Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH FREKUENSI GELOMBANG BUNYI TERHADAP

PERILAKU LALAT RUMAH (Musca domestica)

1)
Abdul Yasid, 2)Yushardi, 2) Rif’ati Dina Handayani
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: abdulyasid92@gmail.com

Abstract

The purpose of this research are to analyze the effect ofaudiosonic


wave and restrictions of the frequency that the behavior (the number of
perch) ofMusca domestica at different temperatures. This type of research
are an experimental research that using method observational. The data
gainededis the number of Musca domestica that settled in the glass cube
after being given audiosonic wave frequency of 20 Hz - 16 kHz. MP4 file and
TOSHIBA NB500 was tool used to made frequency of the wave audiosonic,
at 27oC , 30o C and 35o C.It can concluded that the research is success, at
temperature 27oC, 30oC and 35oC.The top range of frequency that may affect
the behavior of Musca domesticais about 15 kHz – 16 kHz with the largest
percentage of the number as many as 92 % at a temperature of 27 oC and the
smallest number as many as 80% at a temperature of 30o. Meanwhile, the
lowestaudiosonic frequency is about 100 Hz – 499 Hz. The largest
percentage of number of house flies perched is 60% at a temperature of
27oC and the smallest percentage is 36% at temperature 35oC.

Key word: Audiosonic frequency, house flies, the air temperature

PENDAHULUAN getaran dan mediumnya sedangkan


gelombang longitudinal adalah gelombang
Gelombang merupakan rambatan yang rambatannya sejajar dengan getaran
energi getaran yang merambat melalui dan mediumnya (Bambang, 2008).
medium atau tanpa melalui medium Resonansi merupakan fenomena yang
(Halliday, 2010). Berdasarkan mediumnya terjadi apabila sebuah sistem berosilasi
gelombang dibedakan menjadi dua yaitu dipengaruhi oleh sederet pulsa periodik
gelombang mekanik dan elektromagnetik. yang sama atau hampir sama dengan salah
Gelombang mekanik adalah gelombang satu frekuensi alami dari osilasi sistem.
yang arah rambatannya memerlukan Sistem tersebut akan berosilasi dengan
medium perantara sedangkan gelombang amplitudo yang relatif besar atau
elektromagnetik adalah gelombang yang amplitudo maksimal (Sugiyanto, 2011).
arah rambatannya tanpa menggunakan Bunyi merupakan gelombang
medium. Berdasarkan rambatannya mekanik jenis longitudinal yang merambat
gelombang dibagi menjadi dua yaitu dan sumbernya berupa benda yang
gelombang transversal dan longitudinal. bergetar. Bunyi bisa didengar sebab
Gelombang transversal merupakan getaran benda sebagai sumber bunyi
gelombang yang rambatan sejajar dengan menggetarkan udara di sekitar dan melalui

190
191 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 190 - 196

medium udara bunyi merambat sampai ke jantan, sedangkan lalat betina memiliki dua
gendang telinga, sebenarnya merupakan mata majemuk dipisahkan oleh ruang
variasi tekanan udara secara periodik di muka.Mulut lalat bertipe sponging,
sepanjang lintasan perambatannya. disesuaikan dengan jenis makanannya
Tekanan udara periodik inilah yang yang berupa cairan. Bagian mulut lalat
mnggetarkan selaput gendang digunakan sebagai alat penghisap makanan
telinga.Bunyi yang dapat didengar manusia yang disebut dengan labium. Pada ujung
berada pada kawasan frekuensi labium terdapat labella yang
pendengaran, yaitu antara 20 Hz sampai menghubungkan antara labium dengan
dengan 20 kHz (Shoedojo, 2004). Bunyi rongga tubuh (haemocoele). Musca
bisa didengar sebab getaran benda sebagai domestica atau lalat rumah atau sering
sumber bunyi menggetarkan udara di disebut housefly merupakan salah satu
sekitar dan melalui medium udara bunyi spesies serangga yang banyak terdapat di
merambat sampai ke gendang telinga, seluruh dunia.Sebagian besar (95%) dari
sebenarnya merupakan variasi tekanan berbagai jenis lalat yang dijumpai di
udara secara periodik di sepanjang lintasan sekitar rumah dan kandang, adalah lalat
perambatannya. Tekanan udara periodik jenis ini.
inilah yang mnggetarkan selaput gendang Perilaku lalat rumah (Musca
telinga. Gelombang audiosonik merupakan Domestica) suka hidup berkelompok dan
salah satu gelombang bunyi yang mudah hinggap tidak suka terbang terus-menerus,
dibuat dibandingkan dengan gelombang dari perilaku inilah yang menyebabkan
ultrasonik dan gelombang infrasonik. lalat mudah terjebak perangkap yang
Gelombang audiosonik digunakan sebagai sengaja dipasang manusia (Iskandar,2015).
salah satu alat pengusir lalat rumah (Musca Lalat rumah juga hinggap pada ikan asin
domestica) yang mengganggu kehidupan pada proses penjemuran (Ariyani, 2008).
manusia dan menyebabkan beberapa Aktifitas maksimal Ialat tejadi pada suhu
penyakit. Paparan frekuensi gelombang 20 - 25o C, berkurang (hinggap) pada suhu
audiosonik tidak berbahaya dibandingkan 35 - 40o C atau 15 - 20o C, dan menghilang
dengan obat nyamuk dan penyemprot (tidak terdeteksi) pada suhu di bawah l0 oC
serangga. atau di atas 40o C (Suyono, 2010). Lalat
Lalat rumah (Musca domestica) juga menyukai makanan yang sedang
termasuk dalam filum Arthropoda, kelas mengalami proses fermentasi/pembusukan.
Insecta, ordo Diptera, famili Muscidae dan Bentuk makanannya cair atau makanan
Genus Musca. Lalat rumah dimasukkan ke yang basah, sedang makanan yang kering
dalam kelompok Arthropoda atau binatang dibasahi oleh ludahnya terlebih dahulu,
beruas, memiliki kerangka luar atau baru dihisap (Iskandar, 2015).
eksoskeleton yang mengandung khitin Musca domestica dibidang
yang dapat mengelupas apabila tubuh kesehatan dianggap sebagai serangga
berkembang. Musca domestica berukuran pengganggu karena merupakan faktor
sebesar biji kacang tanah, berwarna hitam penyebab dari beberapa penyakit seperti
kekuningan.Lalat rumah jantan berukuran miasis pada manusia dan hewan. Lalat ini
panjang tubuh 5,8 - 6,5 mm dan lalat juga mengganggu dari segi kebersihan dan
rumahbetina berukuran panjang tubuh 6,5 - ketenangan. Musca domestica umumnya
7,5 mm. Lalat ini secara umum berkembang biak dalam jumlah besar di
mempunyai ciri berwarna kelabu. Tubuh tempat-tempat kotor dan sekitar kandang,
terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pengendalian Musca domestica sangat
kepala dengan sepasang antena, thoraks penting bagi kesehatan baik untuk manusia
dan abdomen. Kepala Musca domestica maupun ternak. Pada saat populasi
relatif besar dengan dua mata majemuk meningkat, Musca domestica dapat
yang bertemu di garis tengah untuk lalat menjadi pengganggu baik bagi orang yang
Abdul, Pengaruh Frekuensi Gelombang... 192

sedang bekerja maupun istirahat Pada penelitian ini terdapat 25


(Hastutiek: 2013). Lalat rumah dapat lalat rumah yang memiliki ukuran sekitar ±
menyebarkan penyakit seperti kholera, 0,78 adalah lalat betina dan ± 0,64 adalah
Diare, Desentry, Thypus dan TBC lalat jantan, sesuai dengan Hastutik (2010).
(Suheriyanto, 2008). Hasil penelitian pengaruh frekuensi
Berdasarkan data diatas, peneliti gelombang audiosonik terhadap banyaknya
melakukan eksperimen untuk menguji lalat rumah yang hinggap dapat dilihat
pengaruh frekuensi gelombang bunyi pada tabel 1, sebagai berikut.
terhadap lalat rumah (Musca domestica) Alat rancangan penelitian
dan untuk mengetahui batasan frekuensi menggunakan frekuensi suara audiosonik
gelombang audiosonik pada suhu yang dari 20 Hz hingga 16 kHz, berupa file mp4
berbeda yang dapat mempengaruhi jumlah yang telah berlesensi. File mp4 ini diputar
lalat rumah (Musca domestica). Data yang menggunakan media player pada note
diperoleh dari eksperimen ini diharapkan book TOSIBA NB500 dihubungkan
dapat dijadikan sebagai acuan bahan dengan 2 sound sistem di dalam tabung
referensi dalam ilmu sains dan dapat kaca. File MP4 memiliki suara yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk pengusir didengar dengan jelas sekitar ± 3000 Hz
lalat (Musca domestica) agar tidak sesuai dengan Shoedojo (2004).
membawa penyakit. Visualisasi file tersebut menyajikan vidio
bentuk gerakan gelombang dengan besar
METODE frekuensi yang terus meningkat dari 20 Hz
samapi 20 kHz. Makanan yang digunakan
Penelitian ini menggunakan sebagai umpan adalah tape singkong yang
penelitian eksperimen. Metode termasuk makanan berbau dan
pengumpulan data berupa metode mengandung cairan yang dapat dihisap
observasional dengan menghitung jumlah oleh lalat rumah sesuai dengan Iskandar
lalat rumah yang hinggap dan terbang (2015).
setelah diberikan frekuensi gelombang Penelitian pertama yaitu sebanyak
audiosonik dari 20 Hz – 16kHz pada suhu 25 lalat rumah yang beraktivitas seperti
27oC, 30oC dan 35oC di dalam kubus kaca biasa di dalam kubus kaca dengan jumlah
berukuran 30 x 30 cm sesuai dengan persentase hinggap 92%. Diberikan
Indriansih (2013). Tempat penelitian ini paparan frekuensi audiosonik dari 100 Hz
adalah dusun krajan, desa cangkring, sampai 16 kHz pada suhu ± 27 oC dapat di
kecamatan jenggawah, kabupaten jember. lihat pada tabel 1. Pada penelitian ini lalat
Pada tanggal 22 Juli 2016. rumah (Musca domestica) dapat
Objek penelitian adalah lalat dipengaruhi oleh paparan frekuensi
rumah (Musca domestica) dengan ukuran audiosonik. Dapat dibuktikan pada
dan jenis kelamin Jantan: 5,8 - 6,5 mm dan frekuensi. Pada frekuensi 100 Hz - 499 Hz
betina: 6,5 - 7,5 mm (Hastutiek: 2013). persentase jumlah lalat rumah yang
Pada suhu 25oC Musca domestica hinggap sebanyak 60%. Hal ini pada
beraktivitas maksimal, 26 oC – 34oC rentang frekuensi 100 Hz - 499 Hz
beraktivitas normal dan pada suhu 35 oC – menyebabkan tubuh lalat rumah ikut
40oC lalat berkurang jumlah hinggapnya. mengalami getaran yang signifikan
Sumber frekuensi gelombang audiosonik terutama pada bagian sayap. Getaran sayap
adalah file MP4 player yang diputar pada lalat juga memiliki frekuensi kecil sekitar
TOSHIBA note book NB500 dihubungkan ± 200 Hz sesuai dengan Cornelia (2011).
sound sistem. Sehingga terjadi resonasi atau superposisi
yang membuat lalat rumah menjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN menjadi tidak nyaman dan aktivitasnya
meningkat. pada frekuensi 500 Hz – 9.99
193 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 190 - 196

Tabel 1 Tabel perbandingan pengaruh frekuensi gelombang bunyi (Audiosonik) terhada


jumlah hinggap lalat rumah (Musca domistica) pada suhu27oC, 30oC dan 35oC.

Jumlah Lalat Rumah yang Hinggap (%)


Frekuensi Audiosonik
27oC 30oC 35oC
100 Hz – 499 Hz 60% 40% 36%
500 Hz – 999 Hz 80% 64% 64%
1000 Hz – 4 .999 Hz 60% 52% 48%
5000 Hz – 9.999 Hz 72% 68% 56%
10.000 Hz – 14.999Hz 84% 76% 76%
15.000 Hz – 16.000 Hz 92% 80% 84%

Hz, rata-rata jumlah persentase lalat rumah dengan menggunakan lampu neon dua jari
yang hinggap meningkat rata-rata sekitar (5 watt). Lalat rumah yang hingga semakin
80%. Hal ini disebabkan frekuensi out put bertambah, dapat dilihat pada tabel 1. Pada
file MP4 kurang akurat karena situs web frekuensi 100 Hz - 499 Hz jumlah
yang dipublikasikan mengalami presentase rata-rata lalat rumaah yang
pekompresan. Pada frekuensi 1 kHz – hinggap sekitar 40%. Penyebab dari
4,999 kHz, rata-rata jumlah lalat yang berkurangnya presentase jumlah lalat
hinggap mengalami penurunan yaitu rumah yaitu frekuensi getaran yang
sekitar 52%. Menurut Shoedojo (2004), mengganggu aktivitas lalat rumah sama
frekuensi tersebut adalah frekuensi yang dengan penelitaian yang pertama. Pada 500
paling dapat didengar dengan jelas, Hz - 999 Hz persentase rata-rata lalat
sedangkan, menurut Neal Hall (Tanpa rumah yang hinggap sekitar 64%
Tahun), lalat memiliki pendengaran suara penyebabnya adalah frkuensi output file
kecil yang cukup baik yaitu kira-kira MP4 yang kurang akurat, sama halnya
sekitar 30 Hz dengan 300 kHz. Sehingga pada penelitian pertama. Pada frekuensi 1
lalat rumah terganggu oleh suara dari kHz – 4,999 kHz lalat rumah yang hinggap
frekuensi tersebut tersebut (Eve, 2011). semakin berkurang yaitu sekitar 52%, hal
Pada frekuensi 5 kHz – 9,999 kHz 10 kHz ini disebabkan suara pada frekuensi
– 14,999 kHz dan 15 kHz – 16 kHz gelombang audiosonik dapat didengar
persentase jumlah hinggap lalat rumah dengan jelas sehingga lalat rumah
rata-rata 72%, 84% dan 92%, dapat dilihat terganggu dan aktivitasnya semakin
pada grafik 1 plot area grafik meningkat bertambah, sama halnya yang terjadi pada
secara bertahap. Menurut Manulang (2012) penelitian pertama. Pada frekuensi 5 kHz –
pada frekuensi terbesar yaitu pada 55 kHz 9,999 kHz, 10 kHz – 14,999 kHz dan 15
memberikan nilai optimal yang dapat kHz – 16 kHz persentase lalat rumah
menimbulkan perubahan pola perilaku hinggap semakin bertambah yaitu 72%,
gerak pasif akibat efek termal, efek 84%, dan 92%. Dari data yang telah
kavitasi dan efek mekanik yang terjadi dibahas tersebut maka frekuensi
pada struktur jaringan sel belalang audiosonik pada suhu ± 30oC. dapat
kumbara, sedangkan belalang kumbara dan mempengaruhi perilaku lalat rumah
lalat rumah merupakan bagian dari Ordo- (banyaknya lalat rumah yang hinggap).
Ordo Endopterygota, sehingga efek termal, Meningkatnya suhu di suatu medium
efek kavitasi dan efek mekanik juga (udara), kecepatan gelombang audiosonik
mempebgaruhi gerak lalat rumah menjadi di medium tersebut juga semakin
pasif. meningkat sesuai dengan (Deviana, 2015).
Pada penelitan ke dua suhu Sehingga jumlah lalat rumah yang hinggap
ditingkatkan hingga menjadi ± 30oC semakin berkurang.
Abdul, Pengaruh Frekuensi Gelombang... 194

Pada penelitian ke tiga suhu di juga semakin meningkat sesuai dengan


dalam kubus ditingkatkan lagi menjadi Deviana (2015). Sehingga aktivitas lalat
± 35oC. Hasil penelitian ini dapat dilihat rumah semakin meningkat akibat dari

100% 92%
90% 80% 84% 84%
n = Banyaknya Lalat hinggap

80% 72% 76%


70% 64% 68% 76% 80%
60% 64% 60%
60% 52% 56%
50% 40%
40% 48%
(%)

36%
30%
20%
10%
0%
100 Hz – 500 Hz – 1000 Hz – 4 5000 Hz – 10.000 Hz – 15.000 Hz –
499 Hz 999 Hz .999 Hz 9.999 Hz 14.999Hz 16.000 Hz
f = Frekuensi Audiosonik (Hz)

Gambar 1. Grafik perbandingan frekuensi gelombang audiosonik terhadap jumlah


lalat rumah yang hinggap pada suhu 27oC, 30oC dan 35oC
Semakin besar frekuensi gelombang bunyi getaran gelombang di udara yang
(audiosonik) yang berikan maka pada tabel mengganggu tubuh lalat rumah tersebut.
1 yaitu pada frekuensi 100 Hz - 499 Hz, persentase jumlah hinggap lalat rumah
dan 500 Hz - 999 Hz persentase rata - rata semakin berkurang.
jumlah lalat yang hinggap semakin Batasan frekuensi audiosonik yang
meningkat sekitar 36%, dan 64%. Pada masih dapat mempengaruhi banyaknya
frekuensi 1 kHz – 4,999 kHz rata - rata lalat rumah yang hinggap yaitu sekitar 15
jumlah hinggap lalat rumah menurun yaiu kHz – 16 kHz, dapat dilihat pada gambar
sekitar 48%, dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar grafik perbandingan
grafik 1. Penyebab meningkatnya aktivitas tersebut, jumlah lalat rumah yang hinggap
lalat rumah sama dengan penelitian dari percobaan ke 1, ke 2 dan ke 3 pada
pertama dan ke dua yaitu suara pada frekuensi 15 kHz – 16 kHz bervariasi yaitu
frekuensi tersebut menyebabkan sekitar 92%, 80%, dan 84%. Jumlah
pendengaran lalat terganggu. Sedangkan hinggap lalat rumah pada batas frekuensi
pada frekuensi 5 kHz – 9,999 kHz, 10 kHz teratas antara15 kHz sampai 16 kHz yaitu
–14,999 kHz dan 15 kHz - 16 kHz 92% pada suhu 27oC, 80% pada suhu
aktivitas lalat rumah semakin berkurang 30oC, dan 84% pada suhu 35oC.
dan rata-rata jumlah lalat yang hinggap Sedangkan pada batas`frekuensi terbawah
semakin meningkat yaitu sekitar 56%, antara 100 Hz sampai 499 Hz yaitu jumlah
76%, dan 84%. Sehingga dapat lalat yang hinggap 60% pada suhu 27 oC,
disimpulkan bahwa frekuensi audiosonik 40% pada suhu 60% pada suhu 30 oC, dan
pada suhu ± 35oC lebih besar pengaruhnya yang paling sedikit sebanyak 36% pada
terhadap perilaku lalat rumah suhu 35oC.
dibandingkan dengan penelitian pertama Kendala pada penelitian ini adalah
pada suhu ± 27oC dan ke dua pada suhu ± waktu untuk meningkatkan suhu
30oC. Hal ini disebabkan meningkatnya udaradalam kubus cukup lama sehingga
suhu di suatu medium (udara), kecepatan penelitian berlangsung sampai malam hari
gelombang audiosonik di medium tersebut serta objek penelitian (lalat rumah) yang
195 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 190 - 196

sulit ditangkap yang membuat waktu dan lebih spesifik.Frekuensi yang diteliti
penelitian menjadi terkendala.Ke akuratan sebaiknya tidak hanya frekuensi
aplikasi dan variasi tekanan pada gelombang audiosonik dalam penelitian
gelombang bunyi juga terhadap perilaku ini, tetapi juga frekuensi lainnya, seperti
(jumlah hinggap) lalat rumah. File MP4 frekuensi ultrasonik, infrasonik maupun
yang memberikan frekuensi output dari 20 frekuensi gelombang elektromagnetik.
Hz – 16 kHz kurang akurat.Hal ini
dikarenakan aplikasi tersebut mengalami DAFTAR PUSTAKA
pengkompresan dan pemotongan oleh situs
yang mempublikasikannya. Sehingga Bambang, M, & Prihambodo, T. 2009.
frekuensi output aplikasi tersebut tidak Fisika Dasar untuk Mahasiswa
akurat. Variasi tekanan gelombang bunyi Ilmu Komputer &Informatika.
pada frekuensi tertentu berbeda-beda, Yokyakarta: CV ANDI OFFSET.
misalnya pada frekuensi 1 kHz yaitu kira- Cornelia. 2011. Spalt mediates an
kira hanya 2 x 10-4 dyn cm-2(Zemansky, evolutionarily conserved switch to
1999). Sehingga dapat disimpulkan variasi fibrillar muscle fate in insects.
tekanan gelombang bunyi mempengaruhi Nature, 2011. Vol. 479 (1): 406-
perilaku lalat rumah. 409.
Deviana. 2015. Laporan Cepat Rambat
SIMPULANDAN SARAN Gelombang Bunyi di Udara.
http://devianaeka.blogspot.co.id.
Berdasarkan data hasil penelitian /Cepat/rambat/gelombang/bunyi/di
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh /udara. [15 Desember 2015].
frekuensi gelombang audiosonik terhadap Eve. 2015. Lalat inspirasi untuk
perilaku (jumlah hinggap) lalat rumah menciptakan teknologi alat bantu
(Musca Domestica) pada keadaan suhu dengar.http://akubisamendengar.co
yang berbeda-beda yaitu pada suhu 27oC, m/lalat-inspirasi-untuk-
30oC dan 35oC. pada penelitian pertama, menciptakan-teknologi-alat-bantu-
ke dua, dan ke tiga jumlah hinggap lalat dengar-terbaru. [11 Juni 2015].
rumah semakin berkurang seiring dengan Halliday, Resnick, dan Walker. 2010.
meningkatnya suhu di dalam kubus kaca. Fisika Dasar Edisi ke 7. Jakarta:
Batasan frekuensi gelombang audiosonik ERLANGGA.
juga mempengaruhi perilaku (jumlah Hastutiek. 2010. Potensi Musca Domistica
hinggap) lalat rumah (Musca Domestica) Linn sebagai Vektor Pembawa
yaitu batasan frekuensi teratas sekitar 15 Penyakit. Jurnal Kedokteran
kHz – 16 kHz dengan persentase jumlah Brawijaya. 2010. Vol. 113 (3):
terbesar sebanyak 92% pada suhu 27 oC 126-136.
dan jumlah terkecil sebanyak 80% pada Indriansih, M, Chahaya, I & Ashar T.
suhu 30oC. Batasan frekuensi audiosonik 2013. Manfaat Extrak Daun
terbawah yaitu sekitar 100 Hz – 499 Hz, Cengkeh sebagai repellent Nabati
persentase terbesar sebanyak 60% pada dalam mengurangi Jumlah Lalat
suhu 27oC dan persentase terkecil yang Hinggap Selama Proses
sebanyak 36% pada suhu 35oC. Penjemuran Ikan Asin. Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang Kesehatan Masyarakat. 2013. Vol.
telah dilakukan dan untuk 1 (1):1-10.
mengembangkan penelitian ini, maka saran Iskandar, I, anti, E & Rwanda, T, 2015,
yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu Efektifiatas Varian Umpan Fly Tra
sebaiknya dalam penelitian ini di Tempat Pembuangan Akhir.
menggunakan multivibrator atau alat Jurnal Kesehatan Masyarakat,
penghasil gelombang bunyi secara konstan 2015. Vol. 10 (1): 82-86.
Abdul, Pengaruh Frekuensi Gelombang... 196

Manulang. 2012. Pengaruh Frekuensi


Ultrasonik Terhadap Pola Perilaku
Belalang Kumbara Sebagi
pengendali Hama Secara
Elektronik. Jurnal sains. 2012.
Vol. 5 (1): 22-38.
Rahadian, Hadi, dan Tarwotjo. 2009.
Biologi Insekta Entomologi.
Yokyakarta: GRAHA ILMU.
Soedojo. 2004. Fisika Dasar. Yokyakarta:
CV ANDI OFFSET.
Sugiyantto, A & Sustini, E. 2011. Kajian
Fenomena Resonansi Gelombang
pada Beberapa Alat Musik dan
Animasinya Dalam Ponsel
Menggunakan Flashlite. 2011.
Vol. 1(1): 1-8.
Suheriyanto. 2008. Ekologi serangga.
Malang: UIN – MALANG
Suyono, Mardhotillah & Martini. 2010.
Pengaruh Warna Umpan dan
Kertas Perangkap Terhadap
Jumlah Lalat yang Terperangkap.
Jurnal Litbang Universitas
Semarang. 2010. Vol. 2 (1): 30-36.
Zemansky. 1999. Fisika Untuk Uneversitas
1 Mekanika Panas Bunyi. Jakarta:
Trimita Mandiri

Anda mungkin juga menyukai