MODUL INTI 2 - Pengelolaan Data Kesehatan Gigi Dan PDF
MODUL INTI 2 - Pengelolaan Data Kesehatan Gigi Dan PDF
A. PENCATATAN
I. PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM
Kegiatan pelayanan pemeriksaan umum di Puskesmas dan jaringannya sering
disebut sebagai pelayanan Poliklinik Umum, pelaya
pelayanan Klinik atau pelayanan
Rawat Jalan.
Pendataan pada kegiatan pelayanan pemeriksaan umum menggunakan
instrumen sebagai berikut :.
a. Kartu Rawat Jalan
b. Register Rawat Jalan Puskesmas
c. Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa
d. Surat Rujuk
Rujukan Puskesmas (formulir)
e. Register Rujukan Puskesmas
f. Surat Keterangan Sakit (formulir)
g. Surat Keterangan Sehat (formulir)
Register
Surat Rujukan
Rujukan
Pengunjung Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
(Register
Kunjungan Register
Kartu Rawat Surat
Puskesmas - Rawat Keterangan
Tujuan Jalan
Jalan Sehat
Pelayanan Puskesmas
adalah
Pelayanan
Umum) Surat
Keterangan
Sakit
1
mendapat pelayanan rawat jalan di bagian pelayanan umum, terutama
di Puskesmas (induk).
2) Sumber Data
Kartu Rawat Jalan bersumber dari Kartu Keluarga Puskesmas dan hasil
pemeriksaan kesehatan pengunjung Puskesmas yang mendapat
pelayanan.
Kartu Rawat Jalan disimpan dalam berkas keluarga pengunjung dan
dikelompokkan dalam kelompok desa/kelurahan tempat tinggal
pengunjung sesuai NKK (nomor kartu keluarga) atau alamat desa
pengunjung.
Berkas keluarga dalam satu desa/kelurahan disusun berurutan
menurut Nama Kepala Keluarga (penulisan gelar diletakan di belakang
nama)
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Rawat Jalan tercantum pada
Formulir 113 Jenis Data, Definisi Operasional dan Cara Pengisian
Kartu Rawat Jalan.
Formulir 113
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Rawat Jalan
Judul Kolom Definisi Operasional
Nama Puskesmas dimana pemeriksaan kesehatan
Nama Puskesmas dilakukan sesuai dengan registrasi Kementerian
Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
Identitas pengunjung Puskesmas yang mendapat
Identitas Penderita
pelayanan
Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Tempat, Tgl Lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Alamat Tempat tinggal saat berobat (Jalan, RT/RW, blok, dsb)
Desa/Kelurahan Tempat tinggal saat berobat
Kecamatan Tempat tinggal saat berobat
Kab/Kota Tempat tinggal saat berobat
Provinsi Tempat tinggal saat berobat
Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan
L/P Jenis kelamin sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)
Telepon atau HP pengunjung atau keluarga dekatnya
Telp
yang dapat dihubungi
2
Judul Kolom Definisi Operasional
Tgl Tanggal pemeriksaan dilaksanakan
Sumber biaya mendapat pelayanan Puskesmas. Dengan
Sumber Biaya (No.
Kartu Anggota dari Sumber Biaya (misal JKN/BPJS,
Kartu)
Nomor Kartu JKN/BPJS
Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan dan hari
0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)
TD-S Tensi darah (sistole)
TD-D Tensi darah (diastole)
Riwayat sakit dan keluhan yang dirasakan penderita
Anamnese Untuk kasus atau kondisi gawat darurat, harus
dicantumkan cara pasien sampai ke Puskesmas.
Cara dan hasil pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa
Pemeriksaan
Kasus pneumonia wajib ditulis MTBS (+) atau (-)
Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan pemeriksa
Kasus pneumonia dibedakan pneumomia atau
pneumonia berat
Kasus diare ditulis status dehidrasinya (ringan, sedang,
Diagnosis (Kode) berat)
Untuk kasus atau kondisi gawat darurat, ditambahkan
jenis gawat darurat (misal, ibu hamil dengan pendarahan,
pingsan, syok, dan keadaan gawat darurat lainnya) dan
bagian cidera terkait dengan keadaan gawat darurat.
Ks B (Kasus baru) adalah kasus yang datang berobat
untuk pertamakalinya pada sakit tersebut
Kasus B/L Ks L (Kasus lama) adalah kasus yang datang berobat
untuk kedua kalinya atau lebih pada episode sakit yang
sama dengan berobat petama
Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk, rujukan,
Tindakan
surat keterangan sakit, surat keterangan sehat
Jumlah dan Jenis Obat serta cara minum yang diberikan
Obat
pada penderita
Pemeriksa Ditulis nama pemeriksa dg gelar/jabatan fungsionalnya.
3
b. Register Rawat Jalan Puskesmas
1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Puskesmas merupakan instrumen pendataan
status dan hasil pemeriksaan yang telah didata pada Kartu Rawat Jalan
dalam bentuk register. Pada pencatatan Kartu Rawat Jalan dengan
sistem elektronik, maka pendataan tersebut juga sekaligus merupakan
Register Rawat Jalan Puskesmas
Bagi Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa/Kelurahan atau
Puskesmas Keliling yang tidak menerapkan pencatatan dengan Kartu
Rawat Jalan ini, tetapi menggunakan Register Rawat Jalan yang
dikhususkan untuk Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan
Desa/Kelurahan atau Puskesmas Keliling (Formulir 1.2.3. Register
Rawat Jalan Pembantu, Pos Kesehatan Desa/Kelurahan atau Puskesmas
Keliling)
2) Sumber Data
Register Rawat Jalan Puskesmas bersumber dari Kartu Rawat Jalan.
Setiap satu diagnosis pada Kartu Rawat Jalan merupakan satu baris
data pada Register Rawat Jalan Puskesmas. Oleh karena itu, jika
didiagnosis 2 penyakit, maka ditulis 2 baris data yang sama dengan
diagnosis berbeda.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara Pengisian Data
Jenis data pada Register Rawat Jalan Puskesmas sama dengan data
pada Kartu Rawat Jalan.
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat Jalan
Puskesmas tercantum pada Formulir 114 Register Rawat Jalan
Puskesmas.
Formulir 114
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rawat Jalan Puskesmas
Jenis Data Definisi Operasional
Nama Puskesmas Nama Puskesmas yang memberikan pelayanan, sesuai
registrasi Kementerian Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat jalan
Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP
NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor Kartu
Keluarga/NKK sementara
4
Jenis Data Definisi Operasional
Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan dan hari
L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P=perempuan
Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan
Desa Tempat tinggal saat berobat
Jika luar wilayah Puskesmas, maka data kecamatan dan
kab/kota ditulis dengan lengkap
Sumber Biaya Sumber biaya untuk memberikan pelayanan Puskesmas :
Umum, JKN/BPJS, Perusahaan, Ansuransi lain, gratis
Kartu Indonesia Sehat, dsb
Pada beberapa ansuransi membutuhkan pendataan
Nomor Kartu Keanggotaan yang berlaku
Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)
0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)
TD-S Tensi darah (sistole)
TD-D Tensi darah (diastole)
Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan pemeriksa
Ks B/L Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)
Kasus adalah seseorang menderita sakit tertentu dan
datang mendapat pelayanan rawat jalan Puskesmas
Kasus baru adalah kasus yang datang berobat untuk
pertamakalinya pada sakit tersebut
Kasus lama adalah kasus yang datang berobat untuk
kedua kalinya atau lebih pada episode sakit yang sama
dengan berobat petama
Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk, rujukan,
surat keterangan sakit, surat keterangan sehat
Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat
Keterangan (status, Status tertentu pada pengunjung pada saat pelayanan
lain) Puskesmas, yaitu status hamil, anak sekolah, dsb.
Keterangan lain yang diperlukan
Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan penanggung
jawab
5
1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa, bidan
di desa dan Puskesmas Keliling merupakan instrumen pendataan
individu status dan hasil pemeriksaan kesehatan dalam bentuk register.
Register rawat jalan ini digunakan pada Puskesmas Pembantu, Pos
Kesehatan Desa/Kelurahan atau Puskesmas Keliling yang tidak
menerapkan sistem pendaftaran di loket dan juga tidak menerapkan
pendataan dengan Kartu Rawat Jalan.
2) Sumber Data
Data pada Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan
Desa atau Puskesmas Keliling ini bersumber dari Kartu
Keluarga/Register Keluarga dan status dan hasil pemeriksaan pada
penderita. Setiap satu diagnosis pada Kartu Rawat Jalan merupakan
satu baris data pada register rawat jalan. Oleh karena itu, jika
didiganosis 2 penyakit, maka ditulis 2 baris data yang sama dengan
diagnosis berbeda.
Kartu Rawat Jalan ini disimpan dalam berkas keluarga di masing-
masing Puskesmas Pembantu, POSKESDES, bidan di desa.Berkas
keluarga di Puskesmas Keliling menjadi satu dengan lokasi
penyimpanan berkas keluarga pelayanan umum di Puskesmas (induk).
Berkas keluarga dalam satu desa/kelurahan disusun berurutan
menurut Nomor Kartu Keluarga atau Nama Kepala Keluarga sesuai
kebijakan Puskesmas
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat Jalan
Puskesmas Pembantu, POSKESDES, bidan di desa dan Puskesmas
Keliling tercantum pada Formulir 115.
Formulir 115
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu, Bidan di Desa
dan Puskesmas Keliling
Jenis Data Definisi Operasional
Fasyankes Identitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(nama PP, nama/desa tempat bidan desa bekerja atau pos
kesehatan, nama lokasi puskesmas keliling)
Nama Puskesmas Nama Puskesmas dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
registrasi Kementerian Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
6
Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat jalan
Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP
NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor Kartu Keluarga/NKK
sementara
Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan dan hari
L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P = perempuan
Pekerjaan Sesuai data pekerjaan pada Register Keluarga
Desa Desa/kelurahan tempat tinggal saat berobat
Jika luar wilayah Puskesmas, maka data kecamatan dan
kabupaten/kota ditulis dengan lengkap
Kunj B/L Status kunjungan baru/lama.
Kunjungan baru (B) adalah seseorang yang mendapat
pelayanan pertama kali di Puskesmas selama tahun
berjalan,
Kunjungan lama (L) adalah seseorang yang pernah
berkunjung sebelumnya selama tahun berjalan.
Sumber Biaya Sumber biaya untuk memberikan pelayanan Puskesmas:
Umum, JKN/BPJS, Perusahaan, Ansuransi lain, gratis
Kartu Indonesia Sehat, dsb
Pada beberapa ansuransi membutuhkan pendataan Nomor
Kartu Keanggotaan yang berlaku
Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)
0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)
TD-S Tensi darah (sistole)
TD-D Tensi darah (diastole)
Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan pemeriksa
Ks B/L Status kasus baru/lama
Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)
Kasus adalah seseorang menderita sakit tertentu dan
datang mendapat pelayanan rawat jalan Puskesmas
Kasus baru (B) adalah kasus yang datang berobat untuk
pertama kalinya pada sakit tersebut
Kasus lama (L) adalah kasus yang datang berobat untuk
kedua kalinya atau lebih pada episode sakit yang sama
dengan sakit dan berobat pertama
Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk jenis dan
jumlah obat, rujukan, surat keterangan sakit, surat
keterangan sehat
Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat
7
Keterangan Status tertentu pada pengunjung pada saat pelayanan
Puskesmas, yaitu status hamil, anak sekolah, dsb.
Keterangan lain yang diperlukan
Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan
penanggungjawab
8
Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama jenis penyakit yang
diderita terkait dengan alasan dilakukan rujukan
Maksud rujukan Maksud rujukan bisa karena permintaan perawatan atau
konsultasi
Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan
Nama yang merujuk Nama dan gelar pemeriksa kesehatan
Formulir 117
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Rujukan Puskesmas (Spesimen)
Jenis Data Definisi Operasional
Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi Kementerian
Kesehatan
9
hari ini sampai tanggal lahir
Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dinyatakan oleh orang yang
spesimennya dirujuk
Alamat Detail alamat
Telepon/HP Telepon atau HP pemilik spesimen atau atas nama
pemilik specimen
Tanggal dan jam Tanggal dan jam kapan spesimen diambil oleh petugas
pengambilan
spesimen
Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama jenis penyakit yang
diderita orang yang spesimennya dirujuk
Maksud rujukan Maksud dilakukan rujukan dinyatakan dengan jelas
Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan
Nama yang Nama dan gelar pemeriksa kesehatan yang merujuk
merujuk
Formulir 118
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Surat Rujukan Puskesmas (Penderita)
Jenis Data Definisi Operasional
Nama Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi Kementerian
Puskesmas Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
10
No. Surat Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas
Tujuan Nama fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan
Tanggal Tanggal dibuat surat rujukan
Nama Petugas Nama petugas yang membuat/menandatangani surat
rujukan
Nama Nama sesuai Nama yang tertera dalam Kartu/Register
Rawat Jalan
NIK Nomor Induk Kependudukan
Umur Lama periode waktu dalam hari, bulan dan tahun antara
hari ini sampai tanggal lahir
L/P Jenis kelamin (L/P).
Jenis kelamin orang yang dirujuk : laki-laki (L) dan
perempuan (P)
Alamat Tempat tinggal orang yang dirujuk
Tel/HP Nomor telepon atau HP yang dapat dihubungi
Diagnosis Kesimpulan pemeriksa tentang nama jenis penyakit yang
diderita terkait dengan alasan dilakukan rujukan
Maksud Maksud rujukan bisa karena permintaan perawatan atau
rujukan konsultasi
Rujukan balik Adanya surat rujukan balik yang ditujukan kepada
Puskesmas.
Hasil Keterangan hasil konsultasi
konsultasi
11
Operasional dan Cara Pengisian Register Surat Rujukan
Puskesmas
Formulir 119
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Rujukan Puskesmas (Spesimen)
Nama Nama orang yang memiliki spesimen, sesuai Nama yang tertera
dalam Kartu/Register Rawat Jalan
Umur Lama periode waktu dalam hari, bulan dan tahun antara hari
ini sampai tanggal lahir
Jenis Kelamin Jenis kelamin yang dinyatakan oleh orang yang spesimennya
dirujuk
Tanggal dan jam Tanggal dan jam kapan spesimen diambil oleh petugas
pengambilan
specimen
12
diderita orang yang spesimennya dirujuk
Formulir 120
Jenis Data dan Definisi Operasional
Surat Keterangan Sakit
13
anak sesuai dengan kode T/B/H (tahun, bulan, hari). T adalah
ulang tahun terakhir, B adalah jumlah bulan sejak ulang tahun
terakhir, sedang H adalah jumlah hari setelah ulang bulan
terakhir
Jenis Kelamin Isikan L = laki-laki, dan P =peremuan
Alamat Alamat penderita
Tanda tangan Tanda tangan dan nama jelas dengan gelar petugas memeriksa
dan memberikan Surat Keterangan Sakit
14
Nama Nama orang yang diperiksa kesehatannya
NIK Nomor induk kependudukan
Umur Umur dalam tahun untuk dewasa (>4 tahun), dan umur
pada anak sesuai dengan kode T/B/H (tahun, bulan,
hari). T adalah ulang tahun terakhir, B adalah jumlah
bulan sejak ulang tahun terakhir, sedang H adalah
jumlah hari setelah ulang bulan terakhir
Jenis Kelamin Isikan L = laki-laki, dan P =peremuan
Alamat Alamat penderita
Tanda tangan Tanda tangan dan nama jelas dengan gelar petugas
memeriksa dan memberikan Surat Keterangan Sehat
j. Register Surat Keterangan Kesehatan
1) Penggunaan
Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit dibuat oleh Puskesmas
dan diberikan pada orang diperiksa status kesehatannya
2) Sumber Data
Data pada Register Surat Keterangan Kesehatan diperoleh dari data pada
Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara Pengisian Data
Jenis data dan definisi operasional pada Register Surat Keterangan
Kesehatan tercantum pada Formulir Jenis Data, Definisi Operasional
dan Cara Pengisian Register Surat Keterangan Kesehatan.
h Register Surat Keterangan Keseha
Formulir
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Surat Keterangan Kesehatan
Jenis Data Definisi Operasional
Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai dengan registrasi
Kementerian Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
No Nomor Surat yang ditetapkan Puskesmas
Nama Nama orang yang mendapat surat keterangan
kesehatan (sakit/sehat)
NIK Nomor induk kependudukan orang yang mendapat
Surat Keterangan Kesehatan
Umur Umur (tahun) saat mendapat Surat Keterangan
Kesehatan
Jenis kelamin Jenis kelamin (L=laki-laki/P=perempuan)
Alamat Alamat desa, kecamatan
15
Status Sehat, sakit
Diagnosis sakit Diisi jika mendapat surat keterangan sakit
Tindakan Diisi jika mendapat surat keterangan sakit. Misal
istirahat 6 hari, dsb
Berikut ini adalah alur dari kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pengunjung Puskesmas
(mendaftar
mendaftar di bagian
pendaftaran pengunjung
Puskesmas
uskesmas untuk datang Kartu Rawat Jalan Register Rawat Jalan
ke bagian pelayanan
pemeriksaan gigi dan
mulut
a. Kartu
tu Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut
1) Penggunaan
16
Kartu rawat jalan digunakan untuk mendata hasil pemeriksaan penderita,
tindakan yang dilakukan, dan obat-obatan yang diberikan kepada
penderita.
2) Sumber Data
Sumber data pada Kartu Rawat Jalan bersumber dari hasil pemeriksaan
kesehatan pengunjung Puskesmas yang mendapat pelayanan gigi dan
mulut.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Rawat Jalan Kesehatan Gigi
dan Mulut tercantum dalam Formulir 122 yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya.
Formulir 122
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Rawat Jalan Poli Gigi
Judul Kolom Definisi Operasional
Nama Puskesmas Nama Puskesmas dimana pemeriksaan kesehatan
dilakukan sesuai dengan registrasi Kementerian
Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
Identitas Penderita Identitas pengunjung Puskesmas yang mendapat
pelayanan
Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Tempat, Tgl Lahir Sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Alamat Tempat tinggal saat berobat (Jalan, RT/RW, blok, dsb)
Desa/Kelurahan Tempat tinggal saat berobat
Kecamatan Tempat tinggal saat berobat
Kab/Kota Tempat tinggal saat berobat
Provinsi Tempat tinggal saat berobat
Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan
L/P Jenis kelamin sesuai Kartu Puskesmas/KTP
Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)
Telp Telepon atau HP pengunjung atau keluarga dekatnya
yang dapat dihubungi
Tgl Tanggal pemeriksaan dilaksanakan
Sumber Biaya (No. Sumber biaya mendapat pelayanan Puskesmas.
Kartu) Dengan Kartu Anggota dari Sumber Biaya (misal
JKN/BPJS, Nomor Kartu JKN/BPJS
Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan dan hari
0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)
17
TD-S Tensi darah (sistole)
TD-D Tensi darah (diastole)
Anamnese Riwayat sakit dan keluhan yang dirasakan penderita
Pemeriksaan Cara dan hasil pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa
Kasus pneuminia wajib ditulis MTBS (+) atau (-)
Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan
pemeriksa
Kasus pneumonia dibedakan pneumomia atau
pneumonia berat
Kasus diare ditulis status dehidrasinya (ringan,
sedang, berat)
Kasus B/L Ks B (Kasus baru) adalah kasus yang datang berobat
untuk pertamakalinya pada sakit tersebut
Ks L (Kasus lama) adalah kasus yang datang berobat
untuk kedua kalinya atau lebih pada episode sakit
yang sama dengan berobat petama
Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk,
rujukan, surat keterangan sakit, surat keterangan
sehat
Obat Jumlah dan Jenis Obat serta cara minum yang
diberikan pada penderita
Pemeriksa Ditulis nama pemeriksa dg gelar/jabatan
fungsionalnya.
18
b. Register Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut
1) Penggunaan
Register Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut digunakan sebagai himpunan
data yang telah direkam dalam Kartu Rawat Jalan.
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Rawat Jalanbersumber dari hasil pemeriksaan
kesehatan pengunjung Puskesmas yang mendapat pelayanan gigi dan mulut
yang telah dicatat pada Kartu Rawat Jalan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen, dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan
Mulut tercantum dalam Formulir 123.
Formulir 123
Jenis Data dan Definisi Operasional
Instrumen, dan Cara Pengisian
Register Rawat Jalan Puskesmas Untuk Poli Gigi
Jenis Data Definisi Operasional
Nama Puskesmas Nama Puskesmas yang memberikan pelayanan, sesuai
registrasi Kementerian Kesehatan
Kode Kode Puskesmas
Tgl Tanggal dilaksanakan pemeriksaan rawat jalan
Nama Nama lengkap sesuai Kartu Puskesmas/KTP
NIK/NKK Nomor Induk Kependudukan/Nomor Kartu
Keluarga/NKK sementara
Umur (T/B/H) Umur saat pemeriksaan dalam tahun, bulan dan hari
L/P Jenis kelamin L = laki-laki, P=perempuan
Pekerjaan Sesuai Register Keluarga/Register Kunjungan
Desa Tempat tinggal saat berobat
Jika luar wilayah Puskesmas, maka data kecamatan
dan kabupaten/kota ditulis dengan lengkap
Sumber Biaya Sumber biaya untuk memberikan pelayanan
Puskesmas: Umum, JKN/BPJS, Perusahaan,
Ansuransi lain, gratis Kartu Indonesia Sehat, dsb
Pada beberapa ansuransi membutuhkan pendataan
Nomor Kartu Keanggotaan yang berlaku
Gol Darah Golongan Darah (A, B, O, AB)
0C Suhu tubuh saat pemeriksaan (0C)
TD-S Tensi darah (sistole)
TD-D Tensi darah (diastole)
Diagnosis (Kode) Diagnosis dan kode diagnosis yang ditetapkan
19
pemeriksa
Ks B/L Ks B (kasus baru) dan Ks L (kasus lama)
Kasus adalah seseorang menderita sakit tertentu dan
datang mendapat pelayanan rawat jalan Puskesmas
Kasus baru adalah kasus yang datang berobat untuk
pertama kalinya pada sakit tersebut
Kasus lama adalah kasus yang datang berobat untuk
kedua kalinya atau lebih pada episode sakit yang sama
dengan berobat pertama
Tindakan Tindakan yang dilakukan pemeriksa, termasuk,
rujukan, surat keterangan sakit, surat keterangan
sehat
Obat Jenis, jumlah dan cara pemberian obat
Keterangan (status, Status tertentu pada pengunjung pada saat pelayanan
lain) Puskesmas, yaitu status hamil, anak sekolah, dsb.
Keterangan lain yang diperlukan
Pemeriksa Pelaksana pemeriksaan penderita, bukan penanggung
jawab
B. PELAPORAN
I. PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM
a. Laporan Bulanan Upaya Kesehatan Perorangan(LB UKP 1) Pelayanan Puskesmas
Upaya Pelayanan yang wajib dilaporkan Puskesmas adalah kunjungan
Puskesmas, (kunjungan umum/pendaftaran, kunjungan rawat jalan umum
Puskesmas, kunjungan rawat jalan gigi & mulut), kunjungan rawat tinggal, dan
keperawatan kesehatan masyarakat.
Setiap pengunjung Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, bidan desa) terdaftar sebagai kunjungan Puskesmas,
yang dicatat dalam Register Kunjungan Puskesmas. Jika pengunjung
Puskesmas dan jaringannya mendapat beberapa pelayanan, maka setiap
tujuan pelayanan tersebut tercatat dalam Register Kunjungan Puskesmas
Hasil kegiatan upaya pelayanan rawat jalan dicatat dalam Register Rawat
Jalan Puskesmas, demikian juga di Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling
dan bidan desa, dan hasil kegiatan upaya pelayanan rawat inap dicatat dalam
Register Rawat Inap Puskesmas.
Setiap orang (penderita, laboratorium, dll) yang dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan lain dicatat dalam Register Rujukan Puskesmas. Demikian juga
dengan rujukan balik.
Hasil kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat dicatat dalam Laporan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Data laporan keperawatan kesehatan
masyarakat ini dihimpun dan dikelompokkan dalam Register Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
20
1) Sumber Data
1) Register Kunjungan Puskesmas
2) Register Rawat Jalan Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa)
3) Register Rawat Inap Puskesmas
4) Register Rujukan Puskesmas
5) Register Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2) Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Bulanan UKP 1. Pelayanan
Puskesmas, tercantum dalam Formulir 143.
Formulir 143
Jenis data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan UKP 1. Pelayanan Puskesmas
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
I KUNJUNGAN PUSKESMAS
1. Jumlah kunjungan Puskesmas (baru Jumlah orang yang terdaftar berkunjung ke
dan ulang) Puskesmas untuk mendapat pelayanan
perorangan, dalam gedung Puskesmas/
Puskesmas Pembantu, dan luar gedung
(Puskessmas Keliling, Pemeriksaan Anak
Sekolah, dsb)
2. Jumlah kunjungan dengan Kartu
sehat (baru dan ulang)
3. Jumlah kasus baru yang dirujuk ke Jumlah orang yang mendapat pelayanan
fasilitas pelayanan kesehatan dalam/luar gedung yang kemudian
sekunder dirujuk ke RS (fasyankes sekunder)
4. Jumlah kasus penyakit tidak menular Jumlah orang yang mendapat pelayanan
dirujuk ke fasilitas pelayanan dalam/luar gedung yang kemudian
sekunder dirujuk ke RS karena menderita penyakit
PTM bermasalah
5. Jumlah kasus baru yang dirujuk Jumlah kasus yang dirujukan ke fasyankes
balik dari fasilitas pelayanan sekunder, kemudian datang kembali ke
kesehatan sekunder Puskesmas atas rujukan balik fasyakes
sekunder
6. Jumlah rujukan dari Posbindu PTM Jumlah orang yang mengalami gangguan
ke Puskesmas kesehatan karena PTM di Posbindu PTM
dirujuk ke Puskesmas
II RAWAT TINGGAL
21
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
III KEBIDANAN
IV PELAYANAN FISIOTERAPI
muskuloskeletal
neurologi
kardiorespirasi
lain-lain
22
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
23
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
24
2. Jenis data, Definisi Operasional dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Bulanan UKP 2. Kesakitan
Umum, tercantum dalam Formulir 144
Formulir 144
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan UKP 2 Kesakitan Umum
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
A INFEKSI PADA USUS
1 Kolera positif diare, dan pada pengujian tinja teridentifikasi
positif bakteri kolera
2 Diare termasuk tersangka Diare tersangka kolera adalah sh: dicurigai
kolera (gastroenteritis) kolera apabila (a)seseorang berumur 5 th atau
lebih menderita diare akut dengan dehidrasi
berat, tinja cair seperti cucian beras, tanpa
rasa sakit perut, atau (b)anak umur <5 tahun
di daerah sedang berjangkit KLB kolera
menderita diare akut (pedoman tatalaksana
diare, 2014)
6 Disentri (amuba, basiler, diare, dan ditemukan darah dan lendir pada
diare dengan darah) tinja
7 Kecacingan Seseorang yang keluar cacing pada saat
buang air besar dan/atau hasil pemeriksaan
tinja ditemukan telur cacing
25
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
3 Bronkhitis Bronkhitis adalah radang saluran nafas
(bronchus), biasanya dengan gejala batuk
terus menerus, sakit tenggorokan, sakit dada,
wheezing, meriang (dingin). Seringkali sulit
dibedakan dengan pneumonia
4 Pneumonia (termasuk Anak umur 2 bulan - <1th menderita sakit
bronkhopneumonia) batuk/sesak nafas dengan nafas cepat 50 kali
/menit/lebih
4 Kusta (MB) Kusta (MB) jika lesi >5 buah, atau gangguan >
1 syaraf, atau BTA (+)
26
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
5 Difteria Demam, sakit menelan, sesak napas disertai
bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih
keabu-abuan yang melekat di tenggorokan
dan bila diangkat mudah berdarah
6 Batuk Rejan (pertusis) Batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan
batuk yang khas (terus menerus atau
paroksismus) whooping dan muntah setelah
batuk tanpa sebab yang lain Atau batuk yang
khas (terus menerus atau paroksismus)
whooping dan muntah setelah batuk tanpa
sebab yang lain
27
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
9 Gonore Gunakan alur diagnosis duh tubuh urethra
Penderita laki-laki ditemukan duh tubuh
urethra dengan riwayat hubungan sex
sebelumnya dan atau secara mikroskopis
ditemukan bakteri gram positif
28
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
positif,
6 Hepatitis C Hepatitis klinis dengan test anti HVC positif
atau test RNA HCV positif
7 Hepatitis D
8 Hepatitis E Hepatitis klinis dengan anti Hbe positif
9 Rabies / Lyssa Menderita sakit dengan riwayat gigitan
hewan penular rabies:
a. Gejala dan tanda sakit
b. Ditemukan virus rabies
c. Tes FAT positif
d. Ditemukan negri bodies
e. Hewan positif rabies
29
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
14 AIDS HIV positif dengan gejala klinis
E INFESKI UMUM PARASIT
1 Malaria suspek Suspek malaria adalah seseorang yang
menderita sakit dengan gejala demam atau
riwayat demam dalam 48 jam terakhir dan
tinggal di daerah endemis malaria atau
adanya riwayat bepergian ke daerah endemis
malaria dalam empat minggu terakhir
sebelum sakit
2 Malaria positif (konfirmasi) Kasus malaria positif adalah seseorang
dengan hasil pemeriksaan darah positif
malaria berdasarkan pengujian mikroskopis
parasit malaria atau RDT.
3 Malaria Plasmodium Kasus malaria positif P. Falsiparum adalah
falsiparum seseorang dengan hasil pemeriksaan darah
positif malaria P. Falsiparum berdasarkan
30
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
kekurangan darah akibat sumbatan arteri
yang menuju otak atau perfusi otak yang
inadekuat. Sumbatan dapat disebabkan oleh
2 keadaan yaitu:
a) Trombosis dengan gambaran defisit
neurologis dapat memberat dalam 24 jam
pertama atau lebih.
b) Emboli dengan gambaran defisit
neurologis pertama kali muncul langsung
sangat berat, biasanya serangan timbul saat
beraktifitas
2) Strok Perdarahan
Terjadi perdarahan intrakranial akibat
pecahnya pembuluh darah otak
4 Gagal jantung akut Gagal jantung adalah suatu sindrom klinis
yang komplek sebagai akibat dari
melemahnya struktur atau fungsi pengisian
ventrikel atau ejeksi darah (AHA 2013).
Akibat gagal jantung akut terjadi keadaan
jantung yang tak bisa memompa darah
dengan gejala sesak nafas hebat secara tiba-
tiba.
5 Diabetes Melitus tipe 1 DM Tipe I adalah adalah kelainan sistemik
akibat terjadinya gangguan metabolisme
glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia
kronik.
6 Diabetes Melitus tipe 2 DM tipe II adalah merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemi yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya.
7 Obesitas Suatu keadaan dimana terjadi timbunan
lemak yang berlebihan atau abnormal pada
jaringan adiposa yang akan mengganggu
kesehatan. Seseorang dikatakan obesitas
apabila indeks massa tubuh (IMT) ≥25kg/m2.
8 Penyakit Tiroid
31
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
9 Penyakit Paru Obstruktif Gangguan pernapasan yang disebabkan
Kronik gas/partikel berbahaya, yang tersering
disebabkan merokok. Penyakit ini ditandai
dengan:
- Perjalanan penyakit yang progresif
- Penyempitan (obstruksi) saluran napas
yang tidak sepenuhnya reversible
- Hiperinflasi Paru
- Manifestasi sistemik
- Peningkatan dan beratnya eksaserbasi
akut.
32
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
15 Tumor Payudara Adanya benjolan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan
penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara.
16 Retinoblastoma tumor ganas di dalam bola mata yang
berkembang dari sel retina primitif/imatur
dan merupakan tumor ganas primer
terbanyak pada bayi dan anak usia 5 tahun
ke bawah dengan insidens tertinggi pada usia
2-3 tahun
17 Leukemia penyakit keganasan sel darah yang berasal
dari sumsum tulang. Biasanya ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih dengan
manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam
darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan
menyebabkan terdesaknya sel darah yang
normal yangmengakibatkan fungsinya
terganggu
18 Kanker serviks Keganasan yang terjadi pada leher rahim
(leher rahim) yang merupakan bagian
terendah dari rahim yang menonjol ke puncak
liang senggama (vagina).
19 Kanker kolorektal Tumor ganas yang berasal dari mukosa usus
besar atau rektum.
20 Kanker paru Keganasan di rongga thoraks mencakup
kanker paru, tumor mediatinum, metastasis
tumor di paru, dan mesitelioma ganas
(keganasan di pleura).
21 Kanker Nasofaring Sesuai dengan Pedoman Pelayanan Kesehatan
Fasyankes Primer
22 Osteosarcoma Sesuai dengan Pedoman Pelayanan Kesehatan
Fasyankes Primer
23 Limphoma Malignum Sesuai dengan Pedoman Pelayanan Kesehatan
Fasyankes Primer
24 Neuroblastoma Sesuai dengan Pedoman Pelayanan Kesehatan
Fasyankes Primer
21 Asma Sesuatu kelainan berupa inflamasi
(peradangan) kronik saluran napas yang
menyebabkan hiperreaktifitas bronkus
terhadap berbagai rangsangan yang ditandai
dengan gejala episodic berulang berupa mengi
33
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
(wheezing), batuk, sesak napas, dan rasa
berat di dada terutama pada malam dan/atau
dini hari yang umumnya bersifat reversible
baik dengan atau tanpa pengobatan
G GANGGUAN MENTAL
1 Mental Organik Gangguan mental yang diduga disebabkan
karena rudapaksa atau penyakit fisik
34
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
(visus)
35
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
14 Pterygium Pertumbuhan jaringan fibrovaskular
berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah
konjungtiva menuju kornea pada daerah
interpalpebra
15 Penyakit mata lainnya Penyakit mata yang tidak termasuk dalam
kategori di atas
36
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
9 Mastoiditis Mastoiditis adalah proses inflamasi pada
mukoperious sellulae mastoid yang terletak
pada tulang temporal.
37
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
4 Cedera akibat terbakar Kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
yang dikarenakan suatu paksaan atau
tekanan fisik maupun kimiawi sebagai akibat
rusaknya sebagian atau seluruh lapisan sel
kulit karena cairan panas, benda panas atau
api, termasuk didalamnya kerusakan kulit
karena radiasi sinar ultraviolet, zat radioaktif,
zat kimia, sengatan listrik, dan kerusakan
saluran pernapasan karena trauma inhalasi.
5 Cedera akibat digigit ular Kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
akibat dari gigitan ular berbisa.
6 Cedera atau gangguan Kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
kesehatan akibat kekerasan yang dikarenakan suatu paksaan atau
fisik tekanan fisik maupun kimiawiakibat
perbuatan terhadap seseorang yang
menimbulkan kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik (perbuatan yang
mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau
luka berat dan diprioritaskan pada kekerasan
secara fisik (dipukul, ditendang, ditampar, dll)
yang dialami oleh subyek.
Gangguan kesehatan akibat
7
kekerasan mental
8 Gangguan kesehatan akibat
kekerasan seksual
9 Keracunan bahan kimia
(bukan makanan)
10 Keracunan makanan
L PENYAKIT LAINNYA
1 Trauma lahir
2 Asfiksia
3 Hipotiroid kongenital
M KELAINAN ENDOKRIN (HORMONAL)
1 Hipotiroid kongenital
38
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
N KELAINAN BAWAAN SISTEM SYARAF
1 Spina bifida
2 Anencephaly
3 Meningo/Encephalocele
O KELAINAN BAWAAN MATA
1 Katarak kongenital
P CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT
Celah langit-langit (langit-
1 langit sumbing) saja
Celah bibir (bibir sumbing)
2 saja
Celah bibir dan langit-langit
(bibir dan langit-langit
3 sumbing)
Q KELAINAN BAWAAN GENITALIA & SALURAN
1 Hypospadia
2 Epispadia
R KELAINAN BAWAAN SISTEM
1 Talipes
2 Reduction deformity
S KELAINAN BAWAAN SALURAN PENCERNAAN
Atreasiani dengan/ tanpa
1 fistula
2 Omphalocele
3 Gastroschisis
T KELAINAN BAWAAN LAINNYA
1 Kembar siam
39
5) Register Rawat Jalan bidan desa/pos kesehatan desa
6) Register Penderita Pada KLB penyakit dan keracunan di pos-pos pelayanan di
luar fasilitas pelayanan kesehatan
7) Register Rawat Jalan Gigi dan Mulut
Formulir 146
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan Pelayanan Kesakitan Terbanyak
NO. JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL
1. Jenis Penyakit Terbanyak Merupakan jenis penyakit yang terdata
berdasarkan jumlah kasus terbanyak yang
terdapat di Puskesmas
2. Kode ICD X Cukup jelas
3. Jumlah Kasus Baru Ks B (Kasus baru) adalah kasus yang
datang berobat untuk pertama kalinya pada
sakit tersebut
4. Jumlah Kasus Lama Ks L (Kasus lama) adalah kasus yang
datang berobat untuk kedua kalinya atau
lebih pada episode sakit yang sama dengan
berobat pertama
Formulir 141
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan Data Kematian Puskesmas
NO. JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL
1. Tanggal Pendataan Tanggal dilakukan pendataan
Kematian
40
2. Identitas Warga yang Identitas lengkap warga yang meninggal, Nomor
meninggal Induk Kependudukan, Nomor Kepala Keluarga,
Nama Kepala Keluarga, alamat lengkap warga
yang meninggal, jenis kelamin, serta tanggal lahir
3. Tanggal meninggal Cukup jelas
4. Lokasi meninggal Lokasi spesifik kejadian kematian, nama jalan
5. Sebab kematian Sebab kematian harus dilaporkan secara jelas
disertai dengan kode ICD X. sebab kematian harus
dilaporkan juga dengan Sebab langsung, sebab
dasar, dan penyakit penyerta.
Formulir 145
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan Kesakitan Gigi dan Mulut
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
1. Persistensi gigi sulung (K00.6) Diagnosa kasus gigi sulung belum tanggal, gigi
tetap pengganti sudah erupsi.
2. Impaksi M3 Klasifikasi IA (K01.1) Diagnosa kasus kesukaran/kegagalan erupsi
molar ke tiga karena malposisi, kekurangan
tempat, terhalang gigi lain, tertutup tulang tebal
danatau jaringan lunak lainnya.
3. Karies Gigi (K02) kasus karies gigi meliputi karies terhenti,
demineralisasi permukaan halus, aproksimal
karies dini, lesi putih, karies email tanpa
kavitas, karies dentin dan karies mencapai pulpa
41
NO. VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
vital gigi sulung, dalam 1 bulan
4. Penyakit jaringan keras gigi kasus atrisi, abrasi, erosi, OH buruk, perubahan
lainnya (K03) warna mahkota eksterna, dan dentin
hipersensitif, dalam 1 bulan
5. Penyakit pulpa dan jaringan kasus hiperemia pulpa gigi tetap muda, iritasi
periapikal (K04) pulpa gigi tetap muda, pulpitis irreversibel akar
tunggal atau akar jamak lurus, pulpitis
reversibel/pulpitis awal gigi sulung/dewasa
muda, nekrosis pulpa dan abses periapikal,
dalam 1 bulan
6. Gingivitis dan Penyakit kasus gingivitis akut akibat plak mikrobial,
Periodontal (K05) abses periodontal, periodontitis kronis dengan
kehilangan jaringan periodontal ringan sampai
sedang, dalam 1 bulan
7. Anomali Dentofasial (K07) kasus maloklusi klas I (distoklusi, mesioklusi,
overjet,overbite,open bite, crossbite, oklusi
posterior lingual gigi RB, anomali letak gigi
karena prematur loss, kelainan fungsi
dentofasial, dalam 1 bulan
8. Gangguan gigi dan jaringan kasus kelainan fungsi sistem pengunyahan
penyangga lainnya (K08) karena kehilangan semua gigi, satu atau
sebagian gigi, danakar gigi tertinggal
9. Stomatitis dan lesi-lesi kasus stomatitis aphtosa rekuren (ulcer rekuren
berhubungan (K12) pada mukosa mulut, tanpa tanda-tanda
penyakit lain) dan ulkus traumatik, dalam 1
bulan
10. Angular Cheilitis (K13.0) kasus angular cheilitis (retakan/belahan/fissura
di area sudut mulut yang dikelilingi area
kemerahan), dalam 1 bulan
11. Eritema Multiformis (L51) kasus Eritema multiformis (peradangan akut
pada kulit dan membran mukosa dengan lesi
multiformis, khas berupa vesikel/bula yang
mudah pecah dan berdarah), dalam 1 bulan
12. Nyeri orofasial (R51) kasus nyeri orofasial (nyeri daerah orofasial yang
disebabkan penyakitinflamasi yang berasal dari
pulpa/struktur penyangga gigi), dalam 1 bulan
13. Fraktur Mahkota yang tidak kasus fraktur pada mahkota yang tidak merusak
merusak pulpa (S02.5) pulpa (tanpa disertai gejala/ rasa
sakitpulpabelumterbuka), dalam 1 bulan
42
Pelaporan Data SDM Kesehatan Puskesmas sesuai dengan sistem pengelolaan
kepegawaian setempat, untuk pelaporan terkait program pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan minimal memuat variabel-variabel yang
tercantum dalam instrumen laporan tahunan laporan tahunan Sumber Daya
Manusia.
1. Sumber Data
- Kartu Kepegawaian
2. Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Tahunan Sumber Daya
Manusia Puskesmas, tercantum dalam Formulir 1
Formulir 1
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Tahunan Sumber Daya Manusia Puskesmas
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
1. Kode Puskesmas Kode puskesmas, dilihat pada: tabel
kodifikasi puskesmas
2. NIK Nomor Induk Kependudukan yang
bersangkutan
3. ID/NIP Nomor Identitas atau Nomor Induk Pegawai
yang bersangkutan
4. Nama Nama Lengkap yang bersangkutan
5. Jenis Kelamin Jenis Kelamin yang bersangkutan L untuk
Laki-laki dan P untuk Perempuan
6. Status Kepegawaian Status Kepegawaian yang bersangkutan,
dilihat pada: Tabel Kodifikasi Status
Kepegawaian
7. Kode SDMK kode SDMK, dilihat pada: tabel kodifikasi
SDMK
8. Mulai Tanggal Bulan Tahun (TMT) yang
bersangkutan dalam fungsi sesuai kode
SDMK tersebut
9. Berakhir Tanggal Bulan Tahun yang bersangkutan
dalam fungsi sesuai kode SDMK tersebut
(untuk tenaga Kontrak/Honorer)
10. Kode Program Studi Kode Program Studi latar belakang
pendidikan terakhir yang bersangkutan,
dilihat pada: tabel Kodifikasi Program Studi
11. Tahun Lulus Tahun Lulus sesuai ijazah terakhir yang
bersangkutan
12. Kode Sekolah/ Perguruan Tinggi Kode Sekolah/Perguruan Tinggi sesuai
43
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
pendidikan terakhir yang bersangkutan
dilihat pada: tabel Kodifikasi
Sekolah/Perguruan Tinggi
13 Nomor SIP Nomor Surat Izin Praktik yang bersangkutan
14 Tanggal SIP Tanggal bulan tahun SIP diterbitkan
15 Jenis Diklat Yang Diikuti Jenis Diklat
16 Kode Diklat Kode Diklat sesuai tabel Kodifikasi Diklat
17 Nama Diklat Nama Diklat yang diikuti
18 Tempat Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Diklat
19 Tanggal Pelaksanaan Tanggal Mulai Diklat
20 Lama Pelatihan Jumlah Hari pelaksanaan Diklat
21 Jumlah JPL Jumlah Jam Pelajaran Latihan (satuan jam)
44