ShareActions
yuan-k'ai
yuan-k'ai
New Member
Jumlah posting : 3
Points : 22
Join date : 27.08.09
Post n°1
Paritta untuk
Pelepasan Hewan
(Fang-sheng)
by yuan-k'ai on Thu Aug 27, 2009 5:14 pm
Penyelamatan hewan merupakan praktek yang selaras dengan etika Buddhis tentang cinta kasih.
Praktek ini didasari kisah sang Buddha sendiri di masa lampau, sewaktu Beliau terlahir sebagai
Jalavāhana, putra seorang tabib, di mana Beliau pernah menyelamatkan 10.000 ekor ikan di
Kolam Aṭavisambhava yang hampir mati kekeringan. Setelah mengairi dan memberi makan ikan-
ikan tersebut, Beliau membacakan penghormatan kepada Buddha di zaman itu, Tathāgata
Ratnasikhi, Arahat, Samma-sambuddha; serta mengulangi rumusan Paṭicca Samuppāda. Berkat
kebajikan dari mendengarkan ajaran Dhamma tersebut, ikan-ikan itu terlahir kembali sebagai
dewa di alam Surga Tiga Puluh Tiga.
yuan-k'ai
yuan-k'ai
New Member
Jumlah posting : 3
Points : 22
Join date : 27.08.09
Post n°2
Re: Paritta untuk
Pelepasan Hewan
(Fang-sheng)
by yuan-k'ai on Thu Aug 27, 2009 5:23 pm
PARITTA UNTUK PELEPASAN MAKHLUK HIDUP
(Fang-shêng 放生)
I. DOA PENDAHULUAN
1. Vandanā
2. Ti-saraṇa
3. Buddhānussati
Itipi so bhagavā:
arahaṁ sammā-sambuddho,
Vijjā-caraṇa-sampanno sugato lokavidū,
Anuttaro purisa-damma-sārathi
satthā deva-manussānaṁ
buddho bhagavā’ti.
4. Dhammānussati
5. Saṅghānussati
7. Āṭānāṭiya Paritta
(Penghormatan kepada Tujuh Buddha)
Mereka yang tak terikat dunia, yang melihat sebagaimana apa adanya,
bebas dari perkataan keji, pribadi-pribadi agung yang matang.
9. Hetuppabhavā Gāthā
(Jawaban Arahat Assaji kepada Upatissa)
Ye dhammā hetuppabhavā
Tesaṁ hetuṁ tathāgato āha
Tesañ ca yo nirodho
Evaṁ vādi mahāsamaṇo (3 kali)
[Anuloma:]
Avijjā-paccayā saṅkhārā,
Saṅkhāra-paccayā viññāṇaṁ,
Viññāṇa-paccayā nāma-rūpaṁ,
Nāma-rūpa-paccayā saḷāyatanaṁ,
Saḷāyatana-paccayā phasso,
Phassa-paccayā vedanā,
Vedanā-paccayā taṇhā,
Taṇhā-paccayā upādānaṁ,
Upādāna-paccayā bhavo,
Bhava-paccayā jāti,
Jāti-paccayā jara-maraṇaṁ soka-parideva-dukkha-domanassupāyāsā sambhavanti.
Evam-etassa kevalassa dukkhakkhandhassa, samudayo hoti.
[Paṭiloma:]
Dengan terhenti dan lenyapnya ketidaktahuan tanpa sisa, terhentilah proses kehendak.
Dengan terhentinya proses kehendak, terhentilah kesadaran.
Dengan terhentinya terhentinya kesadaran, terhentilah batin dan jasmani.
Dengan terhentinya batin dan jasmani, terhentilah enam dasar-indra.
Dengan terhentinya enam dasar-indra, terhentilah kontak.
Dengan terhentinya kontak, terhentilah perasaan.
Dengan terhentinya perasaan, terhentilah keinginan.
Dengan terhentinya keinginan, terhentilah kemelekatan.
Dengan terhentinya kemelekatan, terhentilah penjadian.
Dengan terhentinya penjadian, terhentilah kelahiran.
Dengan terhentinya kelahiran, terhentilah ketuaan dan kematian, kepedihan, ratapan,
penderitaan, kecemasan dan keputusasaan.
Demikianlah akhir segala kumpulan penderitaan ini.
III. PEMBERKAHAN
(Jika upacara dipimpin bhikkhu/bhikkhunī, di sini hewan yang akan dilepaskan dapat diperciki air
suci.)
Dukkhappattā ca niddukkhā
Bhayappattā ca nibbhayā
Sokappattā ca nissokā
Hontu sabbe pi pāṇino
———————
Ettāvatā ca amhehi
Sambhataṁ puñña-sampadaṁ
Sabbe sattā’numodantu
Sabba-sampatti-siddhiyā
PATTHANĀ (Tekad)
Idaṁ me puññaṁ
Nibbānassa paccayo hotu