Anda di halaman 1dari 8

Yugoslavia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yugoslavia
Jugoslavija
Југославија

1918–2003

Bendera 1946-92 Lambang 1963-92

Lagu kebangsaan
Lagu Kebangsaan Kerajaan Yugoslavia (1918-1943)
Hej Sloveni (1943-2003)

Yugoslavia dalam warna hijau

Ibu kota Beograd

Bahasa Serbia, Kroasia,


Makedonia, Slovenia
Bentuk pemerintahan Monarki (1918-1943)
Negara sosialis (1943-
1992)
Federasi (1992-2003)

Raja (1918–43)
Presiden (1945–2003)

- 1918–1921 Peter I

- 1934–1943/1944 Peter II

- 1945–1953 Ivan Ribar

- 1953–1980 Josip Broz Tito

- 2000–2003 Vojislav Koštunica

Perdana Menteri

- 1918–1919 Stojan Protić (pertama)

- 2001–2003 Dragiša Pešić (terakhir)

Era sejarah Zaman antar perang


Perang Dingin
Pasca perang dingin

- Dibentuk 1 Desember 1918

- Monarki Diktator 6 Januari 1929

- Diinvasi Blok Poros 6 April 1941

- Proklamasi
Demokratik Federal
Yugoslavia 4 Desember 1943

- Pembubaran RFS 25 Juni 1991 - 27 April


Yugoslavia 1992

- Menjadi Serbia dan


Montenegro 4 Februari 2003

Luas
- 1921 247.542 km² (95.577
mil²)

- 1989 255.804 km² (98.766


mil²)

- 1993 102.350 km² (39.518


mil²)

Populasi

- Perk. 1921 11.984.911

Kepadatan 48,4 /km² (125,4 /mil²)

- Perk. 1931 13.934.038

- Perk. 1989 23.724.919

Kepadatan 92,7 /km² (240,2 /mil²)

- Perk. 1993 10.832.545

Kepadatan 105,8 /km² (274,1 /mil²)

Mata uang Krone Yugoslavia


(1918-1920)
Dinar Yugoslavia(1920-
2003)

Pendahulu Pengganti
Negara Slovenia, Slovenia
Kroasia, dan Serbia Kroasia
Kerajaan Serbia Republik
Teritori Bebas Makedonia
Trieste Bosnia dan
Herzegovina
Serbia dan
Montenegro

Lihat pula: Kerajaan Yugoslavia, Republik Federal Sosialis Yugoslavia, dan Republik Federal
Yugoslavia
Yugoslavia (berarti "Slavia Selatan") merupakan sebuah negara yang pernah ada di
daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa, dari tahun 1918 sampai tahun 2003. Dalam
perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik. Negara ini beribukota
di Beograd.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah
o 1.11910-1930-an
 1.1.11918
 1.1.21921
 1.1.31928
 1.1.41929
 1.1.51939
o 1.21940-an
 1.2.11941-1945
 1.2.21943
 1.2.31944
 1.2.41945
 1.2.51946
 1.2.61948
o 1.31960-an
 1.3.11961
 1.3.21963
o 1.41980-1990-an
 1.4.11980
 1.4.21990
 1.4.31991
 1.4.41992
 1.4.51995
 1.4.61999
o 1.52000-an
 1.5.12000
 1.5.22001
 1.5.32002
 1.5.42003
 2Kelanjutan
 3Referensi
 4Lihat pula

Sejarah[sunting | sunting sumber]


1910-1930-an[sunting | sunting sumber]
1918[sunting | sunting sumber]

 Setelah dibubarkannya Kekaisaran Austria-Hongaria setelah Perang Dunia I maka “Kerajaan


Bangsa Serbia, Kroasia, dan Slovenia” didirikan dengan Peter I dari Serbia sebagai raja.
 Bibit untuk konflik pada masa datang sudah ditaburkan mulai saat ini.
 Serbia menginginkan sebuah negara kesatuan padahal Kroasia menginginkan
sebuah federasi.
1921[sunting | sunting sumber]
Raja Alexander bereaksi keras dengan membubarkan parlemen dan
mencanangkan diktatorialisme.
1928[sunting | sunting sumber]
Kroasia mencoba melepaskan diri setelah seorang anggota parlemen dari Kroasia dibunuh.
1929[sunting | sunting sumber]

 Nama negara diubah menjadi Kerajaan Yugoslavia.


 Raja Yugoslavia, Alexander, dibunuh di Paris, Prancis, oleh kelompok nasionalis ekstrem
Makedonia-Kroasia.
1939[sunting | sunting sumber]

 Kroasia mendapatkan lebih banyak otonomi.


1940-an[sunting | sunting sumber]
1941-1945[sunting | sunting sumber]

 Wali Raja Yugoslavia, Pangeran Paul, terpaksa menandatangani persetujuan kerja sama
dengan Poros Jerman-Italia-Jepang. Akan tetapi para perwira Serbia yang anti-Jerman
berontak dan menggulingkan pemerintahannya. Hitler marah dan menyerang Yugoslavia.
Negara Balkan tersebut jatuh dengan cepat, terutama karena etnis-etnik non Serbia banyak
yang bergabung dengan para penyerbu.
 Setelah menaklukkan negeri itu, Hitler memecah-belah negeri tersebut di bawah
pendudukan Poros dan rezim boneka lokal. Atas perintah Hitler, bekas provinsi Kroasia,
Bosnia, dan Hercegovina digabungkan ke dalam negara boneka Kroasia sementara wilayah
sebagian besar Kosovo, Montenegro Selatan dan Makedonia Barat digabungkan ke dalam
Negara Albania Raya. Penduduk Yugoslavia kemudian bangkit melawan pasukan
pendudukan dan bergabung dengan dua kekuatan gerilya utama: kaum Chetnik yang
didominasi orang Serbia pendukung raja dan kaum Partisan pimpinan Tito yang komunis.
 Negara Kroasia Merdeka dibentuk oleh Nazi sebagai negara satelit yang diperintah oleh
kaum fasis kroasia bernama Ustaše. Kaum Ustaše fanatik terhadap kristen katolik namun
bekerja sama dengan kaum Muslim Bosnia dan mengakui katolik dan islam sebagai agama
orang kroasia.[1]. Kaum ini berusaha membersihkan negara boneka tersebut dari orang-
orang Serbia, Yahudi dan Jipsi. Antara tahun 1941-45, kaum Ustaše telah membantai sekitar
500.000 ribu orang Serbia, mengasingkan 250.000 orang dan memaksa perubahan agama
mereka dari kristen ortodoks menjadi kristen katolik.[2] Kaum lain yang juga dibantai adalah
37.000 Yahudi dan 25.000 Jipsi. Pembersihan etnis juga terjadi di Negara Albania Raya, di
mana kaum militan Albania mengusir dan membunuh puluhan ribu orang Serbia dan orang
Slavia Ortodoks lainnya, terutama di Kosovo dan Makedonia Barat, dan menggantikannya
dengan para pendatang Albania dari wilayah Albania. Tragedi ini membuat trauma yang
mendalam terhadap bangsa Serbia. Yugoslavia pada masa ini menjadi medan pertempuran
berdarah, di mana penduduknya bukan hanya memerangi pasukan pendudukan Poros
namun juga saling membantai antara sesama warga--suatu preseden bagi perang antaretnis
tahun 1990-an
1943[sunting | sunting sumber]

 Federal Demokratik Yugoslavia diproklamasikan oleh para partizan komunis.


 Negosiasi dengan pemerintahan Kerajaan Yugoslavia dalam pengasingan terus dilakukan,
sementara wilayah Kerajaan Yugoslavia masih diduki oleh sekutu.
1944[sunting | sunting sumber]

 Para partisan komunis dipimpin oleh Josip Broz Tito, membebaskan Beograd pada
bulan Oktober dengan bantuan tentara Uni Soviet.
1945[sunting | sunting sumber]

 Nazi Jerman menyerah, para partizan mengambil alih kekuasaan di seluruh bagian negara.
Pada tanggal 29 November, Raja Peter II dimakzulkan oleh Majelis Konstituante Komunis
Yugoslavia saat masih dalam pengasingan. Pada tanggal 2 Desember, pemerintah komunis
menyatakan keseluruhan wilayah ini sebagai bagian Federal Demokratik Yugoslavia.
1946[sunting | sunting sumber]

 Pada tanggal 31 Januari, Federal Demokratik Yugoslavia berganti nama menjadi Republik
Rakyat Federal Yugoslavia.
 Negara ini terdiri dari: Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro,
dan Republik Makedonia; serta dua daerah otonom yang menjadi bagian
Serbia: Kosovo dan Vojvodina.

Yugoslavia sekitar 1990.


1: Slovenia; 2: Kroasia; 3: Bosnia-Herzegovina; 4: Serbia; 4a: Vojvodina; 4b: Kosovo;
5: Montenegro; 6:Makedonia; A: Laut Adriatik
1948[sunting | sunting sumber]

 Melepaskan diri dari pengaruh Uni Soviet. Yugoslavia ingin berjalan sendiri dalam
melaksanakan paham komunisme.
1960-an[sunting | sunting sumber]
1961[sunting | sunting sumber]

 Kekuatan vokal dalam pembentukan KTT Negara Non Blok.


1963[sunting | sunting sumber]
 Pada tanggal 7 April, Republik Rakyat Federal Yugoslavia berganti nama menjadi Republik
Federal Sosialis Yugoslavia dan Tito diangkat menjadi presiden seumur hidup.
1980-1990-an[sunting | sunting sumber]
1980[sunting | sunting sumber]

 Tito meninggal, perbedaan antaretnis mulai tampak, terutama ketika pada akhir tahun
1980an terjadi krisis ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk Serbia dan non Albania
lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan orang mengungsi dari provinsi tersebut. Hal tersebut
membuka kembali luka lama orang Serbia dan mendorong terpilihnya Slobodan
Milosevic yang mengajukan program-program nasionalis Serbia sebagai presiden Serbia:
status otonom Kosovo dan Vojvodina ditiadakan. Nasionalisme berdasarkan etnisitas
menjadi marak.
1990[sunting | sunting sumber]

 April pemilu di negara-negara bagian. Di Slovenia dan Kroasia, daerah terkaya, partai pro
kemerdekaan menang. Di Serbia dan Montenegro, partai komunis menang.
1991[sunting | sunting sumber]

 Pada tanggal 25 Juni, Slovenia dan Kroasia memproklamasikan kemerdekaan. Tentara


Federal (terutama beranggotakan orang Serbia) mengintervensi. Akan tetapi perang di
Slovenia hanya berlangsung 7 hari karena penduduk di sana nyaris homogen sehingga tidak
ada kepentingan warga Serbia yang terancam. Dibandingkan dengan Slovenia yang
memiliki penduduk homogen, perang di Kroasia berlangsung sengit dan lama serta kejam
karena ingatan sejarah Perang Dunia II maupun besarnya komunitas Serbia di wilayah
tersebut. Ketika Republik Makedonia, negara bagian termiskin, memerdekakan diri pada
tanggal 8 September, Tentara Federal diam saja.
1992[sunting | sunting sumber]

 Penduduk Muslim Bosnia dan Kroasia di Bosnia-Herzegovina memilih untuk merdeka dan
mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina. Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil
tersebut dan berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan Tentara Federal
Yoguslavia, yaitu Republik Serbia Bosnia dan Herzegovina yang kemudian menjadi Republik
Srpska.
 Sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung sengit dan kejam antara tahun 1992
hingga 1995. Pada perang ini terjadi genosida oleh tentara Republika Srpska terhadap 8.000
pria dan 30.000 sipil kaum muslim bosnia.[3][4]
 Dari enam negara bagian hanya Serbia dan Montenegro yang tertinggal, yang kemudian
membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.
1995[sunting | sunting sumber]

 Perjanjian Dayton mengakhiri perang di Bosnia-Herzegovina.


1999[sunting | sunting sumber]

 Pecah pemberontakan orang Albania di Kosovo. Upaya memadamkan pemberontakan


tersebut oleh Serbia menyebabkan banjirnya kaum pengungsi Albania ke wilayah
tetangga. NATO tanpa mandat PBB menyerang Serbia. Milosevic menyerah dan Kosovo
diberikan di bawah pengawasan internasional. Giliran penduduk Serbia yang dibersihkan
secara etnis oleh KLA. Kelompok gerilyawan Albania ini juga menghancurkan banyak
peninggalan budaya Serbia di Kosovo sebagai jalan menghapuskan jejak orang Serbia di
sana. Tujuan utama KLA sendiri adalah menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah
Balkan lainnya yang dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya, seperti
yang terjadi pada masa Perang Dunia II. Pemberontakan orang Albania meluas ke
Makedonia, yang sebelumnya dengan tangan terbuka menerima pengungsi Albania dari
Kosovo.
2000-an[sunting | sunting sumber]
2000[sunting | sunting sumber]

 Pada bulan Oktober, Milosevic mundur setelah Vojislav Kostunica menang pemilu.
2001[sunting | sunting sumber]

 Milosevic diserahkan kepada Pengadilan Internasional untuk Bekas Yugoslavia.


2002[sunting | sunting sumber]

 Pada bulan Maret, pemerintah Serbia dan Montenegro sepakat untuk membuat uni yang
lebih bebas.
2003[sunting | sunting sumber]

 Pada tanggal 4 Februari, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga menjadi Uni
Negara Serbia dan Montenegro.
 Dengan ini, berakhirlah perjalanan panjang negara Yugoslavia.

Pemisahan dari waktu-ke waktu kerajaan Yugoslavia

Kelanjutan[sunting | sunting sumber]


Negara-negara pecahan Yugoslavia:

 Slovenia
 Kroasia
 Makedonia
 Bosnia-Herzegovina
 Montenegro
 Serbia
 Kosovo

Anda mungkin juga menyukai