Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SMP
POLA BILANGAN

Nama: Najamuddin
MP NEGERI 20 MAKASSAR

DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 20 Makassar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Satu
Materi Pokok : Pola Bilangan
Alokasi Waktu : 6 Pertemuan ( 15 x 40 Menit)
Pertemuan ke- : Dua
Tahun Pelajaran : 2018/2019

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
tanggungjawab, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, menyaji, dan menyaji ecara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kaloboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret dan ranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.1 Membuat generalisasi dari 3.1.1 Menjelaskan pola dari barisan bilangan
pola pada barisan bilangan sederhana
dan barisan konfigurasi 3.1.2 Menjelaskan pola dari barisan konfigurasi
objek objek sederhana
3.1.3 Menentukan bilangan selanjutnya dari
suatu barisan bilangan
3.1.4 Menentukan objek selanjutnya dari suatu
barisan konfigurasi objek
3.1.5 Menemukan pola dari barisan bilangan
3.1.6 Menemukan pola dari barisan konfigurasi
obyek
3.1.7 Membuat generalisasi (bentuk umum)
suku ke-n dari suatu barisan bilangan
3.1.8 Membuat generalisasi (bentuk umum)
dari suatu barisan konfigurasi objek

2. 4.1 Menyelesaikan masalah 4.1.1. Memecahkan masalah yang berkaitan


yang berkaitan dengan pola dengan pola pada barisan bilangan
pada barisan bilangan dan 4.1.2. Memecahkan masalah yang berkaitan
barisan konfigurasi objek dengan barisan konfigurasi

1
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran discovery peserta didik dapat membuat generalisasi (bentuk umum) suku
ke-n dari suatu barisan bilangan, menunjukkan sikap bekerja sama, berpikir kreatif dan rasa
syukur kepada Allah SWT.

D. Materi Pembelajaran:
1. Barisan Bilangan
 Bentuk umum dari suatu barisan bilangan

E. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Discovery
Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi

F. Media Pembelajaran
1. Media
Lembar Kerja Peserta Didik
2. Bahan/ Alat
- Laptop, LCD Proyektor
- Kertas plano, spidol
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika kelas VIII revisi 2017
2. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika kemendikbud revisi 2017

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi  Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik
melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
(PPK Religius)
 Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya (jika mulai
di jam pertama).
 Guru mengecek kehadiran peserta didik. (PPK Disiplin)
Apersepsi  Guru mengaitkan materi yang akan didiskusikan bersama
dengan materi sebelumnya tentang pola dari barisan
bilangan. (literasi visual)
 Guru mengecek pengetahuan awal siswa tentang variabel
seperti:
- Menyatakan bilangan asli dengan n
- Bilangan sebelum dan sesudah n
Motivasi  Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
membuat generalisasi dari pola suatu.
 Guru menyampaikan tujuan dan strategi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1  Peserta didik mengamati beberapa permasalahan terkait
Pemberian barisan bilangan berpola seperti: Bagaimana menentukan
bilangan ke 100 dari barisan bilangan 2, 6, 10, 14, 18,…?

2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
rangsangan yang ditayangkan pada slide. (literasi media)
(stimulation)  Peserta didik menjawab pertanyaan stimulasi guru yang
mengarah pada bentuk umum barisan
bilangan(Communication)
 Peserta didik mengamati LK yang dibagikan oleh guru.
Fase 2 1. Peserta didik mencermati pola yang terbentuk dari
barisan bilangan yang diberikan. (critical thinking)
Identifikasi
masalah  Melalui diskusi kelompok, peserta didik mengidentifikasi
(Problem masalah dan strategi untuk menyelesaikan masalah
Statement) tersebut. (collaboration)

Fase 3  Melalui LK, peserta didik diarahkan menemukan bentuk


Pengumpulan umum barisan bilangan dengan beberapa cara. (critical
thinking)
Data (data
 Peserta didik dapat berdiskusi dalam kelompoknya untuk
Collection)
menggunakan kemungkinan cara yang berbeda dari ide
kelompok atau dari literatur yang dibaca. (collaboration)
Fase 4  Dengan menggunakan cara induksi dalam LK atau cara yang
Pengolahan disepakati dalam kelompok, peserta didik mengolah data
Data (data untuk membuat generalisasi dari barisan bilangan yang
Processing) diberikan. (critical thinking)
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok ke dalam
kertas plano. (creative)
Fase 5  Peserta didik melakukan verifikasi dengan membandingkan
Pembuktian beberapa suku yang diketahui pada barisan dengan nilai
(verification) yang diperoleh dengan menggunakan bentuk umum suku
ke-n dari barisan tersebut.
 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
dan yang lain menanggapi. (Communication)
Fase 6  Peserta didik membuat kesimpulan bentuk umum suku ke-n
Menarik dan suku tertentu dari masing-masing barisan bilangan
kesimpulan yang diberikan. (critical thinking)
(Generalization)
C. Kegiatan Penutup (15 menit)
 Guru mengecek pemahaman siswa secara individu melalui 10 menit
quiz.
 Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat
rangkuman pembelajaran terkait langkah-langkah dalam
membuat generalisasi suatu barisan bilangan. (creative)
 Peserta didik melakukan refleksi refleksi pembelajaran
dengan menuliskan hal-hal yang sudah dipahami dan hal-
hal yang belum dimengerti. . (Communication)
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam. (PPK Religius)

3
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilian
a. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian Jurnal
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
b. Pengetahuan
Tes Tertulis
c. Keterampilan
Tes Tertulis

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah
melakukan Tes Sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial
Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan Tes Sumatif lagi dengan
ketentuan:
- Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumya namun setara
- Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir
- Siswa lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat
untuk memberikan keadilan.

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman
pemahaman dan keterampilan memecahkan persoalan yang lebih komplek

Makassar, 16 Juli 2018


Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 20 Makassar Guru Mapel Matematika.

Hj.Asriah, S.Pd., M.Pd Najamuddin, S.Pd., M.Pd


NIP:19651231 198512 2 017 NIP. 19710502 199903 1 008

4
Lampiran-lampiran

1. Stimulus

POLA BILANGAN

Masalah:
Seorang siswa diberikan tugas untuk menentukan bilangan ke 100 dari masing-masing barisan
bilangan berikut ini:
(i) 3, 5, 7, 9, 11, 13…
(ii) 2, 6, 10, 14, 18, …
(iii) 2, 6, 12, 20, 30,…
(iv) 0, 3, 8, 15, 24, 35…
Dapatkah kalian membantu untuk menemukan bilangan-bilangan tersebut?

Cermatilah pola dari barisan bilangan pada poin (i) di atas dan jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Dapatkah kalian menentukan suku ke-20 dari barisan tersebut? Bagaimana kalian
melakukannya?
b. Bagaimana cara kalian untuk menentukan suku yang ke-100? Jelaskan jawaban kamu.
c. Bagaimana cara kalian untuk menentukan suku ke-n dari barisan tersebut?

2. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD 3.1.2)

Pokok Bahasan: Pola Bilangan

Tujuan Pembelajaran:
Membuat generalisasi (bentuk umum) dari suatu pola barisan bilangan

Nama Kelompok :………………………. Kelas : VIII …..

Nama Anggota :1……………………… 2.………………………3 …………………………


4………………………. 5…………………… 6 …………………………

PETUNJUK UMUM:
1. Amati Lembar Kerja ini dengan seksama,
2. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu. Tanyakan kepada guru jika ada hal yang
kurang dipahami,

Pada barisan bilangan, suku pertama ditulis 𝑈1 , suku ke dua ditulis 𝑈2 , …, dan
suku ke-n ditulis 𝑈𝑛

5
a. Perhatikan barisan bilangan (i): 3, 5, 7, 9, 11, 13,….
𝑈1 = 3, 𝑈2 = 5, 𝑈3 = 7, dst.
Cermatilah langkah-langkah pada tabel di bawah ini dan lengkapilah dengan mengisi titik-
titik pada tabel.
n 𝑈𝑛 Hubungan atau n 𝑈𝑛 Hubungan
1 3 1 + 2 = 1 + (1 + 1) 1 3 (2 x 1) + 1
2 5 2 + 3 = 2 + (2 + 1) 2 5 (2 x 2) + 1
3 7 3 + 4 = 3 + (… + 1) 3 7 (2 x …) + 1
4 9 4 + 5 = … + (… + 1) 4 9 (2 x …) + 1

𝑛 𝑈𝑛 𝑛 + (… + 1) = …. 𝑛 𝑈𝑛 (2 x … )+ 1= ….
Dengan demikian bentuk umum dari barisan tersebut adalah:
𝑈𝑛 =
Untuk mengecek kebenaran bentuk umum yang diperoleh, bandingkan beberapa suku pada
barisan yang diketahui dengan mensubtitusi nilai n pada bentuk umum suku ke-n yang kamu
peroleh.
Sebagai contoh:
Untuk 𝑛 = 2 diketahui 𝑈2 = 5. Nilai 𝑈𝑛 untuk 𝑛 = 2 adalah 𝑈2 = ⋯
Untuk 𝑛 = 3 diketahui 𝑈3 = 7. Nilai 𝑈𝑛 untuk 𝑛 = 3 adalah 𝑈2 = ⋯

Apabila suku-suku yang dipilih mempunyai nilai yang sama dengan nilai suku dengan
mensubtitusi nilai n ke dalam bentuk umum yang diperoleh maka bentuk umum tersebut
dianggap benar.

Berdasarkan bentuk umum tersebut diperoleh suku ke – 100 sebagai berikut


𝑈100 =
=
=

Cobalah selesaikan barisan (ii), (iii), dan (iv) dari masalah yang diberikan sebelumnya. Cek
kebenaran(verifikasi) bentuk umum yang kamu peroleh sebelum menggunakannya dalam
menentukan suku tertentu pada barisan tersebut.

b. 2, 6, 10, 14, 18, …


𝑛 𝑈𝑛 Hubungan Berdasarkan hasil pada tabel diperoleh
1 2 𝑈𝑛 =
2 6
3 10 Suku ke-100 dari barisan tersebut adalah:
4 14 𝑈100 =
=
𝑛 𝑈𝑛 =

c. 2, 6, 12, 20, 30,…


𝑛 𝑈𝑛 Hubungan Berdasarkan hasil pada tabel diperoleh
1 𝑈𝑛 =
2
3 Suku ke-100 dari barisan tersebut adalah:
4 𝑈100 =
=
𝑛 𝑈𝑛 =

6
d. 0, 3, 8, 15, 24, 35…
𝑛 𝑈𝑛 Hubungan Berdasarkan hasil pada tabel diperoleh
1 𝑈𝑛 =
2
3 Suku ke-100 dari barisan tersebut adalah:
4 𝑈100 =
=
𝑛 𝑈𝑛 =

Refleksi:
1. Tuliskan hal-hal yang kamu sudah pahami pada materi ini.
…………………………………………………………..………………………………………
…………….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Tuliskan hal-hal yang belum kamu pahami dalam penyelesaian asalah di atas
…………………………………………………………..………………………………………
…………….……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

3. Teknik Penilaian Sikap

a. Penilaian Jurnal
JURNAL PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK
Sekolah : ….
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Sem. : ….
Tahun Pelajaran : ….

Bentuk
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap T. Tangan
Tindakan

7
b. Penilaian diri
PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Nama : ….
Nis / Kelas : ….

Skala Penilaian
No Indikator
SB B C K
Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses
1
pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses
3
pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas
4
individu maupun kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
5
gagasan, bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai
6 terhadap perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan
masalah
Saya menunjukan sikap positip (individu dan ocial) dalam
7
diskusi kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan
8
studi literature atau pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
9 menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja keras,
disiplin dan tanggung jawab

c. Penilaian antar teman


PENILAIAN ANTAR TEMAN
Nama Pengamat : ….
Nama Yang Diamati : ….

Skala Penilaian
No Indikator
SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan
Tidak memaksakan pendapat sendiri kepada anggota
3
kelompok
4 Tidak marah saat diberi kritik
5 Mau menerima pendapat teman

8
4. Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi Penilaian
Bentuk Level No.
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Soal Kognisi
1 Membuat Pola Diberikan dua barisan
generalisasi dari Bilangan bilangan, peserta didik
pola pada barisan membuat bentuk 1
Uraian L3
bilangan dan umum suku ke-n dari
barisan konfigurasi barisan bilangan
objek tersebut
Diberikan sebuah
barisan bilangan.
Pilihan Peserta didik 2
L3
Ganda menentukan suku ke
20 dari barisan
tersebut

b. Butir Soal
1. Buatlah bentuk umum dari barisan bilangan berikut ini!
a. 2, 5, 10, 17, 26, ….
b. 4, 10, 18, 28, 40, ….
2. Suku ke 20 dari barisan bilangan 3, 8, 15, 24, 35,… adalah….
a. 360
b. 399
c. 420
d. 440

9
c. Pedoman Penskoran
No. Alternatif Penyelesaian Skor

1 Buatlah bentuk umum dari barisan bilangan berikut ini!


a. 2, 5, 10, 17, 26, ….
𝑛 𝑈𝑛 Hubungan
1 2 12 + 1 1
2 5 22 + 1 1
3 10 32 + 1 1
4 17 42 + 1 1
… … …
𝑛 𝑈𝑛 2
𝑛 +1 1

𝑈𝑛 = 𝑛2 + 1 1

b. 3, 10, 18, 28, 40, ….


𝑛 𝑈𝑛 Hubungan
1 4 1 × 4 = 1 × (1 + 3) 1
2 10 2 × 5 = 2 × (2 + 3) 1
3 18 3 × 6 = 3 × (3 + 3) 1
1
4 28 4 × 7 = 4 × (4 + 3)
… … …
1
𝑛 𝑈𝑛 𝑛 × (𝑛 + 3)

1
𝑈𝑛 = 𝑛 × (𝑛 + 3) = 𝑛2 + 3𝑛

No Kunci Skor

2 D 1

5. Bahan Ajar

Membuat Generalisasi (Bentuk Umum) Suku Ke-n dari Suatu Barisan Bilangan
Perhatikan contoh barisan bilangan berikut:
Barisan bilangan : 1, 2, 3, 4, 5, 6, ....
Jelas bahwa bilangan 1 menempati urutan ke-1 (disebut suku ke-1 barisan), bilangan 2
menempati urutan ke-2 (disebut suku ke-2 barisan), bilangan 3 menempati urutan ke-3 (disebut
suku ke-3 barisan), dan seterusnya.
Istilah barisan dalam matematika memiliki pengertian sebagai himpunan unsur (biasanya
bilangan) yang setiap unsurnya terkait dengan tepat satu bilangan asli dari himpunan bilangan
asli (hingga maupun tak hingga).

10
Ilustrasinya sebagai berikut.
Barisan a, b, c, d, e, f, g, h, ....
Suku ke-1 adalah a,
Suku ke-2 adalah b
Suku ke-3 adalah c
Suku ke-4 adalah d
Suku ke-5 adalah e
dan seterusnya.
Urutan Suku barisan

1 a
2 b
3 c
4 d
5 e
... ...
Gambar Diagram hubungan urutan dengan suku barisan
Bagaimana konsep barisan dikaitkan dengan konsep pola? Pertama, konsep hubungan (seperti
diilustrasikan pada gambar di atas) antara suku barisan dengan urutan (bilangan asli) itu sendiri
merupakan suatu pola (sebuah aturan). Kedua, bagaimana hubungan tersebut
direpresentasikan baik dengan kata-kata maupun dengan model atau ekspresi matematika atau
rumus juga merupakan suatu pola.
Contoh1
Barisan bilangan : 3, 5, 7, 9, 11, 13, …
Marilah kita perhatikan bahwa
Suku ke-1 = 1 + 2 = 1 + (1 + 1) = 3
Suku ke-2 = 2 + 3 = 2 + (2 + 1) = 5
Suku ke-3 = 3 + 4 = 3 + (3 + 1) = 7
Suku ke-4 = 4 + 5 = 4 + (4 + 1) = 9
Dan seterusnya
Suku ke-𝑛 = 𝑛 + 𝑛 + 1 = 2 𝑛 + 1
Hubungan suku barisan dengan bilangan asli adalah 2𝑛 + 1
Suku ke-n suatu barisan bilangan dapat ditulis 𝑈𝑛 sehingga bentuk umum barisan di atas ditulis
𝑈𝑛 = 2𝑛 + 1

11
Contoh 2
Barisan bilangan : 2, 6, 10, 14, 18, …
Marilah kita perhatikan bahwa
Suku ke-1 = 2 + 0 = (1 + 1) + (3.0) = 2
Suku ke-2 = 3 + 3 = (2 + 1) + (3.1) = 6
Suku ke-3 = 4 + 6 = (3 + 1) + (3.2) = 10
Suku ke-4 = 5 + 9 = (4 + 1) + (3.3) = 14
Suku ke-5 = 6 + 12 = (5 + 1) + (3.4) = 18
Dan seterusnya
Hubungan suku barisan dengan bilangan asli adalah
(𝑛 + 1) + (3. (𝑛 − 1)) = 𝑛 + 1 + 3𝑛 − 3 = 4𝑛 − 2

Contoh3
Barisan bilangan : 2, 6, 12, 20, 30, …
Marilah kita perhatikan bahwa
Suku ke-1 = 1 × 2 = 2
Suku ke-2 = 2 × 3 = 6
Suku ke-3 = 3 × 4 = 12
Suku ke-4 = 4 × 5 = 20
Suku ke-5 = 5 × 6 = 30
Dan seterusnya
Suku ke-𝑛 = 𝑛 × (𝑛 + 1) = 𝑛2 + 1
Hubungan suku barisan dengan bilangan asli adalah 𝑛2 + 1

Contoh 4
Barisan bilangan : 0, 3, 8, 15, 24, 35, …
Marilah kita perhatikan bahwa
Suku ke-1 = 0 + 0 = 0 + 1 × 0 = 0
Suku ke-2 = 1 + 2 = 1 + 2 × 1 = 3
Suku ke-3 = 2 + 6 = 2 + 3 × 2 = 8
Suku ke-4 = 3 + 12 = 3 + 4 × 3 = 15
Suku ke-5 = 4 + 20 = 4 + 5 × 4 = 20
Suku ke-6 = 5 + 30 = 5 + 6 × 5 = 35
Dan seterusnya

12
Suku ke-𝑛 = (𝑛 − 1) + (𝑛 × (𝑛 − 1) = 𝑛2 − 1
Hubungan suku barisan dengan bilangan asli adalah 𝑛2 − 1
Perhatikan bahwa pada contoh di atas, hubungan antara suku dengan bilangan asli dapat
dinyatakan dengan suatu rumus yang eksplisit(rumus aljabar) tetapi tidak selalu dapat
dinyatakan dengan suatu rumus yang eksplisit (rumus aljabar).

13

Anda mungkin juga menyukai