Anda di halaman 1dari 5

BISNIS PENGANTAR

Tugas 3
BAB 3
MANAJEMEN RISIKO

Disusun oleh:

Nama : Eryan Wahyudi


NIM : 2117 29668
No. Urut Presensi : 54
Grup : B1
MANAJEMEN RISIKO
A. Arti Penting Manajemen Risiko

Tujuan manajemen risiko adalah meminimalisasi kerugian dan meningkatkan


kesempatan ataupun peluang. Mengacu pada teori accident model, apabila terjadi
kerugian, maka manajemen risiko dapat memangkas mata rantai kejadian kerugian
tersebut sehingga dapat terjadinya efek domino. jadi pada dasarnya manajemen risiko
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian maupun accident.

B. Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang di hadapi oleh
seseorang ataupun perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Maka
manajemen risiko dapat diartikan suatu sistem yang tersusun secara logis dan
sistematis yang dimulai dari pengidentifikasian risiko, analisis risiko, pengevaluasian
risiko, pengendalian risiko dari suatu rangkaian kegiatan, harta benda, hak milik, dan
keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian.
Pengimplementasian merupakan bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan suatu
bisnis dan bersifat kontinyu untuk mendukung terciptanya perbaikan berkelanjutan
(continuous improvement) didalam proses bisnis tersebut.

C. Konsep-Konsep Lain yang Berkaitan dengan Risiko

Peril (bencana, musibah) adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian
atau sebagai penyebab langsung kerugian. Orang-orang yang mendapatkan kerugian
di karenakan berbagai bencana. Hazard atau bahaya adalah sebagai keadaan yang
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu bencana tertentu
atau berbagai keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu Peril.

D. Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Risiko spekulatif adalah situasi yang dapat menyebabkan rugi atau untung.
Mendirikan bisnis adalah risiko spekulatif karena dapat menghasilkan laba atau rugi.
Sedangkan risiko murni adalah situasi yang hanyan menyebabkan kerugian. Risiko
yang dapat dialihkan ke pihak asuransi adalah risiko murni.

E. Keterkaitan Manajemen Risiko dengan Fungsi-Fungsi Lain

Hubungan dengan fungsi Keuangan dan akuntansi, antara lain:


 Mengurangi kesempatan karyawan melakukan penggelapan melalui internal
control atau audit.
 Mengidentifikasi dan mengeksposure kerugian terhadap harta.
 Menilai kinerja piutang dan mengalokasikan dana cadangan kerugian piutang
 Menganalisis pengaruh penurunan profit dan aliran kas
 Mempertimbangkan risiko murni, ketika manajer keuangan menyetujui
pembelian asset baru.
 Mengasuransinkan aset yang dijadikan kolateral pinjaman ke bank yang
menjadi salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan.

1. Hubungan dengan fungsi pemasaran


2. Hubungan dengan fungsi produksi
3. Hubungan dengan fungsi engineering dan pemeliharaan
4. Hubungan dengan fungsi SDM

F. Elemen-Elemen Manajemen Risiko

1. Penetapan tujuan
Yaitu merupakan strategi, kebijakan bisnis, dan ruang lingkup menejemn risiko
yang akan dilakukan dengan tetap mengacu pada perencanaan strategis,
pengimplementasian, dan pengendaliannya.

2. Pengidentifikasian risiko
Merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara
berkesinambungan risiko (kerugian potensial) yang memiliki probabilitas terjadi.

3. Pengukuran risiko
risiko yang perlu diukur adalah frekuensi/jumlah kerugian yang akan terjadi atau
keparahan dari kerugian tersebut. Keparahan kerugian sangat terkait erat dengan
dana yang akan dikeluarkan untuk menanggung risiko tersebut.

4. Evaluasi tersebut
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar untuk beberapa
hazard dibuat tingkat prioritas tingkatannya.

5. Pengendalian risiko
Cara untuk menanangani risiko dengan melakukan pengendalian risiko dan
pembiayaan risiko. cara menjalankan pengendalian risiko dengan cara
menghindari risiko, mengendalikan kerugian, dan pemisahan lokasi berisiko.

6. Monitor dan review


7. Komunikasi dan konsultasi

G. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Risiko

1. Tingkatan risiko strategis dan operasional.


risiko strategis bersifat jangka panjang dan nilai uang yang relatif besar sedangkan
risiko operasional lebih pada aktivitas sehari-hari.
2. Aspek risiko dari pendekatan finansial dan non finansial.
Risiko finansial dapat diukur dengan uang secara langsung. Sedangkan risiko dari
pendekatan non finansial meliputi risiko kualitas produk dan daya saing,
kecurangan dan pencurian, kesehatan dan keselamatan kerja.

H. Lindung Risiko

upaya alternatif yang dilakukan oleh bisnis:

1. Mengeliminasi risiko
Pengoperasian mesin dari yang lama ke yang baru untuk meminimalisir
kecelakaan kerja.
2. Mengalihkan risiko
Pengalihan risiko dengan melakukan kerjasama pada pihak lain dengan imbalan
tertentu.
3. Mengambil alih risiko sendiri
Pengalokasian dana secara berkala untuk mengantisipasi terjadinya risiko, baik
yang dapat diperkirakan maupun tidak.

I. Asuransi yang Diperlukan Perusahaan

1. Asuransi kebakaran
2. Asuransi kendaraan Bermotor
3. Asuransi Kompensasi Karyawan
4. Asuransi Tanggung Jawab Masyarakat
5. Asuransi Tanggung Jawab Produk
6. Fidelity Bound
7. Surety Bound
8. Asuransi Jiwa
9. Asuransi Kesehatan
10. Asuransi Transportasi
11. Asuransi Power Pabrik
12. Asuransi Kredit
13. Asuransi Sampah Berbahaya

J. Risiko Bisnis

Keberhasilan suatu bisnis ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk memiliki


strategi bisnis yang unggul dan mengelola risiko bisnis. Dua risiko bisnis meliputi
risiko eksternal dan internal.

1. Risiko Lingkungan makro


Semua jenis risiko yang muncul dalam bisnis yang diakibatkan oleh perubahan
yang terjadi di lingkungan ekonomi, politik, sosiokultural, teknologi, global, dan
demografi. Upaya meminimisasi risiko lingkungan makro dengan cara melakukan
analisis terhadap lingkungan eksternal. Analisis lingkungan eksternal bertujuan
untuk mengetahui adanya peluang dan ancaman terhadap bisnis tertentu.
Proses yang dilakukan untuk menganalisis lingkungan eksternal dengan cara
pemindaian, pengawasan, peramalan, dan penilaian.
Elemen-elemen lingkungan makro:
a. Elemen demografi
b. Elemen ekonomi
c. Elemen politik/hukum
d. Elemen sosiokultural
e. Elemen teknologi
f. Elemen global

2. Risiko lingkungan industri


Semua risiko yang muncul pada suatu bisnis yang diakibatkan oleh perubahan-
perubahan di lingkungan industri. Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-
faktor yang berisi peluang dan ancaman dari pelaku bisnis baru, pemasok,
konsumen, produk subtitusi, dan intesitas persaingan.

Anda mungkin juga menyukai