Sistem Politik
Sistem Politik
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sistem
Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan
atau keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat
diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan
secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain
akan merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka
akan tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia
adalah suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem
pemerintahan daerah, kemudian seterusnya sampai sistem
pemerintahan desa dan kelurahan.
B. Pengertian Politik
Kata ”politik” (Yunani) ”polis” berarti negara kota. “Polis” berarti
“city state” merupakan segala aktivitas yang dijalankan oleh Polis untuk
kelestarian dan perkembangannya “politike techne” (politika). Politik
dalam bahasa arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian
diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”.
Dalam arti umum, politik adalah macam-macam kegiatan dalam suatu
sistem politik/negara yang menyangkut proses menentukan dan
sekaligus melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara
pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan, ataupun dalam hal
kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan
masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut
kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat
disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan
yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
dalam suatu wilayah tertentu.
C. Pengertian Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari
struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan
(masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai sistem politik,
diantaranya :
1. Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi
dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi
integrasi dan adaptasi.
2. Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari
hubungan – hubungan antara manusia yang melibatkan sampai
dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun
wewenang.
3. Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme
atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur
politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu
proses yang langgeng.
4. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan
pendapat, prinsip yang membentuk satu kesatuan yang
berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau
dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langsung
memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan
datang).
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan prinsip
Berdasarkan prinsip Berdasarkan prinsip
1 keseimbangan dan
free fight liberalism etatisme
keserasian
Berdasarkan
Berdasarkan Pancasila, yakni
Berdasarkan
sosialisme, manusia
individualisme, individu
4 masyarakat lebih monodualisme sebagai
lebih diutamakan dari
diutamakan dari pada makhluk individu dan
pada masyarakat
individu. sosial secara
seimbang.
Menganut nilai
Menganut nilai Menganut keadilan keadilan distribubtif
5 keadilan distributif, komutatif, yakni setiap dan nilai keadilan
yakni setiap orang orang memperoleh komutatif.
memperoleh jasa bagian yang sama
sesuai dengan tanpa memperhatikan
prestasinya. prestasinya.
Sistem pemerintahan
Terbatasnya arus Terbukanya arus
yang transparan yang
informasi dan informasi dan
7 didalamnya terdapat
kebebasan kebebasan
jaminan hak-hak kaum
berpendapat berpendapat
minoritas
1. Demokrasi Politik,
2. Demokrasi Terpimpin,
3. Oligarki Pembangunan,
4. Oligarki Totaliter,
5. Oligarki Tradisional
1. Infrastruktur Politik
§ Partai Nasional
Indonesia
(PNI)§ Partai
§ Partai Indonesia Raya
§ Partai
Masjumi,§ Partai (Parindra)§ Partai § Partai Komunis
Demokrat
Sjarikat Rakyat Indonesia Indonesia
Tionghoa
Indonesia,§ Pergerakan (PRI)§ Partai (PKI)§ Partai Sosialis
(PTDI)§ Partai
Tarbiyan Islamiah Demokrasi Rakyat Indonesia§ Partai
Indonesia
(Perti),§ Partai Kristen (Banteng)§ Partai Murba§ Partai
Nasional
Indonesia Rakyat Nasional Buruh• § Permai
(PIN)• § IPKI
(Parkindo),• § Dll. (PRN)• § Partai
Kebangsaan
Indonesia (Parki);
dll.
Persaingan antar elit partai politik besar, telah membawa negara pada
instabilitas politik, sehingga mandeknya pemb ekonomi dan rawannya
keamanan. Akibat konflik berkepanjangan pada Badan Konstituante
(merumuskan UUD), mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang selanjutnya melahirkan demokrasi terpimpin.
3) Masa Orde Baru
Orde Baru (1966) melakukan pembenahan institusi politik, karena jumlah
parpol yang banyak, tidak menjamin stabilitas politik.
Terjadi penyederhanaan partai politik : Partai berbasis Islam (NU, Parmusi,
PSII, dan Partai Islam) menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP); Partai
berbasis sosialis dan nasionalis (Parkindo, Partai Katolik, PNI, Murba dan
IPKI) menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Berdasarkan UU No. 3
Tahun 1975, Pemilu 1977 dan 1982 hanya diikuti 3 (tiga) peserta : PPP (ke-
Islaman & ideologi Islam); Golkar (kekaryaan dan keadilan sosial); PDI
(demokrasi, kebangsaan/ nasionalisme dan keadilan).
4) Masa/Era Reformasi
Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai politik di Indonesia diberikan
kesempatan hidup kembali mengikuti pemilu multi partai (diikuti 48 parpol).
H. Suprastruktur Politik
Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintahan yang berkaitan
dengan lembaga-lembaga negara yang ada, serta hubungan kekuasaan
antara lembaga satu dengan yang lain.
Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasi oleh keluarga bangsawan.
Raja/Ratu, berperan sebagai lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dpt
dibentuk berdasarkan pemilu (tergan- tung tkt pendemokrasiannya). Pada
Negara Republik, elit politik ada yang memegang kekuasaannya secara
diktator. Namun juga banyak yang bersifat demokratis (tergantung
Konstitusi/UUD negaranya).
Perkembangan ketatanegaraan modern, pada umumnya elit politik
pemerintah dibagi dalam kekuasaan :
Tugas:
Membentuk UU
Membahas RAPBN bersama presiden, dll.
DPD. Fungsi :
1. Pendekatan Sejarah. Sistem politik dipelajari dari sejarah bangsa. Ada tiga
factor yang mempengaruhi pendekatan ini, yakni masa silam (the past),
masa sekarang (the present), dan masa yang akan datang (the future).
2. Pendekatan Sosiologis. Untuk mempelajari sistem politik suatu negara
perlu mempelajari sistem sosial/sistem kemasyarakatan yang ada di suatu
negara. Perbedaan-perbedaan sistem sosial akan mempengaruhi
terhadap sistem politik suatu negara.
3. Pendekatan Kultural/Budaya. Pendekatan ini dilihat dari pendidikan dan
budaya masyarakatnya.
4. Pendekatan Psikologi Sosial/Kejiwaan. Masyarakatan Dalam pendekatan
dilihat dari sikap-sikap masyarakat yang akan berpengaruh terhadap
sikap-sikap politik.
5. Pendekatan Filsafat. Dalam pendekatan ini dibicarakan tentang filsafat
yang menjadi way of life dari masyarakat atau bangsa itu.
6. Pendekatan Ideologi. Didalam pendekatan ini, suatu sistem politik dilihat
dan dipelajari dari ideology bangsa/negara yang berlaku didalam negara
itu.
7. Pendekatan Konstitusi dan Hukum. Didalam pendekatan ini, suatu sistem
politik dilihat dari konstitusi dan undang-undang serta hukum yang berlaku
dedalam negara itu.
Dipandang dari bentuk negara. Secara umum terdapat dua bentuk Negara
yaitu Kesatuan dan serikat/federasi.Negara Kesatuan merupakan
negara tunggal, jadi tidak ada Negara dalam Negara, dan Negara serikat
merupakan sebuah negara dimana negara tersebut terdiri atas beberapa
negara bagian.
Dipandang dari bentuk pemerintahan. Terdapat dua bentuk pemerintahan
yaitu Republik dan kerajaan, Negara Republik di pimpin oleh seorang
Peresiden yang diangkat melalui pemilu,sedangkan kerajaan di pimpin
oleh seorang raja yang di angkat secara turun temurun.
Dipandang dari Sistem kabinet. Perbedaan Sistem politik bila di pandang
dari sistem kabinet dapat di bedakan menjadi dua yaitu kabinet ministerial
dan kabinet Presidensial.dalam cabinet ministerial eksekutif adalah
perdana mentri sedangkan cabinet Presidensial Kabinet dipimpin oleh
Peresiden dan dibantu oleh para Mentri sehingga Mentri bertanggung
jawab terhadap Presiden.
Dipandang dari Bentuk Parlemen. Bentuk parlemen terbagi dua yaitu
Monocameral dan Bicameral, monocameral merupakan sistem politik satu
kamar dan Bicameral merupakan bentuk parlemen dua kamar.
1. Perbedaan Ciri
Sistem Politik Di Negara Komunis. Bercirikan pemerintahan yang
sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-hak sipil dan
politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya
oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan
kebebasan berpendapat.
Sistem Politik Di Negara Liberal. Bercirikan adanya kebebasan berpikir
bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan kekuasaan, khususnya
dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan
yang bebas, sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya
terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas.
Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia. Sistem politik yang didasarkan
pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun
sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Pemilihan langsung
Sistem pemerintahan presidensiil
Faktor Yang
No Uraian / Keterangan
Mempengaruhi
Faktor Yang
No Uraian / Keterangan
Mempengaruhi
Faktor Yang
No Uraian / Keterangan
Mempengaruhi
1. Aspek formal
2. Aspek materiil
3. Aspek normatif (kaidah)
KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL
§ Pemberian Suara
(voting)§ Diskusi
politik§ Kegiatan § Pengajuan
kampanye§ Membentuk dan petisi§ Berdemonstrasi§ Konfrontasi§ Mogok§ Tindak
bergabung dalam kelompok kekerasan politik terhadap harta benda.· Tindak
Kepentingan.· Komunikasi kekerasan politik terhadap manusia.
individual dengan pejabat
politik/administratif.
a. Pendidikan Politik
Menurut Ramdlon Naning, pendidikan politik adalah usaha untuk
memasyarakatkan politik dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat,
meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara; serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran
rakyat terhadap hak, kewajiban dan tanggungjawabnya terhadap bangsa
dan negara.
b. Kesadaran Politik
Menurut Drs.M.Taupan, kesadaran politik adalah suatu proses batin yang
menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi kenegaraan
dalam kehidupan kenegaraan, mengingat tugas-tugas negara bersifat
menyeluruh dan kompleks sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh
warga masyarakat, tugas-tugas negara banyak yang terbengkalai.
c. Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan
orientasi pada politik. Adapun alat yang dapat dijadikan sebagai
perantara/sarana dalam sosialisasi politik, antara lain: keluarga, sekolah, dan
partai politik.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang
berlaku di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut
serta dalam politik dengan memiliki hal politik masing-masing sesuai
dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kenapa Indonesia tidak
menganut sistem politik liberal, fasisme, dan komunisme? itu semua
dikarenakan Indonesia sebagai negara demokratis tidak cocok
menganut sistem politik tersebut.
B. Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita
menganut sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan
kepribadian bangsa. Oleh karena itu mari kita membantu pemerintah
untuk menjalankan sistem politik di Indonesia dengan cara apapun, bisa
dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan
bentuk anarkis.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2005. Sejarah Untuk SMA kelas XII Program Ilmu Sosial Dan
Bahasa. Klaten : Cempaka Putih.
Tim Penyusun, MGMP. 2008. Sejarah Nasional Indonesia Dan Dunia untuk
Kelas XII SMA Program IPS. Malili : Raodah Foto Copy.
Kantaprawira, Rusadi, 2006. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Sinar Baru
Algesindo.
Listyarti, Retno, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA
Kelas XI, Jakarta: Esis.
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk SLTA kelas III”, Rhineka Putra, bandung,
1999
Nugroho Notosusanto, “Sejarah Nasional Indonesia”, Balai Pustaka, 2008