Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Kerangka Konseptual
Dosen Pengampu : Lalu Takdir Junaidi SE., MSA., Ak

Oleh:

Anggota Kelompok:

ANUGERAH BAYU KUSUMA (A1C016011)


AZMIA NAUFALA HADYA (A1C016020)
DEWI ANGGRIANI (A1C016041)

KELAS A/ S1 AKUNTANSI REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, maka dari itu sekiranya
makalah ini masih banyak kekurangan baik dalan segi penyajian, penataan, hingga isinya, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 12 September 2018

Segenap Penyusun
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

Tujuan mempelajari bab ini adalah:


(l) Menjelaskan tentang kebutuhan akan rerangka konseptual akuntansi
(2) Mengidentifikasi komponen utama rerangka konseptual di Amerika Serikat dan di
Indonesia.
(3) Mendiskusikan karakteristik kualitatif informasi keuangan
(4) Mendefinisikan elemen-elemen statemen keuangan
(5) Mendiskusikan konsep pengakuan dan pengukuran (asumsi, prinsip, dan batasan).

A. SIFAT KERANGKA KONSEPTUAL


Rerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar
akuntansi. Rerangka konseptual akuntasi keuangan merupakan sistem koheren dari dasar dan
tujuan terkait yang dapat menciptakan standar yang konsisten yang menjelaskan sifat, fungsi,
dan batasan dari akuntansi keuangan dan statemen keuangan. Adanya Rerangka konseptual akan
mengarahkan penyusunan prinsip atau standar akuntansi yang konsisten. Rerangka konseptual
dapat dianalogikan dengan Undang-Undang Dasar şuatu negara yang merupakan dasar atau
pedoman bagi penyusunan peraturan lainnya di negara tersebut.
Kebutuhan akan pengembangan rerangka konseptual didasarkan pada beberapa alasan
berikut, yaitu:
(l) Bermanfaat: penentuan standar akuntansi hanıs dikembangkan/dibangun dan berkaitan
dengan bangunan konsep dan tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Masalah-masalah praktik banı dan berisiko tinggi terhadap perkembangan akuntansi hanıs
secara cepat dipecahkan, dengan melihat rerangka dasar teori yang ada.
(3) Rerangka konseptual meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan
kepercayaan terhadap pelaporan keuangan.
(4) Rerangka konseptual mendukung komparabilitas statemen keuangan perusahaan-
perusahaan.

PENGEMBANGAN RERANGKA KONSEPTUAL


APB Statement No. 4 "Basic Concepts andAccounting Principles Underlying Financial
Statements of Business Enterprises, " statemen yang boleh dikatakan paling sukses di antara
statemen-statemen lain yang telah dikeluarkan APBN. Statemen ini menjelaskan tentang praktik,
namun üdak menjelaskan tentang praktik-praktik apa yang seharusnya dilakukan. Statemen ini
memberikan penanda baik bagi pengembangan rerangka konseptual akuntansi.
Pada tahun 1976, FASB yang betugas menggantikan fungsi APB mengeluarkan 5 (lima)
Statement of Financial Acounting Concept, yaitu:
1. SFAC No. I, "Objectives offinancial Reporting by Business Enterprises. " Statemen ini
menjelaskan tentang tujuan-tujuan dan maksud-maksud akuntansi.
2. SFAC No. 2, "Qualitative Characteristic of Accounting Information. " Statemen ini
menjelaskan berbagai karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3. SFAC No. 3, "Elements ofFinancial Statements ofBusiness Enterprises. " Statemen ini
menjelaskan definisi elemen-elemen dan pos-pos statemen keuangan.
4. SFAC No. 5, "Recognilion dan Measurement in Financial Statements of Busisness
Enterprises. " Statemen ini menjelaskan kriteria dan pedoman dasar pengakuan mengenai
informasi apa yang hanıs secara formal dikaitkan dalam statemen keuangan dan kapan
hanıs disajikan.
5. SFAC No. 6, "Elements of Financial Statements. " Statemen ini menggantikan SFAC
No. 3. dan diperluas meliputi organisasi non profit.

RERANGKA KONSEPTUAL STATEMEN KEUANGAN


Kerangka konseptual adalah sistem yang koheren yang menghubungakan tujuan dan dasar
yang dapat mendukung pencapaian standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi,
dan batasan akuntansi keuangan dan statemen keuangan. Rerangka konseptual akuntansi
dipengaruhi oleh lingkungan (dimana rerangka tersebut dikernbangkan). Rerangka konseptual
akuntansi dapat dibagi menjadi tiga (1) level tujuan dasar, (2) level karakteristik informasi
akuntansi dan definişi elemen statemen keuangan, dan (3) level konsep pengakuan dan
pengukuran.

TUJUAN UTAMA PELAPORAN KEÜANGAN


Tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang (1) bermanfaat dalam
pembuatan keputusan kredit dan investasi oleh pihak yang ingin memahami kegiatan ekonomik
dan bisnis perusahaan, (2) membantu kreditor dan investor yang ada atau yang potensial, serta
pemakai lain dalam menentukanjumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa yang akan
datang, (3) mengenai sumber-sumber ekonomik, tuntutan terhadap sumber ekonomik, dan
perubahan didalamnya.
Oleh karena im tujuan pelaporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bağian, yaitu
tujuan secara luas adalah menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor
dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan. Tujuan secara sempit, yaitu menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan kepetingan kreditor dan investor untuk menaksir penerimaan
kas dari investasi, pinjaman kepada perusahaan. Tujuan yang terakhir, adalah menyampaikan
infomasi yang bermanfaat untuk penentuan prospek aliran kas bagi usaha perusahaan.

Level Pertama Tujuan Utama

Tujuan Pelaporan Keuangan

Level kedua:
Konsep Fundamental
Karakteristik Kualitatif Elemen Statemen Keuangan
Informasi Akuntansi
Level Ketiga
Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Asumsi Prinsip Batasan

KONSEP FUNDAMENTAL

Level yang kedua menjelaskan tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi dan
definisi elemen-elemen statemen keuangan. Konsep ini menjembatani masalah mengapa
akuntansi yang menyangkut tujuan, dan bagaimana akuntansi yang menyangkut pengakuan dan
pengukuran. Berikut uraian karakterisitik kualitatif informasi akuntmsi:
1. Karaktersitik Kualitatif Informasi Akuntansi
a. Pembuat keputusan dan Kepahaman
b. Kualitas utama informasi akuntansi:
(l) Relevan
(a) Nilai prediksi (prediktifvalue)
(b) Nilai balikan (feedback value)
(c) Ketepatan waktu (timelines)
(2) Dapat Dipercaya
(a) Memiliki daya uji (verifiability)
(b) Tidak memihak (neutrality)
(c) Disajikan apa adanya (representationalfaithfulness)
c. Kualitas Kedua:
(l) Daya banding (comparability)
(2) Konsistensi (consistency)

2. Elemen Utama Statemen


a. Aktiva b. Kewajiban Keuangan
c. Equity d. Investasi
e. Distribusi f. Pendapatan
g. Biaya h. Keuntungan
i. Kerugian
PEMBUAT KEPUTUSAN DAN KEMAMPUAN MEMAHAMI INFORMASI AKUNTANSI

Pembuat keputusan adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.


Untuk membuat keputusan dibutuhkan informasi. Informasi akan bermanfaat, jika mampu
menghubungkan pemakai dengan keputusan yang akan diambil. Pemakai informasi memiliki
kemampuan yang berbeda dalam memahami informasi keuangan yang disampaikan perusahaan,
sehingga informasi yang disampaikan adalah informasi yang dapat dipahami oleh pemakai. Oleh
karena itu faktor yang dapat menghubungkan informasi dengan pemakai informasi dalam
pembuatan keputusan adalah kepahaman (understandability) pemakai terhadap informasi yang
disampaikan.

a. Kualitas Utama Informasi Akuntansi


Ada dua kualitas utama agar informasi yang disajikan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan, yaitu relevan (relevance) dan dapat dipercaya (reliability). Informasi akuntansi
dikatakan relevan apabila dapat rnembuat perbedaan dalam suatu keputusan. Informasi
akuntansi yang relevan dapat membantu membuat prediksi tentang hasil masa lalu, kini dan
masa yang akan datang (predictive value), atau membandingkan atau memperbaiki harapan
di masa yang lalu (feedback value). Selain itu informasi akuntansi harus disajikan tepat
waktu (timeliness), artinya disajikan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas yang
dapat mempengaruhi keputusan.
Dapat dipercaya merupakan kualitas informasi yang memberikan jaminan bahwa
informasi disajikan secara beralasan bebas dari kesalahan dan bias, dan disajikan apa adanya
(faithful representation). Untuk dapat dipercaya informasi akuntansi harus memiliki daya
uji (verifiability), disajikan apa adanya (faithfull representation), dan netral (neutrality).
Disajikan apa adanya mengandung makna bahwa terdapat kesesuaian antara angka,
deskripsi, yang dilaporkan dengan kejadian yang sebenarnya. Netral artinya informasi
akuntansi yang disajikan tidak memihak baik kepada pembuat statemen, maupun kepada
pemakai statemen keuangan.
b. Kualitas Kedua
Informasi mengenai perusahaan akan lebih bermanfaat, jika dapat diperbandingkan
dengan informasi yang sama tentang perusahaan yang berbeda (comparability) atau
membandingkan informasi yang sama dalam periode waktu yang berbeda (consistency).
Sebenarnya kedua kualitas ini bukanlah kualitas informasi yang maknanya sama dengan
relevan dan daya uji, serta tepat waktu.

ELEMEN-ELEMEN DASAR STATEMEN KEUANGAN


Salah satu aspek penting dalam pengembangan struktur teori adalah penentuan elemen-
elemen statemen keuangan atau definisi. Ada 10 elemen utama statemen keuangan yaitu:
a. Aktiva (asets), yaitu manfaat ekonomik yang mungkin dimiliki atau dikendalikan oleh
entitas tertentu di masa yang akan datang, sebagai hasil kejadian atau transaksi masa lalu.
b. Kewajiban (liabilities), yaitu manfaat ekonomik yang mungkin dikorbankan di masa yang
akan datang yang timbul dari kewajiban kini suatu entitas untuk mentransfer aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain, sebagai hasil kejadian atau transaksi masa lalu.
c. Ekuitas (equity), yaitu kepentingan residu terhadap aktiva suatu entitas yang dihasilkan dari
pengurangan aktiva dengan kewajiban. Dalam perusahaan ekuiti adalah modal pemilik.
d. Investasi, yaitu kenaikan dalam aktiva bersih perusahaantertentu yang dihasilkandui sesuatu
yang memiliki nilai dari entitas lain kepada perusahaan, untuk mendapatkan atau menaikan
kepentingan kepemilikan.
e. Distribusi, yaitu penurunan dalam aktiva bersih suatu perusahaan tertentu yang dihasilkan
dari transfer aktiva, penyerahan jasa, atau terjadinya kewajiban kepada pemilik.
f. Penghasilan komprehensif, yaitu perubahan dalam ekuitas (aktiva bersih) suatu entitas
selama periode tertentu yang dihasilkan dari transaksi atau kegiatan dengan pihak bukan
pemilik. Item ini meliputi semua perubahan dalam ekuiti, kecuali yang dihasilkan dari
kegiatan investasi atau disüibusi dari dan kepada pernilik.
g. Pendapatan, yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban suatu
perusahaan (atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu yang timbul disebabkan oleh
kegiatan produksi barang, pengiriman barang, penyerah• jasa, atau kegiatan lain yang
merupakan kegiatan pokok perusahaan.
h. Biaya, yaitu aliran keluar atau penurunan aktiva atau terjadinya kewajiban suatu perusahaan
(atau kombinasi keduanya) selama periode yang timbul disebabkan oleh kegiatan produksi
barang, pengiriman barang, penyerahan jasa, atau kegiatan Iain yang merupakan kegiatan
pokok perusahaan.
i. Keuntungan, yaitu kenaikan dalam ekuitas (net assets) dari kegiatan atau transaksi
perusahaan yang terjadi secara insindental atau dari semua kegiatan atau kej adian dan
kondisi Iain yang mempengaruhi entitas selama periode waktu tertentu, kecuali yang berasal
dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
j. Kerugian, yaitu penurunan dalam ekuitas (net assets) dari kegiatan atau transaksi perusahaan
yang terjadi secara insindental atau dari semua kegiatan atau kejadian dan kondisi Iain yang
mempengaruhi entitas selama periode waktu tertentu, kecuali yang berasal dari pendapatan
atau investasi oleh pemilik.

KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Istilah konsep seringkali dibingungkan dengan istilah lain seperti prinsip, asumsi, batasan.
Rerangka konseptual meliputi keseluruhan baik yang dikelompokan sebagai tujuan, kualitas
informasi, elemen statemen keuangan, maupun konsep pengakuan dan pengukuran yang terdiri
atas, asumsi, prinsip, dan batasan. Berikut uraian setiap istilah tersebut.
a. Asumsi Dasar
Asumsi dasar sangat penting untuk memahami cara data tertentu disajikan dalam
statemen keuangan. Asumsi dasar menjadi dasar struktur akuntansi keuangan. Ada empat
asumsi dasar, yaitu: (a) entitas ekonomik, (b) kesinambungan usaha, (c) unit moneter, dan
(d) periodisasi akuntansi.
Asumsi Entitas Ekonomik (economic entity assumption). Asumsi ini menjelaskan bahwa
kegiatan ekonomik suatu entitas dapat diakumulasi dan dilaporkan berdasarkan suatu asumsi
bahwa suatu entitas terpisah dan dibedakan dari pemiliknya atau unit bisnis yang Iain.
Entitas ekonomi tidak mesti sama dengan entitas hukum. Perusahaan induk dan perusahaan
anak masing-masing merupakan entitas hukum tersendiri, tetapi kegiatan mereka
digabungkan untuk tujuan pelaporan dan akuntansi.
Asumsi Kesinambungan Usaha (going concern assumption). Asumsi ini beranggapan
bahwa usaha perusahaan merupakan usaha yang tidak pernah terputus dan akan berlangsung
dalam jangka waktu yang lama. Diterimanya asumsi ini memberikan kredibilitas atau
kepercayaan terhadap prinsip kos historis. Depresiasi dan amortisasi hanya dapat
dilaksanakan jika asumsi ini ada.
Asumsi Satuan Moneter (monetary unit assumption). Akuntansi didasarkan pada asumsi
bahwa uang merupakan sebutan persamaan yang menghubungkan kegiatan ekonomik, dan
merupakan unit moneter yang memberikan suatu dasar yang tepat bagi pengukuran dan
analisis akuntansi. Faktor yang mendukung penggunaan asumsi ini bahwa unit moneter
merupakan alat yang efektif untuk menunjukkan perubahan kepentingan dalam modal, dan
pertukaran barang danjasa. Selain itu unit moneter adalah relevan, sederhana, tersedia secara
umum, mudah dipahami, dan bermanfaat.
Asumsi Periodisasi (periodicity assumption). Asumsi ini menganggap bahwa umur suatu
entitas dapat dibagi ke dalam periode waktu yang ditentukan (artificial period) untuk tujuan
penyajian statemen keuangan kegiatan ekonomik entitas tertentu secara periodik. Oleh
karena itu harus ditentukan hubungan antara kegiatan atau transaksi tertentu dengan period
waktu yang ditentukan secara arbitrasi.
b. Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar merupakan pedoman yang diikuti dalam pengakuan transaksi entitas bisnis.
Prinsip berkaitan secara mendasar dengan bagaimana aktiva, kewajiban, pendapatan, dan
biaya diidentifikasi, diukur, dan dilaporkan. Ada empat prinsip dasar akuntansi, yaitu: (a)
kos historis, (b) pengakuan pendapatan, (c) penandingan, dan (d) pengungkapan penuh.
Prinsip Kos Historis (historical cost principle). Prinsip ini menjelaskan bahwa kebanyakan
aktiva dan kewajiban perusahaan diakui sebesar kos (harga perolehan). Kos memiliki
keuntungan yang penting dibandingkan dengan penilaian yang Iain, sebab kos dapat
dipercaya (reliable), dan objektif.
Prinsip Pengakuan Pendapatan (revenue recognition principle). Prinsip ini menjadi dasar
pengakuan pendapatan suatu entitas. Pendapatan diakui apabila, ( I ) direlalisasikan atau
dapat direalisasikan (realized or realizable), (2) telah menjadi hak (eamed). Pendapatan
dikatakan direalisasi, jika produk (barang atau jasa), atau aktiva Iain ditukarkan diterima
secara tunai atau timbul tuntutan atas kas. Pendapatan dikatakan dapat direalisasikan, jika
aktiva yang diterima atau dimiliki siap dikonversi menjadi kas atau tuntutan atas kas. Aktiva
siap dikonversi jika dapat dijual atau ditukarkan dalam pasar aktif dengan harga yang
ditentukan tanpa adanya kos tambahan secara signifikan. Sedangkan pendapatan dikatakan
telah menjadi hak (eamed) jika suatu entitas telah melaksanakan suatu pekerjaan secara
substansial untuk mengakui manfaat pendapatan. Ada beberapa dasar Iain pengakuan
pendapatan, yaitu berdasarkan persentase penyelesaian, akhir produksi, dan saat kas
diterima.
Prinsip Penandingan (matchiag principle). Prinsip ini menyebutkan bahwa biaya (expenses)
harus dipertemukan dengan pendapatan (revenue) secara layak selama periode tertentu.
Biaya yang -dipertemukan dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode adalah biaya
yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan selama periode tertentu.
Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclousure principle). Prinsip ini mengatur tentang
informasi yang harus dilaporkan sehingga secara signifikan dapat mempengaruhi
pertimbangan tentang keputusan yang akan diambil oleh pemakai informasi. Prinsip ini
mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang dilaporkan dalam statemen keuangan
mencerminkan pertimbangan untuk menyeimbangkan berbagai faktor agar dicapai
kombinasi yang terbaik (judgmental trade-off). Penyeimbangan tersebut dilakukan untuk (l)
mengungkapkan secara cukup mendetail sesuatu yang membuat perbedaan kepada pemakai
informasi, (2) kombinasi dan kondensasi atau penyingkatan yang cukup agar informasi
mudah dipahami. Dalam statemen keuangan, akuntan dapat menempatkan pengungkapan
informasi pada salah satu dari tiga tempat berikut: (l) dalam tubuh statemen keuangan, (2)
dalam catatan atas statemen keuangan, dan (3) sebagai informasi tambahan (supplementary
information).

c. Batasan
Agar memberikan informasi yang memiliki karakteristik kualitatifsehingga informasi
tersebut bermanfaat, maka perlu mempertimbangkan batasan-batasan berikut: (a) dan (b)
merupakan batasan yang sangat dominan digunakan. Ada empat batasan akuntansi, yaitü: (a)
hubungan antara kos dan manfaat, (b) materialitas, (c) praktik-praktik dalam industri, dan (d)
kensevatif.Hubungan (Kos-Benefit Relationship). Batasan ini berkaitan dengan gagasan
bahwa manfaat informasi akuntansi harus lebih besar dibandingkan dengan kos untuk
menyiapkan informasi tersebut. Kesulitan yang timbul dalam hal ini adalah baik kos,
khususnya manfaat tidak selalu merupakan kejadian atau dapat diukur.
Materialitas (materiality). Suatu item dikatakan material, apabila item tersebut dicantumkan
atau dihilangkan akan mempengaruhi atau mengubah pertimbangan seseorang secara wajar.
Sebaliknya suatu item dikatakan tidak wajar, apabila item tersebut dicantumkan atau pun
dihilangkan tidak akan memepengaruhi pertimbangan atau keputusan seseorang. Sesuatu
yang dicantumkan dalan statemen keuangan harus membuat suatu perbedaan, dan biasanya
memiliki ukuran relatif besar dan penting.

Praktik-praktik dalam Industri. Pertimbangan praktik kadang kala membutuhkan


pemahaman terhadap sifat khas (sesuatu yang menjadi kebiasaan) suatu indusü•i atau bisnis.
Sebagai gedung dan tanah bagi sebagian perusahaan dilaporkan sebagai aktiva tetap, dan
bagi perusahaan real-estate gedung dilaporkan sebagai sediaan gedung atau tanah. Oleh
karena itu penyajian secara wajar informasi posisi keuangan dan hasil operasi untuk industri
tertentu, membutuhkan pemahaman terhadap kebiasaan dari teori akuntansi dasar (basic),
sebab sifat khas yang dimiliki oleh industri tertentu.
Konservatif (conservatism). Batasan ini diterapkan dalam kondisi keragu-raguan. Jika
terdapat keraguan tentang perlakuan akuntansi yang akan diterapkan, maka akuntan harus
memilih solusi paling akhir, misalnya dalam hal melaporkan aktiva atau laba lebih besar.
Akan tetapi harus diingat bahwa batasan ini hanya digunakan, apabila konsep yang lain tidak
dapat memberikan jalan keluar atau pemecahan terhadap permasalahan tertentu, dengan
perkataan lain hanya digunakan sebagai alternatif terakhir, yaitu terdapat keraguan terhadap
perlakuan yang disediakan oleh konsep yang lain (when doubt exist).

RERANGKA KONSEPTUAL PRINSIP AKUNTANSI INDONESIA


Rerangka konseptual yang berlaku di suatu negara tidak mesti selalu sama dengan yang
berlaku di negara lain. Demikian halnya dengan negara Indonesia, diperlukan rerangka
konseptual yang sesuai dengan lingkungan di Indonesia.
Postulat atau asumsi menunjukkan kondisi lingkungan tempat diterapkannya akuntansi.
Postulat diperlukan agar tujuan pelaporan keuangan disusun sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Masalahnya adalah merumuskan kondisi lingkungan agar bermanfaat. untuk mengarahkan
penyusunan tujuan pelaporan keuangan. Asumsi yang paling berpengaruh adalah sistem
perekonomian Indonesia. Contoh penggunaan asumsi entitas yang terpisah dan kesinambungan
di Indonesia dan di USA terhadap item bunga dan dividen. Untuk im diperlukan postulat
lingkungan. Kendala lingkungan yang mempengaruhi tujuan pelaporan keuangan berasal dari
lingkungan ekonomi, hukum, politik, dan sosial.
Struktur pelaporan keuangan perlu ditentukan dengan memperhaükan standar atau aturan-
aturan lain yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penyusunan defnişi diperlukan agar
terdapat perlakuan yang konsisten terhadap sesuatu yang dimasukkan sebagai elemen tertentu.
defnişi ditetapkan setelah elemen-elemen statemen keuangan ditetapkan.

Gambar 2.3 Rerangka Konseptual PAİ


PERENCANAAN & PENGENDALIAN MANAJEMEN
Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini
perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus
menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana
lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perbedaan tingkat suku bungan
dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya
modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan manajemen. Persaingan
global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional
dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar
dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global
melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya.
Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan
eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan
tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang
bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat
penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu
keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang
membandingkan manfaat dan biaya investasi yng diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak,
system akuntansi, laju inflasi, resiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar,
pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestic. Adaptasi (penyesuaian)
oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan
dalam tiga bidang pengukuran:
1. Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional,
2. Mengukur ekspektasi arus kas, dan
3. Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis
kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah
sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang
ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
1. Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal,
2. Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan
namun merupakan beban bagi anak perusahaan,
3. Perbedaan laju inflasi nasional,
4. Perubahan kurs valuta asing, dan
5. Perbedaan pajak.
Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada
kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika suatu investasi asing
tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih
baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal.
Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing
merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi
penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama
diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan:
- arus kas proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas
ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi,
beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk
perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman
atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs
potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada
laporan keuangan pro forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa depan.
Apabila aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan
yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi
arus kas.
Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam
mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi
informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local
dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi,
tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada
keberhasilan yang dicapai:
1. penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih
kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang
mendominasi kebutuhan.
2. penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan
multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
3. penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan
aliansi strategi di seluruh dunia.

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen
untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa
organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan
demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan
masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannya struktur sistem manajemen akan tercipta
visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.
Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang
dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan
proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan
karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi
tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian
manajemennya lemah.
Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem
pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai
perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan
tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke
depannya.
Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari
pengamatan dan pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak
terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.) Struktur sistem merupakan
komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan lainnya yang secara bersama-sama
digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001 : 8)
bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu Struktur organisasi,
Jejaring informasi dan Sistem penghargaan. Rerangka pendesainan struktur sistem pendesainan
pengendalian manajemen mempergunakan pendekatan contigency approach dan human resource
leverage.
Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan
harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif
lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan
perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang
diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta
kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa
melakukan perubahan yang diperlukan.
Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai
dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis
pengeluaran beban. Faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang
dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya. Budaya yang tidak nyaman dengan
ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk lebih siap menerima teknologi informasi
dibandingkan mereka yang tidak nyaman. Faktor translasi juga mempengaruhi penggunaan
informasi yang dihasilkan. FAS No 52 mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika
melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan
berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi
perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi karena cenderung
menimbulkan distorsi realitas melalui:
- menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
- melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterpretasikan
- mendistorsi perbandingan kinerja antarwaktu.
Mengapa kita perlu memperhatikan distorsi ini?
- Sistem pelaporan tradisional memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku tenaga penjualan
-Sistem pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk
memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu
- Sistem ini memanipulasi hasil
Agar suatu sistem pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka
biasanya system yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi
luar negerinya dalam banyak hal banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic.
Bagian-bagian system yang umumnya dikirim keluar meliputi control keuangan dan anggaran
serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk
mengevaluasi operasi domestik.
Setelah tujuan strategis dan anggaran modal dibuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri
pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran
operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan
dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi manajemen.
Rencana laporan laba rugi perusahaan afiliasi asing pertama-tama dikonversikan menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang dianut di Negara asal induk perusahaan dan ditranslasikan dari
mata uang local ke dalam mata uang induk perusahaan.

Struktur Sistem Pengendalian Manajemen


Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan komponen-komponen yang berkaitan
dengan lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur
memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur
sistem yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan
diterapi sistem tersebut.
Dalam membangun struktur organisasi dibangun berdasarkan fungsi yang dituntut dari
organisasi yang bersangkutan, jika organisasi dibangun untuk memasuki lingkungan bisnis yang
menuntut kecepatan pengambilan keputusan yang di dalamnya costumer memegang kendali
bisnis dan yang mempekerjakan knowlegde workes, struktur organisasi yang pas dengan fungsi
organisasi tersebut adalah yang memiliki karakteristik, cepat respon, fleksibel dan inovatif.
Struktur sistem pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena
menuntut semua perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk
bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki
keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk
menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan dan bertumbuh
di lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan
menemukan kembali keunggulan daya saing.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi
perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution)
namun, dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk
menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk membangun
kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan kekayaan, manajemen perlu memanfaatkan
sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.
Sistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab,
diperlukannya pengendalian ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi
melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat
dtingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak
mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui prilaku yang diharapkan dapat
dikurangi atau dihilangkan melalui :
1. Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.
2. Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel
perusahaan melalui personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat
tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs
dan shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values menjadikan
karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang diharapkan di dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan
proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalaui sistem pengendalian manajemen,
keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan
dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga
menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah
yang memadai

Proses Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem pengendalian manajemen terdiri
dari enam tahap utama berikut ini :
1. Perumusan Strategi
Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan
pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan
lingkungan makro dan lingkungan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut
dilakukan perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.
2. Perencanaan Strategik
Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan
misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama
adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan
diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga
komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategic
3. Penyusun Program
Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan
inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif
strategik memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh
perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk
program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk
mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan.
4. Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek (biasanya untuk jangka
waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam
melaksanakan sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu
ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer
dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.

5. Implementasi
Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana.
Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang
tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari
program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran
strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus
senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi, anggaran, program, inisiatif,
sasaran strategik dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci
yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi.

6. Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu
diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan
inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi
pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil
diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai.
Daftar Pustaka

Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 3 Jakarta: Selemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai