Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL

DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA

Latar Belakang
Apresiasi drama merupakan salah satu kompetensi dasar yang
harus dicapai oleh mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Kegiatan
mengapresiasi drama termasuk kegiatan yang memberikan ‘after effect’
pada seseorang setelah membaca teks drama atau menonton pertunjukan
drama. Akan tetapi, mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam Urgensi
kegiatan mengapresiasi drama. Apresiasi drama yang dilakukan hanya Masalah
sebatas mengomentari secara umum tentang jalan cerita dalam drama.
Padahal, ada banyak hal yang dapat diapresiasi dalam drama.
Agar dapat mengapresiasi drama secara menyeluruh, mahasiswa
perlu memperhatikan tahapan-tahapan dalam mengapresiasi drama.
Tahapan akan memudahkan mahasiswa mengapresiasi drama yang
dimainkan. Mahasiswa diberikan tayangan ‘bergerak’ dan tidak hanya
sekadar membaca teks drama. Dengan demikian, diperlukan suatu media
Teori
yang Umumemudahkan mahasiswa dalam mengapresiasi suatu drama
dapat Teori Umum
dengan baik.
Media audiovisual merupakan ... (dst.)
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka
diperlukan suatu media interaktif yang mampu memudahkan mahasiswa
dalam kegiatan apresiasi drama. Dengan demikian, makalah dengan
judul Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Apresiasi
Alasan
Drama perlu ditulis dan dibahas lanjut.

Penegasan

CONTOH 1
Contoh 2: Latar Belakang dengan Pemaparan Pertanyaan Retoris

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DI SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENANAMAN PENDIDIKAN
KARAKTER BAGI PELAJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Latar Belakang
Isu tentang degradasi moral pelajar saat ini mulai menjadi topik
populer di kalangan pengajar. Banyaknya kasus-kasus kriminal yang
dilakukan oleh pelajar membuat para pengajar perlu memikirkan cara
menanamkan pendidikan karakter yang efektif melalui pendidikan di
sekolah. Apakah pendidikan karakter ya,ng ditanamkan di sekolah sudah
cukup menjadi ‘perisai’ bagi karakter pelajar? Sudah efektifkah Pertanyaan Retoris
pendidikan karakter yang ditanamkan pada pelajar melalui pembelajaran
di sekolah? Pertanyaan retoris tersebut perlu dijawab oleh para pengajar
dan dicarikan solusi yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut...
dst.

Contoh 3: Latar Belakang dengan Pemaparan Ungkapan Umum

PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS


PENGEMBANGAN KARAKTER POSITIF UNTUK ANAK
USIA DINI

Latar Belakang
Orang tua merupakan cermin anak di masa depan.
Ungkapan
Ungkapan tersebut sesuai jika dihubungkan dengan teori pendidikan
untuk anak. Pendidikan pertama yang dijalani anak memang sebaiknya
mealui orang tua di rumah. Orang tua memiliki kemungkinan untuk
menanamkan pendidikan sejak dini kepada anak, baik pendidikan agama,
pendidikan kognitif, pendidikan sosial, maupun pendidikan karakter.
Pendidikan paling ideal yang ditanamkan orang tua kepada anak
adalah memberikan teladan melalui perilaku di rumah. Perilaku yang
dilakukan orang tua secara tidak langsung akan dicontoh oleh anak.
Dengan demikian, orang tua sebaiknyamemberikan contoh perilaku yang
baik kepada anak.
Pendidikan di lingkungan keluarga sebaiknya berbasis
pengembangan karakter positif untuk anak sejak dini...dst.
Contoh 4: Contoh Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini dipaparkan
rumusan masalah dalam makalah.
1) Bagaimanakah bentuk media audiovisual yang digunakan dalam pembelajaran
apresiasi drama?
2) Bagaimanakah efektivitas media audiovisual dalam pembelajaran apresiasi
drama?
3) Bagaimanakah kemenarikan media audiovisual dalam pembelajaran apresiasi
drama?

Contoh 5: Contoh Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini dipaparkan
tujuan penulisan makalah.
1) Mendeskripsikan bentuk media audiovisual yang digunakan dalam
pembelajaran apresiasi drama.
2) Mendeskripsikan efektivitas media audiovisual dalam pembelajaran apresiasi
drama.
3) Mendeskripsikan kemenarikan media audiovisual dalam pembelajaran apresiasi
drama.

Contoh 6: Contoh Pembahasan Makalah

BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah


akan menyajikan tentang (1) bentuk media audiovisual yang digunakan dalam
pembelajaran apresiasi drama dan (2) efektivitas media audiovisual dalam pembelajaran
apresiasi drama.

Bentuk Media Audiovisual yang Digunakan dalam Pembelajaran Apresiasi Drama


2.1.1 ..........................................................................................................................
2.1.2 ..........................................................................................................................
2.1.2.1...........................................................................................................................
2.1.2.2........................................................................................................................... Batas
Penomoran
2.2 Efektifitas Media Audiovisual dalam Pembelajaran Apresiasi Drama Subjudul
2.2.1 ........................................................................................................................... sampai 4 digit
Contoh 7: Contoh Simpulan dan Saran

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Pada Bab II telah dipaparkan secara rinci penjelasan tentang (1) bentuk media
audiovisual yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi drama dan (2) efektivitas
media audiovisual dalam pembelajaran apresiasi drama. Berdasarkan pembahasan
tersebut dpat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
(1) Bentuk media audiovisual yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi drama
adalah ..........
(2) Efektivitas media audiovisual yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi
drama...........
(3) Kemenarikan media audiovisual yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi
drama........
(penulisan simpulan dapat berupa paragraf-paragraf yang mewakili rumusan masalah:
apabila terdapat tiga rumusan masalah, maka simpulan ditulis dalam tiga paragraf)

3.2 Saran

Berdasarkan pada simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa saran
yang ditujukan. Media audiovisual merupakan salah satu allternatif pembelajaran
apresiasi drama yang tepat untuk diterapkan. Media ini cukup efektif diterapkan dalam
pembelajaran karena................. dst..
Cara menulis kutipan langsung:

1. Kutipan Kurang dari 40 Kata


- Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
 Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa)
 Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)
Contoh1:
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan
Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).
- Kutipan langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.
 Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun
terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis,
2012:100).
Contoh 2:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan,
“Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran
kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja
Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis
berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”

2. Kutipan 40 kata atau lebih


- Kutipan tidak langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
 Pemisahan antara paragraf normal (badan paragraf) dengan paparan informasi yang
dikutip dari buku referensi
 Spasi yang digunakan pada paragraf normal umumnya 1,5 atau 2 spasi (bergantung
pada konvensi lembaga atau instansi).
 Spasi yang digunakan pada kutipan adalah 1.
 Tepi kanan dan kiri menjorok 1,2 cm
 Ukuran huruf diperkecil 11.
Contoh:
Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan
sebagai berikut:

Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau


pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada
tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
kembali melakukan penelitian berupa survei pada situs-
situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara
adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun
Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), Provinsi
Sumatera Selatan. (Triwurjani, 1993:7-43)

3. Kutipan yang sebagian dihilangkan


 Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan
sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278
 Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat
titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata,
tangan, atau bagian tubuh lain .... yang termasuk gerak manupulatifantara lain
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315)

i
DAFTAR RUJUKAN

Mardyan, Wismoko. 1987. Pengembangan Aids...Malang

Ai
Au
Oi
Ei

Julukan menggunakan huruf capital

Anda mungkin juga menyukai