NIM : 201014417043
KELAS: 3B
PERILAKU
presipitasi predisposi
KEKERASAN
si
psikologi biologis
dirinya merasa Perbuatan seseorang
diancam atau atau kelompok yang
ancaman terhadap menebabkan cidera, perilaku
konsep Seseorang mati atau kerusakan
akan marah. fisik
Social Aspek
budaya spiritual
adaptif
asentif
Rentang frostasi
respon
marah
pasif
agresif
Mekaisme
koping amuk
maladaptif
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Intervensi
3. Implementasi
4. Evaluasi
5. dokumentasi
GANGGUAN CITRA TUBUH
1. Hilangnya bagian
tubuh
2. Perubahan anggota
tubuh
3. Menyembunyikan Factor presipitasi
bagian tubuh Factor predisposisi
adalah semua
4. Menolak melihat Meliputi: kehilangan, ketegangan dalam
bagian tubuh perpisahan, penolakan, kehidupan yang dapat
5. Menolak menyentuh kegagalan, mencetuskan
bagian tubuh timbulnya kecemasan
6. Aktivitas social
menurun
Mekanisme koping
Ketika mengalami ansietas individu Faktor yang mempengaruhi kecemasan
menggunakan berbagai mekanisme koping
1. Lingkungan Keluarga
untuk mencoba mengatasinya dan
ketidakmampuan mengatasi ansietas secara 2. Lingkungan Sosial
konstruktif merupakan penyebab utama
terjadinya perilaku patologis. Ketika mengalami Menurut Stuart and Sundeen, faktor-
ansietas individu menggunakan berbagai
faktor yang mempengaruhi
mekanisme koping untuk mencoba
mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi kecemasan individu antara lain :
ansietas secara konstruktif merupakan penyebab
utama terjadinya perilaku patologis. Ketika 1. Jenis kelamin
mengalami ansietas individu menggunakan 2. Lingkungan
berbagai mekanisme koping untuk mencoba
mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi 3. Pengalaman
ansietas secara konstruktif merupakan penyebab 4. Pendidikan
utama terjadinya perilaku patologis.
5. umur
Proses keperawatan
Pengkajian
Intervensi Implementasi
13. Bina hubungan saling percaya dengan Pelaksanaan atau implementasi perawatan
mengungkapkan prinsip komunikasi merupakan tindakan dari rencana
14. Memberikan pendidikan kesehatan keperawatan yang disusun sebelumnya
15. Dorong pasien untuk merawat diri dan berdasarkan prioritas yang telah dibuat
berperan serta dalam proses keperawatan dimana tindakan yang diberikan mencakup
16. Tingkatkan peran serta sesama pasien tindakan mandiri dan kolaboratif
17. Tingkatkan dukungan keluarga pasien terutama
pasangan pasien
18. Membantu pasien memutuskan alternatif
tindakan yang dapat mengurangi seminimal
mungkin perubahan gambaran tubuh
19. Rehabilitasi bertahap untuk adaptasi terhadap
perubahan, misalnya berjalan dengan tongkat
pada amputasi
Evaluasi
Dokumentasi
Data yang perlu dikaji pada 1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat
masalah keperawatan HDR penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit
1. Data Subjektif
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Perkataan klien yang tidak
mampu, tidak tau, tidak 3. Merendahkan martabat sendiri, merasa
bias, mengkritik diri sendiri, tidak mampu
mengungkapkan perasaan 4. Gangguan hubungan sosial seperti
malu terhadap dirinya menarik diri
sendiri. 5. Percaya diri kurang
2. Data Objektif
6. Mencederai diri
Klien tampak sendirian,
bingung bila disuruh, ingin
mencederai diri sendiri.
Rentang
respon
konsep diri
Respon Respon
adaptif maladaptif
Berduka
disfungsional
Tindakan
keperawata
n
Predisposisi
Presipitasi
a. Faktor genetis
1) Berlebihannya proses
Secara genetis,
informasi pada sistem
skizofrenia diturunkan
saraf yang menerima
melalui kromosom-
dan memproses
kromosom tertentu
informasi di thalamus
b. Faktor neurobiologis
dan frontal otak.
Studi neuro
2) Mekanisme
trnsmiter
penghantaran listrik
Teori virus
di syaraf terganggu
psikologis
3) Kondisi kesehatan
4) Lingkungan
5) Sikap/perilaku
Rentang respon neurobiologis
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
Kadang-kadang proses proses pikiran terganggu
Halusinasi
Sulit berespon
Menarik diri
Ilusi
Isolasi sosial
Tahapan halusinasi
a. Comforting-ansietas tingkat
sedang, secara umum, halusinasi
bersifat menyenangka
b. Fase II: Condemning-ansietas
tingkat berat, secara umum,
halusinasi menjadi menjijikkan
c. Controlling-ansietas tingkat berat,
pengalaman sensori menjadi
berkua
d. Conquering Panik, umumnya
halusinasi menjadi lebih rumit,
melebur dalam halusinasinya
Implementasi