Anda di halaman 1dari 59

PERAN D.

N AIDIT DALAM MENYEBARKAN PAHAM KOMUNIS

DI INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sejarah Peminatan

Disusun oleh :

REIN HERAWATI (NIS:15160427)

SALSABILA FATIN (NIS: 15160433)

KELAS XII IIS 4

SMA NEGERI 2 PURWAKARTA

Jalan raya Sadang nomor 17 telpon (0264) 201072 – 8224822 Purwakarta


2017

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam

kami sampaikan hanya kepada Nabi besar Muhammad SAW. Berkat rahmat dan

karunianya kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah Peminatan ini dengan baik dan tepat

waktu.

Maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi

salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran sejarah pemintan.

Dalam proses penyusunan tugas ini penyusun telah menjumpai hambatan, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan

cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini, penyusun menyampaikan terimakasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu

terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar

datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu

tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat

khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Purwakarta, Oktober 2017

Penyusun

Rein Herawati

Salsabila Fatin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................................4

1.4 Tujuan Penulisan ......................................................................................................4

1.5 Manfaat Penulisan ....................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Peran ..........................................................................................................................6

2.2 D.N Aidit ..................................................................................................................6

2.3 Menyebarkan ..........................................................................................................10

2.4 Paham Komunis.......................................................................................................10

ii
2.5 Indonesia..................................................................................................................10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ....................................................................................................13

3.2 Sumber Data ............................................................................................................17

3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................19

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................................27

4.3 Analisis Dan Pembahasan .......................................................................................31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................................32

5.2 Rekomendasi .........................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Foto D.N Aidit ..............................................................................................7

Gambar 2.2. Foto D.N Aidit dan keluarga ........................................................................7

Gambar 2.2. Peta Indonesia .............................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergerakan nasional di Indonesia di mulai tahun 1928. Walaupun telah muncul

berbagai organisasi daerah pada sebelumnya seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong

Sumateranen bond, Jong Paguyuban Pasundan. Namun Budi Utomo merupakan cikal

bakal berdirinya pergerakan nasional. Tak hanya organisasi yang bersifat nasionalis,

tetapi organisasi yang berhaluan komunis pun muncul pada masa pergerakan seperti

Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV).

Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan

ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial

ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial,

uang, dan negara.

Tahun 1913, tercatat sebagai awal masuknya komunisme sebagai sebuah Ideologi

baru ke Indonesia. Ideologi ini diperkenalkan oleh Hendricus Josephus Franciscus Maria

Sneevliet. Ia adalah bekas Ketua Sekretariat Buruh Nasional dan bekas pimpinan Partai

Revolusioner Sosialis di salah satu provinsi di negeri Belanda. Pada bulan Juli 1914 itu

Sneevliet bersama dengan P. Bersgma, J.A. Brandstedder, H.W. Dekker yang merupakan

sekertaris Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP), mendirikan organisasi

politik yang bersifat radikal, Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) atau

Serikat Sosial Demokrat India. Sebagai lanjutan aksinya ISDV menerbitkan surat kabar

1
2

Het Vrije Woord (Suara Kebebasan). Terbitan pertama surat kabar ini tercatat tanggal 10

Oktober 1915. Pada bulan Desember 1918 Sneevliet diusir dari Hindia Belanda karena

aktivitasnya dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban oleh pemerintah Hindia

Belanda. Menyusul kemudian Brandstedder pada bulan September 1919.

Sneevliet dan Brandstedder telah meninggalkan Hindia Belanda (Indonesia)

namun mereka berhasil menanamkan pengaruhnya di lingkungan Angkatan Laut

Surabaya dan telah terbentuk organisasi yang berhaluan komunis. Di lingkungan Sarekat

Islam, ISDV berhasil mempengaruhi pimpinan SI Semarang, Semaun dan Darsono yang

juga adalah anggota VSTP.

Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh-tokoh Indonesia berusaha untuk

membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang kita ketahui suatu

negara yang baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar negara dan pemimpin yang

mampu melaksanakan dan memimpin pemerintahan. Selain itu juga perlunya membentuk

badan-badan atau lembaga yang berfungsi membantu pemimpin negara untuk

menjalankan tugasnya. Hasil sidang PPKI ke 3 pada tanggal 22 Agustus 1945 yang salah

satu hasilnya adalah pembentukan PNI sebagai satu-satunya partai dengan tujuan yang

seperti disebutkan dalam risalah sidang PPKI yaitu mewujudkan negara Republik

Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan kedaulatan rakyat. Namun

dalam perkembangannya muncul maklumat wakil Presiden Nomor X tanggal 3

November 1945 yang berisikan penghapusan hasil sidang PPKI ke 3 yang menyatakan

bahwa PNI adalah satu-satunya partai di Indonesia. Sejak saat itu, munculah berbagai
3

macam partai yag memiliki 3 ajaran yang berbeda, yaitu haluan Sosialis-Komunis,

Nasionalis dan Agama. Salah satu partai yang berhaluan Sosialis-Komunis adalah PKI.

Munculnya PKI diawali dengan kekecewaan Amir Syarifuddin yang telah

diturunkan dari jabatanya sebagai perdana menteri Indonesia. Amir kemudian

membentuk organisasi Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang nantinya bergabung dengan

PKI pimpinan Musso memberontak di Madiun (1948). Pada tanggal 19 september 1948

sekitar 200 kader PKI ditangkap di Yogyakarta. Bung Karno kemudian berpidato untuk

mengecam pemberontakan Muso. Muso akhirnya tewas tertembak di Ponorogo pada

tanggal 31 Okober 1948. Amir Syarifuddin dan sekitar 300 pendukungnya ditangkap oleh

divisi Siliwangi pada tanggal 1 Desember 1948. Penangkapan kader-kader PKI pun

dilakukan pemerintah dengan gerakan operasi militer 1. Namun salah satu anggota PKI

yang bernama Aidit berhasil melarikan diri ke Uni Soviet.

Tahun 1950, Aidit kembali tampil ke publik. Ia tak sendiri. Ia menggandeng dua

rekanya, Njoto dan Lukman, mereka menjadi semacam trio, tiga serangkai atau semacam

“trisula” PKI berikutnya. Setelah peristiwa Madiun, PKI sudah hampir ‘amburadul’ dan

tercecer kekuatanya. Bersama Njoto dan Lukman dengan cekatan Aidit mengambil

langkah progresif dan mengonsolidasi kekuatan partai. Dan tak lama berselang tiga

serangkai ini menduduki kursi kepemimpinan partai dari generasi tua, pimpinan Alimin

dan Tan Ling Djie, dan sukses membawa PKI mendulang 6,1 juta suara dan menduduki

peringkat ke-4 terbesar pada pemilu tahun 1955.

Tanggal 30 September 1965 terjadi peristiwa G30S-PKI, dengan membantai tujuh

jenderal. Gerakan ini merupakan salah satu upaya PKI untuk mengambil alih kekuasaan
4

dan mengubah ideologi di Indonesia. Dan peristiwa ini menurut berbagai sumber, di

dalangi oleh D.N Aidit.

Maka dari itu, penyusun mengambil judul “Peran D.N Aidit Dalam Menyebarkan

Paham Komunis Di Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas maka dapat diidentifikasi

kan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara D.N Aidit menyebarkan paham komunis di Indonesia ?

2. Siapa saja yang terlibat langsung dalam penyebaran paham komunis di Indonesia ?

3. Bagaimana kronologis penumpasan komunis di Indonesia ?

1.3 Rumusan Masalah

Untuk itu dapat dirumuskan bahwa masalah yang terdapat dalam penyusunan

karya tulis ilmiah “PERAN D.N AIDIT DALAM MENYEBARKAN PAHAM

KOMUNIS DI INDONESIA” adalah “Bagaimana peran D.N Aidit dalam menyebarkan

paham komunis di Indonesia ?”

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan adalah :

1. Mengetahui cara D.N Aidit menyebarkan paham komunis di Indonesia ?


5

2. Mengetahui Siapa saja yang terlibat langsung dalam penyebaran paham komunis

di Indonesia

3. Mengetahui bagaimana kronologis penumpasan komunis

1.5 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

Khususnya bagi penyusun dapat menambah wawasan tentang bagaimana peran

D.N Aidit dalam menyabrkan paham komunis di Indonesia.

Bagi penulis, karya tulis ilmiah ini bisa dijadikan sebagai latihan dan juga sebagai

referensi pembuatan skripsi.

Bagi sekolah, karya tuls ilmiah ini dijadikan referensi dalam pembelajaran

khususnya sejarah tentang peran D.N Aidit dalam menyebarkan paham komunis di

Indonesia.

Bagi masyarakat luas, dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini seluruh masyarakat

dapat mengetahui peranan Indonesia dalam mengatasi ancaman komunis.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Peran

Pengertian peran menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI:870) peran

adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama (dalam

terjadinya suatu hal/peristiwa).

2.2 Riwayat Hidup D.N Aidit

Dipa Nusantara Aidit yang lebih dikenal dengan D.N. Aidit (lahir di Tanjung

Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 meninggal di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965

pada umur 42 tahun) adalah seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lahir dengan nama Achmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat" oleh

orang-orang yang akrab dengannya. Aidit mendapat pendidikan dalam sistem kolonial

Belanda. D.N Aidit. Agama beragama Islam. Ayahnya bernama Abdullah Aidit, ibunya

bernama Mailan Aidit, istrinya merupaka seorang dokter bernama Soetanti.

6
7

Gambar 2.1. Foto D.N Aidit Gambar 2.2. Foto D.N Aidit dan keluarga

Aidit masuk di sekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS), milik pemerintah

Belanda, setingkat Sekolah Dasar, juga merupakan sekolah paling tinggi di Belitung

ketika itu. Aidit dikenal juga sebagai anak yang pintar.

Keluarga Aidit tumbuh dalam keluarga yang rajin beribadah,walau dididik di

sekolah Belanda. Ayahnya adalah tokoh pendidikan Islam di Belitung, pendiri Nurul

Islam, organisasi pendidikan Islam dekat yang berorientasi kepada Muhammadiyah.

Aidit dan saudaranya belajar mengaji dengan pamannya, Abdurrachman. Aidit bahkan

khatam Al Qur’an sebanyak tiga kali dan dikenal juga sebagai tukang adzan di

kampungnya, karena suaranya keras.

Keluarga Aidit menjalani hidup sederhana, walaupun keluarganya terpandang,

secara ekonomi. Sebagai anak sulung, dia suka membantu keluarganya, misalnya dengan

berjualan dari mulai kerupuk hingga buah nanas yang telah dikerat-kerat, setiap ada

pertandingan sepakbola di kampungnya. Suatu hari, adiknya Basri pernah ceroboh

melepaskan 15 ekor itik dari kandang milik keluarganya. Ayahnya yang mendengar
8

kejadian ini marah besar. Aidit pun mengaku dialah penyebab kaburnya itik-itik itu,

sehingga dia yang harus ke sana-kemari mencari itik itu.

Aidit bergaul dengan siapa saja. Dia bergaul dari mulai kelas buruh sampai none-

none Belanda. Berbagai macam kelompok atau “geng” remaja di Belitung ia dekati.

Seperti geng kampung, anak benteng (anak polisi), geng Tionghoa, dan geng Sekak

(yaitu mereka yang datang dari keluarga yang sering berpindah tempat tinggal,

semacam kaum gypsy di Eropa).

Aidit bergaul dengan buruh-buruh tambang yang bekerja di Gemeenschapelijke

Mijnbouw Billiton, sebuah perusahaan tambang timah milik Belanda. Sehingga ia tau

tentang kehidupan mereka yang setiap hari selalu bekerja berlumur lumpur, bermandi

keringat, dan hidup susah, sementara para meneer Belanda dan tuan-tuan nya dari

Inggris berpesta hura-hura.

Aidit mempunyai kepekaan lebih tajam dibanding teman sebaya dan juga rasa

empati terhadap sesama manusia apa yang terjadi di lingkungannya. Mungkin tambang

ini lah awal mula yang menjadi semangat anti-Belanda dan perjuangan antikelas di

kemudian hari. Pergaulan dengan kaum buruh itulah yang menentukan jalan pikiran dan

sikap politik Aidit setelah di Jakarta.

Menjelang dewasa, Achmad Aidit mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara

Aidit. Ia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang menyetujuinya begitu saja.
9

Dari Belitung, Aidit berangkat ke Jakarta, dan pada 1940, ia mendirikan

perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Kemudian ia masuk

ke Sekolah Dagang ("Handelsschool").

Ia belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia

Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia. Dalam

aktivitas politiknya itu pula ia mulai berkenalan dengan orang-orang yang kelak

memainkan peranan penting dalam politik Indonesia, seperti Adam Malik, Chaerul Saleh,

Bung Karno, Bung Hatta, dan Mohammad Yamin. Menurut sejumlah temannya, Hatta

mulanya menaruh banyak harapan dan kepercayaan kepadanya, dan Achmad menjadi

anak didik kesayangan Hatta. Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi

ideologi politiknya.

Aidit menunjukkan dukungan terhadap paham Marhaenisme Sukarno dan

membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut

kekuasaan. Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional

(Komintern). Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi

Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai

komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan Tiongkok. Ia mengembangkan

sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat,

Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain.

Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak

pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia.

Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di


10

antara partai-partai politik Islam dan militer. Berakhirnya sistem parlementer pada tahun

1957 semakin meningkatkan peranan PKI, karena kekuatan ekstra-parlementer mereka.

Ditambah lagi karena koneksi Aidit dan pemimpin PKI lainnya yang dekat dengan

Presiden Sukarno, maka PKI menjadi organisasi massa yang sangat penting di Indonesia.

2.3 Menyebarkan

Pengertian menurut kamus umum bahasa Indonesia (KUBI:392) menyebarkan

adalah /me·nye·bar·kan/ v menyebar; menyebar/me·nye·bar/ v 1 menghamburkan;

menyiarkan (kabar dan sebagainya); menabur (benih dan sebagainya): - uang; - surat; 2

membagi-bagikan; mengirimkan.

2.4 Paham Komunis

Pengertian menurut kamus besar bahasa indonesia (KUBI:609) komunis adalah

suatu paham /usaha dl lapangan politik yang bermaksud menghapuskan hak milik

perseotrangan,sama rasa sama rata.

2.5 Indonesia

Gambar 2.3 Peta Indonesia


11

Pengertian Indonesia menurut Adela Puspita dalam

(https://adelapuspita.wordpress.com/2013/12/01/apa-itu-indonesia/) Indonesia adalah

sebuah negara yang terletak diantara 2 samudera (Pasifikk dan Hindia ) dan 2 benua

(Asia dan Australia). Ini merupakan salah satu alasan kenapa Indoneisa adalah sebuah

negara yang strategis.

Indonesia adalah negara kepulaun. Memiliki banyak budaya, adat, bahasa, dan

juga makanan khas. Namun dengan berbagai keanekaragaman yang ada, Indonesia tetap

satu seperti semboyan Indonesia yaitu, “Bhinneka Tunggal Ika”. Arti dari Bhinneka

Tunggal Ika adalah berbeda – beda tapi tetap satu.

Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga Indonesia hanya memiliki 2

musim. Musim di Indonesia adalah musim kemarau dan musim penghujan. Indonesia

juga dilalui oleh lempeng – lempeng, yang membuat Indonesia mempunyai banyak

gunung berapi yang aktif. Ini adalah beberapa alasan mengapa tanah di Indonesia subur.

Hampir seluruh jenis tanaman yang ada, dapat ditanam di Indonesia.

Indonesia juga kaya akan perikannannya. Banyak spesies makhluk hidup yang

tinggal di laut ada di Indonesia. Indonesia memiliki laut yang luas dan juga banyak

terumbu karang. Bahkan banyak kapal asing ilegal yang menangkap ikan di sini.

Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya akan emas, batu bara, gas alam, dan

bahkan uranium. Negara ini berlimpah dengan sumber daya alamnya. Jumlah masyarakat

yang ada pun tidak kalah jumlah. Jumlah masyarakat Indonesia mampu mendapat

peringkat empat di dunia.


12

Selain kekayaan dan letak Indonesia, Indonesia merupakan negara republik yang

menganut sistem pemerintahan demokrasi. Negara ini berdasarkan hukum. Indonesia

dipimpin oleh seorang presiden beserta wakilnya.

Dulu di Indonesia banyak yang pekerjaannya adalah sebagai petani. Namun sekarang

karena modernisasi banyak yang menjadi usahawan.

Masyarakat di Indonesia mayoritas beragama Islam. Meskipun begitu, masih ada

agama Kristen, Katolik, Hindhu, Budha, dan Kong Hu Cu.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metode yang digunakan oleh penyusun

dalam Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “ Peran D.N Aidit Dalam Menyebarkan

Paham Komunis Di Indonesia” adalah metode penelitian kualitatif. Menurut

Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi

bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial

yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran

adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang

melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang

bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami

fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau

pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,

2005). http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

Ciri-ciri pokok metode penelitian kualitatif menurut Bob Susanto.

(http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/) yaitu pertama, Menggunakan

lingkungan alamiah sebagai sumber data. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan

13
14

alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial

merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami

dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat

kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat

hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat

itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks

lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.

Kedua, penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh

seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan

lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-

angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari

hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak

ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai

situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data

pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu

fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang

ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang

terkandung dalam data.

Ketiga, tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan

informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana

untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses


15

mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan

di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi

yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu

berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang

terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu

mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah

diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip

bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.

Keempat, penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai

dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke

lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat,

menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari

proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab

proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks

lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk

konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori

yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

Kelima, Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap

berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran

kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat

kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala

sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang
16

dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi.

Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh

titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah.

Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar

dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori

yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami.

Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan

deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses

terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan

sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang

kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.

Ketepatan informasi dan partisipasi diungap oleh peneliti agar dapat

menginteprestasikan hasil penelitian secara tepat dan sahih. Penyusun menggunakan

metode penelitian kualitatif karena kajian utama dalam karya tulis ilmiah yang berjudul

“Peran D.N Aidit Dalam Menyebarkan Paham Komunis Di Indonesia” ini yaitu

peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial politik. Proses yang

dilakukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini melalui riset yang cenderung

menggunakan analisis.
17

3.2 Sumber Data

Menurut Azharnasri 2015 (https://azharnasri.blogspot.co.id/2015/04/sumber-

data-jenis-data-dan-teknik.html)Sumber data adalah .subjek dari tempat mana data bisa

didapatkan. Sumber data dalam penelitian sejarah terbagi menjadi 3. Pertama sumber data

lisan. Sumber data lisan adalah keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami

atau mengetahui suatu peristiwa pada masa lalu. Contoh dari sumber data lisan adalah

wawancara dan rekaman.

Kedua sumber data tulisan . sumber data tulisan merupakan keterangan tertulis

berupa catatan yang berasal dari suatu zaman, contohnya prasasti, dokumen, piagam,

naskah, surat kabar, dan laporan. Sumber data tulisan dibedakan menjadi dua, yaitu

sumber primer(dokumen) dan sumber sekunder(buku perpustakaan). Biasanya sumber

tertulis dapat mmberikan informasi aspek-aspek yang akan kita teliti, misalnya aspe

social,ekonomi,budaya,politik dan lain-lain. Dilihat dari segi bentuknya sumber tulisa

dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau

manuskrip.

Ketiga sumber data benda, sumber data benda adalah benda-benda yang berasal

dari suatu zaman tertentu, cotohnya bangunan, senjata, perkakas dari batu, patung,

perhiasan, dan candi.

Dari ketiga sumber data tersebut penyusun memilih sumber data lisan dan tulisan

karena sumber data itu lebih mudah ditemukan dan hasil dar sumber data ini bisa

membantu penyusun dalam mengkaji dan menganalisis sumber data yang telah diperoleh
18

dari berbagai sumber sehingga mempermudah peyusun dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah.

3.3 Teknik Pegumpulan Data

Penyusun memutuskan untuk melakukan wawancara sebagai sumber data lisan,

berdasarkan latar belakang yang dibuat. Wawancara menurut Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk SMA/MA kelas X (2008:91) Wawancara adalah tanya jawab dengan

seseorang (pejabat dan sebagainya) yang di perlukan untuk dimintai keterangan atau

pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat surat kabar, disiarkan mealui radio, atau

ditayangkan pada layar televisi.

Narasumber yang dipilih oleh penyusun berkitan dengan judul karya tulis ilmiah

adalah Bapak Mokh Adnan S.Sos. Alasan kami memilih Bapak Mokh Adnan S.Sos

sebagai narasumber adalah karena beliau merupakan sumber terpercaya yang dapat

menjelaskan peran D.N Aidit dalam menyebarkan paham komunis di Indonesia serta

dapat mempertanggung jawabkan kebenaran kejadian yang beliau berikan.

Selain sumber data lisan melalui wawancara, penyusun memilih sumber data

tulisan, yaitu diperoleh melalui buku sumber Api Sejarah 2(2010:401) dan website.
19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1. Cara D.N Aidit Menyebarkan Paham Komunis Di Indonesia

Munculnya PKI diawali dengan kekecewaan Amir Syarifuddin yang telah

diturunkan dari jabatanya sebagai perdana menteri Indonesia. Amir kemudian

membentuk organisasi Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang nantinya bergabung dengan

PKI pimpinan Musso memberontak di Madiun (1948). Pada tanggal 19 september 1948

sekitar 200 kader PKI ditangkap di Yogyakarta. Bung Karno kemudian berpidato untuk

mengecam pemberontakan Muso. Muso akhirnya tewas tertembak tertembak di Ponorogo

pada tanggal 31 Okober 1948. Amir Syarifuddin dan sekitar 300 pendukungnya ditangkap

oleh divisi siliwangi pada tanggal 1 Desember 1948. Penangkapan kader-kader PKI pun

dilakukan pemerintah dengan gerakan operasi militer 1. Namun salah satu anggota PKI

yang bernama Aidit berhasil melarikan diri ke Uni Soviet. Aidit, Lukman, Nyoto,

Sudisman, dan Sakirman, berhasil membangkitkan kembali PKI.

Kemudian ditandaskan oleh Aidit sebagai penegak Marxisme mengingatkan

Pancasila digunakan oleh PNI untuk membunuh pimpinan PKI di Madiun. Dengan kata

lain, PKI mempertahankan merah putih, tetapi dengan bahasa politisnya, tidak identik

menerima pancasila (Api Sejarah 2: 401) .

19
21

Tahun 1950, Aidit kembali tampil ke publik. Ia tak sendiri. Ia menggandeng dua

rekanya, Njoto dan Lukman, mereka menjadi semacam trio, tiga serangkai atau semacam

“trisula” PKI berikutnya. Setelah peristiwa Madiun, PKI sudah hampir ‘amburadul’ dan

tercecer kekuatanya. Bersama Nyoto dan Lukman dengan cekatan Aidit mengambil

langkah progresif dan mengonsolidasi kekuatan partai. Dan tak lama berselang tiga

serangkai ini menduduki kursi kepemimpinan partai dari generasi tua, pimpinan Alimin

dan Tan Ling Djie. Pada 7 Januari 1951 PKI melakukan kongres, dimana agenda-

agendanya adalah pembahasan strategi partai dan pemilihan ketua PKI. D.N Aidit

bersama golongan muda berhasil mengisi Politbiro PKI. Komposisinya adalah Aidit

menduduki ketua I, Lukman ketua II, dan Nyoto ketua III. Golongan-golongan tua hanya

diberi tempat sebagai anggota CC PKI yang tidak memiliki fungsi strategis apapun, itu

pun tidak permanen. Aidit menyingkirkan golongan tua karena menganggap mereka

terlalu lembek, elitis, dan pragmatis. Langkah awal yang dilakukan Aidit adalah

membangun partai melalui konsepsi “Jalan Baru”.

Tujuan dari konsep tersebut adalah adalah menunjukkan kepada rakyat bahwa

PKI berjuang melalui garis pelembagaan negara (Perjuangan Parlemen) yang lebih

menggunakan cara aman, damai, dan demokratis. Jadi pada permulaannya, Aidit

menggunakan strategi kanan untuk membangun kembali kekuatan PKI. Aidit berusaha

untuk memuluskan jalannya dengan menjalin kerjasama dengan partai politik yang non-

komunis dan anti penjajahan. Aidit juga menyatakan bahwa kaum komunis dapat bekerja

sama dengan kaum borjuis kecil-kecilan dan kaum borjuis nasional melawan kelas borjuis

komprador dan kelas feodal. Aidit berpendapat PKI bisa bekerjasama dengan PNI karena

memandang mereka sebagai partai kaum borjuis nasional, selain itu partai tersebut juga
22

mengimplementasikan teori-teori Marxis-Leninis sebagai salah satu strateginya.

Sehingga di dalam pemikiran Aidit, hanya PNI yang bisa bekerja sama dengan partainya

tanpa harus mengkompromikan ideologi secara berlebihan.

Aidit juga mendekati Nahdatul Ulama, karena dia memandang NU adalah sebuah

partai borjuis setelah memisahkan diri dari Masyumi. Strategi Aidit dalam mendari sekutu

di antara aliran-aliran politik lainnya mengandung arti bahwa sebenarnya PKI

menyesuaikan diri dengan struktur sosial yang di dalamnya kesetiaan budaya, agama, dan

politik lebih bersifat vertical atau komunal (apa yang disebut aliran) daripada horizontal

seperti dalam suatu masyarakat yang sadar kelas.

April 1951-Februari 1952, pada zaman kabinet Sukiman terjadi peristiwa di

Medan yang dimulai oleh orang-orang bersenjata yang berlencana palu arit. Pemerintah

menetapkan yang bersalah pada peristiwa tersebut adalah PKI. Setelah itu pemerintah

langsung mengadakan operasi penumpasan terhadap PKI. Aidit yang menyangkal bahwa

peristiwa tersebut adalah perbuatan PKI, tidak bisa menghentikan kehendak pemerintah.

Akhirnya, Aidit, Lukman, dan Nyoto menyembunyikan diri dan mengatur kembali

strategi mereka. Akibat peristiwa tersenbut, Aidit menyimpulkan bahwa politisi Jakarta

tidak akan membiarkan PKI memainkan politik atas dasar yang sama dengan partai-partai

lainnya. Maka, Aidit mengganti langkah mereka dengan strategi jangka panjang untuk

membentuk suatu basis massa yang bebas dan besar sehingga PKI tidak dapat diabaikan

dan untuk sementara waktu paling tidak seimbang dengan partai-partai non-komunis.

Untuk memuluskan jalannya, Aidit membuat kebijakan “front persatuan nasional” dan
23

mengutamakan slogan-slogan nasionalis terutama membesar-besarkan Sukarno daripada

tuntutan kelas, sehingga PKI berhasil meningkatkan jumlah anggotanya.

Aidit yang merasa tidak pasti terhadap PNI sebagai sekutunya, merasa sudah

saatnya PKI mencari dukungan yang lebih kuat lagi, yaitu Sukarno. PKI tidak lagi

menyebut Sukarno sebagai kolaborator Jepang atau fasis , dan tidak lagi menyalahkannya

memancing peristiwa Madiun. uraian mereka kini melemparkan semua kesalahan dari

episode itu kepada Hatta, Sukiman, dan Natsir (yang pada waktu itu duduk di kabinet).

Aidit mengambil hati Sukarno dengan cara mendukungnya dalam masalah Irian Barat.

Strategi “front persatuan nasional” Aidit untuk mendekati Sukarno terbukti berhasil dan

kekuatan PKI meningkat pesat. Selain kebijakan untuk menambah anggotanya, Aidit juga

mengadakan kursus-kursus umum pemberantasan buta huruf dan kursus-kursus

pendidikan dasar sebelum partai ini dapat mengungkapkan gagasan-gagasan Marxis-

Leninis kepada sebagian besar pengikutnya yang dengan cepat bertambah banyak itu.

Strategi Aidit untuk mencapai kekuasaan dengan mencari jalan damai lewat

parlemen ini sangat berhasil, sehingga Aidit tidak memikirkan jalan yang lain. Beberapa

kendala PKI untuk mencapai puncak kekuasaannya adalah para politisi sipil yang non-

komunis dan militer (PKI mempunyai citra buruk yang tidak bisa dilupakan oleh militer

karena pemberontakan Madiun). Pada tahun 1955 keberhasilan strategi Aidit terlihat

dengan menduduki peringkat keempat dalam Pemilu pertama (PKI berhasil mendapatkan

6.176.914 suara.

4.1.2. Tokoh Yang Terlibat Langsung Dalam Penyebaran Paham Komunis Di

Indonesia
24

Tahun 1913, tercatat sebagai awal masuknya komunisme sebagai sebuah Ideologi

baru ke Indonesia. Ideologi ini diperkenalkan oleh Hendricus Josephus Franciscus Maria

Sneevliet. Ia adalah bekas Ketua Sekretariat Buruh Nasional dan bekas pimpinan Partai

Revolusioner Sosialis di salah satu provinsi di negeri Belanda. Pada bulan Juli 1914 itu

Sneevliet bersama dengan P. Bersgma, J.A. Brandstedder, H.W. Dekker yang merupakan

Sekretaris Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP), mendirikan organisasi

politik yang bersifat radikal, Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)

atau Serikat Sosial Demokrat India. Sebagai lanjutan aksinya ISDV menerbitkan surat

kabar Het Vrije Woord (Suara Kebebasan). Terbitan pertama surat kabar ini tercatat

tanggal 10 Oktober 1915 Kemudian mereka bersekutu dengan SI atau sarekat Islam .

Sneevliet berhasil menyusup dan melakukan Infiltrasi ke dalam kubu SI dengan cara

saling bertukar keanggotaan antara SI dengan ISDV. Dalam beberapa tahun saja Sneevliet

berhasil memberikan pengaruh ke dalam kubu SI.

Langkah selanjutnya pada tahun 1916 Sneevliet menjadikan pemimpin muda SI

menjadi pemimpin ISDV seperti Semaun dan Darsono. Semaun berhasil

mengembangkan jumlah keanggotaan SI Semarang menjadi 1700 orang pada tahun 1916

dan 20.000 orang setelah setahun setelahnya. Karena Orientasinya yang Marxis di bawah

pengaruh ISDV, mereka Berseberangan dengan Central Sarekat Islam (CSI) yang

dipimpin oleh H.O.S Cokroaminoto. Pada bulan Desember 1918 Sneevliet diusir dari

Hindia Belanda karena aktivitasnya dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban oleh

pemerintah hindia Belanda. Menyusul kemudian Brandstedder pada bulan September

1919.
25

Tahun 1921 Tan Malaka menjadi ketua PKI menggantikan ketua PKI saat itu,

Semaun, yang sedang berada di Moskow. Namun, pada perkembangan selanjutnya, Tan

agak berseberangan dengan beberapa tokoh komunis dalam negeri seperti Semaun,

Alimin, Darsono, dan Musso. Hal ini bermula pada rapat PKI tanggal 25 Desember 1925

di Prambanan, Semarang, yang memutuskan mengadakan pemberontakan terhadap

Belanda.

Kekecewaan Amir Syarifuddin yang telah diturunkan dari jabatanya sebagai

perdana menteri Indonesia, dilatar belakangi dengan Peristiwa persetujuan perjanjian

Renville, dimana Indonesia berada dalam posisi yang sangat dirugikan, kerugian pertama

meliputi penyempitan wilayah Indonesia dan semakin memperlemah posisi Indonesia

karena terkurung oleh Belanda. Kerugian kedua adalah Perekonomian Indonesia semakin

lemah karena diblokade oleh Belanda, Kerugian ketiga adalah konflik antara Amir

Syarifuddin dan kelompok kontra hasil perjanjian Renville Yang didominasi oleh Partai

Nasional Indonesia (PNI) dan Masyumi. akhirnya Amir Syarifuddin lengser pada bulan

Januari 1948. Tidak lama dari penurunan jabatan sebagai perdana menteri, Amir

kemudian membentuk organisasi Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang nantinya

bergabung dengan PKI pimpinan Musso memberontak di Madiun (1948).

Bung Karno kemudian berpidato untuk mengecam pemberontakan Muso. Pada

tanggal 19 september 1948 sekitar 200 kader PKI ditangkap di Yogyakarta. Muso

akhirnya tewas tertembak tertembak di Ponorogo pada tanggal 31 Okober 1948. Amir

Syarifuddin dan sekitar 300 pendukungnya ditangkap oleh divisi siliwangi pada tanggal

1 Desember 1948. Penangkapan kader-kader PKI pun dilakukan pemerintah dengan


26

gerakan operasi militer 1. Namun salah satu anggota PKI yang bernama Aidit berhasil

melarikan diri ke Uni Soviet.

Tahun 1950, Aidit kembali tampil ke publik. Ia tak sendiri. Ia menggandeng dua

rekanya, Njoto dan Lukman, mereka menjadi semacam trio, tiga serangkai atau semacam

“trisula” PKI berikutnya. Setelah peristiwa Madiun, PKI sudah hampir ‘amburadul’ dan

tercecer kekuatanya. Bersama Nyoto dan Lukman dengan cekatan Aidit mengambil

langkah progresif dan mengonsolidasi kekuatan partai. Dan tak lama berselang tiga

serangkai ini menduduki kursi kepemimpinan partai dari generasi tua, pimpinan Alimin

dan Tan Ling Djie, dan sukses membawa PKI mendulang 6,1 juta suara dan menduduki

peringkat ke-4 terbesar pada pemilu tahun 1955.

4.1.3. kronologis penumpasan komunis di Indonesia

Pangkostrad Mayjen Soeharto segera mengambil langkah-langkah sebagai berikut

setelah diketahui bahwa pelaku kudeta adalah PKI. Pertama, mengkoordinasi semua

angkatan (AD, AL dan POLRI) kecuali TNI AU. Kedua, memberi penjelasan Batalyon

454 Diponegoro dan Batalyon 530 Brawijaya yang datang ke jakarta dan diperalat PKI.

Tanggal 1 Oktober pukul 19.00 sore kesatuan Kostrad menggerakkan pasukannya

untuk merebut RRI, gedung Telkom, Monas dan Istana Merdeka yang dipimpin Kol.

Sarwo Edi Wibowo. Setelah RRI berhasil dikuasai pukul 20.10 WIB, Pangkostrad

Mayjen Soeharto menyampaikan pidato yang isinya:

1. Telah ada kerja sama yang baik antara angkatan (AD, AL dan Kepolisian), oleh karena

itu rakyat supaya tenang.


27

2. G 30 S/PKI adalah gerakan pengkhianatan karena membentuk Dewan Revolusi dan

mendemisionerkan kabinet Dwikora.

Tanggal 2 Oktober 1965 Bandara Halim Perdana Kusuma berhasil direbut.

Operasi diteruskan pencarian para korban. Atas petunjuk Ajun Brigadir Polisi Sukitman,

tempat pembuangan para perwira ditemukan yakni di sebuah sumur tua di daerah Lubang

Buaya. Tanggal 4 Oktober 1965 para korban mulai diangkat dari sumur tua tersebut dan

tanggal 5 Oktober 1965 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Berdasarkan Keppres No. 111/KOTI/1965 tanggal 5 Oktober 1965 mereka

diangkat menjadi pahlawan Revolusi dan pangkatnya dinaikkan setingkat secara

anumerta. Operasi penumpasan G 30 S/PKI dilanjutkan ke daerah-daerah yang

mendukung PKI seperti berikut.

1. Di Semarang Kol. Sohirman, asisten inteligen Kodam VII Diponegoro menguasai RRI

dan mengumumkan G 30 S/PKI dibawah pimpinannya.

2. Di Solo, walikota Oetomo Ramelan menyatakan mendukung PKI.

3. Di Yogyakarta, Mayor Mulyono menculik atasannya sendiri yaitu Kol. Katamso

Komandan Korem 072 dan Letkol Soegiyono.

Untuk menumpas gerakan 30 S/PKI diatas, Pangdam VII Diponegoro Brigjend

Suryo Sumpeno memimpin operasi pemumpasan. Dalam operasi tersebut berhasil

ditangkap seperti Aidit ditangkap di Sambeng - Solo dan Letkol Untung di Tegal. Mereka

diadili di Mahmilub dan dijatuhi hukuman mati. Karena tindakannya yang jelas-jelas
28

mengkhianati bangsa dan negara, beberapa daerah melakukan tindakan pembekuan

terhadap kegiatan PKI dan ormasnya.

Di Jakarta Pangdam V Jaya selaku penguasa pelaksana perang daerah Jakarta

Raya pada tanggal 16 Oktober 1965 membekukan aktivitas PKI dan tujuh ormasnya.

Ketujuh ormas itu adalah Pemuda Rakyat, Gerwani, BTI, CGMI, Perhimpunan

Mahasiswa Indonesia, IPPI, Himpunan Sarjana Indonesia, dan SOBSI menyusul

dibekukan pada 27 Oktober 1965.

Di Jawa Timur Pangdam VIII Brawijaya selaku Penguasa Pelaksana Perang

Daerah (Pepelrada) Jawa Timur, pada tanggal 22 Oktober 1965 membekukan seluruh

kegiatan PKI dan seluruh ormasnya.

Tindakan serupa dilakukan Pangdam VII Diponegoro selaku Pepelrada Jawa

Tengah dan Yogyakarta menyatakan bahwa mulai tangal 26 Oktober 1965 seluruh Jawa

Tengah dan Yogyakarta dinyatakan dalam keadaan perang. Jam malam diberlakukan

sejak pukul 17.30 hingga 06.30 pagi. Keputusan tersebut diatas kemudian disahkan

dengan Keppres No. 140/KOTI/1965 dan 141/KOTI/1965.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Narasumber yang penyusun pilih dari beberapa guru sesuai bidangnya yaitu

Bapak Mokh Adnan S.Sos karena beliau ahli dalam sejarah.

4.2.1. Cara D.N Aidit menyebarkan paham komunis di Indonesia


29

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos , riwayat hidup D.N Aidit , beliau menjadi

tokoh yang aktif di kegiatan partai-partai atau organisasi yang berlandaskan komunis.

Sejak tahun 1922 D.N Aidit sudah aktif di ISDV, sebuah partai pelopor yang nanti akan

berubah menjadi PKI. Dia sudah menjadi anggota aktif di Russia atau KOMINTERN

(Komunis Internasional) sehingga mengenai komunis sudah sangat dalam dan akhirnya

dia tumbuh menjadi tokoh utama komunis di Indonesia.

Konsep komunis yang mengusung Sosialisme atau kesetaraan itu akan

menjadikan sebuah negara menjadi maju, artinya apabila dalam suatu negara penduduk

tidak ada yang lebih miskin atau tidak ada yanng lebih kaya, tetapi setara pendapatan

ekonominya, maka negara itu akan maju. Menurut D.N Aidit itu merupakan hal yang baik

apabila diterapkan dalam suatu negara. Maka dia pun pada akhirnya berpikir bahwa

komunis sepertinya baik bila dijadikan ideologi dalam sebuah negara.

Beberapa tahun Aidit berada di Uni Soviet juga pernah ke RRC (Republik Rakyat

China). Artinya disana dia berada di Komunis internasional. Dia mendalami paham-

paham komunis itu dari berbagai segi, baik sosial, ekonomi maupun politik, akhirnya dia

mendapat tugas dari partai komunis internasional untuk menyebarkan komunis di

Indonesia. Dan tentu setelah kembali ke Indonesia, dia pun tidak sekedar ingin

menyebarkan paham komunis tersebut. Dia pun punya target bahwa Indonesia harus

menjadi negara komunis.

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos, cara yang dilakukan Aidit dalam

menyebarkan paham komunis adalah dengan cara aktif di organisasi kepartaian, partai

yang mengusung sosialis komunis D.N Aidit itu menjadi tokoh utama dari PKI (Partai
30

Komunis Indonesia) tentu dengan propaganda, sosialisasi, penyebaran pamflet,

penyebaran slogan-slogan PKI ke masyarakat. Tentu paham komunis pada akhirnya

menyebar juga di Indonesia dan diterima oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

4.2.2. Tokoh yang terlibat langsung dalam penyebaran paham komunis di

Indonesia

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos, Tokoh utama diawal adalah Semaun dan

Darsono menyusup di SI, pada saaat itu pun Aidit juga sudah ada, sudah menjadi kader

yang aktif di PKI, selain itu juga, ada juga Muso yang merupakan tokoh yang punya peran

menyebarkan komunis di Indonesia bersama Aidit. Tokoh-tokoh lain juga masih banyak,

ada juga Dr.Soumokil yang masuk kategori sebagai tokoh Komunis.

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos, Dukungan yang didapatkan dalam

perkembangan komunis di Indonesia, yang pertama tentu dari Kominten, di Kominten

juga ada beberapa orang Indonesia yang seperti yang tadi disebutukan, bukan hanya Aidit,

tapi juga ada Muso dan yangg lainya, juga ada Tan Malaka yang masuk kategori yang

disebut-sebut sebagai orang yang turut serta dalam menyebarkan komunis. Artinya, lewat

tokoh itulah penyebaran komunis juga di sebarkan secara sistematis kepada masyarakat

melalui berbagai kegiatan di bidang politik, kegiatan dibidang sosial dan ekonomi juga

ada. Selain dari Komintern, tentu PKI mendapat bantuan dari blok komunis, walaupun

pada dasarnya Komitern itu juga ada di posisi blok komunis. Menurut Bapak, selain itu

tidak ada lagi. Karena memang pada adsaranya, pada masa perang dingin, blok barat dan

blok Komunis saling bersaing. Blok komunis sendiri ingin bahwa Indonesia juga menjadi
31

negara komunis. Kebetulan juga kebijakan-kebijakan Soekarno seolah-olah sepertinya

mendukung blok komunis.

4.2.3. Kronologis penumpasan komunis di Indonesia

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos, Pertama, ada jenderal A.H Nasution. Kedua

ada Jenderal Soeharto. Yang ketiga, Soekarno, tentu tidak langsung beliau pun mungkin

berada di balik pemberontakan PKI, karena posisi beliau sebagai presiden. Pada saat G30

S/PKI. Soekarno sendiri memerintahkan kepada soeharto untuk menindak lanjuti tragedi

G30 S/PKI. Selanjutnya ada tokoh mahasiswa, mereka pun memiliki peran, angkatan 66

juga punya peran dalam hal upaya-upaya meminimalisir kegiatan-kegiatan PKI atau

memberantas PKI.

Upaya penumpasan komunis di Indonesia, Pertama, memberikan pemahaman

kepada masyarakat bahwa PKI sudah nyata-nyata menyebabkan kesengsaraan bagi

rakyat, PKI juga sudah benar-benar ingin mengkudeta atau menggulingkan kekuasaan

yang sah yan ada di Indonesia, artinya PKI ingin mengambil alih kekuasaan pemerintah.

Kedua, operasi militer. Pemerintah secara sistematis mengadakan operasi militer untuk

memberantas PKI, tetapi yang paling terasa adalah operasi militer, operasi militer bukan

hanya dilakukan oleh orang militer tetapi juga di bantu oleh sebagian besar masyarakat,

relawan yang memang anti terhadap komunis.

Menurut Bapak Mokh Adnan S.Sos, D.N Aidit pada akhirnya ditangkap

kemudian dihukum mati, sejak saat itu PKI dinytakan sebagai partai terlarang oleh
32

pemerintah yang diwujudkan dalam TAP/MPRS No.25 tahun 1968, sejak saat itu PKI

dinyatakan tidak boleh berkembang di Indonesia dan alhamdulilah secara organisatoris,

PKI sampai saat ini tidak ada. Tetapi mungkin dari konsep ideologi bisa saja masih ada

dan berkembang di masyarakat.

4.3. Analisis dan pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penyusun, bahwa terdapat persamaan

antara sumber data tulisan dan sumber data lisan yang penyusun peroleh, yaitu :

4.3.1. Cara D.N Aidit menyebarkan paham komunis di Indonesia

Setelah penyusun melakukan studi putsaka dan wawancara penyusun hampir

tidaak menemukan perbedaan yaitu tentang cara D.N Aidit menyebarkan paham komunis

di Indonesia. Namun dalam penelusuran website dan studi pustaka dijelaskan lebih rinci.

Penyusun jadi lebih memahami cara aidit menyebarkan paham komunis di Indonesia.

Namun dari sumber data lisan dan studi pustaka saling melengkapi karya tulis ilmiah ini.

4.3.2. Tokoh yang terlibat langsung dalam penyebaran paham komunis di

Indonesia

Setelah penyusun melakukan studi putsaka dan wawancara penyusun hampir

tidak menemukan perbedaan yaitu tentang tokoh yang terlibat langsung dalam

penyebaran paham komunis di Indonesia. Namun dalam penelusuran website dan studi

pustaka dijelaskan lebih rinci. Penyusun jadi lebih memahami siapa saja yang terlibat
33

langsung dalam penyebaran komunis di Indonesia. Namun dari sumber data lisan dan

studi pustaka saling melengkapi karya tulis ilmiah ini.

4.3.3. Kronologis penumpasan komunis di Indonesia

Setelah penyusun melakukan studi putsaka dan wawancara penyusun hampir

tidak menemukan perbedaan yaitu tentang kronologis penumpasan komunis di Indonesia.

Namun dalam penelusuran website dan studi pustaka dijelaskan lebih rinci. Penyusun jadi

lebih memahami kronologis penumpasan komunis di Indonesia. Namun dari sumber data

lisan dan studi pustaka saling melengkapi karya tulis ilmiah ini.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dipa Nusantara Aidit yang lebih dikenal dengan D.N. Aidit (lahir di Tanjung

Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 meninggal di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965

pada umur 42 tahun) adalah seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lahir dengan nama Achmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat" oleh

orang-orang yang akrab dengannya. Aidit mendapat pendidikan dalam sistem kolonial

Belanda. D.N Aidit. Agama beragama Islam. Ayahnya bernama Abdullah Aidit, ibunya

bernama Mailan Aidit, istrinya bernama Dokter Soetanti.

Achmad Aidit, menjelang dewasa mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara

Aidit. Ia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang menyetujuinya begitu saja.

Aidit berangkat dari Belitung ke Jakarta, dan pada 1940, ia mendirikan

perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Kemudian ia masuk

ke Sekolah Dagang ("Handelsschool"). Ia belajar teori politik Marxis melalui

Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama

menjadi Partai Komunis Indonesia. Dalam aktivitas politiknya itu pula ia mulai

berkenalan dengan orang-orang yang kelak memainkan peranan penting dalam politik

Indonesia, seperti Adam Malik, Chaerul Saleh, Bung Karno, Bung Hatta, dan Mohammad

Yamin. Menurut sejumlah temannya, Hatta mulanya menaruh banyak harapan dan

32
35

kepercayaan kepadanya, dan Achmad (Aidit) menjadi anak didik kesayangan Hatta.

Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi ideologi politiknya.

Aidit menunjukkan dukungan terhadap paham Marhaenisme Sukarno dan

membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut

kekuasaan, Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional

(Komintern). Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi

Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai

komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan Tiongkok. Ia mengembangkan

sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat,

Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain.

Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan di kampanye

pemilu tahun 1955, karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia.

Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di

antara partai-partai politik Islam dan militer. Berakhirnya sistem parlementer pada tahun

1957 semakin meningkatkan peranan PKI, karena kekuatan ekstra-parlementer mereka.

Ditambah lagi karena koneksi Aidit dan pemimpin PKI lainnya yang dekat dengan

Presiden Sukarno, maka PKI menjadi organisasi massa yang sangat penting di Indonesia.

Cara yang dilakukan Aidit dalam menyebarkan paham komunis adalah dengan

cara aktif di organisasi kepartaian, partai yang mengusung sosialis komunis D.N Aidit itu

menjadi tokoh utama dari PKI (Partai Komunis Indonesia) tentu dengan propaganda,

sosialisasi, penyebaran pamflet, penyebaran slogan-slogan PKI ke masyarakat. Tentu

paham komunis pada akhirnya menyebar juga di Indonesia dan diterima oleh sebagian
36

besar rakyat Indonesia. Dukungan yang didapatkan dalam perkembangan komunis di

Indonesia, yang pertama tentu dari Kominten dan blok komunis.

Upaya penumpasan komunis dilakukan setelah adanya peristiwa G30 S/PKI yang

menyebabkan 7 jenderal gugur pada pemberontakan tersebut. Upaya penumpasan

komunis di Indonesia adalah , Pertama, memberikan pemahaman kepada masyarakat

bahwa PKI sudah nyata-nyata menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat. Kedua, operasi

militer, pemerintah secara sistematis mengadakan operasi militer untuk memberantas

PKI, tetapi yang paling terasa adalah operasi militer, operasi militer bukan hanya

dilakukan oleh orang militer tetapi juga di bantu oleh sebagian besar masyarakat, relawan

yang memang anti terhadap komunis.

D.N Aidit akhirnya ditangkap kemudian dihukum mati, sejak saat itu PKI

dinytakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah yang diwujudkan dalam TAP/MPRS

No.25 tahun 1968, sejak saat itu PKI dinyatakan tidak boleh berkembang di Indonesia

dan alhamdulilah secara organisatoris, PKI sampai saat ini tidak ada. Tetapi mungkin dari

konsep ideologi bisa saja masih ada dan berkembang di masyarakat.

5.2. Rekomendasi

Berdasakan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penyusun mengajukan

rekomendasi yang dipandang berguna diantaranya yaitu:


37

Pertama, khususnya bagi penyusun dapat menambah wawasan tentang bagaimana

peran D.N Aidit dalam penyebaran komunis di Indonesia dan dapat mengetahui peranan

tokoh-tokoh dalam upaya penumpasan komunis.

Kedua, bagi penulis karya tulis ilmiah ini bisa dijadikan sebagai latihan dan juga

sebagai referensi pembuatan skripsi.

Ketiga, bagi sekolah karya tuls ilmiah ini dijadikan referensi dalam pembelajaran

sejarah, khususnya tentang peran D.N Aidit dalam menyebarkan paham komunis di

Indonesia.

Keempat, bagi masyarakat luas dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini dapat

mengetahui peran D.N Aidit dalam menyebarkan paham komunis di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Suryanegara, Ahmad Mansur. 2010. Api Sejarah 2. Bandung. Salamadani.


https://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme#cite_note-1
https://www.merdeka.com/peristiwa/menjejaki-asal-muasal-masuknya-komunisme-di-
indonesia.html
https://www.jendelainfo.com/catatan-sejarah-awal-masuknya-komunis-ke-indonesia/
http://politikagraria.blogspot.co.id/2014/05/demokrasi-terpimpin.html
https://ngada.org/maklumatx-1945.htm
rinaldyvirgiawan99.blogspot.co.id/2012/09/kondisi-keadaan-indonesia-pasca-
sesudah.html
https://daerah.sindonews.com/read/1241785/29/peristiwa-madiun-1948-sejarah-
kebiadaban-pki-terhadap-ulama-1505997694
https://campusnancy.blogspot.co.id/2015/03/penumpasan-g-30-spki.html
http://fauzi-madiun.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-muso-pemberontakan-pki-
madiun.html
https://luthfan.com/peristiwa-g30s-pki/
https://sakauhendro.wordpress.com/komunisme/perkembangan-komunisme/
http://sejarah-sejarahbangsaku.blogspot.co.id/2012/05/musso-bilang-musuh-utama-pki-
adalah-tan.html
http://vivaciousky.blogspot.co.id/2012/03/sosialis-isdv-yang-melahirkan-pki.html
http://wartakota.tribunnews.com/2017/10/02/alimin-tokoh-komunis-minum-air-
kencing-sendiri-sampai-teriak-hidup-pki-hidup-bung-karno
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41451322
https://www.kompasiana.com/sidiknugroho/tan-malaka-komunisme-pancasila-dan-
warisan-pemikirannya_5500d7388133112819fa7f12
https://www.kompasiana.com/galihnugroho/pemikiran-dan-strategi-dn-aidit-dari-
bangkitnya-pki-1951-sampai-gerakan-30-september-
1965_5500ab44a333115973511879

v
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Pewawancara : Rein Herawati

Salsabila Fatin

Narasumber : Bapak Mokh Adnan S.Sos

Judul Karya Tulis Ilmiah : Peran D.N Aidit dalam Menyebarkan Paham Komunis

di Indonesia

Tempat Wawancara : SMAN 2 Purwakarta

Tanggal Wawancara : Senin, 11 Desember 2017

No Identifikasi Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana cara D.N a. Bagaimana riwayat

Aidit menyebarkan hidup D.N Aidit ?

paham komunis di b. Bagaimana latar

Indonesia ? belakang D.N Aidit

dalam menyebarkan

paham komunis di

Indonesia?

c. Bagaimana peran

D.N Aidit dalam

menyebarkan paham

v
komunis di

Indonesia ?

d. Cara apa saja yang

dilakukan Aidit

dalam menyebarkan

paham komunis di

Indonesia ?

2. Siapa saja yang terlibat a. Siapa saja yang

langsung dalam terlibat dalam

penyebaran paham penyebaran paham

komunis di Indonesia ? komunis di Indonesia

b. Siapa dan dukungan

apa yang didapatkan

D.N Aidit dalam

penyebaran paham

komunis ?

3. Bagaimana kronologis a. Siapa saja tokoh yang

penumpasan komunis ? terlibat dalam

penumpasan komunis

di Indonesia ?
b. Bagaimana cara

tokoh-tokoh tersebut

dalam memberantas

komunis di Indonesia

c. Bagaimana upaya

penumpasan komunis

di Indonesia ?

d. Bagaimana akhir

hidup D.N Aidit ?


Lampiran 2 : Hasil Wawancara

Pewawancara : Rein Herawati

Salsabila Fatin

Narasumber : Bapak Mokh Adnan S.Sos

Judul Karya Tulis Ilmiah : Peran D.N Aidit dalam Menyebarkan Paham Komunis

di Indonesia

Tempat Wawancara : SMAN 2 Purwakarta

Tanggal Wawancara : Senin, 11 Desember 2017

No Identifikasi Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana cara D.N a. Bagaimana riwayat a. Riwayat hidup D.N

Aidit menyebarkan hidup D.N Aidit ? Aidit , beliau menjadi

paham komunis di b. Bagaimana latar tokoh yang aktif di

Indonesia ? belakang D.N Aidit kegiatan partai-partai

dalam menyebarkan atau organisasi yang

paham komunis di berlandaskan komunis.

Indonesia? Sejak tahun 1922 D.N

c. Bagaimana peran D.N Aidit sudah aktif di

Aidit dalam ISDV, sebuah partai

menyebarkan paham pelopor yang nanti akan

berubah menjadi PKI.


komunis di Indonesia Dia sudah menjadi

? anggota aktif di Rusia

d. Cara apa saja yang atau KOMINTERN

dilakukan Aidit dalam (Komunis

menyebarkan paham Internasional) sehingga

komunis di Indonesia mengenai komunis

? sudah sangat dalam dan

akhirnya dia tumbuh

menjadi tokoh utama

komunis di Indonesia.

b. Karena menurut

dia, konsep komunis

yang mengusung

sosialisme atau

kesetaraan itu akan

menjadikan sebuah

negara menjadi maju,

artinya apabila dalam

suatu negara penduduk

tidak ada yang lebih

miskin atau tidak ada

yang lebih kaya, tetapi

setara pendapatan
ekonominya, maka

negara itu akan maju.

Menurut D.N Aidit itu

merupakan hal yang

baik apabila diterapkan

dalam suatu negara.

Maka dia pun pada

akhirnya berpikir

bahwa komunis

sepertinya baik bila

dijadikan ideologi

dalam sebuah negara.

c. Beberapa tahun dia

berada di Uni Soviet

juga pernah ke RRC

(Republik Rakyat

China). Artinya disana

dia berada di Komunis

internasional. Dia

mendalami paham-

paham komunis itu dari

berbagai segi, baik

sosial, ekonomi
maupun politik,

akhirnya dia mendapat

tugas dari partai

komunis internasional

untuk menyebarkan

komunis di Indonesia.

Dan tentu setelah

kembali ke Indonesia,

dia pun tidak sekedar

ingin menyebarkan

paham komunis

tersebut. Dia pun punya

target bahwa Indonesia

harus menjadi negara

komunis.

d. Cara yang

dilakukan dengan aktif

di organisasi

kepartaian, partai yang

mengusung sosialis

komunis D.N Aidit itu

menjadi tokoh utama

dari PKI (Partai


Komunis Indonesia)

tentu dengan

propaganda, sosialisasi,

penyebaran pamflet,

penyebaran slogan-

slogan PKI ke

masyarakat. Tentu

paham komunis pada

akhirnya menyebar juga

di Indonesia dan

diterima oleh sebagian

besar rakyat Indonesia.

2. Siapa saja yang terlibat a. Siapa saja yang a. Tokoh utama diawal

langsung dalam terlibat dalam adalah Semaun dan

penyebaran paham penyebaran paham Darsono menyusup di

komunis di Indonesia ? komunis di Indonesia SI, pada saaat itu pun

? Aidit juga sudah ada,

b. Siapa dan dukungan sudah menjadi kader

apa yang didapatkan yang aktif di PKI,

D.N Aidit dalam selain itu juga, ada juga

penyebaran paham Muso yang merupakan

komunis ? tokoh yang punya


peran menyebarkan

komunis di Indonesia

bersama Aidit. Tokoh-

tokoh lain juga masih

banyak, ada juga

Dr.Soumokil yang

masuk kategori sebagai

tokoh Komunis.

b. Dukungan yang

didapatkan dalam

perkembangan

komunis di Indonesia,

yang pertama tentu dari

Komintern, di

Komintern juga ada

beberapa orang

Indonesia yang seperti

yang tadi disebutukan,

bukan hanya Aidit, tapi

juga ada Muso dan

yang lainya, juga ada

Tan Malaka yang

masuk kategori yang


disebut-sebut sebagai

orang yang turut serta

dalam menyebarkan

komunis. Artinya,

lewat tokoh itulah

penyebaran komunis

juga di sebarkan secara

sistematis kepada

masyarakat melalui

berbagai kegiatan di

bidang politik, kegiatan

dibidang sosial dan

ekonomi juga ada.

Selain dari Komintern,

tentu PKI mendapat

bantuan dari blok

komunis, walaupun

pada dasarnya

Komitern itu juga ada

di posisi blok Komunis.

Menurut bapak, selain

itu tidak ada lagi.

Karena memang pada


dasaranya, pada masa

perang dingin, blok

barat dan blok komunis

saling bersaing. Blok

komunis sendiri ingin

bahwa Indonesia juga

menjadi negara

komunis. Kebetulan

juga kebijakan-

kebijakan Soekarno

seolah-olah sepertinya

mendukung blok

komunis.

3. Bagaimana kronologis a. Siapa saja tokoh yang a. Pertama, ada jenderal

penumpasan komunis ? terlibat dalam A.H Nasution, kedua

penumpasan komunis ada jenderan Soeharto`

di Indonesia ? yang ketiga, Soekarno,

b. Bagaimana cara tentu tidak langsung

tokoh-tokoh tersebut beliau pun mungkin

dalam memberantas berada di balik

komunis di Indonesia pemberontakan PKI,

? karena posisi beliau


c. Bagaimana upaya sebagai presiden. Pada

penumpasan komunis saat G30 S/PKI.

di Indonesia ? Soekarno sendiri

d. Bagaimana akhir memerintahkan kepada

hidup D.N Aidit ? Soeharto untuk

menindak lanjuti

tragedi G30 S/PKI.

Selanjutnya ada tokoh

mahasiswa, mereka

pun memiliki peran,

angkatan 66’ juga

punya peran dalam hal

upaya-upaya

meminimalisir

kegiatan-kegiatan PKI

atau memberantas PKI.

b. Pertama, memberikan

pemahaman kepada

masyarakat bahwa PKI

sudah nyata-nyata

menyebabkan

kesengsaraan bagi

rakyat, PKI juga sudah


benar-benar ingin

mengkudeta atau

menggulingkan

kekuasaan yang sah

yang ada di Indonesia,

artinya PKI ingin

mengambil alih

kekuasaan pemerintah.

Kedua, operasi militer.

Pemerintah secara

sistematis mengadakan

operasi militer untuk

memberantas PKI,

tetapi yang paling

terasa adalah operasi

militer, operasi militer

bukan hanya dilakukan

oleh orang militer

tetapi juga di bantu

oleh sebagian besar

masyarakat, relawan

yang memang anti

terhadap komunis.
c. D.N Aidit pada

akhirnya ditangkap

kemudian dihukum

mati, sejak saat itu PKI

dinyatakan sebagai

partai terlarang oleh

pemerintah yang

diwujudkan dalam

TAP/MPRS No.25

tahun 1968, sejak saat

itu PKI dinyatakan

tidak boleh

berkembang di

Indonesia dan

alhamdulilah secara

organisatoris, PKI

sampai saat ini tidak

ada. Tetapi mungkin

dari konsep ideologi

bisa saja masih ada dan

berkembang di

masyarakat.
Narasumber

Mokh. Adnan S.Sos

Lampiran 3 : Bukti Wawancara

Anda mungkin juga menyukai