2 Salam Media Pembaca
Salam Redaksi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Salam Perjuangan!
Alhamdulillah, kami bisa hadir kembali ke ruang baca Anda.
Bagaimana kabar Anda? Semoga Anda semua dalam lindungan Allah SWT
dalam menjalankan seluruh aktivitas. Aamiin.
Pembaca yang dirahmati Allah, menarik kiranya kita memerhatikan
adanya perubahan di tengah masyarakat terkait momentum 14 Februari.
Hari yang biasa dirayakan oleh kalangan remaja dan tak ketinggalan orang
tua, agak sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Media massa juga tak
segegap gempita tahun sebelumnya.
Tampaknya sudah mulai ada kesadaran di tengah masyarakat tentang
hakikat perayaan tersebut, meski belum semuanya. Yang menarik, tahun ini
banyak pemerintah daerah yang melarang warganya merayakan Valentine's
Day. Imbauan pemerintah daerah ini mulai tumbuh di mana-mana. Kendati
sifatnya imbauan, paling tidak itu menunjukkan ada kesadaran di kalangan
pejabat daerah bahwa perayaan tersebut selain tak berguna juga terbukti
merusak generasi muda.
Bahkan di beberapa daerah ada pemerintah kota yang melakukan
sweeping ke tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat mesum
bertepatan dengan momentum Valentine. Dan ternyata memang masih ada
remaja yang asyik masyuk berdua-duaan bukan mahram di tempat tersebut.
Munculnya kesadaran itu tak lepas dari dakwah. Bisa dibayangkan,
andai saja yang tidak menyuarakan bahwa Valentine's Day adalah perayaan
kaum pagan, mungkin banyak kaum Muslim yang tergiring merayakannya.
Dampak dakwah itu mulai kita rasakan sekarang. Dan mungkin dulu banyak
orang yang mencibir, sekarang malah mendukung. Minimal mengerti.
Pembaca yang dirahmati Allah, lepas dari satu kasus muncul kasus
yang lain. Ketika kita terus menjaga remaja kita, serangan lain pun datang.
Kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender menggempur jagat
remaja dan pemuda. Jika kita amati fakta di belakangnya, kita miris
dibuatnya. Sungguh di depan mata kita ada bahaya lagi yang siap
menerkam generasi kita.
Pertanyaannya, mengapa kita di Indonesia ini jadi sasaran LGBT ini?
Siapa di balik aksi mereka? Mengapa negara kok diam saja, sementara
negara kafir Singapura saja berani menyatakan dengan tegas menolak LGBT
dan menghukum warganya yang homo? Banyak pertanyaan yang muncul.
Nah, Media Utama kali ini mengupasnya.
Selain soal LGBT, kita juga diberi pekerjaan rumah (PR) lain yakni
maraknya aliran sesat. Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) menunjukkan
lemahnya negara menjaga akidah umat. Begitu mudahnya aliran sesat
tumbuh dan berkembang . Mengapa masyarakat mudah tertipu? Negara ke
mana? Kajian soal itu bisa Anda nikmati di rubrik Fokus.
Pembaca yang dirahmati Allah, sekali lagi kami mengajak Anda
semua menjadi kepanjangan tangan kami untuk menyampaikan media ini
secara lebih luas. Alangkah indahnya jika selesai Anda baca, media ini bisa
Anda pinjamkan kepada orang lain agar mereka bisa membaca dan
memahami isinya. Sungguh sangat baik lagi jika Anda mengajak orang lain
berlangganan media ini.
Akhirnya, kami berharap Anda tak bosan-bosan menyuarakan
kebenaran di tengah kondisi umat yang terus terpojok ini. Mari gelorakan
semangat juang umat ini untuk menatap kehidupan yang lebih baik ke
depan dalam naungan Islam. Allahu Akbar!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
JELAJAHI
www.mediaumat.com
Penerbit: Pusat Kajian Islam dan Peradaban. Dewan Penasihat : KH Ma'ruf Amien, KH Nazri Adlani, KH Amrullah Ahmad, KH Syukron Makmun, KH Muhammad Arifin Ilham , KH Athian Ali M Dai,
Achmad Michdan SH, H Azwir, KH dr Muhammad Utsman, H Hari Moekti, AGH Sanusi Baco, Lc, KH DR Miftah Faridl, Dra Hj Nurdiati Akma M.Si, Dra Hj Nurni Akma, Prof Dr Ir Zoer’aini Djamal Irwan MS,
KH Husin Naparin, Lc, MA. Penasihat Hukum: Achmad Michdan SH. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Farid Wadjdi. Pemimpin Perusahaan: Anwar Iman. Sidang Redaksi: Hafidz
Abdurrahman, MR Kurnia, Yahya Abdurrahman, Muhammad Ismail Yusanto, Rochmat S. Labib. Redaktur Pelaksana: Mujiyanto. Redaksi: W almaroky, Zulkifli, Joko Prasetyo, Zulia Ilmawati, Nanik
Wijayati, Iffah Ainur Rochmah, Kholda. Kontributor Daerah: Rifan (Jatim), Fakhruddin (Babel), Apri Siswanto (Riau), Rikhwan Hadi (Sumbar), Kurdiyono & Ahmad Sudrajat (DIY), Eko (Sultra), Fatih
Sholahudin & Farhan (Jabar), Bahrul Ulum (Sulsel), Abduh (Kalsel), Budianto Haris (Sumsel), Dani Umbara Lubis (Sumut), Dadan Hudaya (Banten) Desain dan Pracetak: Kholid Mawardi.
Keuangan: Budi Darmawan . Marketing: Muhammad Ihsan. Sirkulasi: W Wahyudi. Iklan: Aris Rudito, M Rosyid Aziz. Alamat Redaksi: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email:
pembaca.tabloidmu@gmail.com. Iklan Pemasaran: Jl. Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12790. Email Iklan: iklan.tabloidmu@gmail.com . Email Marketing:
marketing.tabloidmu@gmail.com Hunting Pemasaran: 085711044000, sms: 089650202478. Hunting Iklan: 085780137043. Rekening: Bank Muamalat No Rek 9064150699 a.n Budi
Darmawan.
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Duka mendalam murid SMA Widad Nasruddin Khalil
Palestina,atas berpulangnya Kalzar yang di tembak oleh militer
Yahudi hingga gugur, Jum'at (13/2) di Hebron, Palestina.[]
Media Pembaca
Tunggulah Saatnya Bencana
Assalamualaikum Wr Wb. Bumi alam lingkungan
adalah suatu ciptaan Allah yang mengenal kebaikan
dan kebenaran. Apabila manusia berbuat baik dan
benar terhadap bumi alam lingkungan, maka dengan
izin Allah ia pun akan memberi kebaikan pada
kehidupan manusia. Sayangnya meskipun Alquran dan
ilmu pengetahuan telah mengatakan, bahwa segala
sesuatu di bumi alam lingkungan ini ada ukuran dan
batas-batasnya, banyak manusia memperlakukannya
tanpa mengenal batas dan ukuran. Akibatnya alam
lingkungan bumi banyak yang rusak, dan kehidupan
pun terancam bencana karenanya. Bila tetap demikian
terus, dan manusia tak mau mengubah perbuatan-
perbuatannya ke jalan yang benar, tunggulah saatnya
ketika shalat dan doa tidak dapat menghindarkan
manusia dari azab atau bencana lingkungan. Wiwik.
Grabag, Magelang. +6285870336xxx
Pemerintah Membodohi Terus
Sejatinya negeri kita adalah negeri kaya raya
dengan sumber daya alam yang melimpah ruah.
Namun apa mau dikata, ketika pemerintah lebih
memilih mengikuti arahan 'tuan'nya dengan
menerapkan sistem ekonomi liberal kapitalis, maka
rakyat negeri ini seolah tak lagi berhak memiliki dan
menikmati sumber daya alam itu. Pasalnya, pemerintah
kita telah rela 'menjual' sumber daya alam itu demi
kepentingan pribadi mereka. Akibatnya, kesulitan
hidup harus dirasakn rakyat setiap harinya. Harus
membanting tulang demi sesuap nasi, memikirkan
biaya kesehatan juga pendidikan. Karena itu, sebagai
masyarakat, kita harus menjadi masyarakat yang kritis.
Jangan mau terus menerus 'diinjak-injak' dan dibodohi
pemerintah yang masih saja menerapkan sistem
ekonomi liberal kapitalis. Dan jika kita menginginkan
perubahan, caranya hanya satu. Yaitu, mengganti
sistem ekonomi sekaligus sistem pemerintahan negeri
ini dengan sistem Islam! Mari bersama kembali pada
SMS Media Pembaca/Komentar untuk MU: 081315263110.
SMS Redaksi:
Sertakan 081288020261.
Nama Sertakan Nama dan Asal
dan Asal daerah.
Islam dengan terus mengkaji Islam dan menjadi
pejuangnya! Lely. Blitar. +6285749666xxx
Hasil dari Dakwah
SMARTA menunjukkan hasil surveinya bahwa
mayoritas penduduk Muslim Indonesia setuju syariah
dan khilafah sebagai solusi. Alhamdulillah... inilah salah
satu hasil dakwah yang disebut oleh beberapa orang
sebagai 'omdo' alias 'omong doang'. Mungkin para
penghalang dan penentang akan terkejut namun bagi
para pengemban dakwah, fakta yang ditunjukkan hasil
survei tersebut wajar saja. Bukankah Rasulullah
berdakwah di Makkah dulu juga bermodal bicara?
Bukankah yang beliau sampaikan adalah firman dan
sabda? Bukankah para shahabat juga berdakwah
melalui lisan-lisan mereka? Bukankah Mus'ab bin Umair
mendakwahi orang Madinah juga bermodalkan
retorika? Hingga akhirnya dalam waktu satu tahun,
dengan izin Allah, Mus'ab berhasil mengislamkan
hampir seluruh penduduk Madinah. Demikianlah yang
dinamakan dakwah. Dakwah itu ngajak, ngajak itu ya
ngomong baik melalui lisan maupun tulisan. Maka
ketika metode dakwah bil lisan ini digencarkan, Allah
lah yang akan menunjukkan hasil yang gemilang.
Kholila Djauhary. Tulungagung. +6285735916xxx
Generasi Terbelit Liberalisme
Hari itu di bulan Februari 2016 aku pulang dari
menghadiri sebuah acara Majelis Taklim Mutmainah (
MTM ) dengan mata setengah mengantuk. Aku duduk
bersender di ujung jok belakang angkot rombongan.
Saat angkot yang kutumpangi melaju kami melihat
serombongan remaja berjalan berpasangan di trotoar
dengan pakaian yang mengumbar aurat. Tapi, yang
lebih mengagetkan lagi salah satu pasangan dari para
remaja tersebut, melakukan perbuatan amoral,
naudzubillahi min dzalik, sungguh tidak bermalu.
Pikiran melayang ke acara MTM yang membahas
SMS Berlangganan: 0857 8013 7043
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
tentang Generasi Terbelit Liberalisme, salah satunya adalah
kebebasan berperilaku. Dan yang kulihat di depan mata
bukti nyata tak terbantahkan. Mereka korban dari sistem
liberalisme. Lalu...siapa yang harus dipersalahkan dan siapa
pula yang harus bertanggung jawab? Lepas dari itu semua,
perlu adanya penerapan sistem syariat Islam di seluruh
sektor kehidupan, perlu kerja sama antara orang tua,
masyarakat dan negara dalam mengawasi tatanan
kehidupan dan pergaulan para remaja. Terutama
pemerintahan yang berkuasa jangan menganut sistem yang
dapat merusak moral tunas generasi harapan umat yang
menginginkan tegaknya pemerintahan yang menjalankan
hukum syariat Islam secara kaffah. Nurhayati Zakiah.
Katapang. +6285721002xxx
Komentar untukMU
Haid Mengajar Alquran?
Assalamualaikum. Minta tolong untuk memberikan
penjelasan hukum wanita haid mengajar Alquran. Soalnya,
saya mendapat dua penjelasan yang berbeda. Satunya
mengatakan haram, dalilnya sudah jelas. Yang kedua, boleh,
asal diniatkan untuk mengajar. Jazakumullah katsir. Zaynab.
Surabaya. +6285706367xxx
Bahas Lingkungan Hidup
MU tolong bahas UU No 39 Tahun 2009 tentang
Lingkungan Hidup. Tampak sekali UU tersebut seperti macan
ompong. Inilah bukti bahwa hukum-hukum buatan manusia
itu mandul, tidak bergigi, ompong, lemah, tidak berdaya
melawan para pengusaha kapitalis. Karena UU tersebut
dibuatnya juga oleh manusia dalam sistem sekuler. Freddy.
Kota Bandung. +6281320577xxx
Sering Terlambat Dapat
Assalamualaikum Wr Wb. Untuk efisiensi waktu, kami
menyarankan MU dicetak di masing-masing wilayah atau
daerah, mengingat keterlambatan pengiriman dari pusat ke
wilayah, ke daerah, hingga ke tangan pembaca (terutama di
bagian timur Indonesia). Teknisnya bisa dikirim secara online
ke percetakan masing-masing wilayah-daerah yang dituju.
Perlu kami sampaikan bahwa di daerah kami di Kabupaten
Pulau Taliabu terkadang sudah terlambat 2-5 hari lewat masa
aktif, MU baru sampai di tangan pembaca. Harapan kami bila
dicetak di masing-masing wilayah-daerah akan mempercepat
proses MU sehingga dengan cepat dan tepat sampai ke
tangan pembaca. Dengan cara demikian walaupun MU
nantinya terbit sepekan sekali bisa terealisasi dalam waktu
yang cepat dan tepat. Dani TB. Kabupaten Pulau Taliabu,
Malut. +6281342123xxx
Dibundel dan Dibukukan
Assalamu'alaikum Wr Wb. Alangkah lebih baiknya supaya
MU Setiap akhir tahun menerbitkan bundel MU untuk tahun
tersebut. Satu lagi mohon untuk rubrik Ustadz Menjawab
dibuat menjadi buku. Terima kasih. Wassalam. Vessa ibnu
Mujtahiddin. Kota Padang. +6285263900xxx
Jelaskan Hukum Memancing
Assalamualaikum. MU mohon jelaskan apa hukumnya
ketika memancing lalu ikannya dilepas kembali tanpa
dimanfaatkan seperti acara-acara mancing di televisi.
Wassalam. Acep Juhana. Ciamis. +6285222977xxx
Waalaikumsalam Wr Wb. Terima kasih atas usulan dan
pertanyaannya. Usulan insyaallah akan kami pertimbangkan.
Pencetakan di daerah cukup menarik, tapi perlu banyak
pertimbangan terutama soal efisiensi dan efektifitasnya.
Beberapa pertanyaan akan dijawab pada rubrik Ustadz
menjawab. Redaksi
Soal Jawab
bersama Amir Hizbut Tahrir
Ata Bin Khalil Abu Al-Rashtah
klik www.hizbut-tahrir.or.id
Editorial 3
Cengkraman
Penjajahan Amerika
Di Balik KTT AS-ASEAN
O
bama menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerjasama antara Amerika dan
Asean, baik dalam kerjasama ekonomi maupun keamanan. Hal ini disampaikan presiden AS ini
saat membuka KTT AS-Asean di Sunnylands, California, pada Senin (15/2). Obama juga
menyampaikan ASEAN adalah mitra perdagangan barang keempat terbesar di Amerika Serikat.
Ekspor Amerika telah mendukung lebih dari 500 ribu lapangan pekerjaan di Amerika.
Perusahaan-perusahaan Amerika juga telah menjadi sumber investasi terbesar di ASEAN.
Presiden Barack Obama juga menyampaikan niatnya meningkatkan kerjasama keamanan, termasuk
kerjasama maritim dan perbaikan kapabilitas bersama untuk melindungi perdagangan dan menanggapi krisis
kemanusiaan. Secara khusus , Presiden Barack Obama telah meminta Presiden Joko Widodo untuk memimpin
sessi kedua KTT AS-ASEAN hari Selasa (16/2) yang memusatkan perhatian pada isu keamanan.
Tentu kita sudah paham, dalam hubungan antar negara, setiap kebijakan politik luar negeri pastilah
untuk kepentingan domestik negara itu, tinggal siapa yang menjadi subyek, siapa yang menjadi obyek. Siapa
yang paling banyak diuntungkan, siapa yang paling banyak dirugikan. Dalam relasi Amerika-ASEAN, posisi
Amerika sebagai negara adi daya tentu paling diuntungkan.
Apalagi Amerika yang berbasis ideologi kapitalisme. Politik luar negeri negara kapitalis seperti AS
bertujuan untuk menyebarluaskan dan mengokohkan ideologi kapitalisme di seluruh dunia. Metode baku
yang mereka gunakan adalah penjajahan (imperialisme) dalam berbagai bentuknya –ekonomi, politik, atau
pun budaya. Dengan cara itulah negara kapitalis bisa eksis. Kemitraan Komprehensif ini adalah bentuk nyata
penggunaan soft power pemerintahan Obama.
Tentu tujuannya adalah memperdalam pengaruh dan kontrol AS atas negara yang dijadikan sasaran soft
power itu dalam hal ini adalah ASEAN termasuk Indonesia. Menjadikan ASEAN sebagai mitra strategis
seharusnya dibaca sebagai upaya AS merangkul ASEAN sebagai 'sahabat' AS dalam mengokohkan penjajahan
kapitalismenya. Sebab, siapa yang sebut teman oleh AS adalah negara-negara yang sejalan dengan nilai dan
kepentingan AS.
Terkait KTT AS-ASEAN ini jelas menguntungkan Amerika Serikat. Secara politik, kehadiran negara ASEAN
di California, menunjukkan dominasi negara itu atas ASEAN. Bayangkan, 10 pemimpin negara hadir
menghadap seorang Obama di negaranya. Hal ini menunjukkan kelemahan negara-negara ASEAN dalam
dominasi dan kontrol Amerika Serikat. Sekaligus Amerika juga menunjukkan kepada mitra maupun pesaing
politiknya, bahwa negara-nyalah penguasa sejati di kawasan ASEAN. Pesan ini akan memperkuat posisi
Amerika untuk berhadapan dengan Cina.
Adapun kebijakan luar negeri Amerika terhadap Indonesia tidak akan berubah. Secara ekonomi Amerika
akan tetap mengokohkan,melindungi, dan meningkatkan eksistensi dan ekspansi perusahaan-perusahaan AS
terutama di sektor energi (migas) dan pertambangan terutama tambang emas Freeport. Amerika juga
menjadikan Indonesia sebagai pasar penting ekspor Amerika, tidak lain untuk menggerakkan ekonomi negara
itu dan menyediakan lapangan kerja. Indonesia juga sangat dibutuhkan Amerika untuk memenangkan
pertarungan ekonomi Amerika melawan Cina.
Perlu kita catat semua kebijakan ini akan mengokohkan penjajahan Amerika di Indonesia. Memperkuat
perampokan terhadap kekayaan alam Indonesia terutama minyak, gas dan emas yang seharusnya merupakan
milik rakyat yang dikelola pemerintah dengan baik untuk kemashlahatan rakyat. Selama ini kekayaan alam
Indonesia lebih banyak dirampok oleh perusahaan asing termasuk AS dengan memberikan sedikit
keuntungan bagi Indonesia, namun meninggalkan banyak persoalan lingkungan. Sekali kita tegaskan,
“kerjasama kemitraan” merupakan legalisasi penjajahan AS di Indonesia, dan kawasan yang lainnya.
Penting kita pahami eksistensi hegemoni AS atas negeri-negeri Islam termasuk Indonesai bisa berjalan
nyaris tanpa hambatan karena kontribusi dan sikap hipokrit dari para penguasanya. Dan AS memberikan
reward (hadiah) dengan dukungan penuh untuk mendudukkan para “komprador” ini di berbagai posisi
strategis kekuasaan negeri Islam.
Perlu juga kita ingatkan AS adalah negara penjajah yang tengah menduduki wilayah Islam yang lain,
seperti Irak dan Afganistan. Negara ini juga berperan penting, dalam mempertahankan rezim bengis Basyar
Assad yang telah membantai ratusan ribu rakyatnya sendiri. Dengan posisinya sebagai negara penjajah, dan
sedang memerangi kaum Muslim, serta menduduki wilayahnya, maka status AS jelas merupakan negara kafir
harbi fi'lan.
Negara kafir harbi fi'lan tetap harus didudukkan sebagai musuh, karena sedang berperang dengan kaum
Muslim. Karena itu, haram hukumnya melakukan “kerjasama kemitraan” dengan musuh. Allah berfirman: “Oleh
sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(Q.s. al-Baqarah [02]:
194)Allahu Akbar.[] farid wadjdi
4 Media Utama
Selain dibantu para
penyedia aplikasi
pesan dan jejaring
sosial, mereka pun
ternyata mendapat
dukungan dana dari
lembaga dan
perusahaan asing.
K
alangan Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Trans-
gender (LGBT) terus
bergerak mencari ek-
sistensi. Bukan indivi-
dual, gerakan mereka terasa sa-
ngat sistematis dan terstruktur.
Semua lini mereka masuki.
Media sosial menjadi salah
satu alat mereka mempromosi-
kan ke tengah masyarakat Indo-
nesia yang sedang gandrung de-
ngan medsos. Yang lebih parah
lagi, gerakan mereka didukung
oleh penyedia aplikasi pesan
LINE dan Whatsapp.
LINE menyediakan stiker
yang menggambarkan dua pria
saling berpelukan dan bahkan
sedang berhubungan intim.
Stiker itu berjudul Love is Love
dan GAY's LOVE VOICES. Siapapun
bisa mengunggah stiker ini jika
memang mendukung LGBT.
Whatsapp juga memiliki
stiker atau emoticon pro-LGBT.
Hanya saja aplikasi pesan Whats-
app memiliki pilihan gambar pro-
LGBT lebih sedikit. Mereka me-
miliki emoticon gambar dua
orang laki-laki yang saling ber-
gandengan. Terdapat pula wani-
ta yang saling bergandengan.
Jejaring sosial Facebook tak
mau kalah. Facebook, dalam sti-
ker khusus in love memiliki gam-
bar kedua pria yang sepertinya
JADI GERAKAN
MEMBAHAYAKAN
sedang menikah. Seorang pria
berjas putih membawa bunga di
hadapan mempelai lelakinya
yang mengenakan jas hitam.
Keduanya berdiri dengan latar
belakang simbol "love" besar.
Selain didukung oleh se-
jumlah penyedia aplikasi pesan
dan jejaring sosial, LGBT pun me-
ramaikan jejaring sosial twitter.
Mereka membuat hastag-hastag
yang menyasar berbagai kalang-
an, termasuk anak-anak. Pesan-
pesannya kental sekali dengan
pesan LGBT.
Bahkan mereka pun me-
nyusup ke dunia bacaan anak-
anak. LGBT mencoba muncul di
komik mini yang biasa dibaca
anak-anak. Terlihat ada dua pria
yang tengah berpegangan ta-
ngan. Tulisan di sampingnya ber-
bunyi: "Setiap orang punya hak
untuk mencintai dan dicintai,
dan bila mereka mencintai sesa-
ma jenis, itu adalah pilihan. Jika
boleh memilih, tentu saja mereka
ingin mencintai lawan jenis."
Pasca legalisasi perkawinan
sejenis di Amerika Serikat perte-
ngahan tahun lalu, gerakan ka-
langan LGBT makin massif. Usut
punya usut, selain dibantu para
penyedia aplikasi pesan dan jeja-
ring sosial, mereka pun ternyata
mendapat dukungan dana. Dari
mana? Dari lembaga asing/inter-
nasional dan juga dari perusa-
haan asing.
Salah satu perusahaan
yang mendukung LBGT ini ada-
lah Starbucks. Kedai kopi terbe-
sar di dunia ini mendukung pe-
nuh perkawinan sesama jenis
dengan iklan kampanyenya:
'Minum Kopi, Dukung Perni-
kahan Sesama Jenis'. Perusahaan
ini mendonasikan sebagian dari
pendapatan perusahaan untuk
mendukung pernikahan LGBT.
Tak hanya itu, mereka juga
didukung sepenuhnya oleh Pro-
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
gram Pembangunan PBB/UNDP.
Lembaga dunia itu dengan
dukungan Kedubes Swedia di
Bangkok, Thailand, dan USAID
mengucurkan lebih dari 8 juta
dolar AS untuk mendukung pro-
gram bernama 'Being LGBTI in
Asia' (BLIA). Program itu dituju-
kan ke Cina, Indonesia, Thailand,
dan Filipina.
Ibarat jamur di musim hu-
jan, bermunculan berbagai orga-
nisasi LGBT di Indonesia. Berda-
sarkan laporan UNDP dan USAID,
ada 119 organisasi pendukung
LGBT di Indonesia. Mereka ini
pula yang punya andil terus me-
lakukan kampanye dan promosi
LGBT.
Gerakan mereka didukung
penuh oleh kalangan liberal dan
pemuja hak asasi manusia (HAM).
Hanya dengan senjata kebebas-
an dan HAM itulah mereka bisa
terus berkembang dan menun-
jukkan eksistensinya.
Membahayakan
Sepak terjang kalangan
LGBT ini tidak bisa disikapi biasa
saja. Menurut seorang psikolog,
mereka ini sangat berbahaya. Ia
mengibaratkan, mereka itu ada-
lah sekte seks, yang terus men-
cari korban baru.
Soalnya, mereka ini dalam
rangka mendapatkan legalisasi
melakukan penularan kepada
lingkungannya. Hanya dengan
itulah jumlah mereka bertambah
karena mereka tidak bisa memi-
liki keturunan. Jumlah yang besar
diharapkan oleh mereka dipan-
dang pengambil kebijakan se-
hingga kepentingan mereka di-
akomodasi.
Maka, dunia kampus kini
menjadi salah satu sasaran pe-
nyebaran perilaku menyimpang
LGBT. Mereka menyasar kalang-
an intelektual baik mahasiswa
maupun akademisi. Mereka me-
nyebarkan ide-idenya dengan
bungkus ilmiah. Di antaranya,
bahwa LGBT itu adalah perilaku
normal. Melalui pintu itulah me-
reka masuk. Tak heran, mereka
sangat marah ketika Forum Rek-
tor menolak keberadaan mereka
di kampus.
Dampak meluasnya LGBT
ini sangat nyata. Dapat diduga
kuat bahwa HIV/AIDS akan kian
merajalela. Penyakit yang belum
ada obatnya itu sejauh ini banyak
ditularkan oleh kalangan homo.
Penyakit itu tidak hanya diidap
oleh LGBT saja tapi juga bisa me-
nyebar mengenai siapa saja
melalui banyak jalan seperti alat
suntik, transfusi darah, perni-
kahan, dsb. Bisa dibayangkan
bagaimana nasib negeri Muslim
terbesar ini jika banyak rakyatnya
loyo karena tak lagi memiliki
kekebalan tubuh.
LGBT pun akan menurun-
kan angka fertilitas (kelahiran).
Perilaku menyimpang mereka
mendorong munculnya depopu-
lasi atau pengurangan populasi.
Yang pasti, tindakan mere-
ka adalah kemaksiatan yang be-
sar. Dosanya sangat besar. Mera-
jalelanya LGBT bisa mengundang
azab Allah SWT sebagaimana
pernah terjadi di zaman Nabi
Luth. Masih kurangkah pelajaran
yang diberikan kepada kaum
Luth?
Buah Demokrasi
Berkembangnya LGBT me-
rupakan buah demokrasi. De-
ngan prinsip kebebasan dan
HAM-nya, demokrasi memberi-
kan ruang bagi LGBT untuk tum-
buh dan berkembang. Dengan
demokrasi, semua jadi serba bo-
leh. Dengan demokrasi, keputus-
an negara hanya ditentukan oleh
jumlah suara, bukan benar salah-
nya berdasarkan satu sudut pan-
dang tertentu. Dan yang paling
mendasar, demokrasi menjadi-
kan agama tersingkir dari kancah
kehidupan manusia.
Penyingkiran agama ini
sejalan dengan keinginan kaum
LGBT. Sejauh ini mereka sadar
betul bahwa penghalang utama
eksistensi mereka adalah agama.
Makanya, mereka tak pernah
menggunakan agama sebagai
dasar legitimasinya. Yang mereka
gunakan adalah prinsip hak asasi
manusia (HAM). Mereka meng-
anggap seolah-olah HAM lebih
tinggi dan lebih suci dibanding
agama. Mereka pun merangkul
kalangan liberal untuk meng-
obok-obok ayat-ayat agama [ba-
ca: Islam] agar sesuai dengan
keinginan mereka.
Hentikan
Maka tidak ada jalan lain
menghadapi kondisi seperti
sekarang kecuali menghenti-
kannya. Secara individu, LGBT
harus segera taubat. Mumpung
nyawa masih melekat.
Masyarakat tak memboleh-
kan dan menoleransi perilaku be-
jat ini berkembang. Toleransi
sedikit saja akan menyebabkan
mereka jumawa dan kemaksiat-
an akan mereka lakukan. Maka
masyarakat harus kembali ke
prinsip yang jelas dalam menilai
setiap perilaku. Islam harus kem-
bali jadi rujukan.
Berharap negara menghen-
tikannya, tampaknya sulit karena
negara justru membebaskan.
Maka tak ada jalan lain kecuali
dengan mengubah sistem yang
berlaku di negeri ini dengan sis-
tem Islam. Hanya dengan sistem
Islamlah, LGBT akan berhenti
karena negara menerapkan sank-
si, bahkan sampai hukuman ma-
ti.[] mujiyanto
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Niat Bejat Kaum Terlaknat

Perilaku mereka seperti sekte, kultus atau gerakan eksklusif lainnya: fanatik, eksklusif, penetratif, dan indoktrinatif.

demik mereka butuhkan untuk

menguatkan legitimasi ilmiah
atas “kenormalan” mereka. “Me-
reka bergerilya secara efektif,
dengan dukungan payung HAM
dan institusi internasional,” ung-
kap Adriano yang juga seorang
konsultan pendidikan dan SDM
ini.

Meniru Asing
Niat mereka untuk menda-
patkan legalitas itu kian kuat se-
telah perilaku bejat mereka dile-
galkan di Amerika Serikat. Jumat
26 Juni 2015 waktu AS, Mahka-
mah Agung negara Paman Sam
itu resmi melegalkan pernikahan
sejenis. Hakim Agung AS Antho-
ny Kennedy akhirnya memutus-
kan melegalkan pernikahan se-
jenis meski ada pertentangan
dan penolakan.
Aksi pelajar kota Bogor menolak Valentine’s Day dan LGBT Legalisasi pernikahan seje-
nis di AS ini menjadikan AS seba-
gai negara ke-23 yang melegal-

K
elompok LGBT (les- kan perilaku keji itu berlangsung.
yang ditulis Republika di head- seperti sekte, kultus atau gerakan larkan penyimpangannya secara
bian, gay, biseksual, Selain AS, negara lainnya ada di
line-nya berjudul: 'LGBT An- eksklusif lainnya: fanatik, eksklu- eksponensial kepada lingku-
dan transgender) Eropa dan Amerika Latin. Negara
caman Serius'. Alasannya, berita sif, penetratif, dan indoktrinatif. ngannya. “Mereka telah mem-
mulai berani menam- tersebut adalah negara-negara
itu mereka anggap tidak netral “Ya, ini berkembang menjadi se- pelajari hal itu dari keberhasilan
pakkan batang hi- berpenduduk orang kafir. Tak ada
dan kelompok tidak diberikan buah sekte seksual,” tulis Adriano. ‘perjuangan’ saudara-saudara
dungnya. Tak segan-segan lagi satu pun di antaranya adalah
porsi yang seimbang. Mereka Mereka berkembang men- mereka di Amerika Serikat. Me-
mereka berterus terang di muka negara berpenduduk mayoritas
menuntut Republika minta maaf jadi sebuah gerakan, kata Adria- reka sadar, pertumbuhan jumlah
umum. Lebih dari itu, mereka Muslim.
dan memberikan satu halaman no, bukannya tanpa target. Mere- mereka hanya bisa dilakukan
mulai berani melawan siapa saja Mereka tidak bekerja sendi-
bagi kelompok yang mendukung ka mendorong pranata hukum lewat penularan, mengingat me-
yang menentang mereka. ri. Di balik itu ada kepentingan
LGBT. agar eksistensi mereka disahkan reka tak mungkin tumbuh lewat
Bukan hanya berani kepada asing yang ikut mendukung dan
secara legal. Nah untuk itu, kata keturunan. Mereka sadar, tanpa
masyarakat umum, mereka pun membiayainya. Bachtiar Nashir,
Adriano, mereka membutuhkan penularan mereka akan punah!!!”
mulai unjuk keberanian melawan
Gerakan Penularan beberapa prasyarat. tulisnya.
Sekjen Majelis Intelektual dan
Menilik keberadaan kaum Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
pejabat-pejabat negara. Dengan Pertama, jumlah mereka Ia pun kemudian menjelas-
Luth ini, jumlah mereka diperki- mengungkapkan Indonesia se-
mengatasnamakan Forum LGBT harus signifikan secara statistik. kan bagaimana perilaku kaum
rakan terus meningkat. Sebagai bagai negeri yang berpenduduk
mereka menggugat pernyataan Kedua, keberadaan mereka me- yang diazab Allah di masa Nabi
contoh di Kota Depok, kota yang mayoritas Muslim menjadi obyek
pejabat negara karena dianggap menuhi persyaratan populatif, Luth itu menularkan kebejatan-
berbatasan dengan Jakarta, jum- target mereka untuk ditumbang-
mengucilkan mereka. sehingga layak disebut sebagai nya kepada orang lain. Di kam-
lah mereka bertambah secara kan. “Kalau di Indonesia LGBT
“Kami meminta Presiden RI sebuah komunitas. Ketiga, peri- pus misalnya, kalangan LGBT ini
signifikan dalam setahun. Tahun berhasil dilegalkan maka itu pun-
Joko Widodo menindak tegas laku mereka telah diterima secara menyasar mahasiswa dan insti-
2014 jumlah gay ada 4.932 jiwa. cak kemenangan mereka me-
Menteri Riset Teknologi dan Pen- normatif menurut persyaratan tusi akademik. Kenapa? Karena
Setahun kemudian menjadi numbangkan Islam terbesar di
didikan Tinggi, Menteri Pendi- kesehatan mental dari WHO. mahasiswa adalah generasi ga-
5.791 jiwa. Malah di Kampus dunia ini secara populatif,” tan-
dikan, Wali Kota Bandung, dan Ia menjelaskan, untuk me- lau identitas dengan kebebasan
Universitas Indonesia Depok su- dasnya. [] emje
beberapa anggota DPR yang menuhi ketiga hal ini, maka or- tinggi dan tinggal di banyak tem-
dah ada organisasi yang mendu-
memuat rasa kebencian kepada ganisasi ini harus mampu menu- pat kos. Sedangkan institusi aka-
kung kelompok ini yakni Support
LGBT,” ujar Koordinator Divisi
Group and Resource Center on
Advokasi Gaya Warna Lentera
Sexuality Studies (SGRC) UI De-
Indonesia (GWL-INA), Slamet Ra-
hardjo, mewakili forum LGBTIQ
Indonesia Slamet, di Gedung LBH
pok, didirikan pada 17 Mei 2014
lalu oleh kalangan mereka.
Bertambahnya jumlah ka-
Didukung Asing dan Kalangan Liberal
Jakarta, Rabu (27/1).
langan LGBT ini menurut, Adria-

M
Tak hanya itu, mereka pun araknya gerakan LGBT itu ternyata tak lepas dan identitas gender.
no Rusfi, psikolog alumni UI da-
menentang sikap Forum Rektor dari dukungan asing. Di sana ada uang yang Tak tanggung-tanggung, demi program tersebut
lam akun facebooknya berjudul,
yang menolak LGBT masuk kam- melimpah—dari kacamata orang Indonesia. UNDP menggelontorkan dana sebesar 8 juta dolar AS,
“LGBT: Sebuah Gerakan Penu-
pus. Mereka menyebut Forum Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), dikabarkan atau sekitar Rp 107,8 milyar, Proyek ini dimulai sejak
laran” terjadi akibat penularan. Ia
Rektor melanggar konstitusi ne- tengah menggarap sebuah proyek, yakni sebuah Desember 2014 hingga September 2017.
berani mengemukakan itu kare-
gara. Sebelumnya Forum Rektor program pengembangan komunitas. Program itu Dari dalam negeri, gerakan mereka mendapat
na memiliki 49 saksi dari empat
mendukung pandangan Menteri ditujukan untuk komunitas lesbian, gay, biseksual, dukungan dari kalangan liberal. Satu di antaranya yang
perguruan tinggi dan tiga saksi
Riset Teknologi dan Pendidikan transgender, dan interseks (LGBTI) di Asia. nyaring ocehannya adalah dedengkot liberal Ulil Abshar
mantan gay dari satu perguruan
Tinggi (Menristek-Dikti) M Nasir Program bernama 'Being LGBTI in Asia' (BLIA), Abdalla. Pembelaannya kepada LGBT sampai-sampai
tinggi.
yang menegaskan kelompok yang diinisiasi kemitraan regional antara UNDP, membuatnya meragukan kisah kaum Luth yang diazab
Adriano mengumpulkan
LGBT semestinya tidak boleh Kedutaan Besar Swedia di Bangkok, dan USAID ini oleh Allah dalam Alquran. “LGBT bukan ancaman.
banyak kesaksian di kampus-
masuk kampus. menyasar empat negara yakni Cina, Thailand, Filipina, Sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dan spesies manusia
kampus tentang mahasiswa-ma-
Sepak terjang mereka pun dan Indonesia. Dikatakan program itu bertujuan untuk tak punah karena mereka,” begitu tulisnya.
hasiswa normal yang dipenetrasi
terus berlanjut dengan mela- "memajukan kesejahteraan komunitas LGBTI", seperti Di balik LGBT juga ada kalangan pemuja HAM.
secara massif agar terlibat dalam
yangkan surat somasi ke Harian yang dinyatakan dalam situs resmi UNDP Asia Pasifik. Mereka inilah yang selama ini melindungi mereka atas
LGBT dan tak bisa keluar lagi.
Umum Republika, Rabu (3/2). Me- Program tersebut juga diharapkan dapat mengurangi nama HAM. Organisasi itu di antaranya adalah Yayasan
Menurutnya, perilaku mereka
reka kegerahan dengan berita ketimpangan dan marginalisasi terkait orientasi seksual Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).[] emje
6 Media Utama Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Bahaya LGBT di Depan Mata

Dari hasil screening gay umur 13 tahun ke atas, didapatkan sebesar 81
persen terinfeksi HIV dan 55 persen terdiagnosis AIDS.

K
ampanye LGBT di
berbagai negara te-
lah membuahkan ha-
sil yakni legalisasi
mereka untuk meng-
adakan perkawinan sejenis,
paling tidak di beberapa negara.
Mereka tak peduli lagi dengan
dampak yang mereka timbulkan.
Dalam pandangan liberal me-
reka, asal tidak mengganggu
orang lain, perbuatan sebejat
apapun tak ada masalah. Bahkan
orang lain pun harus menghor-
mati kebejatan mereka dengan
dalih hak asasi manusia (HAM).
Kaum LGBT pun kian men-
dapat angin ketika Badan Kese-
hatan Dunia (WHO) menghapus
LGBT dari kelainan jiwa di daftar
Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders (DSM V). Me-
reka kemudian menjadikan ke-
berhasilan tersebut sebagai Hari
Gay Sedunia. Makanya kalangan
LGBT terus berupaya memper-
oleh legalisasi lebih luas lagi agar
mereka bisa diperlakukan seba-
Cari Legitimasi, Susun Fikih Waria
gai manusia lain yang punya hak
untuk hidup dan memilih orien-
tasi seksualnya.
Padahal, dari sisi kesehatan,
dampak perbuatan keji mereka
sangat nyata yakni infeksi HIV.
Data dari Centers for Disease
Control and Prevention (CDC)
Amerika Serikat pada 2010 me-
maparkan, dari 50 ribu infeksi HIV
baru, ternyata dua pertiga dari
mereka adalah kelompok gay-
MLM (male sex male). Dan, yang
mengejutkan, satu di antara lima
gay yang terinfeksi HIV tidak
peduli penyakit HIV-AIDS. Arti-
nya, tidak ada usaha untuk men-
cegah HIV tertular ke orang lain
dan berpotensi menular ke part-
ner seks lainnya.
Data ini bila dibanding
2008 terjadi peningkatan 20
persen gay yang tertular HIV.
Dan, data lain dari CDC, wanita
transgender mempunyai risiko
terinfeksi HIV 34 kali lebih tinggi
dibanding wanita biasa.
Data terbaru pada 2013
lebih mengerikan. Dari hasil
screening gay umur 13 tahun ke
atas, didapatkan sebesar 81 per-
sen terinfeksi HIV dan 55 persen
terdiagnosis AIDS.
Badrul Munir, dokter spe-
sialis saraf divisi infeksi dari RS
Saiful Anwar Malang dalam tu-
lisannya di media nasional men-
jelaskan, peningkatan penularan
HIV di LGBT di Indonesia juga
menunjukkan peningkatan yang
cukup bermakna. Data Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA)
Nasional terjadi peningkatan
jumlah penderita HIV di kelom-
pok homoseksual dari enam per-
sen (2008) menjadi delapan per-
sen (2010) dan terus menjadi 12
persen (2014). Sedangkan, jum-
lah ODHA kelompok wanita
pekerja seksual stabil di angka
delapan-sembilan persen.
Maka, dapat dipastikan
ketika jumlah komunitas LGBT
meningkat risiko penularan
HIV/AIDS ak an meningk at.
Padahal, penyakit yang awalnya
ditemukan di kalangan kaum
homo di Amerika ini sampai seka-
rang belum ada obatnya. Musi-
bah ini tidak hanya menimpa
mereka, tapi siapa saja.
Penurunan Fertilitas
Juru bicara Muslimah Hiz-
but Tahrir Indonesia Iffah Ainur
Rochmah menjelaskan, ekspor
sistematis penyakit kaum Luth ke
negeri-negeri Muslim bertujuan
merusak identitas generasi Mus-
lim, menghancurkan jati dirinya,
dan bahkan bisa menjadi politik
depopulasi.
Ini bisa dipahami bahwa
LGBT akan menjauhkan manusia
dari menghasilkan keturunan.
Semakin bertambah jumlah ka-
um Luth ini, maka angka fertilitas
(angka kelahiran) akan kian me-
nurun. Tak ada ceritanya homo-
seksual akan menghasilkan ketu-
runan.
Dampak lebih jauh, popu-
lasi manusia akan terus berku-
rang. Tanda-tanda ke arah itu
sudah mulai terlihat di beberapa
negara Barat. Inilah yang disebut
depopulasi atau pengurangan
populasi.
Kalangan yang mencermati
teori konspirasi percaya, depopu-
Di Amerika sebelum perka-
winan sejenis dilegalkan, data
menunjukkan peningkatan tin-
dak kejahatan karena orientasi
seksual. Satu dari lima laporan
kejadian kejahatan di Amerika
Serikat pada tahun 2011 berkait-
an dengan kaum gay dan lesbian.
Kejahatan berencana di AS dalam
setahun ini mencapai 6.222
kasus.
Kantor berita AFP, menye-
but setengah atau 46,9 persen
dari insiden ini dimotivasi kasus
rasial. Dan, pertama kali, kriminal
terhadap individu disebabkan
orientasi seksual, khususnya se-
sama jenis, menduduki posisi ke-
dua, yakni 20,8 persen, dan kasus
kriminal berorientasi keagamaan
sekitar 19,8 persen.
Hal serupa terjadi di Je-
pang. Kepolisian Metropolitan
Tokyo, Selasa (22/4/2015) men-
jelaskan, ada peningkatan keja-
hatan di kalangan gay Jepang.
Peningkatannya terbilang pesat
dari waktu ke waktu.
Kasus kriminal yang terjadi
di Jakarta menunjukkan, lebih
dari separuh kasus pembunuhan
yang melibatkan kaum homo-
seksual berakhir dengan mutilasi.
Pelaku umumnya menusuk kor-
ban lebih dari 10 kali tikaman.

B
anyak cara dilakukan oleh kalangan LGBT untuk
mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Salah
satunya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren
Waria Al-Fatah, Yogyakarta. Di tengah ramainya isu
LGBT mereka berencana menyusun fikih waria.
Pimpinan Pesantren Waria Al-Fatah, Shinta Ratri
mengatakan, mereka akan menyusunnya selama dua
tahun dan kemudian mencari rujukan kepada kyai-kyai
di beberapa daerah di Jawa.
Menanggapi rencana itu, pengasuh Ustadz
Menjawab Media Umat Shiddiq Al Jawi menegaskan,
menyusun Fikir Waria untuk melegitimasi keberadaan
mereka itu sungguh suatu kebohongan publik yang keji
dan sekaligus eksploitasi agama Islam yang suci untuk
tujuan yang sangat kotor dan hina, yaitu melegitimasi
LGBT. “Jadi, tidak ada itu fikih waria,” tandasnya.
Ia menjelaskan, memang dalam fikih ada istilah
khuntsa (hermaphrodite), yaitu individu yang
mempunyai alat kelamin ganda, jadi dia punya penis
dan vagina sekaligus. Khuntsa juga dapat berupa
individu yang sama sekali tidak mempunyai penis atau
vagina tetapi hanya mempunyai sebuah lubang untuk lasi ini tidak berjalan spontan. Kasus dilakukan secara spontan,
kencing. Mereka dihukumi dari mana air kencingnya Proyek ini digerakkan oleh Free- terkait pasangan seks dan dila-
keluar. “Jika yang dimaksudkan dengan istilah Fikih mansonry dunia. Itu bisa dilihat kukan secara spontan. Semen-
Waria adalah fikih untuk khuntsa ini, memang itu sah dari kampanye tokoh Freeman- tara pelaku yang heteroseksual
adanya dan itu sudah dibahas oleh para ulama sonry seperti Rockefeller yang biasanya cukup menikam korban
terdahulu. menjadikan isu feminisme dan sekali dua kali saja, tanpa atau
Namun istilah khuntsa beda dengan mukhan- pernikahan sejenis sebagai hal dengan mutilasi.
nats (effeminate), yaitu laki-laki yang alat kelaminnya yang sangat wajar terjadi. De- Seorang perwira kepolisian
sempurna sebagai laki-laki (penis) tapi dia berperilaku ngan berkurangnya penduduk di jajaran Polda Metro Jaya men-
seperti perempuan, baik dalam cara bicara, cara dunia, Freemansonry ini bisa jelaskan, kaum homo ini terkesan
berjalan, cara berbusana, dan perilaku lainnya yang mencengkeram dunia lebih kuat lebih kejam dibandingkan ma-
lembut (feminin). lagi. nusia normal. Pelaku seolah ingin
Mukhannats ini ada dua golongan; Pertama,
menunjukkan kepada orang lain
yang memang asli demikian sejak diciptakan Allah,
misalnya suaranya memang cempreng seperti perem-
Kemaksiatan Subur bahwa ia benar-benar marah. Ini
LGBT adalah tindakan ke- karena kalangan homoseks bia-
puan sejak dari sononya. Orang seperti ini tidak ber-
maksiatan—dalam pandangan sanya meledak dalam basis crimi-
dosa. Kedua, yang tidak asli dari sononya tapi sengaja
Islam. Semakin banyak komu- nal of passion —pelaku melaku-
menyerupai perempuan misal dalam hal cara berbi-
nitas LGBT dapat dipastikan akan kan kejahatan karena cinta, ma-
cara atau berjalannya. Mukhannats golongan kedua
meningkatkan kemaksiatan, baik rah, atau kehormatan.[] emje
inilah yang dikutuk oleh Nabi Muhammad SAW dalam
berbagai hadits shahih.[] emje kemaksiatan secara seksual mau-
pun kriminal.
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
L
GBT adalah tindakan
haram, terlarang. Tak
ada satu nash pun
dalam Alquran dan
hadits yang membo-
lehkan tindakan tersebut.
Allah SWT menyebut tin-
dakan kaum Nabi Luth itu dalam
QS al-A'raf [7]: 80, sebagai al-
fâkhisyah, tindakan keji. Di ayat
berikutnya, pelakunya itu dise-
but qawmun musrifûn, kaum
yang melampaui batas. Pada ayat
83, mereka juga disebut sebagai
mujrimîn, para pelaku kriminal.
Maka homoseksual dilarang ka-
rena merupakan perbuatan keji,
melampaui batas, dan kriminal.
Begitu bejatnya tindakan
mereka akhirnya Allah SWT me-
nimpakan azab kepada mereka
berupa hujan batu dan tanah
yang dibakar. Azab ini membuat
mereka binasa, tak bersisa. Jasad
mereka ditampakkan oleh Allah
kepada generasi berikutnya agar
perbuatan terkutuk itu tidak di-
ulangi lagi di masa berikutnya.
Ketua Lajnah Tsaqafiyah
DPP HTI Hafidz Abdurrahman
menjelaskan, secara umum LGBT
merupakan bentuk penyim-
pangan. Makanya, sanksinya pun
tegas, yaitu dibunuh khususnya
untuk lesbian, gay, dan biseks.
Sedangkan transgender, jika ti-
dak sampai melakukan penyim-
pangan seksual, hukumannya
cukup ta'zir, tidak sampai dihu-
kum mati.
Dulu di zaman Nabi SAW
dan para sahabat, orang banci
diasingkan dan diusir dari rumah.
Ini sebagaimana hadits yang
diriwayatkan Ibnu Abbas: “Nabi
SAW melaknat para lelaki mu-
khannats dan para wanita muta-
rajjilah. Kata beliau, 'Keluarkan
mereka dari rumah kalian', maka
Nabi SAW mengusir si Fulan,
sedangkan Umar mengusir si
Fulan” (HR. Bukhari).
Sanksi yang tegas terhadap
para pelaku LGBT ini akan me-
nyelamatkan masyarakat. Soal-
nya, LGBT bukanlah penyakit,
tapi penyimpangan perilaku. Pe-
nyimpangan itu bisa ditularkan
Hanya Islam
yang Bisa Hentikan
Secara umum LGBT merupakan bentuk penyimpangan. Makanya, sanksinya
pun tegas, yaitu dibunuh khususnya untuk lesbian, gay, dan biseks.
kepada lingkungannya. Hukum-
an mati akan memutus rantai
penularan tersebut.
Memusuhi Agama
Bagi kalangan LGBT, agama
dianggap menjadi penghalang
utama kaum homo. Ini bisa dili-
hat dari sebuah analisis Komnas
Perempuan tentang gerakan
LGBT: ”Hambatan terbesar ada-
lah dari agama. Berbagai contoh
muncul di dalam FBI bagaimana
dogma agama menjadi batu san-
dungan yang paling berat. Penaf-
siran ajaran agama yang mendis-
kreditkan kelompok LGBT sangat
sulit untuk diubah sehingga stig-
ma dan perlakuan diskriminatif
terhadap LGBT mendapatkan
pembenaran dari masyarakat.
Menguatnya fundamentalisme
agama belakangan ini turut ber-
peran dalam menghambat per-
kembangan perjuangan hak-hak
LGBT. Lebih jauh lagi, tafsir aga-
ma yang tidak berpihak pada ke-
lompok LGBT tersebut menda-
patkan pengesahan dari negara
melalui aturan hukum seperti
pada UU Perkawinan yang tidak
mengakui perkawinan sejenis.
Hal tersebut menyebabkan ad-
vokasi kebijakan tidak dapat
dilakukan secara langsung oleh
kelompok LGBT karena mengha-
dapi penolakan yang kuat dari
kalangan agamawan sehingga
tidak strategis untuk mendesak-
kan penerimaan terhadap ke-
lompok LGBT secara frontal.”
Makanya mereka menggu-
nakan jargon-jargon demokrasi
dan hak asasi manusia (HAM)
—bukan agama— untuk mem-
perjuangkan kepentingan mere-
ka. Bahkan para pendukungnya
tak segan-segan menentang ke-
ras ayat-ayat Alquran yang tak se-
suai dengan kepentingan me-
reka.
Tak mengherankan, ka-
langan LGBT dan para pendu-
kungnya sangat membenci im-
plementasi agama dalam kehi-
dupan, termasuk dalam meng-
atur ranah publik. Sebaliknya
mereka mendukung liberalisasi
Media Utama 7
di segala bidang. Dengan libe- ngan segala martabat kemanus- Sebaliknya negara harus menja-
ralisasi, mereka mendapatkan iaannya. tuhkan sanksi sesuai hukum
celah untuk eksistensi dirinya. Selain itu terdapat nash Islam untuk menghentikan per-
yang secara khusus menjelaskan buatan keji kaum LGBT.
bahwa homoseksual adalah peri- Pertanyaannya, apakah
Pandangan Islam
laku terlaknat. Rasul SAW bersab- mungkin negara yang berpaham
Allah SWT menjelaskan
da: Dilaknat orang yang melaku- demokrasi ini bisa melaksanakan
bahwa tujuan penciptaan laki-
kan perbuatan kaum Nabi Luth syariah Islam secara kaffah? Jelas
laki dan perempuan adalah un-
(homoseksual) (HR at-Tirmidzi tidak mungkin, karena itu justru
tuk kelangsungan jenis manusia
dan Ahmad dari Ibnu Abbas). bertentangan dengan prinsip
dengan segala martabat kema-
Perilaku transgender juga kebebasan yang menjadi pilar
nusiaannya (QS an-Nisa [4]: 1).
merupakan perilaku yang dilak- demokrasi itu sendiri.
Karena itu, hubungan seksualitas
nat dalam Islam. Ibnu Abbas ra. Walhasil, LGBT akan bisa
yang dibenarkan dalam Islam
mengatakan: Rasulullah saw. dicegah dan dihentikan hanya
hanyalah yang ada dalam ikatan
telah melaknat wanita yang me- oleh sistem Islam yakni khilafah.
pernikahan yang sah secara
nyerupai laki-laki dan laki-laki Di dalam naungan khilafah, umat
syar'i. Semua hubungan sek-
yang menyerupai wanita (HR Abu akan dibangun ketakwaannya,
sualitas di luar ikatan pernikahan
Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah diawasi perilakunya oleh masya-
adalah ilegal dan menyimpang.
dan Ahmad). rakat agar tetap terjaga, dan
Lesbian, homoseksual, anal seks,
Di dalam Islam, ide dan dijatuhi sanksi bagi mereka yang
perzinaan, semuanya adalah pe-
perilaku LGBT jelas menyimpang melanggarnya sesuai syariah
rilaku seks yang menyimpang;
dan abnormal. Ide LGBT adalah Islam. Maka, Islam akan tampak
tidak bisa dipandang sebagai
ide haram. Perilaku LGBT adalah aslinya sebagai rahmatan lil
sesuatu yang normal. Semua itu
perilaku dosa. Karena itu ide 'alamin. [] emje
juga menjadi ancaman terhadap
LGBT tidak boleh dilindungi oleh
keberadaan umat manusia de-
negara dengan dalih apapun.
Kisah Nyata Negeri Sodom
K
isah Nabi Luth dan kaumnya diberitakan dalam tersebut.(QS al-Naml [27]: 56).
beberapa ayat di dalam Alquran. Sebagai utusan Setelah dakwah tidak lagi berguna bagi mereka,
Allah SWT, Nabi Luth As diperintahkan untuk mereka pun ditimpa azab yang amat dahsyat. Mereka
menyampaikan dakwah kepada kaumnya. Dia dihujani batu dan kota tempat mereka dibalik, hingga
memerintahkan kaumnya untuk hanya kepada mereka semua binasa. Allah SWT berfirman: Dan Kami
menyembah Allah SWT dan menaatinya. Allah SWT turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat
berfirman: Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang
mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?" Sesungguh- diberi peringatan itu (TQS al-Naml [27]: 56). Allah SWT
nya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) juga berfirman: Maka tatkala datang azab Kami, Kami
kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah
kepadaku (TQS al-Syu'ara [26]: 161-163). (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu
Secara khusus, Nabi Luth As juga melarang dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (TQS Hud
mereka melakukan perbuatan yang buruk, yakni [11]: 82).
perilaku homoseksual. Mereka lebih menyukai sesama Itulah kejadian yang menimpa kaum Luth As.
jenis dan mendatanginya melalui duburnya. Sebaliknya, Kejadian ini seharusnya dijadikan sebagai pelajaran
mereka justru meninggalkan istri-istri mereka. Ini yang penting bagi siapa pun. Itulah hukuman yang harus
dikisahkan dalam QS al-Syu'ara [26]: 165-166. Allah diterima orang-orang yang berani mengingkari dan
SWT juga berfirman: Mengapa kamu mendatangi laki- menolak rasul beserta semua risalahnya. Pelajaran itu
laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) tidak hanya berlaku bagi kaum musyrik Arab, namun
wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak semua umat sesudah mereka.
mengetahui (akibat perbuatanmu)" TQS al-Naml [27]: Sungguh hanya manusia yang tidak mengguna-
55). kan akalnya yang berani nekat mendustakan rasul,
Akan tetapi nasihat tidak didengar. Mereka men- bersikap sombong, dan menolak syariah-Nya.[] emje
dustakan Nabi Luth as dan tidak menggubris larangan-
nya. Bahkan mereka mengusir utusan Allah SWT

Apakah Anda melihat homo
dan lesbi kini telah berubah
menjadi gerakan?
LGBT dapat dipahami dari
berbagai sudut pandang baik
dipandang berdasarkan nilai-
nilai moral, budaya dan agama,
juga dapat dipandang dari sisi
ilmu pengetahuan mencakup
biologi, psikologi dan sosiologi.
Namun demikian secara
keseluruhan, LGBT tidak dapat
diabaikan untuk dipahami
sebagai sebuah gerakan sosial.
Memahami LGBT saat ini
mungkin memang paling tepat
dipahami sebagai sebuah
gerakan.
Mengapa demikian?
Karena sebenarnya jika
berbicara dari sisi nilai agama
misalnya, homoseksual adalah
perilaku yang tidak perlu
diperdebatkan lagi, karena
agama sudah jelas
memasukannya ke dalam
perilaku yang melampaui batas
(fahisyah) sebagaimana yang
Allah sebutkan dalam Alquran
Surat Al A'raf ayat 80.
Namun berbeda ketika
melihat ini sebagai sebuah
gerakan, homoseksual menjadi
sebuah wacana yang tidak akan
pernah berujung untuk
diperdebatkan. Dari konsep
yang jelas sebagai sebuah
perilaku yang melampaui batas,
maka melalui gerakan LGBT
perilaku ini dinormalisasi.
Gerakan LGBT melahirkan
konsep yang disebut dengan
gay politics .
Jeffrey Satinover dalam
bukunya Homosexual and Politic
of The Truth mengatakan
tentang tiga dalih pendukung
gay politics yakni homoseksual
adalah diturunkan secara
biologis; homoseksual tidak
dapat diubah secara psikologi;
dan homoseksual adalah hal
yang normal secara sosiologi.
Bagaimana cara mereka
mempropagandakan dalihnya
itu?
Rita Hendrawaty Soebagio,
Sekjen Aliansi Cinta Keluarga (AILA)
Gerakan LGBT Terstruktur,
Sistematis, dan Massif
Dalam mendukung
dalihnya itu, gerakan LGBT
melakukan gerakan yang sangat
sistematis, terstruktur, dan
massif. Dari sisi ilmu
pengetahuan, berbagai kajian
mereka lakukan demi
mendukung argumennya.
Ilmuwan yang pro LGBT akan
mendapatkan tempat terhormat
dibandingkan dengan yang
kontra baik dalam jurnal-jurnal
ilmiah ataupun dalam berbagai
seminar internasional. Berbagai
polling atau jajak pendapat
dibuat untuk mendukung
gerakan mereka.
Tak adakah yang membantah?
Sebenarnya, banyak sekali
yang membantah penelitian-
penelitian yang menyimpulkan
bahwa homoseksualitas itu
bersifat genetis. Bantahan-
bantahan itu pun sangat ilmiah
dan diakui di dunia sains. Hanya
saja, sorotan media massa
memang sangat timpang. Inilah
hasil kerja gay politics yang
sejauh ini cukup berhasil
mempertahankan citra LGBT
dengan berbagai cara. Gay
politics juga berhasil menekan
dunia kedokteran dan psikologi
sehingga berpihak kepada kaum
LGBT.
Kok bisa?
Media massanya memang
sudah dibuat dengan agenda
setting dan framing dalam
rangka mendukung argumen
LGBT. Dari sisi anggaran, politik
anggaran dalam rangka
mendukung gerakan ini sudah
tidak bisa ditutupi lagi. UNDP
yang menggelontorkan dana
mencapai delapan juta USD
adalah nilai yang menunjukkan
betapa besar gerakan mereka.
Walhasil?
Sejak tahun 1970-an,
homoseksualitas tidak lagi
dianggap sebagai masalah
kejiwaan. Demikian juga sejarah
HIV/AIDS telah direkayasa
sedemikian rupa sehingga orang
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Homoseksual secara agama sudah jelas dilarang. Namun kalangan LGBT terus
berupaya memperoleh eksistensinya dari negara. Benarkah mereka melakukan berbagai
cara untuk itu? Apa yang mereka lakukan? Dan mengapa Indonesia jadi sasaran? Wartawan
Tabloid Media Umat Joko Prasetyo mewawancarai Sekjen Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita
Hendrawaty Soebagio. Berikut petikannya.
lupa bahwa penyakit ini dulunya
disebut sebagai Gay-Related
Immune Deficiency atau GRID.
Artinya, sejak awal memang
penyakit ini bersumber dari
kalangan homoseks. Tapi sejarah
ini ditutup-tutupi.
Dan yang paling penting
juga adalah dalam rangka
mendapatkan pengakuan yang
utuh, mereka bekerja pada level
kebijakan strategis melalui
berbagai perundangan yang
dibuat di berbagai negara.
Perundangan menjadi standar
bagaimana sebuah negara
dianggap melakukan
diskriminasi atau tidak terhadap
kelompoknya.
Berarti ini gerakan yang
sangat mengancam?
Melihat cara kerja mereka
yang begitu sistematis, maka
tidak mengherankan jika
dikatakan gerakan ini adalah
gerakan yang dapat
mengancam berbagai sendi
kehidupan berbangsa dan
bernegara. Indonesia khususnya
akan mengalami benturan keras
karena suka tidak suka,
Indonesia walaupun bukan
negara agama, namun tidak bisa
dinafikan unsur-unsur agama,
nilai moral bangsa dan nilai
ketimuran masih dipegang
teguh oleh mayoritas warga
negara di Indonesia. Dan
benturan ini sudah sangat terasa
saat ini ketika mereka
melakukan propaganda dengan
lebih terbuka dan berani.
Mengapa Indonesia menjadi
target dalam propaganda
LGBT?
Hal ini tidak
mengherankan karena
Indonesia sebagai negara
mayoritas Muslim terbesar di
dunia akan menjadi alat
legitimasi yang ampuh dan
strategis bagi gerakan LGBT
terutama dalam penguatan
opini bahwa perilaku mereka
normal.
Jogjakarta Principles salah
satu bentuk soft law yang
mereka buat di Indonesia, bukan
dibuat tanpa makna ketika
dilakukan di Yogyakarta. Agar
secara opini, produk hukum ini
senantiasa mereka
propagandakan supaya sampai
pada asumsi bahwa Indonesia
adalah negara yang
membolehkan LGBT.
Merujuk pada laporan
yang tekah dibuat oleh berbagai
lembaga survei seperti Gallup,
negara dengan nilai agama yang
masih dipegang teguh seperti
Indonesia dianggap negara yang
diskriminatif terhadap kelompok
LGBT. Sehingga dengan
demikian, berbagai upaya dari
berbagai aspek mereka akan
coba tanamkan di Negara
Indonesia sebagai argumen
bahwa LGBT dapat diterima di
negara Muslim.
Bagaimana tanggapan Anda
dengan ocehan pentolan
liberal Saidiman Ahmad yang
menegaskan akan
membiarkan anaknya sendiri
bila menjadi LGBT maupun
menjadi Ahmadiyah?
Gerakan LGBT adalah
gerakan pemikiran sehingga
tidak aneh juga jika para pegiat
liberalisme menjadi pendukung
aktif perilaku ini. Sebagian besar
pendukung gerakan LGBT bisa
jadi bukan pelaku aktif
homoseksualitas, namun mereka
pendukung yang sangat
ideologis.
Waktu yang akan
membuktikan, jika ujian
homoseksualitas menimpa para
aktifis liberal atau keluarganya
serta konsekuensi yang akan
diterima dari pilihan perilaku ini
seperti penyakit fisik atau
tekanan psikologis yang akan
dialami, apakah mereka akan
tetap berteriak lantang
membela perilaku menyimpang
ini?
Berarti paham liberal
mendorong LGBT untuk
tumbuh subur?
Walaupun akar liberalisme
dan berbagai ideologi yang
merusak lainnya sudah
ditanamkan pada masa yang
cukup panjang, namun pasca
reformasi gerakan ini semakin
mendapatkan tempatnya.
Terutama dengan menguatnya
ideologi HAM yang ternyata
sudah merasuki alam pikiran
masyarakat Indonesia. Maka
ideologi pemikiran sesesat
apapun dijajakan selalu ada saja
yang membelinya. Gerakan
LGBT hanya buah dari berbagai
pemikiran liberalisme,
sekulerisme, feminisme dan
konsep keseteragaan gender
yang mungkin selama ini kita
adopsi tanpa sadar.
Bagaimana menghadapinya?
Gerakan LGBT yang
dilakukan dengan sangat
terstruktur, sistematis, dan
massif tentunya harus diatasi
oleh berbagai kalangan dari
mulai level pengambil kebijakan,
para perumus perundangan
hingga di level individu dalam
sebuah keluarga.
Pada level masyarakat,
tidak ada jalan lain selain
menguatkan fungsi keluarga
dengan menanamkan nilai-nilai
agama dan moral yang tidak
akan berubah nilanya. Di
samping terus mendampatkan
edukasi dan informasi yang
benar dalam memahami
gerakan LGBT.
Sementara di level
pengambil kebijakan dan
perumus perundangan
tentunya harus sangat cermat
dalam menerapkan berbagai
konsep. Jangan sampai terbius
oleh konsep yang pada dasarnya
sedang merusak nilai moral
bangsa melalui agenda-agenda
yang mereka sembunyikan.
Semua ini harus dilakukan
dengan sinergi berbagai
kekuatan bangsa.[]
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Rokhmat S Labib,
Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia

Karena Demokrasi,
LGBT Jadi Legal
Kelompok LGBT (Lesbian, gay, biseks, dan transgender) terus berusaha
meningkatkan eksistensi dirinya di hadapan negara untuk memperoleh pengakuan
tentang penyimpangan perilakunya. Lebih dari itu, mereka berusaha agar
perkawinan sejenis dilegalkan. Mengapa mereka seperti itu? Bagaimana
menghentikannya? Wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo mewawancarai
Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib. Berikut petikannya.

Bagaimana tanggapan Anda
dengan kelompok LGBT yang
kini berani menyomasi tujuh
pejabat negara dan harian
Republika?
Itu menunjukkan mereka
semakin berani. Jika pada
awalnya mereka masih malu-
malu sebagai pelaku
homoseksual, kemudian mulai
berani tampil di hadapan publik,
kini mereka sudah berani
mengancam pihak-pihak yang
dianggap menentang mereka.
Jika dibiarkan, mereka akan
semakin menjadi-jadi. Ini harus
dilawan balik!
Mengapa mereka makin
berani?
Karena sudah menjelma
menjadi gerakan. Kini LGBT
bukan saja penyimpangan yang
dilakukan secara individual,
tetapi sudah menjadi gerakan
yang membahayakan. Menurut
sebuah laporan kepada UNDP
dan USAID, sudah ada 119
organisasi pendukung LGBT di
Indonesia. Ini bukan jumlah
yang sedikit.
Di samping itu, mereka itu
kan mendapatkan support yang
kuat dari asing, baik oleh
negara-negara Barat maupun
organisasi-organisasi
multilateral. Sebagaimana
banyak diberitakan, UNDP, yakni
Badan Program Pembangunan
PBB mengucurkan dana senilai
Rp 108 milyar untuk program
LGBT. Oleh karena itu, harus ada
tindakan tegas kepada mereka.
Mereka harus segera
diberangus.
Apa dampaknya bila gerakan
LGBT ini tidak segera
diberangus?
Ya mereka akan semakin
besar dan kuat. Kalau itu terjadi,
berarti makin menambah
masalah yang akan membelit
bangsa ini.
Apakah semua manuver itu
sebagai salah satu upaya
mereka menuju pelegalan
LGBT?
Benar. Jika somasi itu
membuahkan hasil, misalnya
para pejabat yang disomasi itu
minta maaf dan berubah sikap,
atau setelah dibawa ke ranah
hukum, mereka dimenangkan
oleh pengadilan, maka jalan
pelegalan makin terbentang.
Mereka bukan hanya menuntut
pengakuan dan persamaan hak,
namun juga pelegalan
homoseksual dan perkawinan
sejenis.
Apa saja langkah yang mereka
tempuh sehingga LGBT bisa
jadi legal di Indonesia?
Amat banyak yang mereka
lakukan. Namun jika dicermati,
setidaknya ada tiga. Pertama,
memperbanyak jumlah. Dengan
jumlah yang banyak, tentu lebih
mudah bagi mereka melakukan
tekanan politik. Maka mereka
sangat agresif untuk melakukan
penularan. Sasaran utamanya
remaja dan anak-anak. Sebab
hanya dengan jalan itu mereka
dapat menambah jumlah pelaku
homoseksual. Media menyebut
jumlah mereka terus bertambah.
Ini sungguh sangat mengerikan.
Kedua, mengubah mindset
masyarakat tentang LGBT. Ini
dilakukan dengan kampanye
massif melalui berbagai media
dan kegiatan. Tujuannya, agar
publik menerima, bahkan
mendukung keberadaan
mereka. Misalnya, mereka
mengopinikan bahwa
homoseksual hanya sekadar
orientasi seksual, bukan
penyimpangan seksual. Mereka
pun bisa hidup normal
sebagaimana orang lain. Di
samping itu, HAM dan
persamaan hak yang paling
sering digunakan sebagai
alasan. Dan yang lebih parah,
mereka juga mencari-cari dalil
agama untuk membenarkan
perilaku mereka.
Ketiga, melalu jalur hukum.
Ini dimulai dengan berbagai
advokasi hukum untuk
melindungi mereka dan segala
bentuk diskriminasi terhadap
mereka. Targetnya seperti di
Eropa dan Amerika, terdapat UU
yang melegalkan perkawinan
sejenis.
Bagaimana peluangnya
mereka mendapat pengakuan
di Indonesia?
Peluang itu terbuka.
Mengapa begitu?
Sekarang saja LGBT di
Indonesia tidak dianggap
sebagai perbuatan kriminal.
Tidak ada sanksi bagi pelakunya.
Maka untuk dilegalkan, tinggal
satu langkah lagi. Dan peluang
itu makin besar dalam sistem
politik demokrasi seperti
sekarang. Bukankah negara-
negara yang melegalkan LGBT
dan perkawinan sejenis adalah
negara-negara yang menganut
demokrasi?
Tapi apakah karena
demokrasinya mereka
menjadi legal?
Ya. Setidaknya ada dua
prinsip penting dalam
demokrasi yang memungkinkan
LGBT dan perkawinan sejenis
menjadi legal.
Pertama, prinsip
kebebasan. Karena kedaulatan
atau kekuasaan tertinggi dalam
negara demokrasi adalah milik
rakyat, maka sebagai
konsekuensinya rakyat harus
diberikan kebebasan seluas-
luasnya. Selama tidak
mengganggu kebebasan orang
lain, negara harus
melindunginya. Atas dasar
prinsip ini, maka keberadaan
LGBT tidak boleh diusik oleh
negara.
Kedua, prinsip suara
terbanyak. Dalam demokrasi,
suara terbanyak memegang
peranan penting dalam
pengambilan keputusan.
Termasuk dalam soal legalisasi
LGBT. Di Amerika misalnya,
perkawinan sejenis disahkan
melalui voting Mahkamah
Agung. Oleh karena itu, selama
Indonesia menganut demokrasi,
maka terbuka peluang bagi
legalisasi LGBT dan perkawinan
sejenis.
Selain faktor sistem
demokrasi?
Faktor rezim, yakni rezim
sekuler yang tidak
mengindahkan ketentuan
agama soal LGBT. Apalagi rezim
ini lemah terhadap asing. Hanya
dengan sedikit tekanan, mereka
akan tunduk kepada keinginan
negara-negara kafir penjajah
yang memiliki agenda untuk
merusak umat Islam.
Menurut Islam, bagaimana
posisi LGBT?
Dalam pandangan Islam,
status hukum homoseksual
sudah jelas. Yakni, haram. Tidak
ada ikhtilaf dalam soal ini.
Bahkan dalam Islam, perbuatan
tersebut termasuk dalam dosa
besar, min al-kabâir. Amat
banyak dalilnya. Dalam hadits
riwayat Imam Ahmad, misalnya,
Rasulullah SAW melaknat pelaku
homoseksual (liwath) hingga
tiga kali.
Hukuman bagi pelakunya
juga amat tegas. Rasulullah SAW
bersabda: Man wajadtumûhu
ya'malu 'amala qawm Lûth
faqtulû al-fâ'il wa al-maf'ûl bih.
Artinya, barangsiapa yang kalian
dapati melakukan perbuatan
kaum Luth, maka bunuhlah
kedua pelakunya.
Demikian pula dengan
lesbianisme atau al-sihâq. Dalam
kitab al-Mughnî, Ibnu Qudamah
berkata: “Jika telah bergesek dua
wanita maka keduanya
melakukan zina yang terlaknat.
Kesimpulan ini didasarkan
kepada Sabda Nabi SAW: Wa
idzâ al-ar`tu al-mar`ata fahumâ
zâniyani. Artinya, apabila
seorang wanita mendatangi
seorang wanita maka keduanya
berzina. Pelakunya dijatuh
hukuman ta'zir.
Dengan demikian, dalam
pandangan Islam homoseksual
adalah tindak kriminal yang
harus diberantas.
Lantas kita semua harus
bagaimana?
Jangan sampai kita
mengulangi nasib kaum Nabi
Luth as. Dalam QS al-Anfal ayat
25 juga telah diingatkan agar
kita takut dengan fitnah yang
ditimpakan tidak hanya kepada
orang-orang zalim saja. Artinya,
mereka yang tidak melakukan
tetapi membiarkannya juga
akan menerima akibat. Oleh
karena itu, keberadaan kaum
homoseksual itu harus
diberantas.
Akan tetapi seperti yang
saya katakan tadi, selama sistem
politiknya demokrasi dan
rezimnya sekuler, jangan
berharap itu dapat dilakukan.
Sebaliknya, kemungkinan LGBT
dilegalisasi semakin besar.
Maka siapa pun yang
menghendaki LGBT lenyap
hingga seakar-akarnya,
demokrasi yang membiarkan
mereka berkembang harus
dicampakkan. Sebagai gantinya,
diterapkan syariah dan khilafah.
Hanya dengan itu,
perkembangan LGBT dapat
dihentikan, bahkan
dilenyapkan.[]
10 Aspirasi
Mereka Bicara
Ancaman LGBT
Iffah Ainur Rochmah,
Jubir Muslimah HTI
Gerakan LGBT, Instrumen
Penjajahan Amerika
Kelompok LGBT makin berani
dan bahkan agresif menunjukkan
eksistensinya. Ini harus disadari se-
bagai ancaman nyata bagi masyarakat. Jangan dianggap
remeh. Mereka membawa misi perusakan masyarakat, politik
depopulasi dan kehancuran bangsa! Keberanian mereka karena
makin banyak jumlah, semakin terbuka peluang dan makin
banyak dukungan bahkan dukungan dari penguasa.
Organisasi LGBT sebagaimana mereka klaim dalam
laporan UNDP-USAID ada 119 yang tersebar di 28 provinsi.
Jumlah anggota organisasinya katanya terus bertambah
karena kampanye yang terus dilakukan. Lewat istilah 'melela'
(coming out) mereka menyesatkan anak-anak kita untuk berani
dan percaya diri menjadi kaum LGBT.
Peluang bagi mereka memang tampak makin terbuka di
industri hiburan dan gaya hidup. Masyarakat juga dianggap
makin terbiasa dengan keberadaan mereka di sekitar. Di Yogya
diekspos bagaimana masyarakat juga menerima komunitas
transgender yang mendirikan semacam pesantren khusus
waria.
Lebih buruk lagi pemerintah misalnya Walikota Bekasi
dan Gubernur Jakarta terang-terangan mendukung dan
memfasilitasi kegiatan mereka. Mereka juga semakin percaya
diri mendesakkan agenda mereka setelah legalisasi perkawinan
sejenis diberlakukan di semua negara bagian AS. Ini kan
mereka anggap sebagai puncak kemenangan kaum LGBT,
mengingat AS sebagai negara nomor satu dunia saja sudah
mengesahkan hak-hak LGBT.
Itulah yang membuat mereka berani menentang
siapapun yang menunjukkan sikap penolakan yang mereka
istilahkan diskriminasi.
Melalui program Being LGBT in Asia UNDP (Program
Pembangunan PBB) yang didanai USAID menggelontorkan 8
juta US dolar untuk proyek yang mereka sebut 'guna
meminimalisir kendala bagi kaum LGBT untuk hidup di tengah
masyarakat.' Program ini sangat aktif dalam memberdayakan
jaringan LGBT di lapangan untuk mengokohkan eksistensi
mereka secara struktural dan kultural di negeri-negeri sasaran.
Di sini ada peran penting AS. Apa kepentingan AS di
negeri ini? Bila anak-anak bangsa di negeri ini rusak oleh LGBT,
maka proyek-proyek penjajahan ekonomi politik dan budaya
mereka akan berjalan mulus. Tidak ada sumber daya potensial
yang menentang penjajahan mereka.
Jadi maraknya LGBT dan makin eksisnya mereka adalah
salah satu instrumen penjajahan AS terhadap negeri Islam.[]
Iwan Januar,
Penulis Buku Detik-Detik
Penghancuran Keluarga
Bukti PBB Alat Liberalisasi
Barat
Dikucurkannya dana dari prog-
ram pengembangan PBB (UNDP)
sebesar Rp 108 milyar untuk dukung
LGBT di Indonesia dan tiga negara Asia sebagai bukti
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanyalah alat dari program
liberalisasi yang dipropagandakan Barat. Masak PBB mau bikin
proyek seperti itu?
Makin yakin kalau PBB itu alat program liberalisasi
negara-negara Barat. Ini membuat umat semestinya makin
yakin bahwa PBB memang bagian dari rancangan besar (grand
design) untuk merusak akhlak, institusi keluarga dan tatanan
sosial dunia khususnya umat Islam di Tanah Air.
Kita pikir logis ajalah, apa benefitnya dana ratusan milyar
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
digunakan untuk program LGBT? Bukankah lebih baik
digunakan untuk program pengentasan kemiskinan di negara-
negara dunia ketiga, membantu korban perang di Suriah, Irak,
dll. Atau meningkatkan SDM negara-negara berkembang. Itu
bisa dirasakan banyak pihak benefitnya. Tapi kalau ini kan
hanya membela kepentingan segelintir orang yang ujungnya
justru menimbulkan petaka kemanusiaan secara global.
LGBT itu mengancam pertumbuhan populasi penduduk
dunia, rawan penyebaran penyakit kelamin khususnya
HIV/AIDS, dan faktor utama penyebab kanker anus. Semestinya
para pemimpin dunia Islam bereaksi, mengecam, dan keluar
dari PBB. Tapi saya meragukan hal itu bakal terjadi. Umat
memang butuh syariah dan khilafah![]
Dadang Hawari,
Pakar Kedokteran Jiwa
Klaim Mereka Normal,
Ngawur
Klaim homoseksual adalah faktor
biologis atau faktor genetika jelas itu
salah besar. Karena homoseksual itu
tidak berdasarkan gen tetapi berdasarkan perkembangan anak,
sekitar umur 15 tahun anak sudah menyimpang. Ada gangguan
identitas jenis baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Kebanyakan orang tua tidak menyadari. Itu pengaruh orang tua
dan lingkungan. Bukan karena gen, sekali lagi bukan karena
gen.
Klaim homoseksual tidak bisa diubah secara psikologis
juga keliru besar. Karena faktanya bisa diobati secara
psikologis. Karena ini merupakan penyimpangan, jelas bisa
diluruskan kembali dengan cara-cara rekoaktif. Saya sudah
bikin bukunya, sudah banyak yang diobati, sudah banyak yang
sembuh.
Klaim homoseksual adalah hal yang normal secara
sosiologis jelas sangat ngawur. Secara sosiologis jelas tidak
normal. Yang normal adalah lelaki dan perempuan. Yang sejenis
tidak normal. Sudah itu saja patokannya. Mereka pakai dalih-
dalih penelitian segala macam, buku-bukunya dibuat tidak
berdasarkan agama. Kita kan manusia yang beragama, kita
diciptakan oleh Allah SWT diciptakan sebagai laki-laki dan
perempuan untuk melestarikan keturunan. Jadi kalau
sosiologisnya tidak mengacu pada agama itu menyimpang.
Jadi tidak ada hubungannya dengan hak asasi manusia
(HAM). Kalau HAM, manusia yang normal laki-laki dan
perempuan melalui pernikahan. Di luar itu berarti melanggar
HAM. Tetapi oleh HAM-nya Barat, agama tidak dipakai, laki
sama laki, perempuan sama perempuan katanya itu HAM. Nah,
ini sudah menyimpang. Kemudian orang dewasa sama anak-
anak, ini sudah menyimpang. Kemudian orang dewasa sama
hewan, ini sudah menyimpang. Jadi Barat itu maunya HAM apa
itu?[] joy
Yunahar Ilyas,
Ketua PP Muhammadiyah
Pemerintah Harus Blokir
Dana UNDP
Kalau UNDP bantu dana penyem-
buhan LGBT boleh saja, karena LGBT itu
adalah penyakit. Tapi kita harus meno-
laknya kalau digunakan untuk mempromosikan gaya hidup
LGBT. Harusnya pemerintah memblokir dana UNDP tersebut
karena akan mendatangkan kemudharatan bagi bangsa
Indonesia apabila LGBT dipromosikan. Terkait somasi
kelompok LGBT kepada Republika, Republika jangat takut,
karena sudah benar memberikan edukasi kepada umat. Umat
Islam pasti akan mendukung Republika memerangi penyakit
LGBT.[]
Bachtiar Nasir,
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama
Muda Indonesia (MIUMI)
LGBT Dibiarkan, Tatanan
Sosial akan Hancur
Indonesia sebagai negeri yang
berpenduduk mayoritas Muslim
menjadi obyek target mereka untuk ditumbangkan. Karena
mereka ini kelompok yang sangat benci kepada agama. Mereka
ini sebagai kaum yang sangat-sangat membenci orang-orang
yang menyukai kesucian.
Selain itu, penghalang mereka yang terbesar adalah
agama, tokoh agama atau orang-orang yang mereka katakan
sok moralis. Itulah makanya Indonesia akan dijadikan simbol.
Kalau di Indonesia LGBT berhasil dilegalkan maka itu puncak
kemenangan mereka menumbangkan Islam terbesar di dunia
ini secara populatif.
Mereka juga melihat udara segar arus liberalisme di
Indonesia. Seperti liberalisme politik Indonesia, liberalisme
ekonomi Indonesia. Yang semua muaranya itu berawal dari
liberalisme agama.
Kalau gerakan LGBT ini dibiarkan, puncaknya maka bumi
Indonesia akan ditenggelamkan sebagaimana Sodom yang kini
berada di bawah Laut Mati antara Jordania dan Palestina. Tetapi
sebelum itu terjadi hancurlah tatanan rumah tangga, punahlah
keberlangsungan tatanan sosial ini karena mereka tidak bisa
punya keturunan.
Untuk memperbanyak anggotanya mereka menularkan
secara massif perilaku menyimpangnya agar mereka dianggap
populasi yang eksis. Tentu ini menghancurkan tatanan sosial,
bukankah puncak perzinaan kan homo dan lesbian ini?
Sehingga semua dosis perzinaan yang kadarnya di
bawah LGBT itu sudah dianggap biasa, mulai dari pacaran,
selingkuhan, zina laki perempuan, semua jadi dianggap benar
karena semua kemaksiatan itu dosisnya masih di bawah LGBT.
Maka akan hancur tatanan sosial sehancur-hancurnya. Kalau
sudah begitu kan tinggal dibalik saja bumi ini seperti yang Allah
lakukan pada kaum Sodom.
Maka dengan tegas Islam melarangnya dan mewajibkan
negara untuk menghukum mati pelaku homo. Hikmah dari
hukuman mati adalah untuk memutus mata rantai
homoseksual.[]
Asrorun Ni'am Sholeh,
Ketua Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI)
Anak Rentan jadi Korban
Tindakan LGBT
Anak merupakan kelompok usia
paling rentan terhadap pengaruh dan
sasaran tindakan LGBT, termasuk agitasi dan propaganda atas
kampanye LGBT semakin terbuka dan massif. Jelas ini
berdampak negatif kepada anak. LGBT sebagai pintu masuk
kekerasan terhadap anak; anak jadi terpapar perlakuan salah;
adiksi; korban pelampiasan hasrat seksual yang paling rentan
tentu saja anak-anak melalui sodomi; dan celakanya anak yang
menjadi korban sodomi bisa berubah menjadi pelaku sodomi.
Untuk itu, perlu ada mekanise hukum yang secara serius
melindungi anak dengan melakukan langkah-langkah preventif
seperti pencegahan terhadap pemberitaan yang mengesankan
kenormalan aktifitas seks menyimpang termasuk mencegah
terus berkembangnya kampanye LGBT secara terbuka. Dan
tentu saja harus ada penindakan hukum yang keras baik kepada
orang dan/atau organisasi yang melakukan kampanye terhadap
aktifitas seksual menyimpang. Dalam tindakan kejahatan
homoseksual dengan korban anak; maka harus ada
pemberatan hukuman.[] joko prasetyo
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Dan jika ada dua golongan dari orang-orang
Mukmin berperang maka damaikanlah antara
keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka
perangilah golongan yang berbuat aniaya itu
sehingga golongan itu kembali kepada perintah
Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada
perintah Allah), maka damaikanlah antara
keduanya dengan adil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil (TQS al-Hujurat [49]: 9).
D
i antara sesama
umat Islam, seha-
rusnya terbangun
persaudaraan, per-
satuan, dan solida-
ritas yang kuat. Saling bantu dan
tolong-menolong merupakan ta-
biat yang menjadi ciri mereka.
Meskipun demikian, bukan ber-
arti menutup kemungkinan ter-
jadinya konflik dan persengke-
taan di antara mereka.
Ayat ini adalah di antara
yang memberikan tuntunan dan
solusi ketika itu terjadi.
Bila Saling Perang
Allah SWT berfirman: Wa in
thâifatâni min al-mu`minîn iqta-
talû (dan jika ada dua golongan
dari orang-orang Mukmin berpe-
rang). Menurut Fakhruddin al-
Razi, huruf in mengisyaratkan ja-
rangnya peristiwa perang di
antara kelompok umat Islam. Jika
realitanya ternyata banyak ter-
jadi, maka ini memberikan isya-
rat: Seharusnya itu tidak terjadi
kecuali amat jarang.
Sedangkan al-thâifah ber-
arti al-jamâ'ah (kelompok). Ha-
nya saja, dari sisi jumlah orang-
nya, kata al-thâifah lebih sedikit
daripada al-firqah. Ini sebagai-
mana digunakan dalam firman
Menyelesaikan Konflik
Antara Sesama Muslim
Allah SWT: Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap firqah (golongan) di
antara mereka thâifah (beberapa
orang) (TQS al-Taubah [9]: 122).
Menurut Fakhruddin al-Razi, pe-
nyebutan thâifatâni dan tidak di-
nyatakan firqatâni memberikan
makna al-taqlîl (memperkecil
jumlah).
Disebutkan bahwa kedua
kelompok tersebut min al-mu`-
minîn (dari kalangan kaum Muk-
min). Artinya, mereka dari ka-
langan Mukmin. Apabila kedua
kelompok tersebut: iqtatalû. Arti-
nya, taqâtalû (mereka berpe-
rang). Demikian diterangkan al-
Alusi.
Menarik dicermati, tidak di-
ungkapkan dalam bentuk al-
istiqbâl, yakni: yaqtatilû (yang
menunjukkan waktu sedang
atau akan berperang). Jika digu-
nakan bentuk tersebut, maka
akan memberikan makna bahwa
kejadian itu tetap dan akan terus
berlangsung. Berbeda halnya jika
digunakan bentuk al-mâdhî (un-
tuk menunjukkan masa lampau)
sebagaimana disebutkan dalam
ayat ini: iqtatalû (telah berpe-
rang). Ini dapat dipahami bahwa
peperangan di antara dua kelom-
pok tersebut telah usai, maka
damaikanlah keduanya, seba-
gaimana disebutkan dalam fir-
Oleh: Rokhmat S Labib, MEI
man berikutnya: Fa aslihû bayna-
humâ (maka damaikanlah antara
keduanya).
Diperintahkan oleh ayat ini
dilakukan al-ishlâh di antara ke-
duanya. Menurut Syihabuddin al-
Alusi, mendamaikan mereka ada-
lah dengan memberikan nasihat
dan menghilangkan syubhat jika
ada, dan mengajak mereka kepa-
da hukum Allah SWT. Harapan-
nya, dengan tindakan tersebut
dapat menghentikan peperang-
an di antara mereka.
Apabila Ada yang Bughat
Kemudian Allah SWT berfir-
man: Fa in baghat ihdâhuma 'alâ
al-ukhrâ (jika salah satu dari ke-
dua golongan itu berbuat aniaya
terhadap golongan yang lain).
Kata baghat dari kata al-baghy.
Menurut al-Zamakhsyari dan al-
Nasafi, al-baghy berarti al-
istithâlah wa al-zhulm aibâ`u al-
shulh (melakukan pelanggaran,
dzalim, dan mengabaikan per-
janjian).
Diterangkan al-Alusi, apa-
bila di antara mereka ada yang
melampaui batas, meminta di-
menangkan atas yang lain tanpa
alasan yang benar, dan tidak
mengindahkan nasihat, maka
diperintahkan untuk memerangi
mereka hingga kembali. Inilah
yang diperintahkan oleh firman
Allah SWT selanjutnya: Faqâtilû
al-latî tabghî hattâ tafia ilâ amril-
Lâh (maka perangilah golongan
yang berbuat aniaya itu sehingga
golongan itu kembali kepada
perintah Allah).
Dengan demikian, solusi
terhadap kelompok yang bughat,
yakni yang melampaui batas,
tidak menerima nasihat dan per-
baikan, dan tetap bersikukuh de-
ngan sikapnya, maka mereka
diperintahkan untuk diperangi.
Perintah itu tersebut, sebagai-
mana diterangkan Abu Hayyan
al-Andalusi, ditujukan kepada
penguasa.
Namun demikian, ada be-
berapa syarat yang harus terpe-
nuhi sehingga kelompok terse-
but termasuk dalam kategori bu-
ghat yang diperintahkan untuk
diperangi. Menurut Muhammad
Khair Haikal dalam al-Jihâd wa al-
Qitâl fî al-Siyâsah al-Syar'iyyah,
syarat tersebut adalah: Pertama,
melakukan pemberontakan ke-
pada khalifah atau imam; kedua,
mempunyai kekuatan yang me-
mungkinkan bagi bughat itu un-
tuk mampu melakukan domi-
nasi; dan ketiga menggunakan
senjata untuk mewujudkan tu-
juan-tujuan politisnya
Di dalam ayat ini ditegas-
kan bahwa perang itu dilakukan
sampai batas: tafia ilâ amril-Lâh.
Artinya, hingga mereka mau tun-
duk dengan hukum Allah SWT.
Diterangkan al-Alusi dan al-Bai-
dhawi, frasa ilâ amril-Lâh (kepada
perintah Allah), berarti ilâ hukmil-
Lâh (kepada hukum Allah SWT).
Atau, ilâ mâ amaral-Lâh subhâ-
nahu bihi (kepada apa yang dipe-
rintahkan Allah SWT). Oleh kare-
na itu, ketika mereka tidak lagi
mengangkat senjata dan berse-
dia kembali kepada hukum Allah
SWT, tidak boleh lagi diperangi.
Menurut Fakhruddin al-Ra-
zi, ketentuan ini mengisyaratkan
bahwa perang yang dilakukan
terhadap kelompok yang bughat
itu bukanlah balasan terhadap
mereka sebagaimana hadd atau
hukuman terhadap orang yang
minum khamr yang hukuman-
nya tetap harus ditegakkan mes-
kipun dia telah meninggalkan-
nya. Akan tetapi, perang itu di-
lakukan sampai mereka kembali.
Jika mereka sudah kembali, maka
haram diperangi. Itu artinya, pe-
rang terhadap mereka adalah pe-
rang li al-tadrîb (memberikan pe-
lajaran).
Apabila Mau Berdamai
Kemudian Allah SWT berfir-
man: Fa in fâat (jika golongan itu
telah kembali (kepada perintah
Allah). Kata fâ`at berarti raja'at
(kembali). Sehingga, jika go-
longan tersebut telah kembali
kepada perintah Allah SWT dan
menahan diri dari perang karena
peringatan dari perang kalian,
maka diperintahkan untuk men-
damaikan mereka dengan adil.
Inilah yang diperintahkan dalam
firman Allah SWT selanjutnya: Fa
aslihû baynahumâ bi al-'adl (maka
damaikanlah antara keduanya
dengan adil).
Telaah Wahyu 11
Ikhtisar:
1. Apabila terjadi peperangan di antara
kelompok dari kaum Muslimin, maka
harus didamaikan.
2. Jika ada di antara mereka bersikukuh
dalam kezaliman, maka diwajibkan
kepada penguasa untuk memerangi-
nya hingga mereka kembali.
3. Ketika mereka bersedia untuk berhu-
kum dengan hukum Allah SWT, maka
didamaikan dengan adil.
Menurut al-Alusi dan al-Bai-
dhawi, artinya dengan memutus-
kan antara keduanya dengan hu-
kum Allah SWT. Al-Samarqandi
menafsirkannya bi al-haqq (de-
ngan kebenaran). Sebagaimana
perintah perang, perintah mela-
kukan perdamaian ini juga ditu-
jukan kepada pemegang kekua-
saan.
Selain itu, mereka juga di-
perintahakan pula: Wa aqsithû
(dan berlaku adillah). Ini merupa-
kan ta'kid (mengukuhkan) perin-
tah sebelumnya. Artinya, i'dilû
bersikaplah adil dalam semua
yang kamu kerjakan dan kamu
tinggalkan.
Kemudian ayat ini ditutup
dengan firman-Nya: Innal-Lâha
yuhibbu al-muqsithîn (Sesung-
guhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil). Menu-
rut al-Samarqandi, al-muqsithîn
berarti al-'âdilîn (yang adil).
Tetap Mukmin
Patut dicatat, ayat ini me-
nyebutkan kedua kelompok
yang terlibat peperangan itu min
al-mu`minîn. Menurut Ibnu Ka-
tsir, Allah SWT tetap menyebut
mereka Mu`minîn sekalipun me-
reka saling berperang.
Hal yang sama juga dike-
mukakan oleh al-Razi: “Ini adalah
dalil bahwa seorang Mukmin
yang melakukan perbuatan dosa
besar tidak mengeluarkan keber-
adaannya sebagi seorang Muk-
min. Sebab, orang yang bughat
telah menjadikannya sebagai
salah satu dari dua kelompok dan
keduanya disebut sebagai
Mukmin.”
Demikianlah tuntunan dan
solusi ketika ada kelompok dari
umat Islam yang terlibat dalam
peperangan. Jika solusi ini di-
lakukan, niscaya persatuan umat
Islam akan tetap dan terus ter-
jaga. Untuk itu, diperlukan khi-
lafah sebagai institusi negara
yang dapat menerapkan solusi
tersebut. Wal-Lâh a'lam bi al-
shawâb.[]
12 Media Nasional
Gagal Islam Moderat, Kini Islam Nusantara
Dan di balik ide ini, kata Muhtadi, sebenarnya ada tujuan terselubung yakni menghalangi
bersatunya umat Islam di seluruh dunia dalam wadah konstitusi Negara Khilafah.
S
etelah proyek Islam
moderat gagal di-
usung pemerintah dan
kalangan liberal, kini
mereka punya mainan
baru yakni Islam Nusantara.
'Jualan' baru ini terus dikampa-
nyekan. Bahkan sekelompok
pemikir Islam berkumpul untuk
melegitimasi Islam Nusantara ini.
Direktur Jenderal Bimbing-
an Masyarakat Islam Kemente-
rian Agama, Mahasin, mengung-
kapkan, gagasan Islam Nusantara
ini dimaksudkan untuk mence-
gah berkembangnya radikalis-
me. Menurutnya, ini adalah ben-
tuk pendekatan lembut (soft
approach) dalam melakukan tin-
dak pencegahan berkembang-
nya radikalisme di Indonesia.
Pendekatan lembut itu sendiri
terbagi dalam empat kegiatan,
yakni pendidikan, kampanye
Islam Nusantara, pembinaan ke-
luarga, dan menyebarkan para
penyuluh agama.
Pendekatan pendidikan,
papar Mahasin, dilakukan dalam
kurun waktu sepuluh tahun ter-
akhir di mana Kementerian Aga-
“Kalau dilihat size memang
meningkat, tapi masih ada
kesenjangan sehingga
yang menikmati hanya 20
persen teratas.”
R
akyat Indonesia bo-
leh senang. Pasalnya,
Badan Pusat Statistik
(BPS) melansir pen-
dapatan per kapita
masyarakat Indonesia naik dari
Rp 41,9 juta per tahun per kapita
pada 2014 menjadi Rp 45,18 juta
per tahun per kapita pada 2015.
Pendapatan per kapita pa-
da 2015 tersebut juga meningkat
bila dibandingkan 2013 yang
sebesar Rp 38,37 juta per tahun
per kapita. Betulkah rakyat tam-
bah sejahtera? Ini yang jadi
pertanyaan.
Memang, menurut Direk-
tur Eksekutif Institute for Deve-
lopment of Economic and Finance
(Indef ) Enny Sri Hartati, kenaikan
itu hanya dirasakan oleh sebagi-
an kecil rakyat Indonesia. Soal-
nya, pendapatan per kapita itu
adalah total pendapatan dibagi
jumlah penduduk.
“Kalau dilihat size memang
meningkat, tapi masih ada kesen-
jangan sehingga yang menik-
mati hanya 20 persen teratas,”
kata Enny di Jakarta, seperti
dikutip kompas.com Ahad (7/2).
Menurutnya, kesejahteraan
ma giat menyebarkan paham
Islam yang berkembang dan le-
bih cocok dengan budaya di
Indonesia, yakni agama Islam
yang tidak menggunakan keke-
rasan, toleran kepada orang lain,
dan membangun negara agar
menjadi lebih baik.
“Bukan hanya dari dalam
negeri, tapi juga mengundang
(pelajar) dari Rusia, Mesir, Timur
Tengah, Malaysia, dan Thailand
untuk belajar tentang Islam di
Indonesia,” ujar Mahasin di
Kantor DPP Partai Kebangkitan
Bangsa, Jakarta Pusat, Selasa
(2/2) seperti dikutip CNNIndone-
sia.com.
Sedangkan pendekatan
kampanye Islam Nusantara, tutur
Mahasin, dilakukan dengan be-
kerja bersama organisasi-organi-
sasi Islam, seperti Nadhlatul
Ulama dan Muhammadiyah, Per-
satuan Islam, Sarekat Islam, pon-
dok pesantren, dan ulama.
“Termasuk dengan BNPT
(Badan Nasional Penanggulang-
an Terorisme) pada tahun 2015
itu dengan mengundang tokoh-
tokoh daerah dan orang-orang
Wow, Pendapatan Per Kapita Naik
Tapi……
masih belum dirasakan oleh ma-
syarakat miskin. Hal tersebut
terlihat dari indeks gini rasio yang
tidak menunjukkan perbaikan
bahkan sejak 2011. “Kenaikan
PDB per kapita itu karena 20 per-
sen masyarakat teratas tumbuh-
nya jauh lebih cepat. Masyarakat
terbawah tidak tumbuh, atau
bahkan menurun,” jelas Eny.
Berdasarkan catatan BPS,
indeks gini rasio sejak 2011 hing-
ga 2014 ada di level 0,41. Padahal
tahun lalu, pemerintah berharap
kesenjangan antara kaya-miskin
makin sempit menjadi 0,40.
Sementara itu, pemerintah
dan wakil rakyat pun telah
bersepakat untuk menurunkan
indeks gini rasio di tahun 2016 ini
menjadi di level 0,39. Untuk men-
capai target tersebut, lanjut Enny,
pemerintah harus mengambil
kebijakan yang tepat untuk men-
dorong distribusi pendapatan.
Data juga menunjukkan
lebih dari 72 ribu desa, dari 78
ribu desa yang ada di Indonesia
tergolong desa miskin. Sedang-
kan penduduk miskin, menurut
klaim BPS, berjumlah sekitar 29
juta orang. Sementara penerima
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
kunci di daerah itu untuk mem-
bahas bagaimana Islam di situ,”
katanya.
Ia menuturkan, pendekat-
an pembinaan keluarga dilaku-
kan dengan menyusun kriteria
keluarga sakinah. “Ada omongan,
kalau dulu orang khawatir anak-
nya menonton film karena perga-
ulan bebas, kalau sekarang kita
khawatir anak kita ikut pengajian
karena takut jadi teroris,” ujarnya.
Mahasin pun mewanti-wanti ke-
pada orang tua jika anaknya mau
mengikuti suatu pengajian. Para
orang tua, imbaunya, bisa mena-
nyakan kepada si anak mengenai
tujuan pengajian, siapa pengajar
pengajian, siapa kawan pengaji-
an, dan detail lainnya.
Pendekatan terakhir, ucap
Mahasin, yakni dengan menye-
barkan para penyuluh agama.
Para penyuluh ini dipegangi dua
buku yang diterbitkan oleh Ke-
menterian Agama, yakni satu bu-
ku tentang bagaimana beragama
secara santun dan buku lainnya
menjelaskan soal jihad.
bantuan iuran (PBI) BPJS —tergo-
long miskin/tidak mampu—
berjumlah sekitar 86 juta orang.
Bahkan ada tuntutan untuk me-
naikkan lagi jumlah penerima PBI
menjadi lebih dari 92 juta orang.
Mantan Menteri Badan Usa-
ha Milik Negara (BUMN) era
Presiden Soeharto, Tanri Abeng,
menyatakan saat ini satu persen
orang terkaya tanah air telah me-
nguasai hingga 50,3 persen dari
seluruh kekayaan yang ada di
Indonesia.
“Artinya bangsa ini menu-
rut saya ada problem dan sudah
seharusnya dicarikan solusi,” kata
Tanre Abeng dalam sebuah ke-
sempatan di Makassar akhir
tahun lalu.
Kondisi ini, menurut Ketua
Lajnah Maslahiyah DPP HTI Arim
Nasim, menunjukkan, pemba-
ngunan gagal menyejahterakan
rakyat. “Inilah hasil pembangun-
an ekonomi yang bercorak kapi-
talis,” simpul Arim Nasim.
Menurutnya, pembangun-
an ekonomi yang bercorak kapi-
talis memang meniscayakan
orang miskin semakin miskin dan
segelintir orang kaya semakin ka-
Proyek
Anggota Centre Media
Office Hizbut Tahrir Abu Muhtadi
menilai, istilah Islam Nusantara
merupakan reinkarnasi dari isti-
lah “Islam Liberal”, “Islam Mode-
rat”, “Islam Indonesia” dan berba-
gai label yang disifatkan kepada
“Islam” telah dianggap gagal oleh
pengusungnya dan tidak laris
lagi di kalangan masyarakat.
Menurutnya, Islam Nusan-
tara adalah sebuah proyek. “Se-
bagai proyek yang besar, harus
memiliki daya jual yang tinggi
agar dapat diterima oleh semua
kalangan dari berbagai latar be-
lakang, harus memiliki kerangka
pemikiran dan dasar agama yang
kokoh dan kuat agar mampu ber-
tahan dan mengakar,” katanya.
Padahal, sebagaimana Is-
lam liberal, isinya sama saja. Me-
nurutnya, justru konsep pemi-
kirannya bertentangan dengan
Islam itu sendiri.
Dan di balik ide ini, kata
Muhtadi, sebenarnya ada tujuan
terselubung yakni menghalangi
bersatunya umat Islam di seluruh
Ilustrasi potret kesenjangan kekayaan
ya bahkan menjadi super kaya,
sehingga menimbulkan kesen-
jangan sosial yang semakin lebar.
Salah satu faktornya lantar-
an sistem tersebut memboleh-
kan individu/swasta bahkan
asing menguasai berbagai ma-
cam tambang migas dan non
migas serta menguasai hutan
dan air. Padahal, itu semua dalam
pandangan Islam merupakan
milik umum (milkiyah ammah)
yang tidak boleh dikelola swasta
apalagi asing tetapi wajib dikelo-
la negara untuk sebesar-besar-
nya pemerataan kemakmuran
dunia dalam wadah konstitusi
Negara Khilafah Islamiyah berda-
sarkan metode kenabian.
Ia menjelaskan, gagasan
Islam Nusantara merupakan ba-
gian dari politik belah-bambu
atau stick and carrot ala penjajah
untuk melemahkan kaum Mus-
lim. Umat diadu melalui pela-
belan modernis-tradisionalis,
radikal-moderat, spiritual-politik,
kultural-struktural, formalis/lite-
ralis-substansialis, termasuk Is-
lam esoteris (Islam hakikat) de-
ngan Islam eksoteris (Islam sya-
riah), dsb.
Muhtadi menerangkan,
strategi ini termasuk salah satu
yang direkomendasikan oleh
Ariel Cohen kepada AS dalam
menghadapi gerakan Islam yang
mengusung syariah dan khilafah.
Menurut Cohen, salah satu cara
melawan kelompok Islam radikal
adalah dengan cara membentur-
kan kelompok tersebut dengan
kelompok Islam moderat. “Itulah
rencana jahat mereka,” tandas-
nya.[] ah
rakyat.
Ia mengkritisi cara pandang
pemerintah selama ini yang ha-
nya menekankan pertumbuhan
secara makro. Padahal, faktanya
individu-individu masyarakat
justru tergilas oleh arus kapitalis-
me
“Saatnya mencampakan
sistem ekonomi kapitalis dan
menggantinya dengan sistem
ekonomi Islam untuk kesejahte-
raan seluruh rakyat,” tulis peng-
amat ekonomi syariah Univer-
sitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Bandung tersebut.[] joy/emje
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016 Media Nasional 13

Hafidz melihat ini sebagai

penghinaan sekaligus bagian
Dituduh Sarang Teroris dan Narkoba
dari upaya melemahkan
kekuatan umat Islam. Pesantren Difitnah
kan halal-haram, tidak mengerti
hukum keharaman narkoba?
Apalagi kemudian digunakan
sebagai doping para santri agar
kuat ibadah malam, jelas ini
penghinaan.
“Kyai-kyai dan ustadz-
ustadz pesantren tentu sangat
paham haramnya narkoba mau-
pun khamer. Itu sudah pasti.
Kalau ada pesantren yang tidak
paham, itu tidak mungkin, ka-
rena ini suatu perkara yang sudah
pesantren. Itu tujuan yang sebe-
narnya.
“Maka agar bisa intervensi
harus dicari alasan. Kalau alasan
bisa dicari lah, hingga muncullah
tudingan teroris dan narkoba,”
ujarnya.
Ya, seperti kalau Amerika
mau menyerang Irak, alasannya
ada senjata pemusnah massal.
Lalu Amerika melakukan inter-
vensi. Kenyataannya kemudian
terbukti senjata itu tidak ada
Ikhlas. Masuk dalam daftar 19
pesantren yang dituduh meng-
ajarkan radikalisme, para santri-
wati pesantren di Lamongan itu
turut bereaksi terhadap tuduhan
itu. Dengan mengenakan jilbab,
kerudung dan cadar para santri-
wati tersebut melambaikan ta-
ngannya sembari mengangkat
poster berbunyi: “Hallo BNPT,
BNPT Malu Dong Sama Kita!!”
Kemudian ada dialog san-
triwati dan ustadznya secara ter-

S
etelah Ketua BNPT
Saud Usman Nasution
memfitnah pesantren
terlibat terorisme, kini
giliran Menteri Koordi-
nator bidang Politik Hukum dan
Keamanan (Menkopolhukam)
Luhut Binsar Pandjaitan menu-
duh banyak pesantren yang
terjangkit narkoba.
Menurut Luhut, peredaran
narkoba di lingkungan pesantren
ini dimulai dari iming-iming guru
atau pengajar yang memberikan
vitamin agar tetap kuat beriba-
dah sepanjang malam. Kemudi-
an, efek dari obat yang dianggap
vitamin itu kemudian disebar di
kalangan santri dan perlahan
mereka terjangkit.
“Banyak dari mereka yang
tidak tahu bahwa yang mereka
konsumsi itu adalah ekstasi,” kata
Luhut seperti dikutip Tempo,
Kamis (4/2).
Untuk meminimalisir pere-
daran narkoba di pesantren, Lu-
hut mengusulkan perlu adanya
penyampaian pemahaman dan
pengetahuan soal narkoba kepa-
da para santri. Serta perlu juga
dilakukan tes urine untuk meng-
identifikasi.
Dari sisi fakta, Ketua Lajnah
Tsaqafiyah DPP Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) Hafidz Abdurrah-
man memang tidak mengetahui
apakah benar atau tidak dijadi-
kannya narkoba sebagai doping
untuk ibadah. Tetapi yang jelas,
Hafidz melihat ini sebagai peng-
hinaan sekaligus bagian dari upa-
ya melemahkan kekuatan umat
Islam.
Dikatakan penghinaan ka-
rena seolah-olah ustadz-ustadz-
nya tidak mengerti hukum nar-
koba itu haram. Lalu bagaimana
mungkin pesantren yang me-
ngajarkan kitab fikih, mengajar-
jelas keharamanannya,” tegas-
nya.
Menurutnya, ini adalah ba-
gian dari upaya untuk melemah-
kan kekuatan umat Islam dengan
cara menstigmatisasi pesantren.
Pesantren yang sebelumnya di-
stigma sebagai sarang teroris
sekarang muncul lagi stigma pe-
santren sarang narkoba.
“Dengan itu semua, kita jadi
teringat dengan rencana Ame-
rika dengan mengumpulkan
tokoh-tokoh Islam di Bali waktu
itu, di antaranya adalah Amerika
ingin masuk pesantren dengan
mengawasi dan mengubah kuri-
kulum pesantren,” ungkapnya
mengingatkan kejadian pada
Oktober 2003 lalu.
Kalau dilihat dari situ ini ada
upaya pembenaran dari sertifi-
kasi dalam rangka intervensi
yang kemudian akhirnya me-
ngontrol kurikulum-kurikulum
berarti Amerika melakukan
kebohongan, tetapi Amerika
sudah terlanjur mengobok-obok,
menghancurkan dan menguasai
Irak. Strategi yang sama inilah
kelihatannya sedang dipakai ke
pesantren. “Jadi pola-pola begini
ini adalah pola-pola intervensi,
pola penjajahan!” pungkasnya.
Malu Dong Sama Perem-
puan
Pernyataan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Te-
rorisme (BNPT) yang menuding
adanya 19 pesantren yang di-
anggap mengajarkan radikalis-
me mendapatkan respon bera-
gam. Beberapa pesantren me-
ngeluarkan pernyataan bantah-
an terhadap tuduhan BNPT itu,
dan menganggapnya fitnah.
Tetapi respon sedikit ber-
beda muncul dari pesantren Al-
tulis yang penggalannya sebagai
berikut.
“Ya mereka (BNPT) suruh
buktikan dari sisi mana kami
dianggap radikal? Padahal kita di
pondok belajar masak, jahit,
handycraft, komputer, kebidan-
an, masalah rumah tangga seper-
ti menambal panci bocor, men-
cuci bersih, hemat sabun, hemat
air agar kita jadi ibu rumah tang-
ga yang mengubah bangsa lewat
anak-anak kami, yang dididik
dengan baik. Terus kenapa mere-
ka sebut kita radikal?” ujar san-
triwati seperti dikutip kiblat.net
Ustadz: “Mungkin karena
kita belajar bela diri.”
Santriwati: “Yah, capek deh.
Itu kan biar kita bisa melindungi
diri dari orang-orang jahat. Kalau
bukan kita, siapa lagi? BNPT?”[]
joko prasetyo

Media Gaul

DEMOKRASI AKAR MASALAH

BUDaYA PACARAN
Oleh: Halim Wijaya, Ketua Lajnah Dakwah Sekolah HTI Kota Samarinda

S
ob, kalau membahas masalah
pacaran maka solusinya adalah
putusin atau nikahin. Yaa... Ka-
rena memang itu solusi yang te-
pat untuk dapat mengendali-
kan naluri tersebut. Kali ini kita akan me-
nyelam lebih dalam lagi mengenai akar
penyebab dari masuknya budaya rusak
yang bernama pacaran tadi. Dari mana sih
asal muasal budaya pacaran ini? Yang jelas
dan yang pasti bukan dari Islam dan bukan
dari Rasulullah. Dan Islam pun telah
mengatur bagaimana hubungan antara
laki-laki dan perempuan, bahwa kehidup-
an antara laki-laki dan perempuan itu ter-
pisah.
Penyebab terjadinya hubungan yang
haram di antara pemuda diakibatkan tidak
dipisahnya kehidupan antara laki-laki dan
perempuan, tidak menundukkan pan-
dangan padahal sudah jelas bahwa itu
diperintahkan oleh Allah dalam Alquran
baik laki-laki maupun perempuan. Seba-
gaimana dalam firman-Nya: “Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: hen-
daklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang de-
mikian itu lebih suci bagi mereka, sesung-
guhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita
yang beriman: hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kema-
luannya”. (TQS. An-Nuur : 30-31).
Berawal dari saling tatapan mata,
turun hingga ke hati, muncul rasa suka dan
akhirnya tumbuh benih-benih cinta ditam-
bah lagi gharizh nau yang menggelora,
tanpa adanya ilmu tentang mengenda-
likannya dan akhirnya terjadilah hubung-
an yang mendekati zina. Memang rasa
ketertarikan terhadap lawan jenis adalah
fitrah yang begitu indah yang telah Allah
ciptakan agar dapat dirasakan oleh setiap
makhluk-Nya. Termasuk kita semua tentu
memiliki rasa seperti itu dan pernah me-
rasakannya. Lalu apa hubungannya antara
pacaran dan sistem yang diterapkan saat
ini? Tentu ada hubungannya jika kita
menggali permasalahan ini lebih dalam
lagi hingga ke akarnya. Maka pasti akan ki-
ta dapati bahwa akar dari segala perma-
salahannya adalah sistem yang salah.
Sob...sistem yang salah dan rusak
yang bernama demokrasi-lah akar penye-
bab utamanya. Mengapa? Karena demo-
krasi yang menjunjung tinggi HAM dan
kebebasan berekspresi inilah yang mem-
buat mudahnya budaya kafir Barat me-
rusak akhlak dan pemikiran para remaja.
Mereka orang-orang kafir terus-terusan
mengampanyekan budaya rusak mereka
melalui berbagai cara agar dapat merusak
para pemuda dan merasuki pola pikirnya
sehingga mereka terjerumus, melupakan
bahkan hingga meninggalkan agamanya.
Maka amat sangatlah wajar jika para
remaja menginginkan kebebasan sebe-
bas-bebasnya hingga akhirnya kebablas-
an. Bahkan pacaran yang jelas haram pun
dihias sedemikian rupa agar terlihat islami
dan memaksa agar dapat dihalalkan.
Bahkan di negara asal demokrasi,
moral, harga diri dan kehormatan tidak lagi
dimiliki oleh para generasi mudanya. Seks
bebas terjadi di mana-mana, bahkan
melakukan hubungan layaknya suami istri
sebelum pernikahan adalah hal yang
biasa. Bahkan pesta seks rutin mereka
lakukan di hari perayaan Tahun Baru dan
perayaan Valentine's Day. Dan sekarang
budaya seperti itulah yang mereka tanam-
kan kepada generasi muda bangsa kita.
Bahkan para pemuda di negeri ini juga
telah ikut merayakan seks bebas di malam
Tahun Baru dan di malam perayaan
Valentine's Day. Coba buka kembali mata
kita lebar-lebar bahwa generasi kita, anak-
anak kita, calon pemimpin masa depan
kita telah rusak dirusak oleh orang kafir
barat melalui sistem demokrasi ini.
Jika sistem ini terus dipertahankan
dan diterapkan, maka masa depan remaja
akan hancur tak karuan, kerusakan akan
terus terjadi bahkan tambah parah. Saat ini
saja bocah ingusan pun sudah mengenal
pacaran dan sudah bisa beradegan me-
sum. Jika ini tetap dibiarkan, lalu bagai-
mana masa depan generasi bangsa kita
nanti? Lalu bagaimana solusinya? Solusi-
nya yaitu kembali pada Islam, buang
demokrasi dan menggantinya dengan
Islam.[]
14 Media Daerah Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Jawa Barat
Waspada Pemurtadan Terselubung
Warga Kuningan Tolak Pembangunan Rumah Sakit
Izin awalnya untuk gudang, akan tetapi tiba-tiba diubah menjadi rumah sakit.

K
arena terindikasi ada
upaya pemurtadan
di Rumah Sakit Sekar
Kamulyaan (RSSK)
yang berlokasi di pu-
sat Kecamatan Cigugur, Kabupa-
ten Kuningan Jawa Barat, ren-
cana pengembangannya di Kelu-
rahan Cipari pun ditolak warga.
Sudah satu bulan ini warga me-
masang spanduk penolakan di
salah satu gapura tempat strate-
gis di Kelurahan Cipari, di keca-
matan yang sama.
Kejadiannya bermula pada
13 Nopember 2015, ada rapat
KH Aang Badruzzaman,
Ketua Gerakan Reformis Islam (Garis) Kabupaten Kuningan
sosialisasi di Cipari yang dihadiri
RT, RW, sebagian tokoh masyara-
kat, camat dan muspika serta
perwakilan dari pihak RSSK. Pada
rapat tersebut pihak rumah sakit
menyampaikan pemberitahuan
bahwa di atas tanah sekitar dua
hektar di Cipari akan dibangun
rumah sakit yang merupakan pe-
ngembangan dari RSSK dengan
kapasitas sekitar 300 kamar, tiga
lantai.
Masyarakat kaget. Mereka
pun mendesak agar diadakan
rapat ulang yang melibatkan
tokoh-tokoh masyakat lainnya.
Maka pada 24 Nopember, diada-
kan rapat ulang di Kelurahan Ci-
pari, yang dihadiri oleh Camat,
MP, Lurah Cipari, RT/RW dan se-
luruh tokoh masyarakat Cipari.
Dan kesimpulannya mayoritas
menolak pembangunan RSSK di
Cipari.
Setidaknya ada lima alasan
warga yang menolak. Pertama,
izin awalnya untuk gudang, akan
tetapi tiba-tiba diubah menjadi
rumah sakit. Artinya rencana
pembangunan rumah sakit ter-
sebut sudah dimulai dengan
kebohongan.
Kedua, lahan peruntukan
rumah sakit tersebut merupakan
daerah resapan air, karenanya
rencana pembangunan rumah
sakit tersebut tidak sesuai de-
ngan sebagaimana yang diatur
dalam pasal 2 (e, g, h, i); 5(a); 6
(1a.f; 4e); 30 (4b); 63; 68 (c,d) 92
(1,2,3); 93; 99 (1,2,3); 106; 107 dan
112. PERDA No. 26 tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Ku-
ningan tahun 2011 – 2031.
Ketiga, berdekatan dengan
SPBE (Gas). Keempat, akan me-
nimbulkan limbah rumah sakit
yang berdampak pada lingkung-
an dan masyarakat. Kelima, me-
lihat reaksi dan penolakan ma-
syarakat, maka jika pembangun-
an rumah sakit tersebut dipaksa-
kan secara otoriter, dikhawatir-
kan akan memicu isu Suku
Ada empat hal yang direko-
mendasikan. Pertama, kiranya
Bupati Kuningan berkenan mem-
pertimbangkan pemberian izin
pengembangan RSSK yang akan
dibangun di Kelurahan Cipari,
atas penolakan Ormas-ormas (Is-
lam) dan Masyarakat Kelurahan
Cipari Kecamatan Cigugur Ka-
bupaten Kuningan.
Kedua, senantiasa meme-
lihara kerukunan umat beragama
di Kabupaten Kuningan. Ketiga,
apabila dirasa masih diperlukan
penambahan rumah sakit di Ka-
bupateen Kuningan, maka men-
jadi kewajiban Pemerintah dan
atau Pemerintah Daerah untuk
segera membangunnya, atau
menambah kapasitas rumah
sakit yang ada dengan pelayanan
terbaiknya.
Keempat, atau bekerjasama

Menolak Karena Ada Indikasi Agama Ras dan Antargolongan

(SARA) dalam hal ini isu agama
yang sangat menonjol.
dengan rumah sakit swasta yang
sekiranya tidak akan menimbul-
kan konflik horizontal pada ma-

Upaya Pemurtadan Sekitar 242 warga menan-

datangani penolakan tersebut
ditambah pula tanda tangan dari
MUI Kecamatan Cigugur dan
syarakat dengan tetap memper-
timbangkan kondusifitas keru-
kunan umat beragama di Kabu-
paten Kuningan.

A
lasan kami menolak pembangunan Rumah Sakit
Sekar Kamulyan di Kelurahan Cipari Kecamatan
Cigugur Kabupaten Kuningan yang merupakan
pengembangan dari Rumah Sakit Sekar Kamulyan
Cigugur adalah antara lain karena di Rumah Sakit Sekar
Kamulyan Cigugur ada indikasi upaya pemurtadan.
Antara lain:
Pertama, pada saat ada kunjungan mahasiswa,
mereka membagi-bagikan sembako yang di dalamnya
dimasukkan Injil. Kedua, setiap pasien rawat inap pada
saat pulangnya diberikan tas kecil dengan logo salib
sebagai tempat obat, dan di dalamnya juga ada gelas
dengan logo salib. Hal seperti ini adalah merupakan
upaya pemurtadan yang sangat halus. Karena jika di
rumah umat Islam yang paling dangkal akidahnya
sekalipun, jika di rumahnya dipasangi salib pasti akan
marah. Akan tetapi dengan cara seperti itu mereka bisa
memasukkan logo-logo salib ke rumah orang-orang
Islam, sementara yang berobat ke Rumah Sakit Sekar
Kamulyan tersebut 90 persen orang Islam.
Kedua, Selain itu (tidak jauh dari RSSK) ada
peternakan babi yang air limbahnya tentu mencemari
sumber-sumber mata air yang banyak digunakan oleh
masyarakat. Hal ini merupakan pencemaran terhadap seluruh ketua di 10 desa se- Surat rekomendasi tersebut
kesucian umat Islam, karena bagaimana ketika umat Kecamatan Cigugur, Pimpinan ditandatangani oleh 17 orang
Islam mengambil air wudlu yang airnya sudah tercemari Cabang Muhammadiyah Keca- pengurus/anggota FKUB Kabu-
oleh limbah babi. matan Cigugur, Gerakan Anti paten Kuningan, termasuk di
Ketiga, pada sekitar tahun 2014, pihak RSSK Maksiat (GAMAS) Kecamatan dalamnya Pastur Abukasman
mengajukan permohonan izin gudang di Kelurahan Cigugur, Ketua MWCNU Keca- OSC selaku Wakil Ketua II dan
Cipari, dan sudah ditandatangani oleh Camat Deni serta matan Cigugur, Pimpinan Majelis Pendeta Pramudya Hidayat, se-
ditembuskan ke instansi terkait. Akan tetapi sekarang di Rasulullah Kecamatan Cigugur, laku Wakil Sekretaris.
tahun 2016 ini tiba-tiba akan membangun Rumah Sakit Pimpinan Cabang FPI Kecamatan Atas surat penolakan warga
Rawat Inap. Ini artinya dalam upaya mencapai Cigugur dan BKMM Kecamatan dan juga rekomendasi FKUB
tujuannya mereka telah melakukan kebohongan. Cigugur. tersebut Bupati Kabupaten
Keempat, pihak Paroki telah memilik lahan seluas Ketika waktu berjalan, pada Kuningan Hj Utje Ch Suganda
sekitar 25 ha di Desa Cisantana dan masih terus 2 Pebruari 2016, Ketua Majelis dan Ketua DPRD Kab Kuningan
membeli tanah-tanah dari masyarakat yang sampai Ulama Kecamatan Cigugur me- Rana Suparman belum membe-
saat ini sudah ada penambahan lagi sekitar 13 ha lebih. nerima surat tembusan dari Fo- rikan tanggapan. Beberapa kali
Untuk apa mereka terus melakukan pembelian lahan rum Kerukunan Umat Beragama mereka janji akan memberikan
sampai puluhan hektar dengan harga yang jauh di atas (FKUB) Kabupaten Kuningan. jawaban, selalu tidak ditepati.
harga pasaran umum? Patut diwaspadai mereka Surat itu ditujukan kepada Bupati Hampir satu bulan lamanya ma-
merencanakan untuk mendirikan sekolah teologi Kabupaten Kuningan, Nomor: syarakat menunggu jawaban.[]
terbesar se-Asia dan juga untuk pengembangan 55/B/FKUB-Kng/01/2015, peri- totong heriawan/joy
gereja.[] totong heriawan/joy hal: Rekomendasi.
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016 Ekonomi 15

PHK Hantui Pekerja Indonesia

Liberalisasi ekonomi yang makin gencar, membuat pangan impor menggusur produk petani domestik.

P
ertumbuhan ekono-
mi lesu. Tahun lalu
ekonomi hanya tum-
buh 4,79 persen.
Dampaknya, Pemu-
tusan Hubungan Kerja (PHK)
marak. Sejumlah perusahaan
pertambangan sejak tahun lalu
telah melakukan PHK besar-
besaran sebagai imbas dari an-
jloknya harga barang tambang
khususnya minyak mentah dan
batubara.
Bagaimana tidak, harga
minyak yang pernah tembus
US$145 per barel kini berada
pada level US$30 per barel. Be-
lakangan, sejumlah perusahaan
elektronik seperti Panasonic dan
Toshiba juga telah mem-PHK
karyawannya. Sejumlah perusa-
haan otomotif juga diberitakan
akan melakukan pengurangan
jumlah karyawan akibat penjual-
an yang terus merosot. Perusa-
haan otomotif asal AS, Ford, bah-
kan telah hengkang dari Indo-
nesia.
Jika aksi korporasi tersebut
terus berlangsung, maka angka
pengangguran dipastikan kian
bertambah. Menurut BPS, jumlah
pengangguran terbuka pada
September 2015 lalu mencapai
7,56 juta orang atau 6,18 persen
dari total angkatan kerja.
Angka ini menjadi lebih
besar jika ditambah setengah
pengangguran yang mencapai
9,74 juta orang. Pengangguran
terbuka sendiri menurut BPS
adalah penduduk yang berusia
produktif (15 tahun ke atas) yang
tak punya pekerjaan namun se-
dang mencari pekerjaan, mem-
persiapkan usaha atau tidak
mencari pekerjaan karena mera-
sa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan. Sementara, setengah
pengangguran adalah penduduk
yang berusia produktif yang be-
kerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu),
dan masih mencari pekerjaan
atau masih bersedia menerima
pekerjaan.
Selain akibat perlambatan
ekonomi yang merupakan imbas
krisis ekonomi global, tingginya
akan pengangguran di negara ini
tak bisa dilepaskan dari dampak
sistem kapitalisme yang diadopsi
negara. Sebagai contoh, pada
tahun 2015 jumlah petani di
Indonesia sebanyak 37,7 juta
turun dari tahun 2010 yang men-
capai 41,5 juta orang.
Salah satu penyebabnya,
insentif petani untuk bekerja di
sektor pertanian semakin tidak
menarik. Liberalisasi ekonomi
yang makin gencar, membuat
pangan impor menggusur pro-
duk petani domestik. Di sisi lain,
margin pendapatan petani se-
makin kecil akibat biaya produksi
yang semakin mahal, antara lain
akibat pengurangan berbagai
jenis subsidi seperti pupuk dan
BBM.
Salah satu indikator untuk
mengukur hal ini adalah Nilai
Tukar Petani (NTP). Indikator ini
membandingkan pendapatan
dan pengeluaran petani. Pada
Januari 2016, angkanya hanya
102. Artinya, pendapatan yang
didapatkan petani hanya dua
persen lebih tinggi dari biaya
produksi dan biaya konsumsi
yang mereka keluarkan. Kondisi
ini memaksa sebagian petani
meninggalkan usaha mereka.
Sementara itu, pada sektor
industri manufaktur, beberapa
industri seperti tekstil, elektro-
nika, besi dan baja, juga memper-
soalkan tingginya arus barang
impor dengan harga yang relatif
lebih murah. Di saat yang sama,
biaya produksi yang mereka
tanggung juga semakin besar.
Sejak dihapuskannya subsidi
listrik, biaya produksi terutama
industri yang banyak bergantung
pada listrik semakin besar.
Di sisi lain, gas alam yang
harganya jauh lebih murah di-
bandingkan dengan solar juga
sulit mereka dapatkan. Padahal,
merujuk data PGN, harga gas
tahun 2015 hanya US$ 9 per
MMBTU, jauh lebih murah diban-
dingkan minyak diesel jenis MFO
(Marine Fuel Oil) dan IDO (Indus-
trial Diesel Oil) yang mencapai
US$15 dan US$ 22 per MMBTU.
Hanya saja, karena telah terikat
kontrak jangka panjang, gas alam
Indonesia justru lebih banyak
dinikmati oleh industri di Cina,
Jepang dan Korea Selatan. Ba-
rang-barang mereka kemudian
masuk ke negara ini yang seba-
gian besar tarifnya telah nol per-
sen, dampak dari perjanjian per-
dagangan bebas yang telah
diteken pemerintah.
Beban pengusaha semakin
berat tatkala buruh terus menun-
tut kenaikan upah akibat biaya
hidup mereka yang terus me-
ningkat. Padahal, pengusaha
telah dibebani aneka kewajiban
seperti tanggungan iuran BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenaga-
kerjaan, macam-macam pajak,
berbagai pungutan resmi dan
tidak resmi lainnya. Tingginya
biaya usaha ini menjadi salah
satu faktor yang membuat daya
saing industri domestik rendah.
Ironisnya, meskipun jumlah
pengangguran di negara itu
cukup tinggi, pemerintah justru
membuka lebar-lebar pintu ma-
suknya tenaga kerja asing. Me-
nurut Kementerian Ketenaga-
kerjaan dan Transmigrasi, hingga
November 2015, jumlah tenaga
kerja asing yang terdaftar men-
capai 79 ribu orang yang menjadi
penyumbang nomor satunya
adalah Cina.
Meningkatnya jumlah TKA
asal Cina itu, sejalan dengan
meningkatnya aliran investasi
dan pemberian utang dari nega-
ra komunis itu ke negara ini. Di si-
si lain, pemerintah justru tak
memberikan perlindungan kepa-
da tenaga kerjanya sendiri. Inilah
buah sistem liberal.[] ishak

Bisnis Syariah

Dede Sulaeman
Anggota Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) HTI
Dunia Tak Ada Apa-apanya
Pengusaha Muda Muslim, Tinggal di Jakarta

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya
mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan
mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri
mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan
itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka
mendapatkan azab yang pedih.” (TQS Al-Maidah : 36)
Berapa kekayaan orang terkaya di dunia? Pada Tahun
2015 majalah Forbes kembali merilis data bahwa kekayaan
orang terkaya di dunia adalah US$ 79,5 milyar (jika kurs
rupiah adalah 13.500, maka akan didapatkan angka lebih
dari 1.000 trilyun rupiah, hampir mendekati jumlah APBN
negara sebesar Indonesia. Namun, kekayaan seribu trilyun
rupiah adalah angka yang sangat kecil jika dibandingkan
dengan kekayaan orang yang memiliki satu bumi dengan
segala isinya, bahkan memiliki dua bumi dengan segala
isinya.
Namun, jika ada manusia di bumi ini yang memiliki
kekayaan sebanyak dua bumi dengan segala isinya tetapi
mereka ingkar kepada Allah SWT sehingga mereka masuk
neraka di hari kiamat, maka niscaya mereka ingin
menebus siksa neraka itu dengan seluruh kekayaan yang
pernah mereka miliki. Tapi, Allah SWT menolaknya, dan
Allah SWT tetap mengazabnya dengan azab yang pedih.
Na'udzubillah.
Ayat di atas adalah permisalan, karena sepanjang
sejarah kehidupan manusia, belum pernah ada manusia
yang hartanya senilai dengan dua bumi dengan segala
isinya. Ini artinya bahwa alangkah menyesalnya manusia
yang sepanjang hidupnya sibuk mencari harta dunia
sebanyak-banyaknya tetapi di akhirat dia dijebloskan ke
dalam azab neraka yang keras dan pedih. Penyesalan yang
terlambat.
Sekarang kita lihat fenomena dalam kehidupan kita
saat ini. Berapa banyak karyawan Muslim demi untuk
mendapatkan gaji beberapa juta per bulan lebih
mementingkan urusan pekerjaannya dibandingkan
dengan melaksanakan kewajiban shalat di awal waktu
bahkan ada yang berani meninggalkanya.
Berapa banyak pedagang Muslim di pasar yang demi
keuntungan jutaan rupiah tetap asyik dalam hiruk pikuk
dengan kesibukan berjualan padahal pada saat yang sama
adzan dzuhur atau ashar sudah berkumandang, lupa
waktu bahwa shalat harus ditunaikan. Bahkan ketika
mereka berdagang seringkali sudah tidak peduli urusan
halal haram terkait dengan usaha mereka, yang penting
dapat keuntungan besar bagaimanapun caranya.
Mengurangi timbangan, berkata bohong, menipu
pembeli, dll kadang dilakukan dalam usaha dagangnya.
Berapa banyak pengusaha Muslim yang mempunyai
perusahaan, demi keuntungan ratusan juta hingga
milyaran rupiah sudah biasa meminjam modal secara
ribawi untuk operasional perusahaanya, padahal riba
jelas-jelas diharamkan oleh Allah SWT. Dan banyak
pengusaha Muslim yang menganggap remeh tentang
keharamannya. Padahal Allah SWT mengancam para
pelaku ribawi ini dengan ancaman yang keras, Allah SWT
berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba. Jika memang kamu
orang yang beriman. Jika kamu tidak melakukannya, maka
terimalah pernyataan perang dari Allah dan rasul Nya dan
jika kalian bertobat maka bagi kalian adalah modal-modal,
kalian tidak berbuat zalim dan tidak pula dizalimi”. (TQS. Al-
Baqarah : 278- 279)
Padahal harta yang dikumpulkan siang malam itu
tidak ada artinya apa-apa jika di hari kiamat mendapatkan
azab yang pedih di neraka karena keberanian mereka
melanggar syariat Allah SWT. Karena sebesar apapun
kekayaan yang dikumpulkan di dunia tidak akan bisa
untuk menebus azab neraka.
Memang seorang Muslim tidak boleh meninggalkan
kehidupan dunia sama sekali. Seorang Muslim tetap
butuh harta untuk kehidupan dunianya, tetapi tujuan
utama seorang Muslim adalah kehidupan akhirat yang
abadi dan berharap mendapatkan ridha Allah SWT dan
bisa memasuki surga-Nya.
Walhasil, apapun profesi kita, maka kita senantiasa
menjadi pribadi-pribadi yang takut hanya kepada Allah
SWT, selalu mengikatkan setiap perbuatan kita dengan
syariat Islam, dan lebih dari itu adalah berusaha menjadi
Muslim yang memperjuangkan diterapkannya syariat
Islam melalui tegaknya Khilafah Islamiyah. Aamiin.[]
16 Fokus Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Dulu ada ajaran Lia Eden, kini berkembang

aliran sesat Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).
Seakan tak kenal henti, aliran sesat ini berusaha
mengobok-obok umat Islam. Bagaimana ini
bisa terjadi? Terus mungkinkah ini akan
berhenti dalam sistem liberal seperti sekarang?
Ikuti kupasannya berikut ini.

Jalan Pintas
Ikut Aliran Sesat
Gejala maraknya ajaran sesat, setidaknya dilatarbelakangi oleh dua paham. Pertama
adalah mesianisme dan yang kedua adalah eskapisme.

A
da gula, ada semut.
Begitu pepatah me-
ngatakan. Tak akan
ada orang yang ber-
bondong-bondong
ikut aliran sesat jika tak ada
iming-iming yang ditawarkan.
Dan iming-iming itu sangat
menggiurkan.
Itu pula yang terjadi pada
pengikuti Gerakan Fajar Nusan-
tara (Gafatar). Gerakan yang du-
lunya bernama Komunitas Millah
Abraham (Komar) itu cukup
membayar Rp 800 ribu untuk me-
nebus dosa alias dijamin masuk
surga. Siapa yang tidak tertarik?
Tidak hanya itu, anggota-
nya juga tidak diwajibkan shalat
dan puasa. Mereka juga tidak
mengakui Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi terakhir. Anehnya,
mereka mengaku sebagai Mus-
lim.
Gerakan yang diketuai
Mahful Muis Tomanurung —ter-
catat sebagai dosen di Universi-
tas Islam Negeri (UIN) Alauddin,
Makassar— ini telah dinyatakan
sesat oleh Majelis Ulama Indone-
sia (MUI). Menurut MUI, gerakan
Kriteria Aliran Sesat
Komisi Fatwa MUI
ini ada tali temali dengan sebuah
gerakan yang beberapa tahun
lalu menyebut Al Qiyadah Al
Islamiyah yang dipimpin oleh
seorang Ahmad Musadeq yang
mengaku sebagai nabi baru.
Banyak Modus
Modus-modus seperti Ga-
fatar ini ternyata banyak sekali.
MUI pernah merilis ada lebih dari
300 aliran sesat yang berkem-
bang di Indonesia. Ratusan aliran
sesat di Indonesia sudah terpan-
tau sejak 1995 silam. Aliran-aliran
sesat tersebut umumnya muncul
dan menghilang dengan meng-
gunakan nama-nama organisasi
yang berbeda-beda.
Kemunculan aliran sesat
dirasa cukup mampu mengha-
dirkan kehebohan di kalangan
masyarakat, kini Indonesia harus
menghadapi kemunculan alir-
an–aliran baru dalam jumlah ba-
nyak, yang kemudian dianggap
menyimpang oleh sebagian be-
sar pemuka agama. Efek yang
ditimbulkan pun lebih dari seke-
dar heboh. Keresahan merebak
dimana–mana sehingga memicu
munculnya aksi main hakim
sendiri dari masyarakat terhadap
orang–orang yang dianggap
menjadi pengikut aliran-aliran
sesat.
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) sendiri mendefinisikan
aliran sesat sebagai paham atau
pemikiran yang dianut dan di-
amalkan oleh sebuah kelompok
yang bertentangan dengan aki-
dah dan syariat Islam serta me-
nyimpang dari dalil syar'i. Muncul
pula pembedaan antara kesalah-
an dan kesesatan. Kesalahan ada-
lah kekeliruan pemahaman dan
praktik yang terkait dengan per-
kara syariat yang konsekuensinya
“hanya” maksiat, sedangkan ke-
sesatan adalah kekeliruan pema-
haman yang terkait dengan per-
kara aqidah atau syariah, tapi
diyakini kebenarannya yang kon-
sekuensinya adalah kekufuran.
Beberapa aliran keagama-
an yang telah dinyatakan sesat
oleh MUI di antaranya; Jamaah
Ahmadiyah, Agama Salamul-
lah/Lia Eden, Aliran Kutub Ro-
bani, Kelompok Husnul Huluq,
serta Al Qiyadah Al Islamiyah
yang kini bermetamorfosis men-
jadi Gafatar.
Gejala maraknya ajaran se-
sat, setidaknya dilatarbelakangi
oleh dua paham. Pertama adalah
mesianisme dan yang kedua
adalah eskapisme.
Nasrani, maka dikenallah Isa binti
Maryam sebagai al Masih. Seb-
agai juru selamat.
Paham mesianistik juga ada
dalam kalangan kaum Muslim.
Tentang asal-usul paham ini para
'ulama' sejarah mengemukakan
beberapa pandangan yang ber-
beda. Tapi umumnya berpenda-
pat bahwa mesianisme dalam
Islam berasal dari paham sekitar
bakal turunnya Nabi Isa al-Masih
dan Imam Mahdi (al-Imam al-
Mahdi), artinya, pemimpin yang
mendapat hidayah atau petun-
juk Ilahi).
Gerakan Mesianisme dan
Mahdisme merupakan suatu
bentuk ekspresi keagamaan
yang mengandung makna ba-
nyak hal. Dalam sejarah Islam
muncul gerakan mesianisme
dengan motif-motif dan tujuan-
tujuan politik. Di Sudan pernah
tampil seseorang yang mengaku
sebagai al-Mahdi, yaitu Muham-
mad Ahmad ibn 'Abd-al-Lah
(1259-1303 H/1843-1885 M). Di
Indonesia, Lia Aminuddin pe-
mimpin Agama Salamullah/Lia
Eden awalnya juga mengaku
sebagai Imam Mahdi.
Maraknya aliran sesat dido-
rong oleh keyakinan akan da-
tangnya juru selamat, yang akan
menyelamatkan umat manusia.
Ketidakpahaman umat tentang
konsep ini, dimanfaatkan oleh
para 'juru selamat' tersebut un-
lem-problem sosial pada negara
tujuan, pergantian beberapa tata
nilai yang serba cepat, muncul-
nya berbagai krisis dalam kehi-
dupan pribadi, keluarga dan ma-
syarakat, serta munculnya berba-
gai penyakit yang mengerikan
dan sulit disembuhkan, menjadi-
kan masyarakat berbondong-
bondong mencari suasana lain
yang menenangkan.
Kondisi ini semakin meng-
gejala dalam masyarakat kapi-
talistik ketika standar kehidupan
mulai bergeser dari hal-hal yang
sifatnya spiritual menjadi ma-
terial. Ukuran kebahagiaan ada-
lah materi, tercukupinya harta,
pangkat yang tinggi, jabatan,
tingkat pendidikan dan yang se-
misalnya. Ini menjadikan kalang-
an marjinal merasa minder dan
ingin mencari alternatif kehidup-
an yang lebih membahagiakan,
inilah eskapisme. Hal itu tidak sa-
ja terjadi pada masyarakat Mus-
lim, melainkan hampir terjadi di
seluruh masyarakat dunia.
Fenomena keterasingan
manusia terhadap dirinya mem-
bawa dampak pada pencarian
ketenangan dan kebahagiaan
hidup yang sesungguhnya yakni
dengan kembali ke alam spiri-
tual. Ini yang dimanfaatkan oleh
aliran sesat untuk memberikan
jalan palsu dari kebahagiaan. Ke-
tidakpahaman masyarakat ten-
tang ajaran yang benar semakin

K
omisi Fatwa MUI telah mengeluarkan sepuluh kriteria suatu paham
tuk menyesatkan umat demi ke- membuat jebakan aliran palsu ini
dinyatakan sesat. Pertama, mengingkari salah satu rukun iman dan Mesianisme
rukun Islam. Kedua, meyakini dan mengikuti akidah yang tidak sesuai pentingan mereka. mendapatkan tempat. Umat
Mesianisme adalah suatu
dengan dalil syar'i Alquran dan sunah. Ketiga, meyakini turunnya wahyu yang terjebak kemudian digiring
paham menantikan datangnya
dengan iming-iming semu yang
setelah Alquran. Padahal, Alquran itu sudah habis masa turunnya sejak nabi seorang "messiah" atau juru sela- Eskapisme seolah akan mendatangkan ke-
wafat. mat yang bakal menyelamatkan Eskapisme, secara awam di-
Keempat, mengingkari autentisitas atau kebenaran isi Alquran. bahagiaan.
umat manusia dan mewujudkan artikan sebagai lari dari kenya-
Kelima, melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah- Inilah cerminan masyarakat
keadilan bagi penduduk bumi. taan dunia. Eskapisme adalah
kaidah tafsir dan menafsirkan Alquran seenaknya sesuai hawa nafsunya yang sakit. Rendah taraf berpikir-
Perkataan "messiah" sendiri ber- sikap hidup yang bertujuan un-
atau kepentingan pribadi dan golongannya. Keenam, mengingkari nya akibat jeratan kehidupan
asal dari bahasa Ibrani, "messiah" tuk menghindarkan diri dari se-
kedudukan hadis nabi sebagai sumber ajaran Islam. Karena, sunah itu kapitalistik yang penuh dengan
yang merupakan padanan atau gala kesulitan, terutama dalam
merupakan sumber kedua dalam ajaran Islam. syahwat material. Harapan akan
perkataan Arab 'al-masih'. menghadapi masalah yang seha-
Ketujuh, menghina, melecehkan, dan merendahkan para nabi dan datangnya juru selamat, tidak
Konsep mesianisme awal- rusnya diselesaikan secara wajar.
rasul. Kedelapan, mengingkari nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul dimaknai dengan landasan aki-
nya dianut oleh bangsa Yahudi, Eskapisme terjadi ketika
terakhir. Sehingga kalau ada orang yang mengaku sebagai nabi, maka dah yang kokoh, akibatnya mu-
mereka yang mengalami penin- berbagai persoalan hidup yang
kelompok tersebut sesat. Kesembilan, mengubah, menambah, atau dah diselewengkan oleh orang-
dasan akibat perbudakan oleh menekan, antara lain ketika ter-
mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat Islam, orang yang mengambil keun-
Firaun, menantikan juru selamat jadi peperangan, ledakan pendu-
seperti haji, shalat lima waktu, dan puasa Ramadhan. Yang terakhir, tungan dari keyakinan tersebut.[]
yang akan mengantarkan mere- duk yang tak terkendali, mem-
mengafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengafirkan Muslim budi mulyana/ls
ka ke gerbang kebebasan dari banjirnya pengungsi dari negara-
hanya karena bukan kelompoknya. Jadi, mengaku hanya golongannya yang berbagai kedzaliman. Konsep ini negara yang dilanda konflik yang
benar, yang lain sesat dan kafir.[] bm juga berkembang di kalangan kemudian menimbulkan prob-
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Massa Bakar Permukiman Warga Eks Gafatar
Negara Lalai Jaga Umat
M
araknya aliran
sesat mengin-
dikasikan nega-
ra abai terha-
dap persoalan
akidah umat. Walau salah satu
dasar Negara Indonesia adalah
Ketuhanan yang Maha Esa, dan
dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 1
disebutkan bahwa negara ber-
dasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa, namun instrumen terperinci
untuk menjaga keyakinan agama
masih kabur.
Indonesia tidak mau dise-
but negara agama, namun ketika
dituding sebagai negara sekuler
pun, banyak pihak yang keberat-
an. Menyandang sebagai negara
berketuhanan, namun realitas-
nya nilai-nilai ketuhanan masih
mengalami penistaan di negeri
yang mayoritas Muslim ini.
Inilah biangnya dari marak-
nya aliran sesat. Negara lalai
menjaga akidah umat. Agama
hadir hanya sebagai teks formal
dalam konsiderans perundang-
undangan. Ketika hadir dalam
kehidupan sehari-hari pun hanya
dalam kegiatan seremonial tanpa
substansi yang mendalam. Maka
tidak heran, dalam dunia pendi-
dikan, walau disebut tujuan pen-
didikan adalah mewujudkan ma-
nusia yang beriman dan bertak-
wa serta berakhlak mulia, namun
pelajaran agama hanya 2 SKS
saja, dan hanya membahas per-
soalan ritual dan sedikit dari
aturan Islam. Jauh dari gambaran
kesempurnaan Islam.
Dengan demikian, dakwah
tidak sampai pada akarnya. Umat
Islam akhirnya memahami ajaran
agama Islam sekadarnya saja.
Tanpa memahami makna men-
dalam dan menjadikannya seba-
gai way of life. Dan inilah yang
menjadi celah ajaran-ajaran sesat
hadir, mengisi kekosongan umat
Dakwah tidak sampai pada akarnya. Umat Islam akhirnya
memahami ajaran agama Islam sekadarnya saja.
dari pemahaman Islam yang se-
benarnya.
Di samping peran negara
yang begitu lemah dalam men-
jaga akidah umat ini, peran para
dai dan ulama juga punya andil.
Dakwah yang seharusnya disam-
paikan apa adanya, dari akar
sampai daun, oleh sebagian ula-
ma atau dai hanya disampaikan
sebagian kecil. Itu pun yang sifat-
nya menghibur. Akhirnya umat
tidak tahu solusi terhadap per-
soalan yang mereka hadapi.
Menuntaskan Masalah
Persoalan maraknya aliran
sesat ini harus segera diselesai-
kan dengan tuntas. Jika terbukti
menyimpang dan sesat, setiap
organisasi aliran sesat harus se-
gera dilarang, dibubarkan orga-
nisasinya dan seluruh aktivitas-
nya dihentikan.
Namun demikian, orang-
orang yang terjerumus kedalam
aliran sesat ini harus dibina agar
kembali pada Islam (rujû' ilâ al-
haqq). Kepada mereka harus dije-
laskan dan dibantah penyim-
pangan-penyimpangan ajaran
sesatnya. Akidah dan ajaran Islam
yang benar harus dijelaskan
kepada mereka dengan disertai
argumentasi dan bukti, dengan
mengaktifkan akal pikiran mere-
ka dan melibatkan perasaan me-
reka, sehingga akidah dan ajaran
Islam itu tertanam kuat pada diri
mereka.
Dalam konteks jangka pan-
jang, harus diusahakan agar
aliran sesat tidak terus muncul
dan berulang. Problem menda-
sar yang menjadi faktor terulang-
nya masalah ini adalah karena
negara tidak berperan menjadi
penjaga akidah Islam. Sebabnya,
negara saat ini dibangun di atas
asas sekularisme, pemisahan
Fokus 17
agama dari negara dan peng- ra wajib secara terus-menerus dituntaskan dalam sistem se-
aturan kehidupan. membina keislaman seluruh rak- kuler seperti yang diberlakukan
Hanya jika negara diba- yat. Negara wajib mengajarkan saat ini. Semua itu hanya bisa
ngun di atas landasan akidah dan mendidik masyarakat ten- terwujud jika syariah islamiyah
Islam dan menerapkan syariah tang akidah dan ajaran Islam baik diterapkan secara menyeluruh
Islam, masalah aliran sesat, pe- melalui pendidikan formal mau- dan formal melalui kekuasaan
nyimpangan dari Islam dan pun informal. Bahkan hal itu negara. Hal itu hanya bisa di-
penistaan terhadap Islam tidak menjadi salah satu tugas utama wujudkan di bawah sistem pe-
akan muncul. Dalam perspektif negara menurut Islam. Ketika merintahan Islam, yaitu Khilafah
Islam, salah satu tugas utama akidah umat kuat dan mereka Rasyidah 'ala minhaj an-nubuw-
pemerintah adalah membina, paham ajaran Islam yang benar, wah. Itulah yang harus diperju-
menjaga dan melindungi akidah mereka tidak akan terjerumus angkan oleh semua komponen
umat dari segala bentuk penyim- dalam ajaran sesat. umat Islam agar segera terwujud
pangan, pendangkalan dan pe- Namun demikian, masalah nyata di tengah kehidupan. []
ngaburan serta penodaan. Nega- aliran sesat tidak mudah untuk budi mulyana/ls
Sistem Ekonomi Islam
Jauhkan Umat dari Akidah Sesat
alah satu pangkal dari maraknya aliran sesat Kesejahteraan
S
adalah alasan kesejahteraan. Kondisi dan
Adanya alasan kesejahteraan dalam maraknya
kesulitan ekonomi yang diderita rakyat
aliran sesat. Tidak cukup negara menjadi benteng
membuat para pengikut ajaran sesat mudah tergiur
akidah umat semata. Negara juga harus memberikan
dengan iming-iming penghidupan yang lebih layak.
jaminan kesejahteraan terutama dalam aspek
Semisal pengungsi eks Gafatar yang dipulangkan
tercukupinya kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya
melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, mereka
asasi (primer).
mengaku motivasi mereka bergabung dengan ormas
Negara yang kapitalistik yang menyerahkan
tersebut hanya karena ingin bertani.
kewajiban pemenuhan asasi rakyatnya berdasarkan
Sebagian dari mereka rela menjual rumah dan
konsep persaingan material (survival of the fittest)
kendaraan agar bisa memiliki modal untuk sewa lahan
cenderung abai terhadap pemenuhan kebutuhan
dan menyokong kehidupan di Mempawah, Kaliman-
primer rakyatnya. Alih-alih adanya jaminan, justru
tan. Hal ini diakui oleh Kapolres Lamongan AKBP
rakyat menjadi ajang eksploitasi kalangan borjuis
Trisno Rachmadi yang menyebutkan bahwa pengikut
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Gafatar yang menjadi sasaran adalah warga pelosok
Di sisi lain, penerapan syariah Islam dalam
desa dan rata-rata dengan kondisi ekonomi relatif
ekonomi (nidzam iqtishadiyyah) akan bisa mewujud-
lemah. Mereka dijanjikan ditampung di rumah-rumah
kan pemerataan kekayaan secara adil. Melalui hukum-
dengan diberi jaminan kecukupan finansial.
hukum Islam tentang kepemilikan harta, tentang
Para pengikut ajaran sesat ini diiming-imingi
pengembangan kepemilikan dan pengembangan harta
kekayaan dan kesejahteraan yang mereka pikir tidak
serta hukum tentang pendistribusian kekayaan di
dapat mereka dapatkan dari agama yang mereka anut
tengah masyarakat, Islam akan mampu mewujudkan
selama hidup mereka. Dan tentunya dalam keadaan
pemerataan kesejahteraan kepa-da seluruh rakyat.
tertekan beban ekonomi, iman mereka bisa melemah
Jika masyarakat sejahtera, orang tentu tak akan
dan tidak menutup kemungkinan mereka akan
terjerumus ke dalam aliran sesat yang diakibatkan
berpindah keyakinan hanya dengan diiming-imingi
faktor ekonomi. [] bm
kekayaan semu yang belum tentu mereka bisa
dapatkan.
18 Siyasah Syar’iyyah
Cara Khilafah Memberantas LGBT
L
GBT adalah singkatan dari les-
bian, gay, biseks dan trans-
gender. Lesbian adalah sebutan
bagi perempuan yang mempu-
nyai kecenderungan dan men-
cintai sesama perempuan. Gay adalah
sebutan bagi laki-laki yang mempunyai
kecenderungan dan mencintai sesama
laki-laki. Biseks adalah sebutan bagi pe-
rempuan dan laki-laki yang mempunyai
kecenderungan dan mencintai dua pa-
sangan, sesama perempuan dan atau laki-
laki. Sedangkan transgender adalah se-
butan bagi perempuan atau laki-laki yang
menampilkan diri dengan sosok yang ber-
beda dengan gendernya.
LGBT Bukan Fitrah
Dengan tegas Allah menyatakan,
fitrah manusia diciptakan dengan dua
jenis, laki-laki [dzakar] dan perempuan
[untsa] [QS al-Hujurat: 13]. Allah pun
memberikan kepada masing-masing
syahwat kepada lawan jenisnya [QS Ali
'Imran: 14]. Karena itu, Allah menetapkan,
bahwa mereka dijadikan hidup berpa-
sangan dengan sesama manusia, pria
dengan wanita. Tujuannya, agar nalurinya
terpenuhi, sehingga hidupnya sakinah,
mawaddah wa rahmah [QS ar-Rum: 21].
Dari pasangan ini, kemudian lahir keturun-
an yang banyak, sehingga eksistensi
manusia tidak punah [QS an-Nisa': 1].
Itulah mengapa Allah menjadikan
perempuan sebagai ladang bagi pria, agar
bisa ditanami, sehingga tumbuh subur
dari rahimnya, dan melahirkan keturunan
[QS al-Baqarah: 223]. Itulah mengapa juga,
Allah memerintahkan pria untuk menikahi
wanita yang dicintainya [QS an-Nisa': 3].
Melarang berzina, apalagi menikah de-
ngan sesama jenis. Karena itu, baik zina
maupun sodomi, dan sejenisnya diharam-
kan dengan tegas. Pelakunya pun sama-
sama dihukum dengan hukuman keras.
Itu artinya, LGBT ini bukan fitrah.
Bukan takdir, bukan kodrat. Jika LGBT ini
fitrah, takdir dan kodrat, tentu Allah tidak
akan menghukum keras pelakunya. Jadi,
LGBT ini adalah penyimpangan perilaku.
Jika ada yang menyebut LGBT ini fitrah,
kodrat atau takdir, maka sama saja dengan
lancang menuduh Allah yang mencipta-
kannya. Ini jelas tuduhan bohong, dan
sikap kurang ajar kepada Allah SWT.
Akar Masalah dan Bahaya
Jika LGBT ini jelas bukan fitrah, tetapi
penyimpangan, bahkan kemudian telah
menjadi strategi negara penjajah untuk
mempertahankan penjajahannya, lalu
bagaimana cara mengatasinya? Pertama,
harus tahu akar masalahnya, mengapa ini
ada? Kedua, bahayanya bagi individu,
keluarga, masyarakat dan negara. Ketiga,
baru bagaimana khilafah menyelesaikan-
nya?
Pertama, LGBT ini ada karena faktor
ideologis. Ketika negara Barat, kafir pen-
jajah, mengadopsi teori TR Malthus, yang
menyatakan, bahwa pertumbuhan jumlah
Oleh: KH Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI
penduduk mengikuti deret ukur, sedang-
kan pertumbuhan barang dan jasa meng-
ikuti deret hitung. Selain jumlah pertam-
bahan populasi dunia meningkat lebih
cepat, kebutuhan manusia pun tak ter-
batas, sementara alat pemuasnya terbatas.
Terlebih, di saat ekonomi tidak tumbuh.
Untuk mengatasi itu, maka pertumbuhan
penduduk di dunia harus dihentikan, atau
setidaknya dikurangi, dengan menganjur-
kan LGBT. Reasoning-nya, kebutuhan sek-
sualnya terpenuhi, tetapi tidak menambah
populasi, karena dilampiaskan kepada
sesama jenis.
Selain itu, juga faktor ketidakyakinan
tentang rezeki di tangan Allah. Tidak yakin,
bahwa setiap yang melata di muka bumi
sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT.
Tidak yakin, bahwa rezeki yang ada di
tangan-Nya tidak pernah habis. Ditambah,
ketimpangan distribusi barang dan jasa di
tengah masyarakat, karena tidak diatur
oleh sistem yang adil.
Kedua, LGBT bisa terjadi karena kesa-
lahan pendidikan, baik di dalam maupun
di luar rumah. Komunitas LGBT ini tidak
sedikit yang diikuti orang Islam. Ini lebih
disebabkan, karena kesalahan pendidik-
an, baik di dalam rumah, maupun di luar
rumah.
Ketiga, LGBT juga bisa terjadi karena
lingkungan, pergaulan, bacaan dan ton-
tonan yang hadir di tengah-tengah
masyarakat.
Ketiga faktor ini secara simultan
menjadi pemicu lahir, tumbuh dan ber-
kembangnya LGBT di dunia. Karena LGBT
ini bukan fitrah, tetapi penyimpangan
perilaku, maka LGBT ini justru membaha-
yakan individu, keluarga, masyarakat dan
negara.
Bagi individu, perilaku menyimpang
ini pasti membuatnya tidak tenang,
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
apalagi bahagia. Bahkan, hidupnya selalu
diliputi berbagai kecemasan dan kege-
lisahan, karena menyalahi fitrah. Ketakut-
an dan rasa khawatir akan kehilangan pa-
sangan jauh lebih besar. Akibatnya, ketika
ditinggalkan pasangannya, dendam dan
tindakan nekat tak jarang dilakukan.
Membunuh, mutilasi, menyodomi mayat,
dan sebagainya adalah indikasi kerusakan
mental penganut LGBT ini.
Mereka pun tak jarang terjangkiti
virus HIV/AIDS, karena perilaku menyim-
pang mereka. Virus menular dan memati-
kan ini pun kemudian dibawa pulang,
mengancam keluarga. Membuat keluarga
menjadi tidak tenang, karena merasa was-
was dan dalam ancaman virus menular
dan mematikan ini. Selain itu, keberadaan-
nya pun menjadi aib bagi keluarganya.
Bagi masyarakat dan negara, dengan
mentalitas mereka yang lemah dan rusak,
ditambah efek penyebaran virus LGBT
secara massif, dengan dukungan individu,
negara dan badan dunia, menyebabkan
dampak kerusakan dan destruktifitasnya
menjadi ancaman nyata bagi masyarakat
dan negara. Bahkan, LGBT telah menjadi
bagian dari penjajahan di dunia Islam itu
sendiri.
Cara Khilafah Menyelesaikan LGBT
Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka
penyelesaian LGBT ini harus menyeluruh
dan sistemik. Negara khilafah, sebagai
negara Islam, yang menjadikan Islam
sebagai ideologinya jelas tidak akan
mentoleransi LGBT. Faktor ideologis yang
menjadi sebab lahirnya LGBT pun jelas
tidak ada. Negara khilafah, dengan akidah
Islamnya, jelas memandang bonus demo-
grafi sebagai berkah dan kekuatan tersen-
diri.
Karena, negara khilafah dan rakyat-
nya meyakini, rezeki di tangan Allah tidak
terbatas [QS an-Nahl: 96]. Allah pun telah
menjamin rezeki setiap makhluknya, hatta
hewan melata yang tidak berakal, semua-
nya dijamin rezekinya [QS Hud: 6]. Ini
adalah janji Allah, dan janji-Nya pasti [QS
ad-Dzariyat: 23]. Selain itu, Islam yang
diterapkan khilafah telah mejamin distri-
busi barang dan jasa dengan hukum yang
adil, sehingga tak ada satupun warga
negara yang tidak mendapatkan bagian.
Jika masalah ideologis ini selesai,
maka LGBT sebagai solusi kapitalisme
dalam mengatasi ledakan demografi jelas
akan terkubur bersama para penganut
dan pengikutnya. Tinggal masalah pe-
nyimpangan perilaku, baik karena faktor
pendidikan maupun lingkungan, yang
harus diselesaikan. Dalam konteks pen-
didikan, di dalam keluarga yang disinari
dengan cahaya Islam, maka sejak dini anak
sudah dididik dengan Islam, dan hukum-
hukumnya.
Orang tua pun bertanggung jawab
penuh terhadap pendidikan anak-anak-
nya. Rumah sebagai madrasah pertama
bagi mereka benar-benar diwujudkan de-
ngan sempurna. Itu meniscayakan pa-
sangan suami-istri menjadi orang-orang
yang alim tentang Islam, mengerti hak dan
kewajibannya, termasuk hak dan kewajib-
an anak-anaknya. Semuanya ditunaikan
dengan sempurna. Dengan begitu, celah
penyimpangan perilaku pada anak, sejak
dini bisa dideteksi dengan mudah, dan
diatasi. Sampai hal-hal yang rinci, seperti
berpakaian, tutur kata, cara berjalan dan
sebagainya, semuanya bisa dibentuk
sesuai dengan standar hukum Islam.
Lingkungan yang terbentuk dari
keluarga, masyarakat dan negara yang
menerapkan Islam jelas lingkungan yang
sangat-sangat sehat. Tidak ada yang rusak,
apalagi destruktif. Jika semuanya itu ada,
maka penyimpangan sekecil apapun
menjadi mudah diselesaikan. Karena,
dalam kondisi seperti ini, terjadinya
penyimpangan bisa dihitung dengan jari,
dan sangat langka.
Ketika penyimpangan itu terjadi,
khilafah pun dengan tegas menghukum
pelakunya. Karena, seluruh jalan dan celah
sudah ditutup rapat, maka mereka yang
menyimpang dalam kondisi seperti ini
dianggap nekad.
Bagi lesbian dan gay, atau biseksual
yang berpasangan dengan sejenis, bisa
dihukum dengan hukuman mati. Bisa
dengan cara dijatuhkan dari bangunan
tertinggi, atau dengan cara yang lain.
Sedangkan bagi transgender, jika tidak
sampai melakukan sodomi dengan sesa-
ma lelaki, atau dengan sesama perem-
puan, maka dia akan dikenai hukuman
ta'zir.
Dengan cara seperti inilah, maka
LGBT ini akan bisa diberantas hingga ke
akar-akarnya. Pada saat yang sama, LGBT
yang dijadikan pintu penjajah untuk mele-
mahkan negara pun bisa ditutup rapat-
rapat. Wallahu a'lam.[]
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016 Potret 19

Halaqah Tokoh Umat Yogyakarta Training Tolak V Day

Yogyakarta, Senin (15/2). DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Yogyakarta menggelar Tanjungbalai, Ahad (14/2). HTI Kota Tanjungbalai mengadakan Training Remaja Islam
Halaqah Tokoh Umat merespon isu maraknya aksi kaum LGBT. Acara yang dihadiri oleh dengan tema Valentines Day, Untuk Apa? Acara tersebut dihadiri pelajar dari berbagai
tokoh umat dari berbagai kalangan ini bertempat di Meeting Room Edotel Yogyakarta. sekolah, ikatan remaja masjid dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Tanjungalai.[]
Hadir sebagai pembicara Ustadz Shiddiq al-Jawi (DPP HTI).[]

Bedah Buku Khilafah di Batam Talkshow Cinta di Atas Garis

Batam. Ahad (31/1). HTI Kota Batam mengadakan bedah buku Panduan Memahami Banjarmasin. Ahad (7/2). Sekitar 150 mahasiswa mengikuti talkshow Cinta di Atas
Khilafah Islamiyah Menurut Kitab Kuning di salah satu masjid di Batam. Dalam acara yang Garis yang digelar LDS HTI Kalimantan Selatan di Perpustakaan Universitas Negeri
dihadiri aktivis muda NU, Jamaah Tabligh, akademisi dan kalangan pesantren tersebut hadir Lambung Mangkurat (Unlam).[]
pula penulis buku yang dibedah yakni Ustadz Fathiy Syamsuddin Ramadhan An Nawy.[]

Mengembalikan Fungsi Mahasiswa Kajian di SMAN 2 Magelang

Kendari, Ahad (6/12). Seratusan peserta mengikuti Basic Islamic Leadership Training: Magelang, Ahad (7/2). Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) HTI Magelang bekerjasama
Inspirasi Baru Mengembalikan Fungsi Mahasiswa sebagai Moral Force, Agent of Change, dengan SMAN 2 Magelang menyelenggarakan Kajian Ahad Pagi Special Takshow
Iron Stock dan Social Control yang diselenggarakan Badan Dakwah Mahasiswa #kamitidakikut valentineday, Budaya Liberal Merusak Moral.[]
Universitas Lakidende (BDM-UNILAKI) di Auditorium Universitas Lakidende.[]

Kajian Remaja Sidoarjo My Movement di Pangkep

Sidoarjo. Senin (8/2) . Puluhan remaja menghadiri Kajian Remaja yang diadakan oleh Pangkep. Ahad (31/1). Sekitar 370 pelajar SMA/MA menghadiri acara My Movement
LDS DPD Hizbut Tahrir Indonesia Sidoarjo di Pendopo Dinas Pemuda dan Olah Raga, 2016: Kamilah Pemimpin Masa Depan yang diselenggarakan LDS HTI Pangkep di ruang
Kebudayaan dan Pariwisata Sidoarjo. Materi Gaul Sehat Tanpa Maksiat menjadi tema pola Kantor Bupati Kabupaten Pangkep.[]
acara sekaligus daya tarik tersendiri bagi para peserta.[]

Redaksi menerima kiriman berita kegiatan yang bertema seremonial, tabligh akbar, sosial dan lainnya yang bersifat syi'ar Islam.
Dengan ketentuan ukuran foto minimal 500 KB dan disertai keterangan secukupnya serta melampirkan identitas pengirim beserta no hp.
Berita dikirim ke email: kegiatan.tabloidmu@gmail.com. Cp. 0857-1713-5759
20 Cermin Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Khilafah ‘Utsmani Sebagai Penjaga Agama

[Bagian Pertama]

K
onsep “Nasionalisme” tidak dikenal dalam
Islam. Karena konsep ini baru digunakan oleh
Barat untuk mengerat wilayah Islam,
kemudian dijajah. Itulah mengapa, ketika
Khilafah 'Utsmani memerintah wilayah-
wilayah Islam di seluruh dunia, ia tidak pernah dianggap
sebagai agresor atau penjajah. Bahkan, secara sah,
Khilafah 'Utsmani ditahbiskan sebagai negara umat Islam
di seluruh dunia, setelah Sultan Salim mendapatkan baiat
dari Khalifah 'Abbasiyah yang terakhir di Mesir.
Atas dasar itulah, Khilafah 'Utsmani pun meng-
haruskan dirinya untuk melindungi seluruh negeri kaum
Muslim, baik Arab maupun non-Arab. Kaum Muslim pun
di seluruh penjuru dunia mengakui Sultan 'Utsmani
sebagai Khalifah Rasulillah SAW, sebagai ayah spiritual
yang wajib ditaati. Karena itu, mereka pun memandang,
bahwa menjaga eksistensi Khilafah 'Ustmani sebagai
hukum agama yang sangat penting, bahwa dimasukkan
dalam pembahasan akidah. Lihat, kitab al-Hushûn al-
Hamîdiyyah [Benteng-benteng Sultan Abdul Hamid], yang
banyak diajarkan di pesantren-pesantren di seluruh
Indonesia.
Wajar, jika orang-orang Arab menyebut angkatan
bersenjata Khilafah 'Utsmani dengan sebutan Hamiyyah
'Ustamaniyyah [Penjaga dari Khilafah 'Utsmani]. Mereka
tidak menyebutnya dengan istilah, “Tentara Pendudukan
'Utsmani”. Bahkan, Muhammad 'Abduh, yang dikenal
dekat dengan Inggris, menyebutnya dengan sebutan
penjaga kekuasaan agama, dan menjaganya merupakan
akidah yag ketiga, setelah keimanan kepada Allah dan
Rasul-Nya [Muhammad Rasyid Ridha, Târîkh al-Ustâdz al-
Imâm as-Syaikh Muhammad 'Abduh, Juz I/909].
Khilafah 'Utsmani pun menjadikan Islam sebagai
pedoman pertama, dan bahwa mereka adalah Muslim,
sebelum yang lain. Mereka juga sangat peduli dengan
tegaknya simbol-simbol Islam, sunah Nabi Muhammad,
menghormati ulama, ahli agama, menjadi pelayan dua
tanah suci, terikat dengan syariat dan perundang-
undangan dalam menilai berbagai peristiwa. Selain itu,
Eropa pun memandang perluasan wilayah Khilafah
'Utsmani ini dianggap sebagai penaklukan oleh Islam.
Kemunculannya yang begitu menghebohkan
dunia, saat Muhammad al-Fatih, yang kala itu usianya
baru 21 tahun telah berhasil menaklukkan Konstantino-
pel. Saat itu, Turki 'Utsmani belum menjadi Khilafah Islam.
Tetapi, keterikatan mereka pada Islam dan komitmen
perjuanganya sebagai ghazi [kesatria] Islam itulah yang
akhirnya mengantarkan Sultan Salim untuk membebas-
kan Mesir, yang saat itu dicengkeram oleh Syiah
Qaramithah, Bathiniyyah dan Ismailiyyah di satu sisi, dan
Mamluk di sisi lain. Atas keberhasilannya, Sultan Salim
pun disambut bukan saja sebagai ghazi Islam, tetapi
akhirnya ditahbiskan menjadi khalifah kaum Muslim.
Sejak saat itulah, transisi kekuasaan dari tangan
Khilafah 'Abbasiyyah beralih ke tangan Khilafah 'Uts-
maniyyah. Sultan Salim pun dinobatkan menjadi khalifah
pertama dari Khilafah 'Utsmani. Setelah resmi menjadi
negara umat Islam di seluruh dunia, maka Khilafah
'Utsmani pun memainkan peranan penting. Loyalitasnya
kepada Islam bukan hanya tampak dari gelarnya, sebagai
Hâmî Himâ al-Haramain as-Syarîfain [Penjaga dua tanah
suci yang wajib dilindungi], dan Khalîfah. Mereka juga
sangat kuat komitmennya dalam menjalankan Islam,
sebagaimana yang kemudian diundangkan oleh Su-
laiman al-Qanuni. Lihat, Multaqa al-Abhur [pertemuan
berbagai lautan]. Orang non-Muslim pun dipaksa untuk
tunduk kepada sistem pengaturan agama berdasarkan
Islam.
Bagi mereka, agama dan negara tak boleh dipisah-
kan. Alquran dan as-Sunnah pun menjadi dua sumber
utama kebijakan mereka. Identitas Islam menjadi identi-
tas perundang-undangan dan pembebasan Khilafah
'Utsmani. Ini diperkuat dengan Qânûn Nâmah yang di-
buat oleh Sulaiman al-Qanuni, dan sangat terikat dengan
syariat Islam. Ini dikuatkan dengan sebutan Mufti
Istambul, yang menjadi kepala Markas Lembaga Islam.
Mufti inilah yang kemudian disebut Syeikh al-Islam.
Tugasnya memberikan fatwa kepada khalifah dalam
beberapa kebijakan negara. [] har

Kristologi

Meluruskan Dogma
Dosa Waris dan Penebusan Dosa (Bag 1)
Oleh: Abu Deedat Syihab, MH, Wakil Ketua KDK-MUI Pusat

S
alah satu yang dibangga-
banggakan oleh umat Kristen
adalah doktrin “keselamatan
yang pasti” yang diperoleh
secara gratis dengan tetesan
darah Yesus yang telah mati di tiang salib
untuk menebus Dosa Warisan Adam.
Dosa Warisan adalah dosa yang
dilakukan oleh Adam dan diwariskan
kepada semua anak keturunannya, akibat
pelanggaran terhadap larangan Tuhan
untuk tidak memakan buah terlarang di
Taman Eden (Kejadian 2:17). Dalilnya:
Sebab itu, sama seperti dosa telah
masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan
oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut
itu telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan
pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang semua orang telah
jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar
lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya,
yang dilimpahkan-Nya atas semua orang
karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
(Roma 5:12-15).
Padahal, Bibel sendiri dengan tegas
menolak adanya Dosa Waris dan Penebus-
an Dosa. Berikut beberapa argumen-
tasinya.
1. Para nabi Allah tidak ada yang meng-
ajarkan Dosa Waris dan Penebusan
Dosa
Risalah Allah yang dibawa oleh
semua nabi-Nya itu pada hakikatnya sama
saja, yaitu tauhid dan amal shalih.
Semua nabi menekankan adanya
tanggung jawab individu atas segala
perbuatan manusia.
Orang yang berbuat dosa, itu yang
harus mati. Anak tidak akan turut menang-
gung kesalahan ayahnya dan ayah tidak
akan turut menanggung kesalahan anak-
nya. Orang benar akan menerima berkat ke-
benarannya, dan kefasikan orang fasik akan
tertanggung atasnya (Yehezkiel 18: 20).
Janganlah ayah dihukum mati karena
anaknya, janganlah juga anak dihukum
mati karena ayahnya; setiap orang harus
dihukum mati karena dosanya sendiri
(Ulangan 24:16), ( II Tawarikh 25:4).
Pada waktu itu Ia akan membalas
setiap orang menurut perbuatannya (Ma-
tius 16:27).
Pada waktu itu orang tidak akan
berkata lagi: Ayah-ayah makan buah
mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi
ngilu, melainkan: Setiap orang akan mati
karena kesalahannya sendiri; setiap manu-
sia yang makan buah mentah, giginya
sendiri menjadi ngilu (Yeremia 31:29-30).
Analisa:
– Doktrin Dosa Waris dan Penebus-an
Dosa yang diajarkan oleh Paulus
tersebut jauh bertentangan dengan
ajar-an para nabi, termasuk ajaran Nabi
Isa (Yesus) a.s.
– Sebelum Yesus sampai pada masa
Yesus, tidak ada ajaran Dosa Waris dan
Penebusan Dosa. Tetapi, setelah Yesus
tidak ada, maka muncul ajaran Dosa
Waris dan Penebusan Dosa yang
dibawa oleh Paulus. Mana yang benar ?
Kalau Paulus yang benar, berarti para
nabi itu salah/se-sat semua.
2. Dogma Dosa Waris melecehkan Allah
SWT.
– Tuhan melarang Adam agar tidak me-
makan buah terlarang. Ancamannya,
bila Adam memakannya, pada hari itu
juga dia akan mati seketika.
Tetapi pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau
mati (Kejadian 2:17).
– Ular (setan) merayu Adam dan Hawa
agar memakan buah terlarang. Iming-
imingnya, bila mereka memakan-nya,
maka mereka akan hidup terus.
Tentang buah pohon yang ada di
tengah-tengah taman, Allah berfirman:
“Jangan kamu makan ataupun raba
buah itu, nanti kamu mati”. Tetapi Ular
itu berkata kepada perempuan itu:
“Sekali-kali kamu tidak akan mati”
(Kejadian 3:3-4).
– Adam dan Hawa memakan buah
terlarang.
Perempuan itu melihat, bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu
menarik hati karena memberi penger-
tian. Lalu ia mengambil dari buahnya
dan dimakannya dan diberikannya juga
kepada suaminya yang bersama-sama
dengan dia, dan suaminya pun mema-
kannya (Kejadian 3:6).
– Adam tidak mati seketika, melainkan
hidup terus sampai usia 930 tahun
Jadi Adam mencapai umur sembilan
ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati
(Kejadian 5:5)
Analisa:
Apabila konsep Dosa Waris dalam
Bibel itu benar, berarti Tuhan dilecehkan
dengan mengatakan bahwa ular lebih
benar daripada Tuhan.
3. Akibat Dosa Waris tidak masuk akal
(irasional)
Menurut Bibel, kutukan Tuhan akibat
Dosa Waris tidak hanya ditanggung oleh
Adam saja, melainkan juga kepada anak
keturunan Adam, kepada ular dan kepada
bumi.
– Ular, menjadi terkutuk sehingga ber-
jalan dengan perut menjalar dan
memakan debu tanah sepanjang
hidupnya (Kejadian 3:14).
– Kaum Hawa (feminin), dikutuk dengan
berketurunan, menjadi susah payah
waktu hamil, merasakan sakit ketika
melahirkan, birahi kepada suaminya,
dan dikuasai oleh suaminya (Kejadian
3:16).
– Kaum Adam (maskulin), dikutuk Tuhan
sehingga mati kembali menjadi debu,
mencari nafkah dengan susah payah
dan berkeringat (Kejadian 3:17, 19).
– Bumi, menjadi terkutuk karena men-
jadi tempat manusia mencari rezeki
(Kejadian 3: 17).
4. Dosa Warisan salah alamat
Dosa Warisan disandarkan (dinisbat-
kan/dialamatkan) kepada Adam ini adalah
salah besar. Sebab orang yang pertama
kali memakan buah terlarang adalah
Hawa, atas rayuan ular. Adam memakan
karena godaan Hawa. Jadi Dosa Warisan
itu lebih tepat bila dialamatkan kepada
Ular atau Hawa, bukan Adam.[]
(Bersambung…)
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
N
egeri ini memang
penuh ironi. Di
satu sisi
berbangga sudah
masuk klub
negara-negara berekonomi 20
Arsip berita pengembangan robot di Khilafah Utsmani 130 tahun yang lalu.
terbesar di dunia (G-20), namun
di sisi lain miskin sesuatu yang
benar-benar dapat
dibanggakan dari sisi kemajuan
iptek. Oleh karena itu ketika
terdengar kabar I Wayan
Sutawan, seorang tukang las di
desa kecil di Bali, telah
membuat 'lengan bionik', untuk
mengatasi kelumpuhan
lengannya, media begitu
antusias, walaupun lambat laun
akhirnya orang-orang mulai
skeptis. Rupanya 'lengan bionik'
yang dibuat Tawan masih
sangat sederhana dan hanya
untuk menopang lengannya
yang sebenarnya hanya lumpuh
sebagian. Alat kontrol dengan
pikiran yang diklaimnya
ternyata adalah poligraf (lie
detector) versi murah yang
berfungsi seperti saklar on-off
setiap kali dia memikirkan
Cikal Bakal
Robot dan Komputer
sesuatu yang berlawanan
dengan yang dilihatnya.
Kini di banyak sekolah kita
juga makin banyak klub robotik,
walau tidak dapat dipungkiri
bahwa berbagai komponen
penting robot mainan itu
diimpor dari Cina. Dalam bidang
Ilustrasi band robot musisi karya al-Jazari.
Mercusuar 21
Oleh: Prof Dr Ing Fahmi Amhar
robotika, kita memang agak hadiah yang diberikan ke Turing (1912-1954), warga
terlambat. Dibanding Jepang Jepang adalah kitab Alquran Inggris, yang tahun 1952
yang saat ini industri dan sebuah jam mekanik yang dihukum kebiri dengan zat
otomotifnya memiliki lebih dapat melantunkan adzan pada kimia karena beraktivitas
banyak robot dibanding saat yang tepat. Itu adalah homoseksual (saat itu masih
karyawan manusia,
Indonesia mungkin
bahkan telah telat
hampir 100 tahun.
Namun tak
banyak yang tahu
bahwa kehebatan
Jepang dalam
robotika itu sedikit
banyak adalah
akibat stimulasi
dari Daulah
Khilafah saat masih
tegak berdiri.
Pada tahun
1887 di era
Restorasi Meiji,
keponakan Kaisar
Jepang Pangeran
Komatsu, dengan
kapal perangnya
singgah ke
Istanbul. Khalifah
Sultan Abdul
Hamid II
memberinya
berbagai hadiah
dan melakukan Robot jam adzan hadiah Sultan Abdul Hamid II
beberapa kepada Kaisar Jepang Meiji
pembicaraan.
Pada 1889, Kaisar
Meiji mengirimkan
sebuah model robot mekanik pidana di Inggris). Mereka lupa,
utusan khusus ke
yang baru dikenal dunia saat itu. bahwa prestasi Alan Turing
Istanbul. Dalam surat
Bila robot-robot antik hanyalah memisahkan software
pribadi kepada Kaisar
sepenuhnya diprogram secara dari hardware, sedang prinsip
Jepang, Sultan Abdul
mekanik, maka robot-robot dasar komputer dan automata
Hamid II menulis 'Islam
modern hampir sepenuhnya telah terakumulasi berabad-
adalah agama,
diprogram dengan software. abad, seperti Charles Babbage
pengembangan sains
Orang-orang liberal minta kita (1791-1871), Blaise Pascal (1623-
dan teknologi, wakaf,
menghargai LGBT karena konon 1662) dan Badi'al-Zaman ibn
badan amal, dll'. Di antara
penemu komputer adalah Alan Ismâ'îl al-Jazarî (1136–1206). Al
Jazari telah membangun
berbagai alat-alat automatis
yang terprogram dengan baik
seperti robot-robot musisi dan
jam gajah yang sangat terkenal
itu. Sebuah perpaduan
sempurna teknologi, karya seni
dan upaya mendekatkan diri
kepada Allah.[]
Referensi:
Sýrdaþ 5. Bölüm: Abdülhamid Han
Ve Robot Teknolojisi,
http://www.onaltiyildiz.com/hab
er.php?haber_id=18
https://en.wikipedia.org/wiki/Ala
n_Turing
https://en.wikipedia.org/wiki/Hist
ory_of_robots
https://en.wikipedia.org/wiki/Hist
ory_of_computing_hardware
 Ekonomi
T
iada lagi senyum
ramah Ummu Athiah
dalam liputan video
kegiatan bersejarah
perjuangan para
Muslimah di jantung Sulawesi
Selatan untuk menegakkan
syariah. Tiada lagi tulisan
tajamnya yang mengambil
sudut pemberitaan penting
yang merekam perang
pemikiran para Muslimah
pejuang khilafah di kota yang
dulu bernama Ujungpandang.
Tidak ada lagi suaranya yang
lantang dalam siaran radio
meyuarakan kebenaran. Karena
ujung tombak tim media
Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) Makassar
tersebut sejak 26 Januari telah
tiada.
Kabar meninggalnya
sangat mengejutkan teman-
teman almarhumah di Makassar.
Pasalnya tepat sebulan sebelum
berpulang ke rahmatullah, ia
baru saja melaksanakan
pernikahan, tepatnya pada
tanggal 25 Desember 2015 lalu
di kampung halamannya di
Desa Salassa'e, Kecamatan
Bulukumpa, Kabupaten
Bulukumba, Sulsel.
Menurut A Tentri Rawe,
sahabat sekaligus menjadi sosok
kakak bagi almarhumah selama
merantau di Makassar,
menyatakan hanya lima hari
setelah menikah Ummu sehat,
tapi belum dirawat di klinik.
Meski sakit, masih bisa bangun,
agak baikan sehari, kemudian
sakit lagi. Hingga tanggal 9
Januari betul-betul sudah tidak
kuat dia jadi baru diopname di
klinik As-Syifa Bulukumba.
Sekitar seminggu
diopname, ia dikembalikan ke
rumahnya. Baru dua hari di
rumah kondisinya semakin
lemah dan mungkin memang
sudah koma. Lalu dilarikan ke RS
St Dg Raja Bulukumba. Menurut
dokter, Ummu mengidap
komplikasi penyakit mulai dari
tipus hingga radang otak. Dua
hari di sana kemudian pada
tanggal 20 Januari dirujuk ke RS
Plamonia Makassar masih dalam
kondisi koma. Hingga akhirnya
enam hari kemudian kembali
menghadap Allah SWT.
Faktor lain yang membuat
teman-temannya terkejut
memang selama ini Ummu
selalu berupaya untuk
menghadirkan kondisinya yang
paling baik di hadapan orang
lain. Tidak banyak yang
mengetahui bagaimana
sebenarnya kondisi fisiknya
kecuali sahabat-sahabat yang
sering bersamanya.
“Cenderung tertutup. Tidak
semua hal akan dia ceritakan
bahkan dengan orang dekatnya.
Sekuat-kuatnya manusia pasti
pernah ngeluh ya... tapi seperti
yang saya katakan tadi dia akan
menyimpan sendiri setiap
masalahnya. Kalau dia ngeluh
berarti sudah level parah kalau
ukuran saya. Masalah jika
merasakan sakit, iya dia katakan
tapi ya kayak bertanya-tanya
gitu. Misalnya kenapa dadanya
sakit, kepalanya pusing, kayak
sesak. Atau kalau dia letih dia
ungkapkan. Cuma memang
kalau lagi sakit dia diam
berbaring di kamar saja. Nanti
kalau saya tegur kenapa masih
tidur, dia baru bilang kalau sakit,”
beber Rawe.
Rela Berkorban
Di waktu yang lain,
diceritakan oleh Muji, aktivis
Muslimah HTI Makassar, Ummu
Athiah rela meminjam uang
dengan jumlah yang tidak
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Ummu Athiyah (1992-2016)
Tim Media Muslimah HTI Makassar
Aktif Berdakwah
Meski Fisik Lemah
sedikit untuk memobilisasi
peserta sebuah event Islami
yang berangkat dari kampung
ke Makassar. Sebagian dari uang
tersebut dilunasi dari hasil
pengumpulan dana di
kampung, tapi qadarullah
setelah event tersebut, Ummu
Athiah kembali ke Makassar dan
sulit menagih.
“Biar kak, saya yang
kembalikan semua sisanya,” ujar
Muji meniru ucapan
almarhumah. Padahal sisanya
masih setengah dari total utang
tersebut. Dan saat itu Muji
bertanya: “Darimana nanti dapat
uang?” Karena setahu Muji di
Makassar almarhumah hanya
penyiar radio dan jualan
kosmetik online yang
untungnya tidak seberapa.
Seperti itulah teman-
teman mengenal kegigihan
Ummu dalam hal apapun.
Bahkan saat di kampung, Ummu
Athiah yang telah memiliki
pekerjaan, merasa sangat tidak
nyaman sebab tidak mampu
maksimal dalam dakwah.
Kondisi di kampung
halamannya yang jauh dari
nuansa perjuangan akhirnya
membuat almarhumah kembali
ke Makassar dengan harapan
mampu mengerahkan potensi-
potensinya untuk dakwah di
kampus. Semoga Allah SWT
menilainya sebagai amalan yang
besar walaupun kembalinya
Ummu ke Makassar hanya
dalam waktu yang sangat
singkat.
Sabar Menjalani Hidup
Ummu Athiah tergolong
sabar dalam menjalani hidup
yang sulit. “Karena dia kuliah di
sini hanya berbekal beasiswa
saja. Jadi kebutuhannya dari A-Z
dibiayai sendiri di Makassar
karena memang termasuk orang
yang tidak mau memberatkan.
Di usia TK ayahnya sudah
meninggal. Akhirnya dia, ibunya,
dan kakak laki-lakinya kembali
ke kampung menumpang di
rumah nenek. Usia SMP ibunya
menikah lagi sehingga Ummu
diurus oleh tantenya,” beber
Rawe.
Sejak sekolah termasuk
anak yang berprestasi tetapi
memang lemah secara fisik,
sakit-sakitan. Hingga tamat SMA
dan dia berhasil melanjutkan
kuliahnya di jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan
(PPB) Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP) Universitas Negeri
Makassar (UNM) jalur beasiswa
Bidikmisi.
“Apa yang dia dapat dari
beasiswa tentu tidak mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Selain itu
biaya kuliah yang banyak
embel-embelnya ditambah lagi
beasiswa yang sering telat
cairnya. Namun tidak pernah
saya dengar dia minta uang ke
kampung untuk menutupi
kebutuhan hidup selama di
Makassar. Jadinya dia hanya
berutang kepada orang-orang
itupun tidak sembarang orang.
Kalaupun minta ke kampung
itupun dia juga utang di
keluarganya yang dekat,”
ungkap Rawe.
Aktif Berdakwah
Wanita kelahiran 21 Juli
1992 ini mengenal Hizbut Tahrir
sejak semester pertama di
bangku kuliah pada 2010. Saat
itu, Tati teman sekelasnya kuliah,
mengontak Ummu untuk turut
berdakwah menyadarkan umat
akan kewajiban menegakkan
syariah dan khilafah. Ummu
yang sudah mengikuti suatu
pergerakan pun setuju dan
dengan penuh semangat rutin
mengikuti kajian serta
berdakwah bersama Muslimah
HTI.
Namun pada suatu hari
Ummu akhirnya curhat kepada
Tati tentang kegalauannya
harus memutuskan tempat
pembinaan. “Di pergerakan itu
dia disuruh untuk memilih
apakah tetap di pergerakan itu
atau di HTI padahal dia mau
dua-duanya karena menurutnya
di manapun itu, yang penting
belajar Islam tidak masalah,”
ungkap Tati.
Memang di pergerakan itu
Ummu merasa sangat nyaman
tetapi dakwahnya hanya
individual sedangkan di HTI,
Ummu merasakan lebih dari itu.
“Di HTI akalnya terpuaskan dan
merasa orang-orangnya terbuka
dan membebaskan mau ngaji di
manapun asalkan tetap
mendakwahkan Islam dan
dakwahnya juga bukan untuk
diri sendiri saja dan selalu ada
dalil di setiap jawaban
pertanyaannya,” ujar Tati
menirukan jawaban Ummu.
Di situlah dia berpikir dan
memutuskan kalau apa yang dia
dapat di pergerakan itu dia juga
dapatkan di HTI. Tetapi apa yang
dia dapatkan di HTI belum dia
dapat di pergerakan itu.
Makanya dia memilih untuk
tetap mengaji di HTI.
Ummu pun aktif
berdakwah di kampus. Bahkan
setamat kuliah tetap mengurus
dakwah di kampus. Hingga saat
terakhir, almarhumah diamanahi
menjadi pembina lembaga
dakwah kampus (LDK) Fosdik
UNM Tidung Makassar setelah
sebelumnya dipercaya menjadi
kordinator keakhwatan di LDK
tersebut.
Saat masih kuliah,
almarhumah pernah menjadi
bagian dari tim kontak aktivis
Muslimah HTI, kemudian yang
paling terakhir adalah
keanggotaannya di Tim Media
MHTI Makassar sebagai reporter
video dan reporter berita tulis.
Selain itu, di balik
kelembutannya, almarhumah
kerap berorasi dalam berbagai
kesempatan demonstrasi.
Di hari Ummu Athiah
meninggal, sekitar lima puluh
teman-teman seperjuangan
Ummu Athiyah dari Makassar
melayat ke kampung karena
sudah tidak sempat lagi melihat
jenazahnya di rumah sakit.
Perjalanan ke sana menempuh
waktu lima jam. Saat datang ke
sana, tampak ibundanya
almarhumah yang walaupun
tampak begitu terpukul tapi
masih menunjukkan ketegaran
dan berkata “Na tinggalkan miki
Ummu, Nak (Ummu sudah
meninggalkan kita Nak).”
“Ya Allah, ampunilah dia,
kasihilah dia, maafkanlah dia,
muliakanlah tempatnya,
luaskanlah tempat masuknya,
mandikanlah dia dengan air,
salju dan embun. Sucikanlah dia
dari segala kesalahan
sebagaimana pakaian disucikan
dari najis. Gantikan untuknya
rumah yang lebih baik dari
rumahnya, gantikan untuknya
keluarga yang lebih baik dari
keluarganya. Masukkanlah ke
dalam surga dan lindungilah dia
dari azab kubur dan azab
neraka.” Aamiin.[] risma/joy
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah, Banjar XII,
Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau
Tapak Jalan Orang Bijak
di Perkebunan Nusantara
K
arena dikelilingi
kebun karet dan
kebun sawit, tak ayal
lagi suasana menuju
Pondok Pesantren
Bidayatul Hidayah tampak
sangat asri. Angin yang
berhembus dari perkebunan
membuat sejuk udara di
lingkungan pesantren ini.
Bidayatul Hidayah
berlokasi di wilayah PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) III
Sei Meranti tepatnya di Simpang
Benar Kilometer 3 Kelurahan
Banjar XII Kecamatan Tanah
Putih Kabupaten Rokan Hilir,
Riau. Ketika Media Umat datang
pada sore beberapa waktu lalu
terlihat santri sedang
beristirahat dan sibuk dengan
aktifitas mereka masing-masing
di alun-alun pesantren.
Dengan ditemani seorang
santri, Media Umat pun diantar
dan dipertemukan dengan
Pimpinan Bidayatul Hidayah KH
Muhammad Hasanuddin di
kediamannya. “Ponpes ini
didirikan untuk menghidupkan
syariat Islam yang mulai
ditinggalkan sebagian umat,”
ungkapnya.
Kondisi umat yang banyak
meninggalkan ajaran-ajaran
Islam menjadi semangat dari
para pendiri Pesantren untuk
mendakwahkan dan mengubah
tataran masyarakat agar lebih
islami. Dengan berbagai sumber
daya yang ada Ponpes ini
didirikan pada 2 Oktober 2013
oleh beberapa tokoh yang
memiliki kesamaan visi dalam
kederisasi anak-anak bangsa
agar siap untuk diterjunkan
dalam dunia dakwah
menghidupkan syariat Islam.
Sedangkan nama kitab
yang ditulis Imam Ghazali yakni
Bidayatul Hidayah (Jalan Orang
Bijak) diabadikan menjadi nama
pondok pesantren ini. Selain
Muhammad Hasanuddin, tokoh
pendiri lainnya adalah Yusril Ihza
Mahendra, Yusmiati dan Rahmat
Prawira Kusuma (Direktur PTPN
III).
Terus Berkembang
Pada awal pendiriannya,
jumlah santri hanya 31 orang,
terdiri dari 20 laki-laki dan
sebelas perempuan. Dengan
aktifnya santri turun dakwah ke
masyarakat di sekitar Rokan Hilir
dan juga sekaligus
mempromosikan Ponpes, saat
ini santri berjumlah 250 orang.
Bidayatul Hidayah berdiri
di atas lahan seluas 12 hektar
namun baru terisi bangunan
sekitar 1,5 hektar. Bangunan
tersebut berupa asrama putra
dan putri terpisah, tempat
tinggal santri, gedung kelas
putra dan putri terpisah, masjid
dan mushala, serta lab
komputer yang terhubung
dengan internet untuk
mendukung proses belajar
mengajar.
Dengan masih tersedianya
lahan lebih dari sepuluh hektare
dan animo masyarakat maka
baik secara fisik maupun SDM
Anjangsana 23
Bidayatul Hidayah memiliki prinsip aqidah Ahlu Sunnah wal tanaman bunga serta menjahit.
potensi yang besar untuk terus Jama'ah menguasai cabang- Karena belum genap tiga
berkembang. Memang bila cabang ilmu syar'i sesuai tahun, Bidayatul Hidayah belum
melihat rencana induk dengan pemahaman memiliki alumni. Meski
pembangunannya, lahan seluas salafussholeh, dan kaidah- demikian, para santri sudah
itu rencananya akan dijadikan kaidah bahasa Arab sehingga berkiprah di masyarakat. Santri
lokasi perumahan yang islami mampu membaca kitab-kitab Bidayatul Hidayah secara
dengan masjid sebagai basis kuning dan melakukan periodik diturunkan bersama-
pendidikan di masyarakat. Serta percakapan dengan lancar, ilmu sama dengan masing-masing
gedung aula untuk pertemuan bahasa Arab dasar dengan tim untuk dakwah di masyarakat
kegiatan-kegiatan yang dibekali akidah, hadits dan fikih di daerah-daerah Kabupaten
mendatangkan massa yang ibadah yang benar. Selain itu Rokan Hilir seperti di Bagan
banyak. juga dibekali dengan program Siapi api. Ujung Tanjung, Banjar
Sedangkan program pelajaran bahasa Inggris XII, Sedinginan dalam rangka
unggulan keilmuan (alim) sehingga diharapkan santri mengadakan Tabligh Akbar.
adalah akidah, fiqih, Bahasa dapat bersaing di tingkat Khususnya dalam kegiatan
Arab dan Bahasa Inggris. Ada internasional. peringatan hari-hari besar Islam
juga program khusus santri Selain itu santri juga seperti Maulid Nabi, Isra Mikraj,
hafidz. Dengan program alim dibekali dengan ilmu-ilmu biasanya santri juga
tersebut santri diharapkan ketrampilan praktis seperti membawakan nasyid dan
mampu memahami prinsip- bagaimana berkebun, usaha shalawatan.[] apri siswanto/joy
KH Muhammad Hasanuddin, Pimpinan Ponpes Bidayatul Hidayah
Syariat Wajib Diterapkan
Individu hingga Level Negara
K
H Muhammad Hasanuddin sering menghadiri mengancam akidah umat.
kegiatan dakwah Hizbut Tahrir di Rokan Hilir. Alumnus Ponpes Musthafawiyah Purba Baru ini
Lulusan sarjana As Shaulatiyah Mekkah Al juga menyatakan pendapatnya tentang perjuangan
Mukarramah tersebut mengajak Hizbut Tahrir penegakan syariat Islam. “Syariat Islam wajib dan
bersinergi dalam mengembangkan dakwah di Rohil perlu ditegakkan dari level individu hingga negara,
dengan Ponpes yang ada di Rokan Hilir. Aktivis walaupun proses perjuangannya sulit namun proses
Syabab Ahlussunnah Wal Jamaah Rokan Hilir harus dijalani dengan sabar, salah satunya adalah
(Syahama) juga memiliki kepedulian dalam pengkaderan santri di pesantren,” pungkasnya.[]apri
menghadapi pergerakan gerakan-gerakan Syiah yang siswanto/joy
24 Muslimah
Hijab Halal di Sistem Haram
S
ebuah papan reklame
di pinggir jalan
meremukkan hati
para Muslimah.
Bukan, bukan karena
reklame itu roboh. Tapi kalimat
menggusarkan ini: “Yakin Hijab
yang Kita Gunakan Halal?”
Kewas-wasan pun menampar
pikiran. Benarkah hijab yang
telah kita kenakan dengan
segenap perasaan takwa ini
masih haram? Atau minimal
subhat? Tidak cukupkah label
hijab syar'i dengan parameter
panjang dan menutup tonjolan
badan kita kenakan? Berabad-
abad lamanya hijab
diperintahkan Kanjeng Nabi,
dikenakan turun temurun
hingga menjadi fashion item
wajib para Muslimah masa kini.
Kenapa baru sekarang tiba-tiba
(perlu) ada labelisasi halal?
Strategi Marketing?
Terpaksa su'uzhan pun
menyeruak. Jangan-jangan ini
upaya merek tersebut untuk
bertahan, di tengah persaingan
para produsen hijab yang kian
mengetat. Strategi merebut
kembali pasar. Bukankah isu
halal-haram sangat sensitif di
tengah kaum Muslim yang kian
kritis?
Klaim sebagai hijab
berlabel halal resmi dari MUI,
pertama dan satu-satunya di
Indonesia—bahkan mungkin
dunia--, serta baru kali ini terjadi
dalam sejarah umat manusia;
akan menjadi magnet untuk
merebut hati para Muslimah.
Digiring untuk beli yang halal
saja: Zxxxxx.
Padahal tak semua
Muslimah mampu
menjangkaunya. Lazimnya
merek terkenal, harganya tidak
murahan. Selama ini,
masyarakat sudah merasa cukup
syar'i dengan selembar
kerudung paris seharga sepuluh
ribuan. Lah, kalau harus beli
yang halal, berapa lembar
puluhan ribu harus ia keluarkan?
Strategi tidak populer ini,
ditengarai pula untuk
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Begitulah sulitnya hidup di dalam sistem berlabel haram ini (baca:
sistem sekuler kapitalis). Segala hal tidak ada jaminan halalnya.
menghalau serbuan hijab asing. mendapatkan sertifikasi halal seluruh benda, sampai kapan? hanya benda halal yang
Seperti diketahui, rumah mode dari MUI, karena seluruh kain Bagaimana dengan yang sudah- diproduksi, didistribusi dan
kafir D&G pun tengah merilis yang digunakan menggunakan sudah kita kenakan? Apakah dikonsumsi.
produk hijab (tentu belum emulsifier tumbuhan baru-baru selama ini kita menanggung
berlabel halal, kan!). Sebentar ini. Sedangkan untuk kain yang dosa keharamannya? Apakah
lagi pasti membuat kebat-kebit haram menggunakan emulsifier sesulit ini syariat Islam?
Solidaritas Hijab
Isu hijab halal ini menjadi
para istri pejabat, artis papan dari gelatin babi.
perbincangan di tengah
atas hingga sosialita berdompet
tebal. Terlebih ini era
Sistem Haram peringatan Hari Hijab Sedunia
perdagangan bebas MEA, brand
Wajib Halal Begitulah sulitnya hidup di tiap 1 Februari. Hari solidaritas
Isu hijab halal memang dalam sistem berlabel haram ini hijab yang seharusnya lebih
asing itu sah-sah saja mencoba
menggegerkan. Menyentil (baca: sistem sekuler kapitalis). penting membicarakan soal
peruntungan. Ikut mencuri uang
Muslim untuk lebih waspada Segala hal tidak ada jaminan yang lebih genting. Misalnya,
para Muslimah kelas atas. Harga
terhadap produk yang halalnya. Memang, sebagai lebih penting bagaimana
melangit, justru disukai para
dikenakan. Selama ini, Muslim dituntut berhati-hati mengajak Muslimah yang belum
pemburu gengsi ini.
mendeteksi halal-haram mengonsumsi benda-benda. berhijab untuk menutup aurat.
Parahnya, telunjuk
makanan dan minuman saja Harus yang halal saja. Tanpa Yang sudah berhijab,
su'udzan juga mengarah pada
sudah kewalahan. Bingung dan melonggarkan kewaspadaan menyempurnakan hijabnya
hidung MUI. Banyak yang
galau setiap akan mengonsumsi terhadap kehalalannya, tentu dengan hijab syar'i. Yang sudah
menuduh ini hanya proyek baru
kudapan. Label halal MUI kaum Muslim tidak harus se- hijab syar'i, lengkapi dengan
lembaga halalisasi ini untuk
menjadi semacam jaminan yang lebay itu menyikapi keadaan. kepribadian diri.
mengais rezeki. Lumayan, jadi
menenangkan jiwa, bahwa itu Artinya, tidak semua yang Okelah, kalau sekarang
ada pemasukan baru, setelah
makanable. belum berlogo halal MUI itu sudah ada hijab berlabel halal,
hiruk-pikuk sertifikasi kuliner
Kini, ditambah lagi dengan pasti haram. patut syukuri. Namun janganlah
halal yang tiada habisnya.
hijab. Haruskah mengganti Terkait makanan misalnya, isu halalisasi hijab ini
Semua tahu, butuh dana
seluruh isi lemari hanya karena para ulama membuat kaedah: menyurutkan semangat untuk
besar untuk mendapatkan
selembar pengakuan bernama
tak ada jaminan halal? Karena, “Al ashlu fil asy-yaa' al hillu wa laa berhijab yang sedang mekar-
jika ditarik lebih umum lagi, yahrumu illa maa mekarnya. Ini jadi
halal. Itupun harus terus
semestinya seluruh benda- harromahullahu wa rosuluhu.” kontraproduktif.
diperbaharui tiap dua tahunan.
benda yang dikenakan Artinya, hukum asal segala Apalagi, di belahan dunia
Jika hijab pun menjadi proyek
Muslimah harus terjamin halal. sesuatu adalah halal dan lain isu keharaman hijab masih
halalisasi, jelas ini akan menjadi
Pakaian dalam, pakaian sesuatu tidak diharamkan ada. Seperti dilarangnya hijab di
mesin uang. MUI tentu tak
rumah, baju tidur, baju anak, kecuali jika Allah dan Rasul-Nya Tajikistan, juga simbul-simbul
mengakuinya.
harus halal juga, kan? Busana mengharamkannya. Nah, di Islam lainnya. Ini lebih butuh
Direktur LPPOM MUI
bapak-bapak seperti kemeja, antara yang diharamkan itu perhatian. Sembari berikhtiar
Lukmanul Hakim mengatakan,
kaos, baju koko, nggak boleh adalah bangkai, daging babi, mengenakan yang halal,
MUI memang memberikan
haram, kan? Bagaimana dengan darah, dan hewan yang biarkanlah alam berjalan.
sertifikasi untuk kain. UU
mukena, sajadah, sarung, disembelih tidak atas nama Sembari umat menunggu
Jaminan Produk Halal
sorban, peci, baju ihram? Belum Allah. dan memperjuangkan, agar
menyebut, sertifikasi tak hanya
lagi sprei beserta kawan- Jadi, sejatinya Allah SWT dunia berganti. Dari sistem
diberikan untuk produk pangan
kawannya, handuk, keset, telah memberi jaminan bahwa sekuler ke sistem Islam. Saat
atau obat-obatan, tetapi juga
gorden, taplak meja dan sumber kekayaan alam ini halal sistem halal (baca: Khilafah
barang gunaan.
sebagainya. dinikmati manusia. Yang Islamiyah) yang berkuasa dan
Maka ada beberapa
Itu baru menyangkut penting jangan makan yang menggusur sistem haram, saat
perusahaan yang berinisiatif
busana. Sebab, kalau Anda ke diharamkan saja. Dan itu itu kita tidak perlu labelisasi
mengajukan sertifikasi kepada
mal, di sana juga kita temukan jumlahnya sedikit. Nah, label halal. Yang ada adalah labelisasi
MUI. Namun, ketentuan ini
teflon alias wajan pemasak yang halal MUI itu hanya sebagai haram.
belum dapat dikatakan wajib
bersertifikasi halal. Mungkin itu jaminan saja. Membuat lebih Sistem yang menjamin itu.
karena belum diatur melalui
juga pertama dan satu-satunya tenang. Bukan hanya selevel MUI.
peraturan pemerintah. Karena
di dunia. Entahlah. Yang jelas, Sayangnya, karena kita Percayalah, syariat Islam itu
itu, pengajuan sertifikasi masih
kita juga butuh jaminan bahwa hidup dalam kungkungan hadir bukan untuk menyulitkan
bersifat sukarela. Jadi, kalau ada
wajan, kuali, piring, gelas, sistem sekuler kapitalis yang umat manusia. Terlebih kaum
produsen hijab mengajukan
sendok dan mungkin juga membuka pintu lebar-lebar Muslimah. Hijab itu
labelisasi halal, terkait proses
ulekan harus halal. terhadap berkembangnya memudahkan. Bukan
pembuatan kainnya yang
Waduh, runyamnya. produk-produk haram, Muslim menyusahkan. Maka, tetaplah
dijamin tidak menggunakan
Betapa merepotkan dan jadi paranoid. Takut subhat. kibarkan hijabmu, sekalipun tak
bahan haram.
membingungkan. Menakutkan Takut haram. ada label berwarna hijau di
Itupun dijelaskan pihak
dan mengkhawatirkan. Apakah Di sinilah pentingnya sana.[] kholda
Zxxxxx. Produsen baju dan
se-lebay ini kewaspadaan kita? membangun kembali sistem
perlengkapan Muslim ini
Menunggu sertifikasi halal Islam. Sistem yang menjamin
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016 Muslimah 25

Agar Nyamuk DBD tak Mampir ke Rumah

Nah, selama vektornya
yakni nyamuk masih ada,
penyakit ini akan terus muncul
di tengah masyarakat. Maka
yang bisa dilakukan oleh
masyarakat adalah bagaimana
mencegah terjangkitnya
penyakit ini.
Ada beberapa cara yang
cukup efektif mencegah
demam berdarah dan bisa
dilakukan oleh setiap anggota
keluarga. Perlu Anda tahu
terpakai, kemudian memantau selalu
setiap penampungan air yang dimiliki
sehingga begitu melihat ada jentik-jentik
segera mengurasnya. Ingat, nyamuk
Aedes aegepty ini suka di air yang bersih.
2. Langkah Tambahan
Langkah plus ini biasanya tidak
terpisah dengan langkah 4-M yang sering
disarankan. Langkah plus yang perlu
dilakukan antara lain sebaiknya tidak
menggantung terlalu banyak pakaian
dalam waktu lama karena biasanya sering
menderita demam berdarah segera
berikan pengobatan dan isolasi agar tidak
menular pada anggota keluarga lainnya.
Jangan lupa segera lapor ke Puskesmas
terdekat agar segera ada tindakan
penyemprotan untuk membunuh
nyamuk yang sudah menjadi vektor DBD.
4. Tingkatkan kekebalan tubuh.
Jika saat ini dalam keadaan sehat
maka perlu tetap menjaga daya tahan
dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Karena pada dasarnya orang tertular

A
khir-akhir ini penyakit
Demam Berdarah Dengue
(DBD) menyebar luas
bersamaan dengan
datangnya musim hujan.
Rumah sakit di beberapa daerah sampai-
sampai tak mampu menampung pasien
DBD. Bahkan ada daerah yang sudah
mengumumkan Kondisi Luar Biasa (KLB)
demam berdarah saking banyaknya
pasien dan ada korban meninggal.
Penyebab penyakit ini ialah virus
Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegepty sebagai faktor
utama, disamping nyamuk Aedes
albopictus. Berbagai upaya dilakukan
selama bertahun-tahun untuk
memberantas vektor ini tapi belum
berhasil.
bahwa pada dasarnya faktor utama
penularan penyakit demam berdarah
adalah penderita itu sendiri, kemudian
nyamuk Aedes aegepty dan orang sehat.
Maka upaya pencegahan yang perlu
dilakukan tidak hanya fokus pada nyamuk
saja. Perlu upaya menyeluruh.
Cara tersebut antara lain:
1. Lakukan 4-M (Menguras, Menutup,
Mengubur, dan Memantau)
Langkah ini merupakan langkah
pencegahan paling umum disarankan
untuk dilakukan. Mulai dari menguras
berbagai tempat penyimpanan air,
menutup tempat penampungan air,
mengubur semua tempat atau sampah
yang bisa menampung air dan tidak
dijadikan sarang nyamuk. Jika
memungkinkan Anda usahakan
memelihara ikan di penampungan air
untuk mengurangi jentik-jentik.
Sebaiknya membubuhkan bubuk abate
pada tempat penampungan air. Abate ini
efektif untuk membunuh larva/jentik
nyamuk di air. Dan yang tak kalah
pentingnya, cegah agar tidak digigit
nyamuk misalnya menggunakan obat
pencegah gigitan nyamuk yang banyak
dijual di pasaran. Bisa juga Anda
menanam tanaman anti nyamuk di
rumah.
3. Pengobatan yang baik dan isolasi
bagi penderita
Jika ada anggota keluarga yang
penyakit termasuk demam berdarah
karena daya tahan tubuh yang lemah.
Itulah sebabnya perlu mengonsumsi
makanan bergizi, olahraga teratur,
banyak minum air putih, konsumsi
suplemen vitamin bila perlu dan tentu
saja hindari tempat-tempat yang sedang
terjadi kasus demam berdarah.
Sanitasi lingkungan menjadi faktor
penting mencegah wabah demam
berdarah. Maka dari itu, kebersihan
lingkungan ini perlu diupayakan
bersama-sama. Sia-sia saja jika satu
keluarga membersihkan rumahnya dari
sarang nyamuk ini sementara keluarga
lainnya tak peduli.[] ah dari berbagai
sumber

Konsultasi

Menyiapkan Anak Diasuh oleh:

Menuju Baligh
Dra (Psi) Zulia Ilmawati

Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi
Keluarga yang dimuliakan Allah, saya
memiliki anak perempuan usia 10 tahun. Dari
tanda-tanda fisik yang tampak sudah terlihat,
kemungkinan tak berapa lama lagi anak saya
akan memasuki usia baligh. Apa yang harus
saya persiapkan untuk anak saya sebelum
memasuki usia baligh? Jazakillah untuk
sarannya.
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.
IL-Bogor
Wa'alaikumsalam Wr.Wb
Ibu IL yang baik,
Baligh adalah kondisi tercapainya
kedewasaan secara biologis. Pada laki-laki
biasanya ditandai dengan suara yang mulai
membesar, tumbuh jakun, mimpi basah dan
sebagainya. Sedang pada anak perempuan
ditandai dengan datangnya menstruasi, buah
dada membesar, dan sebagainya. Usia baligh
tidak tentu datangnya, tidak ada batasan usia
yang pasti. Tapi, masa sekarang cenderung
datang lebih awal. Sebagian anak perempuan
pada usia 9 tahun sudah mengalami
menstruasi. Seorang anak yang telah
mencapai usia baligh akan terbebani hukum.
Seorang yang telah dewasa (baligh) dan
memiliki akal yang sehat secara otomatis
terkena segala konsekuensi dan bertanggung
jawab penuh terhadap seluruh perbuatan
yang dilakukannya. Akan mendapat pahala
jika melakukan perbuatan wajib dan sunnah
dan berdosa ketika meninggalkan perbuatan
wajib atau melakukan perbuatan haram.
IL yang baik,
Masa baligh masa yang tidak mudah
bagi anak-anak. Sebagian akan merasa
bingung dan gelisah menghadapinya.
Bahkan sebagian yang lain mungkin tidak
berani bercerita kepada orang tua sendiri.
Karena itu, penting bagi orangtua untuk
selalu mengamati perkembangan anak dan
mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan,
baik secara fisik, mental, ilmu maupun amal
sehingga saat baligh kepribadiaan Islam anak
telah terbentuk. Walhasil, anak telah terlatih
untuk mengendalikan pola pikir dan pola
sikapnya berdasarkan Islam serta siap untuk
menerima segala konsekuensi syariah yang
dibebankan kepadanya. Maka, menjadi
kewajiban orang tua untuk mempersiapkan
anak tentang pemahaman baligh, apa itu
baligh, mengenalkan tanda-tandanya, dan
konsekuensinya .
IL yang baik,
Kesiapan seorang anak menghadapi
masa baligh sangat tergantung pada
persiapan yang dilakukan oleh orang tua
dalam masa-masa mumayyiz (kanak-kanak).
Banyak orang tua yang tidak menyadari
datangnya masa baligh pada anaknya. Tiba-
tiba para orang tua sudah mendapati putra-
nya berubah suaranya, berubah penampilan-
nya ataupun mendapati putrinya tengah
kebingungan ketika mendapatkan haid
pertamanya. Bahkan karena ketakutan-nya,
beberapa anak perempuan menanyakan ke-
jadian haid yang dialaminya kepada teman- Ilustrasi
nya. Akibatnya, sebagian mereka mengalami
shock, tidak siap dan mengeluh setiap kali
IL yang baik,
mereka mendapati siklus bulanannya datang.
Anak usia baligh semestinya juga sudah
memililki kemandirian dan tanggung jawab.
IL yang baik,
Maka sebelum memasuki usia tersebut,
Mempersiapkan anak-anak memasuki
latihlah anak untuk bertanggung jawab dan
usia baligh tidak hanya semata-mata
mandiri. Bekali anak dengan ketrampilan
mempersiapkan mereka secara individu
hidup yang dapat membuatnya mandiri
untuk bisa menjalani hidup, tetapi juga dalam
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
rangka menjalankan tugas mulia sebagai
Ajarkan dan biasakan adab-adab (akhlak
hamba Allah. Kokohkan akidahnya, bangun
Islami) terhadap orangtua, saudara, guru,
pola berpikirnya agar seiring dengan
teman, tetangga, dan lain-lain. Bekali anak
masuknya usia baligh. Sehingga tidak hanya
berubah fisiknya, tapi juga aqliyah dan pola tentang fikih thaharah khususnya terkait
pikir anak serta mentalnya. Ajak anak berpikir dengan cara membersihkan darah haid,
dan berdialog tentang konsep-konsep mandi dan sebagainya. Memasuki usia ba-
kehidupan, khususnya sebagai Muslim. ligh, biasanya juga mulai muncul keterta-
Biasakan mengerjakan hal-hal yang wajib rikannya dengan lawan jenisnya. Jelaskan
ataupun sunnah, khususnya shalat dan pada anak tentang tata cara bergaul dengan
shaum. Jelaskanlah bahwa perintah Allah lawan jenis. Mulailah anak dibiasakan terpi-
SWT ada yang bersifat wajib atau sunnah, sah antara anak laki-laki dan perempuan,
sedangkan larangan-Nya ada yang bersifat sambil dijelaskan akibat pergaulan yang
haram atau makruh berikut konsekuensinya. bercampur-baur di dalam kehidupan umum.
Semoga Ananda siap memasuki usia baligh.[]
26 Ustadz Menjawab
Seputar Ikhtilat Pria dan Wanita
Tanya :
Ustadz, mohon dijelaskan tentang ikhtilat, pengertian
d a n b a t a s a n - b a t a s a n nya ! ( Ay u. Tu l u n g a g u n g.
+6285850936xxx)
Jawab :
Ikhtilat (campur baur pria wanita) adalah adanya
pertemuan (ijtima') dan interaksi (ittishal) antara pria dan
wanita di satu tempat. (Sa'id Al Qahthani, Al Ikhtilath Baina
Ar Rijal wa An Nisaa`, hlm. 7).
Dari pengertian ikhtilat tersebut, terdapat 2 (dua)
kriteria ikhtilat; pertama, adanya pertemuan (ijtima') pria
dan wanita di satu tempat yang sama, misalnya di
kendaraan umum, jalan umum, pasar, rumah makan,
ruang kelas, ruang kantor, dan sebagainya. Kedua, adanya
interaksi (khilthah, ittishaal) antara pria dan wanita,
misalnya berbicara, berpandangan, memberi isyarat, ber-
gurau, bersalaman, bersentuhan, dsb. (Sa'id Al Qahthani,
Al Ikhtilath Baina Ar Rijal wa An Nisaa`, hlm. 8-9).
Maka dari itu, jika hanya terjadi pertemuan tapi
tanpa interaksi, tak disebut ikhtilat. Misal, laki-laki dan
wanita yang duduk bersebelahan di kereta api dan di
antara keduanya tidak terjadi interaksi apa pun, seperti
berbicara, dan sebagainya. Demikian pula jika terjadi
interaksi tapi tak terjadi pertemuan di satu tempat, tak
disebut ikhtilat. Misal, laki-laki dan wanita yang berbicara
via telepon sedang keduanya berada di dua tempat yang
berbeda.
JAKARTA
Bingung Memilih Informasi yang Benar? BACA
TELPON AGEN KAMI SEKARANG JUGA UNTUK BERLANGGANAN
Jakarta Pusat : Yudi 0858 8324 0048; Jakarta selatan: jagakarsa: Joko Prasetyo
081288020261; Tanjung Barat: Abu Mahariq 08211471011; Cilandak: deni 0856
7039 810; Kebayoran Lama: A Zidan Telp. 081510642452. Jakarta Barat : Slipi: Luqi:
08567100480; Kebayoran baru: Abu Zidan 08973747576, kalideres: Abdurrahman
081330145148. Jakarta Timur: Cipayung: Bini Santoso Hp 081311447433;
Jatisampurna (Kranggan): Joko Hp. 0813 83265915. Ciracas: Irfan Telp. 021-
32584167/ 083873930179. Duren Sawit: Ali Akbar 08111898408. Cakung: Yusuf
081511748827. Cempaka Putih: Hamzah, Klender: H. Abd Rahman S. 021-860
9612; Utan kayu: Adeng 081334670290; RS Islam Pondok Kopi Jaktim Agus Hamzah
Hp 081317000605. Jakarta Utara : Koja: Akrom 085283435391; Yudi 0858 8324
0048;
JAWA BARAT
KOTA DEPOK: Beji: Marno 085310016820; Panmas: Ahmad Nurudin 081906329055;
Sukmajaya: Suchail 085265214074; UI: Toko Buku Yasmin Masjid UI
BOGOR: Kab. Bogor Tedi 085717365900; Cibinong: Andi Zaenal 085781657658; Kota
Bogor: AZIZ 087870272733; Tanah Sereal: M.Izzata 081513336199/ 081381361993
Sukabumi (Cisaat): Feri 085723285645; Sukabumi (Cikole): Yusuf 085860043655;
Sukabumi (akhwat): Ita Hartati 081563122853 / 081382502197; Cianjur: Abu Ihsas
087778880443
KOTA BANDUNG: Ade Sudrajat 085659366738, Asoed 085759159591; Ujung
Berung: Amas K 085722205307; Cimahi: Azhari 0817 0228 025 / 0812 2295 0448
Tlp. 022 92557147; Padalarang: Furqonudin 0813 9439 5445; Regol: Dodiman Ali
082276542224; Bojongsoang: Ahmad Mulyana 081573059743; Cangkuang:
Anggara Kelana Hp. 085795910367; Babakan:Amril Muhtadi 088218245478/
085659269342
KABUPATEN BANDUNG: Solokan Jeruk: Alit Haeruman 085722597660; Ciparay: Mara
08980013003; Majalaya: Arifin 087824035731; RancaEkek Barat: Budi Saifullah
085659110054; Rancaekek Timur: Dr Irianti 08157154194; Cileunyi: Sandi Wardiman
081573989999.
Kota Sumedang: EnceHidayat 081572024919; Jatinangor: Asoed 085759159591;
Tanjungsari: Cucu 085220659636; Majalengka kota: Diding 085323452176;
Majalengka (Jatiwangi): Soni Irawan 081313479481; Cirebon:Acong 085224008686;
Indramayu (Kandnghaur): Syafrudin 089608148991; Indramayu (Krangkeng):
Nurman 085759873636/ 081380444895; Indramayu (Anjatan): Abu Zakhi
085724071364; Kuningan: Suwaji 08170969411/ 081219109411; Garut: Tantan
Santana: 089610931582; Ciamis: Yayan 087826628503; Banjar: Oyah Rokayah
085793586409; Tasikmalaya: Sugi 085220010475;
KOTA BEKASI: Jumadi 021 71398949; Bekasi Timur: Yusuf 08881054020; Cikarang
Abu Rifadh 081319873253; Abu Zafiroh 0878899091133; Rasa 085714899471;
Karawang: Abu Hamzah 0816842819/02679154424, Purwakarta: Ahmad Sapan
0817 4872742. SUBANG: Dindin Awaludin 0812 9515 489; Cikampek: Wahid Ali 0821
1081 0495;
BANTEN
SERANG: Nizar, Pesantren AL abqory, Hp 085295121283/ 085716791554.
Pandeglang: Muhamad Faiz Hp 0852 10514141; TANGERANG: Rahmat Nur 0813
8610 2196/ 0888 1888 588; Ali (Granada Agency) 021-9977 8904; Tangerang Kota:
Abu Hanif Hp. 085311050252 / 087771674545; CIPUTAT: Abu Fariz Hp. 0815 978
5498.
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Diasuh Oleh: Ust M Shiddiq Al Jawi
Ikhtilat hukumnya haram, kecuali ada dalil syariah
yang membolehkan ikhtilat dalam aktivitas tertentu. Dalil-
dalil yang menunjukkan haramnya ikhtilat terdiri dari
sejumlah dalil syar'i, yang dipahami secara dalalatul
iltizam, yaitu dalil-dalil itu mengharamkan satu hal,
namun pada saat yang sama mengharamkan hal lain yang
cakupannya lebih umum/luas sebagai konsekuensi
logisnya, yaitu ikhtilat antara pria dan wanita. (Al Mausu'ah
Al Fiqhiyyah, 2/290-291) :
Di antara dalil-dalil tersebut; pertama, Islam meng-
haramkan laki-laki memandang aurat wanita yang bukan
mahramnya walau hanya selembar rambutnya. Rasulullah
SAW bersabda, ”Seorang perempuan jika telah haid maka
tidak boleh dilihat darinya kecuali wajahnya dan tangannya
hingga pergelangan tangan.” (HR Abu Dawud, Al Marasil
ma'a Al Asanid, Kitabul Libas, hlm. 215).
Kedua, Islam mengharamkan wanita untuk mem-
perlihatkan auratnya kepada laki-laki yang bukan mah-
ramnya meskipun hanya leher wanita tersebut. Rasulullah
SAW bersabda,”Sesungguhnya kita telah dilarang untuk
memperlihatkan aurat kita.” (inna nuhiina an tura
'auratuna). (HR Al Hakim, Al Mustadrak, no 4984).
Ketiga, Islam telah memerintahkan untuk menun-
dukkan pandangan (ghadhul bashar), yaitu tidak me-
mandang kepada aurat lawan jenis. (QS An Nuur [24] : 30-
31).
Keempat, Islam telah mengharamkan seorang wa-
nita untuk melakukan perjalanan sendirian walaupun
JAWA TENGAH
Semarang; Cahaya Umat 08174156771. Rembang: Bp. Jady 085290471147. Pati:
Bp. Edi 085726364422. Kudus: Isham Agency 085876767330. Jepara: Ghuroba
Agency 085290730166. Blora: Fauzi 085878718661; Ungaran: Fazsy Agency
085865286444. Salatiga: Ummah Wahidah Agency 0812 2890594. Purbalingga:
Amin Agency 085227085935; Banjarnegara: Adi Agency 081334670290; Kendal:
Almira Sahda Agency 08156548388.Pekalongan: Bp Ridho 081325075511. Klaten:
Ahmad Faiz 0852 9102360; Solo : Abu Yusro 0817 443051. Sragen: UD Salsa Bila
0852 93711479. Boyolali: Wasith, Bendan, 0815 7641207. Wonogiri: Royyan 0813
29317863. Sukoharjo: Abu Ibrahim (0271) 7560751. Purworejo: Yasin, 0813
28710443. Magelang: Pustaka Maqwa 0293-5500222, Hp 081328665825. Cilacap :
Sulthon Agency 0856 47673766, Rahmat 08157933384. Purwokerto: Faizah Agency
081905352881. Pemalang: Ridho 081234170701 ; Wonosobo: Marsaid
085642528252; Temanggung: Wahyu 0817 270 329. Tegal: Surahman
085759094704 ; Brebes: Anam 087730503341. Slawi: Guntur 081542160113;
Batang: Na’im 085878282880; Demak: Slamet 087746163800
JAWA TIMUR
Surabaya: Wacana Islamiyah Agency 031-5993408 / 71494080, Zahro Agency Hp
08563118552 / 085706631975, Anjik Permata Agency 031-71251217, Faizah
Agency, Jl. Ketintang 031-72732961. Container Crane Agency 0857 3133 2733; Aulia
Agency 031-72536907; Kediri: Jafar kholid 0857335120999; Jombang: Jundi Muda
Agency 0321-5147405. Pasuruhan: Pustaka Arrisalah, 03437831801. Sidoarjo: Ar
Rowi Agency 031-71654022/ 081703742236. Probolinggo: Rahmania Agency 0335-
682890/ 08124952963 Jember : Kamil Agency 0331-330124 Hp.08123254134.
Gresik : Nada Agency 081553401845 Gresik: Media Ummah Agency 081615063909
Ngawi : Smile Center 0351745934. Madiun : Luqman Agency 0351495027 Hp.
081335668774. Lumajang : Aftoni Agency 0334-884121 Hp. 081336762535.
Banyuwangi : Khasanah Semesta 0333-7765856 Hp. 081358332444. Kediri : Al
Ma'ruf Agency 0354-7061173 Hp.081931036614. Tuban : Cipta Agency 0852
30316968. Bojonegoro : Harik Agency Lebak Kulon 0852 32590536. Malang : Zhafira
Agency Hp. 085755253941 . Tulung Agung : Kios Muslim “Arinal Haq” Hp. 0852 3354
8294; Sampang : Cendekia Agency 0817 03630599. Sumenep : Rusliy Agency 0328-
7710028 Hp. 081703030119. Bangkalan : Global Partner Agency 031 81045451,
087849943666 . Pamekasan : Ust Harun 0813 3285 6752/ 0819 1379 6115;
Mojokerto : Wahana Karya 0321-7174466, Hp. 08563439049. Situbondo : Media
Umah,Irfan, 033 80673015 Hp. 08113502243. Magetan : Forkisma Agency 0351-
7681700/ 081803424179 . Nganjuk : Candra Agency 035 86132967 Hp 0857 3544
4488; Blitar: Mukhlish Agency Telp. 0342-809515. Lamongan : Hari Agency Hp 0856
4508 2121;
YOGYAKARTA
Yogyakarta : Nur Widianto Hp. 0811 2503937; Gunung Kidul : Anang Ma'ruf 0274-
7406061/ 08175463111. Sleman : Jumardi Yanto 0811 2503937. Abu Khilafah 0818
0720 3377; Bantul : Farid Ma'ruf Telp. 0274-2660609/ 08175423370. Kulonprogo : M.
Hanif Telp. 0274-7131593.
SUMATERA
Lampung: Samsu 085758753334/ 085267454582; Kalianda: M. Ihsan
081369517774; Palembang: Syaiful Islam 08197815225; SumBar (Padang): Ardion
081374430899; Pekanbaru: Ihsan 08126809055/ 081365609191; Rokan hilir Riau:
Syahroni 081261964901/ 085271302401/ 085668491837; Bengkulu: Syahril
untuk menunaikan haji jika tidak disertai mahramnya.
Rasulullah SAW bersabda, ”Janganlah seorang laki-laki
bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang perempuan,
kecuali [perempuan itu] disertai mahramnya.” Lalu seorang
laki-laki berdiri lalu berkata,”Wahai Rasulullah, sesungguh-
nya istriku telah berangkat untuk menunaikan haji
sedangkan aku telah ditetapkan untuk mengikuti perang ini
dan ini.” Rasulullah SAW bersabda,”Kalau begitu pergilah ka-
mu dan berhajilah bersama istrimu.” (HR Muslim, no 1341).
Kelima, Islam telah menjadikan shaf wanita di masjid
berada di belakang dan terpisah dengan shaf pria.
Rasulullah SAW bersabda,”Sebaik-baik shaf bagi laki-laki
adalah yang paling depan, dan seburuk-buruknya adalah
yang paling belakang. Sebaik-baik shaf untuk wanita
adalah yang paling belakang, dan seburuk-buruknya
adalah yang paling depan.” (HR Muslim, no 440).
Dalil-dalil syar'i di atas menunjukkan bahwa secara
umum ikhtilat antara pria dan wanita hukumnya adalah
haram. Dengan kata lain, pria dan wanita hukum asalnya
wajib terpisah (infishal), tak boleh bercampur baur.
Namun keharaman ikhtilat tersebut dikecualikan
dengan dua kriteria sbb; Pertama, jika ada dalil syariah
tertentu yang membolehkan adanya interaksi pria dan
wanita, misalnya berjual-beli, menuntut ilmu, thawaf,
berobat, bersilaturahim (dengan kerabat/dzawil arham).
Kedua, jika interaksi tersebut memang mengharuskan
pertemuan (ijtima'). Jika dua kriteria ini terpenuhi maka
ikhtilat pria dan wanita diperbolehkan. Wallahu a'lam.[]
Siswanto 081996238005; Jambi1: Siti Juni 089602772286; Jambi2: Yunaedi
!
085266605704; Batam1: Dodi supriyadi 085218400205; Batam2: Nurul Izzati
08992009197; Tanjung Pinang: Erwin Susanto 0811774272; Pangkalpinang: Sungai
Liat Ivan 087774999913; Pangkalpinang2: Berry 085369488605
MEDAN: Salman. Jl. Eka Rasmi No.72, Kel Gedung Johor Hp. 0819 6000180/ 0852
6276 5025/ 0813 9713 1505; Junaidi Agency Hp. 0852 7029 2450; TB Khilafah (061)
76575301 Hp. 085261768890; Taher 0857 6182 3531; Amali 0813 7626 1198; Tono
0857 6085 2768; Khalid 0813 7690 6741; Miko 0852 6176 2818; Kab. Batubara: Yudi
Setiadi Hp 0813 7005 0017; Deli Serdang : TB IQRO' MEDIA 085361997066. Sergai:
Biru Ponsel Hp 0812 6452 009; Dolok masihul Lilik Hp 0853 6027 5189; Tebing:
Nilwan Hp. 0813 9760 3789; Binjai: Auliya Rasyidah, 76274439. Darto 0813 9777
7531; Padang Sidempuan: Maratua Simanjuntak Hp. 0813 7622 4487; ACEH: Banda
Aceh: Rahmat Basuki 0852 62552485/ 081360241061. Meulaboh: Rusmanita 0813
60021154/ 0852 77182174.
SULAWESI
SULSEL: Makassar, Ahmad Danial 085242144840. Bantaeng: Suharno 0813
20457662, Jeneponto: Said Hp. 0813 55669269; Gowa: Abd Hafiz Thoha 0411-
5318997/ 081355099626, Maros: Rahmat Telp. 0411-2303382 Hp. 0852 4277
3082; Parepare : Muh Shaleh 0852 99066543, Palopo : A. Massiwa Hp.0852
99235946, Barru: Mukti Alimin 0813 42671857, Pangkep: H. Erwin/ H. Onge
081355613017. Luwu Timur: Trisno 0813 55406162. Luwuk Banggai: Shodiqin 0856
56711376; SULTRA : Kendari: Pondok Pengurus Masjid An Nuur Bpn Puuwatu Kota
Kendari - Wildan Abdu 0852 4204 9062. SULTENG: Palu: Sardi 0853 4120 9250;
MALUKU: Ternate: Sabarudin Hp. 0813 40187185/ 08124493965/ 0921 3302034;
Sulawesi Barat: Andi rahmawan 081354622248; Mamuju: Haris 081355106685.
Majene: Syafril 085299100068, Mamasa: Muhammad Yusron 081342682787.
KALIMANTAN
KALSEL : Banjarmasin. Umar S.Pd 0857 5260 6267; Toko Buku JAILANI
085950094275 Jl.Gandaria2 No38 Kebun Bunga. Wahyudi TB Al Ashar Jl Brigjen H
Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin 0511 240 942; Banjarbaru: Natsir Telp. 0511
7560103. KALBAR : Al-Ponty Agency 0852 52585193. Violeta Agency 760589,
Pontianak: Pramitha 089693221648; KALTIM : Balik Papan: Imam Sujono Hp. 0815
20368808. Balikpapan Utara: Abu Ridho 08125343526. Tanah grogot: Fahliannor (Abu
Karamah) 085393481117. Tarakan: Mansyur 0852 47424945; Berau : Madzudi/ TB
Kiass 085246080726. SAMARINDA: Hamsan Hp 0852 5017 2441; KALTENG :
Palangkaraya: Muhjidin Nur Hp. 0821-5678-1924, Firdaus agency 0812 5151011,
Abu Farhan Supianur; Jl. Merak 0813 48149268. Aldila 0852 4861 7839; Pangkalan
Bun: Mursyid Alfandy 0852 5288 1980/ 0857 5267 9700; Barito Timur: Agus
Supriyanto 0857 51551682, Buntok: Siti Jubaidah Jl Pelita Raya 0815 2808748;
NTB: Mataram: Al Hamdhoni Jl Gunung Merapi no. 162 Hp 08786428111.
NTT: Kupang: Anto Hp 0852 5321 8686;
BALI: Denpasar: Achmad syawaludin 085237927919; Yoshi Kab Buleleng Singaraja
0813 4384 80190
PAPUA : Jayapura: Giri 0813 4463 5563; Sorong: Muh. Ja'far Abdullah 0852 4444
8979; Merauke: TB Sakura Jl Irian Seringgu Lukman Abdillah 085244229037
Dapat dibeli di toko Gunung Agung Se-Jabotabek dan Toko Buku Walisongo Kwitang Jakarta Pusat
Pendaftaran dan perubahan keagenan,
Hubungi: Muh. Ihsan 0857 1104 4000
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Buruh Ideologis
Sebagai Mesin Perubahan
M
enjelang era reformasi dan pasca
reformasi kiprah buruh sebagai agen
perubahan boleh dikatakan sejajar
dengan mahasiswa. Semenjak kasus
pembunuhan Marsinah, seorang aktivis
buruh pabrik di Porong Sidoarjo pada Mei 1993, kebe-
ranian masyarakat Indonesia untuk melakukan berbagai
aksi demonstrasi mengkritik pemerintah yang seolah
padam pasca peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari
1978 ) pun berkobar kembali, sehingga pada Mei 1998,
lima tahun setelah meninggalnya Marsinah, rezim Orde
Baru yang berkuasa selama 32 tahun pun akhirnya
tumbang. Pasca reformasi, serikat-serikat buruh pun
bermunculan.
Gerakan kaum buruh yang militan, pantang menye-
rah, dan terorganisir seringkali membuat rezim peme-
rintah negeri ini kewalahan dan pada akhirnya memenuhi
tuntutan para buruh. Inilah bukti nyata betapa besar
peran positif buruh dalam bidang ekonomi dan politik
negeri ini.
Sayangnya, hingga saat ini nasib kaum buruh masih
tertindas oleh rezim penegak sistem kapitalisme yang
menjajah mereka dengan upah murah, pajak, iuran listrik,
air, dan kesehatan yang seharusnya disediakan gratis oleh
negara. Kekayaan alam Indonesia berupa emas, minyak
bumi, gas dan sebagainya yang seharusnya menjadi hak
milik rakyat negeri ini dirampok oleh para kapitalis asing
seperti PT Freeport. Bahkan, ideologi sosialisme komunis
pun mulai kembali menancapkan kuku penjajahannya
kepada rakyat negeri ini dengan Cina sebagai aktor
utamanya.
Wacana permohonan maaf presiden kepada PKI
(Partai Komunis Indonesia), kasus penempelan simbol
palu arit di beberapa kampus, bercokolnya Petrochina
sebagai perusahaan eksplorasi gas dari Cina yang mampu
Kenapa Kita Tidak Lebih Militan
Ketimbang Mereka?
P
ada dasarnya sikap militansi itu merupakan
sikap yang istiqamah dalam berpegang teguh
dengan nilai-nilai Islam untuk menerapkan
pada dirinya dan juga sikap istiqamah untuk
memperjuangkan nilai-nilai Islam itu sepan-
jang kehidupan seorang Muslim. Itu yang kita sebut
hakikat militansi yang sangat terkait dengan nilai kebe-
naran. Militansi Muslim adalah komitmen seseorang da-
lam berpegang teguh menerapkan kebenaran pada
dirinya, mengamalkannya dan sekaligus mendakwahkan-
nya dan memperjuangkannya dalam semua kondisi yang
ada.
Di dalam Alqur'an dikatakan “...laa yakhofuna
laumata laaim ,” mereka tidak gentar ketika berada di jalan
Allah dalam menerapkan nilai-nilai kebenaran pada
dirinya atau memperjungkan nilai-nilai kebenaran itu dan
mereka tidak takut sedikitpun terhadap celaan, kritikan
dan berbagai bentuk rintangan, kendala dan juga lainnya.
Sehingga dengan demikian tidak benar kalau kata
militansi itu dikaitkan dengan penyimpangan dan
kebathilan karena kata ini dipersempit dengan kata
militansi Islam yang maknanya adalah keteguhan dalam
Oleh: Nanang Setiawan, Ketua Forum Buruh Ideologis Kabupaten dan Kota Pasuruan
" merampas " jatah gas untuk BUMN sekaliber PLN hingga
membebani biaya operasional listrik untuk rakyat,
ditambah dengan dominasi negeri tirai bambu tersebut
dalam berbagai proyek pengembangan infrastruktur di
negeri ini mulai dari proses perencanaan, pengadaan
barang dan jasa hingga konstruksi menjadi bukti tak
terbantahkan akan hadirnya kembali komunisme sebagai
ancaman bangsa.
Penerapan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) men-
jadi senjata politik yang efektif guna menekan posisi
buruh dalam negeri, sekaligus menebar ideologi kapi-
talisme Barat dan komunisme gaya baru ala Cina. Di balik
serbuan puluhan ribu tenaga kerja dari Cina yang ditemu-
kan belakangan ini, terungkap bahwa sebagian dari para
pekerja Cina tersebut adalah para narapidana. Astagh-
firullah. Maka, tak pelak lagi, peran kaum buruh sebagai
salah satu kelompok revolusioner sangat dibutuhkan un-
tuk menyelamatkan negeri ini dari penjajahan ideologis.
Di dalam Alquran Allah SWT berfirman: "Sesung-
guhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
hingga mereka sendiri yang berupaya merubah nasib
mereka." ( TQS. Ar Ra'du: 13 )
Yang Harus Buruh Lakukan
Sesuai paparan di atas, maka akar dari semua
problem buruh ini, adalah penerapan sistem demokrasi
sekuler yang terbukti nyata selama 70 tahun lebih
menyengsarakan kehidupan bangsa. Sistem sekuler
adalah sebuah sistem yang memisahkan agama dari
kehidupan (fashluddin 'anil hayah). Sistem terlaknat inilah
yang memberi ruang kepada ideologi kapitalisme dan
sosialisme/komunisme beserta para penganutnya untuk
melakukan penjajahan kepada kaum buruh dan rakyat
negeri ini.
Di dalam Alquran, Allah SWT mengingatkan kepada
Oleh: Sheh Muhammad, S.Pd, Aktifis Islam Indralaya Kab. Ogan Ilir
berpegang teguh pada kebenaran.
Militansi Muslim adalah keistiqamahan dalam
menerapkan nilai-nilai kebenaran dan memperjuangkan
sepanjang kehidupannya. Dalam terminologi Alquran
yang termasuk dalam pesan Allah “Yaa ayyuhalladzina
aamanu ittaqullaha haqqa tuqatihi walaa tamuutunna illa
wa antum muslimun.” Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar
takwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam
keadaan Islam, dalam keadaan tunduk kepada Allah SWT.
Para mufasirin sepakat bahwa yang dimaksud dengan
walaa tamuutunna illa wa antum muslimun adalah sikap
istiqamah atau sikap militan dalam keislaman, bukan
sikap yang turun naik, fluktuatif, apalagi turun terus, tidak
naik-naik.
Setiap ideologi akan melahirkan sikap militan.
Jangan heran kalau orang komunis sangat militan dalam
menyebarkan komunisme-nya. Jangan heran kalau orang
sekuler dan liberal akan menyebarkan ideologi sekuler
dan liberal-nya. Jangan heran pula kalau orang Nasrani
militan dalam melakukan kristenisasinnya. Dan jangan
heran juga dengan orang yang ideologinya membenci
Opini 27
kita semua akan bahaya sistem sekuler ini: “Dan hendaklah
kalian berhukum dengan hukum - hukum Allah SWT, dan
waspadalah terhadap upaya mereka untuk memalingkan
kalian dari sebagian apa yang diturunkan Allah (syariat
Islam)." ( TQS. Al Maidah: 48 ).
Maka langkah troubleshooting (penyelesaian masa-
lah) yang harus dilakukan adalah melakukan overhaul
(membongkar) sistem sekuler dan menggantinya dengan
sistem pemerintahan Islam yang berdasarkan Alquran
dan As Sunnah yang telah disebut oleh Kanjeng Nabi
Muhammad SAW dalam haditsnya dengan nama Khilafah
Islamiyah 'ala minhajin nubuwwah.
Sistem ini telah terbukti nyata menyejahterakan
dunia selama lebih dari 13 abad, bahkan negeri kita pun
pernah merasakan nikmatnya hidup di bawah naungan
khilafah pada era Walisongo dengan kesultanan Islamnya
pada abad ke 15-19 Masehi. Pada masa itu tak ada satupun
buruh dan warga negara yang dizalimi dan kesejahteraan
mereka terjamin dengan baik.
Oleh karena itu, sudah saatnya kaum buruh dan
seluruh elemen masyarakat bekerja dengan penuh
semangat, bahkan jika perlu kerja lembur dan longshift
untuk meraih kesejahteraan hidup dan meraup pahala
yang sebanyak - banyaknya, karena pada hakikatnya kita
semua adalah buruh (baca: hamba) Allah SWT yang wajib
tunduk dan patuh kepada syariat-Nya, menerapkan
hukum-hukum Allah SWT secara total dalam naungan
sistem Khilafah Islamiyah sehingga kita mendapatkan
safety (keselamatan) di dunia maupun di akhirat.
Langkah kongkritnya yakni dengan selalu menjalan-
kan K3, yaitu: Kemauan kuat, Kebenaran, dan Keikhlasan
dalam mengamalkan konsep IM3 ( Istiqamah Mempela-
jari, Mengamalkan, dan Mendakwahkan ) Islam sebagai
ideologi. Buruh bersatu tak bisa dikalahkan, buruh bersatu
tegakkan khilafah. Allahu Akbar![]
Islam, dengan menyebarkan opini-opini jelek tentang
Islam, membuat skenario supaya Islam terlihat anarkis,
ekstrim, kotor dan miskin, Nabi Muhammad SAW mereka
hina, pelecehan simbol-simbol Islam dan sebagainya,
yang mereka tidak akan henti-hentinya menghinakan
Islam dengan sikap militansi mereka.
Yang harus kita herankan kenapa kita tidak lebih
militan ketimbang mereka? Kok kita yang berada di jalan
yang benar tidak lebih militan ketimbang mereka? Nah
inilah yang harus kita heran, yaitu terhadap sikap Muslim
yang tidak berpegang teguh pada kebenaran dan
memper-juangkan kebenaran itu. Harusnya lebih militan
sehingga dengan militansinya itu maka potensinya akan
menjadi berkali-kali lipat dibandingkan dengan potensi
mereka yang juga militan, sebab mereka dalam
kebathilannya.[]
Kirimkan opini Anda terkait isu aktual
dengan perspektif Islam ke email:
pembaca.tabloidmu@gmail.com
Panjang tulisan sekitar 3500 karakter.
Sertakan pula foto diri dan biodata
singkat.
28 Mancanegara Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016

Kegagalan ‘Proyek Demokratik’

Arab Spring bagi Kaum Perempuan
Hanya revolusi Islam sejati yang dapat menghantarkan ke masa depan yang bermartabat!

J
anuari dan Februari ini
menandai 5 tahun sejak
awal terjadinya pem-
berontakan di Tunisia,
Mesir, Yaman, Libya, dan
Suriah melawan rezim-rezim
diktator brutal. Api harapan
dinyalakan di antara sebagian
orang, bahwa menggantikan pa-
ra tiran dengan demokrasi seku-
ler akan membangun martabat
bagi masyarakat dan mencipta-
kan masyarakat yang adil dan
makmur.
Kaum perempuan mema-
inkan peran penting dalam aksi-
aksi protes yang menyebabkan
jatuhnya para diktator, serta
lahirnya demokrasi sekuler. Di
beberapa negara sistem demo-
krasi ini diklaim akan mening-
katkan status dan hak-hak kaum
perempuan di dunia Arab. Na-
mun lima tahun telah berlalu,
'Proyek Demokratik' ini tidak
pernah mengantarkan apapun
bagi kaum perempuan di wila-
yah-wilayah yang bergolak. Ke-
cuali sekadar janji-janji yang tak
ditepati dan mimpi-mimpi yang
hancur berkeping-keping.
Tunisia dan Mesir bahkan
kembali pada situasi masa lalu-
nya. Dua negara ini sekarang
diperintah oleh pemimpin yang
represif, membuat masyarakat
terjerumus dalam ketidakstabil-
an dan ketidakamanan, peng-
angguran dan kemiskinan yang
meluas. Ditambah lagi dengan
terus meningkatnya harga pa-
ngan dan bahan bakar. Semua ini
menciptakan kondisi hidup yang
tak tertahankan bagi kaum pe-
rempuan di dalamnya.
Sementara itu, kaum pe-
rempuan di Libya menderita aki-
bat malapetaka dari kehidupan
di sebuah negara yang gagal,
yang didominasi oleh korupsi
dan kekerasan. Sedangkan kaum
perempuan di Yaman sekarang
menjadi korban-korban tak
berdaya dari perang brutal yang
dikemudikan oleh AS, mengha-
dapi kematian baik akibat bom
dan peluru. Konflik di Yaman te-
lah berakibat bencana kemanu-
siaan kelaparan yang mengan-
cam 6 juta orang.
Lebih jauh lagi, Tunisia
mengklaim bahwa negara ini
memimpin perjuangan bagi hak-
hak perempuan di wilayah terse-
but di bawah sistem demokrasi
sekulernya yang baru melalui
pencabutan atas semua pemba-
tasan CEDAW (Convention on the
ningkatnya kekerasan terhadap
kaum perempuan di negara
tersebut. Konstitusi sekuler ini
juga juga tidak dapat mencegah
percepatan drastis kemiskinan
anak di dalam negeri (lebih dari
50 persen anak-anak saat ini
menderita kemiskinan). Juga
gagal mencegah tingkat peng-
angguran yang dialami lebih dari
seperempat pemuda Mesir. Ter-
masuk tidak dapat mencegah
penahanan, penyiksaan, dan
pembunuhan ratusan perempu-
an yang menentang tiran terba-
ru Mesir, si penjagal – Al-Sisi.
Semua ini menjadi peng-
ingat yang tegas bahwa tidak
secuil pun kebaikan dapat da-
tang kepada putri-putri umat ini
melalui sistem demokrasi seku-
ler kufur buatan manusia. Sistem
kufur ini telah nyata terbukti
tidak mampu memecahkan be-
Melihat kondisi tersebut,
Muslimah Hizbut Tahrir menyeru
kepada Muslimah di seluruh du-
nia untuk menolak kebohongan
kolonial Barat. “Menolak kampa-
nye bahwa keselamatan kita
terletak pada masa depan de-
mokrasi sekuler untuk negeri-
negeri kita. Sebuah kebohongan
yang menipu kaum perempuan
agar terlibat dalam siklus per-
juangan yang sia-sia dan telah
memberikan konsekuensi yang
penuh malapetaka pada kehi-
dupan mereka. Kami katakan,
cukup untuk menerima peng-
akuan atau penghargaan kecil di
dalam konstitusi dan parlemen,
yang tidak menawarkan apa-apa
bagi kaum perempuan kecuali
remah-remah,” begitu bunyi
seruan Muslimah HT.
Mereka pun mengajak
Muslimah untuk bergabung

Meluruskan Agenda Elimination of all forms of Dis-

crimination against Women atau
gitu banyak masalah politik,
ekonomi, dan sosial yang meme-
dengan Muslimah Hizbut Tahrir
dalam perjuangan mulia untuk

Politik Perempuan Konvensi Penghapusan Segala

Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan). Negara ini juga
eperti biasanya, media hanya mengungkapkan arus perubahan mengadopsi Pasal 46 yang
ngaruhi perempuan di dunia
Muslim dan di negara-negara
lain dari Timur ke Barat. Oleh ka-
rena itu, melanjutkan kehidupan
sebuah revolusi Islam yang mur-
ni untuk menegakkan sistem
Allah, yakni Khilafah Rasyidah
yang berdasarkan metode kena-

S yang searah dengan kepentingan opini mereka. Gerakan

kebangkitan perempuan Arab seakan-akan hanya mengharapkan
sistem pemerintahan demokratis sebagai antitesis kediktatoran yang
melegalisasi kesetaraan gender
penuh ke dalam konstitusinya
yang baru; atau mendirikan ke-
seimbangan gender dalam ma-
mereka gugat. Seruan khilafah cenderung dipinggirkan diganti dengan
demokrasi-sekuler. jelis yang terpilih. Namun apa
Padahal aktivis Hizbut Tahrir ikut mengambil peran dalam yang terjadi, semua itu tidak ber-
mengarahkan kebangkitan menuju arah yang shahih. Para aktivis pengaruh apapun untuk mem-
Muslimah Hizbut Tahrir di Yaman, Tunisia dan wilayah Arab lainnya turut perbaiki kehidupan kaum pe-
berada di garis terdepan dalam revolusi melawan ketidakadilan dan rempuan. Saat ini hampir 1 dari 2
tirani. Mereka sabar dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan perempuan di negara ini menja-
bersemangat untuk hidup. di korban kekerasan, pengang-
Mereka tidak hanya duduk berpangku tangan, melainkan terlibat guran hampir mencapai 30 per-
penuh dalam pergerakan besar di lapangan, barisan perjuangan dan sen, dan sekitar 1 dari 6 pendu-
tuntutan terhadap kejatuhan rezim dan kroninya, serta dihapuskannya duk berada di bawah garis ke-
korupsi dengan segala bentuknya. miskinan.
Para Muslimah Hizbut Tahrir menyadari bahwa perjuangan Demikian pula di Mesir,
mereka belum berhenti meskipun mereka berhasil menurunkan rezim. konstitusi sekulernya yang baru,
Bahkan saat ini mereka harus berjuang melawan arus feminisasi yang yang melegalisasi kesetaraan
dideraskan oleh Barat dan kroni-kroninya demi mencabut perempuan gender yang lebih besar lagi ke
dari peran fitrahnya sebagai penjaga generasi dan keutuhan keluarga dalam hukumnya, juga tidak
serta pengemban dakwah.[] af berkutik untuk mencegah me-
sepanjang jalan demokrasi di
negeri-negeri Muslim kita hanya
bagaikan memegang janji akan
kegagalan berulang kali bagi
kaum perempuan di kawasan ini.
Buah apa yang dapat dipe-
tik dari perjuangan untuk suatu
sistem yang mati seperti ini—di
mana kekerasan, pelecehan
seksual, eksploitasi, dan kemis-
kinan menjangkiti kehidupan ju-
taan perempuan di seluruh
dunia —yang dapat diperoleh
kaum perempuan di dunia Mus-
lim, selain kekecewaan yang
lebih mendalam, penghinaan,
penderitaan, dan mimpi-mimpi
yang hancur? Bukankah Nabi
bersabda: “Dan seorang mukmin
tidak akan terjatuh dalam lubang
yang sama dua kali.”
bian. “Hanya Khilafah sajalah sis-
tem yang akan memutus beleng-
gu rantai penindasan atas kita
karena hanya Hukum dari Tuhan
Semesta Alam (swt) Yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksa-
na, satu-satunya yang memiliki
solusi yang benar untuk setiap
masalah manusia dan dapat
menjamin hak-hak kita sebagai
perempuan serta melindungi
kita dari kekerasan, kemiskinan,
dan ketidakadilan. Oleh karena
itu, hanya melalui kelahiran
sistem Islam ini mimpi-mimpi
kita untuk kehidupan yang ber-
martabat akan terwujud,” kata
kata Dr. Nazreen Nawaz, Direktur
Divisi Muslimah di Kantor Media
Pusat Hizbut Tahrir. [] af
 Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
Masjid di Eropa
yang Awalnya Gereja
M
asuknya Islam di ne-
gara-negara Eropa
membuat semakin ba-
nyak warga Eropa yang
ikut memeluk agama
Islam. Dengan begitu banyak mualaf
yang membutuhkan sarana atau tempat
untuk ibadah. Maka tak heran di Barat,
banyak ditemui gereja-gereja yang
beralih fungsi menjadi masjid. Berikut
masjid-masjid yang dulunya dikenal
sebagai gereja.
Masjid Zakariyya, Bolton, Inggris Masjid Didsbury, Burton Road, Manchester
Pada tahun 1965-1967 para mualaf
di Bolton dan Blackburn sempat tak
memiliki tempat ibadah. Tak jarang mereka harus
meminjam sebuah diskotik yang bernama The
Aspinal untuk melakanakan shalat Jumat. Pada
Masjid Zakariyya, Bolton, Inggris
1967 para mualat mendapat tawaran untuk
membeli sebuah gedung bekas gereja yang
terbakar sebelumnya. Karena kebutuhan
yang mendesak, para mualaf mengum-
pulkan dana dan berhasil membeli ge-
dung tersebut dengan harga 2.750
poundsteerling. Bangunan yang rusak
direnovasi. Kini gedung itu berubah
menjadi masjid yang besar dengan kubah
yang amat berwibawa, lengkap dengan
menaranya.
Masjid Jami' London
Bangunan ini berdiri sejak 1973.
Dulunya merupakan gereja milik peme-
luk agama Kristen Protestan yang dikenal
Masjid Brent, London
sebagai komunitas Huguenot —kelom-
pok Kristen Protestan yang lari dari Pran-
cis. Namun karena jamaahnya terus me-
nurun, gereja itu dijual. Sebelumnya gereja ini
sempat menjadi tempat mempromosikan Kristen
bagi orang-orang Yahudi. Namun upaya gagal
sehingga jumlah pengunjung semakin minim.
Masjid Jami' London
Sempat pula gedung ini menjadi tempat ber-
kumpulnya orang-orang Yahudi dalam beberapa
waktu. Karena gedung ini sering kosong maka di-
pinjamlah oleh kaum Muslim untuk melaksanakan
shalat Jumat. Akhirnya gedung dibeli.
Setelah menjadi masjid permanen,
gedung ini kian terkenal. Maka gedung ini
kemudian disebut masjid jami', meski
bentuknya tak seperti bangunan masjid
lainnya.
Masjid Didsbury, Burton Road,
Manchester
Masjid ini dulunya gereja komunitas
Metodis yang bernama Albert Park.
Gedungnya tergolong bangunan kuno
karena dibangun pada 1883. Namun
pada 1962, gereja ditutup kemudian
dibeli kaum Muslim dan difungsikan
sebagai Islamic Center. Kini masjid ini
mampu menampung 100 jamaah.
Masjid Brent, London
Gedung ini dibeli kaum Muslim dari pihak
Kristen. Karena gereja itu sering kosong, akhirnya
dijual. Masjid yang terletak di Chichele Road,
London NW2 ini mampu menampung
450 jamaah. Kini masjid ini dipimpin oleh
Syeikh Muhammad Sadeez. Meski nama-
nya masjid, gedung ini bentuknya belum
berubah dari aslinya kecuali ada penam-
bahan sedikit.
Masjid New Peckham, London
Masjid ini terletak di dekat Burgess
Park, London Selatan. Sebelumnya ba-
ngunan gereja ini bernama St Marks
Cathedral. Setelah dibeli, oleh Syeikh
Nadzim Al Kibrisi—penyebar Islam di
London—diubah menjadi masjid.[] af
Mancanegara 29
Kronik Mancanegara
Lebih Dari Sejuta Orang Terkepung di Suriah
SURIAH. Lebih dari satu juta warga Suriah terperangkap di wilayah-
wilayah yang terkepung, sebuah laporan terbaru mengatakan, yang menjadi
sebuah tantangan bagi laporan dari PBB, yang memperkirakan hanya ada
separuh orang dari jumlah itu dan telah menuduh beberapa kelompok bantuan
mempermainkan krisis kemanusiaan.
Seperti diberitakan hizbut-tahrir.or.id yang mengutip abcnews, Senin (8/2)
Siege Watch mengatakan 1,09 juta orang tinggal di dalam 46 komunitas yang
terkepung di Suriah, jauh lebih banyak daripada 18 komunitas yang tercatat oleh
PNB. Laporan itu mengatakan kebanyakan orang itu dikepung oleh pasukan
pemerintah Suriah di pinggiran ibukota Damaskus, dan Homs.
Di kota wilayah timur Deir el-Zour, sekitar 200.000 orang dikepung oleh
kelompok ISIS dan pemerintah Suriah.
Laporan itu menyebutkan dua komunitas yang dikepung oleh kelompok-
kelompok oposisi bersenjata.
PBB mengatakan suatu wilayah dianggap terkepung jika tiga kriteria ini
terpenuhi: Wilayah itu dikepung oleh “para pelaku bersenjata,” bantuan
kemanusiaan tidak bisa masuk secara teratur, dan warga sipil, termasuk yang
sakit dan terluka, tidak bisa masuk dan keluar dari wilayah itu.
Kelompok bantuan Doctors Without Borders malah memberikan angka
yang melampaui angka laporan Siege Watch itu, dengan memperkirakan bahwa
1,9 juta warga Suriah tinggal di wilayah-wilayah yang terkepung.
PBB memperkirakan 4,5 juta rakyat Suriah berada dalam kategori wilayah
yang terpisah yang disebut “sulit untuk dijangkau,” satu langkah di bawah
wilayah yang terkepung.[]
Capres Penghujat Islam Masuk Nominasi Nobel Perda-
maian 2016
AMERIKA. Jangan tanya apa yang telah dilakukan Donald Trump untuk
umat manusia? Yang pasti calon presiden AS anti-Muslim itu masuk dalam
daftar calon penerima Nobel Perdamaian 2016.
Trump, juragan real estate yang sedang berupaya maju ke Gedung Putih,
berada di antara nama-nama besar; Edward Snowden, Angela Merkel, Paus
Fransiskus, dan warga pulau-pulau di Yunani yang menyelamatkan pengungsi.
Satu calon lainnya adalah kelompok bersepeda dari Afghanistan.
Mengutip surat pencalonan, Kristian Berg Harpviken -- direktur Peace
Research Institute di Oslo -- mengatakan Trump direkomendasikan sebagai
penerima Nobel Perdamaian karena menganjurkan penggunaan kekuatan untuk
mengatasi ancaman Islam radikal, ISIS, nuklir Iran, dan komunis Cina.
"Pencalonan Trump telah dikonfirmasi oleh orang-orang yang
mencalonkannya di AS," kata Harpviken seperti dikutip inilah.com dari
International Business Times.
Seluruh daftar nominasi tidak akan diungkapkan dalam 50 tahun ke depan,
tapi yang mencalonkan bebas membocorkan.
Tanggal terakhir penyerahan nominasi adalah 1 Februari 2016.
Pengumuman pemenang digelar pada Jumat kedua Oktober 2016.[]
Dibawah Komando Amerika, Saudi Kerahkan Tentara ke
Suriah
SAUDI ARABIA. Keputusan Saudi untuk mengirim pasukan darat ke Suriah
sudah final dan tidak dapat dirubah, ujar juru bicara militer Saudi pada Kamis
(11/2).
Brigjen Ahmad Al-Assiri mengatakan Riyadh telah siap dan akan bertarung
disisi sekutunya, koalisi pimpinan AS yang berdalih untuk memerangi ISIS di
Suriah, namun bagaimanapun, ia mengatakan Washington lebih cocok untuk
menjawab pertanyaan tentang rincian lebih lanjut mengenai operasi darat di
masa depan.
“Kami hanya mewakili keputusan Saudi dalam mengirimkan pasukan,”
ujarnya seperti dikutip arrahmah.com dari Al Arabiya.
Pernyataan Assiri datang saat wakil Arab Saudi, Putra Mahkota dan
Menteri Pertahanan Muhammad bin Salman mengunjungi markas NATO di
Brussels untuk mendiskusikan perang Suriah.[] joko prasetyo
30 Hikmah
LGBT Terlaknat,
Segeralah Bertobat!
S
uatu saat Jibril as pernah berkata kepada
Rasulullah SAW, “Ya Muhammad, silakan
engkau hidup semaumu karena sesungguhnya
engkau pasti akan mati. Cintailah siapa saja
yang engkau cintai karena sesungguhnya eng-
kau akan berpisah dengan dia. Lakukan apa saja semaumu
karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan
setimpal.” (HR al-Hakim al-Baihaqi).
Terkait hadits di atas, kita menyaksikan saat ini ba-
nyak manusia yang hidup semata-mata memperturutkan
hawa nafsunya; berucap dan bertindak semata-mata
sesuai dengan keinginannya; tanpa mempedulikan
syariah Allah dan Rasul-Nya. Di antara mereka adalah
para pelaku LGBT (lesbian, gay, biseksual dan trans-
gender) serta para pembelanya dari langan liberal dan
pejuang HAM. Mereka makin berani, makin terang-
terangan, mempertontonkan kemaksiatan mereka.
Padahal Allah SWT telah mencela tindakan yang serupa
dengan tindakan kaum Nabi Luth tersebut. Allah SWT
berfirman (yang artinya): (Kami telah mengutus) Luth
(kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada
mereka, “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan buruk
itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di
dunia ini) sebelum kalian?” (TQS al-A'raf: 80).
Allah SWT juga berfirman (yang artinya): Datanglah
kepada Luth kaumnya dengan bergegas-gegas. Sejak dulu
mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji.
Luth berkata, “Hai kaumku, inilah putri-putriku. Mereka
lebih suci bagi kalian. Karena itu bertakwalah kalian
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016
kepada Allah dan janganlah kalian mencemarkan (nama)-
ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kalian
seorang yang berakal?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya
kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan
terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu
mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.” (TQS
Hud: 78-80).
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Allah tidak
mau melihat kepada laki-laki yang menyetubuhi laki-laki
atau menyetubuhi wanita pada duburnya.” (HR at-Tirmidzi
dan Ibnu Hibban).
Jabir ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW pun
pernah bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takuti
(menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth.” (HR
Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).
Jelas, perilaku kaum Nabi Luth itu amat tercela.
Pelakunya akan dijatuhi sanksi yang berat. Nabi SAW
bersabda, “Siapa saja yang kalian jumpai melakukan
perbuatan kaum Nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan
pasangannya (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW
pun pernah bersabda, “Allah melaknat siapa saja yang
melakukan perbuatan kaum Luth (beliau mengulangi hal
itu sebanyak tiga kali).” (HR an-Nasa'i).
Selain itu, dalam suatu riwayat dinyatakan: Ra-
sulullah SAW telah melaknat laki-laki yang menyerupai
wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki (HR al-
Bukhari).
Diriwayatkan pula: Beliau pernah memerintahkan
kaum Muslim agar mengeluarkan kaum waria dari
rumah-rumah mereka. Beliau pernah memerintahkan
para sahabat mengusir seorang waria dan mengasingkan
dia ke Baqi' (HR Abu Dawud).
Para pelaku dan pembela LGBT itu hendaknya
segera menyadari, bahwa mereka semua akan mati.
Mereka akan menghadap Allah SWT, pencipta mereka,
untuk mempertanggungjawabkan semua ucapan dan
tindakan mereka. Sebab, semua ada konsekuensinya;
semua ucapan dan perbuatan ada balasannya, termasuk
tindakan mereka yang menyerupai tindakan kaum Nabi
Luth as.
Karena itulah sebelum terlambat, hendaknya me-
reka segera bertobat. Insya Allah, jika mereke sungguh-
sungguh bertobat, Allah SWT akan menerima tobat
mereka. Dalam hal ini, Ibnu al-Qayyim berkata, “Jika
pelaku homoseksual (LGBT, pen.) bertobat dengan
sebenar-benarnya (tawbatan-nasuha) dan beramal
shalih, kemudian mengganti kejelekan-kejelekannya
dengan ragam kebaikan, membersihkan berbagai
dosanya dengan berbagai ketaatan dan taqarrub kepada
Allah, menjaga pandangan dan kemaluannya dari hal-hal
yang haram, dan tulus dalam amal ibadahnya, maka
dosanya akan Allah SWT ampuni dan termasuk ahli surga.
Ini karena Allah mengampuni semua dosa. Jika tobat bisa
menghapus dosa syirik, kufur, membunuh para nabi, atau
sihir maka tobat pelaku homoseksual (LGBT) juga bisa
menghapuskan dosa-dosa mereka.” WalLahu a'lam [] abi
Media Umat | Edisi 168, 10 - 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari - 3 Maret 2016 31