Anda di halaman 1dari 11

Pengoprasian Sistem

Pembangkit
Dwi Rahmah Indah
1217020040
5E
Teknik Konversi Energi
P&ID PLTG
Prosedur Pengoprasian PLTG

 Penjelasan2 operasi hanya terdiri dari start-up, dan urutan2


stop padaoperasi auto mode. Alarm yang biasa dijumpai Tidak
mencakup untuk inialoperasi turbine. Disini dimaksudkan
bahwa initial start-up, calibrasi sudahdianggap lengkap.
Turbine berada dalam colddown, syandby mode, siapuntuk
normal operasi, dengan tenega listrik AC dan DC untuk
pompa2, motors, heaters, dan controls, seluruh annunciators drop
sudah dalam keadaan clear.
1. Start Up
 UMUM
 1. Dengan menggunakan peralatan cursor pilih “MAIN DISPLAY’ dari Main Menu.
Pada display akan ada indikasi speed, temperature, dan berbagai kondisi. Akan didisplay
tiga line pada primary operator interface :
- SHUTDOWN STATUS.
- OFF COOLDOWN.
- OFF.
 2. Pilih “AUTO” dan “EXECUTE”.
Pada display primary operator interface akan berubah menjadi :
- STARTUP STATUS.
- READY TO START.
 AUTO
Pilih “START” dan “ EXECUTE”.
 a. Peralatan auxiliary yang terdiri dari sebuah pompa minyak pelumas yang digerakkan oleh
motor akan menghasilkan tekanan. Dengan adanya tekanan tersebut akan muncul
“SEQUENCE IN PROGRESS”.
 b. Jika dilengkapi dengan starting clutch dan starting clutch tersebut tidak bergerak, ratchet
akan menggerakkan clutch. Dengan bergeraknya clutch, tekanan minyak pelumas dan
permisive2 yang lain sudah ok pada CRT akan merubah display menjadi :
- STARTUP STATUS.
- STARTING.
- AUTO.
- START
2. Synchronizing
Synchronization generator dapat dikakukan secara automatic atau manual.
Syarat2 untuk Synchroon adalah sbb:
 1. Tegangan generator dan jaringan harus sama.
 2. Frequency generator dan jaringan harus sama.
 3. Sudut dan urutan phase harus sama.
 Untuk manual sysnchroon dilakukan hal2 seperti berikut :
 1. Tempatkan synchronizing selector (43S) pada generator panel pada posisi MANUAL.
 2. Pilih AUTO pada primary operator interface Main Display.
 3. Pilih START dan EXECUTE pada primary operator interface Main Display. Hal ini akan menstart
turbine dan acceration sampai full speed no load seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Pada titik ini CRT akan menampilakan RUN STATUS, FULL SPEED NO LOAD. 52
 4. Bandingkan tegangan generator dan jaringan (voltmeters ada pada generator control
panel).
 5. Gunakan Voltage adjustment dengan generator dengan RAISE –LOWER pada 90R4 switch
pada generator panel.
 6. Bandingkan frequency line dan frequency generator pada synchroscope (lokasi pada
generator panel). Jika pointer berputar CCW (counter clock wise), frequency generator lebih
rendah daripada frequency jaringan. Frequency generator harus dinaikkan dengan jalan
menaikkan kecepatan turbine dengan speed RAISE. Lampu pada syncchroscope akan
berkedip pada saat jarum penunjuk berputar. Lampu akan menyala pada saat jarum
menunjukkan tepat pada posisi jam 12. Nyala lampu tidak digunakan untuk synchroon tatapi
hanya untuk memperifikasi ketepatan operasinya synchroscope.
 7. Adjust speed sehingga synchroscope berputar searah jarum jam dan mendekati lima detik
per satu putaran atau lebih rendah lagi.
 8. Signal “CLOSE” dari Circuit Breaker generator akan diberikan ketika jarum hampir mendekati
kedudukan 1 menit sebelum posisi jam 12. Contact Breaker akan close setelah menerima signal.
Untuk Automatic Synchroon dilakukan langkah2 seperti berikut :
 1. Tempatkan synchronizing selector switch 43S pada posisi “AUTO”.
 2. Pilih AUTO dan EXECUTE pada primary operator interface Main Display.
 3. Pilih START dan EXECUTEpada primary operator interface Main Display
P & ID PLTS
P & ID PLTU

Anda mungkin juga menyukai