Anda di halaman 1dari 5

TRANSFORMASI KIMIA SENYAWA BELERANG, DAMPAK DAN

PENANGANANNYA

Nida Sopiah
Balai Teknologi Lingkungan - BPPT
Gedung 412 Kawasan Puspiptek Serpong

Abstract

Chemical transformation in the atmosfeer occurs because of antropogenic and


antropogenic activity. It can be existing in difference forms and follows
biogeochemical complex cycles. If this chemical transformation of sulfur is over the
environmental support ability, there will be serious impacts in many sectors of life,
such as environmental pollution, decreasing of healt level, and affecting the
agricultural productivity.
The effort of preventive and recovery of environment must be done for repairing the
polluted environmental to become the conditions which are more friendly with the
environment.

Keywords : Chemical transformation, antropogenic, nonantropogenic; sulfur.

1. PENDAHULUAN lokasi industri akan terkonsentrasi di sekitar


Lingkungan hidup terdiri dari perkotaan. Hal ini diperkirakan akan
kompartimen-kompartimen tanah, air dan menyebabkan semakin meningkatnya beban
udara, merupakan satu kesatuan yang pencemaran di wilayah tersebut. Pencemaran
holistik, artinya antara kompartimen yang satu udara dapat dicirikan oleh adanya
dengan yang lainnya terjalin hubungan yang peningkatan kadar abu, timah hitam (Pb), SO2
sangat erat sehingga memungkinkan dan NOx dapat meningkat karena kontribusi
terjadinya pertukaran dan perpindahan, baik sektor transportasi1).
di dalam kompartimen maupun dari Secara umum terdapat 8 parameter
kompartimen yang satu ke kompartimen yang polutan yang berpotensi sebagai pencemar
lain. Pertukaran dan perpindahan yang terjadi udara yaitu, debu, NH3, Pb, CO, SO2,
baik di dalam kompartimen maupun antar hidrokarbon, Nox, dan H2S, yang secara
kompartimen ini memungkinkan senyawa- bersamaan maupun sendiri-sendiri dapat
senyawa kimia mengalami transformasi- memberikan dampak negatif terhadap
transformasi kimia secara degradatif, baik kesehatan masyarakat, flora, fauna maupun
melalui fotokimia maupun biologis. lingkungan abiotik seperti bangunan, logam,
Transformasi-transformasi kimia dll.
terjadi karena adanya perubahan senyawa- Dilaporkan dalam dekade terakhir ini
senyawa kimia di lingkungan hidup menjadi terjadi suatu peningkatan 15% kendaraan
senyawa kimia lain atau berubah secara setiap tahunnya. Data dari organisasi
degradatif menjadi senyawa yang lebih transportasi darat (ORGANDA), kendaraan di
sederhana struktur kimianya. Jakarta (1999) lebih dari tiga juta buah
Transformasi kimia dapat terjadi karena kendaraan, dan jumlah ini diduga akan terus
adanya aktivitas antropogenik maupun meningkat setiap tahunnya. Peningkatan
nonantropogenik. jumlah ini akan berdampak pada peningkatan
Pembangunan Jangka Panjang (PJP) konsumsi bahan bakar sehingga berimplikasi
II, kecendrungan terjadinya pergeseran terhadap turunnya daya dukung lingkungan 1).
struktur ekonomi dari sektor pertanian ke
sektor industri diperkirakan akan
mempengaruhi perubahan di berbagai sektor,
baik ekonomi, sosial-budaya, politik dan
lingkungan. Di pulau Jawa, diperkirakan 70%

Nida Sopiah.2005: Transformasi Kimia………J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1):339-343 339


2. TRANSFORMASI KIMIA SENYAWA Selain terbentuk oksida logam, ada
BELERANG kemungkinan pula terbentuk logamnya secara
langsung seperti yang terjadi pada tembaga.
Transformasi kimia senyawa belerang Reaksinya adalah :
akibat aktivitas antropogenik diperkirakan `
memberikan kontribusi 100 juta metrik ton Cu2S + 2 O2 2 CuO + SO2
belerang per tahun, sedangkan kontribusi dari Cu2S + O2 2 Cu + SO2
aktivitas nonantropogenik berasal dari
vulkanik dan proses pembusukkan bahan Mineral-mineral logam banyak terikat
organik memberikan kontribusi di bawah 1 dalam bentuk sulfida. Pada proses peleburan
juta metrik ton per tahun 4). logam, sulfida logam diubah menjadi oksida
Pada dasarnya, siklus senyawa logam. Proses ini juga sekaligus melepaskan
belerang di atmosfeer melibatkan H2S, SO2, belerang dari kandungan logam karena
SO3 dan SO4.. belerang merupakan pengotor logam.
Gas buangan hasil pembakaran pada Dari gambaran di atas tampak bahwa
umumnya mengandung gas SO2 lebih banyak pada proses industri besi dan baja (tanur
daripada gas SO3, peleburan logam) akan banyak dihasilkan gas
SO2 akan mengalami serangkaian reaksi SOx yang akan menyebar ke lingkungan
seperti berikut ini : sekitarnya.
Belerang yang dihasilkan dari aktivitas
2SO2 + O2 (udara) 2 SO3 nonantropogenik masuk ke atmosfeer
SO2 + H2O H2SO3 terutama dalam bentuk H2S yang berasal dari
SO3 + H2O H2SO4 vulkanik dan dari proses pembusukan bahan
organik.
Gas SO2 juga dapat membentuk garam sulfat Belerang yang dihasilkan dari aktivitas
apabila bereaksi dengan oksida logam, yaitu vulkanik berupa belerang dioksida atau
melalui proses kimiawi berikut ini : sebagai hidrogen sulfida, yang dapat
teroksidasi menjadi belerang dioksida dan
4 MgO + 4 SO2 3 MgSO4 + sulfat di atmosfeer. Sulfida-logam sukar larut
MgS dalam air tetapi setelah teroksidasi menjadi
logam-sulfat relatif lebih larut dalam air. Di
Udara yang mengandung uap air akan tanah dan di air, sulfat diubah menjadi
bereaksi dengan gas SO2 sehingga belerang organik oleh tanaman dan bacteria.
membentuk asam sulfit. Bakteria berperanan dalam transisi antara
sulfat, belerang, belerang organik dan
SO2 + H2O H2SO3 hydrogen sulfida. Belerang (II) lepas ke
Udara yang mengandung uap air juga akan atmosfeer sebagai H2S atau senyawa organo
bereaksi dengan gas SO3 membentuk asam belerang yang volatile, atau mengendap
sulfat. sebagai sulfida logam, terutama dengan besi.
Kontribusi dari proses biologis diperkirakan di
SO3 + H2O H2SO4 bawah 1 juta metrik ton per tahun. Di
atmosfeer H2S berubah dengan cepat menjadi
Belerang dalam batubara berupa SO2 melalui proses yang melibatkan
mineral besi pirit (FeS2) dan dapat pula beberapa tahap intermediate, yang
berupa logam sulfida lainnya seperti PbS, melibatkan radikal hidroksil.
HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S. Dalam. Pada
suhu tinggi sulfida logam mudah dioksidasi 3. PENCEMARAN BELERANG OKSIDA
menjadi oksida logam melalui reaksi berikut DI ATMOSFEER
ini : Pencemaran udara dapat didefinisikan
sebagai terdapatnya zat di atmosfeer, yang
2 ZnS + 3 O2 2 ZnO + 2 bersifat racun, mengganggu, merusak atau
SO2 berbahaya bagi makhluk hidup.
2 PbS + 3 O2 2 PbO + 2 Pencemaran belerang oksida di atmosfeer
SO2 dapat disebabkan aktivitas manusia juga
proses alami.
Kontribusi aktivitas antropogenik terhadap
jumlah senyawa belerang yang terdapat di
atmosfeer diperkirakan 100 juta metrik ton

340 Nida Sopiah. 2005: Transformasi Kimia………J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 339-343
belerang per tahun. terutama sebagai SO2, - kayu 1,8 0,3
yang berasal dari pembakaran batu bara, Proses industri 1,8
Pembuangan limbah padat 0,0
residu minyak bahan bakar, proses industri Lain-lain:
besi dan baja; - kebakaran hutan 1,8
Gas belerang oksida (SOx) terdiri atas - pembakaran batubara
gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya sisa
mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau Total 100,0 100,0
tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan
gas SO3 bersifat sangat reaktif, mudah Dampak pencemaran belerang oksida
bereaksi dengan uap air yang ada di udara dapat dialami tanaman, hewan maupun
untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. manusia.
Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi Pada tanaman, konsentrasi SOx sekitar 0,5
dengan benda-benda lain yang ppm dapat mengakibatkan terjadinya
mengakibatkan kerusakan, seperti proses kerusakan tanaman yang mengakibatkan
pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi menurunnya produktivitas
lainnya. tanaman,sedangkan paparan akut dengan
Reaksi kimia SO2 di atmosfeer konsentrasi tinggi dapat mematikan jaringan
dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, daun (nekrosis daun). Paparan kronis pada
intensitas cahaya, dan karakteristik tumbuhan oleh belerang dioksida
permukaan partikulat. Seperti gas-gas polutan menyebabkan klorosis, proses pemutihan
lainnya, belerang dioksida mengalami reaksi atau penguningan bagian daun yang
kimia yang mengakibatkan pembentukan berwarna hijau. Selain itu dapat
partikulat. Pada umumnya belerang dioksida mengakibatkan kerusakan hutan terjadi
di atmosfeer pada akhirnya di oksidasi karena adanya pengikisan lapisan tanah yang
menjadi asam sulfat dan garam sulfat, subur yang merupakan awal terjadinya
terutama amonium sulfat dan amonium ketandusan lingkungan yang berarti pula
hidrogen sulfat. menurunnya daya dukung alam bagi
Pemakaian batubara sebagai bahan kelangsungan hidup manusia.
bakar pada beberapa kegiatan industri seperti Udara yang telah tercemar SOx
yang terjadi di beberapa negara Eropa Barat menyebabakan manusia akan mengalami
dan Amerika, menyebabkan kadar gas SOx di gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini
udara meningkat. Asam sulfit dan asam sulfat terjadi karena gas SOx mudah menjadi asam
yang terbentuk dari reaksi antara gas SOx ini menyerang selaput lendir pada hidung
dan uap air apabila turun ke bumi bersama tenggorokan, dan saluran nafas yang lain
jatuhnya air hujan , terjadilah Acid rain atau sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx
hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan tersebut menyebabkan iritasi pada bagian
rusaknya tanaman maupun kesuburan tanah. tubuh yang terkena.
Pada beberapa negara industri, hujan asam Konsentrasi gas SO2 di udara akan
menjadi persoalan yang sangat serius karena mulai terdeteksi oleh indera manusia bila
sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm
akibat jatuhnya hujan asam akan Daya iritasi SO2 pada setiap orang ternyata
mengakibatkan lingkungan menjadi semakin tidak sama. Pada orang yang sensitif,
parah. konsentrasi SO2 sebesar 1-2 ppm dapat
Tabel 1. Sumber Pencemaran SOx di udara 6) mengakibatkan iritasi tenggorokan.
Sedangkan pada kasus lain iritasi dapat
Sumber pencemaran % % terjadi bila konsentrasi SO2 sebesar 6 ppm..
bagian total Gas SO2 merupakan bahan pencemar yang
Transportasi: 2,4
- mobil bensin 0,6
berbahaya bagi anak-anak, orang tua dan
- mobil diesel 0,3 orang yang menderita penyakit pernafasan
- pesawat terbang 0,0 kronis dan penyakit kardiovaskuler. Otot
(dapat diabaikan) 0,3 saluran pernafasan dapat mengalami kejang
- kereta api 0,9
- kapal laut 0,3
(spasme) bila teriritasi oleh SO2 dan spasme
- sepeda motor, dll 73,5 akan lebih berat bila konsentrasi SO2 lebih
Pembakaran stasioner: 60,5 tinggi sementara suhu udara rendah. Apabila
- batubara 1,2 waktu paparan dengan gas SO2 cukup lama
- minyak (destilasi) 11,8
- minyaki (residu) 0,0
maka akan terjadi peradangan yang hebat
- gas alam (dapat 0,0 pada selaput lendir yang diikuti oleh paralysis
diabaikan) 22,0 22,0 cilia (kelumpuhan sistem pernafasan),

Nida Sopiah.2005: Transformasi Kimia………J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1):339-343 341


kerusakan lapisan ephitelium yang pada pembakaran batubara granular dalam suatu
akhirnya diikuti oleh kematian. tempat batu gamping/kapur atau dolomit yang
Apabila konsentrasi SO2 relatif masih dijaga dalam suatu kondisi yang menyerupai
rendah, sekitar 6 – 12 ppm, waktu paparan cairan dengan injeksi udara. dan kapur yang
pendek namun berulang-ulang, maka gas dihasilkan mengabsorpsi SO2 :
tersebut dapat menyebabkan terjadinya
hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel. Bila CaCO3 CaO + CO2
hal ini terjadi maka dapat menjadi kanker.
Mengingat akan hal itu maka SO2 sebaiknya CaO + SO2 + ½ O2 CaSO4
tidak terdapat di udara, betapapun kecilnya
Banyak proses yang dipelajari untuk
konsentrasi gas itu.
menghilangkan belerang dioksida dari
Secara ringkas pengaruh gas SO2 terhadap
cerobong gas. Tabel 3 menyimpulkan sistem
manusia diikhtisarkan pada tabel 2.
perangkap cerobong gas (major stack gas
scrubbing systems) yang meliputi sistem
Tabel 2. Pengaruh Gas SO2 terhadap
pembuangan dan perolehan kembali
manusia3)
Konsentrasi Dampak pada manusia
(recovery) baik sistem basah maupun kering.
SO2 (ppm) Sistem recovery dimana belerang
3-5 Jumlah minimum yang dapat oksida atau belerang dihilangkan dari
dideteksi baunya. material, system daur ulang (recycle ) lebih
8 - 12 Jumlah minimum yang segera
disukai dari sudut pandang lingkungan
mengakibatkan iritasi tenggorokan.
20 - Jumlah minimum yang daripada sistem yang langsung dibuang
mengakibatkan iritasi pada mata. (throwaway). Proses recovery telah banyak
- Dapat menyebabkan batuk. diselidiki melalui perangkap dengan lumpur
- Jumlah maksimum yang magnesium oksida, larutan natrium sulfit,
diperbolehkan untuk paparan yang
lama. larutan ammonia, atau larutan natrium sitrat.
50 - 100 Jumlah maksimum yang dibolehkan Belerang dioksida diperangkap dalam
untuk paparan yang singkat (± 30 proses perangkap cerobong gas (stack-gas-
menit). scrubbing process) yang dapat diubah
400 - 500 Sudah berbahaya walaupun dalam
paparan yang singkat.
menjadi hidrogen sulfida melalui reaksi
dengan gas sintesis (H2, CO, CH4).
Selain tumbuhan, hewan dan manusia,
benda-benda matipun dapat rusak oleh SOx SO2 + (H2, CO, CH4) ' H2S + CO2
karena sifatnya yang korosif. Cat pada
bangunan gedung seringkali bereaksi dengan Reaksi Claus ini kemudian dikembangkan
SOx membentuk warna kusam kehitam- untuk menghasilkan belerang:4)
hitaman. Hal ini disebabkan timbal oksida
PbO sebagai bahan cat bereaksi dengan SOx 2H2S + SO2 ' 2H2O + 3S
menjadi PbS. Jembatan menjadi rapuh
karena proses pengkaratan yang dipercepat Tabel 3. Sistem Perangkap Cerobong Gas4).
oleh adanya SOx 4,6).
Proses Reaksi kimia
Perangkap a. Ca(OH)2 + SO2 J CaSO3 + H2O
4. PENGOLAHAN BELERANG dengan
DIOKSIDA Lumpur b. CaCO3 + SO2 J CaSO3 + CO2 (g)
kapur
Mg(OH)2) + SO2 J MgSO3 + H2O
Sejumlah proses telah dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan belerang
dan belerang dioksida dari bahan bakar Perangkap
sebelum pembakaran dan dari cerobong gas dengan Na2SO3 + H2O + SO2 J
Magnesium 2 NaHSO3
setelah pembakaran. Teknik pemisahan oksida 2 NaHSO3 + panas J Na2SO3 + H2O +
secara fisik digunakan untuk menghilangkan SO2 (regenerasi)
partikel diskrete belerang pirit pada batubara. Perangkap
Metoda kimia juga dikembangkan untuk dengan basa 2NaOH + SO2 J
Na2SO3 + H2O
menghilangkan belerang dari batubara. Ca(OH)2 + Na2SO3 J CaSO3(s) + 2
Pembakaran terfluidisasi (Fluidized bed NaOH (regenerasi NaOH)
combustion) dari batubara memberikan Perangkap
harapan untuk mengurangi emisi SO2 pada dengan alkali
ganda*
titik pembakaran. Proses tersebut terdiri dari

342 Nida Sopiah. 2005: Transformasi Kimia………J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 339-343
memperketat perijinan kendaraan umum,
*Proses ini dapat juga untuk menghasilkan kondisi mesin kendaraan harus senantiasa
produk gypsum melalui oksidasi CaSO3 di terpelihara , uji kelayakan kendaraan dengan
dalam media perangkap produk sisa (spent cara mewajibkan uji emisi gas kendaraan bagi
scrubber medium) : CaSO3 + ½ O2 + setiap kendaraan, dengan adanya uji
2H2O J CaSO4.2H2 (s) kelayakan ini selain emisi gas buang
Gypsum mempunyai nilai komersial, seperti kendaraan bermotor yang dikeluarkan tetap di
dalam pembuatan eternit. bawah ambang batas yang ditetapkan juga
dapat menyeleksi kendaraan yang layak jalan
5. PENUTUP sehingga perbandingan antara jumlah
kendaraan dengan ruas jalan dapat sedikit
Kualitas lingkungan suatu wilayah dikendalikan.
berpotensi menurun apabila aktivitas manusia
semakin meningkat tanpa diiringi kemampuan
untuk mengolah, mengendalikan dan Langkah-langkah tersebut diharapkan akan
mengelola sehingga akan berdampak dapat membantu transformasi kimia senyawa
terhadap terganggunya keseimbangan polutan sehingga kualitas udara yang telah
lingkungan hidup. tercemar sedikit demi sedikit dapat
Adanya pergeseran struktur tatanan terpulihkan.
ekonomi dari sektor pertanian ke sektor
industri diiringi meningkatnya jumlah sarana
transportasi yang terkonsentrasi pada suatu DAFTAR PUSTAKA
tempat mengakibatkan terakumulasinya suatu
polutan di wilayah tersebut yang akan 1. Hamonangan, Esrom, et.all, 2002,
berdampak negatif bagi masyarakat setempat Simulation and Monitoring of Sulfur
dan akan mempengaruhi keseimbangan Dioxide, Nitrogen oxide in Jakarta ,
lingkungan secara global. EMC.
Belerang oksida yang dihasilkan dari 2. Kantor Menteri Negara Lingkungan
aktivitas antropogenik dan nonantropogenik, Hidup, 1997, Agenda 21 Indonesia,
pada konsentrasi tertentu polutan ini dapat Strategi nasional untuk pembangunan
menyebabkan terjadinya polusi udara, hujan berkelanjutan, Jakarta.
asam dan pembentukan kabut fotokimia yang 3. Kristanto,P., 2002, Ekologi Industri, Edisi
dapat berdampak negatif terhadap kesehatan Pertama, Cetakan Pertama.
tubuh maupun menurunkan produktivitas 4. Manahan, S.E. , 1993, Fundamental of
tanaman. Environmental Chemistry, Lewis
Pertumbuhan kendaraan yang tidak Publisher.
seimbang dengan ruas jalan yang ada, tanpa 5. Neirburger, dkk, 1995, Memahami
didukung daya dukung lingkungan yang Lingkungan Atmosfir Kita, Penerbit ITB.
memadai dapat menyebabkan menurunnya 6. Wardhana, W.A..,1999, Dampak
Kualitas lingkungan. Langkah Pencemaran Lingkungan, Cetakan
pemerintah yang dapat dilakukan untuk kedua, Andi Offset Yogyakarta,
memulihkan kualitas lingkungan yang sudah 7. Wiharja, 2002 , Identifikasi Kualitas Gas
tercemar adalah mempertahankan jumlah SO2 di Daerah industri Pengecoran
jalur hijau yang ada dan bila memungkinkan Logam Ceper, J.T.L.,V.3 (3),BPPT,
menambah kawasan jalur hijau, Jakarta.

Nida Sopiah.2005: Transformasi Kimia………J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1):339-343 343

Anda mungkin juga menyukai