Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Dengan judul perencanaan pesan-pesan bisnis makalah ini dibuat untuk
melengkapi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah “komunikasi bisnis”.
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Pengarang juga mengucapkan terima kasih kepada rekan dari semua pihak yang telah
berpartisispasi dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat waktu.
Penulis juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan masih banyak kekurangan.
Oleh Karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan agar makalah ini lebih sempurna. Atas
kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................1
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN.............................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS............................................................ 3
B. PENENTUAN TUJUAN PESAN BISNIS...............................................................3
C. PENENTUAN IDE POKOK……………………………………………………......5
D. MEMAHAMI TIGA LANGKAH PROSES MENULIS…….................................6
E. MENGUMPULKAN INFORMASI..................................................................... 7
F. MENYELEKSI MEDIA YANG TEPAT ............................................................8
G. PROSES BERJALANNYA KOMINIKASI DI BAZAR.......................................12

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.........................................................................................................14
B. SARAN.....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan suatu aspek yang paling mendasar dalam kehidupan
manusia,. Kehidupan sehari – hari manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang
dilakukannya dengan orang lain, bahkan terkait dengan pesan yang disampaikan oleh orang
yang tidak dikenalnya. Karena kompleksitasnya tersebut, Little John mengemukakan bahwa
komunikasi adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan. Sementara dalam Webster’s New
World Dictionary, komunikasi didefinisikan sebagai suatu seni mengekspresikan ide terutama
melalui lisan maupun tulisan atau suatu ilmu menyampaikan informasi terutama melalui
simbol-simbol.
Menurut Harold Lasswell, dalam suatu proses komunikasi setidaknya terdapat lima
elemen mendasar yang harus ada. Kelima elemen dasar ini lazim dikenal dengan istilah “Who
Says What in Which Channel to Whom with What Effect”. Adapun lima elemen dasar
tersebut adalah who (sumber atau komunikator), says what(pesan), in which
channel (saluran), to whom (penerima atau komunikan), with what effect (efek atau
dampak). Keberhasilan sebuah proses komunikasi sangat bergantung pada kelima elemen di
atas. Bagaimana agar seorang komunikator bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap
dan perilaku dari komunikan sangat dipengaruhi pada lima faktor tersebut.
Dalam suatu komunikasi bisnis yang dilakukan oleh seseorang tentunya
membutuhkan tahap perencanaan dalam rangka menyusun pesan-pesan bisnis yang akan
disampaikan kepada pihak lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Proses penyusunan pesan-pesan bisnis
2. Penentuan tujuan pesan-pesan bisnis
3. Penentuan ide pokok
4. Memahami Tiga Langkah Proses Menulis
5. Mengumpulkan Informasi
6. Menyeleksi Media yang Tepat
7. Proses Berjalannya Komunikasi

1
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Secara garis besar, tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Guna memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
2. Untuk mendeskripsikan tiga langkah proses menulis,
3. Untuk menjelaskan alasan pentingnya mendefinisikan tujuan dengan teliti,
4. Untuk menjelaskan pentingnya menganalisis penerima pesan dan mengidentifikasikan
faktor yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan profil penerima

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS


Demikian halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis. Penyusunan pesan-
pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
a. Perencanaan
Dalam fase perencanaan, dirancang hal-hal yang cukup mendasar, seperti
maksud/tujuan komunikasi, audience yang akan menerima pesan, ide pokok pesan yang
disampaikan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
Di samping itu, intonasi juga perlu diatur.
Pada dasarnya, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu
diperhatikan, yaitu mendefiniskan tujuan, menganalisis audience, dan memilih saluran
dan media komunikasi yang akan digunakan.
b. Pengorganisasian
Mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draf. Dimulai dengan
merangkai kata, kalimat, paragraph, dan memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung
ide pokok bahasannya.
Perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraph yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
c. Revisi
Perlu ditelaah kembali isi pesan dan maksud pesan dari sisi substansi pesan yang ingin
disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan, dan
bagaimana tingkat pemahamannya.
Jika belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan seperlunya,
sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.

B. PENENTUAN TUJUAN PESAN BISNIS


Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud
dan tujuan komunikasi. Seorang komunikator tentunya ingin menjaga nama baik di
hadapan audience, sekaligus sesuatu yang baik bagi organisasinya.
Sebelum Memutuskan untuk menyampaikan pesan – pesan bisnis kepada pihak lain,
langkah pertama yang harus ditentukan adalah tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai
tujuan organisasi.
3
a. Mengapa Tujuan Harus Jelas?
Tujuan yang jelas akan membantu mencapai tujuan yang dikehendaki. Di samping itu,
penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses
pengambilan keputusan antara lain :
 Keputusan untuk meneruskan pesan
 Keputusan untuk menanggapi audience
 Keputusan untuk memutuskan isi pesan
 Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan

b. Tujuan Komunikasi Bisnis


Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu member informasi, melakukan
persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audience.
 Memberi Informasi : tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah
memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
 Melakukan Persuasi : tujuan kedua dalam komunikasi bisnis adalah melakukan
persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan
baik dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama berkaitan dengan negoisasi
antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
 Melakukan Kolaborasi : kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain.
Melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah
melakukan kerja sama bisnis, baik dengan perusahaan domestic maupun
perusahaan asing. Seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi
yang ada, seperti telepon biasa, faksimile, telepon genggam, internet, email dan
telekonferensi.

c. Cara Menguji Tujuan
 Apakah Tujuan Tersebut Realistis?
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau
gagasan yang hendak disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seperti
kemampuan financial, manajerial, sumber daya dan teknis operasional.
 Apakah Waktunya Tepat?
Dalam menyampaikan suatu idea tau gagasan, hendaknya dipertimbangkan
ketepatan waktu.

4
 Apakah Orang Yang Mengirimkan Pesan Sudah Tepat?
Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan suatu pesan
akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan.
 Apakah Tujuannya Selaras Dengan Tujuan Organisasi Perusahaan?
Tujuan penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi
secara keseluruhan.

C. PENENTUAN IDE POKOK


Topik dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang lebih
luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan
tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.

a. Teknik Curah Pendapat


Teknik ini memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan,
menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta yang
ada. Beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
 Storyteller’s Tour : telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suatu pesan
dapat ditemukan dengan mudah.
 Random List : menulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran selanjutnya pelajari
hubungan antara ide yang satu dengan lainnya.
 CFR (Conclusions, Findings, Recommendation) worksheet : jika subjeknya
mencakup pemecahan masalah, gunakan suatu lembar kerja yang akan membantu
menjelaskan hubungan antara temuan, kesimpulan, dan rekomendasi yang akan
diberikan.
 Journalistic Approach : menggunaka pertanyaan 5W+1H akan dapat menjelaskan
ide-ide pokok.

b. Pembatas Cakupan
Cara ini juga dapat membangkitkan rasa hormat audiens kepada komunikator,
sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan kontroversial akan memakan waktu
lebih lama.

5
D. MEMAHAMI TIGA LANGKAH PROSES MENULIS
Tahapan ini merupakan tahap yang paling krusial dalam perencanaan/penyusunan
pesan- pesan bisnis, Pada tahap ini, sebuah big picture tentang pesan bisnis dikonsep dan
diformulasikan. Seorang komunikator/pelaku bisnis yang hendak menyampaikan pesan bisnis
dapat menuangkan semua konsep tersebut secara detil dan lengkap menjadi sebuah pedoman
dalam memformulasikan rumusan isi pesan bisnis itu sendiri. Penyusunan pesan-pesan bisnis
setidaknya terdiri dari tiga tahap, yaitu:
a. Merencanakan
 Menganalisis Situasi Definisikan tujuan dan mengembangkan suatu profil penerima.
 Mengumpulkan informasi, Tentukan kebutuhan penerima dan memperoleh informasi
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 Menyeleksi Medium yang Tepat, Pilihlah medium terbaik untuk mengirimkan pesan
Anda.
 Mengatur Informasi, Definisikan ide pokok Anda, batasi ruang lingkup Anda, seleksi
pendekatan langsung atau pendekatan tidak langsung, dan membuat garis besar isi
pesan.
b. Menulis
 Beradaptasi pada Penerima, Bersikap sensitiflah pada kebutuhan penerima dengan
suatu sikap “Anda”, kesopanan, penekanan pada hal-hal positif, dan bahasa yang
bebas bias. Bangun hubungan yang kuat dengan penerima dengan membentuk
kredibilitas Anda dan memproyeksikan citra perusahaan Anda. Kendalikan gaya Anda
dengan nada percakapan, berbahasa Inggris lugas, dan suara yang pantas.
 Menyusun Pesan,Pilihlah kata-kata yang kuat yang akan membantu Anda
menciptakan kalimat yang efektif dan paragraph yang koheren.
c. Menyelesikan
 Merevisi Pesan, Evaluasi isi pesan dan tinjau ulang apakah dapat dibaca; kemudian
edit dan tulis ulang untuk keringkasan dan kejelasan.
 Membuat Pesan, Gunakan elemen desain yang efektif dan tata letak yang sesuai agar
tampilan pesan bersih dan professional.
 Mengoreksi Pesan, Periksa kembali kesalahan tata letak, ejaan, dan seluk beluk
mekanik.

6
1. Mengoptimalkan Waktu Menulis
Semakin sering Anda berlatih tiga langkah proses menulis, semakin intuitif dan
otomatis proses menulis Anda. Semakin Anda terbiasa dengan proses tersebut, Anda akan
dapat mengembangkan pesan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Anda juga akan
semakin baik dalam membagi waktu Anda untuk setiap tugas selama proyek menulis.
Sebagai titik awal, cobalah menggunakan kurang lebih separuh waktu Anda untuk
membuat perencanaan, untuk mendefinisikan tujuan Anda, untuk mengenal penerima,
membiasakan diri Anda dalam pokok permasalahan, dan melakukan seleksi dan mengatur
media. Gunakan tidak lebih dari seperempat waktu Anda untuk menulis dokumen.
Cadangkan seperempat waktu sisanya untuk menyelesaikan proyek tersebut sehingga
Anda tidak kekurangan waktu untuk melakukan langkah penyelesaian yang penting
seperti merevisi, membuat, mengoreksi, dan mendistribusikan.

2. Membuat Perencanaan yang Efektif


Mencoba menghemat waktu dengan cara berhemat ketika membuat perencanaan
biasanya akan menyebabkan Anda kehilangan lebih banyak waktu dalam
penyelesaiannya.
Perencanaan akan mengurangi keragu-raguan Anda ketika Anda menulis dan membantu
mengurangi kerja ketika Anda harus meninjau ulang dan merevisi.

E. MENGUMPULKAN INFORMASI
Hal kedua dalam merencanakan pesan bisnis seusai dengan buku Komunikasi Bisnis ,
Courtland L. Bovee dan John V. Thill, adalah mengumpulkan informasi. Informasi yang
dimaksud adalah informasi yang akan dimasukan ke dalam pesan untuk audiens. Karena
pesan tersebut akan ditujukan oleh audiens maka audiens menjadi fokus dari proses
pengumpulan informasi ini.

Beberapa teknik informal dalam mengumpulkan informasi yang kompleks adalah


sebagai berikut:
1. Pertimbangan sudut pandang yang lain
2. Baca laporan dan dokumen lain perusahaan
3. Berbicara dengan penyelia, kolega atau pelanggan
4. Minta masukan dari audiens

7
Secara garis besar proses mengumpulkan informasi terdiri dari 2 tahap yaitu:
1. Mengungkap kebutuhan audiens
Kita bisa mengungkapkan kebutuhan audiens dengan proses mendengarkan pertanyaan
apa saja yang diajukan oleh audiens. Selain hal tersebut kita juga bisa mencari kebutuhan
yang mungkin tidak disadari oleh audiens itu sendiri dengan membuat alternatif-alternatif
lain selain pilihan yang telah direncanakan.
Dari hal tersebut di atas kita diminta untuk dapat mendefinisikan kebutuhan audiens
secara tepat.
2. Menyediakan Informasi yang dibutuhkan
Setelah mendefiniskan kebutuhan audiens maka tahap selanjutnya adalah menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyediakan informasi yang dibutuhkan yaitu:
a. Pastikan kelengkapan informasi
Salah satu metode untuk memastikan kelengkapan informasi adalah dengan
pendekatan jurnalistik yaitu menanyakan 5W + 1H (who, what, why, when, where
dan how) pada informasi yang kita telah sediakan.
b. Pastikan informasi tersebut akurat
Pesan yang tidak akurat akan menimbulkan serangkaian masalah maka perlu untuk
dilakukan pengecekan ulang informasi dan berhati-hati dalam memilih informasi yang
disediakan.
c. Pastikan informasi tersebut etis
Etika diperlukan untuk menentukan seberapa detail informasi yang diberikan dalam
pesan.
d. Pastikan informasi tersebut berhubungan
Secara logis memilah informasi yang benar-benar dibutuhkan dan menarik bagi
audiens dengan mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi minat audiens.

F. MENYELEKSI MEDIA YANG TEPAT


Sebuah medium merupakan bentuk yang dipilih untuk mengomunikasikan pesan,
menyeleksi medium terbaik dapat membedakan antara komunikasi efektif dan komunikasi
tidak efektif. Pada tahap ini, komunikator harus cermat dan hati- hati dalam memutuskan
saluran dan media komunikasi yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis
terhadap audience. Kehati-hatian tersebut disebabkan audience tidak akan selalu sama, baik
dari segi kualitas, kuantitas, maupun kondisinya. Terdapat variabel penentu yang menjadi
8
pijakan sekaligus pertimbangan bagi komunikator sebelum memutuskan saluran dan media
yang digunakan. Variabel penentu tersebut meliputi tujuan dan maksud pesan bisnis,
jumlah audience yang hendak disasar, kompleksitas pesan yang hendak disampaikan, dan
karakteristik dari saluran komunikasi itu sendiri.
1. Media Lisan
Komunikasi lisan sangat baik diterapkan oleh komunikator jika audience yang disasar
berjumlah sedikit (dapat dikumpulkan dengan mudah) dan pesan yang disampaikan
terbilang sederhana (tidak memerlukan catatan permanen) sehingga komunikator dapat
menerima feedback dalam waktu singkat. Secara ekonomis, saluran komunikasi lisan
lebih efisien dan memungkinkan komunikator untuk melakukan test the water(identifikasi
respon awal) terhadap audience sebelum menyampaikan pesan bisnis yang
kontroversial/sensasional. Saluran komunikasi lisan ini juga sangat baik untuk diterapkan
jika komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan permasalahan atau
pencapaian suatu keputusan yang melibatkan audience dalam jumlah kecil. Contoh
komunikasi lisan antara lain telepon, pertemuan, rapat, kunjungan kerja, kunjungan
pembinaan, dan wawancara.

Keunggulan media lisan


 Media lisan menyediakan umpan balik dengan segera
 Media lisan memungkinkan terjadinya kenyamanan dalam berinteraksi
 Media lisan meliputi berbagai isyarat nonverbal
 Media lisan memungkinkan memberikan ekspreksi di balik pesan

Kelemahan media lisan


 Media lisan membatasi partisipasi hanya bagi mereka yang hadir secara fisik
 Media lisan tidak menyediakan rekaman komunikasi yang permanen dan dapat
dibuktikan tanpa alat perekam tertentu
 Media lisan mengurangi kendali komunikator pada pesan
 Media lisan seringkali mengabaikan kemungkinan untuk memperbaiki atau mengedit
kata-kata yang diucapkan

9
2. Media Tulis
Komunikasi tertulis merupakan saluran komunikasi yang kerap digunakan, baik oleh
bisnis maupun birokrasi. Saluran komunikasi tertulis membuat komunikator harus
menggunakan media dan saluran komunikasi ini memungkinkan komunikator melakukan
perencanaan dengan seksama dan mengendalikan pesan–pesan bisnis yang hendak
disampaikan. Secara umum, saluran komunikasi tertulis bisa dipilih apabila jenis
informasi yang disampaikan terbilang kompleks dan terinci, dibutuhkan catatan permanen
untuk referensi pada masa yang akan datang, dan jumlah audience besar dan menyebar
secara geografis sehingga tidak diperlukan feedback secara langsung dari audience.
Contoh komunikasi tertulis antara lain peraturan kerja, memorandum, buku petunjuk,
laporan kerja, formulir, catatan, kuesioner, pengumuman, dan iklan.

Keunggulan Media Tulis


 Media tulis memungkinkan untuk membuat rencana dan mengendalikan pesan
 Media tulis menawarkan sebuah catatan permanen dan dapat diverifikasi
 Media tulis membantu menjangkau penerima yang secara geografis terpisah jauh
 Media tulis meminimalkan distorsi yang ada pada pesan-pesan lisan
 Media tulis dapat meredam setiap komponen emosional yang tidak pantas

Kelemahan Media Tulis


 Media tulis tidak kondusif untuk umpan balik yang cepat
 Media tulis kekurangan isyarat nonverbal sebagaimana yang diberikan oleh media
lisan
 Media tulis membutuhkan waktu lebih lama dan lebih banyak sumber daya untuk
membuat dan mendistribusikannya.
 Media tulis membutuhkan keterampilan khusus dalam persiapan dan untuk
menyiapakan dan memproduksinya

10
3. Media Elektronik
Media elektronik digunakan ketika ingin membuat impresi yang kuat pada para
penyelia, pelanggan, investor atau para penerima penting lainnya. Penggunaan media
elektronik dapat meningkatkan daya tarik visual dengan animasi computer, musik bahkan
dengan video. Media elektronik memberikan banyak pilihan alat komunikasi, namun
banyaknya pilihan itu dapat membuat proses komunikasi menjadi rumit.

Keunggulan Media Elektronik


 Media elektronik mengirimkan pesan dengan sangat cepat
 Media elektronik menjangkau banyak penerima yang secara fisik
 Media elektronik menjangkau penerima yang tersebar secara pribadi
 Media elektronik menawarkan format multimedia yang persuasive
 Media elektronik dapat meningkatkan akses dan keterbukaan dalam organisasi

Kelemahan Media elektronik


 Media elektronik bila digunakan kurang hati-hati dapat menyebabkan ketegangan dan
konflik
 Media elektronik sangat mudah digunakan secara berlebihan
 Media elektronik tidak mempunyai privasi
 Media elektronik secara terus menerus dapat menurunkan produktivitas karyawan.

4. Faktor Faktor yang Harus Dipertimbangkan Ketika Memilih Media


Ketika memilih medium untuk pesan , seimbangkan kebutuhan komunikator dengan
kebutuhan penerima pesan. Komunikator selayaknya ingin menyeleksi medium yang
menawarkan keunggulan paling cocok dengan situasi dan penerima pesan. Berikut
adalah faktor-faktor penting yang harus diperhatikan ketika menyeleksi medium yang
akan digunakan:
1. Kekayaan Sebuah Media
2. Formalitas sebuah pesan
3. Keterbatasan media
4. Maksud Pengirim
5. Urgensi dan biaya
6. Preferensi Penerima

11
G. PROSES BERJALANNYA KOMINIKASI DI BAZAR
Pada bazar yang dilaksanakan di kampus Universitas Sari Mutiara Indonesia mulai dari
tanggal 20 s/d 24 mei 2019 kemarin,dapat dilihat bahwa komunikasi yang dilakukan oleh
para penjual bazar cukup efektif,karna mereka melalukan berbagai macam cara untuk
melancarkan dagangan mereka dan juga melayani para konsumen dengan ramah antara lain:
1. Mempromosikan lewat akun media sosial mereka contohnya dari WA,Instagram,dan
facebook.
2. Menyebarkan foto makanan dan minuman yang mereka jual melalui grup kelas
masing – masing.
3. Menawarkan makanan dan minuman yang mereka jual secara langsung kepada
pengunjung.
4. Membuat daftar menu yang unik untuk menarik perhatian pengunjung.

Bisa kita lihat bahwa yang mereka lakukan telah mengikuti langkah – langkah untuk
mencapai komunikasi yang efektif.Tapi ada juga beberapa stand yang kurang menarik
perhatian para pengunjung contohnya stand PG-SD dan hukum,itu dikarenakan ada beberapa
faktor yang menghambat antara lain:
1. Kurang menarik kemasan yang mereka buat
2. Terlalu mahal harga makanan dan minuman yang mereka jual
3. Cara mempromosikannya kurang menarik perhatian pengunjung

Dari faktor – faktor diatas bisa kita lihat bahwa stand hukum untuk 1 porsi salad buah di
bandrol Rp 17.000 dan itu cukup mahal.Dan setelah kami mencoba makanan tersebut rasanya
pun kurang sesuai dengan harga yang di tawarkan,dan kami sebagai pengunjung sedikit
kecewa.
Dan contoh lain dari prodi pg-sd adalah makanan dan minuman yang mereka jual
memang murah tapi kurang menarik perhatian para pengunjung sebab mereka tidak ahli
dalam mempromosikan makanan tersebut. Beda dengan Stand lain yang menjual makanan
dan minuman yang sesuai dengan isi dompet mahasiswa laris manis walaupun sebagian tidak
habis tapi mereka menarkan makanan tersebut dengan ramah.
Untuk prodi D3 analis mereka menjual berbagai macam makanan dan minuman mulai dari
dimsum,sop buah,teh cincau mereka menjual serba Rp 5.000.dan komunikasi yang mereka
lakukanpun sangat efektif,dan juga kemasannya sangat menarik perhatian para pengunjung
sehingga dagangan mereka laris manis.
12
Contoh lain dari prodi akuntansi semester 4,mereka menjual nuged goreng,sosis
goreng dan ice lemon tea.Mereka mempromosikan jualannya di media sosial sehingga
makanan dan minuman yang mereka jual paling cepat habis diantara stand yang lain.Dalam
hal ini kita tahu bahwa stand akuntansi telah melakukan komunikasi yang efektif walaupun
makanan dan minuman yang mereka jual tidak banyak tapi mereka bisa menarik perhatian
para pengunjung dan mereka juga menjual makanan dan minuman tersebut dengan murah
yaitu serba Rp 5.000 sehingga para pengunjung datang berbondong-bondong ke stand
tersebut.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapaiefektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Dalam kegiatankomunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi
juga haruslahPersuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukansuatu perbuatan atau kegiatan.Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di
masa depan relatif akan semakinsulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan
yang cenderung semakinturbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan
lintas budaya, berupakemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya
manajemen / bisnis bangsalain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu
aliansi strategis dengan mitra bisnis.
Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuanmemba
ca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikangagasan,
baik lisan maupun tertulis secara sistematik.Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi
suatu bisnis tersendiri.Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses
Globalisasi danmemberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan
usahanya,melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun
lainnya.Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona
waktuyang hampir pada saat yang bersamaan.Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan
tantangantersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada
masyarakat yangmayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan
sistem, pemupukantingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang
berkesinambungan.

B. Saran
Dalam menyampaikan pesan bisnis, sebaiknya pesan tersebut direncanakan
sebaikmungkin sehingga penerima pesan tersebut dapat dengan mudah memahami maksud
yangdari pesan tersebut. Merencanakan pesan bisnis tidak hanya mengenai merencanakan
tujuantetapi meliputi tujuan, penerima pesan atau audience, dan saluran atau media yang
dipilihdalam menyampaikan pesan tersebut. Apabila hal-hal tersebut telah dipilih dengan
seksama,maka pesan akan tersampaikan sesuai dengan tujuan dari pesan bisnis tersebut.
14
1

Anda mungkin juga menyukai