KEANEKARAGAMAN HAYATI
Nama Kelompok :
Nikita Kamilia
TAHUN AJARAN
2019//2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama negara Indonesia dikenal sebagai salah satu yang
memiliki tumbuhan dan hewan yang tak terhitung jumlahnya. Sedangkan di dunia ini tidak
ada dua individu yang benar benar sama. Setiap individu pasti memiliki ciri-ciri khusus
yang menyebabkannya berbeda dari mahluk hidup yang lain sehinggga menimbulkan
keanekaragaman. Kekhasan dan tingginya tingkat keanekaragaman mahluk hidup sangat
bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia.
B. Rumusan Masalah
Masalah umum yang terdapat dalam penulisan makalah ini adalah tentang
keanekaragaman hayati.
Agar permasalahan tersebut tidak terlalu luas maka dibatasi menjadi sub-sub masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan pembaca tentang keanekaragaman hayati dan bagaimana cara
untuk melestarikannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Keanekaragaman Hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi Berikut macam-macam
keanekaragaman hayati, yaitu:
Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu
jenis atau spesies mahluk hidup. Contohnya, buah durian (Durio ziberhinus) ada yang
berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar,
atau berbiji kecil. Sementara keanekaragaman genetik pada spesies hewan, misalnya
warna rambut pada kucing (Felis silvestris catus) ada yang berwarna hitam, putih, abu-
abu, dan cokelat.
Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen-gen
yang terdapat di dalam kromosom yang di milikinya. Kromosom tersebut diperoleh dari
kedua induknya dari pewarisan sifat. Namun demikian, ekspresi gen suatu organisme
juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Keanekaragaman jenis atau spesies adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada
komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup disuatu tempat. Contohnya disuatu
halaman terdapat pohon mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati,
cempaka, jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupuu, dan cacing.
Nilai ekologi dari keanekaragaman hayati, antar lain sebagai perlindungan terhadap
kerusakan lahan karena akar tanaman akan melindungi tanah dari kerusakan, pengikisan,
menyerap air hujan sehingga tidak terjadi banjir atau tanah longsor.
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air, tanah, dan udara. Beberapa polutan
berbahaya bagi organisme misalnya, nitrogen dan sulfur oksida yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk hujan asam yang
merusak ekosistem. Pembuangan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan
menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Akibatnya intensitas sinar
ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan banyak masalah, antara
lain berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang menyebabkan terganggunya
keseimbangan rantai makanan organisme.
3. Perubahan Iklim
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas
karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca. Menurut Raven (1995),
efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1-30C dalam kurn waktu 100 tahun.
Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan
air laut sekitar 1-2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi
ekosistem lautan.
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal
yang sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. Beberapa
spesies asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem.
Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) merupakan spesies endemik
Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangssa oleh
ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari jepang dan menjadi spesies invasif di
danau tersebut.
Para petani cendrung menanam tumbuhan dan memelihara hewan yang bersifat
unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul
dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu, suatu lahan pertanian atau
hutan industri umumnya hanya ditanami satu jeis tanaman (monokultur) misalnya
teh, karet, dan kopi. Hal ini dapat menurunkan keanekaragaman hayati tingkat
spesies.
Pelestarian sumber daya alam hayati harus dilakukan secara terpadu dan
melibatkan banyak pihak. Beikut ini akan dijelaskan dua jenis pelestarian yaitu
pelestarian secara In Situ dan Pelestarian Ek Situ.
Pelestarian secara in situ artinya pelestarian sumber daya alam hayati yang
dilakukan di habitat asalnya. Contohnya, bunga Rafflesia arnoldi di Bengkulu,
badak jawa di Ujung Kulon, dan komodo di Pulau Komodo. Yang termasuk
pelestarian sumber daya alam hayati secara in situ yaitu:
b. Perlindungan alam terbimbing, yaitu perlindungan alam yang dibina oleh para
ahli.
Pelestarian secara ek situ artinya pelestarian sumber daya alam hayati yang
dilakukan di luar habitat asalnya atau dipelihara di tempat lain. Pelestarian secara ek situ
ada beberapa macam, misalnya kebun koleksi, kebun plasma nuftah, dan kebun raya.
letaknya diantara dua benua (Asia dan Australiia) dan dua samudera (Pasifik dan Hindia).
jumlah pulau nya yang amat sangat banyak serta sifat-sifat geografis nya yang unik. tak
ada negara lain di dunia yang mempunyai keadaan sama dengan
Indonesia karena terletak di antara dua wilayah biogeografi yaitu IndoMalaya dan Au
stralia dengan garis wallace diantara. Oleh karena itu indonesia tidak hanya
merupakan negara Mega biodiversiti tetapi juga mempunyai tingkat
endemisme yang tinggi dari
segiekosistem paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan limaekosistem lautan te
rdapat di Indonesia darji padang es dan padang rumput pegunungan di Irian
Jaya sampai berbagai jenis hutan hujan dataran rendah di Kalimantan dari
terumbukarang sampai padang lamun di Laut dan rawa bakau atau Mangrove
Keanekaragaman ekosistem
menghasilkan keanekaragaman spesies.Walaupun menempati hanya 1,3% wilayah
daratan bumi, indonesia memilili 17% dari seluruh jumlah
spesies dunia.Dari segi fauna Indonesia memiliki fauna dari kawasan Indo-Malaya (Asia)
dan dari kawasan Australia Indonesia dihuni paling tidak oleh 12% mammalia dunia,15%
amphibi dan reptilia 17% dari semua burung dan 37% dari ikan dunia flora Indonesia
termasuk kedalam Malenesia dan paling tidak mengandung 11% dari
spesiestanaman berbunga yang diketahuiTingkat endemisme di Indonesia tinggi terutama d
i pulau-pulau Sulawesi Irian Jaya dan Mentawai.kebutuhan indonesia
untuk mengelola sumber daya alam secara ekologis dan berkelanjutan sudah sangat mende
sak.eksploitasi berlebihan akan meningkatkan risiko terjadinya,
Perusakan lingkungan dan mengurangi pilihan untuk pembangunan di masa depan
Eksploitasi biota secara berlebihan bukan merupakan tujuan bagi
pembangunan jangka panjang Indonesia.Keputusan keputusan yang sulit harus
diambil untuk dapat menjamin
penurunan tingkat eksploitasi bagi populasi organisme di Indonesia
Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupansosial
ekonomi dan kebudayaan masyarakat Indonesia maupun bagi negara secara keseluruhan.
Sekitar 40 juta orang Indonesia hidupnyaditopang langsung olehkeanekaragaman hayati,de
ngan menggantungkan hidupnya pada hutan,sumber daya pesisirdan laut maupun pertanian
Masyarakat menggunakan lebih dari 6.000 spesies tanaman dan hewan dalam
kehidupan sehari-hari. bagi negara, keanekaragaman hayati adalah sumber
daya yang mempunyai artiekonomi yang penting. Adanya sumber daya alam
hayati yang berlimpah terutama dalam hal
tumbuhan yang bernilai ekonomi dan dalam keanekaragaman jenis membuat Indonesia jug
a dikenal sebagai pusat keanekaragaman dunia atau pusat vavilov. Banyak jenis tanaman
yang kini mempunyai makna global dan nasional berasal dari Indonesia.
Selain itu hutanmenyediakan lebih dari
100 spesies pohon kayu dengan nilai ekspor sekitar US $ 4,5 milyar setiap tahun,
sementara devisa dari hasil hutan non kayu mencapai US $ 300 juta per tahun
Sektor perikanan Indonesia menyumbangkan sekitar US $ 2 milyar
pada tahun 1991 atau 5%dari total ekspor non-migas. Penyebaran Flora-Fauna di
Indonesia tumbuhan atau flora Indonesia termasuk dalam pengaruh flora Asia danAustralia
yang terbagi dalam tiga zona Flora zona barat didominasi
suku Dipterocarpaceae yang meliputi Pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati yaitu memiliki nilai ekonomi sebagai
sumber bahan pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan dan memiliki aspek budaya.
Selain itu keanekaragaman hayati juga memiliki nilai pendidikan dan ekologi.
B. Saran
Didalam kehidupan didunia ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman baik hewan
maupun tumbuhan. Untuk mencegah kepunahan maka diperlukan usaha bersama antara
pemerintah dan masyarakat dalam upaya untuk melestarikannya, dan memberikan sanksi
yang tegas kepada oknum-oknum yang bertanggung jawab atas perusakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Henny Riandari. (2014). Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: Global
Nunung Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. (cetakan
ke-1). Bandung: Yrama Widya.