RADIO FREKUENSI
DISUSUN OLEH
TAHUN 2019
PENATALAKSANAAN KASUS TONSILITIS DENGAN TINDAKAN
TONSILEKTOMY RADIO FREKUENSI
I. Pengertian
Tonsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan
tonsil dengan pengumpulan lekosit, sel-sel epitel mati dan bakteri patogen dalam kripta
(Adam Boeis, 1994: 330).
Tonsilektomi adalah suatu tindakan invasif yang dilakukan untuk mengambil tonsil
dengan atau tanpa adenoid (Adam Boeis, 1994: 337).
II. Etiologi
1. Streptokokus hemolitikus grup A.
2. Pneumokokus.
3. Stafilokokus.
4. Haemofilus influezae.
III. Pathofisiologi
1. Terjadinya peradangan pada daerah tonsila akibat virus.
2. Mengakibatkan terjadinya pembentukan eksudat.
3. Terjadi selulitis tonsila dan daerah sekitarnya.
4. Pembentukan abses peritonsilar.
5. Nekrosis jaringan.
2. BAHAN
a. Nacl 0,9 %
b. Hibiscrub
c. Alcohol 70 %
d. Lodine povidone
e. Handskoon
f. Kassa / depres tonsil
g. Benang cromic no 2 saset
c. Post operasi
1) Bersihkan kain duk dari pasien
2) Pindahkan pasien ke berangkat lalu kirim ke RR (Recovey Room)
3) Bersihkan alat – alat yang telah dipakai, lalu rendam dalam cairan clorin
0,5 % selama 15 sampai 30 menit lalu cuci dan bilas dengan air mengalir
4) Cocokan dan hitung jumlah alat lalu kirim ke bagian instrument
5) Awasi tanda vital pasien di recovery room (RR) dan tunggu sampai sadar
dari obat anastesi, lalu kirim ke ruangan atau bangsal.
X. KOMPLIKASI OPERASI
a. Infeksi
b. Radang tenggorokan
DAFTAR PUSTAKA
Junadi, Purnawan, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Price, Sylvia Anderson, 1985, Pathofisiologi Konsep klinik proses-proses penyakit, Jakarta:
EGC.