Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dandy Marcelino

NIM : 1501188397

Identifikasi Risiko Perusahaan


Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni,
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mungkin saja menanggung risiko tersebut
apabila misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian
persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko spekulatif. Risiko
spekulatif ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan permintaan,
kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan
mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap
dolar. Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:
1. Risiko keamanan pangan
Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari
segala usia, Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan
produk barang jadi yang dipasarkan. Walaupun Perseroan telah memperhatikan
faktor higienis makanan dan memastikan bahwa bahan baku yang dipergunakan
telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan memenuhi
persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif lainnya.
Apabila terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan
usaha dan operasional Perseroan.

2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas


Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar
internasional, terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu
Grup Bogasari, dan bahan baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan resin (bahan
baku untuk pembuatan kemasan). Harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: Tingkat produksi bahan baku dunia; Tingkat penawaran dan permintaan
produk; Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan Perkembangan
perekonomian dunia pada umumnya.

1
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap
kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat
menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak dapat secara langsung
meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan dengan kenaikan harga
bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata
uang asing.

3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha


Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari perusahaan
lokal maupun internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor tidak akan
mengoptimalkan upayanya dalam berkompetisi untuk meningkatkan pangsa
pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan pesaing domestik maupun asing yang
memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan kompetisi tersebut
dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau
menaikkan pendapatannya.

4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja


Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja yang
handal untuk terus dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk
terus berinovasi agar memperoleh hasil yang unggul. Oleh karena itu Perseroan
menyadari risiko kegagalan pengembangan karyawan atau mempertahankan tenaga
kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis, daya saing, dan pertumbuhan
Perseroan secara nyata.

5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim


Secara geografis, fasilitas Perseroan berupa kantor, pabrik, perkebunan dan
gudang distribusi, hampir seluruhnya berlokasi di Indonesia yang berlokasi di pulau
Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Letak Indonesia berada di zona pertemuan dari tiga lempengan bumi utama
yang berpotensi mengalami gempa bumi, tsunami, gelombang laut dan letusan
gunung berapi. Hal ini dapat terjadi di luar kendali Perseroan, dan dapat

2
membahayakan keselamatan karyawan, merusak fasilitas, dan mengganggu jalur
distribusi. Walaupun risiko ini tidak berdampak negatif secara langsung terhadap
kegiatan usaha Perseroan di masa lampau, tetapi bencana tersebut dapat berdampak
negatif terhadap keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya yang secara tidak
langsung akan berdampak juga terhadap Perseroan. Selain itu, beberapa kegiatan
usaha dan hasil operasional Perseroan juga tergantung pada iklim dan kondisi cuaca.
Risiko yang berhubungan dengan hal tersebut akhir-akhir ini meningkat dengan
adanya efek rumah kaca di atmosfer yang berdampak buruk terhadap suhu global
dan perubahan suhu secara ekstrim. Kondisi tersebut dapat berdampak negatif
terhadap produktivitas, kinerja dan prospek usaha Perseroan.

Respon Terhadap Risiko


Perseroan menyadari bahwa penerapan sistem manajemen risiko yang
memadai sangat penting untuk menghadapi beragamnya risiko kegiatan usaha yang
dihadapi sejalan dengan berkembangnya usaha Perseroan. Untuk itu, Perseroan
menjalankan pengelolaan terhadap risiko dengan menerapkan sistem ERM yang
telah dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan di seluruh organisasi,
termasuk anak perusahaan. Perseroan mengelola ERM berdasarkan kerangka dasar
COSO (Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission) dan ISO
31000, yang disesuaikan dengan kegiatan usaha dan budaya Perseroan.
Direksi bertanggung jawab dan memegang peranan penting dalam suksesnya
penanganan manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif. Untuk itu,
Perseroan membentuk tim manajemen risiko yang didedikasikan untuk
menjalankan proses ERM dan implementasinya. Setiap manajemen anak
perusahaan, berperan penting atas proses ERM, yaitu melakukan identifikasi risiko,
menganalisa kemungkinan exposure, menetapkan langkah-langkah perbaikan dan
pengendalian internal, dan memberikan laporan ERM kepada manajemen terkait.
Komite Audit sebagai kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris, melakukan
pengawasan terhadap program dan implementasi manajemen risiko. Laporan
konsolidasi ERM disampaikan setiap semester kepada Direksi dan Komite Audit.
Audit Internal melakukan penelaahan yang independen melalui audit yang
dilakukan secara rutin untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa risiko

3
yang signifikan dan kelemahan pengendalian internal teridentifikasi dan tindakan
perbaikan dijalankan. Laporan penelahaan tersebut disajikan dalam laporan audit
internal yang disampaikan secara rutin kepada Direksi dan Komite Audit. Beberapa
risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak negatif yang
signifikan terhadap operasional Perseroan, dan langkah langkah Perseroan dalam
mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
a. Risiko keamanan pangan
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang
berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas,
pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku dan proses produksi dan
distribusi yang sesuai dengan standard operating procedures.
Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk
memastikan produk dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan kualitas
yang baik. Sebagian besar fasilitas produksi Perseroan telah memperoleh sertifikasi
ISO 9001 dan ISO 22000, dan/atau sertifikasi HACCP (Hazard Analysis & Critical
Control Points), serta beberapa fasilitas produksi lainnya telah memperoleh
sertifikasi ISO 14000. Di samping itu, seluruh produk Perseroan telah mendapatkan
sertifikat halal dari MUI. Sebagian besar produk Perseroan juga telah memperoleh
berbagai sertifikasi lainnya, seperti sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan yang berwenang. Untuk menanggapi
keluhan dan mendapatkan masukan yang berharga dari konsumen, Perseroan
menyediakan Layanan Konsumen Indofood.

b. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas


Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap
kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun Perseroan dapat
menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak dapat secara langsung
meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan dengan kenaikan harga
bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata
uang asing. Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan kegiatan-
kegiatan strategis dengan membentuk pola hubungan kerja sama dan kemitraan

4
dengan petani dan pemasok, melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga
jual, melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar
negeri, dan menggunakan bahan baku substitusi tanpa mengurangi kualitas akhir
dari produk barang jadi yang dipasarkan kepada konsumen. Ketangguhan model
bisnis Perseroan yang terdiri dari kegiatan usaha komoditas dan non-komoditas
juga memberikan manfaat dalam mengurangi risiko tersebut dan dapat meredam
dampak gejolak harga komoditas yang pada akhirnya tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan Perseroan.

c. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha


Untuk melanjutkan sukses dan mengurangi risiko tersebut, Perseroan senantiasa
mengikuti dinamika perkembangan pasar, meluncurkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan selera konsumen, melakukan inovasi secara berkelanjutan untuk
menghasilkan produk unggulan baru, mempertahankan dan meningkatkan kualitas
produk, melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran dan menerapkan
program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing. Dalam iklim
bisnis yang kompetitif ini, Perseroan tetap menjalankan usahanya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

d. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja


Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan kegiatan pengembangan
karyawan berkelanjutan serta program pelatihan profesional baik internal atau
eksternal. Dengan program tersebut, Perseroan dapat mempertahankan tenaga kerja
bertalenta yang sudah ada dan menarik tenaga kerja bertalenta yang baru, demi
meneruskan kelangsungan operasional dan daya saing Perseroan di era globalisasi.

e. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim


Untuk menangani risiko tersebut, Perseroan melakukan kajian terhadap
perlindungan bencana alam seperti kecukupan perlindungan asuransi dan
implementasi sistem penanggulangan krisis. Perseroan juga melakukan kegiatan
tanggung jawab sosial terkait dengan kejadian bencana alam sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai