Tipe pipa baja dapat dipakai sebagai jalur pipa bagi pasokan energi, contohnya : untuk
saluran air, gas, minyak serta bermacam-macam cairan yang begitu mudah terbakar lainnya.
Pipa baja saluran air yang dimaksud adalah pipa baja karbon atau paduan yang dibuat dengan cara
dilas tahanan listrik (electric resistance welding/ERW) atau las busur rendam (submerged arc
welding/SAW), baik dengan sambungan lurus maupun melingkar
mengingat fluida yang akan dialirkan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga
medianya (pipa) akan menyesuaikan.
Baja diklasifikasikan menurut komposisi kimia yang terkandung di dalamnya. Pipa baja dan
fitting merupakan paduan dari besi (Fe) dan karbon (C), dan mengandung karbon kurang dari
1,7%. Klasifikasi baja dalam tiga kelompok, yaitu: Carbon steel, low alloy steel dan high
alloy steel.
Baja karbon terdiri dari besi, karbon kurang dari 1,7%, mangan kurang dari 1,65%, sejumlah
silikon (Si), aluminium (Al), dan batas kontaminan seperti belerang (S), oksigen (O), nitrogen
(N), dan tidak ada batas minimal yang ditentukan untuk elemen seperti Al, Cr, Co, Ni, Mo,
Ni [ASM, ASTM A 941].
Baja karbon adalah bahan pipa yang paling umum dalam industri power plant, kimia,
proses, hidrokarbon dan pipa industri. Spesifikasi pipa baja karbon umum digunakan dalam
steam operation, air atau udara termasuk ASTM A106 dan ASTM A53. Baja karbon yang
umum untuk apliaksi pipeline adalah pipa API 5L. Baja ringan adalah baja karbon dengan
kandungan karbon kurang dari 0,30%. Baja karbon menengah memiliki 0,30% sampai 0,60%
karbon. Baja karbon tinggi memiliki karbon diatas 0,6%.
Baja paduan umumnya dipakai dalam operasi temperatur tinggi dan tekanan tinggi seperti di
pembangkit listrik, penukar panas dan tabung tungku, serta reaktor kimia. Contoh baja
paduan rendah termasuk 0.5Cr-0.5Mo (ASTM A P2 335), LCR-0.5Mo (ASTM A 335 P12),
1.5Cr-0.5Mo (ASTM PLL 335), 2Cr-MOL (ASTM A 335 P3B), 2.25Cr-MOL (ASTM A 335
P22), 3Cr-MOL (ASTM A 335 P21). Baja paduan menengah mengandung antara 3% dan
10% Cr, seperti 4 sampai 9Cr – 0,5 untuk IMO (ASTM A 335 P5 ke P9).
Setiap elemen paduan memberikan fungsi yang khusus dalam meningkatkan sifat dari
material properties-nya :
– Carbon (C) : meningkatkan kekuatan (yield dan ultimate) dan kekerasan.
– Mangan (Mn) : sebagai deoxidizer dan desulfurizer pada baja paduan. Menangkap kotoran
sulfur, menghilangkan sifat rapuh dari besi sulfida, meningkatkan kekuatan pada proses hot-
work. Jika kadar Mn/C > 3%, maka akan meningkatkan sifat thoughness/ketangguhan .
Kadar diatas 0,8% cenderung memberikan sifat keras pada baja.
– Silicon (Si) : sebagai deoxidizer yang menangkap oksigen terlarut dan menghindari
porositas. Meningkatkan castability.
– Chromium (Cr) : meningkatkan ketahanan terhadap abrasi dan keausan. Di atas 11,5% Cr
akan membentuk lapisan oksida yang stabil. Cr juga meningkatkan ketahanan terhadap
temperatur tinggi.
– Molibdenum (Mo) : meningkatkan sifat yield dan kekuatan terhadap temperatur tinggi.
– Nikel (Ni) : menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam ketangguhan sifat getas dan
fatigue strengt. Kadar diatas 7% menyebabkan struktur atom menjadi austenit pada suhu
kamar.
Pengotor yang paling umum dalam unsur baja adalah sulfur dan fosfor. Sulfur (S) & Fosfor
(P) adalah pengotor yang membentuk kerapuhan, yang akan membentuk besi-sulfida. Fosfor
(P)