Anda di halaman 1dari 4

ASMA BRONKIAL

(ASMA STABIL)
No. Dokumen : /SOP/UKP-
7/2019
SOP No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 7 Mei 2019
Halaman :½
PUSKESMAS Mulyati Yunengsih
CITALEM NIP.19081987032015
1. Pengertian Asma adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikkan dengan
inflamasi kronis di saluran napas. Terdapat riwayat gejala respirasi
seperti mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk yang intensitasnya
berberda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran udara
ekspirasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan asma bronkial
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. /SK/UKP-7/I/2019 tentang
standar pelayanan klinis puskesmas citalem
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Anamnesis:

 Gejala batuk dan atau mengi berulang yang


mempunyai karakteristik episodik, terjadi pada
malam hari (nokturnal), musiman, berkaitan dengan
aktifitas atau pencetus, reversibel, adanya riwayat
atopi dalam keluarga.

 Sesak nafas terutama saat ekspirasi.

2. Pemeriksaan fisik

 Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien


duduk berjuang untuk menghirup udara, dada dalam
posisi inspirasi dan menggunakan otot bantu
pernafasan.

 Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.

 Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.

 Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.

1
 Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi,
ekspirium diperpanjang, ronki basah, ronki kering,
suara lendir

2. Penatalaksanaan:

 Serangan asma akut ringan

2..1. Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter


/ menit ( anak )
2..2. Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg
( dewasa ); dosis anak : 0,05 – 0,1 mg / kgbb/
kali.

 Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah


sakit dengan tindakan pra rujukan yg tepat,O2
terpasang,posisi tepat.

3. Penatalaksanaan Lanjutan

 Hindari faktor pencetus

 Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak


: 0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali) atau aminofilin oral 3 x
120 – 150 mg (dewasa).

 Kortikosteroid.

 Ekspektoran mukolitik

 Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial


: Eritromisin 3 x 250 mg /Amoksisilin 3 x 500
mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa)

2
Parameter Ancaman henti
Ringan Sedang Berat
klinis nafas

Sesak Berjalan Berbicara Istirahat

Penggal
Bicara Kalimat Kata-kata
kalimat

Duduk
Bisa Lebih suka
Posisi bertopang
berbaring duduk
lengan

Mungkin Biasanya Biasanya


Kesadaran Kebingungan
iritabel iritabel iritabel

Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata

Sedang, Nyata,
Terdengar
hanya pada sepanjang
Mengi tanpa
akhir eksp,
stetoskop
ekspirasi kadang insp

Sesak nafas Minimal Sedang Berat

Gerakan
Otot bantu Biasanya paradok
Biasanya ya Ya
nafas tidak torako-
abdominal

Sedang, Dalam,
Dangkal, ditambah ditambah Dangkal/
Retraksi
interkostal retaksi nafas cuping hilang
suprasternal hidung

Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

Tabel Penilaian Derajat Serangan Asma

6. Bagan Alir melakukan vital sign Memberikan tata laksana


Melakukan dan pemeriksaan fisik pada pasien sesuai hasil
anamnesis pada pemeriksaan
pasien

menulis diagnosis menulis hasil Memberikan tata laksana


di catat di rekam anamnesa, pada pasien sesuai hasil
medis pemeriksaan dan pemeriksaan
diagnose ke rekam
medic

3
7. Unit Kerja Ruang pemeriksaan umum
Ruang Tindakan
Ruang MTBS
8. Rekaman
histori No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai

perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai