Anda di halaman 1dari 9

A1234

B1234
C1234567
D12345
E123
F 12
G1234
H12345
I1234
A. Ruang Lingkup Kas Kecil
1. Pengertian dana kas kecil
Dana kas kecil (petty cash fund) yaitu sejumlah dana yang disediakan
perusahaan dengan tujuan untuk keperluan yang sifatnya rutin terjadi
setiap hari dan nilainya relative kecil bagi perusahaan tersebut. Kas kecil
digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang
jumlahnya relatif kecil seperti dana entertain klien atau rekan kerja
pimpinan, dana konsumsi untuk kepentingan rapat, dan lain sebagainya.
2. Tujuan dibentuknya dana kas kecil
a. Menangani masalah perlengkaoan atau perbekalan kantor yang
dialamai oleh suatu bagian di kantor.
b. Menghindari cara pembayarna yang tidak ekonomis juga tidak praktis
aas pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan mendadak.
c. Meringankan beban sraff karyawan dalam memberikan pelayanan
secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis
pimpinan.
d. Mempercepat aktivitas atasan yang mengunaka dana secara mendadak
dan juga tidak terencana sebelumnya.
3. Identifikasi ruang lingkup dana kas kecil
4. Pengelompokkan ruang lingkup dana kas kecil

B. Menerapkan persiapan pengelolaan kas kecil


1. Persiapan pengelolaan dana kas kecil
Persiapan pengelolaan kas kecil dimulai dari penetapan formulir-
formulir dokumen yang diperlukan bagian-bagian yang terlibat dalam
prosedur pengelolanaan kas kecil. Dalam perusahaan yang sudah memiliki
standard prosedur operasi, prosedur pengelolaan kas kecil meliputi
prosedur pembentukan dan aks kecil, prosedur pengeluaran dana kas
kecil, prosedur penggantian dana kas kecil, dan prosedur pencataan
mutasi kas kecil. Apabila pengelolaan kas menggunakan system voucher,
pejabat perusahaan dan bagian-bagian (unit organisasi) yangterlibat
dalam preosedur pengelolaan kas kecil meliputi;
Kepala bagian keuangan; sebagai pejabat perusahaan yang memiliki
kewenangan menetapkan besar kas kecil yang disediakan atau dibentuk
Bagian utang bertugas membuat bukti pengeluaran kas berdasarkan
surat keputusan bagian keuangan pada saat pembentukan kas kecil, dna
pada saat pengisisan kembali kas kecil berdasarkan laporan penggunaan
kas kecil.
Bagian kasa bertuga menyiapkan cek untuk ditandatangani pejabat
perusahaan yang berwenang, berdasarkan bukti pengeluaran kas yang
diterima bagian utang.
Petugas pengelola kas kecil; menerima cek dari bagian kasa,
menguangkan cek ke bank, mengeluaran kas kecil berdasarkan
permintaan pengeuaran kas kecil dari bagian-bagian pemalkai dana,
kemudian membuat laporan (rekapitulasi) penggunaan dana kas kecil.
Bagian-bagian pemakan kas kecil;membuat surat
permintaanpengeluaran kas kecil sesuai dengan keperluan bagian yang
bersangkutan, menggunakna dana kas kecil kemudian membuat laporan
penggunaan dana untuk diserahkan kepada petugas pengelola kas kecil.
Bagian akuntansi; menerima dokumen pengeluaran kas beserta
dokumen pendukung untuk pembentukan atau penggantian kas kecil dari
bagian utang, mencatat mutasi kas kecil sesuai metode yang ditetapkan ,
mengarsipkan dokumen pencatatan.
Sarana akuntansi yang harus dipersiapkan pengelola kas kecil antara
lain buku jurnal kas kecil. Bentuk buku jurnal tersebut bergantung pada
metode pencatatanyeng diterapkan. Sementara dokumen yang menjadi
sumber pencatatan berupa faktur (nota) tunai, atau kuitansi yang dibuat
pihak luar perusahaan. Dokumen yang bersangkutan diterima pengelola
kas kecil dari bagian-bagian pengguna dana yang dilampirkan bersama
laporan penggunaan dana kas kecil

2. Prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang


Di dalam suatu perusahaan prosedur penerimaaan uang melibatkan
beberapa bagian transaksi-transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada
suatu bagian saja agar dapat memenuhi prinsip-prinsip internal control oleh
Tuana Kotta Petunjuk Pemeriksaan Umum (2002 : 290).
Diantara bagian-bagian yang terlibat di dalam proses penerimaan
uang, sebagai berikut :
1. Bagian surat masuk
2. K a s i r
3. Bagian piutang
4. Bagian pemeriksaan interen
Bagian surat masuk bertugas menerima semua surat-surat yang
diterima perusahaan. Surat yang berisi pelunasan piutang harus
dipisahkan dari surat-surat lainnya. Setiap hari bagian surat membuat
daftar penerimaan uang harian, mengumpulkan chek dan remittance
advice. Kecocokan antara jumlah dalam chek dengan jumlah dalam
remittance menjadi tanggung jawab bagian surat masuk. Setelah daftar
penerimaan uang harian selesai dikerjakan oleh bagian surat masuk, maka
daftar tersebut didistribusi oleh kepala bagian yang bersangkutan, satu
lembar bersama-sama dengan chek diserahkan kepada kasir.
Dari Satu lembar bersama dengan remitttance advice diserahkan kepada
seksi piutang. Jika dalam surat yang diterima oleh bagian surat masuk
terdapat remittance sesudah diterima, amplop dari langganan dapat
digunakan sebagai remittance sesudah ditulis jumlahnya pada halaman
muka amplop tersebut.
Kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bahan surat masuk
pembayaran langsung atau dari penjualan oleh salesman. Kasir harus
membuat surat setoran kebank dan menyetorkan semua uang yang
diterimanya.
Agar penerimaan uang ini dapat diawasi dengan baik, maka satu lembar
bukti sebagai setoran dari bank langsung dikirm ke bagian akuntansi. Bukti
setoran yang diterima dibagian akuntansi dicocokkan dengan daftar
penerimaan uang yang dibuat oleh bagian surat masuk dan oleh kasir.
Salah satu cara pengawasan penerimaan uang langsung oleh kasir dapat
dilakukan dengan dibuatnya bukti kas masuk yang diberi nomor urut yang
dicetak
Sumber dan bentuk penerimaan uang menurut Zaki Baridwan (2001 ;
199), sebagai berikut penerimaan uang/ kas biasanya berasal dari
berbagai bentuk sumber, ada sumber yang sering terjadi seperti pelunasan
piutang, penjualan tunai, tetapi ada pula sumber penerimaan yang jarang
terjadi, seperti penjualan aktiva tetap.
Selain sumber-sumber tersebut, penerimaan-penerimaan uang bisa juga
berasal dari adanya pinjaman baik dari bank maupun dari pinjaman wesel.
Apabila terjadi setoran model baru, maka ini juga merupakan sumber
penerimaan kas.
Formulir-formulir yang digunakan dalam prosedur penerimaan uang
menurut Zaki Baridwan (2001 : 100) adalah sebagai berikut
1. Dokumen (bukti) asli pendukung setiap penerimaan uang yang terdiri
dari :
- Pemberitahuan tentang pelunasan dari para langganan (remittance
advice) atau amplop.
- Bukti penerimaan uang yang diberi nomor urut yang di
cetak dan dibuat oleh kasir untuk penerimaan uang langsung.
- Pita daftar penjualan tunai
- Pemberitahuan tentang pelunasan, daftar penjualan salesman.
- Pemberitahuan dari bank tentang pinjaman, penagihan oleh bank.
2. Data harian yang menunjukkan kumpulan ataukah ringkasan
penerimaan kas yang terdiri dari :
- Bukti setoran ke bank
- Daftar penerimaan kas harian (dibuat oleh kasir) dan daftar
penerimaan kas harian (yang dibuat oleh bagian surat masuk).
- Ringkasan cash register
- Proof tapes
3. Buku jurnal (book of original entry)
- Jurnal penerimaan uang (terperinci)
- Kombinasi proof shhet dengan jurnal penerimaan uang.
4. Buku pembantu piutang dan buku besar"
Uang tunai/ kas adalah barang yang mudah menjadi sasaran pencurian
dan penyelewengan, karena uang itu mudah dibawa, maka mudah
disimpang dan mudah digunakan untuk mengadakan transaksi. Oleh
karena itulah pengawasan yang baik sangat diperlukan, sejak saat
diterimannya sampai dimaksudkan kedalam basi peti atau ( brankas ),
atau langsung disimpang kebank agar uang tersebut dapat terhindar dari
beberapa bahaya (resiko) yang bisa melanda perusahaan.
Untuk bisa menyusun suatu manual atau pedoman tentang sistem
dan prosedur pencatatan kas, maka terlebih dahulu harus diadakan analisa
tentang fungsi daripada pengeluaran kas tersebut. Sehubungan dengan
hal tersebut, Ruchiyat Kosasi, (2001 : 102) mengemukakan, sebagai
berikut :
a. Pengeluaran kas harus diperinci agar dapat disusun suatu ikhtisar
laporan dan pencatatan, dari kedalam jurnal pengeluaran kas.
b. Dalam perusahaan kecil, pos-pos debet dapat berasal dari "voucher
register", jurnal pembelian (buku pembelian), atau dari perincian faktur-
faktur terpisah dari prosedur jurnal ataukah catatan harian. Jadi buku
jurnal atau pencatatan pengeluaran kas dipakai sebagai kontrol chek
terhadap buku-buku tersebut di atas.
c. Sebagian besar pos-pos debet sebagai lawan pengeluaran kas
adalah pos-pos harta, utang dan biaya tetapi juga bisa berakibat pos
debet pada kelompok rekening dalam neraca serta rugi laba. Catatlah
pengeluaran kas dengan baik dan posting ke pos debet. Suatu sistem
efektif mengenai pengeluaran kas hal sangatlah penting sehingga
tidak kalah pentingnya dengan sistem yang ada pada penerimaan kas.
Oleh karena pengurus dan pimpinan suatu perusahaan harus mengirim
surat dan dapat menjelaskan mengenai siapa yang berwewenang
untuk menandatangani chek.
Semua pembayaran/ pengeluaran kas, sebaiknya dilakukan dengan
chek atau nama perusahaan ataukah chek voucher, merupakan suatu
formulir yang dikirim kepada kreditur sebagai pemberitahuan tentang
pembayaran bersama dengan cheknya, tembusannya merupakan catatan
utang yang menunjukkan suatu persetujuan pembayaran, sehingga bukti
tanda terima dapat diperoleh secara otonomi. Oleh karena penanda
tanganan chek-chek yang cukup banyak ini yang memerlukan suatu
ketelitian dan keamanan sehingga mereka yang menandatangani chek
harus mempertanggung jawabkan setiap transaksi yang meragukan atau
tidak dimengerti sepenuhnya.
Meskipun sistem pengendalian interen tidak dapat disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, tetapi dalam hal ini perlu
adanya pedoman dalam pembukuan.

3. Prosedur pengumpulan bukti-bukti tanda pembayaran


Bukti transaksi merupakan bukti tertulis sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi.Bukti transaksi
digunakan perusahaan sebagai sumber pencatatan pembukuan. Manfaat
utama dari bukti transaksi yaitu menyediakan bukti tertulis atas transaksi
yang telah dilaksanakan, dan sekaligus untuk menghindari kemungkinan
terjadinya sangketa di masa yang akan datang

A. Bukti Transaksi Intern


Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern
dan dibuat untuk intern perusahaan.
B. Bukti Transaksi Ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang
berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur,
nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.

4. Bukti-bukti pembayaran
Transaksi merpakan kejadia ekonomis yang menyebabkan perubahan
dalam asset dan kewajiban serta ekuitas. Laporan keuangan tidak dapat
lasngsung disusun dari transaksi harus melalui proses, mulai dari
pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan rlaporan keuangan
dalam suatu perusahaan.
Transaksi keuangan dikelompokkan menjadi 2 yaitu transaksi eksternal
dan transaksi internal. Transaksi eksternal merupakan kejadian dengan
pihak luar perusahaan. Contoh transaksi eksternal adalah pembelian
perlengkapan kepada pemasok, pembayaran uangsewa gedung,
pembelian mesin. Sedangkan transasi internal adalah kejadian ekonomis
yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri. Contoh transaksi internal adalah
penggunaan perlengkapan, pemanfaatan gedung untuk jangka waktu
tertentu, penggunaan mesin, dan lain-lain.
Setiap transaksi keuangan baik untuk transaksi dengan pihak interen
maupun dengan pihak ektern harus disertai bukti transaksi sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transksi
sudah dilakukan. Sehingga bukti transaksi merupakan bukti tertulis tentang
terjadinya suatu transaksi keuangan yan berjuan sebagai data awal atas
sumber pencatatan dalam suatu akuntansi.
Bentuk-bentuk bukti transaksi keuangan dilihat asalnya dikelompokan
menjadi 2, yakni sebagai berikut:
1. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang berasal dan dilakukan
didalam lingkungan perusahaan itu sendiri sehingga tidak melibatkan
pihak luar perusahaan luar.
Contoh ialah: bukti memoria antar bagian atau devisi dalam perusahaan
tersebut.
2. Bukti Transaksi Ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yan melibatkan pihak luar
perusahaan.
Conothnya ialah:
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran yang dibat dan
ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada
yang melakukan pembayaran. Pada jumalh tertentu harus dibubuhi
materai sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada umumnya
kwitansi sendiri terdiri dari 2 bagian, yaitu kwitansi yang asli dan
tembusan atau bongol. Kwitansi yang asli diserahkan kepada ihak
yang membayar sebagai bukti pencatatan pengeluaran uang,
sedangkan bagian yang tembusan atau bongol kwitansi disimpan
oleh pihak penerima uang sebagai bukti pencatatan penerima uang.
b. Cek (cheque)
Cek adalah surat perintah pembayaran kepada bank dari orang
menandatnagani untuk mebayar sejumlah uang yang tertulis dalam
cek kepada pembawa cek atau orang yang nemanya disebut dalam
cek. Pemegang lembaran cek adalah pihak penerima pembayaran,
sedangkan pihak yang melakukan pembayaran menyimpan
potongannya. Cek sebenarnya bukansurat bukti, melainkan alat
pembayaran. Oelh karenaitu pengeluaran cek harus disertai dengna
penerimaan kwitansi atau bukti intern.
c. Nota Kontan
Nota kontan adalah salah satu bukti transaksi yang dibuat karena
adanya pembelain secar tunai. Nota kontan dibuat dan dikelarkan
oleh penjual kepada pembeli. Not akontan terdiri dari 2 bagian yaitu
nota kontan asli dan tembusannya. Lembar yang pertama (asli)
diberikan kepada pihak pembeli dna tembusannya disimpan pihak
penjual untuk bukti transaksi sebagai bukti transaksi atas penjualan
tunai.
d. Faktur (Invoice)
Faktur merupakan bukti transaksi yang terjadiadanya pembelian
atau penjualan yang dibbayar secara kredit. Faktur dibuat oleh
penjual kepada pembeli. Faktur bertujuan sebagai bahan
pertimbangan pembeli untuk meneliti barnag-barang yang dibelinya
faktur dibuat rangkap, yang asli diberikan kepada pembeli sebagai
bukti pembelian kredit. Sedangkan tembusannya disimpan oleh
penjual sebagai bukti penjualan kredit.
e. Nota Kredit
Nota kredit merupakan bukti transaksi yang terjadi adanya piutang
usaha karena ada pengembalian barang atau pengurangan biaya
karna terjadinya kerusakanatau ketidaksesuaian kualitas barang
yang dikirim dengan yang dipesan sebelumnya. Nota kredit dibuat
oleh penjual. Nota kredit terdiri dari2 bagian, yaitu asli dan
tembusan. Nota kredit yang asli diberikan kepada pembeli
sedangkan tembusannya disimpan oleh penjual.
f. Nota Debet
Nota debet adalah bukti transaksi yang terjadinya adanya
pengurangan utang usaha karena ada pengembalian barang atau
penurunan harga. Nota debet dibuat oleh pembeli. Nota debet terdiri
dari 2 bagian yaitu lembar asli dan tembusan. Nota debet yang asli
diberikan kepada penjual bersamaan dengan barang yang dibeli.
Sedangakan tembusannya disimpan oleh pembeli sebagai bukti.
g. Bilyet Giro
Pengertian bilyet giru adalah surat pemindahbukukan sejumlah uang
dari pembeli rekening nasabah suatu bank yang bersangkutan
kepada nasabah yang mempunyai rekening di bank yang namanya
disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank
lain (berbeda).
h. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi yang dibuat untuk
penerimaan uang tunai (kas)
i. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan bukti transaksi yang dibuat untuk
pengeluaran uang tunai (kas).
j. Bukti Memorial
Bukti memorial adalah transaksi intern berupa catatan (memo) dari
pimpinan perusahaan ekapda bagian akuntasi bertujuan untuk
melakukan pencatatan suatu kejadian.
k. Rekening Koran
Rekening Koran adalah bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun
oleh pihak bank untuk para nasabahnya.
l. Bukti Setoran Bank
m. Bukti setoran bank adalah catatan transaksi (slip setoran) yang
disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat atau setiap
melalukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi. Ketika
terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat akan
dibuat rekonsiliasi bank, maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan
baik.

C. Menerapkan pengelolaan operasional harian kas kecil


1. Proses pengajuan uang tunai
2. Identifikasi pencatatan proses penerimaan uang
3. Prosedur monitoring keadaan keuangan
4. Mengidentifikasi proses rekonsiliasi pengakuran data
5. Prosedur pengelolaan dana kas kecil
6. Identifikasi komponen-komponen dalam pengelolaan dana kas kecil
7. Kelengkapan bahan, data, dan informasi terkait pengelolaan dana kas kecil
D. Menerapkan pelaporan aktivitas kas kecil
1. Proses identifikasi transaksi keuangan
2. Idetifikasi pencatatan data transaksi keuangan
3. Pengendalian dan pemantauan uang tunai
4. Identifikasi data transaksi keuangan yang terjadi dengan tepat
5. Kelengkapan bahan-bahan data dan informasi transaksi keuangan
E. Menerapkan pembuatan laporan dana kas kecil metode imprest
1. Pengertian laporan dana kas kecil
2. Pengertian metode imprest
Metode imprest adalah metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas
kecil jumlahya selalu tetap.setiap pengeluaran kas terjad, pemegang patty
cash tidak setara merta langsugn mencatatnya,tetapi hanya sekedar
mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
3. Prosedur penyusunan laporan dana kas kecil metode imprest

F. Menerapkan pembuatan laporan dana kas kecil dengan Metode Fluktuasi


1. Pengertian metode fluktuasi
Metode fluktuasi adalah suatau metode pengisian dan pengendalian kas
keil diman ajumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan
kebutuhan). System ini menghendaki behwa jumalh nominal kas kecil tidak
ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya waktu
pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal
kas kecil sebesar Rp 5.000.000 kemudian digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali
2. Prosedur penyusunan laporan dana kas kecil metode fluktuasi
G. Menerapkan pengoperasian aplikasi dana kas kecil
1. Pengenalan aplikasi keuangan
2. Fungsi aplikasi keuangan
3. Identifikasi fitur dan fasilitas aplikasi keuangan
4. Pengoperasian aplikasi keuangan pembuatan dokumen
H. Menerapkan penyimpanan dokumen pengelolaan dana kas kecil
1. Sistem penyimpanan dokumen pengelolaan dana kas kecil berdasarkan
sistem kearsipan
2. Identifikasi dokumen-dokumen pengelolaan dana kas kecil berdasarkan
klasifikasi kearsipan
3. Prosedur penyimpanan dokumen-dokumen pengelolaan dana kas kecil
berdasarkan sistem penyimpanan arsip.
4. Identifikasi dokumen-dokumen dana kas kecil
5. Kasifikasi dokumen-dokumen dana kas kecil
I. Mengevaluasi pengelolaan dana kas kecil
1. Pokok-pokok pengelolaan dana kas kecil
2. Identifikasi seluruh kegiatan pengelolaan dana kas keci
3. Analisis data dan informasi pengelolaan pengelolaan dana kas kecil
4. Evaluasi pelaksanaan pengelolaan dana kas kecil

Anda mungkin juga menyukai