frekuensi Minimum (MHz) Frekuensi Maksimum
(MHz) (MHz)
1 2412 2401 2423
2 2417 2405 2428
3 2422 2411 2433
4 2427 2416 2438
5 2432 2421 2443
6 2437 2426 2448
7 2442 2431 2453
8 2447 2436 2458
9 2452 2441 2463
10 2457 2446 2468
11 2462 2451 2473
 IEEE 802.11G adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz
dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003
mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya
IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM,
sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.

macam-macam kelas ip address

Apa itu Kelas IP | Macam-macam Kelas IP


Posted in Label: Networking | di 8:00:00 PM
Dalam IP address dikenal 5 kelas yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu
didesain untuk kebutuhan jenis-jenisnya sendiri, antara lain :

Kelas A

Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit
berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host.
Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai
127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx
adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).

Kelas B

Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini
dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir
merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256),
yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu
menampung lebih dari 65 ribu host (256^2)

Kelas C

Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini
dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir
merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x
256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya
mampu menampung sekitar 256 host.

Kelas D

Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas
mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang
digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu
aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer
yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang
berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang
melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone

Kelas E

Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas).
Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan
hostid di sini.

Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address
tersebut adalah :

 Network Address.

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan
untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address
dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2
segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada
Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket
tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0.

 Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header
alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya
alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain
akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host
yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah
host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah,
padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host
cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima
paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address
broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host
tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah
IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host
tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address
menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast
addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang
dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

 Netmask

adalah address yang digunakan untuk melakukan masking/filter pada proses pembentukan
routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya
dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk
menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu
perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Anda mungkin juga menyukai