10.1. Pendahuluan
Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca dapat memahami yang dimaksud dengan
prinsip penilaian investasi, mengetahui cara menaksir aliran kas, mengetahui evaluasi
kelayakan investasi, mengetahui apa yang dimaksud dengan penyesuaian terhadap risiko
politik dan ekonomi, evaluasi investasi internasional, cara perhitungan aliran kas, cara
mengevaluasi dengan WACC, cara mengevaluasi dengan Adjusted NPV.
Dimana :
C0 = Pengeluaran inevestasi awal
Ci = Kas masuk untuk periode i (dari periode 1 sampai dengan periode T, yaitu
akhir periode)
T = umur periode
r = Biaya modal
NPV yang dihasilkan tersebut merupkan tambahan nilai perusahaan yang
dihasilkan oleh investasi tersebut. Proyek dengan NPV positif akan diterima. Semakin
besar NPV, berarti semakin menarik proyek tersebut. proyek dengan NPV yang lebih
tinggi akan dipilih dibandingkan denga proyek dengan NPV yang lebih rendah, jika
kedua proyek tersebut harus dipilih salah satu.
Aliran kas operasional (Ci) biasanya dihitung denan menumlah keuntungan sesudah
pajak dengan depresiasi. Cara semacam itu mencerminkan penggunaan basis kas dalam
perhitungan investasi. Jika investasi tersebut mempunyai nilai residu, nilai residu
dimasukan ke dalam aliran kas pada akhir periode. Perhitungan nilai residu biasanya
tidak mudah karena harus memperkirakan nilai pasar investasi pada akhir periode.
Metode APV (Adjusted Present Value)
Alternatif dari metode NPV engan biaya modal rata-rata tertimbang adalah
menggunakan metode APV. Metode ini bisa dituliskan sebagai berikut :
𝐶𝑖 𝑡.𝐼𝑖+𝑡.𝐷𝑖 𝑆𝑖
APV= -C0 + ∑𝑡𝑖=1 (1+𝑘𝑠)1 + ∑𝑡𝑖=1 (1+𝑘𝑑)1 + ∑𝑡𝑖=1 (1+𝑘𝑑)1
Dimana :
C0 = Pengeluaran investasi awal
Ci = aliran kas masuk periode i (i=1 sampai I =T)
Ii = pembayaran bunga pada periode i
Perhatikan bahwa discount rate yang dipakai untuk setiap aliran kas berbeda karena
tingkat resiko aliran kas tersebut juga berbeda. Aliran kas operasional didiskontokan
dengan menggunakan biaya modal saham 100%. Aliran kas tambahan dari penghematan
pajak atas bunga dan depresiasi serta subsidi yang diterima didiskontokan dengan
menggunakan biaya modal utang. Aliran kas operasional mempunyai tingkat risiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan penghematan pajak atas bunga dan depresiasi (bunga
dan depresiasi relative mudah diperkirakan).
Metode APV cukup sesuai untuk beberapa situasi inevetasi internasioal. Dalam
metode NPV biasa, biaya modal tunggal digunakan untuk menghitung kelayakan
investasi. Penggunaan biaya modal tunggal tersebut mengasumsikan tingkat resiko
yang sama untuk semua investasi dan untuk semua komponen aliran kas. Padahal
tingkat resiko tersebut bisa berbeda dan satu komponen aliran kas ke komponen
lainnya, atau dari satu investasi ke investasi lainnya. Invetasi internasional seringkali
mempunyai karakteristik spesifik-proyek yang khusus. Sebagai contoh Negara asing
sering kali menawarkan subsidi atau bantuan tertentu untuk menarik investor asing.
Misal pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih murah dibandingkan dengan tingkat
bunga pasar. Bunga murah tersebut hanya bisa diperoleh jika perusahaan melakukan
Pinjaman dalam bentuk Rupiah dikembalikan dalam bentuk Rupiah juga ke kantor
pusat. Karena Rupiah diperkirakan mengalami depresiasi terhadap dolar, pinjaman
dengan bunga nominal 15% akan mempunyai bunga efektif yang lebih kecil dari 15%,
berdasarkan kacamata cabang. Berikut ini perkiraan aliran kas dalam $ yang diperlukan
untuk membayar pinjaman ke kantor pusat, dan IRR (Internal Rate of Return) yang
merupakan ukuran tingkat bunga pinjaman efektif. IRR dihitung melalui formula
seperti berikut ini.
+1313 1196 864 1040 3422
+5.500 = + + + +
(1+𝐼𝑅𝑅)1 (1+𝐼𝑅𝑅)2 (1+𝐼𝑅𝑅)4 (1+𝐼𝑅𝑅)3 (1+𝐼𝑅𝑅)5
IRR = 11%
Setelah memperoleh informasi tersebut, kita bisa menghitung biaya modal rata-rata
tertimbang untuk cabang dan perusahaan pusat. Berikut ini ringkasan biaya modal tersebut.
Aliran Kas (Rp000) -330.000 57.986 69.761 88.339 117.716 181.654 141.814
NPV negatif yang diperoleh adalah -$37.735, atau sebesar –Rp113.205 ribu.
Perhitungan dengan memasukkan manfaat tambahan menghasilkan angka NPV positif
seperti terlihat pada bagian berikutnya.
Sebelum memasuki perhitungan manfaat tambahan, berikut ini perhitungan APV
dengan sudut pandang kantor pusat, diperoleh angka NPV positif. Denominasi yang dipakai
dalam perhitungan tersebut adalah rupiah.
Tahun
0 1 2 3 4 5 6
1. Aliran Kas ($ -110.000 18.450 20.225 22.275 24.642 30.135 17.796
2. Kas (Rp000) -330.000 80.459 98.384 126.454 170.879 154.883 127.633
3. Discount factor 1.0000 0.8333 8.69444 0.5787 0.4019 0.4019 0.3349
(20%)
4. PV Kas (Rp000) -330.000 67.049 68.322 73.180 62.244 62.244 42.744
5. Kumulatif PV -330.000 -262.951 -194.629 -121.449 23.202 23.202 65.946
APV = Rp 395.946 – Rp 330.000 = Rp 65.946
Penghematan $
4. Discount factor 1.0000 0.9091 0.8264 0.7513 0.6830 0.6209
(10%)
5. PV aliran kas ($) 22.000 -800 -727 -661 -601 -14.207
NPV = $ 22.000 - $16.996 = $5.004 atau Rp. 15.012 rb (dengan kurs Ro.3000/$)
6. Kurs Rp/$ 3.000 3.143 3.293 3.449 3.614 3.786
7. Aliran kas (Rp.000) 66.000 -2.766 -2.897 -3.035 -3.180 -86.615
8. Discount factor 1.0000 0.8696 0.7561 0.6575 0.5718 0.4972
(15%)
9. PV kas (Rp.000) 66.000 -2.405 -2.191 -1.996 -.818 -43.063
NPV = Rp. 66.000rb – Rp. 51.473 = Rp. 14.527rb
Penjelasan :
Tingkat bunga pasar di AS diasumsikan 10%, sedangkan di Indonesia 15%
Manfaat dari subsidi dihitung melalui selisih antara present value pinjaman dengan bunga
pasar dengan present value pinjaman dengan menggunakan tingkat bunga yang disubsidi.
Lebih spesifik lagi, manfaat dihitung melalu persamaan berikut ini.
𝐶1 𝐶𝑛
Manfaat = +𝑐0 [ +⋯+ ]
(1+𝑟)1 (1+𝑟)𝑛
Di mana:
𝐶0 = aliran kas masuk pada periode awal, yg merupakan alirankas masuk
𝐶1 … 𝐶𝑛 = aliran kas keluar (dalam hal ini pembayaran bunga setiap tahunnya, dan
pokok pinjaman pada akhir periode pinjaman), yang kemudian dipresentvaluekan
dengan discount factor r%
r = discount factor yaitu tingkta suku bunga pasar
Cabang memperoleh pinjaman pada awal tahun (kas masuk) sebesar $22.000.
Kemudian cabang harus membayar bunga pinjaman tersebut sebesar 4% setiap tahunnya
dan pokok pinjaman pada tahun kelima. Untuk menghitung present value aliran kas keluar
tersebut, discount factor yang lebih tepat dipakai adalah tingkat bunga pasar (diasumsikan
10% di AS atau 15% di Indonesia). Kemudian aliran kas keluar tersebut dihitung present
10.5. Kesimpulan
Kemakmuran pemegang saham tercipta ketika perusahaan membuat investasi yang
menghasilkan nilai sekarang investasi lebih besar daripada biayanya. Investasi merupakan
aktivitas perusahaan yang mempunyai peranan yang kritis. Investasi merupakan kunci untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Tahap paling penting dan paling sulit dilakukan adalah
menaksir aliran kas. Banyak asumsi yang akan dipakai untuk menyusun aliran kas tersebut.
NPV (Net Present Value). Metode terbaik untuk menghitung evaluasi kelayakan investasi
adalah NPV.
Risiko politik dan ekonomi berbeda dari satu Negara ke Negara lainnya. Untuk
menyesuaikan risiko tersebut, perusahaan bisa melakukan beberapa cara : Memperpendek
periode pay-back, Menaikan discount rate (biaya modal) dan Menyesuaikan aliran kas.
Pendekatan yang lebih kuat adalah melakukan penyesuaian terhadap aliran kas yang
diharapkan. Informasi pengaruh resiko politik terhadap aliran kas biasanya lebih baik
10.6. Evaluasi
a. Mengapa penganggaran modal untuk proyek perusahaan anak di luar negeri harus
dinilai dari perspektif perusahaan induk?
b. Factor – factor apa yang perlu dipertimbangkan dalam proses penganggaran modal
multinasional, yang biasanya tidak relevan bagi proyek – proyek domestic murni?
c. Jelaskan berbagai teknik yang bisa dipakai untuk menyesuaikan risiko dalam
penganggaran modal multinasional. Jelaskan, jika ada keunggulan – keunggulan dan
kelemahan – kelemahan dari masing – masing teknik!