Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN VARIASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DALAM PEMBELAJARAN PKN

Drs. Samsul Maarif, M.Pd


takarir@rocketmail.com
SMP Negeri 1 Kasokandel Majalengka

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prosentase ketercapaian atas Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) yang diperoleh siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kasokandel pada
tahun pelajaran 2017/2018. Dari jumlah siswa 30 orang yang mengikuti post tes pada bahan ajar
Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandanan Hidup Bangsa dengan pembelajaran model
Cooperatif Learning, hanya 14 orang yang dapat dinyatakan lulus atau tuntas (46,67%) dan
sisanya sekitar 16 orang dinyatakan belum tuntas (53,33%). Data tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar dalam bahan ajar tersebut dapat dinyatakan belum tuntas secara klasikal. Prosentase
tersebut jauh dari prosentase ideal antara 80% - 100%. Oleh karena itu, untuk kasus tersebut perlu
diadakan remedial klasikal. Mencermati proses remedial klasikal tersebut, maka supaya tidak
terulang kembali, diputuskan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variasi model
problem based learning dan discovery learning di Kelas VIII-A Tahun Pelajaran 2018/2019 pada
bahan ajar Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa. Hasil pelaksanaan
penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam 3 siklus penelitian dapat diketahui pada Siklus I
prosentase ketuntasan mencapai 60%, pada Siklus II mencapai 70%, dan Siklus III mencapai 90%.
Maka kegiatan pembelajaran dengan inqury learning yang dikelola dengan baik ternyata cukup
efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Kata Kunci: Project Based Learning, Discovery Learning.

A. PENDAHULUAN mengembangkan model pembelajaran


Latar Belakang Masalah Cooperative Learning. Ini pun terjadi di SMP
Tugas seorang guru dalam menyampaikan Negeri 1 Kasokandel Kabupaten Majalengka
materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. pada Kelas VIII-B dari jumlah siswa 30 orang
Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang yang mengikuti post tes pada materi Ideologi
dapat menunjang tugasnya agar tujuan Pancasila dengan pembelajaran model
pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan Cooperative Learning, hanya 14 orang yang
yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam dapat dinyatakan tuntas mencapai 46,67% dan
meningkatkan kompetensi profesinya ialah sisanya sekitar 16 orang dinyatakan belum tuntas
kemampuan mengembangkan model (53,33%).
pembelajaran. Dari data tersebut, maka penulis sekaligus
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, pengajar PKn harus mengubah proses
guru dituntut harus mampu mengembangkan pembelajaran di Kelas VIII-A, agar peristiwa di
model pembelajaran. Selain itu seorang guru Kelas VIII-B tidak terulang kembali pada materi
harus dapat menyesuaikan antara model yang Ideologi Pancasila tersebut. Oleh karena itu,
dipilihnya dengan kondisi siswa, materi untuk kasus tersebut perlu diadakan kegiatan
pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas.
guru harus menguasai beberapa jenis model Dalam rangka meningkatkan prosentase
pembelajaran agar proses belajar mengajar kelulusan atau hasil belajar siswa kelas VIII-A
berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai tersebut, tentunya guru dituntut merancang
dapat terwujud. model pembelajaran yang lebih tepat serta
Berdasarkan pengalaman penulis di penerapan media pembelajaran yang variatif.
lapangan, khususnya dalam pembelajaran PKn di Berdasarkan kenyataan itulah penulis yang
daerah-daerah yang sumber daya manusianya sekaligus sebagai guru mencoba mengadakan
masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam PTK melalui penerapan variasi model problem

22
based learning dan discovery learning yang difokuskan untuk memahami konsep-konsep dan
media pembelajarannya disesuaikan kondisi materi pokok Pancasila sebagai Dasar Negara
kelas. dan Pandangan Hidup Bangsa disertai
peningkatan keterampilan proses berpikir ilmiah
Variasi Model Problem Based Learning dan siswa.
Discovery Learning dalam Pembelajaran PKn Oleh karena itu pembelajaran PKn yang akan
Berkembangnya ilmu pendidikan saat ini dilaksanakan di kelas VIII-A dituntut untuk
menandakan bahwa pembelajaran terkini harus dapat berpikir kritis sehingga pemahaman
bersifat transparan dengan maksud agar semua tentang permasalahan Pancasila sebagai Dasar
murid dapat mengerti dan memahami materi Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang
yang diajarkan. Karena itu di perlukan suatu terjadi lingkungan siswa itu sendiri dapat
media pembelajaran yang membantu para memberikan inspirasi bagi siswa bagaimana
pengajar (guru) menyampaikan suatu materi. menyikapinya terhadap lingkungan dan siswa
Pendidikan yang makin lama terus berkembang secara sosial jiwanya akan terbentuk untuk dapat
menuntut terciptanya suatu media yang dapat memecahkan permasalahan yang ditemukannya.
memperjelas materi yang disampaikan pengajar. Dari keseluruhan pendapat, dalam langkah
Apabila kegiatan belajar-mengajar tidak pembelajaran langkah-langkah dalam Model
memiliki teknik baru dalam pelaksanaannya, Problem Based learning adalah sebagai berikut:
dikhawatirkan para murid akan sampai pada titik a. Mengemukakan masalah yang berkaitan
jenuhnya dan menyebabkan murid tidak mengerti dengan materi yang dibahas.
materi yang diberikan. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
Dalam sebuah kegiatan pembelajaran sudah berfikir.
barang tentu sebagai guru harus menentukan c. Salah seorang siswa ditunjuk untuk
suatu metode pembelajaran yang relevan dan memecahkan masalah.
akan menunjang dalam keberhasilan dari tujuan d. Bila belum dapat menjawab dialihkan ke yang
pembelajaran. Suatu model atau metode lain.
pembelajaran harus dipertimbangkan dan e. Jika siswa kesulitan memecahkan masalah
direncanakan agar metode itu menjadi tepat guna guru membantu membentuk alternatif-
atau mencapai sasaran pembelajaran. alternatif jawaban atas masalah lain sebagai
Oleh karena itu guru harus memahami contoh, atau membantu siswa berfikir dengan
bagaimana prinsip dalam menerapkan suatu alat peraga.
metode pembelajaran. Dari pemahaman tentang f. Jika jawaban siswa kurang tepat, menyuruh
hakekat belajar dan pengertiannya, maka siswa memperbaikinya dengan diberikan
pembelajaran yang menerapkan variasi model pertanyaan pancingan
problem based learning dan discovery learning Dari uraian tersebut, akan digunakan penulis
merupakan bagian dari proses belajar dari sebagai bahan penelitian tindakan kelas. Hal ini
pengalaman yang diperoleh siswa dari dikarenakan data dari tahun sebelumnya kurang
lingkungan melalui hasil pengamatan, mencari memenuhi KKM secara klasikal. Penelitian ini
dan menemukan informasi. Melalui penemuan dilaksanakan pada Siswa Kelas VIII-A pada
masalah siswa dituntut untuk dapat mengolah Tahun Pelajaran 2018/2019 Semester 1.
informasi serta dapat memecahkan masalah yang
ditemuinya, sehingga siswa mengalami Rumusan Masalah
perubahan tingkah laku dan memiliki kepribadian Berdasarkan latar belakang masalah
yang dimanifestasikan sebagai suatu respon yang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian
berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan ini adalah, ”apakah penggunaan variasi model
atau pemahaman. problem based learning dan discovery learning
Alasan rasional penggunaan variasi model dapat meningkatkan pemahaman Pancasila
based learning dan discovery learning yang sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
media pembelajarannya disesuaikan kondisi i Bangsa di Kelas VIII-A SMP Negeri 1
adalah bahwa siswa akan mendapatkan Kasokandel Kabupaten Majalengka Tahu
pemahaman yang lebih baik mengenai Pelajaran 2018/2019?”
pemahaman pengetahuan dan akan lebih tertarik
terhadap Mata Pelajaran PKn jika siswa Tujuan Penelitian
dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Adapun tujuan kegiatan ini untuk
sesuatu dalam proses pembelajaran. Investigasi mengetahui hasil belajar dengan penggunaan
yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang variasi model problem based learning dan
punggung model inquiri. Investigasi ini discovery learning dapat meningkatkan

23
pemahaman Pancasila sebagai Dasar Negara dan Berdasarkan uraian tersebut tampak jelas
Pandangan Hidup Bangsa di Kelas VIII-A SMP bahwa pembelajaran dengan model PBL
Negeri 1 Kasokandel Kabupaten Majalengka dimulai oleh adanya masalah (dapat
Tahu Pelajaran 2018/2019. dimunculkan oleh siswa atau guru), kemudian
siswa memperdalam pengetahuannya tentang
Manfaat Penelitian apa yang mereka telah ketahui dan apa yang
Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, mereka perlu ketahui untuk memecahkan
yaitu: masalah tersebut. Siswa dapat memilih
a. Siwa dapat meningkatkan hasil belajarnya masalah yang dianggap menarik untuk
sesuai dengan KKM, khususnya pada dipecahkan sehingga mereka terdorong
pembelajaran tentang Pancasila sebagai Dasar berperan aktif dalam belajar.
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.
b. Guru dapat meningkatkan mutu pelayanan 2. Karakteristik PBL
pembelajaran Menurut Tan (2003), PBL memiliki
c. Sekolah dapat meningkatkan mutu pelayanan karakteristik sebagai berikut:
dan sarana prasarna untuk pembelajaran a) masalah digunakan sebagai awal
pembelajaran,
B. KAJIAN TEORI b) masalah yang digunakan merupakan
Model Pembelajaran Problem-Based Learning masalah dunia nyata yang disajikan secara
1. Pengertian Problem-Based Learning mengambang (ill-structured),
Pembelajaran berbasis masalah (Problem- c) masalah biasanya menuntut perspektif
based learning), selanjutnya disingkat PBL, majemuk (multiple perspective),
merupakan salah satu model pembelajaran d) masalah membuat pemelajar tertantang
inovatif yang dapat memberikan kondisi untuk mendapatkan pembelajaran di ranah
belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu pembelajaran yang baru,
model pembelajaran yang melibatkan siswa e) sangat mengutamakan belajar mandiri,
untuk memecahkan suatu masalah melalui f) memanfaatkan sumber pengetahuan yang
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa bervariasi, tidak dari satu sumber saja,
dapat mempelajari pengetahuan yang g) pembelajaran kolaboratif, komunikatif, dan
berhubungan dengan masalah tersebut dan kooperatif
sekaligus memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah (Ward, 2002; Stepien, 3. Langkah-langkah PBL
dkk.,1993). Lebih lanjut Boud dan Felleti, Proses PBL akan dapat dijalankan bila
(1997), Fogarty (1997) menyatakan bahwa pengajar siap dengan segala perangkat yang
PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran diperlukan. Umumnya, dikenal dengan proses
dengan membuat konfrontasi kepada 7 langkah, yaitu:
pebelajar (siswa/mahasiswa) dengan masalah- Langkah 1 : Mengklarifikasikan istilah dan
masalah praktis, berbentuk ill-structured, konsep yang belum jelas
atau open-ended melalui stimulus dalam memastikan setiap anggota
belajar (dalam Dasna & Sutrisno, 2010). memahami berbagai istilah dan
Penerapan PBL dalam pembelajaran dapat konsep yang ada masalah.
mendorong siswa/mahasiswa mempunyai Langkah pertama ini dapat
inisiatif untuk belajar secara mandiri. dikatakan tahap yang membuat
Pengalaman ini sangat diperlukan dalam setiap peserta berangkat dari cara
kehidupan sehari-hari dimana berkembangnya memandang yang sama atas
pola pikir dan pola kerja seseorang istilah-istilah atau konsep yang
bergantung pada bagaimana dia ada dalam masalah.
membelajarkan dirinya. Lebih lanjut Arends Langkah 2 : Merumuskan masalah, fenomena
(2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil yang ada dalam masalah
belajar (outcomes) yang diperoleh pebelajar menuntut penjelasan hubungan-
yang diajar dengan PBL yaitu: (1) inkuiri dan hubungan apa yang terjadi di
keterampilan melakukan pemecahan masalah, antara fenomena itu. Kadang-
(2) belajar model peraturan orang dewasa kadang ada hubungan yang
(adult role behaviors), dan (3) keterampilan masih belum nyata antara
belajar mandiri (skills for independent fenomenanya, atau ada yang sub-
learning) (dalam Dasna & Sutrisno, 2010). sub masalah yang harus
diperjelas dahulu.

24
Langkah 3 : Menganalis masalah, Anggota nantinya disajikan dalam
mengeluarkan pengetahuan paper/makalah
terkait apa yang sudah dimiliki
anggota tentang masalah. Terjadi A. Discovery Learning
diskusi yang membahas Pengertian model pembelajaran discovery
informasi faktual dan informasi learning diartikan pula sebagai cara belajar
antar anggota. memahami konsep, arti, dan hubungan,
Langkah 4 : Menata gagasan Anda dan melalui proses intuitif untuk akhirnya
secara sistematis sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery
menganalisanya dengan dalam. terjadi bila individu terlibat, terutama
bagian yang sudah dianalisis dalam penggunaan proses mentalnya
dilihat keterkaitannya satu sama untuk menemukan beberapa konsep dan
lain, dikelompokkan; mana yang prinsip.
saling menunjang, mana yang 1. Ciri dan Karakteristik Model
bertentangan, dan sebagainya. Pembelajaran Discovery Learning
Analisis adalah upaya memilah- Ciri dan Karakteristik model
memilah sesuatu menjadi bagian- pembelajaran discovery learning Tiga
bagian yang membentuknya. ciri utama belajar dengan model
Langkah 5 : Memformulasikan tujuan pembelajaran discovery learning yaitu:
pembelajaran, kelompok dapat (1) mengeksplorasi dan memecahkan
merumuskan tujuan masalah untuk menciptakan,
pembelajaran karena kelompok menggabungkan dan menggeneralisasi
sudah tahu pengetahuan mana pengetahuan; (2) berpusat pada peserta
yang masih kurang, dan mana didik; (3) kegiatan untuk
yang belum jelas. Tujuan menggabungkan pengetahuan baru dan
pembelajaran ini juga yang pengetahuan yang sudah ada.
dibuat menjadi dasar penugasan- Adapun karakteristik dari model
penugasan individu di setiap pembelajaran discovery learning, di
kelompok. antaranya:
Langkah 6 : Mencari informasi tambahan a) Peran guru sebagai pembimbing;
dari sumber yang lain (di luar b) Peserta didik belajar secara aktif
diskusi kelompok), saat ini sebagai seorang ilmuwan;
kelompok sudah tahu informasi c) Bahan ajar disajikan dalam bentuk
apa yang tidak dimiliki, dan informasi dan peserta didik
sudah punya tujuan melakukan kegiatan menghimpun,
pembelajaran. Pada tahap ini, membandingkan, mengkategorikan,
mereka mencari informasi menganalisis, serta membuat
tambahan itu. Keaktifan setiap kesimpulan.
anggota harus terbukti dengan 2. Kelebihan dan Kelemahan Model
laporan yang harus disampaikan Pembelajaran Discovery Learning
oleh setiap Adapun kelebihan penerapan
individu/subkelompok yang model pembelajaran discovery learning,
bertanggung jawab atas setiap di antaranya:
tujuan pembelajaran. a) Membantu siswa untuk
Langkah 7 : Mensintesa (menggabungkan) memperbaiki dan meningkatkan
dan menguji informasi baru, dan keterampilan keterampilan dan
membuat laporan untuk kognitif
guru/dosen/kelas, dari laporan- b) Pengetahuan yang diperoleh melalui
laporan individu/subkelompok, metode ini sangat pribadi dan ampuh
dipresentasikan dihadapan karena menguatkan pengertian,
kelompok lain. Anggota yang ingatan dan transfer.
mendengar harus kritis tentang c) Menimbulkan rasa senang pada
laporan tersebut. Di tahap ini, siswa, karena tumbuhnya rasa
keterampilan yang dibutuhkan menyelidiki dan berhasil.
adalah bagaimana meringkas, 3. Langkah-langkah Operasional
mendiskusikan, dan meninjau Implementasi Model Pembelajaran
ulang hasil diskusi untuk Discovery Learning

25
Berikut ini langkah-langkah dalam e) Mengembangkan bahan-bahan
mengaplikasikan model discovery belajar yang berupa contoh-contoh,
learning di kelas. ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
a) Menentukan tujuan pembelajaran. dipelajari siswa peserta didik
b) Melakukan identifikasi karakteristik f) Mengatur topik-topik pelajaran dari
siswa peserta didik (kemampuan yang sederhana ke kompleks, dari
awal, minat, gaya belajar, dan yang konkret ke abstrak, atau dari
sebagainya). tahap enaktif, ikonik sampai ke
c) Memilih materi pelajaran simbolik.
d) Menentukan topik-topik yang harus g) Melakukan penilaian proses dan hasil
dipelajari siswa peserta didik secara belajar siswa peserta didik.
induktif (dari contoh-contoh
generalisasi) Langkah-langkah discovery learning
secara singkat adalah sebagai berikut:

Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik peserta
Persiapan didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,
Tahap 2 anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
Stimulasi/pemberian persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
rangsangan menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan
Tahap 3 Guru Mengidentifikasi sumber belajar dan memberi kesempatan kepada
Identifikasi masalah peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah)
Tahap 4 Guru Membantu peserta didik mengumpulkan dan mengeksplorasi data.
Mengumpulkan data
Tahap 5 Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan
Pengolahan data informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya
Tahap 6 Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
Pembuktian untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
Tahap 7 Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi
Menarik kesimpulan hasil penemuannya.

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara dan peserta didik. Pengembangan karakter


Pandangan Hidup Bangsa dalam bangsa merupakan proses pengembangan
Pembelajaran PKn warganegara yang cerdas dan berdaya
1. Ruang Lingkup nalar tinggi. PKn memusatkan
Ada beberapa hal yang perlu perhatiannya pada pengembangan
diperhatikan dalam pelajaran PKn dalam kecerdasan warga negara (civic
rangka “nation and character building” : intelegence) sebagai landasan
Pertama : PKn merupakan bidang pengembangan nilai dan perilaku
kajian kewarganegaraan yang ditopang demokrasi.
berbagai disiplin ilmu yang relevan, Ketiga : PKn sebagai suatu proses
yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, pencerdasan, maka pendekatan
antropologi, psikologi dan disiplin ilmu pembelajaran yang digunakan adalah
lainnya yang digunakan sebagai landasan yang lebih inspiratif dan partisipatif
untuk melakukan kajian-kajian terhadap dengan menekankan pelatihan
proses pengembangan konsep, nilai dan penggunaan logika dan penalaran. Untuk
perilaku demokrasi warganegara. menfasilitasi pembelajaran PKn yang
Kedua : PKn mengembangkan efektif dikembangkan bahan
daya nalar (state of mind) bagi para pembelajaran yang interaktif yang

26
dikemas dalam berbagai paket seperti k) Membuat laporan secara kelompok
bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, tentang kedudukan dan fungsi
elektronik, dan bahan belajar yang digali Pancasila sebagai dasar negara
dari lingkungan masyarakat sebagai l) Mempresentasikan hasil laporan
pengalaman langsung (hand of secara kelompok tentang kedudukan
experience). dan fungsi Pancasila sebagai dasar
Keempat: PKn sebagai negara
laboratorium demokrasi. Melalui PKn, m) Mendeskripsikan arti penting
pemahaman sikap dan perilaku Pancasila sebagai dasar negara
demokratis dikembangkan bukan semata- n) Membuat laporan secara kelompok
mata melalui “mengajar demokrasi” tentang arti penting Pancasila
(teaching democracy), tetapi melalui sebagai dasar negara
model pembelajaran yang secara o) Mempresentasikan hasil laporan
langsung menerapkan cara hidup secara secara kelompok tentang arti penting
demokrasi (doing democracy). Penilaian Pancasila sebagai dasar negara
bukan semata-mata dimaksudkan sebagai p) Mendeskripsikan Pancasila sebagai
alat kendali mutu tetapi juga sebagai alat pandangan hidup bangsa
untuk memberikan bantuan belajar bagi q) Membuat laporan secara kelompok
siswa sehingga lebih dapat berhasil tentang Pancasila sebagai pandangan
dimasa depan. Evaluasi dilakukan secara hidup bangsa
menyeluruh termasuk portofolio siswa r) Mempresentasikan hasil laporan
dan evaluasi diri yang lebih berbasis secara kelompok tentang Pancasila
kelas. sebagai pandangan hidup bangsa

2. Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1 C. Penggunaan Variasi Model Problem


Menelaah Pancasila Sebagai Dasar Based Learning dan Discovery Learning
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa untuk Meningkatkan Pemahaman
Pada kompetensi dasar tersebut Pancasila Sebagai Dasaar Negara Dan
terdapat materi pokok, memiliki tujuan Pandangan Hidup Bangsa
pembelajaran seperti berikut ini. Dalam pembelajaran model problem
a) Mendeskripsikan pengertian dasar based learning tugas guru mengatur strategi
negara belajar, membantu menghubungkan
b) Membuat laporan secara kelompok pengetahuan lama dengan pengetahuan baru,
tentang pengertian dasar negara dan memfasilitasi belajar. Anak harus tahu
c) Mempresentasikan hasil laporan makna belajar dan menggunakan
secara kelompok tentang dasar pengetahuan dan keterampilan yang
Negara diperolehnya untuk memecahkan masalah
d) Membandingkan hasil rumusan dalam kehidupannya.
Dasar Negara dalam Sidang Panitia Dari pembahasan diatas dapat diduga
sembilan bahwa pembelajaran dengan model problem
e) Membuat laporan secara kelompok based learning dapat meningkatkan
tentang hasil rumusan dasar negara kemampuan siswa dalam belajar efektif dan
dalam sidang panitia sembilan kreatif, diaman siswa dapat membangun
f) Mempresentasikan hasil laporan sendiri pengetahuannya, menemukan
secara kelompok tentang hasil pengetahuan dan keterampilannya sendiri
rumusan dasar negara dalam sidang melalui proses bertanya, kerja kelompok,
panitia sembilan. belajar dari model yang sebenarnya, bisa
g) Mendeskripsikan nilai-nilai merefleksikan apa yang diperolehnya antara
Pancasila sebagai dasar negara harapan dengan kenyataan sehingga
h) Membuat laporan secara kelompok peningkatan hasil belajar yang didapat
tentang nilai-nilai Pancasila sebagai bukan hanya sekedar hasil menghafal materi
dasar negara belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata
i) Mempresentasikan hasil laporan (pemecahan kasus-kasus) yang dikerjakan
secara kelompok tentang nilai-nilai siswa pada saat melakukan proses
Pancasila sebagai dasar negara pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi
j) Mendeskripsikan kedudukan dan kelas)
fungsi Pancasila sebagai dasar negara

27
Dalam mengaplikasikan model Penelitian ini dilaksanakan dengan 3
pembelajaran discovery learning akan (tiga) siklus, yang terdiri dari:
terjadi proses penemuan. Guru berperan 1. Siklus Pertama
sebagai pembimbing dengan memberikan Siklus ini terdiri dari :
kesempatan kepada siswa untuk belajar a. Perencanaan (Planning)
secara aktif, sebagaimana pendapat guru Sebelum melakukan penelitian, peneliti
harus dapat membimbing dan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
mengarahkan kegiatan belajar siswa 1) Mengidentifikasikan bahan- bahan dan
sesuai dengan tujuan Kondisi seperti ini media pembelajaran
ingin merubah kegiatan belajar mengajar 2) Menyusun silabus dan RPP tentang dasar
yangteacher orientedmenjadistudent negara
oriented. 3) Menyiapkan alat bantu pembelajaran
Adapun penggunaan variasi dua model 4) Menyiapkan lembar tes dasar negara
pembelajaran pada penelitian ini, yaitu 5) Menyiapkan lembar observasi.
Siklus I : Pertemuan 1 : Model Problem b. Tindakan atau Pelaksanaan (Acting)
Based learning Tindakan pada Siklus I terdiri dari 2
Pertemuan 2 : Model pertemuan. Setiap pertemuannya 2 jam
Discovery Learning pelajaran. Kegiatan pembelajaran, yang
Siklus II : Pertemuan 1 : Model meliputi:
Discovery Learning 1) Pendahuluan
Pertemuan 2 : Model Problem  Guru membuka kegiatan
Based learning pembelajaran dengan berdoa. (PPK)
Siklus III : Pertemuan 1 : Model  Guru menanyakan ketidakhadiran
Discovery Learning siswa.
Pertemuan 2 : Model  Guru menyampaikan KD, indikator,
Discovery Learning dan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
C. METODE PENELITIAN  Guru dan siswa menyepakati
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 langkah-langkah kegiatan yang akan
Kasokandel dilaksanakan pada jam mengajar dilaksanakan untuk mencapai
pada siswa di kelas VIII-A sebagai kelas yang kompetensi.
digunakan dalam penelitian ini, dengan keadaan  Guru memberikan soal pre-tes
siswanya berjumlah 30 peserta didik. Waktu yang 2) Kegiatan Inti
digunakan untuk penelitian ini sesuai dengan Kegiatan inti meliputi:
jadwal pelajaran, yang terdapat di kelas VIII-A. Langkah 1. Klarifikasi Masalah
Pelaksanaan dari tanggal 1 Agustus sampai Langkah 2. Brainstorming
dengan 3 Oktober 2018. Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan
Pada penelitian ini, tingkat Data
keberhasilannya diambil dari data penelitian. Langkah 4. Berbagi Informasi dan
Penilaian merupakan suatu upaya untuk Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
mengumpulkan berbagai data yang diharapkan Penyelesaian Masalah
memberi gambaran perkembangan belajar siswa. Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian
Data yang dikumpulkan bukan mencari informasi Masalah
tentang belajar siswa, akan tetapi data yang Langkah 6. Refleksi
dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata 3) Penutup
yang dikerjakan siswa pada saat melakukan  Guru memberi penguatan terkait
proses pembelajaran. dengan materi yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran PKn, setidaknya ada  Siswa dibantu oleh guru
tiga aspek yang dievaluasi yaitu aspek menyimpulkan hasil pembelajaran
pengetahuan (kognitif), keterampilan dan sikap yang telah berlangsung.
(spiritual dan sosial). Pemahaman aspek  Siswa menerima tugas dari guru
pengetahuan diukur menggunakan tes tertulis untuk menemukan informasi teks
pada akhir setiap siklus penelitian berupa ulangan berita berdasarkan struktur berita.
harian, aspek keterampilan diukur menggunakan  Siswa merefleksi PBM yang
tes produk dan pengamatan. Sedangkan sikap berlangsung.
spiritual dan sosial diamati pada saat siswa  Guru beserta siswa mengakhiri
melakukan pembelajaran. kegiatan belajar mengajar dengan

28
mengucap syukur kehadirat Tuhan Langkah 3. Mengumpulkan Data dan
Yang Maha Esa. Menganalisis Data
c. Observasi (Observing) Langkah 4. Aplikasi dan Tindak Lanjut
Pada tahap observasi peneliti melakukan Langkah 5. Presentasi Hasil
pengamatan selama kegiatan berlangsung, Penyelesaian Masalah
untuk perbaikan siklus selanjutnya. peneliti Langkah 6. Refleksi
juga meminta bantuan teman guru untuk 3) Penutup
mengamati kegiatan proses pembelajaran a) Mengadakan evaluasi berupa
berlangsung dengan menggunakan lembar pertanyaan secara lisan kepada
observasi aktifitas guru dan lembar keaktifan siswa sesuai dengan tujuan
siswa. pembelajaran khusus.
d. Refleksi b) Memberi penghargaan kepada siswa
Tahap ini merupakan tahap menganalisa, atau kelompok yang bekerja dengan
mensintesa, hasil dari catatan selama baik dan benar.
kegiatan proses pembelajaran menggunakan c) Membimbing siswa membuat
instrumen lembar pengamatan dan tes. Dalam rangkuman pelajaran.
refleksi melibatkan siswa, teman sejawat d) Memberi tugas di rumah.
yang mengamati dan kepala sekolah. Untuk c. Pengamatan (observing)
melakukan perencanaan pada siklus Kegiatan ini yaitu mengamati proses
berikutnya, peneliti mengidentifikasi dan pembelajaran dan menilai hasil tes serta
mengelompokkan masalah yang timbul pada hasil praktek sehingga diketahui hasilnya.
pembelajaran siklus I. d. Refleksi (reflecting)
2. Siklus Kedua yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil
Siklus ini berupa tindakan pada siklus II.
a. Perencanaan (Planning) 3. Siklus Ketiga
Sebelum melakukan penelitian, peneliti Siklus ini berupa
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : a. Perencanaan (Planning)
1) Mempertimbangkan hasil refleksi pada Sebelum melakukan penelitian, peneliti
siklus pertama mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
2) Mengidentifikasikan bahan 1) Mempertimbangkan hasil refleksi pada
pembelajaran siklus kedua
3) Menyusun silabus dan RPP tentang 2) Mengidentifikasikan bahan
Nilai-nilai Pancasila pembelajaran
4) Menyiapkan alat bantu pembelajaran 3) Menyusun silabus dan RPP tentang
5) Menyiapkan lembar tes Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
Pancasila pandangan hidup bangsa
6) Menyiapkan lembar observasi 4) Menyiapkan alat bantu pembelajaran
b. Tindakan atau Pelaksanaan (Acting) 5) Menyiapkan lembar tes Pancasila
Berupa kegiatan pembelajaran, yang sebagai dasar negara dan pandangan
meliputi: hidup bangsa
1) Pendahuluan 6) Menyiapkan lembar observasi
 Guru membuka kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan b. Tindakan atau Pelaksanaan (Acting)
salam. Berupa kegiatan pembelajaran, yang
 Guru menanyakan ketidakhadiran meliputi:
siswa. 1) Pendahuluan
 Guru menyampaikan tujuan  Guru membuka kegiatan
pembelajaran. pembelajaran dengan mengucapkan
 Guru memberikan motivasi kepada salam.
siswa.  Guru menanyakan ketidakhadiran
 Guru menyampaikan langkah- siswa.
langkah kegiatan yang akan  Guru menyampaikan tujuan
dilaksanakan untuk mencapai pembelajaran.
kompetensi  Guru memberikan motivasi kepada
2) Kegiatan Inti siswa.
Langkah 1. Merumuskan Pertanyaan  Guru menyampaikan langkah-
Langkah 2. Merencanakan langkah kegiatan yang akan

29
dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi b. Pelaksanaan Tindakan
2) Kegiatan Inti Pelaksanaan ini berupa implementasi
Langkah 1. Merumuskan Pertanyaan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran
Langkah 2. Merencanakan di Kelas VIII-A dengan guru modelnya
Langkah 3. Mengumpulkan Data dan adalah peneliti dan penulis. Dari hasil
Menganalisis Data kegiatan ini siswa memperoleh pemahaman
Langkah 4. Aplikasi dan Tindak Lanjut tentang dasar negara.
Langkah 5. Presentasi Hasil c. Pengamatan
Penyelesaian Masalah Dari kegiatan ini diperoleh hasil belajar
Langkah 6. Refleksi seperti tampak pada Tabel 1 berikut ini.
3) Penutup
a) Mengadakan evaluasi berupa Tabel 1 : Hasil Tes Pengetahuan Siklus I
pertanyaan secara lisan kepada
siswa sesuai dengan tujuan No. Ur. Sis Pre-tes UH-1
pembelajaran khusus. 1. 20 20
b) Memberi penghargaan kepada 2. 70 75
siswa atau kelompok yang bekerja 3. 75 85
dengan baik dan benar. 4. 50 75
c) Membimbing siswa membuat 5. 20 20
rangkuman pelajaran. 6. 30 75
d) Memberi tugas di rumah. 7. 60 60
c. Pengamatan (observing) 8. 50 75
Kegiatan ini yaitu mengamati proses 9. 40 75
pembelajaran dan menilai hasil tes serta 10. 75 80
hasil praktek sehingga diketahui hasilnya. 11. 70 75
d. Refleksi (reflecting) 12. 30 50
Kegiatan untuk menyimpulkan 13. 75 85
pelaksanaan hasil tindakan pada siklus II. 14. 60 65
15. 60 75
D. HASIL PENELITIAN DAN 16. 40 80
PEMBAHASAN 17 30 40
Deskripsi Setting Penelitian 18. 60 75
Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan 19. 30 65
kelas di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Kasokandel 20. 70 80
Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Jumlah siswa 21. 50 50
30 orang, Adapun KKM untuk Mata Pelajaran 22. 50 75
PKn yaitu 75. Agar memudahkan dalam 23. 30 50
pengamatan aktivitas siswa dan penilaiannya, 24. 50 75
maka keadaan siswa itu dibagi kedalam 6 25. 60 60
kelompok dan setiap kelompoknya yang 26. 60 75
heterogen dengan memperhatikan tingkat 27. 60 60
kemampuan belajar, dan masalah gender. 28. 75 75
29. 50 50
Deskripsi Hasil Siklus I 30. 50 75
Pada siklus 1 ini telah dilaksanakan kegiatan Jumlah 1550 1975
yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, Rata-rata 52 66
pengamatan, dan refleksi. Ketuntasan 13% 60%
a. Perencanaan
Sebelum dilaksanakan penelitian Berdasarkan data Tabel 1 di atas
menyiapkan siswa Kelas VIII-A sebagai menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik
objek dan subjek penelitian, menyiapkan yang mengikuti tes hasil belajar dengan KKM
instrumen observasi, menentukan observer, 75, aspek pengetahuan terdapat ketuntasan
menentukan guru model dalam hal ini belajar mencapai 60% dan rata-ratanya 66.
peneliti, RPP, LKS, dan berbagai alat serta Sedangkan aspek keterampilan, hasilnya
bahan yang diperlukan untuk kegiatan tampak seperti pada tabel berikut:
pembelajaran dan tindakan pada Siklus 1 ini.

30
Tabel 2 : Hasil Penilaian Keterampilan Tabel 3 : Hasil Penilaian Sikap Siklus I
Siklus I
Aspek
No. Ur.
No. Aspek Doa dan Jujur dan Nilai
Sis
Ur. Menyusun Nilai Bersyukur Disiplin
Mengamati
Sis Laporan 1. C C C
1. 20 20 20 2. B A A
2. 70 80 75 3. B B B
3. 80 90 85 4. C C C
4. 70 80 75 5. C C C
5. 20 20 20 6. B B B
6. 50 70 75 7. B B B
7. 70 80 60 8. A B A
8. 70 80 75 9. C C C
9. 70 80 75 10. A B A
10. 80 80 80 11. C B B
11. 75 75 75 12. A A A
12. 60 40 50 13. A A A
13. 85 85 85 14. A A A
14. 60 70 65 15. A A A
15. 80 70 75 16. B B B
16. 60 80 80 17 A A A
17 70 70 70 18. B B B
18. 70 80 75 19. C C C
19. 70 60 65 20. A A A
20. 80 80 80 21. B B B
21. 50 70 60 22. B B B
22. 50 70 75 23. C C C
23. 60 70 65 24. A A A
24. 70 70 75 25. A A A
25. 70 70 70 26. A A A
26. 70 80 75 27. A A A
27. 50 70 60 28. C C C
28. 75 75 75 29. A A A
29. 60 80 70 30. A A A
30. 70 80 75 Presentase A dan B 73%
Jumlah 2060
Rata-rata 69 Berdasarkan data Tabel 3 di atas
Ketuntasan 60 % menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik,
nilai sikapnya yang memenuhi KKM B,
Berdasarkan data Tabel 2 di atas menunjukkan mencapai 73%.
bahwa dari 30 peserta didik yang mengikuti
penilaian keterampilan dengan KKM 75, terdapat d. Refleksi
ketuntasan belajar mencapai 60% dan rata- Para observer, pada umumnya menyatakan
ratanya 69. bahwa siswa kurang begitu perhatian ketika
guru melaksanakan pembelajaran sehingga
Pada aspek sikap, hasilnya tampak seperti perlu ada perbaikan dalam model dan media
pada tabel berikut: pembelajarannya. Maka penelitian perlu
dilanjutkan ke Siklus II.

Deskripsi Hasil Siklus II


Pada Siklus II ini telah dilaksanakan
kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

31
a. Perencanaan Jumlah 2.171 21
Setelah ada masukkan, saran, dan komentar Rata-rata 72
dari para observer, diadakan kegiatan Ketuntasan 70 %
perencanaan. Pada perencanaan ini sangat Berdasarkan data Tabel 4 di atas
memperhatikan hasil refleksi dari siklus 1, menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik
agar siswa lebih aktif dan berani dalam yang mengikuti tes hasil belajar dengan
bekerja kelompok, diskusi kelas, dan KKM 75, aspek pengetahuan terdapat
menjawab pertanyaan, dan terampil dalam ketuntasan belajar mencapai 70% dan rata-
menentukan nilai-nilai Pancasila. Pembuatan ratanya 72.
RPP, LKS, dan berbagai alat serta bahan Sedangkan aspek keterampilan, hasilnya
yang diperlukan untuk kegiatan tampak seperti pada tabel berikut:
pembelajaran dan tindakan pada Siklus II ini
dikerjakan oleh peneliti bersama-sama
dengan guru lainnya. Tabel 5 : Hasil Penilaian Keterampilan
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan ini, yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang disajikan oleh peneliti No. Aspek
sebagai guru modelnya. Adapun Ur. Nilai Kedudukan Nilai
pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari Sis Pancasila Pancasila
kegiatan yang sesuai dengan RPP 1. 80 70 75
menentukan nilai-nilai Pancasila. 2. 60 70 65
c. Pengamatan 3. 70 80 75
Pada siklus kedua ini, para observer dan 4. 80 80 80
peneliti mengamati kegiatan menentukan 5. 86 80 83
nilai-nilai Pancasila. Adapun hasil 6. 88 80 84
pembelajarannya tampak seperti pada tabel 7. 88 80 84
berikut ini. 8. 76 70 73
Tabel 4 : Hasil Tes Pengetahuan Siklus II 9. 76 70 73
10. 80 80 80
No. Ur. Sis UH-I1 Ketuntasan 11. 80 70 75
1. 65 T 12. 88 80 84
2. 80 T
13. 88 70 79
3. 88 T
4. 78 T 14. 70 80 75
5. 60 - 15. 70 70 70
6. 80 T 16. 70 80 75
7. 70 - 17 70 76 73
8. 75 T 18. 68 70 69
9. 75 T 19. 68 70 69
10. 85 - 20. 64 70 67
11. 75 T 21. 80 80 80
12. 75 T 22. 80 80 80
13. 90 T
23. 80 80 80
14. 65 -
15. 75 T 24. 80 70 75
16. 80 T 25. 70 80 75
17 40 - 26. 80 80 80
18. 75 T 27. 70 80 75
19. 65 - 28. 78 80 79
20. 80 T 29. 76 70 73
21. 50 - 30 70 80 75
22. 75 T Jumlah 2.280
23. 50 -
Rata-rata 76
24. 75 T
25. 75 T Ketuntasan 70 %
26. 75 T
27. 60 - Berdasarkan data Tabel 5 di atas
28. 80 T menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik
29. 75 T yang mengikuti penilaian keterampilan
30. 80 T

32
dengan KKM 75, terdapat ketuntasan belajar Deskripsi Hasil Siklus III
mencapai 70 % dan rata-ratanya 76. Pada Siklus III ini telah dilaksanakan
Pada aspek sikap, hasilnya tampak seperti kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
pada tabel berikut: pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Tabel 6 : Hasil Penilaian Sikap Siklus II a. Perencanaan
Setelah ada masukkan, saran, dan komentar
Aspek dari para observer, diadakan kegiatan
No. Ur. perencanaan. Pada perencanaan ini sangat
Doa dan Jujur dan Nilai
Sis memperhatikan hasil refleksi dari siklus 1,
Bersyukur Disiplin
1. C C C agar siswa lebih aktif dan berani dalam
2. B A A bekerja kelompok, diskusi kelas, dan
3. B B B menjawab pertanyaan, dan terampil dalam
4. C C C menentukan Pancasila Sebagai Dasar
5. B B B Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.
6. B B B b. Pelaksanaan Tindakan
7. B B B Pelaksanaan tindakan ini, yaitu pelaksanaan
8. A B A pembelajaran yang disajikan oleh peneliti
9. C C C sebagai guru modelnya. Adapun
10. A B A pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari
11. C B B kegiatan yang sesuai dengan RPP
12. A A A menentukan Pancasila Sebagai Dasar
13. A A A Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.
14. A A A c. Pengamatan
15. A A A Pada siklus kedua ini, para observer dan
16. B B B peneliti mengamati kegiatan menentukan
17 A A A nilai-nilai Pancasila. Adapun hasil
18. B B B pembelajarannya tampak seperti pada tabel
19. C C C berikut ini.
20. A A A Tabel 7 : Hasil Tes Pengetahuan Siklus III
21. B B B
22. B B B No. Ur. Sis UH-II1 Ketuntasan
23. C C C 1. 75 T
24. A A A 2. 83 T
25. A A A 3. 90 T
26. A A A 4. 80 T
27. A A A 5. 70 -
28. C C C 6. 85 T
29. A A A 7. 75 T
30. A A A 8. 78 T
Presentase A dan B 80 % 9. 78 T
10. 88 T
Berdasarkan data Tabel 6 di atas 11. 75 T
menunjukkan bahwa dari 30 peserta 12. 75 T
didik, nilai sikapnya yang memenuhi 13. 90 T
KKM B, mencapai 80%. 14. 70 -
15. 75 T
d. Refleksi 16. 80 T
Setelah selesai pelaksanaan 17 60 -
pembelajaran atau implementasi, pada Siklus 18. 75 T
II ini telah terjadi peningkatan hasil penilaian, 19. 75 T
akan tetapi perlu dilakukan ke siklus 20. 80 T
berikutnya dengan harapan akan lebih 21. 75 T
meningkat. 22. 75 T
23. 75 T
24. 75 T
25. 75 T
26. 75 T

33
27. 75 T Berdasarkan data Tabel 8 di atas
28. 80 T menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik
29. 75 T yang mengikuti penilaian keterampilan
30. 80 T dengan KKM 75, terdapat ketuntasan belajar
Jumlah 2.317 27 mencapai 90 % dan rata-ratanya 80.
Rata-rata 77 Pada aspek sikap, hasilnya tampak seperti
Ketuntasan 90 % pada tabel berikut:
Berdasarkan data Tabel 7 di atas
menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik Tabel 9 : Hasil Penilian Sikap Siklus III
yang mengikuti tes hasil belajar dengan
KKM 75, aspek pengetahuan terdapat Aspek
No. Ur.
ketuntasan belajar mencapai 90% dan rata- Doa dan Jujur dan Nilai
Sis
ratanya 77. Bersyukur Disiplin
Sedangkan aspek keterampilan, hasilnya 1. B B B
tampak seperti pada tabel berikut: 2. B A A
3. B B B
Tabel 8 : Hasil Penilaian Keterampilan 4. A A A
Siklus III 5. C C C
6. B B B
No. Aspek 7. B B B
Ur. Dasar Nilai 8. A B A
Pandangan 9. C B B
Sis Negara
10. A B A
1. 80 80 80
11. C B B
2. 80 90 85
12. A A A
3. 90 80 85
13. A A A
4. 80 80 80
14. C C C
5. 60 80 70
15. A A A
6. 88 80 84
16. B B B
7. 88 80 84
17 A A A
8. 80 70 75
18. B B B
9. 80 70 75
19. C B B
10. 85 85 85
20. A A A
11. 80 70 75
21. B B B
12. 88 80 84
22. B B B
13. 90 90 90
23. C B B
14. 70 70 70
24. A A A
15. 70 80 75
25. A A A
16. 90 80 85
26. A A A
17 90 80 85
27. A A A
18. 75 75 75
28. C B B
19. 80 70 75
29. A A A
20. 90 80 85
30. A A A
21. 80 80 80
22. 80 80 80 Presentase A dan B 90 %
23. 80 80 80
24. 80 70 75 Berdasarkan data Tabel 6 di atas
25. 70 80 75 menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik,
26. 80 80 80 nilai sikapnya yang memenuhi KKM B,
27. 70 80 75 mencapai 90%.
28. 90 80 85
29. 75 75 75 d. Refleksi
30 80 80 80 Setelah selesai pelaksanaan
Jumlah 2.387 pembelajaran atau implementasi, pada Siklus
III ini telah terjadi peningkatan hasil penilaian
Rata-rata 80
yang sangat memuaskan, ketuntasan klasikal
Ketuntansan 90 %
terlampaui. Sehingga tidak perlu dilanjutkan
ke siklus berikutnya.

34
D. PEMBAHASAN Negara dan Pandangan Hidup Bangsa, baik
Dari kegiatan pembelajaran pada penelitian secara individu maupun klasikal. Pada aspek
ini menunjukkan ada perubahan kemampuan pengetahuan ini terdapat peningkatan
pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan ketuntasan belajar sebesar 10% dari Siklus I
sikap. ke Siklus II, dan 20% dari Siklus II ke Siklus
III. Begitu juga dengan rata-ratanya
1. Adanya peningkatan hasil belajar pada mengalami kenaikan, sebesar 6 dari Siklus I
aspek pengetahuan ke Siklus II, dan 5 dari Siklus II ke Siklus III.
Dari kegiatan penelitian ini menunjukkan Pada Siklus III mencapai ketuntasan klasikal.
bahwa dari 30 peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran yang menggunakan 2. Adanya peningkatan hasil belajar pada
media LCD Proyektor dengan Pendekatan aspek keterampilan
Saintifik dengan KKM 75, tampak seperti Sedangkan aspek keterampilan, hasilnya
tabel berikut ini. tampak seperti pada tabel berikut:

Tabel 10 : Perbandingan Hasil Tes Tabel 11 : Perbandingan Hasil Penilaian


Pengetahuan pada Siklus I sampai Siklus III Keterampilan pada Siklus I sampai Siklus III

No. Ur. Sikl Sik Sikl No. Nilai Siklus


Sis I II III Ur. I II III
1. 20 65 75 Sis
2. 75 80 83 1. 20 75 80
3. 85 88 90 2. 75 65 85
4. 75 78 80 3. 85 75 85
5. 20 60 70 4. 75 80 80
6. 75 80 85 5. 20 83 70
7. 60 70 75 6. 75 84 84
8. 75 75 78 7. 60 84 84
9. 75 75 78 8. 75 73 75
10. 80 85 88 9. 75 73 75
11. 75 75 75 10. 80 80 85
12. 50 75 75 11. 75 75 75
13. 85 90 90 12. 50 84 84
14. 65 65 70 13. 85 79 90
15. 75 75 75 14. 65 75 70
16. 80 80 80 15. 75 70 75
17 40 40 60 16. 80 75 85
18. 75 75 75 17 70 73 85
19. 65 65 75 18. 75 69 75
20. 80 80 80 19. 65 69 75
21. 50 50 75 20. 80 67 85
22. 75 75 75 21. 60 80 80
23. 50 50 75 22. 75 80 80
24. 75 75 75 23. 65 80 80
25. 60 75 75 24. 75 75 75
26. 75 75 75 25. 70 75 75
27. 60 60 75 26. 75 80 80
28. 75 80 80 27. 60 75 75
29. 50 75 75 28. 75 79 85
30. 75 80 80 29. 70 73 75
Jumlah 1975 2.171 2.317 30. 75 75 80
Rata-rata 66 72 77 Jumlah 2060 2.280 2.387
Ketuntasan 60% 70% 90% Rata-rata 69 76 80
Ketuntasan 60 % 70 % 90 %
Berdasarkan data Tabel 10 di atas
menunjukkan bahwa ada peningkatan Berdasarkan data Tabel 11 di atas
pemahaman tentang Pancasila Sebagai Dasar menunjukkan bahwa terdapat kenaikan dalam

35
aspek keterampilan, yaitu kenaikan ketuntasan ada kenaikan sebesar 7% dari Siklus I ke
belajar sebesar 10% dari Siklus I ke Siklus II, Siklus II, dan 10% dari Siklus II ke Siklus
dan 20% dari Siklus II ke Siklus III. Begitu III
juga dengan rata-ratanya mengalami
kenaikan, sebesar 7 dari Siklus I ke Siklus II, E. KESIMPULAN
dan 4 dari Siklus II ke Siklus III. Pada Siklus Secara umum dari hasil pengamatan dan
III mencapai ketuntasan klasikal. tes sebelum pra siklus, hingga Siklus III dapat
3. Adanya peningkatan hasil belajar pada disimpulkan bahwa melalui penggunaan variasi
aspek sikap model problem based learning dan discovery
Pada aspek sikap, hasilnya tampak seperti learning di Kelas VIII-A Tahun Pelajaran
pada tabel berikut: 2018/2019 pada bahan ajar Pancasila sebagai
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.,
Tabel 12 : Perbandingan Hasil Penilaian yaitu seperti berikut ini:
Sikap pada Siklus I sampai Siklus III

Nilai Siklus
No. Ur. Sis
I II III
1. C C B
2. A A A
3. B B B
4. C C A
5. C B C
6. B B B
7. B B B
8. A A A
9. C C B
10. A A A
11. B B B
12. A A A
13. A A A
14. A A C
15. A A A
16. B B B
17 A A A
18. B B B
19. C C B
20. A A A
21. B B B
22. B B B
23. C C B
24. A A A
25. A A A
26. A A A
27. A A A
28. C C B
29. A A A
30. A A A
% Tuntas 73% 80 % 90%

Berdasarkan data Tabel 12 di atas


menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik,
nilai sikapnya yang memenuhi KKM B,

36
1. Dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat dicermati pada Grafik 1 berikut:
100 Siklus I
90 90
80 77 Siklus II
72 70
70 66
60 60 Siklus III
50
40
30
20
10
0 Rata-rata Nilai Presentase Ketuntasan
Aspek Pengetahuan

Grafik 1 Rata-rata Nilai Proses dan Presentase Ketuntasannya Aspek Pengetahuan


pada Siklus I sampai III
2. Dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek keterampilan
Hasil penelitian ini dapat dicermati pada Grafik 2 berikut:

100 Siklus I
90
90 80
76
80 69 70 Siklus II
70 60
Siklus III
60
50
40
30
20
10 Rata-rata Nilai Presentase Ketuntasan
0 Aspek Keterampilan
Grafik 2 Rata-rata Nilai Proses dan Presentase Ketuntasannya Aspek Keterampilan
pada Siklus I sampai III
3. Dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek sikap
Hasil penelitian ini dapat dicermati pada Grafik 3 berikut:

100 Siklus I
90
90
80
80
73 Siklus II
70
60 Siklus III
50
40
30
20
10
0
Presentase Ketuntasan Aspek Sikap

Grafik 3 Presentase Ketuntasannya Aspek Sikap pada Siklus I sampai III

37
Saran Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed., M.Pd. 2002.
Ada beberapa saran dari kegiatan penelitian Pendekatan Saintifik dan Kontekstual
ini, diantaranya: dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:
1. Penyajian pembelajaran ini memang Ghalia Indonesia
membutuhkan cukup banyak alat pendukung, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004.
oleh karena itu dalam pengadaannya dapat Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
melibatkan siswa. Jakarta: Depdiknas
2. Sebelum pembelajaran, guru harus mengecek Erviana, Nila, dkk. 2012. Peningkatan Belajar
peralatan yang dipakai sekaligus mencobanya PKn Tentang Kebebasan Berorganisasi
terlebih dahulu. Melalui Model Problem Based Learning.
3. Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa Jurnal Universitas Sebelas Maret. Jurusan
perlu mendapat petunjuk seperlunya PGSD Volume 1 Nomor 4 Tahun 2013
menyangkut problem based learning dan Hamruni, M.Si. Prof. Dr. 2009. Strategi dan
discovery learning dan menghubungkan Model-model Pembelajaran
dengan pembelajaran saintifik. AktifMenyenangkan. Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
DAFTAR PUSTAKA ...... 2017. PKn untuk Siswa SMP Jakarta:
Depdikbud. 2016. Petunjuk Umum Pelaksanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kurikulum 2013 untuk SMP, Jakarta : ...... 2017. Buku Guru PKN , untuk SMP Jakarta:
Bagian Proyek Pengadaan Sarana dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Prasarana Mutu Sekolah.

38

Anda mungkin juga menyukai