Anda di halaman 1dari 1

Customs duty adalah pajak atas lalu lintas barang.

Dalam
Pengertian
literatur sering kali disebut juga dengan tarif.

Sesuai penjelasan Pasal 86 Undang-Undang No 17 Tahun Teori dan Konsep Customs Duty Kebijakan industrialisasi yang berorientasi pada
2006, penerapan PCA adalah konsekuensi dari penerapan pengembangan industri-industri yang menggantikan barang-
sistem self-assessment, ketentuan nilai pabean berdasarkan barang impor, tarif digunakan untuk melindungi industri-
nilai transaksi dan pemberian fasilitas tidak dipungut, Implikasi dan Tujuan Kebijakan Tarif
industri dalam negeri yang baru atau akan tumbuh dengan "
pembebasan, keringanan, pengembalian, atau proteksi edukasi", dengan tujuan agar industri tersebut dapat
pengangguhan bea masuk. bersaing terutama di pasar domestik.
Praktek Kepabeanan dan Cukai
Audit yang sifatnya compliance, seringkali atau bahkan
sebagaian besar hasil auditnya menimbulkan tambah bayar
atas kekurangan bea masuk dan pajak dalam rangka impor Barang impor dapat dikeluarkan sebagai brang impor untuk
dan bahkan timbul denda administrasi yang besarnya hingga dipakai setelah (a) diserahkan pemberitahuan pabean dan
1.000% sesuai PP nomor 28 tahun 2008 mengenai Denda Tata Kelola Impor dilunasi bea masuknya; b) diserahkan pemberitahuan pabean
dan jaminan; (c) diserahkan dokumen pelengkap pabean dan
Admnistrasi Kepabeanan.
Kepabeanan dan Cukai jaminan

Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung


kepada konsumen yang menikmati atau menggunakan Peningkatan daya saing ekspor dengan melakukan
obyek cukai. Obyek cukai saat ini adalah cukai hasil perbaikan nilai tambah da efisiensi dari sektor industri,
tembakau. Filosofi pengenaan cukai lebih rumit dari filosofi Teori dan Konsep Excise meningkatkan inivasi dan produktivitas di semua sektor agar
pengenaan pajak maupun pabean. Dengan cukai pemerintah tidak bergantung pada komoditas.
berharap dapat menghalangi penggunaan obyek cukai untuk
digunakan secara bebas. Perluasan pasar tujuan ekspor ke negara lain seperti Rusia,
Afrika, dan Amerika Latin. Untuk itulah perlu adanya
Perlu adanya peningkatan kinerja dan tata kelola ekspor optimalisasi peran Atase Perdagangan di negara sahabat
Tata Kelola Ekspor Indonesia yang dapat dilakukan dengan kebijakan sebagai serta perbaikan birokrasi.
berikut:
Perlu adanya insentif terhadap eksportir agar membawa
uang dollar yang mereka peroleh untuk dibawa ke Indonesia.

Sosialisasi dan juga insentif pemanfaatan instrumen


keuangan kepada para eksportir dalam bentuk forward/
future contract valuta asing untuk melindungi nilai kontrak
pada saat jatuh tempo pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai